S KOR 1002256 Chaper1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam setiap kehidupan manusia saat ini sebenarnya semua orang punya
masalah dengan motivasi. Rendahnya motivasi yang dimiliki setiap atlet dapat
dilihat dari rendahnya keseriusan dan disiplin dalam berlatih. Misalnya, atlet yang
memiliki motivasi yang rendah akan berpengaruh juga terhadap inisiatif berlatih
yang tidak disiplin, malas dalam berlatih, rendahnya konsentrasi dalam latihan,
tidak
bersemangat,
tidak
tepat
waktu
kurangmemilikikeyakinanakankemampuan,
kuatuntukmenjadijuara,
dalam
latihan.
Atlet
Indonesia
kurangmemilikimotivasi
merasatakutkalah,
yang
tegang,
dantakuttidakdapatbermaindenganbagus (Hidayat, 2012, hlm. 2). Jika motivasi
atlet rendah akan berdampak pada preastasi karena, tidak akan maksimumnya
dalam
latihan
sehingga
tidak
mampu
berprestasi
maksimal.Semakinkuatmotivasiseseorangsemakinbesarkemungkinannyadiaberhas
ilmelaksanakansuatukegiatanatau tugas.(Gunarsa, 1989: 110) menjelaskan :
Motivasiolahragaadalahkeseluruhandayapenggerak di dalamdiriindividu
(atlet)
yang
menimbulkankegiatanlatihan,
menjaminkelangsunganlatihandanmemberiarahpadakegiatanlatihanuntuk
mencapaitujuannya,
motivasiiniperludiketahuiolehparapembina,
pelatihdan guru olahraga.
OlehsebabituMotivasiolahragadapatdikatakandayapenggerakdengankesempa
tan
yang
luasuntukmengembangkankemampuannya,
mendapatkanpengakuandandihargaiolehteman-teman,
menemukantemanbarusertapengalamanberlatihdanbertanding
yang
mendatangkankegembiraandankepuasanbagiseorangatletatauindividuitusendiri.M
enurutGunarsa
(1989,
hlm.
100)
motivasiolahragadapatdibagiatasduajenis,
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
yaituintrinsikdanekstrinsik.Motivasiintrinsikadalahdorongan
yang
bersumberdaridalamdirisiswaatauatlet
yang
menyebabkanberpartisipasidalamsuatuaktivitas
(Hidayat,
2008,
hlm.
Sedangkanmotivasiektrinsikmerupakanmotivasi
61).
yang
timbulkarenaadanyafaktorluar yang mempengaruhidirinya (Komarudin, 2013,
hlm. 27).Motivasi merupakan tenaga pendorong atau sumber kekuatan dari suatu
perbuatan, perilaku, atau perbuatan. Kalau atlet tidak memiliki motivasi, strategi
apa pun yang di terapkan dalam latihan tidak akan meningkatkan kemampuannya
dengan
baik.Dapatdikatakanbahwamotivasisebagaikecenderungandalamdiriatletatauindivi
duuntukmenimbulkankegiatanlatihansebaikmungkin.Atlet
yang
mempunyaimotivasi
yang
yang
tinggitidakdipungkirimempunyaisifat
positifjugaterhadapsuatusituasi yang mengacukearah yang lebihbaik.
Menurut(E,J. Murray dalamgunarsa, 1989, hlm. 92) Motivasi adalah faktor
internal yang menggairahkan, mengarahkan dan mengintegrasikan tingkahlaku
seseorang.
Motivasijugaditentukanolehtugasataupenampilan
yang
dilakukan.Jikatugasberhasildenganbaikdiselesaikan,
keyakinandiriatletakanmeningkat.
Dengankeyakinandiri
motivasijugaakanmengalamikenaikan.
yang
Tugas
tinggi,
yang
berhasildilaksanakanakanmemberitambahanenergidan
motif
untukbekerjalebihgiat.Motivasimemegangperanan
yang
pentingdalamolahragaprestasi.Seorangatletharusmampumenjagamotivasinya agar
tetapdalam
level
yang
tinggibaikdalam
proses
latihanmaupunpadasaatmenjalanipertandingan. Motivasimemangbukanlahkondisi
yang
tidakbisaberubah.Setiapsaatmotivasiatletbisamengalamiperubahan,
sehinggadiperlukansebuahupaya
agar
motivasitetapterjagapada
level
yang
optimal.
