Gambaran Rerata Kadar Trigliserida Pada Pria Dewasa Muda Obes dan Non Obes.

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

Viola Stephanie, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes.

Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial yang terjadi akibat

akumulasi jaringan lemak berlebihan sehingga dapat mengganggu kesehatan. Keadaan obesitas ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler karena keterkaitannya dengan sindrom metabolik atau sindrom resistensi insulin. Obesitas yang disertai dislipidemia akan mengakibatkan berubahnya profil lipid yaitu meningkatnya kadar trigliserida.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memeriksa rerata kadar trigliserida pada pria dewasa muda obes lebih tinggi daripada non obes.

Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 subjek penelitian yang terdiri atas 30 subjek penelitian obes dan 30 subjek penelitian non obes. Kedua kelompok tersebut masing-masing menjalani pemeriksaan kadar trigliserida serum puasa. Analisis data menggunakan uji „t‟ yang tidak berpasangandengan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa rerata kadar trigliserida serum puasa pada obes sebesar 129,83 berbeda sangat nyata dengan rerata kadar trigliserida serum puasa pada non obes sebesar 72,90 (p = 0,000). Simpulan penelitian adalah rerata kadar trigliserida serum puasa pada pria dewasa muda obes berbeda sangat nyata dengan non obes.


(2)

v ABSTRACT

THE OVERVIEW OF MEAN TRIGLYCERIDE SERUM LEVEL ON YOUNG ADULT MALE WITH OBESE AND NON OBESE

Viola Stephanie, 2010. Tutor I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes.

Tutor II : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes.

Obesity is a multifactorial disease which happen because of accumulation fat tissue, so it can affect the health. Obesity increases the risk of cardiovascular disease because there is a relation between obesity and metabolic syndrome or with insulin resistance syndrome. Obesity with dislipidemia can alter the lipid profile such as the increasing of triglyceride level.

Purpose of this study to know and examine mean triglyceride level of young adult male with obese is higher than non obese.

This study used observational analytic with cross-sectional planning. Subjects were 60 subjects which were divided in two groups consisted 30 obese subjects and 30 non obese subjects. Fasting triglyceride serum level was measured on

each groups. Data were analyzed by independent t-test with α = 0.05.

Result of this study showed that mean fasting triglyceride levels of obese (129.83) was significantly different compared to mean fasting triglyceride levels of non obese (72.90) (p= 0.000). The conclusion was young adult male with obese have higher triglyceride level than non obese.


(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademik ... 2

1.4.1 Manfaat Praktis ... 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 3

1.6Metode Penelitian ... 4

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Metabolisme Lemak ... 5

2.1.1 Lemak ... 5

2.1.2 Pencernaan Trigliserida ... 5


(4)

ix

2.2Leptin ... 9

2.3Obesitas ... 11

2.3.1 Definisi Obesitas ... 11

2.3.2 Epidemiologi Obesitas... 11

2.3.3 Etiologi Obesitas ... 12

2.3.4 Hubungan Obesitas dengan Penyakit Kardiovaskuler ... 12

2.3.5 Klasifikasi Obesitas ... 14

2.3.6 Diagnosis Obesitas ... 14

2.3.7 Faktor Risiko Obesitas ... 15

2.4 Dislipidemia ... 16

2.4.1 Definisi Dislipidemia ... 16

2.4.2 Etiologi Dislipidemia ... 16

2.4.3 Patofisiologi Dislipidemia ... 16

2.4.4 Klasifikasi Dislipidemia ... 18

2.4.4.1 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma Menurut NCEP ATP III ... 18

2.4.4.2 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan Fenotip dan Patogenik ... 18

