PENATA Penatalaksanaan Fisiterapi Pada Kasus Post Stroke, Hemiparese Sinistra Di RSUD Sarjdito.

PENATA
ALAKSAN
NAAN TER
RAPI LAT
TIHAN PA
ADA
P
POST
STROKE NON
N HEMOR
RAGIK
SUD Dr. SARDJITO
S
O
DI RS

K
Karya
Tulis Ilmiah
D
Diajukan

Gu
una Melenggkapi Tugass-Tugas
daan Memenu
uhi Sebagian
n Pesyaratan
n untuk
Menyelasaaikan Prograam Pendidikan Diplom
ma III Fisiotterapi

Disusun ooleh :
DAHL
LIA CATUR
R YUNIARII
J1001100007

PROGRA
AM STUD
DI DIPLO
OMA III FIISIOTER
RAPI

F
FAKULTA
AS ILMU KESEHA
ATAN
UNIVERSITAS MU
UHAMMA
ADYAH SURAKAR
S
RTA
2014

MOTTO
9

Jadilah sosok yang bisa menjadi cahaya diantara kegelapan dunia
yang bisa memberi kecerahan manusia

9

Esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini tetapi

hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi esok hari

9

Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah Yang
Terbaik untukmu ! Dan karena itulah, Qalbu seorang pecinta-Nya
lebih besar daripada Singgasana-Nya. - Jalaludin Rumi.

9

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang
kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama
hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.
Alexander Graham Bell

v

-

HALAMAN PERSEMBAHAN


Karya yang sederhana ini kupersembahkan kepada :
Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhingga,
Bapak & Ibuku atas kasih sayang dan doanya,
Kakak-kakak & keponakan tersayang,
“Seorang terkasih” yang slalu bersabar dan menyayangiku, Sahabat &
Teman-temanku tercinta,
Almamater tercinta.....
Terimakasih atas dukungan dan do’anya….

vi

KATA
A PENGAN
NTAR

A
Assalamu’allaikum Wr. Wb
W
Puji syukur kehadirat Allaah SWT yang

y
telah melimpahkaan rahmat,
hhidayah dann inayah-Nyya kepada penulis
p
sehinngga dapat menyelesaikan Karya
T
Tulis Ilmiahh yang berjuddul ”Penataalaksanaan Terapi
T
Latiihan Pada Post
P Stroke
N
Non- Hemoragik”.
uan penulisann Karya Tuulis Ilmiah ini yaitu sebbagai salah satu syarat
Tuju
uuntuk mendapat gelar Program
P
Penndidikan Dipploma III Faakultas Ilmu Kesehatan
U
Universitas Muhammad
M

diyah Surakaarta.
Dalaam kesempaatan ini tidaak lupa pennulis menyampaikan terrima kasih
kkepada:
M
selakuu Rektor Universitas
U
1. Bapak prof. Dr. Bambang Setiadji, MM
madiyah Surrakarta.
Muhamm
22. Bapak Dr.
D Suwaji, M.Kes
M
selakku Dekan Fakkultas Ilmu Kesehatan Universitas
U
Muhamm
madiyah Surrakarta.
33. Ibu Isnaaini Herawatti, S.St.Ft, M.Sc
M
selakuu Ketua Proggram Studi Fisioterapi
Fakultass Ilmu Kesehhatan Univerrsitas Muham

mmadiyah Suurakarta.
44. Ibu Wah
hyuni, M.Kess selaku pem
mbimbing Kaarya Tulis Ilmiah.
55. Semua dosen
d
di Proggdi Fisioteraapi Universittas Muhamm
madiyah Suraakarta.
66. Kakak-kkakakku mbbak Puji, mbk
m
Han, daan mbak Riris
R
yang memberiku
m
dukungaan dan semanngat.
77. Bibin”K
Klaten,

Ennit”Pajang,


Meti”Purw
wodadi,

V
Via”Purwodadi,

dan

Ratih”Klaten, sahabbat terbaik ku, terimaakasih atas dukungan, semangat,
inspirasii, kenangan yang
y
menyennangkan dann tak terlupakkan.
88. Anak-annak kost Bilaa, mak’e, Niia, Mami Neecha terimakkasih untuk semua doa
dan dukuungannya daan lind terim
makasih ya uddah minjemiin modemny
ya.
99. Teman praktek kom
mpre Vita, Arif, Randdi dan Etaa, terima kaasih untuk
kerjasam
manya yangg menyenanngkan dan sangat-sanggat seru yaang penuh

eksperim
men.

vii

 

