BAB VII LKPJ ATA 2012

BAB VII
PENUTUP

Keberhasilan pembangunan di Jawa Barat, pada hakekatnya merupakan perwujudan
sinergitas kinerja eksekutif, legislatif, masyarakat dan dunia usaha, yang diukur dari penilaian
berbagai indikator pada visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 dan
direfleksikan kedalam target-target pada RKPD dan KUA-PPAS setiap tahunnya.
Secara makro, kinerja perekonomian Jawa Barat yang diukur dengan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, pada Tahun 2012 mencapai 364,41 trilyun
rupiah lebih, dengan pendapatan perkapita sebesar 8,18 juta rupiah lebih atau mengalami
peningkatan sebesar 351 ribu rupiah dari tahun sebelumnya. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun
2012 sebesar 6,21 % dan inflasi 3,86%.
IPM merupakan kinerja pembangunan secara keseluruhan yang dihitung berdasarkan
tiga indikator utama yaitu Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli.
Berdasarkan perhitungan, IPM Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012 mencapai 73,19 poin
dengan capaian indikator komposit pada Indeks Pendidikan mencapai 82,75 poin, Indeks
Kesehatan mencapai 72,67 poin dan Indeks Daya Beli mencapai 64,17 poin.
Pencapaian target pada visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2012,
ditunjukkan dengan berbagai keberhasilan, sebagai berikut :
1.


Berbagai upaya untuk mendukung pencapaian misi pertama, dalam peningkatan kualitas
pendidikan dilaksanakan melalui penyelenggaraan bantuan operasional sekolah bagi
5.492.979 siswa sekolah SD/MI/SDLB/Salafiah Ula dan 2.365.206 siswa SMP/MTs/SMP
Terbuka/SMPLB/Salafiah Wustha; berikutnya pembangunan 6.028 Ruang Kelas Baru (RKB)
untuk 2.642 SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta dan bantuan biaya sekolah
sebesar 800 ribu rupiah bagi 10.000 siswa SMA/SMK kurang mampu; bantuan hibah
sebesar 1,2 juta rupiah per tahun bagi 10.000 guru madrasah diniyah; aneka beasiswa
bagi 862 mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan total
anggaran sebesar 14,89 milyar rupiah; pembebasan lahan dengan total luas 49,4 Hektar
tersebar di 4 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu UNSIKA Karawang, UNSWAGATI Cirebon,
Politeknik Sukabumi dan UNSIL Tasikmalaya; bantuan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik bagi 4.000 mahasiswa pada 28 Perguruan Tinggi; Bantuan Bus Sekolah sejumlah
5 unit untuk membantu transportasi anak sekolah di daerah perbatasan pada beberapa
kabupaten tertentu.
Terkait dengan upaya peningkatan minat baca masyarakat, telah dibangun Gedung
Perpustakaan Umum yang pembangunannya dilaksanakan secara berkelanjutan dengan
pembiayaan multiyears mulai dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012, dengan total

VII-1


anggaran sebesar 39,35 Milyar rupiah. Gedung perpustakaan tersebut selain memiliki
desain arsitektur yang khas juga berstandar internasional
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan guna mempercepat pencapaian Milenium

Development Goals (MDGs) pada Tahun 2015, dilaksanakan melalui penyediaan dana
untuk pembangunan sarana kesehatan, pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit
menular. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2012 meliputi Program Jaminan
Persalinan (JAMPERSAL), berupa bantuan persalinan normal kepada 242.088 ibu hamil;
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bagi 1.044 Puskesmas; Jaminan Kesehatan
Masyarakat (JAMKESMAS) untuk 10.700.175 peserta. Selain itu, dalam rangka peningkatan
kesehatan masyarakat miskin non JAMKESMAS, telah dilayani 58.982 pasien kunjungan
pasien rawat jalan dan 21.389 pasien rawat inap.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), telah dilaksanakan pendampingan dan pelatihan PHBS bagi
4.000 kader POSYANDU se Jawa Barat, pemberian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM) bagi masyarakat miskin, gelandangan, serta pasien pasung sebanyak
25.200 pasien untuk rawat jalan/UGD dan 18.204 pasien untuk rawat inap.
Berkaitan dengan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, telah
dilakukan penguatan jejaring pengarustamaan gender, sosialisasi dan pelatihan responsif
gender bagi seluruh aparatur OPD Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota; optimalisasi