2.4.4.3 Klasifikasi Menurut Fredrickson ... 19

2.4.5 Faktor Risiko Dislipidemia ... 20

2.4.6 Penatalaksanaan Dislipidemia ... 20

2.5 Sindrom Metabolik ... 22

2.5.1 Definisi Sindrom Metabolik ... 22

2.5.2 Epidemiologi Sindrom Metabolik ... 22

2.5.3 Etiologi Sindrom Metabolik ... 22

2.5.4 Patofisiologi Sindrom Metabolik ... 24

2.5.5 Gejala Klinis Sindrom Metabolik ... 24

2.5.6 Kriteria Sindrom Metabolik ... 25

2.5.7 Penatalaksanaan Sindrom Metabolik ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Subjek Penelitian ... 27


(5)

x

3.1.2 Kriteria Eksklusi... 27

3.2Bahan dan Alat Penelitian ... 28

3.2.1 Bahan Penelitian... 28

3.2.2 Alat Penelitian ... 28

3.3 Metode Penelitian ... 28

3.4 Variabel Penelitian ... 28

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.6 Prosedur Penelitian ... 29

3.7 Analisis Data ... 30

3.8 Kriteria Uji ... 30

3.9 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1Hasil dan Pembahasan ... 31

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 31

4.1.2 Pengaruh BMI Terhadap Kadar Trigliserida Serum Puasa ... 33

4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 35

5.2Saran... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

LAMPIRAN ... 39


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lipoprotein Darah ... 7

Tabel 2.2 Jenis Lipoprotein, Apoprotein, dan Kandungan Lipid ... 9

Tabel 2.3 Kategori BMI Menurut WHO untuk Orang Asia ... 15

Tabel 2.4 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma ... 18

Tabel 2.5 Klasifikasi Dislipidemia Menurut EAS ... 19

Tabel 2.6 Klasifikasi Hiperlipoproteinemia Menurut Fredrickson ... 19

Tabel 2.7 Komposisi Makanan untuk Hiperkolesterolemia ... 21

Tabel 2.8 Pilihan Obat Penurun Lipid Sesuai dengan Jenis Dislipidemia ... 21

Tabel 4.1 Karakteristik Data Subjek Penelitian Non Obes ... 31

Tabel 4.2 Karakteristik Data Subjek Penelitian Obes ... 32


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metabolisme Trigliserida dalam Keadaan Kenyang ... 6

Gambar 2.2 Metabolisme Trigliserida dalam Keadaan Puasa ... 8

Gambar 2.3 Leptin ... 11

Gambar 2.4 Hubungan Obesitas dengan Penyakit Kardiovaskuler... 13

Gambar 2.5 Klasifikasi Obesitas ... 14


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat Keputusan Komite Etik Penelitian ... 39

LAMPIRAN II Informed Consent ... 40

LAMPIRAN III Tabulasi Data Pengukuran Kadar Trigliserida Serum Puasa ... 41


(9)

39 LAMPIRAN I


(10)

40


(11)

41

LAMPIRAN III

Tabulasi Data Pengukuran Kadar Trigliserida Serum Puasa

No. TB (m) BB (kg) BMI (kg/m2) BMI Asia Trigliserida (mg/dL)

