PENGARUH IDIOLOGI BESAR DUNIA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PENGARUH

IDIOLOGI BESAR DUNIA TERHADAP
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
OLEH :

KISNU HARYO KARTIKO, SH. MA.
TENAGA AHLI PENGAJAR BIDANG POLITIK
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI

TUMBUH-KEMBANG-MATINYA
SUATU IDIOLOGI

DEMENSI REALITA
(INKREMENTAL)

DEMENSI IDEALISME
(ANALITIK
EMPIRIKAL )

NILAINYA TUMBUH
BERANGSUR-ANGSUR
BERSAMA MASYARAKAT
SERTA DIYAKINI & JADI
PEGANGAN
HIDUP MASYARAKAT

HASIL PEMIKIRAN/
PERENUNGAN MANUSIA
DAN DIIMPLEMENTASIKAN
DALAM KEHIDUPAN NYATA
MASYARAKAT

DEMENSI
FLEKSIBELITAS
TIDAK RIGID/KAKU, BISA
DISESUAIKAN DENGAN
DINAMIKA MASYARAKAT
DAN LINGKUNGAN

IMPERIALISME
KOLONIALISME

LIBERALISME
KAPITALISME

IDIOLOGI AGAMA

KEHIDUPAN
BERBANGSA &
BERNEGARA
SOSIALISME
KOMUNISME
MARXISME

EKOLOGISME

FEMINISME

HIN

D

A
ISL

U

BUDHA

LIK
O
T
KA

IDIOLOGI
AGAMA

M

KONFUSIUS

KE P

ERC
AYA
A

N

AGAMA HINDU (DAN BUDHA) :
- MASUK INDONESIA PADA ABAD 4 – 14
- DIBAWA OLEH WANGSA SYAINDERA,
MULAWARMAN, ADITYAWARMAN
- MENJADI DASAR PENGATURAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DI
KERAJAAN2
HINDU
DAN
BUDHA
(SEPERTI : MAJAPAHIT, SRIWIJAYA)
- PENGARUH YANG DITINGGALKAN SAAT INI

ANTARA LAIN :
SISTEM
PEMERINTAHAN
(BANJAR)
SOSIAL DAN UPACARA TRADISI DI
BEBERAPA DAERAH SEPERTI BALI,
TENGGER, BADUI
PERATURAN HUKUM NASIONAL DAN
DAERAH
(HUKUM
PERKA-WINAN,
HUKUM
KEKELUARGAAN,
HUKUM
WARIS DSB)
PENETAPAN HARI BESAR NASIO-NAL
KEAGAMAAN SEPERTI TAHUN BARU
SAKA, NYEPI, WAISAK
“TANHANNA DHARMA MANGRVA”

AGAMA KONFUSIUS :
- MASUK INDONESIA MULAI ABAD 12-13
- DIBAWA OLEH UTUSAN DARI CINA DAN
MASYARAKAT TIONGHOA PERANTAUAN
- MENJADI DASAR PENGATURAN KEHI-DUPAN
KELOMPOK ETNIS TIONGHOA
- PENGARUH YANG DITINGGALKAN SAAT INI
ANTARA LAIN :
- SISTEM SOSIAL, UPACARA TRADISI,
BUDAYA DAN KESENIAN
- SISTEM KEKELUARGAAN DAN WARIS
- PENETAPAN HARI BESAR NASIONAL
KEAGAMAAN SEPERTI IMLEK

AGAMA KATOLIK
- MASUK BERSAMA KOLONISASI
- DIBAWA PARA MISIONARIS
- PENGARUH :
- SISTEM SOSIAL DAN PERKAWINAN
- SISTEM PENDIDIKAN

- TRADISI KEAGAMAAN
- PENETAPAN HARI BESAR NASIONAL
KEAGAMAAN

AGAMA ISLAM:
- MASUK INDONESIA MULAI ABAD 12-13
- DIBAWA OLEH PEDAGANG TIMUR TENGAH
DAN GUJARAT
- DIKEMBANGKAN
ANTARA
LAIN
OLEH
WALISONGO
- MENJADI DASAR PENGATURAN KEHI-DUPAN
BERBANGSA
DAN
BERNEGARA
DI
KERAJAAN2
ISLAM (SAMUDERA PASAI,