fungsi organisasi Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS)
se Jawa Barat untuk kategori desa pegunungan, pantai dan perkotaan, pemberdayaan
perempuan

sebagai

kepala

keluarga;

terbentuknya

Forum

Anak

Daerah

di


10

Kabupaten/Kota (Kabupaten Subang, Karawang, Purwakarta, Ciamis, Tasikmalaya,
Cirebon, Bekasi, Majalengka, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya); terbentuknya rintisan
Sekolah Ramah Anak di 24 sekolah tingkat SD, SMP, SMA pada 8 Kabupaten/Kota;
penanganan korban trafficking dengan memulangkan 45 orang korban trafficking.
Dalam urusan Sosial dilakukan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), meliputi penanganan penyandang cacat dan lanjut usia; pembinaan mental dan
keterampilan wanita tuna susila; penanganan keluarga gelandangan, pengemis dan orang
terlantar; pemberdayaan sosial remaja putus sekolah dan anak jalanan, anak bermasalah
dengan hukum, balita terlantar dan eks pengguna narkotika sebanyak 8.069 orang.
Untuk mencapai kualitas dan kuantitas program bantuan/jaminan sosial, dilakukan fasilitasi
terhadap Potensi Sosial Kesejahteraan Sosial (PSKS), melalui pembinaan Usaha
Kesejahteraan Sosial (UKS) kepada 61 orang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan 80
anggota Karang Taruna; pemberdayaan Organisasi Sosial (Orsos) berupa bimbingan sosial
tentang manajemen organisasi sosial bagi 70 orang; pelatihan, pemantapan dan sosialisasi
kepada 460 orang Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dari Kabupaten/Kota se Jawa Barat;

VII-2


serta penyuluhan dan bimbingan sosial bagi pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)
sebanyak 930 orang.
Dalam pembangunan urusan Kepemudaan dan Olahraga, Jawa Barat berhasil meraih Juara
ke-2 Pekan Olahraga Nasional XVIII di Riau tahun 2012 yang pada PON XVII sebelumnya
berada di posisi ke-4. Pada PON XVIII tersebut Kontingen Jawa Barat berhasi meraih 279
medali, terdiri dari 100 medali emas, 78 medali perak dan 101 medali perunggu.
Dalam penanganan urusan ketenagakerjaan dilakukan dengan menurunkan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 9,08%, realisasi penyerapan tenaga kerja sebanyak
133.367 orang, terdiri dari: tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL) sebanyak 23.063 orang,
tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) sebanyak 2.559 dan tenaga kerja Antar
Kerja Antar Negara (AKAN) sebanyak 107.745 orang. Untuk meningkatkan pemahaman
bagi calon tenaga kerja, dilaksanakan pelatihan melalui program Jabar Mengembara yang
diikuti oleh 1.800 orang peserta. Secara khusus, untuk meningkatkan keterampilan 600
orang Calon TKI yang akan bekerja di Jepang, Korea Selatan dan Malaysia telah
dilaksanakan pelatihan. Sementara itu, bagi para pencari kerja lokal, dilakukan kegiatan
padat karya yang melibatkan sebanyak 15.658 orang. Selain itu, sejumlah 1.300 orang
masyarakat perdesaan mengikuti pelatihan keterampilan kewirausahaan melalui kegiatan

mobile training unit.
Untuk urusan kebudayaan sepanjang Tahun 2012, telah diselenggarakan 160 aktivitas seni

budaya meliputi pagelaran seni di dalam dan di luar negeri, penataan 5 cagar budaya/Situ,
pemeliharaan Situs/Benda Cagar Budaya/Site Museum dan 22 Naskah seni budaya/sastra
daerah melalui konservasi dan restorasi dalam bentuk digital.
Sebagai penghargaan bagi masyarakat yang memiliki dedikasi dan prestasi tinggi dibidang
seni, budaya dan pariwisata, telah diberikan penghargaan Gubernur kepada 20
tokoh/komunitas seni, budaya dan pariwisata.
2.