PENATALAKSANAAN FISITERAPI PADA KASUS POST STROKE,
HEMIPARESE SINISTRA DI RSUD SARJDITO
(Dahlia Catur Yuniari, 2014, 68 halaman)
Abstrak
Latar Belakang: Hemiparese Sinistra merupakan adalah suatu cidera mendadak
dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak karena beberapa sebab antara lain
sumbatan seperti trombus dan emboli sehingga suplai darah yang membawa
nutrisi dan oksigen diotak berkurang. Apabila distribusi oksigen dan nutrisi di
otak berkurang melalui suplai darah maka akan terjadi iskhemik dan timbulnya
gangguan fungsi pada sel-sel otak yang terkena.
Tujuan: untuk mengetahui penatalaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri,
meningkatkan kemampuan fungsional, meningkatkan kekuatan otot pada setiap
sendi dengan menggunakan modalitas infra red, TEN’S, dan terapi latihan

Hasil: setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali secara rutin dalam 1 bulan didapat
hasil penelitian pada nyeri dengan menggunakan VAS yaitu gerak T1: 4 menjadi
T6: 3.5. kemampuan fungsional dengan inseks barthel dari T1: 82 menjadi T6: 89.
Untuk kekuatan otot pada shoulder pada gerakan fleksi T1: 4 menjadi T6: 4,
ekstensi T1: 4 menjadi T6: 4, adduksi T1: 4 menjadi T6: 4, abduksi T1: 4 menjadi
T6: 4, elbow pada gerakan fleksi T1: 4 menjadi T6: 4+, ekstensi T1: 4 menjadi T6:
4, supinasi T1: 4 menjadi T6: 4, pronasi T1: 4 menjadi T6: 4, wrist dari
gerakkandorsi fleksi T1: 4 menjadi T6: 4+, palamar T1: 4 menjadi T6: 4+, ulna
deviasi T1: 4 menjadi T6: 4, radius T1: 4 menjadi T6: 4, hip pada gerakan fleksi
T1: 4 menjadi T6: 4+, ekstensi T1: 4 menjadi T6: 4, adduksi T1: 4 menjadi T6: 4+,
abduksi T1: 4 menjadi T6: 4+, endorotasi T1: 4 menjadi T6: 4, eksorotasi T1: 4
menjadi T6: 4, knee pada gerakan fleksi T1: 3 menjadi T6: 4, ekstensi T1: 3
menjadi T6: 4,, ankle pada gerakan planatar fleksi T1: 4 menjadi T6: 4, dorsi
fleksi T1: 4 menjadi T6: 4, inverse T1: 4 menjadi T6: 4, eversi T1: 4 menjadi T6:
4.
Kesimpulan: Infra Red dapat digunakan untuk mengurangi nyeri grak pada kasus
post sroke, hemiparese sinistra, TEN’S dapat digunakan untuk mengurangi nyeri
dan sebagai stimulasi otot, dan terapi latihan dapat digunakan untuk mengatur
pola gerak dan menjaga ROM nya.
Kata Kunci: post sroke, hemiparese sinistra, Infra Red, TEN’S dan Terapi

Latihan(TL)

ix 
 

 

Physiotherapy Management in Post Stroke, Hemiparese inistra
In Regional Hospital RSUD Sardjito

(Dahlia Catur Yuniari, 2014, 68 page)
Abstrac

Background: Hemiparese Sinistra is is a sudden and severe injury to the blood vessels
of the brain due to several reasons, among others, such as thrombus and embolic
blockage so that the blood supply that carries nutrients and oxygen tampered reduced.
If the distribution of oxygen and nutrients in the brain through the blood supply is
reduced, there will be ischemic and impaired function of the brain cells affected.

Purpose: to determine the management of Physiotherapy in reducing pain, improving
functional ability, increase muscle strength at each joint by using infrared modalities,
TEN'S, and exercise therapy.
Results: After therapy routinely 6 times in 1 month on the research results obtained
by using the VAS pain that motion T1: 4 to T6: 3.5. functional ability with inseks
Barthel of T1: 82 into T6: 89. For muscle strength in the shoulder flexion T1: 4 to T6:
4, T1 extensions: 4 to T6: 4, adduction T1: 4 to T6: 4, abduction T1 : 4 to T6: 4,
elbow in flexion T1: 4 to T6: 4 +, T1 extensions: 4 to T6: 4, supination T1: 4 to T6: 4,
pronation T1: 4 to T6: 4, wrist of movement dorsi flexion T1: 4 to T6: 4 +, T1
palamar: 4 to T6: 4 +, ulnar deviation T1: 4 to T6: 4, radius T1: 4 to T6: 4, the hip
flexion movement T1: 4 to T6: 4 +, T1 extensions: 4 to T6: 4, adduction T1: 4 to T6:
4 +, T1 abduction: 4 to T6: 4 +, T1 endorotasi: 4 to T6: 4, eksorotasi T1: 4 to T6: 4,
knee the flexion movement T1: 3 to T6: 4, T1 extensions: 3 to T6: 4,, the ankle
flexion movement planatar T1: 4 to T6: 4, dorsi flexion T1: 4 to T6: 4, inverse T1: 4
to T6 : 4, eversion T1: 4 to T6: 4.
Conclusion: Infra Red can be used to reduce pain in cases of post sroke Grak,
hemiparese the left, TEN'S can be used to reduce pain and as a muscle stimulation,
and exercise therapy can be used to set the pattern of motion and maintain its ROM.
Keywords: post sroke, hemiparese the left, Infra Red, TEN'S and Exercise Therapy
(TL).


