SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT AYAM BROILER DENGAN METODE Sistem Pendukung Keputusan Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam Broiler Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW).

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSA
PENYAKIT AYAM BROILER DENGAN METODE
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Makalah
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika

Diajukan oleh :

Widi Handoko
Hernawan Sulistyanto, S.T,.M.T
Drs. Sudjalwo, M.Kom.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSA
PENYAKIT AYAM BROILER DENGAN METODE
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Widi Handoko, Hernawan Sulistyanto, Sudjalwo

Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-Mail : emailemaswidi@gmail.com

ABSTRAKSI
Pemahaman masyarakat akan penyakit Ayam Broiler tergolong masih rendah. Banyak
masyarakat masih mengandalkan pengetahuan seorang pakar untuk dapat mendiagnosa suatu
penyakit, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
Dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), serta bahasa
pemprograman PHP dan database MySQL, aplikasi ini diimplementasikan ke sebuah website
yang dapat diakses dari mana saja.
Sistem pendukung keputusan ini merupakan aplikasi yang menggunakan fakta dan
teknik penalaran yang digunakan oleh seorang pakar. Penggunaan sistem aplikasi ini dapat
memberikan informasi dan acuan bagi pengguna berupa kemungkinan jenis penyakit yang
menyerang pada Ayam Broiler berdasarkan gejala yang dimasukan oleh user.
Aplikasi ini dapat memberikan bantuan berupa layanan bagi para pengguna untuk
mendiagnosa penyakit Ayam Broiler secara lebih dini walaupun dalam bentuk website.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting (SAW), Ayam

Broiler

PENDAHULUAN
Produksi peternakan Ayam Broiler
dewasa ini berkembang sangat pesat seiring
dengan semakin meningkatnya permintaan
pasar terhadap Ayam Broiler. Ayam Broiler
merupakan salah satu sumber protein
hewani yang banyak dikonsumsi oleh

masyarakat.

Ayam

Broiler

memiliki

pertumbuhan daging yang cepat dalam
waktu relatif singkat. Kemudahan dalam hal

perawatan Ayam Broiler juga mudah untuk
dibudidayakan,

sehingga banyak orang

tertarik pada budidaya Ayam Broiler.

Salah satu faktor yang menjadi
penghambat dalam budidaya Ayam Broiler

menjadi dasar yaitu : nafsu makan, minum,
nafas, diare, lendir, mata, kejang, suhu.

adalah mudahnya terserang penyakit pada

Tujuan

penelitian

adalah


Ayam Broiler. Ketidak tahuan orang awam

menghasilkan suatu aplikasi pengembangan

terhadap gejala dan diagnosa penyakit ayam

sistem

membuat ayam mudah terkena penyakit dan

mengetahui jenis penyakit pada Ayam

dapat

Broiler

berakibat

kematian


pada

ayam

pakar

berbasis

dengan

web

menggunakan

untuk

metode

tersebut. Penanganan yang tepat dan cepat


Simple Additive Weighting Memberikan

dapat menghilangkan atau mengurangi

kemudahan

dampak dari penyakit pada Ayam Broiler.

mendeteksi penyakit pada Ayam Broiler.

Pada penelitian ini dapat diambil
permasalahan

yang

ada

bahwa


diperlukannya suatu sistem pendukung

Manfaat
pengguna

bagi

penelitian

orang

yaitu

mendeteksi

awam

untuk

memudahkan


penyakit

Ayam

Broiler secara lebih dini.

keputusan penyakit Ayam Broiler agar
dapat membantu proses penentuan penyakit

TINJAUAN PUSTAKA

Ayam Broiler secara tepat dan akurat

Syatibi (2012) dalam penelitiannya

sehingga tanpa harus bertanya pada para

membahas tentang penyakit kulit pada sapi


ahli penyakit Ayam Broiler.

yang untuk orang awam merupakan suatu

Batasan masalah yang ada pada

hal yang jarang diketahui dan masih

penelitian ini yaitu menggunakan metode

mengandalkan

Simple Additive Weighting. Penyakit yang

manual, oleh karena itu maka dibuatlah

diteliti adalah: Aspergillus spp, Tetelo /

suatu sistem untuk membantu mendiagnosa


Newcastle Disease (ND), Infectious Bursal

dengan Metode Certainty Factor dan

Disease ( IBD / Gumboro) dan Cronic

menghasilkan keluaran berupa program

Respiratory Disease. Kriteria penyakit yang

aplikasi atau tool yang dapat digunakan

keahlian

pakar

secara

untuk mendiagnosa kemungkinan penyakit
kulit pada hewan sapi berdasarkan gejala

yang diinputkan user.