1 1.70 65 22.49 Non Obes 95

2 1.59 53 20.96 Non Obes 78

3 1.63 61 22.86 Non Obes 75

4 1.72 68 22.89 Non Obes 92

5 1.61 50 19.29 Non Obes 115

6 1.65 62 22.77 Non Obes 62

7 1.76 60 19.37 Non Obes 40

8 1.78 72 22.72 Non Obes 69

9 1.69 65 22.76 Non Obes 73

10 1.74 55 18.17 Non Obes 43

11 1.81 70 21.37 Non Obes 89

12 1.75 65 21.22 Non Obes 124

13 1.71 58 19.84 Non Obes 90

14 1.78 72 22.72 Non Obes 42

15 1.70 65 22.49 Non Obes 56

16 1.80 70 21.6 Non Obes 51

17 1.76 70 22.6 Non Obes 49

18 1.64 60 22.31 Non Obes 75

19 1.75 63 20.57 Non Obes 60

20 1.84 75 22.15 Non Obes 92

21 1.67 63 22.59 Non Obes 73

22 1.81 74 22.59 Non Obes 60

23 1.59 53 20.96 Non Obes 61

24 1.76 71 22.82 Non Obes 79

25 1.69 58 20.31 Non Obes 45

26 1.77 55 17.56 Non Obes 54

27 1.67 60 21.51 Non Obes 103

28 1.68 63 22.32 Non Obes 87

29 1.73 67 22.39 Non Obes 106

30 1.88 72 20.37 Non Obes 49

31 1.78 87 27.46 Obes 200

32 1.78 101 31.88 Obes 128

33 1.70 87 30.10 Obes 89

34 1.69 93 32.56 Obes 134


(12)

42

No. TB (m) BB (kg) BMI (kg/m2) BMI Asia Trigliserida (mg/dL)

36 1.70 75 25.95 Obes 118

37 1.82 121 36.53 Obes 116

38 1.72 83 28.06 Obes 94

39 1.84 89 26.29 Obes 76

40 1.83 95 28.37 Obes 206

41 1.75 85 27.76 Obes 76

42 1.70 90 31.14 Obes 90

43 1.72 77 26.03 Obes 76

44 1.70 80 27.68 Obes 143

45 1.68 80 28.34 Obes 112

46 1.78 84 26.51 Obes 119

47 1.72 105 35.49 Obes 113

48 1.63 73 27.48 Obes 295

49 /1.75 80 26.12 Obes 100

50 „1.76 90 29.05 Obes 164

51 1.70 84 29.07 Obes 274

52 1.65 75 27.55 Obes 107

53 1.66 86 31.21 Obes 118

54 1.70 78 26.99 Obes 72

55 1.70 100 34.60 Obes 102

56 1.70 73 25.26 Obes 115

57 1.75 78 25.47 Obes 96

58 1.64 83 30.86 Obes 149

59 1.69 74 25.91 Obes 183


(13)

43

LAMPIRAN IV

Uji „t‟ yang tidak berpasangan

Inde pe nde nt Sam ples Te st

8.84 3 .004 -5.25 1 58 .000 -56 .9 3 10 .8 43 -78 .6 38 -35 .2 28 -5.25 1 38 .6 87 .000 -56 .9 3 10 .8 43 -78 .8 71 -34 .9 95 Equal variances ass umed

Equal variances not as sumed Trigliserida Serum Puasa

F Sig.

Levene's Test f or Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)

Mean Dif f erence

Std. Error

Dif f erence Low er Upper 95% Conf idence Interval of the Dif f erence t-test f or Equality of Means

Group Statistics

30 72.90 22.750 4.153

30 129.83 54.860 10.016

Keterangan Non obes Obes Trigliserida Serum Puasa

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean


(14)

44

RIWAYAT HIDUP

Nama : Viola Stephanie Warokko

NRP : 0710064

Agama : Kristen Protestan

Tempat/ tanggal lahir : Garut, 26 Nopember 1989 Alamat : Jalan Astina No. 20 Bandung

Riwayat pendidikan :

TK Daya Susila Garut (1993-1995)

SD Daya Susila Garut (1995-2001)

SMP Santo Aloysius Bandung (2001-2004)

SMA Santo Aloysius Bandung (2004-2007)


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2003 di seluruh dunia terdapat lebih dari satu milyar orang dewasa mengalami overweight atau berat badan berlebih dan 300 juta diantaranya mengalami obesitas (WHO, 2003). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia pada tahun 2007, mendapatkan prevalensi obesitas pada penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun sebanyak 10,3% dengan distribusi pria 13,9% dan wanita 23,8%. Prevalensi overweight pada kelompok anak-anak usia 6-14 tahun, pria 9,5% dan wanita 6,4% (Pusdalin, 2009).