Bulutangkis merupakan jenis olahraga yang berkembang pesat dan salah satu
jenis olahraga yang sangat di gemari di indonesia dan merupakan salah satu
cabang olahraga yang sering mengharumkan nama bangsa dan negara di mata
dunia Internasional. Sudah banyak prestasi yang diraih oleh atlet-atlet indonesia
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
seperti yang kita ketahui Thomas Cup, Uber Cup, tropi All England, hingga
mendali emas olimpiade Barcelona tahun 1992. Ini membuktikan bahwa
Indonesia tidak bisa di remehkan dalam bidang Bulutangkis. Namun dewasa ini
prestasi Indonesia mulai menurun dilihat dari susahnya atlet Indonesia dalam
menjuarai suatu kompetisi terutama di kejuaran-kejuaraan Internasional.
ContohatletbulutangkisDuniasepertiTaufikHidayat,
Hendrasetiawan,
Lie
chong
mohammadahsan.merekamemilikiprestasi
bagusdikancahdunia
perBulutangkisan.
we,
yang
selainmemilikiteknik-
teknikbermainbulutangkis yang baikmerekajugaMotivasi yang tinggi. Mereka
sangat yakin akan teknik yang mereka miliki sehingga dengan mudah melakukan
gerakan-gerakan
ketika
memukul
shutlecoks.
Namunpadadasarnyasetiapatletmemilikitingkat motivasi yang berbeda – beda.
Banyakupaya
yang
dilakukanuntukmeningkatkanmotivasiatletdengantujuanatletdapatlebihtermotivasi
untukberprestasi.Semakinbesarmotivasiatletuntukmemenangkanpertandingan,
makausaha
yang
dilakukannyaakansemakinbesardansemakinaktif.Atlet
motivasinyarendahmakadayajuangnyajugarendah.Keyakinan
tinggiuntukmenjadijuaradalamsuatu
yang
yang
proses
latihandanpertandingantimbulkarenaiayakinakankemampuan
yang
dimikinyatersebut, seperti smash yang keras, netting yang baik,pukulan yang
akurat, stamina yang bagus, danlainnya.
Salah
satufaktordalampermainanbulutangkis
yang
harusdimilikisiswasekolahbulutangkisadalahketerampilandasarbermainbulutangki
s yang secarakonseptualdapatdiartikansebagai “kemampuanmelakukangerakdasar
yang
dibutuhkandalamolahragabulutangkissecaraefektifdanefisien’’.
Gerakandasar yang di maksudmeliputi : (1) caramemegangraket, (2) posisisiap,
(3)gerakan
kaki,
dan
(4)
gerakandasarmemukul.
Keempatkomponentersebutsalingmelengkapdanmenguatkan (Hidayat, 2012:,hlm.
6).
Tigaketerampilanteknikdasarmemukul
yang
paling
dasardanbiasanyadiajarkanpertama kali kepadaparapemulaadalah lob bertahan,
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
servistinggi, dandropshot (Hidayat, 2004; Subarjah, 2007, dalamHidayat, 2012,
hlm.
5)
tigateknikpukulan
yang
harusdikuasaiatletpemulaadalahpukulanservispanjang,
shot,
danpukulandrop
pukulanlob,
atletpemula
yang
sudahmenguasaiteknikpukulandasartersebut, dianggapsudahmemilikikemampuan
minimal
untukmelakukanpermainansederhanadalampermainanbulutangkis,
danmenjadidasarpengembanganketerampilanpadatahapselanjutnya.Lob
bertahanmerupakanjenispukulan yang paling mudahuntukdipelajaridandikuasai,
karenaitutermasukjenispukulan
yang
harusdiajarkankepadasiswa/atletpemula
pertama
(Hidayat,
kali
2012,
6).Servistinggiatauservispanjangmerupakansalahsatujenisservis
yang
hlm.
paling
banyakdigunakandanmemainkanperanan
yang
sangatpentingdalampermainantunggal (Hidayat, 2012, hlm. 6).
Di
Indonesia
sekarangsudahbanyakklubatausekolah-sekolahbulutangkis
yang melakukanpembinaanatlet, paraatletdilatihtidakhanyasekedaruntukbisasaja,
tetapibanyak yang disiapkanuntukmengikutikejuaraan yang diselenggarakanoleh
PBSI
baikitutinggkatcabang,
daerahmaupunnasional,
sehinggamerekasudahsiapketikaakanbertandingdenganbekallatihannyadanbisamen
jadijuara.
