AKUMULASI LOGAM BERAT CU DAN ZN DARI LIMBAH SUNKYONG DAN PERTAMINA DI HUTAN MANGROVE PERAIRAN BUNGUS TELUK KABUNG, KOTA PADANG.
AKUMULASI LOGAM BERAT CU DAN ZN DARI LIMBAH SUNKYONG DAN
PERTAMINA
DI HUTAN MANGROVE PERAIRAN BUNGUS TELUK KABUNG, KOTA PADANG
Oleh
Deswati Dan Yefrida
Nomor Kontrak : 018/SPPP//PP/DP3M/IV/2005
ABSTRAK
Hutan mangrove yang umumnya tumbuh di kawasan pesisir, teluk dan daerah aliran
sungai merupakan salah satu bioindikator yang mempunyai fungsi secara fisik dapat membantu
menahan erosi dan kerusakan pantai (abrasi), meredam gerak pasang surut serta lumpur yang
terbawa dari daerah aliran sungai (DAS) Dalam penelitian ini digunakan mangrove jenis
Rhizophora apiculata sebagai indiokator biologis karena jenis ini dominan tumbuh pada lokasi
tersebut sehingga digunakan sebagai pemantau adanya logam berat dalam perairan dan dalam
ekosistim itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi kandungan logam berat
yang terdapat pada vegetasi mangrove yaitu akar, batang dan daun, mempelajari pengaruh
penyebaran logam berat (Cu dan Zn) terhadap lokasi pengambilan sampel. Penelitian ini meliputi
dua kegiatan yaitu kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan sampel terletak
di wilayah Labuhan Cina Perairang Bungus Teluk Kabung, Kota Padang dan analisis sampel
dilakukan di Laboratorium.
Dari hasil pengamatan dan pengukuran dengan SSA untuk penentuan kandungan logam
Cu pada jenis Rhizopora apiculata di hutan mangrove adalah bervariasi, dimana pada 3
kelompok lekasi pengamatan yang diukur dari tepi pantai sampai kedalam hutan mangrove yaitu
kelompok I, kelompok II dan kelompok III (zona paling luar, menjauhi pantai), menghasilkan
kandungan Cu yang berbeda-beda tiap kelompoknya. Kelompok dibagi lagi menjadi 3 titik yaitu
titik A, titik B dan titik C yang merupakan perwakilan masing-masing kelompok dalam area
penyamplingan. Di kelompok I (zona dalam dengan dengan tepi pantai), kandungan logam Cu
terbanyak pada akar diketiga titik penyamplingan yaitu 1,3883 g/g dan logam Zn terbanyak
juga pada akar yaitu 8,0159 g/g . Pada kelompok II (zona tengah hutan mangrove) logam Cu
dan Zn juga terbanyak pada akar yaitu untuk logam Cu sebesar 1,9592 g/g dan logam Zn
9,8263 g/g Sedangkan untuk kelompok III yaitu daerah paling luar dekat dengan perairan
pantai, logam Cu dan Zn juga terbanyak pada akar yaitu untuk Cu 2,3889 dan untuk Zn sebesar
10,8261 g/g. Kandungan terbanyak logam berat Cu dan Zn pada Rhizophora apiculata
bervariasi, dimana setiap kelompok, kedua lini tertinggi pada zona III, II dan I (1,8650g/g ;
1,7488 g/g ; 1,2400 g/g). Sedangkan untuk kedua logam, Zn (9,0089 g/g ; 8,1056 g/g ;
7,0787 g/g (adalah logam yang paling tinggi kandungannya. Dari hasil analisis statistik,
memperlihatkan ada perbedaan yang nyata antara pembagian kelompok untuk akumulasi logam
Cu, sedangkan untuk akumulasi logam Zn tidak ada perbedaan nyata anatar kelompoknya.
Begitu juga tidak ada perbedaan nayata antara perlakuan akar, batang dan daun tanaman
Rhizophora apiculata terhadap penyebaran kandungan logam berat Cu dan Zn.
PERTAMINA
DI HUTAN MANGROVE PERAIRAN BUNGUS TELUK KABUNG, KOTA PADANG
Oleh
Deswati Dan Yefrida
Nomor Kontrak : 018/SPPP//PP/DP3M/IV/2005
ABSTRAK
Hutan mangrove yang umumnya tumbuh di kawasan pesisir, teluk dan daerah aliran
sungai merupakan salah satu bioindikator yang mempunyai fungsi secara fisik dapat membantu
menahan erosi dan kerusakan pantai (abrasi), meredam gerak pasang surut serta lumpur yang
terbawa dari daerah aliran sungai (DAS) Dalam penelitian ini digunakan mangrove jenis
Rhizophora apiculata sebagai indiokator biologis karena jenis ini dominan tumbuh pada lokasi
tersebut sehingga digunakan sebagai pemantau adanya logam berat dalam perairan dan dalam
ekosistim itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi kandungan logam berat
yang terdapat pada vegetasi mangrove yaitu akar, batang dan daun, mempelajari pengaruh
penyebaran logam berat (Cu dan Zn) terhadap lokasi pengambilan sampel. Penelitian ini meliputi
dua kegiatan yaitu kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan sampel terletak
di wilayah Labuhan Cina Perairang Bungus Teluk Kabung, Kota Padang dan analisis sampel
dilakukan di Laboratorium.
Dari hasil pengamatan dan pengukuran dengan SSA untuk penentuan kandungan logam
Cu pada jenis Rhizopora apiculata di hutan mangrove adalah bervariasi, dimana pada 3
kelompok lekasi pengamatan yang diukur dari tepi pantai sampai kedalam hutan mangrove yaitu
kelompok I, kelompok II dan kelompok III (zona paling luar, menjauhi pantai), menghasilkan
kandungan Cu yang berbeda-beda tiap kelompoknya. Kelompok dibagi lagi menjadi 3 titik yaitu
titik A, titik B dan titik C yang merupakan perwakilan masing-masing kelompok dalam area
penyamplingan. Di kelompok I (zona dalam dengan dengan tepi pantai), kandungan logam Cu
terbanyak pada akar diketiga titik penyamplingan yaitu 1,3883 g/g dan logam Zn terbanyak
juga pada akar yaitu 8,0159 g/g . Pada kelompok II (zona tengah hutan mangrove) logam Cu
dan Zn juga terbanyak pada akar yaitu untuk logam Cu sebesar 1,9592 g/g dan logam Zn
9,8263 g/g Sedangkan untuk kelompok III yaitu daerah paling luar dekat dengan perairan
pantai, logam Cu dan Zn juga terbanyak pada akar yaitu untuk Cu 2,3889 dan untuk Zn sebesar
10,8261 g/g. Kandungan terbanyak logam berat Cu dan Zn pada Rhizophora apiculata
bervariasi, dimana setiap kelompok, kedua lini tertinggi pada zona III, II dan I (1,8650g/g ;
1,7488 g/g ; 1,2400 g/g). Sedangkan untuk kedua logam, Zn (9,0089 g/g ; 8,1056 g/g ;
7,0787 g/g (adalah logam yang paling tinggi kandungannya. Dari hasil analisis statistik,
memperlihatkan ada perbedaan yang nyata antara pembagian kelompok untuk akumulasi logam
Cu, sedangkan untuk akumulasi logam Zn tidak ada perbedaan nyata anatar kelompoknya.
Begitu juga tidak ada perbedaan nayata antara perlakuan akar, batang dan daun tanaman
Rhizophora apiculata terhadap penyebaran kandungan logam berat Cu dan Zn.