Obesitas berhubungan dengan akumulasi lemak berlebihan yang berisiko buruk terhadap kesehatan. Obesitas disebabkan ketidakseimbangan energi, di mana asupan energi lebih besar dari energi yang dikeluarkan. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang canggih, banyak tersedia makanan cepat saji (fast food). Banyak orang mengonsumsi makanan bernutrisi rendah dengan kadar lemak jenuh dan gula yang tinggi, sedangkan aktivitas fisik menurun. Hal ini menyebabkan gaya hidup yang tidak sehat (Yasavati, 2003).

Prevalensi overweight dan obesitas ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI). BMI dengan satuan kg/m2 dihitung dengan membagi Berat Badan (BB) dalam kilogram dengan kuadrat Tinggi Badan (TB) dalam meter (Pusdalin, 2009). Kategori BMI menurut WHO untuk orang Asia yaitu underweight (BMI < 18,5), normal (BMI 18,5-22,9), overweight (BMI 23-24,9), dan obesitas (BMI ≥ 25) (Laurentia, 2004).

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit kronik yang berhubungan dengan makanan, termasuk Diabetes melitus (DM) tipe 2, dislipidemia, penyakit kardiovaskuler, hipertensi, stroke, dan kanker. Konsekuensi terhadap kesehatan berupa kematian dini, kondisi kronik yang serius yang dapat menurunkan kualitas hidup (WHO, 2003). Insidensi obesitas pada anak juga perlu diperhatikan. Dari berbagai penelitian didapatkan bahwa obesitas pada masa


(16)

2

anak-anak meningkatkan risiko obesitas pada masa dewasa. Penelitian obesitas pada masa remaja merupakan hal yang penting dalam pencegahan dan terapi obesitas dan komplikasinya pada masa dewasa (Elda, Arfianti, Ismawati, 2008). Obesitas yang disertai dislipidemia akan mengakibatkan berubahnya profil lipid yaitu meningkatnya kadar trigliserida dan kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) disertai menurunnya kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) (Sidartawan, 2006). Untuk mengetahui adanya hubungan peningkatan kadar trigliserida dengan obesitas, maka penulis melakukan penelitian ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah : Bagaimana gambaran rerata kadar trigliserida pada pria dewasa muda obes dan non obes.

1.3 Maksud dan Tujuan Maksud

Untuk mengetahui gambaran rerata kadar trigliserida pada pria dewasa muda obes dan non obes.

Tujuan

Untuk mengetahui dan memeriksa rerata kadar trigliserida pada pria dewasa muda obes lebih tinggi daripada non obes.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademik

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya menjaga berat badan yang ideal dengan pola hidup sehat untuk mencegah risiko penyakit yang berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida akibat obesitas sedini mungkin.


(17)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Untuk memberi pandangan kepada masyarakat adanya hubungan antara obesitas dengan kadar trigliserida sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Obesitas merupakan suatu keadaan di mana terjadi penimbunan lemak yang berlebihan di jaringan lemak tubuh dan dapat mengakibatkan terjadinya beberapa penyakit. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi, di mana asupan energi lebih besar dari energi yang dikeluarkan. Salah satu cara mudah untuk mengetahui obesitas adalah dengan melakukan pehitungan BMI. Ini merupakan cara yang praktis, yaitu dengan membagi BB dengan kuadrat TB (kg/m2). Nilai BMI dapat memberikan indikasi kelebihan timbunan lemak tubuh yang dapat dikaitkan dengan risiko penyakit, seperti DM, hipertensi, dislipidemia, dan penyakit kardiovaskuler. Pembagian BMI menurut WHO untuk orang Asia yaitu underweight (BMI < 18,5), normal (BMI 18,5-22,9), overweight (BMI 23-24,9), dan obesitas (BMI ≥ 25) (Laurentia, 2004).

Menurut Obesity in America tahun 2009, obesitas memiliki efek negatif pada kadar lipid di dalam darah, yang sering mengakibatkan kondisi yang dikenal dengan dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL (Obesity, 2009).