Berbagai upaya yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian misi kedua ,
diantaranya pemberdayaan KUMKM melalui advokasi akses pembiayaan bagi 3.500 usaha
mikro, pemberian pinjaman murah melalui Kredit Cinta Rakyat (KCR), serta pendirian
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang bergerak dibidang penjaminan, yaitu PT Jaminan
Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Barat untuk memberikan jaminan atas kredit KUMKM.
Dalam urusan pertanian, di bidang tanaman pangan untuk mendorong pencapaian
program surplus beras nasional 10 juta ton pada Tahun 2014, Provinsi Jawa Barat pada
Tahun 2012 telah menghasilkan produksi padi sebesar 11,27 juta ton atau setara beras
sebesar 7,38 juta ton. Sehingga kontribusi beras Jawa Barat terhadap nasional sebesar
31,84 %.
Di bidang Peternakan, pada Tahun 2012 jumlah produksi daging secara keseluruhan
sebesar 638,02 ribu ton, telur sebesar 196 ribu ton dan susu sebesar 290,44 ribu ton.


VII-3

Selain itu, Provinsi Jawa Barat secara nasional menjadi sentra utama populasi ayam ras
pedaging sebesar 572,18 juta ekor dan domba sebesar 8,25 juta ekor. Produksi perikanan
dan kelautan pada tahun 2012 sebesar 959,7 ribu ton atau meningkat 5,50% bila
dibandingkan dengan produksi pada tahun 2011 sebesar 909,7 ribu ton. Volume ekspor
tahun 2012 sebesar 29.645,6 ton atau meningkat 20,92% dibandingkan dengan volume
ekspor tahun 2011 sebesar 24.516,5 ton. Nilai ekspor tahun 2012 sebesar USD 105,75 juta
meningkat 38,64% dibandingkan nilai ekspor pada tahun 2011 sebesar USD 76,27 juta,
demikian juga dengan ketersediaan ikan untuk dikonsumsi pada tahun 2012 tercapai
sebesar 28,41kg/kapita/tahun atau meningkat 3,31% dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar 27,50 kg/kapita/tahun.
Dalam penyelenggaraan urusan perdagangan, telah dilakukan upaya perlindungan
terhadap keberadaan pasar tradisional melalui Gerakan Pengembangan dan Perlindungan
Pasar Tradisional (GEMPITA) dengan merevitalisasi 10 unit pasar tradisional, yaitu Pasar
Prapatan Sumber Jaya Kabupaten Majalengka, Pasar Jatibarang Kabupaten Indramayu,
Pasar Taraju Kabupaten Tasikmalaya, Pasar Cipeujeuh Kabupaten Cirebon, Pasar Sukatani
Kota Depok, Pasar Sindang Kerta Kabupaten Bandung Barat, Pasar Cikajang Kabupaten
Garut, Pasar Pabuaran Kabupaten Subang, Pasar Langkap Lancar Kota Banjar, Pasar Rebo

