SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013
ISSN :
2301-9425
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE
(Studi Kasus Pada MTS Al-Maidah Kotasan) Rina Hasanah (1111563)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id //Email: hasanahrina@gmail.com
ABSTRAK MTs Al-Maidah Kotasan merupakan Madrasah yang berada dibawah Dinas Pendidikan Agama
Kabupaten Deli Serdang. Seiring dengan banyaknya siswa kurang mampu dan siswa berprestasi, maka
diadakan beasiswa oleh Dinas Pendidikan Agama. Pembagian beasiswa dilakukan untuk membantu seseorangyang tidak mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Untuk membantu penentuan dalam
menetapkan seseorang yang layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan.Dalam proses pembangunan sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima beasiswa di MTs Al-Maidah Kotasan mengggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu siswa terbaik. Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dibangun dapat membantu kerja tim penyeleksi beasiswa dalam
melakukan penyeleksian beasiswa, dapat mempercepat proses penyeleksian beasiswa, dapat mengurangi
kesalahan dalam menentukan penerima beasiswa, dan dapat mempermudah tim penyeleksi dalam menentukan penerima beasiswa.Kata Kunci: Simple Additive Weighting (SAW), Beasiswa, nilai bobot
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hal tersebut untuk membantu penentuan dalam menetapkan seorang siswa memperoleh beasiswa, maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan dengan metode yang dapat digunakan yaitu Metode Simple Additive
. MTs AL-Maidah Kotasan menyediakan program beasiswa, yaitu Beasiswa Bantuan Siswa Miskin (BSM). Pada setiap periode ajaran baru, bagian kesiswaan menyeleksi siswa-siswa yang layak mendapatkan beasiswa. Proses penyeleksian ini membutuhkan ketelitian dan waktu, karena data siswa akan dibandingkan dengan kriteria beasiswa satu persatu. Dengan demikian dibutuhkan sistem yang dapat membantu membuat keputusan calon penerima beasiswa dengan cepat dan tepat, untuk meringankan kerja bagian kesiswaan dalam menentukan calon penerima beasiswa.
Model yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah Simple Additive
Weighting
. Metode Simple Additive Weighting sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot, konsep dasar Metode Simple Additive
Weighting
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
Metode Simple Additive Weighting
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses
Pemberian Beasiswa merupakan program kerja yang ada di setiap sekolah atau Madrasah. Program beasiswa diadakan untuk meringankan beban siswa dalam menempuh masa studi khususnya dalam masalah biaya. Pemberian beasiswa kepada siswa dilakukan secara selektif sesuai dengan jenis beasiswa yang diadakan. Beasiswa merupakan penghasilan bagi yang menerima dan tujuan beasiswa adalah untuk membantu meringankan beban biaya pendidikan siswa yang mendapatkan beasiswa. Pembagian beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk membantu seseorang yang kurang mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan oleh pihak MTs AL-MAIDAH Kotasan untuk memperoleh beasiswa, maka diperlukan kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang akan terpilih untuk menerima beasiswa.
Siste m Pe nd ukung Ke p utusa n Untuk Me ne ntuka n Pe ne rim a Be a sisw a De ng a n Me to d e
Weighting
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013
Weighting (SAW).
Basic 6.0.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu model pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW)
adalah :
1. Untuk menentukan kriteria dan alternatif hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang akan menerima beasiswa.
2. Untuk merancang sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima beasiswa dengan menggunakan Metode
Simple Additive Weighting (SAW).
3. Memahami secara lebih dalam menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam melakukan penerima beasiswa.
4. Untuk proses penerimaan beasiswa dengan menggunakan metode Simple Additive
Manfaat dari perancangan aplikasi ini adalah:
Unified Modeling Language (UML).
1. Dapat membantu kerja tim penyeleksi beasiswa dalam melakukan penyeleksian beasiswa.
2. Dapat mempercepat proses penyeleksian beasiswa
3. Dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan penerima beasiswa.
2. Landasan Teori 2.1. Definisi Beasiswa
Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Beasiswa ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP), karena beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan. (Kartiko, 2010). Pengertian Beasiswa seperti yang dikutip dari www.wikipedia.org adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah selesainya pendidikan.