1.5.2 Hipotesis

Rerata kadar trigliserida pada pria dewasa muda obes lebih tinggi daripada non obes.


(18)

4

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 yang terdiri dari 30 subjek penelitian obes dan 30 subjek penelitian non obes. Kedua kelompok tersebut masing-masing menjalani pemeriksaan kadar trigliserida serum puasa.

Pengumpulan data meliputi usia, BB, TB, kadar trigliserida serum puasa. Analisis data menggunakan uji „t‟yang tidak berpasangan, dengan α = 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Kristen Maranatha Bandung. Penelitian berlangsung mulai bulan Desember 2009 sampai Desember 2010.


(19)

35 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Rerata kadar trigliserida serum puasa pada obes lebih tinggi daripada non obes.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan kadar profil lipid lengkap pada pria dewasa muda dengan obes dan non obes.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan subjek penelitian wanita.


(20)

36

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Rani, Sidartawan Soegondo, Anna Uyainah, Ika Prasetya Wijaya, Nafrialdi, Arif Mansjoer. 2008. Dislipidemia. Dalam Panduan Pelayanan Medik. Jakarta Pusat: FK Universitas Indonesia. h 26-9.

Aman B. Pulungan. 2006. Sindrom Dunia Baru. Semijurnal Farmasi dan Kedokteran. Ethical Digest. 23 :23-5.

Blackburn GL, Bevis LC. 2003. The Obesity Epidemic: Prevention and Treatment of the Metabolic Syndrome. http://cme.medscape.com/viewarticle/441282., 22 Nopember 2010.

Brashers, Valentina L. 2006. Alteration of Cardiovascular Function. In

Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. 5th

edition. Missouri: Elvesier Mosby. page 1101-2.

Citkowitz, Elena. 2010. Hypertriglyceridemia.

http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview., 22 Nopember 2010.

Considine, Robert V. 2002. Regulation of Energy Intake. http://www.endotext.org/obesity/obesity3/obesityframe3.htm., 22 Nopember 2010.

Elda Nazriati, Arfianti, Ismawati. 2008. Komposisi Tubuh dan Sindroma Metabolik pada Mahasiswa Baru Universitas Riau. Dalam Jurnal Ilmu Kedokteran. Pekanbaru: FK Universitas Riau. 1: 33-8.

Guyton AC & Hall JE. 2007. Metabolisme Lemak. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. h. 1077-1091.

Herman Adriansyah, John MF Adam. 2006. Sindroma Metabolik Pengertian, Epidemiologi, dan Kriteria Diagnosis. Dalam Obesitas dan Sindrom Metabolik. Makassar: FK Universitas Hasanuddin. h 92-9.

http://www.biolactis.com/en/technology/., 17 Nopember 2010.

http://www.xenical.co.nz/is-xenical-for-me/body-shape.php., 22 Nopember 2010. Jenny Hidayat, Mohammad Kartono Ichwani. 2006. Peranan Leptin dalam

Obesitas. Majalah Kedokteran Damianus. Jakarta: FK Atmajaya. 1(5): 25-31.


(21)

37

John MF Adam, Sidartawan Soegondo, Gatut Semiardji, Herman Adriansyah. 2004. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Jakarta: PERKENI. h 1-28.

Joyo Suyono, Vivi Sadikin, Lydia I Mandera. 2000. Metabolisme Lemak. Dalam

Biokimia Kedokteran Klinis – Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC. h

478-555.

Ketut Suastika. 2008. Inflamasi-Sindrom Metabolik Link. Semijurnal Farmasi dan Kedokteran. Ethical Digest. 49: 56-66.

Kunkun K. Wiramihardja. 2004. Obesitas dan Penanggulangannya. Bandung: Gramedia. h 34-6.

Laurentia. 2004. Obesitas dan Penatalaksanaan Diet. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Depkes RI. 1(14): 60-4.

