VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ DIBANDINGKAN CT SCAN KEPALA PADA DIAGNOSIS JENIS PATOLOGI STROKE DI RSUD Dr. Validitas Skor Stroke Siriraj Dibandingkan CT Scan Kepala Pada Diagnosis Jenis Patologi Stroke Di RSUD Dr. Moewardi.
VALIDITAS SKOR STROKE SIRIRAJ DIBANDINGKAN CT SCAN
KEPALA PADA DIAGNOSIS JENIS PATOLOGI STROKE DI RSUD Dr.
MOEWARDI
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Diajukan Oleh :
Dian Putri Permatasari
J 500 090 116
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj
Dibandingkan CT Scan Kepala Pada Diagnosis Jenis Patologi Stroke Di
RSUD Dr. Moewardi.
Latar belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian dan
kecacatan yang utama di Indonesia. Setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia,
satu diantaranya karena stroke. Stroke dapat didiagnosis dengan CT scan, MRI
dan skor klinis. Ketika CT scan dan MRI tidak tersedia, skor klinis dapat
digunakan untuk memprediksi jenis stroke. Adalah skor stroke Siriraj salah satu
skor untuk mendiagnosis jenis patologi stroke.
Metode. Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan desain penelitian berupa
cross sectional, dimana penentuan sampelnya dengan menggunakan teknik
consecutive sampling. Penelitian dilakukan di rekam medis RSUD Dr. Moewardi
pada tanggal 27 Agustus-Oktober 2012.
Hasil. Hasil penelitian didapatkan sampel penelitian yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 145 orang, terdiri dari 75 sampel stroke perdarahan intraserebral
dan 70 sampel stroke infark serebri. Dalam mendiagnosis stroke perdarahan
intraserebral, skor Stroke Siriraj mempunyai validitas, sensitivitas: 53,33%,
spesifitas: 87,14%, nilai duga positif: 81,63%, nilai duga negatif: 63,54%, rasio
kemungkinan positif: 4,15, rasio kemungkinan negatif: 0,54. Sedangkan dalam
mendiagnosis stroke hemoragik, skor ini mempunyai validitas, sensitivitas:
78,57%, spesifitas: 64,00%, nilai duga positif: 67,07%, nilai duga negatif:
76,19%, rasio kemungkinan positif: 2,18, rasio kemungkinan negatif: 0,33.
Akurasi keseluruhan dari skor stroke Siriraj dalam mendiagnosis jenis patologi
stroke adalah 73,08%.
Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa skor stroke Siriraj
dibandingkan CT scan kepala mempunyai validitas cukup baik dalam
mendiagnosis stroke infark serebri, sedangkan dalam mendiagnosis stroke
perdarahan intraserebral validitas skor ini kurang baik.
Kata kunci: Stroke, CT scan, Skor Stroke Siriraj
ABSTRACT
Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. The validity of Siriraj Stroke
Score Compared Head CT Scan In The Diagnosing Pathological Type of
Stroke at the Dr. Moewardi District Hospital.
Background. Stroke is one of the main cause of death and disabilities in
Indonesia. Every 7 death , one of them caused by stroke. Stroke can be diagnosed
with head CT scan, MRI and clinical score. If head CT scan and MRI unavailable,
clinical score can be used to predict stroke. Is Siriraj stroke score one of the score
to diagnose pathological types of stroke.
Methods. This study is a diagnostic test with a cross-sectional study design, in
which the determination of the sample is by using consecutive sampling. The
research was conducted at the Dr. Moewardi District Hospital medical record on
the 27th of August to October 2012.
Results. The result showed that the study sample fullfill the inclusion criteria as
much as 145 people, consist of 75 samples intracerebral haemorrhagic stroke and
cerebral infarction stroke 70 samples. In the diagnosis of intracerebral
haemorrhagic stroke, Siriraj stroke score has validity, sensitivity: 53,33%,
specificity: 87,14%, positive predictive value: 81,63%, negative predictive value:
63,54%, positive likelihood ratio: 4,15, negative likelihood ratio: 0,54. While the
diagnosis of haemorrhagic stroke cerebral infarction, this score had validity,
sensitivity: 78,57%, specificity: 64,00%, positive predictive value: 67,07%,
negative predictive value: 76,19%, positive likelihood ratio: 2,18, negative
likelihood ratio: 0,33. Overall accuracy of the Siriraj stroke score in diagnosing
pathological types of stroke is 73,08%.
Conclusions. This study concluded that the Siriraj stroke scores than head CT
scan has a pretty good validity in diagnosing stroke cerebral infarction, whereas in
the diagnosis of intracerebral haemorrhagic stroke has a validity score poorly.