Simple Additive Weighting (SAW)
Metode SAW merupakan metode
penjumlahan

terbobot.

Konsep

dasar

Penelitian lain oleh Sulaiman (2010)

metode SAW adalah mencari penjumlahan

membahas mengenai identifikasi penyakit

terbobot dari rating kinerja pada setiap

pada ikan. Sistem tersebut dibangun dengan

alternatif

menggunakan algoritma tree dan metode

(Kusumadewi,

inferensi forward chaining serta bahasa

membutuhkan proses normalisasi matrik

pemprograman WML dan PHP. Aplikasi ini

keputusan (X) ke suatu skala yang dapat

diimplementasikan ke sebuah perangkat

diperbandingkan

mobile

alternatif yang ada.

ini

melalui teknologi WAP. Aplikasi
memberikan

semua

2006).

dengan

Metode

semua

kriteria
SAW

rating

berupa

Perbedaan antara metode SAW

yang

dengan metode yang lain terletak pada

menyerang iklan jenis penyakit pada iklan

faktor pemberian nilai. Pemberian nilai

beserta gejala–gejalanya, serta bagaimana

pada metode SAW dilakukan dengan

cara menggulanginya.

sederhana yaitu sesuai dengan keadaan

kemungkinan

jenis

informasi

pada

penyakit

Berdasarkan penelitian yang ada

alternatif terhadap kriteria. Perbedaan lain

mengenai penyakit hewan, maka peneliti

juga terdapat pada faktor penentuan nilai

bermaksud

melakukan penelitian dengan

vektor bobot. Penentuan nilai prioritas

objek Ayam Broiler yang mana termasuk

vektor bobot dilakukan sesuai kebijakan

hewan yang populer untuk dibudidayakan

manajer memberikan nilai vektor bobot

dan sering terjangkit hama dan penyakit

secara langsung. (Idris.2012).

dengan mengaplikasikan sistem pendukung
keputusan berbasis web dengan metode
Simple Additive Weighting (SAW).

Adapun langkah penyelesaian dalam
menggunakannya adalah:
a.

Menentukan beberapa alternatif.

b. Menentukan kriteria yang akan
dijadikan

acuan

dalam

pengambilan keputusan, yaitu

��

rij =

Memberikan

nilai

rating

kecocokan pada setiap alternatif

h.

Hasil dari nilai raitng kinerja

atau tingkat kepentingan (W)
R=
pada setiap kriteria.
W = [ W1 W2 W3 .... Wj] . . . . (1)

f.

tabel

rating

i.

�11
�1



�1


. . . . (4)

Hasil akhir nilai preferensi (Vi )

kecocokan dari setiap alternatif

diperoleh dari penjumlahan dari

pada setiap kriteria.

perkalian elemen baris matrik

Membuat matrik keputusan X

ternormalisasi (R) dengan bobot

yang dibentuk dari tabel rating

preferensi (W) yang bersesuaian

kecocokan setiap alternatif pada

eleman kolom matrik (W).

setiap kriteria.

X=

g.



matrik ternomalisasi (R)

d. Menentukan bobot preferensi

Membuat

. . . . (3)

ternomalisasi (rij) membentuk

pada setiap kriteria.

e.

(� )

� � (� )

Cj.
c.



�11
�1



Vi =
�1


. . . . (2)


=1



. . . . (5)

Hasil perhitungan nilai Vi yang
lebih

besar

mengindikasikan

Melakukan normalisasi matrik
bahwa alternatif Ai merupakan
keputusan

dengan

cara
alternatif terbaik (Kusumadewi,

menghitung nilai rating kinerja
2006).
ternomalisasi (rij) dari alternatif
Ai pada kriteria Cj.

Tabel 1. Pemberian bobot kriteria penyakit Ayam Broiler
No

Nama Penyakit

Kriteria
Penyakit
a. Nafsu Makan
b. Minum
c. Nafas
d. Diare
e. Lendir
f. Bengkak Mata
g. Kejang
h. Suhu tubuh

1

Infectious Bursal
Disease ( IBD /
Gumboro)

2

Cronic
Respiratory
Disease

a. Nafsu Makan
b. Minum
c. Nafas
d. Diare
e. Lendir
f. Bengkak Mata
g. Kejang
h. Suhu tubuh

3

Aspergillus spp.