Obesity in America. 2009. Obesity Related-Diseases.

http://www.obesityinamerica.org/understandingObesity/diseases.cfm., 21 Januari 2010.

Pusdalin. 2009. Obesitas dan DM. http://www.idionline.org/artikel/341., 21 Januari 2010.

Sidartawan Soegondo. 2005. Leptin : Indikator Profil Lipid Obes dan Non-Obes. Farmacia. 7(IV): 58-9.

Sidartawan Soegondo. 2006. Obesitas. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: FK Universitas Indonesia. h 1941-6.

Sidartawan Soegondo, Dyah Purnamasari. 2009. Sindrom Metabolik. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Internal Publishing. h 1865-1872.

Wang, Stanley S. 2010. Metabolic Syndrome.

http://emedicine.medscape.com/article/165124-overview., 12 Oktober 2010. World Health Organization. 2003. Obesity and Overweight. In : Global Strategy

On Diet, Physical Activity and Health.

http://www.who.int/dietphysicalactivity/media/en/gsfs_obesity.pdf., 10 Januari 2010.

World Health Organization. 2009. Obesity. http://www.who.int/topics/obesity/en/. 10 Januari 2010.


(22)

38

Yasavati Kurnia. 2003. Sindrom X dan Obesitas. Majalah Kedokteran Meditek. Jakarta: FK Ukrida. 29(11): 12-27.


(1)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Untuk memberi pandangan kepada masyarakat adanya hubungan antara obesitas dengan kadar trigliserida sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Obesitas merupakan suatu keadaan di mana terjadi penimbunan lemak yang berlebihan di jaringan lemak tubuh dan dapat mengakibatkan terjadinya beberapa penyakit. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi, di mana asupan energi lebih besar dari energi yang dikeluarkan. Salah satu cara mudah untuk mengetahui obesitas adalah dengan melakukan pehitungan BMI. Ini merupakan cara yang praktis, yaitu dengan membagi BB dengan kuadrat TB (kg/m2). Nilai BMI dapat memberikan indikasi kelebihan timbunan lemak tubuh yang dapat dikaitkan dengan risiko penyakit, seperti DM, hipertensi, dislipidemia, dan penyakit kardiovaskuler. Pembagian BMI menurut WHO untuk orang Asia yaitu underweight (BMI < 18,5), normal (BMI 18,5-22,9), overweight (BMI 23-24,9), dan obesitas (BMI ≥ 25) (Laurentia, 2004).

Menurut Obesity in America tahun 2009, obesitas memiliki efek negatif pada kadar lipid di dalam darah, yang sering mengakibatkan kondisi yang dikenal dengan dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL (Obesity, 2009).

1.5.2 Hipotesis

Rerata kadar trigliserida pada pria dewasa muda obes lebih tinggi daripada non obes.


(2)

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 yang terdiri dari 30 subjek penelitian obes dan 30 subjek penelitian non obes. Kedua kelompok tersebut masing-masing menjalani pemeriksaan kadar trigliserida serum puasa.

Pengumpulan data meliputi usia, BB, TB, kadar trigliserida serum puasa. Analisis data menggunakan uji „t‟yang tidak berpasangan, dengan α = 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Kristen Maranatha Bandung. Penelitian berlangsung mulai bulan Desember 2009 sampai Desember 2010.


(3)

35 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Rerata kadar trigliserida serum puasa pada obes lebih tinggi daripada non obes.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan kadar profil lipid lengkap pada pria dewasa muda dengan obes dan non obes.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan subjek penelitian wanita.


(4)

36

Aziz Rani, Sidartawan Soegondo, Anna Uyainah, Ika Prasetya Wijaya, Nafrialdi, Arif Mansjoer. 2008. Dislipidemia. Dalam Panduan Pelayanan Medik. Jakarta Pusat: FK Universitas Indonesia. h 26-9.

Aman B. Pulungan. 2006. Sindrom Dunia Baru. Semijurnal Farmasi dan Kedokteran. Ethical Digest. 23 :23-5.