MenurutHidayat
(2012,
hlm.
2)
“atlet-atlet
Indonesia
kurangmemilikimotivasiuntukmenjadijuarasehinggadalamlatihankurangberseman
gatdankurangberdisiplin”.Kesuksesanpenampilanseorangindividuseringdikaitkand
enganMotivasi.MakadariituMotivasimerupakansalahsatuaspekpsikologis
yang
mendoronguntukmelaksanakandanmengarahkanaktivitasnya.Motivasimerupakans
alahsatufaktor
yang
mempengaruhitimbulnyaprestasiseorangatlet.Motivasimemegangperananpentingd
alamolahragauntukmembantumenentukanberhasiltidaknyaseorangatletdalam
proses
latihandanpertandingan.Semakinkuatmotivasiseseorangsemakinbesarkemungkina
nnyaberhasildalampencapaiannya.Kurangnyakesadaranatletuntukberlatihteknikda
sarbermainbulutangkisdikarenakanrendahnyamotivasiatletsehinggaatletmalasuntu
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
kberlatihteknik.Sehinggadikawatirkanakanberpengaruhterhadapkemampuanketera
mpilanteknikdasar
yang
dimilikiolehseorangatlet.Berdasarakanlatarbelakangmasalahdiatasmakapenulisber
maksudakanmelakukansebuahpenelitiandanmerumuskannyadalamsebuahjudul
“Hubungan motivasiolahragadengan penguasaan keterampialanteknik dasar
bermain bulutangkis.’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian
dari
latar
belakang
makarumusanmasalahdalampenelitianiniadalah:
masalah
di
atas,
1. Bagaimanagambaranmotivasiolahragadanketerampilanteknikdasarbermain
bulutangkissiswasekolahbulutangkisumur 11-13 tahun?
2. Apakah terdapat hubungan motivasi olahraga dengan keterampilan teknik
dasar bermain bulutangkis siswa sekolah bulutangkis umur 11-13 tahun?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti
mengajukan tujuanpenelitian ini adalah:
1. Untukmengetahuigambaranmotivasiolahragadanketerampilanteknikdasarb
ermainbulutangkissiswasekolahbulutangkisumur 11-13 tahun
2. Untukmengujiapakahterdapathubunganmotivasiolahragadenganketerampil
anteknikdasarbermainbulutangkissiswasekolahbulutangkisumur 11-13
tahun
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat secara praktis di dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan dan informasi bagi para atletsiswasekolah bulutangkis,
penggemar olahraga bulutangkis dan masyarakat umum.
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
2. Bahan masukam atau referensi bagi peneliti dalam menyusun rencana
penelitian yang berkaitan dengan olahraga bulutangkis, sehingga olahraga
bulutangkis bisa maju dan berkembang dengan pesat.
3. Sebagai bahan masukan atau sumbangan keilmuan yang ada di lingkumgan
FPOK UPI untuk dijadikan sebagai informasi yang menarik untuk di teliti
lebih lanjut.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan mengenai
hubunganmotivasiolahraga dengan penguasaan keterampilan teknik dasar
bermain bulutangkis.
E. StrukturOrganisasiSkripsi
1. BAB I PENDAHULUAN
a. LatarBelakangPenelitian
b. RumusanMasalah
c. TujuanPenelitian
d. ManfaatPenelitian
e. StrukturOrganisasiSkripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI
a. KajianPustaka
1) Definisipermainanbulutangkis
2) Keterampilanteknikdasarbermainbulutangkis
a) Cara memegangraket (Grips)
b) Sikapberdiri
c) Teknikpukulan ( Strokes)
3) MotivasiOlahraga
a) Pengertianmotivasi
b) Motivasiintrinsikdanmotivasiekstrinsik
b. KerangkaPemikiran
c. HipotesisPenelitian
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
3. BAB III METODE PENELITIAN
a. Desainpenelitian
b. Partisipan
c. Populasidansampel
d. Instrument penelitian
e. Prosedurpenelitian
f. Analisis Data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. HasilPenelitian
b. PembahasanPenelitian
5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
a. Simpulan
b. Rekomendasi
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam setiap kehidupan manusia saat ini sebenarnya semua orang punya
masalah dengan motivasi. Rendahnya motivasi yang dimiliki setiap atlet dapat
dilihat dari rendahnya keseriusan dan disiplin dalam berlatih. Misalnya, atlet yang
memiliki motivasi yang rendah akan berpengaruh juga terhadap inisiatif berlatih
yang tidak disiplin, malas dalam berlatih, rendahnya konsentrasi dalam latihan,
tidak
bersemangat,
tidak
tepat
waktu
kurangmemilikikeyakinanakankemampuan,
kuatuntukmenjadijuara,
dalam
latihan.