2.2. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan menurut Efrain Turban, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang dalam bukunya yang berjudul Decision Support
Systems and Intelligent Systems
(2005:19) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah tidak terstruktur. sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
6. Aplikasi untuk Implementasi algoritma dibuat menggunakan bahasa pemograman Visual
5. Permodelan sistem yang akan digunakan dalam sistem informasi jasa pelayanan ini adalah permodelan dengan menggunakan
ISSN :
Additive Weighting
2301-9425
Siste m Pe nd ukung Ke p utusa n Untuk Me ne ntuka n Pe ne rim a Be a sisw a De ng a n Me to d e
perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu siswa terbaik. MTs AL-Maidah Kotasan merupakan Madrasah yang berada dibawah Dinas Pendidikan Agama Kabupaten Deli Serdang. Seiring dengan banyaknya siswa kurang mampu dan siswa berprestasi, maka diadakan beasiswa oleh Dinas Pendidikan Agama. Pembagian beasiswa dilakukan untuk membantu seseorang yang tidak mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan seseorang yang layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana menentukan kriteria dan alternatif orang-orang yang akan menerima beasiswa berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan ?
2. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan untuk penerimaan beasiswa dengan menggunakan
Metode Simple Additive Weighting ?
3. Bagaimana menerapkan metode Simple
dalam menentukan penerimaan beasiswa ?
6.0 dan menggunakan database MySQL.
4. Bagaimana proses penerimaan beasiswa yang dilakukan dari metode Simple Additive
Weighting
(SAW) ?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan maka diberikan batasan sebagai berikut:
1. Pengambilan data untuk penelitian ini diperoleh dari MTs AL-Maidah Kotasan.
2. Metode pengambilan data diperoleh dengan menggunakan formulir beasiswa dan dilihat dari nilai siswa.
3. Beasiswa yang diolah yaitu beasiswa berprestasi dan beasiswa kurang mampu.
4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013
2006). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Dimana r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribut C j : i = 1, 2, …, m dan j = 1, 2, …, n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (V
Dalam metode Simple Additive Weighting terdapat kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan penilaian penerimaan beasiswa. Adapun beasiswa di memberikan bobot setiap kriteria sebagai berikut: Dari masing-masing kriteria tersebut akan ditentukan bobot-bobotnya. Pada bobot terdiri dari Lima bilangan Simple Additive Weighting, yaitu sangat rendah (SR), sedang (S), Tengah (TI), Tinggi ( T2), dan sangat tinggi (ST) seperti terlihat pada gambar 1.
a. Kriteria dan Bobot
3.2. Perancangan Sistem
Dalam pemilihan penerimaan Beasiswa dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting diperlukan kriteria-kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik. Urutan alternatif yang akan ditampilkan mulai dari alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Alternatif yang dimaksud adalah siswa calon penerima beasiswa.
Lembaga pendidikan khususnya sekolah, komputer menjadi alat untuk mempermudah kinerja untuk guru dan staf yang bertugas, dan khususnya dalam penerimaan beasiswa. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai dengan aturan- aturan yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan dalam studi kasus ini adalah Nilai Rata- Rata Raport, Jumlah Penghasilan Orang Tua, Semester dan Jumlah Tanggungan Orang Tua. Oleh karena itu jumlah peserta yang mengajukan beasiswa banyak serta indikator kriteria yang banyak juga, maka perlu dibangun sistem pendukung keputusan yang akan penentuan siapa yang berhak untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
3.1. Analisa Masalah
3. Analisa Dan Perancangan
i lebih terpilih.
lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A
i
) diberikan sebagai berikut: Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu penghitungan matriks keputusan ternormalisasi dengan menggunakan rumus dibawah ini: Nilai V
i
Attribute Decision Making,
ISSN :
Metode simple additive weighting sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari kinerja setiap alternatif pada semua atribut (Kusumadewi, Fuzzy Multi
Metode Simple Additive Weighting (SAW).
4. Manajemen berbasis pengetahuan Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
3. AntarMuka Antarmuka penguna memungkinkan pengguna berkomunikasi dan memerintahkan Sistem Pendukung Keputusan. Browser Web memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familier dan konsisten. Istilan antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dengan system. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi juga factor-faktor yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi manusia-mesin.
2. Manajemen Model Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan beragai macam model, diantaranya adalah model keuangan, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kemampuan analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa – bahasa pemodelan untuk membangun model – model yang sesuai juga dimasukkan. Perangkat lunak ini disebut sistem manajemen basis model.
Manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repisitori untuk data perusahaan yang relevan untuk mengambil keputusan.
1. Manajemen Data Manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System).
(2005:143) sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen penting, yaitu subsistem manajemen data, subsistem manajemen model dan antarmuka pengguna.
Decision Support Systems and Intelligent Systems
Menurut Turban, dkk dalam bukunya
Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pengambil informasi yang ditujuhkan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manager dan dapat membantu manager dalam pengambil keputusan. Sistem pendukung keputusan merupakan bagian tak terpisahkan dari totalitas sistem organisasi keseluruhan.
Siste m Pe nd ukung Ke p utusa n Untuk Me ne ntuka n Pe ne rim a Be a sisw a De ng a n Me to d e
2301-9425
2.3. Tahapan Pegambilan Keputusan
ISSN :
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013 2301-9425 dikonversikan dengan bilangan Simple additive weighting.
Tabel 3 : Penghasilan Orang Tua Gambar 1 : Bilangan Simple Additive Weighting untuk bobot
Dari gambar diatas bilangan-bilangan Simple
3. Kriteria Semester Additive Weighting
dapat dikonversikan kebilangan
Tabel 4 : Semester
crisp untuk lebih jelas data bobot dibentuk dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1 : Nilai Bobot Bobot Nilai
Sangat Rendah (SR) Rendah (R) 2,5 Cukup (C)
5 Tinggi (TI) 7,5 Sangat Tinggi (ST)
10 Kriteria semester merupakan persyaratan yang Berdasarkan kriteria dan ranting kecocokan dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, setiap alternatif pada setiap kriteria yang telah berdasarkan semester yang telah ditempuh. Berikut ditentukan, selanjutnya penjabaran bobot setiap ini penjabaran interval semester yang telah kriteria yang telah dikonversikan dengan bilangan dikonversikan dengan bilangan Simple Additive
Simple Additive Weighting .
Weighting
dibawah ini Tabel-tabel dari kriteria dengan nilai bobotnya
4. Tabel Kriteria Jumlah Tanggungan
masing- masing dapat dilihat pada tabel sebagai
Orang Tua
berikut : Kriteria jumlah tanggungan orang tua
1. Kriteria Nilai Rata-Rata Raport
merupakan persyratan yang dibutuhkan untuk Kriteria nilai rata-rata raport merupakan pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah anak persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan yang masih menjadi tanggungan orang tua berupa keputusan, berdasarkan jumlah nilai raport yang biaya hidup. Berikut ini penjabaran interval diperoleh oleh siswa selama studi berlangsung. semester yang telah dikonversikan dengan bilangan
Berikut ini Interval nilai rata-rata raport yang telah
Simple Additive Weighting
dibawah ini : dikonversikan dengan bilangan Simple Additive
Weighting .
Tabel 5 : Jumlah tanggungan Orang Tua Tabel 2 : Kriteria Nilai Rata-rata rapot Jumlah Bobot Nilai Tanggungan Orang Tua (C4)
C4 = 1 anak Sangat Rendah
C4 = 2 anak Rendah 2,5 C4 = 3 anak Cukup
5 C4 = 4 anak Tinggi 7,5 C4 = 5 anak Sangat Tinggi
10
2. Kriteria Penghasilan Orang Tua
4. Perancangan
Kriteria penghasilan orang tua merupakan Adapun desain antar muka yang saya persyaratan yang dibutuhkan untuk pengambilan rancang dalam penggunaan metode Simple keputusan berdasarkan jumlah penghasilan tetap
Additive Weighting
ini adalah sebagai berikut : maupun tidak setiap bulannya. Berikut penjabaran
Form
pada program ini adalah terdiri atas interval jumlah penghasilan orangtua yang telah enam buah form, yaitu: form utama, form jenis
Siste m Pe nd ukung Ke p utusa n Untuk Me ne ntuka n Pe ne rim a Be a sisw a De ng a n Me to d e
ISSN :
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013 2301-9425
3.
beasiswa, Form kriteria, form siswa , form about
Tampilan Form Data Siswa me dan form hasil. From
data siswa berfungsi untuk melakukan
1. Form utama berisi tampilan utama program, penginputan data siswa atau ada. Berikut menu-menu, dimana pengguna aplikasi (user) merupakan tampilan dari form Data Siswa. dapat melakukan hal-hal seperti, membuka
form Beasiswa, menutup, dan lain-lain.