Kabupaten Sukabumi, dan Pasar Inpres Kabupaten Sumedang. Selain itu, dilakukan
pembinaan aspek teknis bagi para pedagang dan aspek manajemen bagi pengelola pasar.
Selanjutnya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dilakukan pemberian
subsidi Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat (OPM KEPOKMAS) di Kabupaten
Subang, Sumedang, Cianjur, Cirebon dan Kota Cimahi.
Upaya yang telah dilaksanakan dalam urusan perindustrian, melalui pengembangan dan
pembinaan terhadap industri kecil dan menengah sebanyak 203.318 unit. Selain itu,
dilaksanakan pula penumbuhan dan pengembangan industri berbasis kreativitas melalui
pengembangan komunitas kreatif, industri kreatif berbasis teknologi informasi, industri
kreatif berbasis fashion, pengembangan industri alas kaki, pengembangan diversifikasi
produk pangan dan industri manufaktur berbasis komponen otomotif.
Dalam pelaksanaan urusan penanaman modal, realisasi investasi, baik yang berasal dari
Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah
sebesar 52,67 trilyun rupiah, dengan rincian realisasi PMA sebesar 36,65 trilyun rupiah dan
PMDN sebesar 16,02 trilyun rupiah. Upaya yang telah dilakukan dalam rangka
meningkatkan investasi di Jawa Barat, selain promosi investasi, baik di dalam maupun luar
negeri, juga dilakukan optimalisasi penyelenggaraan pelayanan perijinan terpadu, untuk
ijin dan non ijin yang menjadi kewenangan provinsi. Pada tahun 2012, telah memproses
34.900 ijin dan non ijin dari 205 jenis ijin; membuka outlet layanan perijinan di 4 wilayah


VII-4

BKPP; mengoperasikan 3 unit Site Mobile Service (SMS), yaitu kendaraan yang beroperasi
sebagai loket pendaftaran dan loket informasi perijinan.
Dalam penanganan urusan kepariwisataan ditujukan dengan meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan ke kawasan Obyek Daerah dan Tujuan Wisata (ODTW). Pada tahun
2012, jumlah kunjungan wisata mancanegara ke Jawa Barat melebihi target sebesar
18,75%, yaitu mencapai 1.121.238 orang dari target 944.237 orang, sedangkan jumlah
kunjungan wisata nusantara/domestik sebesar 38.346.304 orang dari target 39.000.000
orang atau mencapai 98,32%.
3.

Berbagai upaya yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian misi ketiga, pada
urusan pekerjaan umum di bidang infrastruktur jalan telah dilaksanakan peningkatan
kualitas jalan, rehabilitasi jalan, penggantian jembatan, rehabilitasi jembatan, serta
pemeliharaan jalan. Melalui kegiatan tersebut telah dicapai kemantapan jalan sebesar
97,05 % dari total jalan provinsi sepanjang 2.191,29 km. Di bidang sumberdaya air, telah
dilakukan operasi dan pemeliharaan 91 jaringan irigasi serta rehabilitasi 63 jaringan irigasi,
sehingga kondisi irigasi yang berkualifikasi baik meningkat menjadi 64,52 %.
Dalam penanganan urusan permukiman dan perumahan, ditunjukan dengan capaian

persentase cakupan pelayanan persampahan sebesar 63,53% dan cakupan pelayanan air
limbah domestik sebesar 63,21%. Sedangkan cakupan pelayanan air minum perkotaan
mencapai menjadi 51,76%. Di bidang pembangunan perumahan, dilakukan pemberian
bantuan sarana dan prasarana utilitas perumahan sebanyak 781 unit rumah, bantuan
stimulan untuk pembangunan dan perbaikan rumah swadaya sebanyak 30.587 unit, serta
fasilitasi pembangunan rusun sebanyak 5 Twin Block (TB) yang diperuntukan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah, mahasiswa, prajurit TNI/POLRI, pekerja, PNS dan
santri. Dalam bidang jasa konstruksi, dilakukan pembekalan dan uji keterampilan bagi
tenaga tukang konstruksi sejumlah 1.000 peserta dari 26 kabupaten/kota, serta pembinaan
teknis penyelenggaraan jasa konstruksi terhadap 250 orang yang berasal dari penyedia
dan pengguna jasa konstruksi.
Dalam peningkatan kualitas lingkungan, dilakukan fasilitasi perbaikan kawasan perkotaan
dan perdesaan sebanyak 1.228 kawasan, pengembangan kawasan agropolitan/minapolitan
sebanyak 3 kawasan serta penanganan desa tertinggal sebanyak 285 desa.
Berkaitan dengan penyelenggaraan urusan perhubungan, dalam rangka penyiapan
pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, telah dibebaskan
tanah seluas + 81,5 Ha, sehingga total tanah yang telah dibebaskan sampai dengan tahun
2012 seluas 647,5 Ha. Untuk pembangunan Shortcut Jalur Kereta Api Cibungur
(Purwakarta)-Tanjungrasa (Subang) sampai dengan tahun 2012 telah dibebaskan seluas
18,797 Ha.


