Gambaran Rerata Kadar Kolesterol HDL Pada Pria Dewasa Muda Obes dan Non Obes.
iv ABSTRAK
GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
Thereatdy Sandi Susyanto, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima,M.Kes.
Obesitas merupakan suatu faktor risiko terjadinya beberapa penyakit seperti penyakit jantung koroner, gangguan vaskuler, diabetes melitus (DM), dislipidemia, dan juga beberapa kanker. Sehubungan dengan dislipidemia obesitas akan mengubah profil lipid pada orang obes, salah satu fraksi lipid yang mengalami perubahan adalah kadar High Density Lipoprotein (HDL).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memeriksa rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes lebih rendah daripada non obes. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian adalah 60 orang pria, dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri atas 30 subjek penelitian obes dan 30 subjek penelitian non obes. Masing-masing kelompok diukur kadar HDL serum puasa. Data dianalisis dengan menggunakan uji “t” test tidak berpasangan, menggunakan α = 0,05.
Hasil penelitian didapatkan bahwa rerata kadar kolesterol HDL serum puasa pada pria dewasa muda obes sebesar 40,57 berbeda sangat nyata dengan rerata kadar kolesterol HDL serum puasa pada pria dewasa muda non obes sebesar 51,23 (p = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes lebih rendah daripada non obes.
(2)
v ABSTRACT
THE OVERVIEW OF MEAN HDL-CHOLESTEROL SERUM LEVEL ON YOUNG ADULT MALE WITH OBESE AND NON OBESE
Thereatdy Sandi Susyanto, 2010. Tutor I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Tutor II : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes.
Obesity is a risk factor related to several diseases such as coronary heart disease, vascular problems, Diabetes mellitus, dislipidemia and some cancers. As it related to dislipidemia, obesity can change the lipid profile in obese such as High Density Lipoprotein (HDL) level.
Purpose of this study to know and examine mean HDL-cholesterol serum level of young adult male with obese is lower than non obese.
This study used observational analytic with cross-sectional planning. This study was assigned to 60 young adult male which were that divided into two groups, 30 obese young adult male and 30 non obese young adult male. They were measured the fasting HDL level. They were analyzed using unpaired t-Test, used α= 0.05.
The result showed that the HDL-cholesterol levels of obese (40.57) was significantly different compared to mean fasting triglyceride levels of non obese (51.23) (p= 0.000). The conclusion was young adult male with obese have lower HDL-cholesterol level than non obese.
(3)
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.4.1 Manfaat Akademik ... 2
1.4.1 Manfaat Praktis ... 2
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 2
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2
1.5.2 Hipotesis ... 3
1.6Metode Penelitian ... 3
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Obesitas ... 4
2.1.1 Definisi Obesitas ... 4
2.1.2 Epidemiologi Obesitas... 4
(4)