4

Tetelo /
Newcastle
Disease (ND)

a. Nafsu Makan
b. Minum
c. Nafas
d. Diare
e. Lendir
f. Bengkak Mata
g. Kejang
h. Suhu tubuh
a. Nafsu Makan
b. Minum
c. Nafas
d. Diare
e. Lendir
f. Bengkak Mata
g. Kejang
h. Suhu tubuh

Bobot dan
Penanggulangan
Nilai
a. Rendah
a. Pelaksanaan
b. Tinggi
program sanitasi
c. Sehat
dan bio-security
d. Tinggi
b. Pemilihan
e. Tinggi
program vaksinasi
f. Sehat
yang tepat
g. Rendah
c. Pemilihan jenis
h. Tinggi
vaksin yang sesuai
d. Aplikasi vaksin
yang benar
e. Pemberian air gula
dan Vitamin
a. Tinggi
a. Sanitasi &
b. Rendah
biosekuriti
c. Tinggi
b. Tatalaksana
d. Rendah
kandang /
e. Tinggi
manajemen:
f. Tinggi
1. Pakan
g. Sehat
2. Ventilasi
h. Sehat
3. Amoniak
4. All in all out
a. Rendah
a. Hewan yang sakit
b. Rendah
disingkirkan
c. Tinggi
b. Sumber spora &
d. Rendah
jamur
e. Rendah
dimusnahkan
f. Rendah
c. Daya tahan tubuh
g. Sehat
ditingkatkan
h.Sehat
a. Rendah a. Vaksinasi ND
b. Tinggi
b. Vitamin untuk
c. Sehat
meningkatkan
d. Tinggi
daya tahan tubuh
e. Sehat
c. Sanitasi &
f. Sehat
biosekuriti yang
g. Tinggi
ketat
h. Tinggi

Pada tabel 1 menunjukkan jenis-jenis

pula bobot penyakit yang diwakili dengan

penyakit yang sering terjangkit pada Ayam

nilai

Broiler dan jenis-jenis kriteria penyakit

Penanggulangan penyakit merupakan cara

yang tampak dari luar. Selain itu dijelaskan

yang dapat dilakukan untuk mengobati

sehat,

rendah

dan

tinggi.

penyakit yang telah diketahui berdasarkan

mempelajari,

kriteria-kriteria yang ada.

kebutuhan-kebutuhan bisnis.

dan

merumuskan

c. Desain
Pembuatan blueprint sistem dan

METODE
Metodologi
digunakan

penelitian

dalam

sistem

yang

pendukung

keputusan untuk mendiagnosa penyakit
Ayam

Broiler

SDLC

adalah

(Sistems

penyesuaian

dengan

telekomunikasi,

arsitektur

hardware,

dan

software untuk pengembangan lebih
lanjut, serta membuat model sistem

Development Life Cycle).

menciptakan model graphical user

Tahapan-tahapan SDLC antara lain :

interface, database, dan lain-lain.
d. Pengembangan

a. Studi kelayakan
Studi kelayakan bertujuan untuk

Di sini, barulah para programmer

mengetahui apakah sistem baru

melakukan

tersebut realistis dalam masalah

menerapkan desain kedalam sistem

pembiayaan, waktu, serta perbedaan

yang

dengan sistem yang ada sekarang.

program, dan menyiapkan database.

Biasanya
kelayaka

ini

sesungguhnya,

tahap

studi

e. Pengujian

diputuskan

untuk

Setelah

dalam

coding

sistem

untuk

membuat

berhasil

meng-update sistem yang ada atau

dikembangkan, langkah selanjutnya

menggantinya dengan sistem yang

adalah pengujian untuk melihat

baru.

apakah sistem telah sesuai dengan
harapan dan kebutuhan pengguna.

b. Analisis
Pengguna dan software developer
bekerjasama

mengumpulkan,

f. Implementasi
Tahap ini, software yang telah diuji
siap

diimplementasikan

kedalam

sistem pengguna. Pembuatan user

MySQL. Metode yang digunakan dalam

guide dan pelatihan juga dilakukan.

sistem pendukung keputusan ini adalah
Simple

Additive

Metodologi

Sistem pendukung keputusan ini
dengan

menggunakan

pemrograman PHP sedangkan
pengelolaan

penelitian

(SAW).

yang digunakan

dalam mengembangkan aplikasi ini adalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

dibuat

Weighting

bahasa
untuk

SDLC (Sistems Development Life Cycle).
Sistem

pendukung

keputusan

berbasis

website sehingga dapat diakses dimana saja.