Key words: Stroke, CT scan, Siriraj Stroke Score
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di negara maju, setelah penyakit
jantung dan kanker (Ginsberg, 2008). Computerized Tomography scanning (CT
scan) tanpa kontras pada kepala merupakan pemeriksaan baku emas untuk
menentukan jenis patologi stroke, lokasi, dan ekstensi lesi serta menyingkirkan
lesi non vaskular (Lumbantobing, 2004). Ketika CT scan tidak tersedia, skor
klinis dapat digunakan untuk memprediksi jenis stroke, meskipun tidak sempurna
(Nouira et al., 2009). Skor stroke Siriraj merupakan salah satu skor untuk
mendiagnosis jenis patologi stroke (Gofir, 2009).
Maka dapat dirumuskan masalah: “Bagaimana validitas skor stroke Siriraj
dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke di RSUD Dr.
Moewardi?”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas skor stroke Siriraj
dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke di RSUD Dr.
Moewardi yang mencakup sensitivitas, spesifitas dan akurasi. Manfaat dalam
penelitian ini diantaranya:
1. Merupakan sarana pendidikan mahasiswa dalam melatih cara berpikir dan
meneliti sebagai upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan serta mengasah
daya analisa peneliti.
2. Masyarakat mendapatkan layanan diagnostik penunjang yang sederhana,
tepat, cepat dan murah, khususnya dalam mendiagnosis patologi stroke.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak fokal maupun global akut
dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang sebelumnya tanpa
peringatan; dan yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat atau
kematian; akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan atau non
perdarahan (Junaidi, 2003). Menurut WHO (2005), penyakit serebrovaskular
termasuk stroke adalah pembunuh nomor 2 di dunia. WHO memperkirakan 5,7
juta kematian terjadi akibat stroke pada tahun 2005 dan itu sama dengan 9,9 %
dari seluruh kematian. Lebih dari 85% kematian ini terjadi pada orang yang hidup
di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah dan sepertiga diantaranya
terjadi pada usia 100
22
29,33
18
25,71
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.6 dan grafik 4.6 di atas menunjukkan bahwa menurut
tekanan darah diastolik didapatkan kejadian stroke perdarahan intraserebral
dengan tekanan darah diastolik ≤100 sebanyak 53 sampel (70,67%) dan
tekanan darah diastolik >100 sebanyak 22 sampel (29,33%). Pada kejadian
stroke infark serebri dengan tekanan darah diastolik ≤100 sebanyak 52
sampel (74,29%) dan tekanan darah diastolik >100 sebanyak 18 sampel
(25,71%).
Tabel 4.7 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Diabetes Melitus
Stroke infark serebri
Stroke perdarahan
serebri
Diabetes
intraserebral
Melitus
%
Frekuensi
%
Frekuensi
Ya
7
9,33
13
18,57
Tidak
68
90,67
57
81,43
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.7 dan grafik 4.7 di atas didapatkan kejadian stroke
perdarahan intraserebral dengan riwayat diabetes melitus sebanyak 7
sampel (9,33%) dan yang tidak mempunyai riwayat diabetes melitus
sebanyak 68 sampel (90,67%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan
riwayat diabetes melitus sebanyak 13 sampel (18,57%) dan yang tidak
mempunyai riwayat diabetes melitus sebanyak 57 sampel (81,43%).
Tabel 4.8 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Hipertensi
Stroke infark serebri
Stroke perdarahan
serebri
intraserebral
Hipertensi
%
Frekuensi
%
Frekuensi
Ya
44
58,67
46
65,71
Tidak
31
41,33
24
34,29
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.8 dan grafik 4.8 di atas didapatkan kejadian stroke
perdarahan intraserebral dengan riwayat hipertensi sebanyak 44 sampel
(58,67%) dan yang tidak mempunyai riwayat hipertensi sebanyak 31
sampel (41,33%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan riwayat
hipertensi sebanyak 46 sampel (65,71%) dan yang tidak mempunyai
riwayat hipertensi sebanyak 24 sampel (34,29%).
Tabel 4.9 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Angina/Penyakit
Jantung
Stroke infark serebri
Stroke perdarahan
serebri
Angina/penyakit
intraserebral
jantung
%
Frekuensi
%
Frekuensi
Ya
5
6,67
15
21,43
Tidak
70
93,33
55
78,57
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.9 dan grafik 4.9 di atas didapatkan kejadian stroke
perdarahan intraserebral dengan riwayat /penyakit jantung sebanyak 5
sampel (6,67%) dan yang tidak mempunyai riwayat /penyakit jantung
sebanyak 70 sampel (93,33%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan
riwayat angina/penyakit jantung sebanyak 15 sampel (21,43%) dan yang
tidak mempunyai riwayat angina/penyakit jantung sebanyak 55 sampel
(78,57%).