ix
2.1.4 Patogenesis Obesitas ... 5
2.1.5 Klasifikasi Obesitas ... 7
2.1.6 Leptin ... 8
2.1.7 Diagnosis Obesitas ... 9
2.2Metabolisme Lemak ... 10
2.2.1 Triasilgliserol ... 10
2.2.2 Kolesterol Kilomikron ... 13
2.2.3 Kolesterol VLDL ... 14
2.2.4 Kolesterol LDL ... 14
2.2.5 Kolesterol HDL ... 15
2.2.6 Pembentukan Kilomikron ... 15
2.3 Dislipidemia ... 17
2.3.1 Definisi Dislipidemia ... 17
2.3.2 Etiologi Dislipidemia ... 18
2.3.3 Patogenesis Dislipidemia ... 19
2.3.4 Klasifikasi Dislipidemia ... 19
2.3.4.1 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma Menurut NCEP ATP III ... 19
2.3.4.2 Klasifikasi Menurut Fredrickson ... 20
2.3.5 Faktor Risiko Dislipidemia ... 20
2.3.6 Diagnosis Dislipidemia ... 21
2.4 Sindrom Metabolik ... 21
2.4.1 Definisi Sindrom Metabolik ... 21
2.4.2 Epidemiologi Sindrom Metabolik ... 22
2.4.3 Etiologi Sindrom Metabolik ... 22
2.4.4 Patofisiologi Sindrom Metabolik ... 23
2.4.5 Gejala Klinis Sindrom Metabolik ... 24
2.4.6 Kriteria Sindrom Metabolik ... 25
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Subjek Penelitian ... 26
(5)
x
3.1.1 Kriteria Inklusi ... 26
3.1.2 Kriteria Eksklusi... 26
3.2Bahan dan Alat Penelitian ... 27
3.2.1 Bahan Penelitian... 27
3.2.2 Alat Penelitian ... 27
3.3 Metode Penelitian ... 27
3.4 Variabel Penelitian ... 27
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 28
3.6 Prosedur Penelitian ... 28
3.7 Analisis Data ... 29
3.8 Kriteria Uji ... 29
3.9 Aspek Etik Penelitian ... 29
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1Hasil dan Pembahasan ... 30
4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 30
4.1.2 Pengaruh BMI Terhadap Kadar HDL Serum Puasa ... 32
4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 34
5.2Saran... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35
LAMPIRAN ... 37
(6)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lipoprotein Darah ... 17
Tabel 2.2 Jenis Lipoprotein, Apoprotein, dan Kandungan Lipid ... 17
Tabel 2.3 Penyebab Dislipidemia Sekunder ... 18
Tabel 2.4 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma ... 19
Tabel 2.5 Klasifikasi Hiperlipoproteinemia Menurut Fredrickson ... 20
Tabel 4.1 Karakteristik Data Subjek Penelitian Non Obes ... 30
Tabel 4.2 Karakteristik Data Subjek Penelitian Obes ... 31
(7)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Obesitas dengan Dislipidemia dan Sindroma Metabolik .. 5
Gambar 2.2 Peran Obesitas dalam Patofisiologi Penyakit ... 7
Gambar 2.3 Tipe Obesitas Apel dan Pear ... 8
Gambar 2.4 Tipe Obesitas Ovoid ... 8
Gambar 2.5 Sistem Regulasi Leptin dan Rasa Lapar ... 9
Gambar 2.6 Metabolisme Triasilgliserol ... 12
Gambar 2.7 Metabolisme Triasilgliserol Selama Puasa ... 12
Gambar 2.8 Metabolisme Kilomikron ... 13
Gambar 2.9 VLDL, Contoh Struktur Lipoprotein Darah ... 14
(8)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Surat Keputusan Komite Etik Penelitian ... 37 LAMPIRAN II Informed Consent ... 38 LAMPIRAN III Tabulasi Data Pengukuran HDL Serum Puasa Obes dan Non Obes ... 39 LAMPIRAN IV Uji 't' Tidak Berpasangan ... 41
(9)
37 LAMPIRAN I
(10)
38
(11)
39