2. Form Jenis Beasiswa, digunakan untuk melakukan Menginput Jenis Beasiawa.
3. Form Kriteria, untuk menentukan kriteria untuk penerimaan Beasiswa ke dalam bentuk
form sebenarnya.
4. Form Siswa, sebuah form yang digunakan untuk menampilkan informasi tentang data siswa.
5. Form Hasil, sebuah form yang digunakan untuk menampilkan hasil akhir.
Gambar 4: Tampilan Form Data Siswa
1. Tampilan Form Menu Utama
4. Tampilan Form Kriteria Beasiswa
Form menu utama berfungsi untuk
Form
Kriteria berfungsi untuk melakukan menampilkan form-from lain yang ada penginputan data kriteria atau data. Berikut didalam sistem. Berikut ini merupakan merupakan tampilan dari form kriteria. tampilan dari form menu utama.
Gambar 5 : Form Kriteria Beasiswa
5. Tampilan Form About Me Gambar 2 : Tampilan menu utama Form About Me
berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai penulis dan
2. Tampilan Form Data Jenis Beasiswa (
aplikasi terhadap. Berikut merupakan Tampilan dari
Alternatif) Form About Me.
Form Data Jenis Beasiswa berfungsi untuk melakukan penginputan data jenis beasiswa atau data alternatif. Berikut merupakan tampilan dari
form data jenis beasiswa.
Gambar 6 : Form About Me
6. Tampilan Hasil Laporan A. Laporan Data Jenis Beasiswa Gambar 3 : Tampilan Form Data Jenis Gambar 7 : Laporan Jenis Beasiswa Beasiswa Siste m Pe nd ukung Ke p utusa n Untuk Me ne ntuka n Pe ne rim a Be a sisw a De ng a n Me to d e
ISSN :
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013 2301-9425
B.
DAFTAR PUSTAKA Laporan Data Siswa
1. Turban dkk, Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) , Andi, edisi ke 7, 2005, jilid 1, hal 802.
2. Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D, Analisis & Disain, Andi Yogyakarta, edisi II, Jilit 1, hal 888.
3. Adi Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak
Gambar 8 : Laporan Data Siswa
Menggunakan UML dan Java, Andi, edisi II, 2009, hal 620.
C. Laporan Data Kriteria Beasiswa
4. Jawa Pos: Beasiswa Jadi Objek PPh. Diakses pada 20 Maret 2011 dari
http://www.infopajak.com/berita/310108jps.ht m .
5. Kusumadewi. 2005. Pencarian bobot atribut
pada Multi-Attribute Decision Making dengan pendekatan objektif menggunakan algoritma genetika . http://cicie.files.wordpress.com/2008/06/sri- kusumadewi-jurnal-genetika.pdf. diakses 20 Agustus 2010 .
6. Kusumadewi, Sri. (2006). Fuzzy Multi
Gambar 9 : Laporan Kriteria Beasiswa Attribute Decision Making.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Kesimpulan Dan Saran
http://yenikustiyahningsih.files.wordpress.com
5.1 Kesimpulan
/2013/04/spk-saw.pdf
Sistem Pendukung Keputusan Untuk
7. Mesran Aan, (2009), Microsoft Visual Basic menentukan penerimaan beasiswa ini dapat 6.0 digunakan untuk :
1. Informasi yang ditampilkan berupa urutan nilai alternatif, mulai terkecil sampai terbesar dari masing-masing kriteria.
2. Data kriteria yang diproses meliputi Nilai Rata-rata raport, Penghasilan Orang Tua, Semester, Jumlah Tanggungan Orang tua.
3. Hasil dari proses sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerimaan beasiswa ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mentukan beasiswa.
4. Sistem pendukung keputusan ini akan memberikan informasi tentang beasiswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penulisan yang telah dilakukan maka diharapkan penulisan selanjutnya :
1. Untuk melakukan penelitian sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode pengambilan keputusan yang lain seperti dengan AHP. TOPSIS dan yang lainnya.
2. Untuk melakukan penelitian dengan menggunakan topik sistem pendukung selanjutnya dapat menentukan Jenis beasiswa.
Siste m Pe nd ukung Ke p utusa n Untuk Me ne ntuka n Pe ne rim a Be a sisw a De ng a n Me to d e