Tabel 4.10 Hasil Penelitian
CT scan
Skor Stroke Siriraj
ICH
Infark
Total
ICH
40
9
49
Infark
Uncertain
26
9
55
6
81
15
75
70
145
Total
2. Analisis Data
Tabel 4.11 Tabel 2x2 Skor Stroke Siriraj terhadap Stroke Perdarahan
Intraserebral (ICH)
CT scan
Skor Stroke Siriraj
Total
ICH
Non ICH
Total
ICH
40
9
49
Non ICH
35
61
96
75
70
145
Validitas stroke perdarahan intraserebral (ICH)= Sensitivitas: 53,33%,
spesifitas: 87,14%, nilai duga positif: 81,63%, nilai duga negatif:
63,54%, rasio kemungkinan positif: 4,15, rasio kemungkinan negatif:
0,54.
Tabel 4.12 Tabel 2x2 Skor Stroke Siriraj terhadap Stroke Infark
Serebri
CT scan
Skor Stroke Siriraj
Infark
Non Infark
Total
Infark
55
27
82
Non Infark
15
48
63
Total
70
75
145
Validitas stroke infark serebri = Sensitivitas: 78,57%, spesifitas:
64,00%, nilai duga positif: 67,07%, nilai duga negatif: 76,19%, rasio
kemungkinan positif: 2,18, rasio kemungkinan negatif: 0,33.
Tabel 4.13 Tabel Penghitungan Akurasi Keseluruhan Skor Stroke
Siriraj
ICH (n=75)
Infark (n=70)
1
40
9
Akurasi keseluruhan dari skor stroke Siriraj: 95/130 = 73,08%.
Tabel 4.14 Tabel Uji Chi Square Skor Stroke Siriraj terhadap Jenis
Patologi Stroke
CT scan
Skor Stroke ICH
Siriraj
Infark
Uncertain
Total
p
ICH
Infark
Total
40
9
49
26
9
55
6
81
15
75
70
145
0,000
Didapatkan hasil p = 0,000, yakni p
KEPALA PADA DIAGNOSIS JENIS PATOLOGI STROKE DI RSUD Dr.
MOEWARDI
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Diajukan Oleh :
Dian Putri Permatasari
J 500 090 116
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. Validitas Skor Stroke Siriraj
Dibandingkan CT Scan Kepala Pada Diagnosis Jenis Patologi Stroke Di
RSUD Dr. Moewardi.
Latar belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian dan
kecacatan yang utama di Indonesia. Setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia,
satu diantaranya karena stroke. Stroke dapat didiagnosis dengan CT scan, MRI
dan skor klinis. Ketika CT scan dan MRI tidak tersedia, skor klinis dapat
digunakan untuk memprediksi jenis stroke. Adalah skor stroke Siriraj salah satu
skor untuk mendiagnosis jenis patologi stroke.
Metode. Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan desain penelitian berupa
cross sectional, dimana penentuan sampelnya dengan menggunakan teknik
consecutive sampling. Penelitian dilakukan di rekam medis RSUD Dr. Moewardi
pada tanggal 27 Agustus-Oktober 2012.
Hasil. Hasil penelitian didapatkan sampel penelitian yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 145 orang, terdiri dari 75 sampel stroke perdarahan intraserebral
dan 70 sampel stroke infark serebri. Dalam mendiagnosis stroke perdarahan
intraserebral, skor Stroke Siriraj mempunyai validitas, sensitivitas: 53,33%,
spesifitas: 87,14%, nilai duga positif: 81,63%, nilai duga negatif: 63,54%, rasio
kemungkinan positif: 4,15, rasio kemungkinan negatif: 0,54. Sedangkan dalam
mendiagnosis stroke hemoragik, skor ini mempunyai validitas, sensitivitas:
78,57%, spesifitas: 64,00%, nilai duga positif: 67,07%, nilai duga negatif:
76,19%, rasio kemungkinan positif: 2,18, rasio kemungkinan negatif: 0,33.
Akurasi keseluruhan dari skor stroke Siriraj dalam mendiagnosis jenis patologi
stroke adalah 73,08%.
Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa skor stroke Siriraj
dibandingkan CT scan kepala mempunyai validitas cukup baik dalam
mendiagnosis stroke infark serebri, sedangkan dalam mendiagnosis stroke
perdarahan intraserebral validitas skor ini kurang baik.
Kata kunci: Stroke, CT scan, Skor Stroke Siriraj
ABSTRACT
Dian Putri Permatasari, J500090116, 2012. The validity of Siriraj Stroke
Score Compared Head CT Scan In The Diagnosing Pathological Type of
Stroke at the Dr. Moewardi District Hospital.
Background. Stroke is one of the main cause of death and disabilities in
Indonesia. Every 7 death , one of them caused by stroke. Stroke can be diagnosed
with head CT scan, MRI and clinical score. If head CT scan and MRI unavailable,
clinical score can be used to predict stroke. Is Siriraj stroke score one of the score
to diagnose pathological types of stroke.
Methods. This study is a diagnostic test with a cross-sectional study design, in
which the determination of the sample is by using consecutive sampling. The
research was conducted at the Dr. Moewardi District Hospital medical record on
the 27th of August to October 2012.
Results. The result showed that the study sample fullfill the inclusion criteria as
much as 145 people, consist of 75 samples intracerebral haemorrhagic stroke and
cerebral infarction stroke 70 samples. In the diagnosis of intracerebral
haemorrhagic stroke, Siriraj stroke score has validity, sensitivity: 53,33%,
specificity: 87,14%, positive predictive value: 81,63%, negative predictive value:
63,54%, positive likelihood ratio: 4,15, negative likelihood ratio: 0,54. While the
diagnosis of haemorrhagic stroke cerebral infarction, this score had validity,
sensitivity: 78,57%, specificity: 64,00%, positive predictive value: 67,07%,
negative predictive value: 76,19%, positive likelihood ratio: 2,18, negative
likelihood ratio: 0,33. Overall accuracy of the Siriraj stroke score in diagnosing
pathological types of stroke is 73,08%.
Conclusions. This study concluded that the Siriraj stroke scores than head CT
scan has a pretty good validity in diagnosing stroke cerebral infarction, whereas in
the diagnosis of intracerebral haemorrhagic stroke has a validity score poorly.
Key words: Stroke, CT scan, Siriraj Stroke Score
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di negara maju, setelah penyakit
jantung dan kanker (Ginsberg, 2008). Computerized Tomography scanning (CT
scan) tanpa kontras pada kepala merupakan pemeriksaan baku emas untuk
menentukan jenis patologi stroke, lokasi, dan ekstensi lesi serta menyingkirkan
lesi non vaskular (Lumbantobing, 2004). Ketika CT scan tidak tersedia, skor
klinis dapat digunakan untuk memprediksi jenis stroke, meskipun tidak sempurna
(Nouira et al., 2009). Skor stroke Siriraj merupakan salah satu skor untuk
mendiagnosis jenis patologi stroke (Gofir, 2009).
Maka dapat dirumuskan masalah: “Bagaimana validitas skor stroke Siriraj
dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke di RSUD Dr.
Moewardi?”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas skor stroke Siriraj
dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke di RSUD Dr.
Moewardi yang mencakup sensitivitas, spesifitas dan akurasi. Manfaat dalam
penelitian ini diantaranya:
1. Merupakan sarana pendidikan mahasiswa dalam melatih cara berpikir dan
meneliti sebagai upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan serta mengasah
daya analisa peneliti.
2. Masyarakat mendapatkan layanan diagnostik penunjang yang sederhana,
tepat, cepat dan murah, khususnya dalam mendiagnosis patologi stroke.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak fokal maupun global akut
dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang sebelumnya tanpa
peringatan; dan yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat atau
kematian; akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan atau non
perdarahan (Junaidi, 2003). Menurut WHO (2005), penyakit serebrovaskular
termasuk stroke adalah pembunuh nomor 2 di dunia. WHO memperkirakan 5,7
juta kematian terjadi akibat stroke pada tahun 2005 dan itu sama dengan 9,9 %
dari seluruh kematian. Lebih dari 85% kematian ini terjadi pada orang yang hidup
di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah dan sepertiga diantaranya
terjadi pada usia 100
22
29,33
18
25,71
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.6 dan grafik 4.6 di atas menunjukkan bahwa menurut
tekanan darah diastolik didapatkan kejadian stroke perdarahan intraserebral
dengan tekanan darah diastolik ≤100 sebanyak 53 sampel (70,67%) dan
tekanan darah diastolik >100 sebanyak 22 sampel (29,33%). Pada kejadian
stroke infark serebri dengan tekanan darah diastolik ≤100 sebanyak 52
sampel (74,29%) dan tekanan darah diastolik >100 sebanyak 18 sampel
(25,71%).