DEMAK DST)
- DASAR AL-QUR’AN DAN HADITS
- PENGARUH YANG DITINGGALKAN SAAT INI
ANTARA LAIN :
SISTEM POLITIK :
= BERKEMBANGNYA
PARTAI-PARTAI
BERIDIOLOGI ISLAM
= TERJADINYA
DEADLOCK SIDANG
KONSTITUANTE TAHUN 1959
= PEMBERONTAKAN NII/DI-TII
= BERKEMBANGNYA
ORMAS DAN
KELAJSKARAN ISLAM
= BERKEMBANGNYA AJARAN KELOM-POK
WAHABI MENYEBABKAN TIMBUL “
FUNDAMENTALISME DAN RADIKALISME
ISLAM, KHILAFAH ISLAMIYAH ”

SISTEM HUKUM
- LEMBAGA PERADILAN ISLAM
- HUKUM PERKAWINAN
- HUKUM WARIS
- HUKUM KELUARGA
- HUKUM PERCERAIAN
- PERATURAN BAZNAS
- PERATURAN LABEL PRODUK HALAL
- KANUN DI ACEH DSB
SISTEM EKONOMI
- SISTEM PERBANKAN SYARIAH
- MODAL VENTURA SYARIAH
- PENGELOLAAN DANA HAJI
SISTEM SOSIAL BUDAYA
- SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
- SISTEM PEMELIHARAN BAGI ANAK
YATIM
- PENDIRIAN TEMPAT IBADAH
- SISTEM PENYELENGGARAAN HAJI
- SISTEM ADAB BERPAKAIAN

- SISTEM PERGAULAN
- PENETAPAN
HARI2
BESAR
ISLAM
DALAM KALENDER NASIONAL
- SISTEM PENETAPAN HARI RAYA ISLAM
(HISAB DAN RU’YAH)

IMPERIALISME-KOLONIALISME

BERKEMBANG DI EROPA ABAD
14 – 19, BERSAMAAN DENGAN
KUATNYA FEODALIS-ME
- KEINGINAN
UTK
MENCARI
BARANG
DAGANGAN
A.L.

REMPAH-REMPAH
- AWALNYA
MEMBENTUK
SERIKAT DAGANG (MISAL VOC)
YANG
DIBERI
HAK-HAK
ISTIMEWA
- MENGIRIM
BERBAGAI
EKSPEDISI MENGELILINGI DUNIA
- AMBISI KERAJAAN2 DI EROPA
UTK MEMBANGUN IMPERIUM
- MENCARI TANAH KOLONI BARU
SEBAGAI
DAERAH
JAJAHAN
DAN SUMBER KEKAYAAN ALAM
DAN SUMBER EKONOMI

PENGARUH YG TIMBUL :
- SISTEM
PEMERINTAHAN
&
KELEMBAGAAAN NEGARA
- SISTEM HUKUM (STRUK-TUR,
SUBSTANSI
DAN
BUDAYA
HUKUM)
- KARAKTER SOSIAL (MEN-TAL
INLANDER)
- SISTEM LALU-LINTAS
- SISTEM PERKEBUNAN DAN
HAK2 YG MELEKAT (ONDER
NAMMING- ERFPACH - HGU)
- SISTEM ADMINISTRASI
- HUTANG
LUAR
NEGERI
(MELALUI IGGI & CGI SEBAGAI
NEGARA
BEKAS
INDUK
SEMANG)
HANCUR KARENA :
PERANG UTK MERDEKA
PEMBERIAN MERDEKA
DEKOLONISASI
PEMISAHAN DIRI

MASA KEGELAPAN

- KEDAULATAN
- KEDAULATAN
- KEDAULATAN
- KEDAULATAN

TUHAN
HUKUM
TIRANI
ALAM

FEODALISME

REVOLUSI
INDUSTRI
RENAISANCE
PENCERAHAN

U
LM
I
N
DA UAN
L
A
AK
TAH
E
G
PEN

(EKONOMI)

REVOLUSI
PERANCIS
(POLITIK)

DAVID RICARDO
ADAM SMITH

IMANUEL KANTS
HANS KELSEN
ROUSSUEO
MONTESQUE

KAPITALISME
LIBERALISME

LIBERALISME - KAPITALISME

KONSEP EKONOMI :
- HAK MILIK INDIVIDU
- PASAR DITENTUKAN SUPLY - DEMAND DAN
DIATUR OLEH INVESIBLEHAND
- NEGARA TAK
BOLEH IKUT CAMPUR
TANGAN
- DIDORONG OLEH PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI INDUSTRI
- BERKEMBANG DI INGGRIS