Atlet
Indonesia
kurangmemilikimotivasi
merasatakutkalah,
yang
tegang,
dantakuttidakdapatbermaindenganbagus (Hidayat, 2012, hlm. 2). Jika motivasi
atlet rendah akan berdampak pada preastasi karena, tidak akan maksimumnya
dalam
latihan
sehingga
tidak
mampu
berprestasi
maksimal.Semakinkuatmotivasiseseorangsemakinbesarkemungkinannyadiaberhas
ilmelaksanakansuatukegiatanatau tugas.(Gunarsa, 1989: 110) menjelaskan :
Motivasiolahragaadalahkeseluruhandayapenggerak di dalamdiriindividu
(atlet)
yang
menimbulkankegiatanlatihan,
menjaminkelangsunganlatihandanmemberiarahpadakegiatanlatihanuntuk
mencapaitujuannya,
motivasiiniperludiketahuiolehparapembina,
pelatihdan guru olahraga.
OlehsebabituMotivasiolahragadapatdikatakandayapenggerakdengankesempa
tan
yang
luasuntukmengembangkankemampuannya,
mendapatkanpengakuandandihargaiolehteman-teman,
menemukantemanbarusertapengalamanberlatihdanbertanding
yang
mendatangkankegembiraandankepuasanbagiseorangatletatauindividuitusendiri.M
enurutGunarsa
(1989,
hlm.
100)
motivasiolahragadapatdibagiatasduajenis,
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
yaituintrinsikdanekstrinsik.Motivasiintrinsikadalahdorongan
yang
bersumberdaridalamdirisiswaatauatlet
yang
menyebabkanberpartisipasidalamsuatuaktivitas
(Hidayat,
2008,
hlm.
Sedangkanmotivasiektrinsikmerupakanmotivasi
61).
yang
timbulkarenaadanyafaktorluar yang mempengaruhidirinya (Komarudin, 2013,
hlm. 27).Motivasi merupakan tenaga pendorong atau sumber kekuatan dari suatu
perbuatan, perilaku, atau perbuatan. Kalau atlet tidak memiliki motivasi, strategi
apa pun yang di terapkan dalam latihan tidak akan meningkatkan kemampuannya
dengan
baik.Dapatdikatakanbahwamotivasisebagaikecenderungandalamdiriatletatauindivi
duuntukmenimbulkankegiatanlatihansebaikmungkin.Atlet
yang
mempunyaimotivasi
yang
yang
tinggitidakdipungkirimempunyaisifat
positifjugaterhadapsuatusituasi yang mengacukearah yang lebihbaik.
Menurut(E,J. Murray dalamgunarsa, 1989, hlm. 92) Motivasi adalah faktor
internal yang menggairahkan, mengarahkan dan mengintegrasikan tingkahlaku
seseorang.
Motivasijugaditentukanolehtugasataupenampilan
yang
dilakukan.Jikatugasberhasildenganbaikdiselesaikan,
keyakinandiriatletakanmeningkat.
Dengankeyakinandiri
motivasijugaakanmengalamikenaikan.
yang
Tugas
tinggi,
yang
berhasildilaksanakanakanmemberitambahanenergidan
motif
untukbekerjalebihgiat.Motivasimemegangperanan
yang
pentingdalamolahragaprestasi.Seorangatletharusmampumenjagamotivasinya agar
tetapdalam
level
yang
tinggibaikdalam
proses
latihanmaupunpadasaatmenjalanipertandingan. Motivasimemangbukanlahkondisi
yang
tidakbisaberubah.Setiapsaatmotivasiatletbisamengalamiperubahan,
sehinggadiperlukansebuahupaya
agar
motivasitetapterjagapada
level
yang
optimal.
