KEWENANGAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGUPAYAKAN PENERIMAAN DESA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA.

ABSTRAK

KEWENANGAN PEMERINTAH DESA DALAM
MENGUPAYAKAN PENERIMAAN DESA DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

REFCHA AURORA
110110120001
Dalam hal mempercepat pembangunan di berbagai bidang, maka
salah satu upaya peningkatan dan pemerataan kemampuan Pemerintah
Desa di seluruh Indonesia mutlak diperlukan. Melalui pembangunan Desa
diharapkan dapat menjadi kunci sumber kekuatan ekonomi Indonesia dan
sumber peningkatan ekonomi bagi masyarakatnya. Mewujudkan desa
mandiri pemerintah telah mengesahkan Undang-undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa. Berhubungan dengan pengupayaan penerimaan desa
melalui pungutan oleh pemerintahan desa maka asas legalitas dalam
pelaksanaan setiap kewenangan pemerintah desa dan penerapan sebuah
kebijakan dalam peraturan desa oleh pemerintah desa mutlak diperlukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa
bagaimana keterkaitan dari kebijakan pemerintah desa yang tidak tertera
dalam peraturan desa ditinjau dari kewenangan pemerintah desa yang

tertera dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan yuridis
normatif, yaitu menekankan pada penggunaan data sekunder yang
berupa bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier baik berupa
peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum dan penelitian
lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, Pertama capaian
dari program kerja pemerintah desa dalam cakupan kewenangan
pemerintah desa dalam meningkatkan penerimaan desa ditinjau dari
undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa yaitu belum
mendapatkan kemajuan yang signifikan dilihat dari laporan
pertanggungjawabannya yang sama setiap tahun terutama dari tahun
2008 sampai sekarang. Kedua banyaknya kebijakan-kebijakan pungutan
yang tidak tertera dalam peraturan desa maka hal tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang mengatur. Dalam hal ini diperlukan
peraturan dan sanksi tegas dari pemerintahan daerah.

ABSTRACT

THE AUTHORITY OF VILLAGE GOVERNMENT FOR DELVING

VILLAGES INCOME REVIEWED THE LAW NUMBER 6/2014
REGARDING THE VILLAGE
REFCHA AURORA
110110120001

In terms of accelerating development in various fields, one for
improved and equitable distribution capabilities throughout Indonesian
Village Government is absolutely necessary. Through the construction of
the Village is expected to be a key source of Indonesia's economic
strength and a source of economic improvement for the people. Realizing
independent village government has enacted Law No. 6 of 2014 on the
village. Associated with the insistence on the village through the
acceptance of charges by the village administration, the principle of
legality in the implementation of any government authority of the village
and the implementation of a policy in a village by village government
regulation is absolutely necessary. The purpose of this study is to identify
and analyze how the linkage of the village government policies that are not
listed in village regulations in terms of village government authority
contained in Law No. 6 of 2014 concerning the village.
This research was conducted with normative juridical approach,

which emphasizes the use of secondary data in the form of legal materials
of primary, secondary and tertiary either in the form of legislation, legal
principles and research field.
Based on the research, first performance of the work program of
village government in the scope of authority of village government in
improving the reception village in terms of Law No. 6 of 2014 on villages
that have not received significant progress seen from accountability report
is the same every year, especially from the year 2008 to present. Both the
number of policies levies that are not listed in the regulations of the village
so it does not comply with legislation governing. In this case the necessary
rules and strict sanctions of the regional administration.