KONSEP POLITIK
- KEDAULATAN DI TANGAN RAKYAT
- KEKUASAAN LEMBAGA2 NEGARA HARUS
DIBATASI DAN BERTANG-GUNGJAWAB KPD
RAKYAT
- PRINSIP : LIBERTE, EGALITE, FRATERNITE
(DEMOKRASI)
- SEMUA JABATAN PUBLIK HARUS DIISI
MELALUI PEMILIHAN
- DIDORONG OLEH PERKEMBANGAN ILMU
NEGARA DAN ILMU HUKUM
- BERKEMBANG DI EROPA KONTINEN-TAL
DAN PUNCAKNYA REVOLUSI PERANCIS

PERKEMBANGAN ASPEK EKONOMI
- LIBERALISME (KLASIK)
-

LIBERALISME KONSERVATIF
LIBERALISME KEYNESIAN
LIBRALISME WELFARE STATE
NEO-LIBERAL
GLOBALISME DAN KOSMOPOLITANIS-ME

PERKEMBANGAN ASPEK POLITIK
- DEMOKRASI DENGAN BIPARTAI DAN MULTI
PARTAI
- DEMOKRASI DENGAN SISTEM PEMILIH-AN
LANGSUNG DAN BERTINGKAT
- DEMOKRASI PARLEMENTER
- DEMOKRASI PRESIDENSIIL
- DEMOKRASI TRIUMVIRAT
- DEMOKRASI UNI SENTRALISTIS
- DEMOKRASI FEDERASI

GROTIUS
THOMAS
HOBBES
JOHN
LOCKE
IMANUEL
KANT
MONTESQUIEU

JJ ROUSSEAU

1. NEGARA BERDASAR KONTRAK SOSIAL
2. KEDAULATAN DITANGAN RAKYAT
3. HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DAN RAKYAT DIATUR
DALAM KONSTITUSI
4. HAK
ASASI
(HAK
UNTUK
HIDUP,
HAK
KEMERDEKAAN DAN HAK UTK MEMILIKI SESUATU)
SEBAGAI HAK ALAMI DIAKUI DAN DIHORMATI OLEH
NEGARA DAN SETIAP WARGA NEGARA
5. KEKUASAAN BUKAN BERASAL DARI TUHAN SECARA
TURUN TEMURUN
6. PIMPINAN NEGARA DIDAULAT OLEH RAKYAT DAN
TIDAK BOLEH SEWENANG-WENANG
7. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DIPI-SAHKAN
(TRIAS POLITICA) DAN DIBATASI

CIRI UMUM SISTEM DEMOKRASI
1.
2.
3.
4.
5.

PARTISIPASI POLITIK YG LUAS
KOMPETISI POLITIK YG SEHAT
PEMILU YG TERJAGA DAN BERKALA
PENGAWASAN KEKUASAAN YG EFEKTIF
DIAKUINYA KEHENDAK MAYORITAS

PRINSIP DEMOKRASI MENURUT EEP
SJAEFULLAH :
1. TEGAKNYA ETIKA DAN MORALITAS
POLITIK
2. TEGAKNYA
PRINSIP
KONSTITUSIONALISME (SUPREMASI HUKUM)
3. ADANYA MEKANISME AKUNTABILI-TAS
PUBLIK DARI PEMEGANG JABATAN
PUBLIK.
CIRI DEMOKRASI MENURUT
FRANZ MAGNIS SUSENO :
1. NEGARA HUKUM
2. PEMERINTAH
DIBAWAH
KONTROL
RAKYAT
3. PEMILU YANG BEBAS
4. PRINSIP MAYORITAS
5. ADANYA JAMINAN TERHADAP HAK-HAK
POLITIK YANG DEMOKRATIS

CIRI DEMOKRASI
(ROBERT DAHL)
1. KEBEBASAN

MEMBENTUK

DAN

BERGABUNG DALAM ORGANISASI
2. KEBEBASAN BERPENDAPAT
3. HAK UTK MEMILIH
4. HAK UTK MENDUDUKI JABATAN PUBLIK
5. HAK

PEMIMPIN

UNTUK

MEMPEROLEH

DUKUANGAN SUARA
6. ADANYA

HAK

UNTUK

MEMPEROLEH

INFORMASI
7. PEMILU LANGSUNG, JUJUR DAN BEBAS
8. LEMBAGA-LEMBAGA
MENJAMIN

BAHWA

NEGARA
KEBIJAKAN

YANG
PUBLIK

DIDASARKAN PADA SUARA RAKYAT DALAM
PEMILU

DAN

BERKEMBANG

ASPIRASI

RAKYAT

YANG

CIRI DEMOKRASI
(LARRY DIAMONT, SERGENT, ARBI SANIT, HENDARDI)