Bulutangkis merupakan jenis olahraga yang berkembang pesat dan salah satu
jenis olahraga yang sangat di gemari di indonesia dan merupakan salah satu
cabang olahraga yang sering mengharumkan nama bangsa dan negara di mata
dunia Internasional. Sudah banyak prestasi yang diraih oleh atlet-atlet indonesia
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
seperti yang kita ketahui Thomas Cup, Uber Cup, tropi All England, hingga
mendali emas olimpiade Barcelona tahun 1992. Ini membuktikan bahwa
Indonesia tidak bisa di remehkan dalam bidang Bulutangkis. Namun dewasa ini
prestasi Indonesia mulai menurun dilihat dari susahnya atlet Indonesia dalam
menjuarai suatu kompetisi terutama di kejuaran-kejuaraan Internasional.
ContohatletbulutangkisDuniasepertiTaufikHidayat,
Hendrasetiawan,
Lie
chong
mohammadahsan.merekamemilikiprestasi
bagusdikancahdunia
perBulutangkisan.
we,
yang
selainmemilikiteknik-
teknikbermainbulutangkis yang baikmerekajugaMotivasi yang tinggi. Mereka
sangat yakin akan teknik yang mereka miliki sehingga dengan mudah melakukan
gerakan-gerakan
ketika
memukul
shutlecoks.
Namunpadadasarnyasetiapatletmemilikitingkat motivasi yang berbeda – beda.
Banyakupaya
yang
dilakukanuntukmeningkatkanmotivasiatletdengantujuanatletdapatlebihtermotivasi
untukberprestasi.Semakinbesarmotivasiatletuntukmemenangkanpertandingan,
makausaha
yang
dilakukannyaakansemakinbesardansemakinaktif.Atlet
motivasinyarendahmakadayajuangnyajugarendah.Keyakinan
tinggiuntukmenjadijuaradalamsuatu
yang
yang
proses
latihandanpertandingantimbulkarenaiayakinakankemampuan
yang
dimikinyatersebut, seperti smash yang keras, netting yang baik,pukulan yang
akurat, stamina yang bagus, danlainnya.
Salah
satufaktordalampermainanbulutangkis
yang
harusdimilikisiswasekolahbulutangkisadalahketerampilandasarbermainbulutangki
s yang secarakonseptualdapatdiartikansebagai “kemampuanmelakukangerakdasar
yang
dibutuhkandalamolahragabulutangkissecaraefektifdanefisien’’.
Gerakandasar yang di maksudmeliputi : (1) caramemegangraket, (2) posisisiap,
(3)gerakan
kaki,
dan
(4)
gerakandasarmemukul.
Keempatkomponentersebutsalingmelengkapdanmenguatkan (Hidayat, 2012:,hlm.
6).
Tigaketerampilanteknikdasarmemukul
yang
paling
dasardanbiasanyadiajarkanpertama kali kepadaparapemulaadalah lob bertahan,
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
servistinggi, dandropshot (Hidayat, 2004; Subarjah, 2007, dalamHidayat, 2012,
hlm.
5)
tigateknikpukulan
yang
harusdikuasaiatletpemulaadalahpukulanservispanjang,
shot,
danpukulandrop
pukulanlob,
atletpemula
yang
sudahmenguasaiteknikpukulandasartersebut, dianggapsudahmemilikikemampuan
minimal
untukmelakukanpermainansederhanadalampermainanbulutangkis,
danmenjadidasarpengembanganketerampilanpadatahapselanjutnya.Lob
bertahanmerupakanjenispukulan yang paling mudahuntukdipelajaridandikuasai,
karenaitutermasukjenispukulan
yang
harusdiajarkankepadasiswa/atletpemula
pertama
(Hidayat,
kali
2012,
6).Servistinggiatauservispanjangmerupakansalahsatujenisservis
yang
hlm.
paling
banyakdigunakandanmemainkanperanan
yang
sangatpentingdalampermainantunggal (Hidayat, 2012, hlm. 6).
Di
Indonesia
sekarangsudahbanyakklubatausekolah-sekolahbulutangkis
yang melakukanpembinaanatlet, paraatletdilatihtidakhanyasekedaruntukbisasaja,
tetapibanyak yang disiapkanuntukmengikutikejuaraan yang diselenggarakanoleh
PBSI
baikitutinggkatcabang,
daerahmaupunnasional,
sehinggamerekasudahsiapketikaakanbertandingdenganbekallatihannyadanbisamen
jadijuara.