LAMPIRAN III
Tabulasi data pengukuran HDL serum puasa obes dan non obes
No. TB (m) BB (kg) BMI (kg/m2) BMI Asia HDL (mg/dL)
1 1.70 65 22.49 Non Obes 57
2 1.59 53 20.96 Non Obes 38
3 1.63 61 22.96 Non Obes 47
4 1.72 68 22.99 Non Obes 54
5 1.61 50 19.29 Non Obes 42
6 1.65 62 22.77 Non Obes 45
7 1.76 60 19.37 Non Obes 69
8 1.78 72 22.72 Non Obes 52
9 1.69 65 22.76 Non Obes 59
10 1.74 55 18.17 Non Obes 45
11 1.81 70 21.37 Non Obes 52
12 1.75 65 21.22 Non Obes 54
13 1.71 58 19.84 Non Obes 53
14 1.78 72 22.72 Non Obes 67
15 1.70 65 22.49 Non Obes 55
16 1.80 70 21.60 Non Obes 55
17 1.76 70 22.60 Non Obes 61
18 1.64 60 22.31 Non Obes 48
19 1.75 63 20.57 Non Obes 48
20 1.67 63 22.59 Non Obes 43
21 1.81 74 22.59 Non Obes 44
22 1.64 60 22.31 Non Obes 48
23 1.69 58 20.31 Non Obes 55
24 1.77 55 17.56 Non Obes 55
25 1.67 60 21.51 Non Obes 41
26 1.63 60 22.58 Non Obes 47
27 1.55 55 22.89 Non Obes 41
28 1.68 63 22.32 Non Obes 51
29 1.73 67 22.39 Non Obes 47
30 1.88 72 20.37 Non Obes 64
31 1.78 87 27.46 Obes 38
32 1.78 101 31.88 Obes 35
33 1.69 93 32.56 Obes 44
34 1.74 106 35.01 Obes 39
(12)
40
No. TB (m) BB (kg) BMI (kg/m2) BMI Asia HDL (mg/dL)
36 1.82 121 36.53 Obes 36
37 1.73 80 26.73 Obes 39
38 1.72 83 28.06 Obes 44
39 1.70 90 31.14 Obes 54
40 1.83 95 28.37 Obes 34
41 1.75 85 27.76 Obes 56
42 1.70 90 31.14 Obes 38
43 1.72 77 26.03 Obes 53
44 1.70 80 27.68 Obes 39
45 1.68 80 28.34 Obes 42
46 1.78 84 26.51 Obes 37
47 1.72 105 35.49 Obes 39
48 1.67 74 26.53 Obes 45
49 1.63 73 27.48 Obes 40
50 1.75 80 26.12 Obes 43
51 1.76 90 29.05 Obes 41
52 1.70 84 29.07 Obes 31
53 1.65 75 27.55 Obes 40
54 1.66 86 31.21 Obes 41
55 1.70 78 26.99 Obes 46
56 1.70 100 34.60 Obes 41
57 1.75 78 25.47 Obes 32
58 1.64 83 30.86 Obes 32
59 1.69 74 25.91 Obes 28
(13)
41
LAMPIRAN IV
Uji „t‟ tidak berpasangan
Group Statis tics
30 51 .2 3 7.75 8 1.41 6 30 40 .5 7 6.49 0 1.18 5 Keterangan
Non Obese Obese Kolesterol HDL
N Mean Std. Dev iation
Std. Error Mean
Inde pe nde nt Sam ples Te st
1.60 2 .211 5.77 6 58 .000 10 .6 7 1.84 7 6.97 0 14 .3 63
5.77 6 56 .2 45 .000 10 .6 7 1.84 7 6.96 8 14 .3 66 Equal variances ass umed
Equal variances not as sumed Kolesterol HDL
F Sig.
Levene's Test f or Equality of Variances
t df Sig. (2-tailed) Mean Dif f erence
Std. Error
Dif f erence Low er Upper 95% Conf idence Interval of the Dif f erence t-test f or Equality of Means
(14)
42
RIWAYAT HIDUP
Nama : Thereatdy Sandi Susyanto
NRP : 0710097
Agama : Kristen Protestan
Tempat/ tanggal lahir : Bandung, 12 Januari 1989
Alamat : Jalan Baladewa ID Bandung
Riwayat pendidikan :
TK Pandu (1993-1995)
SD Pandu (1995-2001)
SLTP Waringin Bandung (2001-2004)
SMA Trinitas Bandung (2004-2007)
(15)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005 mengindikasikan bahwa kira-kira 400 juta orang menderita obesitas. WHO bahkan memprediksikan bahwa pada tahun 2015, kira-kira akan didapatkan 2,3 miliar orang yang mengalami overweight dan 700 juta orang yang mengalami obesitas. Hal ini ditemukan tidak hanya pada negara maju tetapi pada negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia (WHO, 2006).