 

 

 

DAFTAR ISI
Halaman Judul Luar ………………………………………………………..i
Halaman Persetujuan……………………………………………………….ii
Halaman Pengesahan………………………………………………………iii
Halaman Pernyataan………………………………………………………iv
Halaman Motto…………………………………………………………….v
Halaman Persembahan…………………………………………………….vi
Kata Pengantar …………………………………………………..............vii
Abstrak Indonesia…………………………………………………………ix
Abstrak Inggris ……………………………………………………………x
Daftar Isi …………………………………………………………………xi
Daftar Tabel

………….………....……………………………………xiv

Daftar Gambar……………………………………………………………xv
Daftar Singkatan ………………………………………………………..xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Talar Belakang Masalah …………………………………………..2

xi 
 

 

 

B. Rumusan Masalah …………………………………………………5
C. Tujuan ……………………………………………………………..5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus……………………………………………………7
B. Problematika fisioterapi…………………………………………..29
C. Teknologi dan Intervensi Fisioterapi……………………………..30
BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS
A. Pengkajian Fisioterapi ……………………………………………34
B. Problematika Fisioterapi …………………………………………46
C. Tujuan Fisioterapi ………………………………………………..46
D. Pelaksanaan Fisioterapi ………………………………………….47
E. Evaluasi Hasil Fisioterapi ………………………………………..55
F. Hasil Evaluasi Terakhir …………………………………………..57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil ……………………………………………………………...58
b. Pembahasan………………………………………………………61
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan ………………………………………………………63
b. Saran……………………………………………………………...63
xii 
 

 

 

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………64
LAMPIRAN
A. Lampiran Status Klinis
B. Curriculum Vitae Penulis
C. Lembar Konsul

xiii 
 

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemeriksaan system………………………………………………………38
Tabel 3.2 Pemeriksaan kemampuan fungsional dengan indeks barthel…………….42
Tabel 3.3 Nilai MMT pada semua bidang gerak……………………………………44
Tabel 3.4 Pemeriksaan spastisitas dengan skala asworth…………………………...45
Tabel 3.5 Evaluasi nyeri dengan VAS………………………………………………55
Tabel 3.6 Evaluasi kekuatan otot dengan MMT…………………………………….56
Tabel 3.7 Evaluasi kemampuan fungsional dengan indeks barthel…………………57
Tabel 4.1 Evaluasi spastisitas dengan skala aswort…………………………………58
Tabel 4.2 Evaluasi kekuatan otot dengan MMT…………………………………….59
Tabel 4.3 Evaluasi nyeri dengan VAS………………………………………………60
Tabel 4.4 Evaluasi kemampuan fungsional dengan indeks barthel…………………60

xiv 
 

 

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Korteks serebri…………………………………………………………11
Gambar 2.2 Traktus piramidalis…………………………………………………….13
Gambar 2.3 Traktus ekstrapiramidalis………………………………………………16
Gambar 2.4 Sirkulus willisi…………………………………………………………18
Gambar 3.1 Latihan penghambat spastisitas ekstensor tungkai…………………….53
Gambar 3.2 Latihan penghambat spastisitas ekstensor tungkai…………………….54
Gambar 3.3 Latihan mengontrol tungkai pada LGS tertentu……………………….55
Gambar 3.4 Latihan weight bearing………………………………………………...56
Gambar 3.5 Latihan duduk ke berdiri……………………………………………….57
Gambar 3.6 Latihan keseimbangan berdiri…………………………………………58

xv 
 

DAFTAR SINGKATAN
UMN

Upper Motor Neuron

LMN

Lower Motor Neuron

AGB

Anggota Gerak Bawah

AGA

Anggota Gerak Bawah

IR

Infra Red

LGS

Lingkup Gerak Sendi

MMT

Manual Muscle Testing

VAS

Visual Analog Scale

xvi