VII-5

Dalam

upaya

meningkatkan

rasio

elektrifikasi

rumah

tangga,

telah

dilakukan

pengembangan jaringan listrik dan sambungan rumah tangga sebanyak 26.389
Sambungan Rumah/Instalasi Rumah (SR/IR), sehingga dapat dicapai rasio elektrifikasi
rumah tangga sebesar 73,55%. Untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan, telah
dibangun 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk 277 sambungan
rumah di Kabupaten Cianjur, Garut dan Ciamis serta 100 unit Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) untuk 100 rumah tangga di Kabupaten Ciamis. Sementara itu, untuk
pengembangan potensi panas bumi, telah dilakukan fasilitasi untuk penerbitan Izin Usaha
Pertambangan Wilayah Kerja Panas Bumi Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan dan
Majalengka.
4.

Berbagai upaya yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian misi keempat,
dalam mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan, telah
dilakukan upaya pemulihan dan konservasi sumber daya air, udara, hutan dan lahan,
pengurangan resiko bencana, peningkatan fungsi dan luas kawasan lindung untuk
mewujudkan Provinsi Hijau (Green Province) yang didukung upaya menciptakan Provinsi
Ramah Lingkungan. Untuk itu, telah dilakukan pengendalian pencemaran air dan udara
dari industri dan domestik, pengendalian limbah B3, mitigasi bencana dan adaptasi
perubahan iklim serta peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana. Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dalam RPJMD 2008-2013, telah menetapkan target kualitas udara
perkotaan dengan kategori baik sebanyak 27–30 hari baik per tahun pada tahun 2012.
Dalam realisasinya, pencapaian kualitas udara perkotaan dengan kategori baik berdasarkan
hasil pemantauan tahun 2012 telah melebihi target capaian yaitu 50 hari baik/tahun.
Target RPJMD lainnya di tahun 2012, yaitu berupa peningkatan status mutu sungai utama
dan waduk besar di Provinsi Jawa Barat menjadi cemar sedang. Berdasarkan hasil
pemantauan tahun 2012 pada umumnya kondisi sungai utama yang di pantau berada pada
kondisi cemar berat, namun terdapat beberapa segmen pada Sungai Cimanuk, yaitu pada
lokasi Jembatan Wado sampai dengan Jatibarang berada pada kondisi cemar sedang.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pengawasan pemanfaatan
dan pembuangan limbah B3 ( bahan berbahaya dan beracun) pada industri, rumah sakit,
domestik, dan sektor lainnya; di seluruh wilayah Jawa Barat, serta berkembangnya
kegiatan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan ramah lingkungan, serta
peningkatan kompetensi para manajer di industri melalui kegiatan EPCM (Environmental
Pollution Control Manager) dengan realisasi capaian pada tahun 2012 terdapat 35
pemegang sertifikasi EPCM udara atau manager pengendalian pencemaran udara (MPPU).
Kegiatan Peningkatan Kemampuan dan Ketahanan Menghadapi Varibilitas Iklim, beberapa
kegiatan yang dilaksanakan sebagai antisipasi untuk meningkatkan kapasitas, baik
masyarakat maupun aparatur pemerintah terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,