1. KEBEBASAN BEREKSPRESI DAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT
2. AKUNTABILITAS PUBLIK (DAPAT DIPERTANGGUNG-JAWABKAN)
3. TRANSPARANSI (TERBUKA UNTUK DIAWASI/ DIKONTROL)
4. PRINSIP MAYORITAS HARUS DIJUNJUNG TINGGI
5. PENYELENGGARAAN PEMILU YANG BERKALA DAN TERATUR
6. PERSAMAAN KEDUDUKAN DAN PERLAKUAN UNTUK SEMUA
WARGA NEGARA
7. PARTISIPASI YANG TERBUKA UNTUK SEMUA RAKYAT
8. ADANYA LEMBAGA PENGONTROL YANG INDEPENDEN
9. ADANYA CIVIL SOCIETY YANG TUMBUH SUBUR
10. SIRKULASI KEPEMIMPINAN YANG BERJALAN SECARA RUTIN
11. MENYELESAIKAN KONFLIK SECARA DAMAI DAN MELEMBAGA
12. MENGAKUI ADANYA PERBEDAAN (DIVERSITY)
13. PERADILAN YANG BEBAS DAN MANDIRI UNTUK MENJAMIN
TEGAKNYA KEADILAN
14. ADANYA KEBEBASAN PERS

1. INTEGRASI EKONOMI PASAR DUNIA (GATT – WTO)
2. PENGHAPUSAN TARIF DAN SUBSIDI
3. INTEGRASI SISTEM PERBANKA DAN KEUANGAN
DUNIA (WORLD BANK – IMF)
4. INTEGRASI PASAR MODAL DAN PASAR UANG DUNIA
5. KETERBUKAAN ARUS MODAL, INVESTASI, TENAGA
KERJA
6. INTEGRASI SISTEM INFORMASI DAN TELEKOMUNIKASI
7. INTEGRASI SISTEM SOSIAL-BUDAYA
8. HAM UNIVERSAL
9. ORIENTASI PADA MATERIALISTIK
10.DUNIA “SMALL VILLAGE”

IMBAS

PENGARUH

>> MAKLUMAT WAPRES NO.X TGL 16 OKT 1945
PERUBAHAN
DARI
PRESIDENSIIL
MENJADI
PARLEMENTER
>> SISTEM PARLEMENTER MASA UUDS 1950
>> MASUKNYA INVESTASI ASING MELALUI UU NO.1
TAHUN 1969
>> PENGHAPUSAN SUBSIDI
>> SWASTANISASI BUMN
>> INTEGRASI SISTEM KEUANGAN, PERBANK-AN,
PASAR UANG, PASAR MODAL
>> KEANGGOTAAN DALAM WTO
>>
HUKUM DI BIDANG EKONOMI SANGAT KUAT
DIPENGARUHI.

KONSEP :
- STRUKTUR SOSIAL : BORJUIS –
PROLETAR (BURUH)
- HAK KOMUNAL (DIWAKILI OLEH
NEGARA --- ETATISME)
- REVOLUSI YANG DIPELOPORI KAUM
BURUH
UNTUK
MEMPER-CEPAT
TERBANGUNNYA
MASYA-RAKAT
BERDASAR SOSIALISME
- ETATISME
POLITIK
(1
PARTAI
PELOPOR),
ETATISME
EKONOMI,
ETATISME
PEMERINTAHAN
(DIKTATORIAL)

PE RE
NI A
N K
KA DA SI T
PI SA HD
TA N
LI K P
SM AU
E M

KARL MARX
HEGEL

SOSIALISME
KOMUNISME
MARXISME

PERKEMBANGAN

MARXISME
LENINISME

REVOLUSI RUSIA
(PROLETAR –
BURUH)

SNEVLIT & MUSO
BURUH KERETA API

MARXISME
MAOISME

REVOLUSI CHINA
(PROLETAR –
PETANI)

DN AIDIT
ANGKATAN V
(BURUH TANI IND)