basis data menggunakan

Gambar 1. Pemilihan Kriteria Penyakit
Pada gambar 1 dijelaskan input

nama yang akan disimpan pada database

yang dilakukan oleh pengguna berupa kode

digunakan sebagai arsip dan kemudian

user yang terisi secara otomatis oleh sistem,

pengguna

selain itu pengguna diharapkan mengisi

berdasarkan gejala dan menentukan bobot

akan

memilih

kriteria

penyakit pada setiap kriteria gejala yang

oleh

ingin

berdasarkan

diketahui

jenis

penyakit

yang

terjangkit pada Ayam Broiler. Sistem akan

pengguna
metode

dan

mengolahnya

Simple

Additive

Weighting (SAW).

menyimpan data yang telah dimasukkan

Gambar 2. Hasil Diagnosa
Pada gambar 2 dijelaskan hasil
diagnosa yang telah dilakukan oleh sistem

yang dimiliki setiap kriteria. Nilai 1
mewakili

“sehat”,

nilai

3

mewakili

Additive

“rendah” dan nlai 5 mewakili nilai “tinggi”.

Weighting (SAW). Nilai bobot 1,3 dan 5

Kriteria penyakit disimbolkan dengan “C”,

berdasarkan

metode

Simple

merupakan bobot nilai yang mewakili nilai

dimana terdapat 8 kriteria yang diwakili

warna yang berbeda yaitu merah sehingga

oleh C1, C2, C3 . . . . .C8.

memudahkan user untuk mengetahui solusi

Weight merupakan masukan yang

terbaik berdasarkan masukan yang telah

dilakukan oleh pengguna, seperti dijelaskan

dimasukan. Hasil diagnosa juga akan

diatas setiap masukan dirubah menjadi

menampilkan

angka yang akan digunakan untuk proses

penyakit.

pencarian

solusi

terbaik

dari

dan

nilai

kecocokan

penanggulangan

setiap

alternatif penyakit. Ditampilkan pula daftar
penyakit

cara

antara

KESIMPULAN
Berdasarkan

aternatif penyakit dengan kriteria penyakit

pembuatan

dalam bentuk matrik. Nilai maksimal

pendukung keputusan untuk mendiagnosa

digunakan untuk mengetahui nilai tertinggi

penyakit Ayam Broiler dengan metode

yang

Simple Additive Weighting ( SAW ) dapat

ada

pada

setiap

kolom

yang

dan

perancangan,
implementasi

sistem

digunakan untuk perhitungan dalam metode

ditarik kesimpulkan sebagai berikut :

Simple Additive Weighting (SAW).

1. Pembuatan

Proses

perangkingan

merupakan

aplikasi

pendukung

berupa

keputusan

sistem
untuk

hasil perhitungan yang telah dilakukan

mendiagnosa penyakit Ayam Broiler

dengan

dengan

melakukan

normalisasi

matrik

kecocokan antara alternatif penyakit dan

metode

Weighting (SAW)

Simple

Additive

dengan berbasis

Pada metode Simple

website telah selesai dibuat. Sistem

Additive Weighting (SAW) pemilihan solusi

dibuat dengan analisis dan kemudahan

terbaik berdasarkan nilai tertinggi dari

serta

proses perangkingan dari setiap alternatif

perancangan telah tercapai.

kriteria penyakit.

penyakit dan proses perangkingan pada
gambar 2 alternatif terbaik mempunyai

fasilitas

2. Berdasarkan

hasil

yang

uji

ada

sistem

pada

di

Peternakan Ibu Istiqomah, Krajan RT

01/01, Tegalwaton, Tengaran, Semarang,

mengetahui

sistem

telah

Broiler dan cara penanggulangan dari

mampu membantu untuk mendiagnosa

penyakit tersebut tanpa harus bertanya

penyakit Ayam Broiler dan sebagai

kepada para ahli.

pendukung

keputusan

tentang penyakit

Ayam

acuan bagi orang awam yang jarang

DAFTAR PUSTAKA
Haniif. 2007. Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukungkeputusan-spk/. Diakses tanggal 3 Oktober 2012, pukul 22.00

Idris, L. A. S. (2012). Analisis Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
dan Simple Additive Weighting (SAW). Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Gorontalo

Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional. Andi Offset,
Yogyakarta.
Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi – Attribute
Decision Making (FUZZY MADM). Graha Ilmu, Yogyakarta

Pangestika Nada, Chintya. 2012. Mengatasi Gejala dan Penyebab Penyakit Ayam Broiler.
http://ternak-ayambroiler.blogspot.com/2012/01/mengatasi-gejala-dan-penyebabpenyakit.html Diakses tanggal 3 Oktober 2012, pukul 23.00

Sulaiman, T. 2010. Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Pada Ikan BerbasisWap. Skripsi.
Palembang. STMIK GI MDP

Syatibi, A. 2012. Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Sapi Berbasis Web Dengan
Menggunakan Metode Certainty Factor. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro
Semarang