Tabel 4.7 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Diabetes Melitus
Stroke infark serebri
Stroke perdarahan
serebri
Diabetes
intraserebral
Melitus
%
Frekuensi
%
Frekuensi
Ya
7
9,33
13
18,57
Tidak
68
90,67
57
81,43
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.7 dan grafik 4.7 di atas didapatkan kejadian stroke
perdarahan intraserebral dengan riwayat diabetes melitus sebanyak 7
sampel (9,33%) dan yang tidak mempunyai riwayat diabetes melitus
sebanyak 68 sampel (90,67%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan
riwayat diabetes melitus sebanyak 13 sampel (18,57%) dan yang tidak
mempunyai riwayat diabetes melitus sebanyak 57 sampel (81,43%).
Tabel 4.8 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Hipertensi
Stroke infark serebri
Stroke perdarahan
serebri
intraserebral
Hipertensi
%
Frekuensi
%
Frekuensi
Ya
44
58,67
46
65,71
Tidak
31
41,33
24
34,29
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.8 dan grafik 4.8 di atas didapatkan kejadian stroke
perdarahan intraserebral dengan riwayat hipertensi sebanyak 44 sampel
(58,67%) dan yang tidak mempunyai riwayat hipertensi sebanyak 31
sampel (41,33%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan riwayat
hipertensi sebanyak 46 sampel (65,71%) dan yang tidak mempunyai
riwayat hipertensi sebanyak 24 sampel (34,29%).
Tabel 4.9 Distribusi Sampel Stroke Menurut Riwayat Angina/Penyakit
Jantung
Stroke infark serebri
Stroke perdarahan
serebri
Angina/penyakit
intraserebral
jantung
%
Frekuensi
%
Frekuensi
Ya
5
6,67
15
21,43
Tidak
70
93,33
55
78,57
Jumlah
75
100
70
100
Tabel 4.9 dan grafik 4.9 di atas didapatkan kejadian stroke
perdarahan intraserebral dengan riwayat /penyakit jantung sebanyak 5
sampel (6,67%) dan yang tidak mempunyai riwayat /penyakit jantung
sebanyak 70 sampel (93,33%). Pada kejadian stroke infark serebri dengan
riwayat angina/penyakit jantung sebanyak 15 sampel (21,43%) dan yang
tidak mempunyai riwayat angina/penyakit jantung sebanyak 55 sampel
(78,57%).
Tabel 4.10 Hasil Penelitian
CT scan
Skor Stroke Siriraj
ICH
Infark
Total
ICH
40
9
49
Infark
Uncertain
26
9
55
6
81
15
75
70
145
Total
2. Analisis Data
Tabel 4.11 Tabel 2x2 Skor Stroke Siriraj terhadap Stroke Perdarahan
Intraserebral (ICH)
CT scan
Skor Stroke Siriraj
Total
ICH
Non ICH
Total
ICH
40
9
49
Non ICH
35
61
96
75
70
145
Validitas stroke perdarahan intraserebral (ICH)= Sensitivitas: 53,33%,
spesifitas: 87,14%, nilai duga positif: 81,63%, nilai duga negatif:
63,54%, rasio kemungkinan positif: 4,15, rasio kemungkinan negatif:
0,54.
Tabel 4.12 Tabel 2x2 Skor Stroke Siriraj terhadap Stroke Infark
Serebri
CT scan
Skor Stroke Siriraj
Infark
Non Infark
Total
Infark
55
27
82
Non Infark
15
48
63
Total
70
75
145
Validitas stroke infark serebri = Sensitivitas: 78,57%, spesifitas:
64,00%, nilai duga positif: 67,07%, nilai duga negatif: 76,19%, rasio
kemungkinan positif: 2,18, rasio kemungkinan negatif: 0,33.
Tabel 4.13 Tabel Penghitungan Akurasi Keseluruhan Skor Stroke
Siriraj
ICH (n=75)
Infark (n=70)
1
40
9
Akurasi keseluruhan dari skor stroke Siriraj: 95/130 = 73,08%.
Tabel 4.14 Tabel Uji Chi Square Skor Stroke Siriraj terhadap Jenis
Patologi Stroke
CT scan
Skor Stroke ICH
Siriraj
Infark
Uncertain
Total
p
ICH
Infark
Total
40
9
49
26
9
55
6
81
15
75
70
145
0,000
Didapatkan hasil p = 0,000, yakni p