S PSR 1001999 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LatarBelakang
Indonesia kaya akan seni dan budaya, dari sekian banyak seni dan budaya

yang terdapat di Indonesia salah satunya adalah seni kriya dari bahan lidi.
Penggarapan produk kerajinan tradisional pada kelompok masyarakat pengrajin
tradisional di daerah-daerah di Indonesia banyak dipengaruhi oleh latar belakang
etnografis seperti lingkungan sosial, unsur-unsur kebudayaan, sistem mata
pencaharian hidup yang terbatas karena tidak adanya pilihan lain, tata sosial
masyarakat yang saling bahu membahu baik antara keluarga maupun antara
anggota masyarakat pada umumnya. Semuanya turut mempengaruhi dan
menentukan jenis, corak dan macam kerajinan tradisional yang dihasilkan.
Keterampilan membuat kerajinan pada kelompok masyarakat pengrajin
turun-temurun dari para orang tua mereka. Hal ini sangat penting terutama dalam
kaitan dengan upaya melestarikan budaya bangsa sehingga produk kerajinan

tradisional masih tetap dipertahankan dan semakin ditingkatkan kualitas serta
kuantitas produksinya sampai saat ini.
Dari segi budaya, kerajinan tradisional dalam segala bentuk dan coraknya
yang khas, memperkenalkan potensi budaya yang artistik yang diperoleh dan
dimiliki secara turun temurun dari generasi ke generasi. Aneka ragam kerajinan
tradisional pada setiap kelompok pengrajin di kabupaten Ciamis, masing-masing
mempunyai ciri khas tertentu, sehingga suku-suku bangsa di Indonesia memiliki
sejumlah warisan khas budaya dengan bentuk, corak dan ragam serta variasi
masing-masing.
Indonesia memiliki latar belakang etnis yang beragam, begitu pun seni dan
kerajinan, salah satunya kerajinan berbahan lidi di kampung Kubangpari RT 08
RW 06 desa Ciherang kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis. Di era globalisasi
seni kerajinan khususnya kerajinan tangan semakin tersisihkan hal ini disebabkan
teknologi semakin berkembangnya sehingga benda seni pakai (kriya) dapat dibuat
lebih cepat dan dengan jumlah masal.
Eko Juliana Susanto, 2015
KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2


Produk kerajinan yang sama dengan bahan yang berbeda dapat diproduksi oleh
teknologi yang modern, sehingga kerajinan tradisi seperti kriya anyam berbahan
lidi kemungkinan besar akan tersisihkan
Seni kriya pada masa lampau merupakan karya yang adiluhung yang
mencerminkan keunikan keindahan, keagungan atau kebesaran budaya masa
lampau. Pada masa lampau istilah kriya dan kerajinan merupakan dua hal yang
berbeda. Seni kriya pada masa lampau dipandang sebagai seni yang unik dan
berkualitas, sedangkan kerajinan dipandang kasar dan tidak memiliki nilai estetis.
Contoh karya seni kriya dalam lingkup istana (kerajaan) yaitu keris sedangkan
contoh karya seni kriya yang berasal dari luar lingkup istana yaitu pisau. Kriya
dimasa lalu yang berada dalam lingkungan istana untuk pembuatnya diberikan
gelar Empu. Dalam pembuatannya sangat mementingkan nilai estetika dan
kualitas skill. Sementara kerajinan yang tumbuh di luar lingkungan istana,
pembuatnya disebut dengan Pandhe. Pembuatan benda-benda kerajinan hanya
mengutamakan fungsi dan kegunaan yang diperuntukkan untuk mendukung
kebutuhan praktis bagi masyarakat (rakyat). Pengulangan dan minimnya
pemikiran seni ataupun estetika adalah satu ciri penanda benda kerajinan. Seni
kriya dan kerajinan pada zaman sekarang pengertiannya sering dianggap sama,
pada zaman sekarang seni kriya merupakan hasil kreasi generasi yang mengambil

manfaat dari kriya masa lampau yang dimodifikasi dalam berbagai variasi dengan
di dasari oleh pikiran-pikiran yang tumbuh sebagai gagasan personal yang
diekspresikan dalam wujud karya seni personal komersial. Seni kriya zaman
sekarang dijadikan komoditas perdagangan yang diproduksi secara masal sebagai
mata pencaharian para perajin
Seni kerajinan dari bahan lidi di kampung Kubangpari RT 08 RW 06 desa
Ciherang kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis masih bertahan sampai saat ini
ditengah berkembangnya kemajuan zaman. Seni kerajinan ini digunakan untuk
tempat makanan di berbagai rumah makan, sebagai wadah buah, wadah air
mineral kemasan, wadah sendok dan garpu serta sebagai hiasan (lampu hias).

Eko Juliana Susanto, 2015
KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti
tentang kriya anyam berbahan lidi yang berupa piring, mangkok, wadah parcel,
wadah air mineral kemasan dan berbagai lampu hias. Peneliti ingin mengangkat

topik penelitian ini, untuk memperkenalkan kriya dari bahan lidi karya sentra
kerajinan Karya Mandiri yang hasil karya-karyanya telah digunakan di berbagai
rumah makan dan telah dipasarkan ke berbagai kota besar di Indonesia. Melihat
permasalahan di atas peneliti akan mencoba meneliti dengan judul “Kriya
Anyam Lidi di Desa Ciherang Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis”.

B.

Rumusan Masalah

Seperti telah diuraikan dalam latar belakang masalah, bahwa selain sebagai
sumber mata pencaharian pengrajin kriya dari bahan lidi juga sebagai sebuah
karakteristik budaya yang menjadi ciri khas dari desa Ciherang. Rumusan masalah
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1.

Bagaimana perkembangan jenis benda pakai kriya anyam dari bahan lidi di
desa Ciherang?


2.

Bagaimana teknik pembuatan kerajinan kriya dari bahan lidi di desa
Ciherang?

3.

Apa saja bentuk-bentuk benda pakai dari bahan lidi di desa Ciherang?

C.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya:
1.

Untuk mengetahui perkembangan jenis benda pakai kriya anyam dari bahan
lidi di desa Ciherang

2.


Untuk mengetahui dan mendeskripsikan teknik pembuatan kerajinan kriya
dari bahan lidi di desa Ciherang

3.

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk-bentuk benda pakai dari
bahan lidi di desa Ciherang

Eko Juliana Susanto, 2015
KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat untuk Departemen Pendidikan Seni Rupa
a) Menambah bahan pertimbangan bagi para pendidik sebagai pengetahuan

tentang kerajinan tradisional khususnya kriya dari bahan lidi.
b) Mengetahui proses pembuatan kriya dari bahan lidi sehingga dapat
diterapkan dalam pembelajaran seni rupa.
c) Sebagai bahan apresiasi dan penyebarluasan informasi mengenai seni kriya
lidi sebagai bahan untuk mengembangkan pembelajaran.

2.

Manfaat untuk Universitas
a) Menambah bahan keterangan berwujud data otentik mengenai keragaman
budaya yang terdapat di Indonesia khususnya kriya dari bahan lidi di desa
Ciherang.

3.

Manfaat untuk Penulis
a) Menambah pengetahuan tentang teknik pengolahan data yang berhubungan
dengan penganalisisan data.
b) Menambah pengalaman dalam hal penelitian dan penganalisisan dalam
pengolahan data.

c) Memperoleh gambaran yang jelas mengenai karakteristik kriya dari bahan
lidi mulai dari proses pengolahan bahan baku, proses pembuatan dan proses
pemanfaatan kriya lidi.
d) Memperkaya apresiasi dan kebanggaan karya seni daerah
e) Dapat bekerjasama dengan peneliti, lembaga pendidikan, lembaga
pemerintahan, pengrajin, seniman dan apresiator

4.

Untuk Perajin.
a) Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas karyanya

5.

Untuk Perusahaan yang diteliti
a) Memperkenalkan produk kerajinan yang dibuat kepada kepada masyarakat
secara edukatif dan akademis.
b) Membuka kesempatan untuk mendapatkan kritik dan saran secara ilmiah
pada karya yang dihasilkan sebagai ide dan inovasi dalam mengembangkan
produk.


Eko Juliana Susanto, 2015
KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

E.

Sistematika Penulisan Skripsi
Penelitian ini terbagi kedalam lima BAB yakni: BAB I Pendahuluan, BAB

II Landasan Teori, BAB III Metodelogi Penelitian, BAB VI Hasil Penelitian dan
Pembahasan, BAB V Kesimpulan dan Saran.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berupa pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
BAB II
Bab ini mengkaji tentang landasan teoritis yang mendukung pokok bahasan

penelitian yaitu seni kriya, anyaman dan lidi.
BAB III
Bab ini mengkaji tentang metode penelitian yaitu lokasi dan subjek penelitian,
desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data dan analisis data.
BAB IV
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Pada bagian deskripsi hasil penelitian ini memuat tentang gambaran umum
tentang kriya anyam bahan lidi di desa Ciherang kecamatan Banjarsari kabupaten
Ciamis, pengrajian kriya anyam bahan lidi sentra kerajinan Karya Mandiri, studi
bahan dan peralatan penunjang produksi kriya anyam bahan lidi di desa Ciherang
kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis, proses produksi kriya anyam bahan lidi
di desa Ciherang kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis, struktur kriya anyam
bahan lidi di desa Ciherang kecamatan Banjarsari kabupaten Ciamis. Sedangkan
pada pada bagian pembahasan, peneliti mengkaji hasil penelitian yang disesuaikan
dengan rumusan masalah yang diajukan.
BAB V
Bab ini berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
temuan peneliti yang merupakan rangkuman hasil penelitian penulis serta
ditambahkan sebuah saran, bentuk pernyataan secara ringkas dan padat.


Eko Juliana Susanto, 2015
KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu