Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Tingkat Likuiditas (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEJ).

(1)

ABSTRAK

Setiap perusahaan mempunyai kas yang digunakan untuk memperlancar kegiatannya tanpa berisiko, sehingga diperlukan pengelolaan arus kas yang baik, karena hampir semua transaksi perusahaan akan dinilai dari besarnya kas. Kelancaran kegiatan operasional perusahaan didukung oleh sistem arus kas yang terlaksana, terkoordinir dengan baik dan memperhatikan unsur-unsurnya sebagai pencapaian tujuan kegiatan perusahaan. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan dan kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan dinamakan “likuiditas badan usaha”, sedangkan yang berhubungan dengan pihak dalam perusahaan atau proses produksi dinamakan “likuiditas perusahaan”.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas, apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas, apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap tingkat likuiditas, serta apakah arus kas operasi, investasi, dan pendanaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat likuiditas. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda purposive sampling.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan baik secara individu maupun secara simultan tidak mempengaruhi tingkat likuiditas. Hal ini menunjukkan bahwa laporan arus kas yang dialami perusahaan tidak mempengaruhi kenaikan atau penurunan likuiditas perusahaan.

Kata Kunci: Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, dan Tingkat Likuiditas.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah. ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 6

1.5 Kerangka Pemikiran. ... 7

1.6 Metodologi Penelitian ... 11

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Arti Penting Laporan Keuangan ... 13

2.1.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 15


(3)

2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 17

2.1.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan ... 18

2.1.5 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan ... 19

2.2 Analisis Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan. ... 23

2.2.2 Metoda dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 24

2.2.3 Tujuan Analisis Laporan ... 25

2.3 Analisis Laporan Arus Kas 2.3.1 Laporan Arus Kas. ... 26

2.3.2 Manfaat Arus Kas. ... 28

2.3.3 Tujuan Laporan Arus Kas ... 29

2.3.4 Klasifikasi Arus Kas ... 31

2.4 Kas 2.4.1 Pengertian Kas dan Setara Kas ... 45

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas Minimal ... 49

2.5 Rasio Keuangan ... 51

2.6 Likuiditas ... 52

2.6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Likuiditas Perusahaan. ... 55

2.6.2 Pentingnya Likuiditas bagi Perusahaan ... 57

2.6.3 Rasio-rasio Likuiditas. ... 57

2.6.4 Penerapan Rasio Likuiditas ... 60

2.6.5 Pengaruh Laporan Arus Kas terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan ... 61


(4)

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 67

3.1.1 Populasi dan Sampel ... 67

3.2 Metoda Penelitian ... 68

3.2.1 Metoda Deskriptif ... 68

3.2.2 Jenis dan Sumber Data ... 68

3.2.3 Variabel Penelitian ... 68

3.2.4 Teknik Analisa Data. ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian. ... 72

4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 72

4.2 Pengujian Hipotesis. ... 76

4.3 Analisis Pengujian Hipotesis ... 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 79

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 79

5.3 Implikasi Penelitian ... 80 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Uji Multikolinearitas ... 74

Tabel 2. Uji Autokorelasi ... 75

Tabel 3. Uji Heteroskedastisitas ... 76

Tabel 4. Pengujian Hipotesis Secara Individu ... 76

Tabel 5. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 76


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Klasifikasi Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar ... 43

Gambar 2. Uji Normalitas ... 73


(7)

Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan

No Nama

Perusahaan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

PT. AKR CORPORINDO Tbk. PT. ALFA RETAILINDO Tbk.

PT. ALAKASA INDUSTRINDO Tbk.

PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY. PT. ANEKA TAMBANG Tbk.

PT. APEXINDO PRATAMA DUTA Tbk. PT. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk. PT. ARGO PANTES Tbk.

PT. ARONA BINA SEJATI. ASTRA GRAPHIA Tbk.

PT. MULIA INDUSTRINDO Tbk. PT. MUSTIKA RATU Tbk.

PT. WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk. PT. WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk.

PT. AGIS Tbk.

PT. METRO SUPERMARKET REALTY Tbk. PT. MODERN PHOTO Tbk.

PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk. PT. ABDI BANGSA Tbk.

PT. ADHI KARYA Tbk.

PT. AKBAR INDOMAKMUR STIMEC Tbk. PT. ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk. PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk. PT. INTERDELTA.


(8)

27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

PT. EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk. PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. PT. MAYORA INDAH Tbk.

PT. TOKO GUNUNG AGUNG Tbk. PT. HERO SUPERMARKET Tbk. PT. NIPRESS Tbk.

PT. SEPATU BATA Tbk.

PT. FASTFOOD INDONESIA Tbk.

PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORPORATION Tbk. PT. PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk. PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk.

PT. MULIALAND Tbk. PT. SEMEN GRESIK Tbk. PT. TIRA AUSTENITE Tbk. PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk.

PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk. PT. JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk.

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. PT. KALBE FARMA Tbk.

PT. KIMIA FARMA Tbk. PT. JAYA PARI STEEL Tbk.

PT. ANUGRAH TAMBAK PERKASINDO Tbk. PT. APAC CITRA CENTERTEX.


(9)

Lampiran 2 OUTPUT SPSS

Regression

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 akp, ako,

aki(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: cr

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .083(a) .007 -.013 3.36780 1.464

a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 11.540 3 3.847 .339 .797(a)

Residual 1655.939 146 11.342

1

Total 1667.479 149

a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized


(10)

B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error

1 (Constant) 2.092 .290 7.206 .000

ako -6.95E-012 .000 -.113 -.865 .388 .401 2.494

aki -7.42E-012 .000 -.251 -.915 .362 .091 11.033

akp -7.53E-012 .000 -.252 -.979 .329 .103 9.725

a Dependent Variable: cr

Coefficient Correlations(a)

Model akp ako aki

akp 1.000 .738 .947

ako .738 1.000 .774

Correlations

aki .947 .774 1.000

akp 5.92E-023 4.56E-023 5.92E-023 ako 4.56E-023 6.44E-023 5.04E-023 1

Covariances

aki 5.92E-023 5.04E-023 6.58E-023 a Dependent Variable: cr

Collinearity Diagnostics(a)

Model Dimension Eigenvalue

Condition

Index Variance Proportions

(Constant) ako aki akp (Constant) ako

1 1 2.057 1.000 .04 .02 .02 .02

2 1.168 1.327 .27 .13 .00 .02

3 .731 1.678 .69 .20 .00 .00

4 .044 6.818 .00 .65 .98 .96

a Dependent Variable: cr

Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value .8623 3.2328 2.0853 .27830 150 Residual -2.15848 31.81819 .00000 3.33372 150 Std. Predicted Value -4.394 4.123 .000 1.000 150


(11)

a Dependent Variable: cr  

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Expected

C

um

Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: cr

 

Regression

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 akp, ako,

aki(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: cr


(12)

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .083(a) .007 -.013 3.36780

a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 11.540 3 3.847 .339 .797(a)

Residual 1655.939 146 11.342

1

Total 1667.479 149

a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: cr

Coefficients(a) Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta B Std. Error

(Constant) 2.092 .290 7.206 .000

ako -6.95E-012 .000 -.113 -.865 .388

aki -7.42E-012 .000 -.251 -.915 .362

1

akp -7.53E-012 .000 -.252 -.979 .329

a Dependent Variable: cr

Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value .8623 3.2328 2.0853 .27830 150 Residual -2.15848 31.81819 .00000 3.33372 150 Std. Predicted Value -4.394 4.123 .000 1.000 150

Std. Residual -.641 9.448 .000 .990 150


(13)

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Expected

C

um

Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: cr

 

Regression

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 akp, ako,

aki(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: absolut_res  


(14)

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .109(a) .012 -.008 2.92751

a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: absolut_res

Coefficients(a) Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta B Std. Error

(Constant) 1.666 .252 6.602 .000

ako -8.41E-012 .000 -.157 -1.206 .230

aki -6.21E-012 .000 -.241 -.881 .380

1

akp -6.78E-012 .000 -.260 -1.014 .312

a Dependent Variable: absolut_res

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 15.016 3 5.005 .584 .626(a)

Residual 1251.267 146 8.570

1

Total 1266.283 149

a Predictors: (Constant), akp, ako, aki b Dependent Variable: absolut_res  

 

Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value .2909 2.8355 1.6117 .31745 150 Residual -1.72681 29.65654 .00000 2.89789 150 Std. Predicted Value -4.161 3.855 .000 1.000 150

Std. Residual -.590 10.130 .000 .990 150


(15)

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Expected

C

um

Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima perusahaan oleh perusahaan digunakan untuk membeli aktiva tetap, untuk mengadakan persediaan kas, untuk kepentingan transaksi, maupun untuk memenuhi kewajiban perusahaan.

Perusahaan adalah satu lembaga atau instansi yang bergerak dalam bidang perekonomian dan merupakan satu kesatuan teknis ekonomi tempat terjadinya proses produksi. Dengan demikian tujuan didirikannya perusahaan identik dengan tempat diorganisasikan barang dan jasa.

Perkembangan perekonomian dewasa ini cenderung terjadi inflasi yang berkepanjangan yang dapat melumpuhkan perekonomian. Kondisi ini disebabkan oleh krisis moneter yang berkepanjangan yang terjadi sejak tahun 1998, yang akhirnya membawa pengaruh pada masa sekarang sehingga menimbulkan dampak yang merugikan pada eksistensi dunia usaha yaitu berupa kemunduran usaha baik itu usaha pemerintah, maupun usaha swasta sehingga terjadi peningkatan pengangguran.

Makin banyaknya kebutuhan masyarakat akibat dari sifat kebutuhan manusia yang tidak terbatas disertai dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat, sehingga perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi


(17)

kebutuhan masyarakat dan timbul persaingan pada perusahaan. Perusahaan yang kuat akan bertahan sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bertahan dalam persaingan akan mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, diperlukan dana yang cukup besar dalam peningkatan kegiatan operasi seperti menambah tenaga kerja, mesin dan lain-lain, ataupun adanya perluasan usaha. Dana tersebut berasal dari sumber internal, yaitu dana yang berasal dari laba yang diperoleh dari kegiatan usaha perusahaan dalam suatu perioda serta modal sendiri, sedangkan jika ditinjau dari sumber eksternal, dana diperoleh dari kreditur seperti bank dan lembaga keuangan lainnya, serta yang diperoleh dari investasi para pemegang saham.

Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan tidaklah mudah. Untuk itu perlu adanya usaha yang lebih baik, ditunjang kemampuan manajerial dan kepemimpinan dari seorang pemimpin untuk merencanakan dan mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

Dalam menjalankan usaha, perusahaan harus menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kejadian-kejadian, atau transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan, pihak manajer dapat menentukan langkah yang nyata dan pasti agar perusahaan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan arus kas, yaitu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama perioda tertentu.


(18)

Menurut Riyanto (2001) kas adalah unsur modal kerja yang paling likuid atau paling tinggi tingkat likuiditasnya yang diperlukan untuk operasi sehari-hari atau untuk pembelian aktiva tetap yang setiap saat dapat digunakan. Maka kekurangan kas akan terus dipenuhi perusahaan. Pemenuhan ini menjadi kesulitan utama perusahaan, apakah perusahaan akan memenuhi kekurangan kas tadi dari hasil operasi atau dari pinjaman lain. Kalau dari hasil perusahaan pasti akan tetap kekurangan dan akan ditambah dari sektor lain seperti penjualan aktiva tetap lainnya. Laporan arus kas merupakan laporan yang sangat bermanfaat dan penting bagi perusahaan. Perusahaan dalam kegiatan operasinya pasti memerlukan kas untuk menjalankan usahanya, melunasi kewajiban dan dividen kepada para pemegang saham. Dengan menganalisis laporan arus kas maka para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi di perusahaan, serta dapat memprediksi jumlah arus kas masuk dan keluar untuk waktu yang akan datang.

Laporan arus kas juga sangat berguna untuk menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya. Bagi pihak ekstern laporan arus kas akan berguna sebagai salah satu alternatif analisa dalam pengalokasian modal mereka. Langkah terpenting tetapi juga tersulit dalam suatu analisis masalah adalah mengestimasi arus kas, yaitu pengeluaran untuk investasi dan arus kas masuk bersih setiap tahun setelah proyek beroperasi.

Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Apabila perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi namun mencerminkan adanya over investment dalam kas,


(19)

itu menandakan perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas karena perputaran kas yang kurang baik, sebaliknya jumlah kas yang relatif kecil menyebabkan perputaran kas yang tinggi terjadi, jadi perusahaan akan mengalami illikuid apabila ada tagihan.

Manajemen harus menentukan beberapa kas yang harus tersedia agar mampu memenuhi kewajibannya apabila sudah jatuh tempo, karena kelangkaan akan kas merupakan gejala awal dari kemungkinan terjadinya kebangkrutan (kewajiban tidak dapat dipenuhi).