VII-6

serta mengidentifikasi ketahanan daerah terhadap perubahan iklim dan gas rumah kaca
(GRK).
Dalam rangka mempersiapkan Data Kependudukan yang akurat sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, telah
dibangun Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Pemerintah bersama
Pemerintah Daerah telah mempersiapkan tiga Program Strategis Nasional di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang meliputi Pemutakhiran Data Kependudukan,
Penerbitan NIK dan Penerapan e-KTP secara massal. Pada tahun 2012 telah dilaksanakan
perekaman e-KTP di 15 Kabupaten/Kota sebanyak 15,50 juta jiwa.
Dalam penyelenggaraan urusan ketransmigrasian pada tahun 2012 telah ditempatkan
sebanyak 543 kepala keluarga atau 1.949 jiwa. Sebelum diberangkatkan, calon
transmigran dan keluarganya dilatih agar mampu beradaptasi serta mampu bekerja di
daerah penempatan transmigrasi.
Berdasarkan rencana struktur ruang wilayah nasional, dalam RTRW Nasional untuk Provinsi
Jawa Barat telah ditetapkan 3 (tiga) Pusat Kegiatan Nasional (PKN), yaitu Metropolitan
Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek), Metropolitan Bandung, dan Metropolitan Cirebon serta 7
(tujuh) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), meliputi Sukabumi, Cikampek-Cikopo, Pelabuhan
ratu,

Indramayu,

Kadipaten,

Tasikmalaya,

dan

Pangandaran.

Dalam

mendukung

pengembangan kawasan strategis provinsi telah dilakukan penyusunan kajian rencana tata
ruang Kawasan Strategis Provinsi, yaitu Pangandaran dan sekitarnya, pertanian berlahan
basah dan beririgasi teknis, kilang minyak balongan, Bandara Internasional Jawa Barat dan
Kertajati Aerocity. Selain itu, untuk mendukung sinkronisasi pembangunan di daerah
perbatasan telah dilakukan kegiatan penataan ruang kawasan perbatasan Jabar-Banten,
Jabar-DKI dan Jabar-Jateng.
Upaya pengendalian pemanfaatan ruang, dilakukan terhadap kawasan strategis provinsi,
yaitu Kawasan Bandung Utara (KBU), dan sejak terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung
Utara, ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 58 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara, Pemerintah Provinsi Jawa
Barat telah melakukan fasilitasi berupa pemberian Rekomendasi Gubernur terhadap 4
(empat) kabupaten/kota di wilayah KBU dalam penerbitan perizinan pemanfaatan
ruangnya.
5.

Berbagai upaya untuk mendukung pencapaian misi kelima, dalam implementasi
pembangunan perdesaan dilakukan melalui konsep Desa Membangun menuju Desa
Mandiri Ekonomi, Mandiri Lingkungan, dan Mandiri Perkotaan. Melalui kegiatan dimaksud

VII-7

telah terwujud 150 Desa Mandiri menuju Desa Peradaban bersifat purwarupa ( prototipe) di
seluruh kabupaten, pendampingan provinsi untuk PNPM Mandiri, Revitalisasi Posyandu
Multifungsi, serta pemberian insentif kepada Kepala Desa dalam rangka meningkatkan
pelayanan masyarakat dan penyediaan umpan balik ( feedback) data untuk pembangunan
Jawa Barat.
Dalam rangka upaya tertib pengelolaan dan pengadministrasian aset provinsi, secara
bertahap telah dilakukan sertifikasi untuk aset tanah pada tahun 2012 sebanyak 7 bidang
dan 23 bidang telah terbit SK. Kepala BPN (menunggu terbit buku setifikat).
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan memperpendek rentang kendali pelayanan
kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Ciamis, telah terbentuk Daerah Otonom Baru
(DOB) Kabupaten Pangandaran melalui Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, maka
Provinsi Jawa Barat kini memiliki 18 Kabupaten dan 9 Kota.