SOSIALISME
AGAMA

TUMBUH DI
AMERIKA LATIN &
PHILIFINA

KARDINAL SIN

NEW LEFT

PEMBINA
REWANG & ISOTOP
AIDIT

KELOMPOK 17
KELOMPOK
KALIURANG

PENGARUH DI INDONESIA
-

ETATISME PEMERINTAHAN & POLITIK : SEMUA LEMBAGA NEGARA DIKONTROL
OLEH SUATU PARTAI POLITIK YANG BERKUASA
CATATAN : - KEPUTUSAN SIDANG KNIP TGL 31 AGTS 1945 TENTANG PEMBENTUKAN PARTAI PELOPOR
-

KONSEPSI PRESIDEN 21 APRIL 1959 TENTANG PEMBUBARAN PARTAI POLITIK DAN
PEMBENTUKAN PARTAI PELOPOR / FRONT NASIONAL
DEMOKRASI TERPIMPIN

-

ETATISME EKOMNOMI : SEMUA FAKTOR EKONOMI DIKUASAI OLEH NEGARA
(SUMBER DAYA, PRODUKSI, DISTRIBUSI DILAKUKAN OLEH NEGARA)

-

PEMBENTUKAN POROS JAKARTA – HANOI – PEKING – PYONG YANG

-

POLITIK KONFRONTASI DENGAN NEO-KOLONIALISME – IMPERIALISME ATAU
NEKOLIM (MALAYSIA)

-

LAND REFORM MELALUI UU NO 5 TAHUN 1960 TENTANG AGRARIA (PERISTIWA
JENGGAWAH, BESUKI – JAWA TIMUR DAN BANDAR BETSY – SUMATERA UTARA)

-

SISTEM PERBURUHAN DENGAN SISTEM TRI-PARTIT (SEKARANG UU NO 13 TAHUN
2006 – KONTRAK PERDATA SHG BERSIFAT PERSONLIJK/ INDIVIDUAL)

FEMINISME
BUKAN BERBICARA TENTANG
PERBEDAAN SEKSUALITAS TETAPI
TENTANG GENDER

BERBICARA TENTANG PERSAMAAN
HAK, AKSES DAN KESEMPATAN YG
SAMA DI BIDANG POLITIK,
PEMERINTAHAN, EKONOMI, SOSIAL

1. PERSAMAAN GENDER
2. PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN
3. KUOTA DAN PEMBERIAN KESEMPATAN YG LUAS DI
LEGISLATIF,
EKSEKUTIF
DAN
LEMBA-GA
NEGARA/PEMERINTAHAN
4. GERAKAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN
5. PENDIDIKAN YG TERBUKA UTK KAUM PEREM-PUAN
6. PERSAMAAN KEDUDUKAN DI MATA HUKUM
7. KESEMPATAN YG TERBUKA DI BIDANG MILITER DAN
KEAMANAN
8. HAK ASASI
: TRANSGENDER YG DIAKUI OLEH
PENGADILAN (DORCE DAN GIWO RUBIONO) HAK
ABORSI DAN PENGGU-NAAN KONTRA-SEPSI
YANG BELUM DIAKUI : L G B

KELESTARIAN
LINGKUNGAN

EKOLOGISME
PELOPOR :
THOMAS MALTHUS
JOHN MUIR
GILORD PINCHOT

SUSTAINABLE
DEVELOPMENT

1. PROTOKOL
TOKYO
(CONVENTION)
TENTANG
LINGKUNGAN HIDUP (MASALAH PEMANASAN
GLOBAL AKIBAT GAS RUMAH KACA YG TIMBUL DARI
EFFEK KARBONISASI INDUSTRI)
2. PEMBATASAN IMPORT MELALUI ECOLABE-LING DAN
PERLINDUNGAN KESEHATAN
3. PROGRAM MDGs
4. ANALISA DALAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) BAGI
INDUSTRI (DIBENTUKNYA BAPEDAL NASIONAL DAN
DAERAH)
5. TUMBUHNYA NGO LINGKUNGAN HIDUP (WALHI,
WWF, GREEN PEACE DSB)
6. KEBIJAKAN DEFORESTERISASI, REBOISASI, DAN
PENETAPAN WILAYAH-WILAYAH HUTAN NASIONAL
(HUTAN LINDUNG, HUTAN INDUSTRI, HUTAN
RAKYAT DLL)

SEKIAN -- TERIMA
KASIH