Obesitas merupakan suatu gangguan yang menunjukkan akumulasi lemak berlebih yang dapat mengganggu kesehatan, ini terjadi karena ketidakseimbangan kalori yang dikonsumsi dan dikeluarkan sehingga menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Dewasa ini ditemukan banyak sekali penderita obesitas, ini diakibatkan oleh perubahan global pola makanan yang dikonsumsi dengan kadar tinggi lemak dan gula tetapi rendah serat, vitamin, mineral dan mikronutrien lain dan juga trend yang menjadikan orang jarang melakukan aktivitas fisik sehingga semakin banyak ditemukan orang dengan sedentary life style, kurang berolahraga dan makan makanan ringan yang berlebihan pada beberapa lingkungan masyarakat baik di lapangan pekerjaan dan juga tempat pendidikan (WHO, 2006). Seperti yang kita ketahui bahwa obesitas merupakan salah satu faktor risiko beberapa penyakit seperti penyakit jantung koroner, gangguan vaskuler, Diabetes mellitus (DM), dislipidemia, dan juga beberapa kanker (Caro, 2002). Berkaitan dengan dislipidemia, obesitas mengakibatkan perubahan profil lipid dari penderita obesitas yaitu High Density Lipoprotein (HDL). High Density Lipoprotein (HDL) ini telah dikenal dalam masyarakat sebagai “lemak baik”, kenaikan HDL 1 mg/dl akan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 2-3% (Navab et al, 2008). Untuk mengetahui hubungan yang lebih lanjut dari kadar HDL dengan obesitas maka penulis melakukan penelitian ini
(16)
2
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut : Bagaimana gambaran rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa obes dan non obes.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud
Untuk mengetahui gambaran rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes dan non obes.
Tujuan
Untuk mengetahui dan memeriksa rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes lebih rendah daripada non obes.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini memberi informasi tentang pentingnya menjaga berat badan yang ideal dengan pola hidup sehat untuk mencegah obesitas dan komplikasinya sedini mungkin.
1.4.2 Manfaat Praktis
Untuk memberi pandangan kepada masyarakat tentang hubungan antara obesitas dengan kadar HDL sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga berat badan yang ideal.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi, yang mana asupan energi lebih besar dari energi yang dikeluarkan. Nilai BMI dapat memberikan indikasi kelebihan timbunan lemak tubuh yang dapat dikaitkan dengan risiko penyakit seperti DM, hipertensi, dislipidemia, dan penyakit kardiovaskuler. Kriteria BMI
(17)
3
untuk orang Asia yaitu underweight (BMI < 18,5), normal (BMI 18,5-22,9), overweight (BMI ≥ 23-25) dan obes (BMI > 25) (Laurentia,2004).
Pada obesitas dapat ditemukan dislipidemia dengan gangguan profil lipid tetapi hubungan dan patofisiologi yang mengakibatkan gangguan profil lipid tersebut masih belum jelas. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan peningkatan BMI dapat mengakibatkan peningkatan dari plasma free fatty acid. Peningkatan plasma free fatty acid ini didapatkan dari lipolisis adiposit di bagian abdominal, kondisi ini diperberat dengan adanya resistensi insulin. Keadaan ini dapat mengakibatkan peningkatan produksi dari trigliserida dan apolipoprotein B yang kemudian akan bergabung membentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL) serta dapat menyebabkan penekanan dari pembentukan HDL yang berfungsi sebagai lemak baik (Aviva & Nicola, 2008).
1.5.2 Hipotesis
Rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes lebih rendah daripada non obes.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 subjek penelitian dan dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri atas 30 subjek penelitian obes dan 30 subjek penelitian non obes. Kedua kelompok tersebut masing-masing menjalani pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum puasa.
Pengumpulan data meliputi usia, BB, TB, kadar kolesterol HDL serum puasa. Analisis data menggunakan uji „t‟tidak berpasangan, dengan α = 0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Kristen Maranatha Bandung. Penelitian berlangsung mulai bulan Desember 2009 sampai Desember 2010.
(18)
34 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Rerata kadar kolesterol HDL serum puasa pria dewasa obes lebih rendah dari pada non obes.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kelompok-kelompok yang sesuai dengan besarnya BMI.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanju tuntuk mengetahui antara hubungan fraksi lipid pada orang obes.
