STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN ICJ ( INTERNATIONAL COURT OF JUSTICE) MENGENAI APPLICATION OF INTERIM ACCORD 13 SEPTEMBER 1995 ( THE FORMER YUGOSLAV REPUBLIC OF MACEDONIA V GREECE) GENERAL LIST NO. 142.
ABSTRAK
Studi Kasus Terhadap Putusan ICJ ( International Court Of Justice)
Mengenai Application Of Interim Accord 13 September 1995 ( The
Former Yugoslav Republic Of Macedonia V Greece) General List No.
142 5 Desember 2011
Nita Pratiwi
110110090035
Republik Macedonia pada 8 September 1991 menyatakan
kemerdekaan dirinya dari Yugoslavia. Tahun 1993, Yunani
mengajukan protes terhadap Macedonia atas penetapan nama
“Republik Macedonia”. Pada 13 September 1995 kedua belah pihak
membentuk Interim Accord. Dalam KTT Bucharest 2008, pihak
Yunani melakukan penolakan atas permohonan masuknya
Macedonia ke NATO. Tujuan penelitian kasus ini yaitu untuk
menganalisis pelanggaran terhadap Interim Accord 1995 yang
diakibatkan oleh perbedaan penafsiran.
Metode yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini
yaitu metode deskriptif analitis yang diawali dengan metode
rekayasa terbalik (reverse engineering), dengan pendekatan yuridis
normatif, dan data utama berupa data sekunder yang didapatkan
melalui studi kepustakaan.
Berdasarkan penafsiran Mahkamah Internasional, tindakan
Yunani merupakan pelanggaran terhadap Interim Accord 1995,
khususnya pasal 11 ayat 1 yang merupakan persoalan utama
timbulnya perbedaan penafsiran. Keputusan Mahkamah dengan
tidak mengabulkan permohonan FYROM untuk mencegah Yunani
melakukan tindakan yang sama dimasa yang akan datang telah
sesuai menurut hukum internasional karena itikad baik harus
didahulukan.
iv
Studi Kasus Terhadap Putusan ICJ ( International Court Of Justice)
Mengenai Application Of Interim Accord 13 September 1995 ( The
Former Yugoslav Republic Of Macedonia V Greece) General List No.
142 5 Desember 2011
Nita Pratiwi
110110090035
Republik Macedonia pada 8 September 1991 menyatakan
kemerdekaan dirinya dari Yugoslavia. Tahun 1993, Yunani
mengajukan protes terhadap Macedonia atas penetapan nama
“Republik Macedonia”. Pada 13 September 1995 kedua belah pihak
membentuk Interim Accord. Dalam KTT Bucharest 2008, pihak
Yunani melakukan penolakan atas permohonan masuknya
Macedonia ke NATO. Tujuan penelitian kasus ini yaitu untuk
menganalisis pelanggaran terhadap Interim Accord 1995 yang
diakibatkan oleh perbedaan penafsiran.
Metode yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini
yaitu metode deskriptif analitis yang diawali dengan metode
rekayasa terbalik (reverse engineering), dengan pendekatan yuridis
normatif, dan data utama berupa data sekunder yang didapatkan
melalui studi kepustakaan.
Berdasarkan penafsiran Mahkamah Internasional, tindakan
Yunani merupakan pelanggaran terhadap Interim Accord 1995,
khususnya pasal 11 ayat 1 yang merupakan persoalan utama
timbulnya perbedaan penafsiran. Keputusan Mahkamah dengan
tidak mengabulkan permohonan FYROM untuk mencegah Yunani
melakukan tindakan yang sama dimasa yang akan datang telah
sesuai menurut hukum internasional karena itikad baik harus
didahulukan.
iv