Electronic procurement merupakan proses pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan
oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi berbasis web. Pada Tahun 2012, telah dilaksanakan pengadaan sejumlah 955
paket dengan total anggaran kurang lebih 1,535 trilyun rupiah dengan realisasi kurang
lebih 976 milyar rupiah, sehingga terdapat efisiensi kurang lebih 386, 6 milyar rupiah.
Dalam penyelenggaraan diklat, Provinsi Jawa Barat telah memiliki kewenangan untuk
menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Tingkat II secara mandiri dengan peserta berasal
dari 33 Provinsi. Kewenangan tersebut sebagai implikasi dari prestasi Provinsi Jawa Barat
yang mampu meraih status sebagai Lembaga Diklat Terakreditasi A dari LAN RI untuk
diklat Kepemimpinan dan Prajabatan serta Akreditasi Diklat Pengadaan Barang/ Jasa dari
LKPP untuk diklat teknis. Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi pertama di Indonesia yang
berhasil meraih Sertifikasi ISO 9001:2000 di bidang diklat yang ditingkatkan menjadi ISO9001:2008. Penyelenggaraan diklat di Provinsi Jawa Barat didukung oleh Grand Design
Diklat sebagai Center of Excellence.
Dalam upaya peningkatan pemberdayaan keamanan dan ketertiban masyarakat telah
diberikan hibah kendaraan untuk operasional sejumlah 1.105 unit sepeda motor untuk
Polda Jabar, Kodam III Siliwangi, Polda Jaya, Kodam Jaya dan Kogartap II Bandung, 2 truk
angkut personil untuk Kodam III Siliwangi dan Kogartap II Bandung serta 6 Ambulance
untuk Ormas Keagamaan, Yayasan dan Dokkes Kodam III Siliwangi.
Dalam rangka pengembangan sumber daya aparatur, pada tahun 2012 telah dilaksanakan
peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya aparatur baik melalui pendidikan gelar
maupun non gelar dengan pembiayaan APBD, APBN maupun hibah luar negeri, seperti
pendidikan lanjutan, kursus, lokakarya maupun seminar serta pemberian bantuan Riset
Edukasi bagi PNS yang tugas belajar maupun ijin belajar yang sedang melaksanakan

VII-8

penelitian juga bagi PNS yang melakukan penelitian mandiri. Disamping itu, telah
dilaksanakan program 300 Doktor bagi PNS Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam rangka persiapan menghadapi tantangan global bagi pemerintah daerah. Adapun
aparatur yang ditugas belajarkan pada tahun 2012 sebanyak 12 (dua belas) orang yang
terdiri dari 10 (sepuluh) orang Program S2 dan 2 (dua) orang Program S3.
Dalam hal peningkatan kesejahteraan dan disiplin pegawai, telah dilaksanakan Layanan
Gawat Darurat 24 Jam bagi PNS Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui layanan
ambulance dan mobil jenazah serta pemberian bantuan tewas dan wafat bagi PNS aktif.
Dalam hal penegakkan disiplin, telah dilakukan pembinaan secara intensif terhadap PNS
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
serta penerapan absensi elektronik yang merupakan salah satu indikator penilaian kinerja
dalam pemberian Tambahan Penghasilan PNS.
Dalam rangka program legislasi pada Tahun 2012 dari rancangan Peraturan Daerah telah
ditetapkan sebanyak 25 Peraturan Daerah, dan telah ditetapkan pula sebanyak 68
Peraturan Gubernur.
Dalam rangka meningkatkan peran desa-desa di Jawa Barat terutama terkait dengan tertib
administrasi pemerintah desa atau program Arsip Masuk Desa dilakukan pemberian
bantuan hibah secara bertahap berupa sarana utama menyimpan file di desa berupa filing
kabinet dan box arsip untuk desa-desa di Jawa Barat. Sedangkan untuk meningkatkan
kemampuan aparat desa dalam menangani arsip, dilakukan bimbingan teknis bagi para
sekretaris desa secara bertahap.
Keberhasilan pembangunan dalam berbagai kehidupan masyarakat, tidak terlepas dari
itikad baik, kerja keras, kreativitas, dan inovasi dari semua pihak yang memiliki keterkaitan
fungsi sesuai dengan bidang tugas dan usahanya masing-masing, dengan demikian capain
kinerja selama tahun 2012 merupakan keberhasilan bersama antara Pemerintah Daerah,
Legislatif serta masyarakat Jawa Barat, sehingga di masa mendatang, kerjasama semua
komponen di Jawa Barat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan aspek
yang sangat dibutuhkan dan harus dikembangkan secara berkelanjutan.

VII-9