Blackburn GL, Bevis LC. 2003. The Obesity Epidemic: Prevention and Treatment of the Metabolic Syndrome. http://cme.medscape.com/viewarticle/441282., 22 Nopember 2010.

Brashers, Valentina L. 2006. Alteration of Cardiovascular Function. In

Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. 5th

edition. Missouri: Elvesier Mosby. page 1101-2.

Citkowitz, Elena. 2010. Hypertriglyceridemia.

http://emedicine.medscape.com/article/126568-overview., 22 Nopember 2010.

Considine, Robert V. 2002. Regulation of Energy Intake. http://www.endotext.org/obesity/obesity3/obesityframe3.htm., 22 Nopember 2010.

Elda Nazriati, Arfianti, Ismawati. 2008. Komposisi Tubuh dan Sindroma Metabolik pada Mahasiswa Baru Universitas Riau. Dalam Jurnal Ilmu Kedokteran. Pekanbaru: FK Universitas Riau. 1: 33-8.

Guyton AC & Hall JE. 2007. Metabolisme Lemak. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. h. 1077-1091.

Herman Adriansyah, John MF Adam. 2006. Sindroma Metabolik Pengertian, Epidemiologi, dan Kriteria Diagnosis. Dalam Obesitas dan Sindrom Metabolik. Makassar: FK Universitas Hasanuddin. h 92-9.

http://www.biolactis.com/en/technology/., 17 Nopember 2010.

http://www.xenical.co.nz/is-xenical-for-me/body-shape.php., 22 Nopember 2010. Jenny Hidayat, Mohammad Kartono Ichwani. 2006. Peranan Leptin dalam

Obesitas. Majalah Kedokteran Damianus. Jakarta: FK Atmajaya. 1(5): 25-31.


(5)

37

John MF Adam, Sidartawan Soegondo, Gatut Semiardji, Herman Adriansyah. 2004. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Jakarta: PERKENI. h 1-28.

Joyo Suyono, Vivi Sadikin, Lydia I Mandera. 2000. Metabolisme Lemak. Dalam

Biokimia Kedokteran Klinis – Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC. h

478-555.

Ketut Suastika. 2008. Inflamasi-Sindrom Metabolik Link. Semijurnal Farmasi dan Kedokteran. Ethical Digest. 49: 56-66.

Kunkun K. Wiramihardja. 2004. Obesitas dan Penanggulangannya. Bandung: Gramedia. h 34-6.

Laurentia. 2004. Obesitas dan Penatalaksanaan Diet. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Depkes RI. 1(14): 60-4.

Obesity in America. 2009. Obesity Related-Diseases. http://www.obesityinamerica.org/understandingObesity/diseases.cfm., 21 Januari 2010.

Pusdalin. 2009. Obesitas dan DM. http://www.idionline.org/artikel/341., 21 Januari 2010.

Sidartawan Soegondo. 2005. Leptin : Indikator Profil Lipid Obes dan Non-Obes. Farmacia. 7(IV): 58-9.

Sidartawan Soegondo. 2006. Obesitas. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: FK Universitas Indonesia. h 1941-6.

Sidartawan Soegondo, Dyah Purnamasari. 2009. Sindrom Metabolik. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Internal Publishing. h 1865-1872.

Wang, Stanley S. 2010. Metabolic Syndrome.

http://emedicine.medscape.com/article/165124-overview., 12 Oktober 2010. World Health Organization. 2003. Obesity and Overweight. In : Global Strategy

On Diet, Physical Activity and Health.

http://www.who.int/dietphysicalactivity/media/en/gsfs_obesity.pdf., 10 Januari 2010.

World Health Organization. 2009. Obesity. http://www.who.int/topics/obesity/en/. 10 Januari 2010.


(6)

Yasavati Kurnia. 2003. Sindrom X dan Obesitas. Majalah Kedokteran Meditek. Jakarta: FK Ukrida. 29(11): 12-27.