(19)
35
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Rani, Sidartawan Soegondo, Anna Uyainah, Ika Prasetya Wijaya, Nafrialdi, Arif Mansjoer. 2008. Dislipidemia. Dalam Panduan Pelayanan Medik. Jakarta Pusat: FK Universitas Indonesia. h 26-9.
Aviva Must, Nicola MM. 2008. The Disease Burden Associated With Overweight and Obesity. http://www.endotext.org/obesity/obesity2/obesityframe2.htm., 20 Januari 2010.
Caro JF. 2002. Definitions and Classification of Obesity. http://www.endotext.org/obesity/obesity1/obesityframe1.htm., 18 Januari 2010.
Citkowitz, Elena. 2010. Hypertriglyceridemia.
http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview., 22 Nopember 2010.
Eckel RH. 2008. The Metabolic Syndrome. In Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 1509-13. Elda Nazriati, Arfianti, Ismawati. 2008. Komposisi Tubuh dan Sindroma
Metabolik pada Mahasiswa Baru Universitas Riau. Dalam Jurnal Ilmu Kedokteran. Pekanbaru: FK Universitas Riau. 1: 33-8.
Eisenmann, Joe. 2009. Biomarkers and Genetics Laboratory. http://www.educ.msu.edu/kin/research/bagl.asp., 22 Oktober 2010.
Flier, Jeffrey S. 2008. Biology of Obesity. In Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 462-8.
http://www.xenical.co.nz/is-xenical-for-me/body-shape.php., 19 Nopember 2010. John MF Adam, Sidartawan Soegondo, Gatut Semiardji, Herman Adriansyah.
2004. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Jakarta: PERKENI. h 1-28.
Joyo Suyono, Vivi Sadikin, Lydia I Mandera. 2000. Metabolisme Lemak. Dalam Biokimia Kedokteran Klinis – Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC. h 478-555.
Ketut Suastika. 2008. Inflamasi-Sindrom Metabolik Link. Semijurnal Farmasi dan Kedokteran. Ethical Digest. 49: 56-66.
(20)
36
Kunkun K. Wiramihardja. 2004. Obesitas dan Penanggulangannya. Bandung: Gramedia. h 34-6.
Laurentia. 2004. Obesitas dan Penatalaksanaan Diet. Dalam Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 1(14): 60-4.
makara393.blogspot.com., 21 Nopember 2010.
McPhee & Ganong. 2006. Pathophysiology of Disease An Introduction to Clinical Medicine. 5th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 554-6.
McPhee & Papadakis. 2010. Nutritional Disorders. In Current Medical Diagnosis ang Tratment. 49th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 830-865. Navab M, Reddy ST, Van Lenten BJ, Anantharamaiah GM, Fogelman AM. The role of dysfunctional HDL in atherosclerosis. http://www.jlr.org/content/50/Supplement/S145.abstract., 20 Desember 2010. Park, Adrian. 2010. Hyperlipidaemia. In Medical Progress. 8(37): 382-4.
Pusdalin. 2009. Obesitas dan DM. http://www.idionline.org/artikel/341., 21 Januari 2010.
seputarberatbadan.blogspot.com., 21 Nopember 2010.
Sidartawan Soegondo, Dyah Purnamasari. 2009. Sindrom Metabolik. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Internal Publishing. h 1865-1872.
Wang, Stanley S. 2010. Metabolic Syndrome.
http://emedicine.medscape.com/article/165124-overview., 12 Oktober 2010. World Health Organization. 2006. Obesity and overweight.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/print.html., 12 Januari 2010.
Yasavati Kurnia. 2003. Sindrom X dan Obesitas. Majalah Kedokteran Meditek. Jakarta: FK Ukrida. 29(11): 12-27.
(1)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2005 mengindikasikan bahwa kira-kira 400 juta orang menderita obesitas. WHO bahkan memprediksikan bahwa pada tahun 2015, kira-kira akan didapatkan 2,3 miliar orang yang mengalami overweight dan 700 juta orang yang mengalami obesitas. Hal ini ditemukan tidak hanya pada negara maju tetapi pada negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia (WHO, 2006).