MenurutHidayat
(2012,
hlm.
2)
“atlet-atlet
Indonesia
kurangmemilikimotivasiuntukmenjadijuarasehinggadalamlatihankurangberseman
gatdankurangberdisiplin”.Kesuksesanpenampilanseorangindividuseringdikaitkand
enganMotivasi.MakadariituMotivasimerupakansalahsatuaspekpsikologis
yang
mendoronguntukmelaksanakandanmengarahkanaktivitasnya.Motivasimerupakans
alahsatufaktor
yang
mempengaruhitimbulnyaprestasiseorangatlet.Motivasimemegangperananpentingd
alamolahragauntukmembantumenentukanberhasiltidaknyaseorangatletdalam
proses
latihandanpertandingan.Semakinkuatmotivasiseseorangsemakinbesarkemungkina
nnyaberhasildalampencapaiannya.Kurangnyakesadaranatletuntukberlatihteknikda
sarbermainbulutangkisdikarenakanrendahnyamotivasiatletsehinggaatletmalasuntu
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
kberlatihteknik.Sehinggadikawatirkanakanberpengaruhterhadapkemampuanketera
mpilanteknikdasar
yang
dimilikiolehseorangatlet.Berdasarakanlatarbelakangmasalahdiatasmakapenulisber
maksudakanmelakukansebuahpenelitiandanmerumuskannyadalamsebuahjudul
“Hubungan motivasiolahragadengan penguasaan keterampialanteknik dasar
bermain bulutangkis.’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian
dari
latar
belakang
makarumusanmasalahdalampenelitianiniadalah:
masalah
di
atas,
1. Bagaimanagambaranmotivasiolahragadanketerampilanteknikdasarbermain
bulutangkissiswasekolahbulutangkisumur 11-13 tahun?
2. Apakah terdapat hubungan motivasi olahraga dengan keterampilan teknik
dasar bermain bulutangkis siswa sekolah bulutangkis umur 11-13 tahun?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti
mengajukan tujuanpenelitian ini adalah:
1. Untukmengetahuigambaranmotivasiolahragadanketerampilanteknikdasarb
ermainbulutangkissiswasekolahbulutangkisumur 11-13 tahun
2. Untukmengujiapakahterdapathubunganmotivasiolahragadenganketerampil
anteknikdasarbermainbulutangkissiswasekolahbulutangkisumur 11-13
tahun
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat secara praktis di dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan dan informasi bagi para atletsiswasekolah bulutangkis,
penggemar olahraga bulutangkis dan masyarakat umum.
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
2. Bahan masukam atau referensi bagi peneliti dalam menyusun rencana
penelitian yang berkaitan dengan olahraga bulutangkis, sehingga olahraga
bulutangkis bisa maju dan berkembang dengan pesat.
3. Sebagai bahan masukan atau sumbangan keilmuan yang ada di lingkumgan
FPOK UPI untuk dijadikan sebagai informasi yang menarik untuk di teliti
lebih lanjut.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan mengenai
hubunganmotivasiolahraga dengan penguasaan keterampilan teknik dasar
bermain bulutangkis.
E. StrukturOrganisasiSkripsi
1. BAB I PENDAHULUAN
a. LatarBelakangPenelitian
b. RumusanMasalah
c. TujuanPenelitian
d. ManfaatPenelitian
e. StrukturOrganisasiSkripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA / LANDASAN TEORI
a. KajianPustaka
1) Definisipermainanbulutangkis
2) Keterampilanteknikdasarbermainbulutangkis
a) Cara memegangraket (Grips)
b) Sikapberdiri
c) Teknikpukulan ( Strokes)
3) MotivasiOlahraga
a) Pengertianmotivasi
b) Motivasiintrinsikdanmotivasiekstrinsik
b. KerangkaPemikiran
c. HipotesisPenelitian
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
3. BAB III METODE PENELITIAN
a. Desainpenelitian
b. Partisipan
c. Populasidansampel
d. Instrument penelitian
e. Prosedurpenelitian
f. Analisis Data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. HasilPenelitian
b. PembahasanPenelitian
5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
a. Simpulan
b. Rekomendasi
IMAN NUGRAHA, 2014
HUBUNGAN MOTIVASI OLAHRAGA DENGAN PENGUASAAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN
BULUTANGKIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu