RANCANGAN PERDA TENTANG PENYANGGA HARGA KARET 0

RANCANGAN
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR ... TAHUN 2016
TENTANG
PENYANGGA HARGA KARET
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimban
g

: a. Bahwa   dalam   rangka   mewujudkan   masyarakat   Kepulauan
Bangka   Belitung   yang   Makmur   Adil   dan   Sejahtera,   salah   satu
upaya   yang   dilakukan   adalah   meningkatkan   pendapatan
masyarakat petani secara berkelanjutan melalui kepastian harga
b
.
c.

jual karet yang dihasilkan;
Bahwa   dalam   rangka   menyangga   harga   karet   yang   layak,
Pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan

Program Penyangga Hasil Karet Ketika Fluktuasi Harga Turun;
Bahwa   Program   Penyangga   Hasil   Karet   ketika   Fluktuasi   Harga
Turun, perlu dilaksanakan secara Efektif, Efisien, Terpadu dan

d
.

tepat sasaran;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, dan huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Penyangga Harga Karet;

Mengingat

: 1

Pasal   18   ayat   (6)   Undang­Undang   Dasar   Negara   Republik

.
2


Indonesia Tahun 1945;
Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   2000   tentang   Pembentukan

.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara

3

Republik Indonesia Nomor 4033);
Undang­Undang   Nomor   23   Tahun   2014   tentang   Pemerintahan

.

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Nomor
5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang­Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas   Undang­Undang   Nomor   23   Tahun   2014   tentang
Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Tahun   2015   Nomor   58,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Nomor 5679);

Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
dan
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
MEMUTUSKAN
Menetapkan

: PERATURAN DAERAH TENTANG PENYANGGA HARGA KARET

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1.


Daerah Provinsi adalah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2.

Pemerintah   Daerah  Provinsi  adalah  Gubernur   sebagai   unsur   penyelenggara
Pemerintahan   Daerah   yang   memimpin   pelaksanaan   urusan   pemerintahan   yang
menjadi kewenangan daerah otonom.

3.

Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

4.

Daerah   Kabupaten/Kota   adalah   Daerah   Kabupaten/Kota   di   Daerah   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

5.

Perangkat   Daerah   adalah   unsur   pembantu   Gubernur   dan   Dewan   Perwakilan

Rakyat   Daerah   dalam   penyelenggaraan   urusan   Pemerintahan   yang   menjadi
kewenangan Daerah Provinsi.

6.

Karet   adalah   karet   olahan   (slab)   yang   telah   melalui   proses   pencetakan   dan
penggulungan yang memenuhi kualitas tertentu hasil produksi petani karet.

7.

Petani adalah petani produsen komoditas di wilayah Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

8.

LPMD atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Koperasi adalah Lembaga
Koperasi di daerah produksi komoditas karet   yang di tunjuk sebagai pelaksana
pembelian komoditas karet dari petani.

9.


Tim Teknis Penyangga Komoditas (TTPK) adalah tim yang dibentuk oleh Gubernur
Kepulauan   Bangka   Belitung   yang   melakukan   pengendalian   dan   pengawasan
pembelian komoditas karet dari petani yang terdiri dari Instansi terkait.

10. Pelaksana   Penyangga   Komoditas   Karet   (PP­Komoditas   Karet)   adalah
Lembaga/Badan yang ditunjuk Pemerintah Propinsi sebagai pelaksana Penyangga
Harga Karet asli daerah.
11. Surat   Keterangan   Asal   Komoditas   adalah   surat   yang   dikeluarkan   oleh   Camat
Setempat yang menunjukan bahwa komoditas tersebut adalah hasil produksi di
wilayahnya.
12. Dinas adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 2
Tujuan   program   penyangga   harga   karet   adalah   menjaga   stabilitas   harga   karet
masyarakat, meningkatkan pendapatan petani karet dan memberikan kepastian harga
melalui jaminan pemasaran.

Pasal 3
Sasaran program ini adalah masyarakat petani di wilayah Propinsi Kepulauan Bangka 
Belitung baik petani pekerja maupun petani pemilik perkebunan.
BAB III
PENGORGANISASIAN
Pasal 4
Pelaksana program penyangga komoditas terdiri dari Tim Teknis Penyangga Komoditas 
(TTPK), Pelaksana penyangga komoditas Karet ( PP­Komoditas Karet ) dan LPMD/ 
Koperasi.
Pasal 5
Tim Teknis Penyangga Komoditas Karet Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dibentuk
melalui Surat Keputusan Gubernur dan di ketuai Asisten Ekonomi dan Pembangunan.
Pasal 6
Anggota Tim Teknis Penyangga Komoditas Karet terdiri dari :
1.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

2.


Badan Pemberdayaan Masyarakat

3.

Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

4.

Dinas Perkebunan dan Kehutanan

5.

Dinas Koperasi dan UKM

6.

BAPPEDA

7.


Dinas Pendapatan Daerah

8.

Bagian Keuangan

9.

Bagian Ekonomi

10. Biro Hukum Sekretariat Daerah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pasal 7
Tim teknis Penyangga Komoditas Propinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai 
tugas :
1.

Melakukan pengendalian dan Pengawasan Program Penyangga karet di tingkat 
Propinsi, Kabupaten/Kota;


2.

Memantau dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan 
penyangga karet;

3.

Memantau dan mengevaluasi perkembangan harga karet yang terjadi di tingkat 
petani dan pasar luar Propinsi;

4.

Menyiapkan pembentukan Pelaksana Penyangga karet;

5.

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pencapaian target program 
Penyangga Karet Propinsi Kepulauan Bangka Belitung;dan

6.


Melaporkan pelaksanaan Program Penyangga karet kepada Gubernur Kepulauan 
Bangka Belitung.
Pasal 8

Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet) dibentuk oleh Gubernur 
dengan surat keputusan Gubernur Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 9
Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet) ditunjuk untuk 
melaksanakan program penyangga komiditas karet untuk memelihara stabilitas harga 
komoditas karet di tingkat petani, melalui kegiatan :
a.

Pembelian dan penyanggaan komoditas karet hasil produksi milik petani melalui 
Koperasi/LPMD disetiap Kecamatan.

b.

Penjualan komoditas karet kepada pengguna di luar wilayah Propinsi Kepulauan 
Bangka Belitung
Pasal 10

Koperasi/LPMD   yang   akan   membeli   komoditas   dari   petani   ditunjuk   oleh   Pelaksana
Penyangga   Komoditas   Karet   (PP­Komoditas   karet)   setelah   mendapat   pertimbangan
rekomendasi dari Camat dan persetujuan Tim Teknis.

BAB IV
PEMBELIAN DAN PENJUALAN KOMODITAS KARET

Pasal 11
Pembelian   komoditas   karet   secara   langsung   dari   petani   dilaksanakan   oleh
Koperasi/LPMD yang ada ditingkat Kecamatan/Kelurahan/Desa.

Pasal 12
(1)

Pembelian komoditas karet dari petani dilakukan oleh Koperasi/LPMD dengan 
harga yang telah ditetapkan.

(2)

Pembelian komoditas karet yang dilaksanakan oleh Koperasi/LPMD wajib dibayar 
secara tunai kepada petani

(3)

Koperasi/LPMD mendistribusikan komoditas hasil pembelian dari petani kepada 
Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet) berdasarkan harga 
dan biaya­biaya operasional yang telah ditetapkan.

(4)

Setiap pembelian komoditas karet dari Koperasi/LPMD oleh Pelaksana Penyangga 
Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet) harus dilampirkan Surat Keterangan Asal 
Komoditas yang dikeluarkan Camat se­tempat.
Pasal 13

(1)

Penjualan komoditas yang disangga kepada pihak ketiga atau keluar daerah 
dilaksanakan oleh Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet).

(2)

Koperasi/LPMD yang ditunjuk untuk membeli komoditas karet dari petani tidak 
diperbolehkan menjual komoditas yang disangga kepada pihak lain selain 
Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet).

(3)

Hasil Penjualan Komoditas Karet ke luar daerah merupakan dana yang tersedia 
secara berkelanjutan di Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas 
Karet).

(4)

Penjualan komoditas karet keluar daerah maupun ke pihak lain dapat dilakukan 
setelah mendapat persetujuan Tim Teknis Penyangga Komoditas karet.
BAB V
PENDISTRIBUSIAN KOMODITAS KARET KE PELAKSANA PENYANGGA
Pasal 14

(1)

Proses pendistribusian komoditas karet dari Koperasi/LPMD ke Pelaksana 
Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet) dilaksanakan oleh Pelaksana 
Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet)

(2)

Penyerahan komoditas karet dari Koperasi/LPMD harus disertai :
a. Surat Keterangan Asal Komoditas dari Camat se­tempat 
b. Berita Acara Penyerahan Komoditas

BAB VI
HARGA SANGGA KOMODITAS KARET
Pasal 15
Harga sangga hasil karet ditetapkan setiap Kilogram adalah Rp.....
BAB VII
BIAYA­BIAYA
Pasal 16
(1)

Biaya operasional penyangga komoditas karet setiap kilogram ditetapkan Rp.... 
( ....)

(2)

Biaya operasional sebagaimana pada ayat (1) digunakan sebagai berikut :
a.

Diterima Koperasi/LPMD sebesar Rp. .../kg digunakan untuk:
1) Sewa Gudang                                 Rp. ...
2) Biaya Proses Pengadaan                 Rp. ...
3) Biaya Pengemasan                          Rp. ...
4) Biaya Koperasi/LPMD                     Rp. ...

b.

Diterima Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­Komoditas Karet) 
sebesar : Rp ... /Kg digunakan untuk :
1) Biaya transportasi/Pengangkutan    Rp. ...
2) Biaya susut ...%                               Rp. ...
3) Margin                                             Rp. ...
4) Sewa Gudang                                   Rp. ...
5) Biaya proses pengadaan                  Rp. ...
6) Biaya asuransi                                 Rp. ...
BAB VII
ANGGARAN PENYANGGA
Pasal 17

(1)

Anggaran   untuk   menyangga   komoditas   karet   ini   dibebankan   kepada   APBD
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 sebesar Rp. ...,­ ( ... ) 

(2)

Biaya­biaya  yang ditimbulkan akibat  pelaksanaan penyangga  sebagaimana  pada
Pasal 15 dibebankan kepada  APBD Propinsi Kepulauan Bangka  Belitung  Tahun
2017 sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 Ayat (1).

BAB VIII
ASURANSI

Pasal 18
Untuk   menjamin   keselamatan   komoditas   karet   yang   disangga   maka   Pelaksana
Penyangga   Komoditas   Karet   (PP­Komoditas   Karet)   diwajibkan   mengikuti   program
asuransi
BAB IX
PELAPORAN
Pasal 19
(1)

Koperasi/LPMD wajib melaporkan setiap bulan posisi pembelian komoditas karet
dari petani dan pendistribusian kepada Pelaksana Penyangga Komoditas Karet (PP­
Komoditas Karet) dengan tembusan ke Tim Penyangga Komoditas (TTPK) Provinsi

(2)

Kepulauan Bangka Belitung, Bupati dan Camat setempat.
Laporan   sebagaimana   dimaksud   ayat   1   meliputi   Laporan   Fisik   Pengadaan

(3)

Komoditas oleh Koperasi/LPMD.
Pelaksanaan   Penyangga   Komoditas   Karet   (PP­Komoditas   Karet)   wajib
menyampaikan   laporan   pembelian   dan   penjualan   komoditas   karet   kepada   Tim
Teknis Penyangga Komoditas Karet Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
BAB X
PENGAWASAN
Pasal 20

(1)

Gubernur   menunjuk   Pejabat   yang   akan   mewakili   Pemerintah   Daerah   Propinsi

(2)

untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan Penyangga Harga Karet.
Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memahami wawasan

(3)

usaha secara profesional dan bertanggungjawab kepada Gubernur.
Penunjukan   Pejabat   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1),   ditetapkan   dengan
Keputusan Gubernur.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Di Ditetapkan di Pangkal Pinang
pada tanggal ...

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

(……………..)

Diundangkan di Pangkal Pinang 
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

( ................ )

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN …..  
NOMOR  ....