Obesitas merupakan suatu gangguan yang menunjukkan akumulasi lemak berlebih yang dapat mengganggu kesehatan, ini terjadi karena ketidakseimbangan kalori yang dikonsumsi dan dikeluarkan sehingga menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Dewasa ini ditemukan banyak sekali penderita obesitas, ini diakibatkan oleh perubahan global pola makanan yang dikonsumsi dengan kadar tinggi lemak dan gula tetapi rendah serat, vitamin, mineral dan mikronutrien lain dan juga trend yang menjadikan orang jarang melakukan aktivitas fisik sehingga semakin banyak ditemukan orang dengan sedentary life style, kurang berolahraga dan makan makanan ringan yang berlebihan pada beberapa lingkungan masyarakat baik di lapangan pekerjaan dan juga tempat pendidikan (WHO, 2006). Seperti yang kita ketahui bahwa obesitas merupakan salah satu faktor risiko beberapa penyakit seperti penyakit jantung koroner, gangguan vaskuler, Diabetes mellitus (DM), dislipidemia, dan juga beberapa kanker (Caro, 2002). Berkaitan dengan dislipidemia, obesitas mengakibatkan perubahan profil lipid dari penderita obesitas yaitu High Density Lipoprotein (HDL). High Density Lipoprotein (HDL) ini telah dikenal dalam masyarakat sebagai “lemak baik”, kenaikan HDL 1 mg/dl akan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 2-3% (Navab et al, 2008). Untuk mengetahui hubungan yang lebih lanjut dari kadar HDL dengan obesitas maka penulis melakukan penelitian ini
(2)
2
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut : Bagaimana gambaran rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa obes dan non obes.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud
Untuk mengetahui gambaran rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes dan non obes.
Tujuan
Untuk mengetahui dan memeriksa rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes lebih rendah daripada non obes.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini memberi informasi tentang pentingnya menjaga berat badan yang ideal dengan pola hidup sehat untuk mencegah obesitas dan komplikasinya sedini mungkin.
1.4.2 Manfaat Praktis
Untuk memberi pandangan kepada masyarakat tentang hubungan antara obesitas dengan kadar HDL sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga berat badan yang ideal.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi, yang mana asupan energi lebih besar dari energi yang dikeluarkan. Nilai BMI dapat memberikan indikasi kelebihan timbunan lemak tubuh yang dapat dikaitkan dengan risiko penyakit seperti DM, hipertensi, dislipidemia, dan penyakit kardiovaskuler. Kriteria BMI
(3)
3
untuk orang Asia yaitu underweight (BMI < 18,5), normal (BMI 18,5-22,9), overweight (BMI ≥ 23-25) dan obes (BMI > 25) (Laurentia,2004).
Pada obesitas dapat ditemukan dislipidemia dengan gangguan profil lipid tetapi hubungan dan patofisiologi yang mengakibatkan gangguan profil lipid tersebut masih belum jelas. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan peningkatan BMI dapat mengakibatkan peningkatan dari plasma free fatty acid. Peningkatan plasma free fatty acid ini didapatkan dari lipolisis adiposit di bagian abdominal, kondisi ini diperberat dengan adanya resistensi insulin. Keadaan ini dapat mengakibatkan peningkatan produksi dari trigliserida dan apolipoprotein B yang kemudian akan bergabung membentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL) serta dapat menyebabkan penekanan dari pembentukan HDL yang berfungsi sebagai lemak baik (Aviva & Nicola, 2008).
1.5.2 Hipotesis
Rerata kadar kolesterol HDL pada pria dewasa muda obes lebih rendah daripada non obes.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 subjek penelitian dan dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri atas 30 subjek penelitian obes dan 30 subjek penelitian non obes. Kedua kelompok tersebut masing-masing menjalani pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum puasa.
Pengumpulan data meliputi usia, BB, TB, kadar kolesterol HDL serum puasa. Analisis data menggunakan uji „t‟tidak berpasangan, dengan α = 0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Kristen Maranatha Bandung. Penelitian berlangsung mulai bulan Desember 2009 sampai Desember 2010.
(4)
34 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Rerata kadar kolesterol HDL serum puasa pria dewasa obes lebih rendah dari pada non obes.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kelompok-kelompok yang sesuai dengan besarnya BMI.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanju tuntuk mengetahui antara hubungan fraksi lipid pada orang obes.
(5)
35
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Rani, Sidartawan Soegondo, Anna Uyainah, Ika Prasetya Wijaya, Nafrialdi, Arif Mansjoer. 2008. Dislipidemia. Dalam Panduan Pelayanan Medik. Jakarta Pusat: FK Universitas Indonesia. h 26-9.
Aviva Must, Nicola MM. 2008. The Disease Burden Associated With Overweight and Obesity. http://www.endotext.org/obesity/obesity2/obesityframe2.htm., 20 Januari 2010.
Caro JF. 2002. Definitions and Classification of Obesity. http://www.endotext.org/obesity/obesity1/obesityframe1.htm., 18 Januari 2010.
Citkowitz, Elena. 2010. Hypertriglyceridemia.
http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview., 22 Nopember 2010.
Eckel RH. 2008. The Metabolic Syndrome. In Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 1509-13. Elda Nazriati, Arfianti, Ismawati. 2008. Komposisi Tubuh dan Sindroma
Metabolik pada Mahasiswa Baru Universitas Riau. Dalam Jurnal Ilmu Kedokteran. Pekanbaru: FK Universitas Riau. 1: 33-8.
Eisenmann, Joe. 2009. Biomarkers and Genetics Laboratory. http://www.educ.msu.edu/kin/research/bagl.asp., 22 Oktober 2010.
Flier, Jeffrey S. 2008. Biology of Obesity. In Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 462-8.
http://www.xenical.co.nz/is-xenical-for-me/body-shape.php., 19 Nopember 2010. John MF Adam, Sidartawan Soegondo, Gatut Semiardji, Herman Adriansyah.
2004. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Jakarta: PERKENI. h 1-28.
Joyo Suyono, Vivi Sadikin, Lydia I Mandera. 2000. Metabolisme Lemak. Dalam Biokimia Kedokteran Klinis – Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC. h 478-555.
Ketut Suastika. 2008. Inflamasi-Sindrom Metabolik Link. Semijurnal Farmasi dan Kedokteran. Ethical Digest. 49: 56-66.
(6)
36
Kunkun K. Wiramihardja. 2004. Obesitas dan Penanggulangannya. Bandung: Gramedia. h 34-6.
Laurentia. 2004. Obesitas dan Penatalaksanaan Diet. Dalam Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 1(14): 60-4.
makara393.blogspot.com., 21 Nopember 2010.
McPhee & Ganong. 2006. Pathophysiology of Disease An Introduction to Clinical Medicine. 5th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 554-6.
McPhee & Papadakis. 2010. Nutritional Disorders. In Current Medical Diagnosis ang Tratment. 49th edition. California: McGraw-Hill Companies. p 830-865. Navab M, Reddy ST, Van Lenten BJ, Anantharamaiah GM, Fogelman AM. The
role of dysfunctional HDL in atherosclerosis.
http://www.jlr.org/content/50/Supplement/S145.abstract., 20 Desember 2010. Park, Adrian. 2010. Hyperlipidaemia. In Medical Progress. 8(37): 382-4.
Pusdalin. 2009. Obesitas dan DM. http://www.idionline.org/artikel/341., 21 Januari 2010.
seputarberatbadan.blogspot.com., 21 Nopember 2010.
Sidartawan Soegondo, Dyah Purnamasari. 2009. Sindrom Metabolik. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Internal Publishing. h 1865-1872.
Wang, Stanley S. 2010. Metabolic Syndrome.
http://emedicine.medscape.com/article/165124-overview., 12 Oktober 2010. World Health Organization. 2006. Obesity and overweight.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/print.html., 12 Januari 2010.
Yasavati Kurnia. 2003. Sindrom X dan Obesitas. Majalah Kedokteran Meditek. Jakarta: FK Ukrida. 29(11): 12-27.