Kesalahan dalam memilih sumber dana akan mengakibatkan masalah bagi kemajuan perusahaan. Misalnya, aktiva tetap dibiayai oleh pinjaman jangka pendek yang mengakibatkan keuangan perusahaan kurang likuid, karena aktiva tetap memiliki umur manfaat jangka panjang atau tidak habis dipakai dalam satu perioda kegiatan perusahaan, sedangkan pinjaman jangka pendek sifatnya sementara, biasanya jangka waktu dipakai atau dilunasi paling lama satu tahun. Jika pinjaman jangka pendek jatuh tempo maka perusahaan akan kesulitan keuangan karena dana yang seharusnya dialokasikan untuk aktiva lancar dipakai untuk aktiva tetap. Oleh karena itu, sangat penting kemampuan manajemen dalam pemilikan sumber dan penggunaan dana dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan penggunaan kas. Laporan arus kas merupakan laporan yang berguna bagi investor, bank, dan pengguna lainnya. Laporan tersebut menggambarkan arus kas di perusahaan sesuai dengan penggolongan aktivitasnya. Laporan arus kas juga dianalisis untuk mengetahui


(20)

keadaan kas di perusahaan tersebut sehingga kepercayaan bank, kreditor, investor, pelanggan, dan mitra usaha lainnya akan tetap dipertahankan dan diharapkan akan lebih lancar dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Maka dari uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan judul:

“Pengaruh Laporan Arus Kas terhadap Tingkat Likuiditas” (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEJ)

1.2 Identifikasi Masalah

Pengelolaan yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu tingkat keuntungan yang maksimal dan mengurangi dana yang berlebihan pada kas yang akan mengakibatkan terdapatnya dana yang mengangur atau tidak dapat digunakan untuk memenuhi kewajibannya. Berdasarkan hal itu maka masalah yang diidentifikasi untuk diteliti adalah:

1. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas? 2. Apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas? 3. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap tingkat likuiditas? 4. Apakah arus kas operasi, investasi dan pendanaan secara

bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat likuiditas?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran umum dari pengaruh laporan arus kas terhadap tingkat likuiditas.


(21)

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap

tingkat likuiditas.

2. Untuk mengetahui apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap tingkat likuiditas.

3. Untuk mengetahui apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap tingkat likuiditas.

4. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi, investasi dan pendanaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat likuiditas.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Kegunaan Operasional a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini minimal dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan keadaan likuiditas perusahaan. Selain itu diharapkan hasil penelitian juga bisa menjadi input bagi pihak manajemen dalam melakukan perbaikan dan perubahan yang diperlukan dalam pengelolaan keuangan.


(22)

b. Bagi Pihak Terkait

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi perusahaan lain yang menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan dan calon konsumen.

c. Bagi Pihak Lain

Dijadikan sebagai tambahan sumber informasi bagi pihak lain yang ingin menyusun skripsi dengan topik yang sama, khususnya jurusan akuntansi.

2. Kegunaan Pengembangan Ilmu

a. Bagi Penulis

Penulis mendapat tambahan wawasan atas pandangan dalam memahami tentang dunia usaha.

b. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dijadikan sebagai bahan referensi tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa dalam pembuatan laporan ilmiah denagn pembahasan yang sama.

c. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi

Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pengembangan ilmu akuntansi itu sendiri.

1.5 Rerangka Pemikiran

Menurut Harahap (2001) salah satu tujuan pokok laporan arus kas adalah memberikan informasi perihal penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan


(23)

selama perioda tertentu. Dalam membuat keputusan-keputusan yang diambil oleh orang-orang tersebut mensyaratkan bahwa mereka melihat tidak hanya sekedar laba atau rugi persaham saja, mereka harus menafsirkan prospek-prospeknya dimasa yang akan datang.

Menurut PSAK No. 2 paragraf 9 (IAI, 2007) mengenai penyajian laporan arus kas:

“Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut, klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.”

Kas adalah aktiva yang mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai dibanding aktiva lainnya. Transaksi-transaksi perusahaan akan mempengaruhi penerimaan atau pembayaran kas. Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, makin besar jumlah kas yang ada di perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuditasnya, tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha mempertahankan kas yang melebihi dari yang dianggarkan, makin banyak uang yang menganggur maka akan memperkecil keuntungan.

Menurut Simamora (2000) laporan arus kas adalah laporan yang memperhatikan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama perioda aktiva tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Laporan arus kas juga menyajikan


(24)

informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi fleksibilitas keuangan perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan jumlah kas yang memadai dalam rangka menjawab kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan bisnis yang tidak terduga.

Informasi mengenai arus kas dimasa lalu, terlebih dari arus kas operasi, akan menolong dalam menilai fleksibilitas keuangan. Suatu evaluasi dari kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam kondisi anjloknya. Permintaan atas barang atau jasa perusahaan, sebagai umpama dapat meliputi suatu telaah arus kas ini, maka semakin kuat pula daya tahan perusahaan untuk menahan gempuran perubahan-perubahan buruk dalam kondisi ekonomi.

Klasifikasi aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek bermanfaat dalam mengevaluasi likuiditas jangka pendek. Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, likuiditas berarti mempunyai cukup dana ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga.

Aktiva lancar adalah sumber daya yang relatif likuid. Kategori aktiva lancar meliputi kas, piutang, persediaan dan beban di bayar dimuka. Untuk memenuhi syarat sebagai aktiva lancar suatu aktiva harus dikonversikan menjadi kas dalam waktu yang relatif singkat, tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan normal perusahaan.

Perioda waktu aktiva lancar diharapkan bisa dikonversikan menjadi kas biasanya satu tahun, walaupun begitu, jika sebuah perusahaan membutuhkan lebih


(25)

dari satu tahun untuk menyelesaikan siklus operasinya, maka lamanya siklus operasi normalnya, maka lamanya siklus operasi menentukan kategori aktiva lancar.

Menurut Simamora (2000) kewajiban jangka pendek adalah utang yang harus dibayar dalam perioda waktu yang sama yang dipakai dalam menentukan aktiva lancar. Menurut Riyanto (1999) menyatakan masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang akan segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu waktu tertentu. Merupakan, “kekuatan membayar” (Zahlungscraft) dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai “kekuatan membayar” belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai kemampuan membayar.

Biasanya hutang ini diharapkan dilunasi dari aktiva lancar. Contoh utang lancar adalah utang dagang, pendapatan diterima dimuka, dan beban terutang seperti gaji, pajak dan bunga.

Kewajiban keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan.

2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi

(intern perusahaan).


(26)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menganalisis laporan arus kas maka, pihak manajemen dapat mengetahui kemampuan dalam menyediakan dana untuk kelangsungan usaha dan untuk mengetahui tingkat perbandingan antara dana yang ada dengan kewajiban finansial yang harus dipenuhi maka perusahaan harus menganalisis tingkat likuiditas perusahaan.

1.6Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang dihadapi dengan masalah yang dibahas. Adapun metoda pendekatan yang dilakukan adalah metoda deskriptif analisis, yaitu memaparkan data-data yang terdapat dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, kemudian dilakukan analisa. Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis menggunakan cara sebagai berikut:

1. Riset Kepustakaan (Library Research), yaitu penulis mempelajari buku-buku yang ditulis dan disusun oleh para ahli untuk mendapatkan dasar pengertian serta teori-teori yang diperlukan sebagai pelengkap data primer yang mempunyai hubungan erat dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian langsung terhadap masalah yang dibahas untuk memperoleh data dari perusahaan melalui www.jsx.com.


(27)

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2007 sampai dengan bulan Januari tahun 2008


(28)

BAB V

SIMPULAN dan SARAN

5.1. Simpulan

Motivasi dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh arus kas operasi terhadap current ratio, pengaruh arus kas investasi terhadap current ratio, pengaruh arus kas pendanaan terhadap current ratio, serta pengaruh antara arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara bersama-sama terhadap current ratio dengan menggunakan metoda regresi berganda. Hasil pengujian dengan regresi berganda menunjukkan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap current ratio baik secara individu, maupun secara simultan.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah:

1. Jumlah sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling), yaitu dengan membatasi kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Karena itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk sektor diluar manufaktur.

2. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian relatif sedikit, hanya 50 perusahaan.

3. Jumlah tahun perioda pengamatan yang hanya tiga tahun. Ini menyebabkan jumlah sampel penelitian hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel yaitu 150. Terbatasnya tahun perioda pengamatan ini semata-mata hanya ingin


(29)

menghindari pengaruh krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia yang menyebabkan biasnya hasil penelitian.

5.3. Implikasi Penelitian

Berdasarkan keterbatasan yang ada, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Jumlah sampel dilakukan secara acak/random, dan tidak mensyaratkan

kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian tidak hanya untuk perusahaan manufaktur, tetapi juga perusahaan non-manufaktur, sehingga penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasi keseluruhan perusahaan di Indonesia.

2. Laporan keuangan tahunan kurang memiliki kemampuan memprediksi yang

lebih tepat apabila dibandingkan laporan tengah tahunan, triwulanan, atau kuartalan.

3. Jangka waktu riset dapat diperpanjang (misalnya selama 10 tahun) dan dengan jumlah sampel perusahaan yang lebih besar dan lebih beragam. Perpanjangan perioda penelitian dan penambahan jumlah sampel mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik dalam mengestimasi tingkat likuiditas.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Alexander. 2004. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas. Skripsi. Bandung:

Universitas Widyatama.

Delaney, P. R., B. J., Epstein., R. Nach., S. W. Budak. 2004. Wiley: Interpretation

and Application of Generally Accepted Accounting Principles. USA: John

Wiley & Sons, Inc.

Ella, A. 2007. Pengaruh Laporan Arus Kas tehadap tingkat Likuiditas Perusahaan. Bandung: Unikom.

Ghozali, I. 2002. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Edisi 1. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometrics. 3th edition. McGraw-Hill International Edition.

Hanafi, M. M., dan A. Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Harahap, S. S. 2001. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Harahap, S. S. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Husnan, S., dan E. Pudjiastuti. 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, D. E., dan J. J. Weygandt. 2001. Intermediate Accounting. Tenth edition. USA: John Willey and Sons, Inc.

Kieso, D. E., J. J. Weygandt., dan T. D. Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate, (diterjemahkan oleh Herman Wibowo), Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Lusy, M. 2006. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas (Studi Kasus pada

Perusahaan Industri Semen yang terdaftar di BEJ ). Skripsi. Bandung:

Universitas Widyatama.

Munawir, S. 1999. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Novia. 2005. Pengaruh Arus Kas terhadap tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Rokok yang terdaftar di BEJ). Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama


(31)

Prastowo, D., dan R. Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN.

Raharjo, B. 1999. Memahami Laporan Keuangan. Edisi Keenam. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Riyanto, B. 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.

Riyanto, B. 2001. Manajemen Keuangan. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:.PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Sawir, A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, H. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Cet I Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Simamora, H. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Anggota

IKAPI.

Skousen, K. F., E. K. Stice., dan J. D. Stice. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Whittington, O. R., dan P. R. Delaney. 2006. Wiley CPA Exam Review. USA: John Wiley & Sons, Inc.


(1)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menganalisis laporan arus kas maka, pihak manajemen dapat mengetahui kemampuan dalam menyediakan dana untuk kelangsungan usaha dan untuk mengetahui tingkat perbandingan antara dana yang ada dengan kewajiban finansial yang harus dipenuhi maka perusahaan harus menganalisis tingkat likuiditas perusahaan.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang dihadapi dengan masalah yang dibahas. Adapun metoda pendekatan yang dilakukan adalah metoda deskriptif analisis, yaitu memaparkan data-data yang terdapat dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, kemudian dilakukan analisa. Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis menggunakan cara sebagai berikut:

1. Riset Kepustakaan (Library Research), yaitu penulis mempelajari buku-buku yang ditulis dan disusun oleh para ahli untuk mendapatkan dasar pengertian serta teori-teori yang diperlukan sebagai pelengkap data primer yang mempunyai hubungan erat dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian langsung terhadap masalah yang dibahas untuk memperoleh data dari perusahaan melalui www.jsx.com.


(2)

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Waktu penelitian dimulai pada bulan November 2007 sampai dengan bulan Januari tahun 2008


(3)

BAB V

SIMPULAN dan SARAN

5.1. Simpulan

Motivasi dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh arus kas operasi terhadap current ratio, pengaruh arus kas investasi terhadap current ratio, pengaruh arus kas pendanaan terhadap current ratio, serta pengaruh antara arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara bersama-sama terhadap current ratio dengan menggunakan metoda regresi berganda. Hasil pengujian dengan regresi berganda menunjukkan bahwa arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap current ratio baik secara individu, maupun secara simultan.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah:

1. Jumlah sampel tidak dilakukan secara random, tetapi mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling), yaitu dengan membatasi kriteria-kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur. Karena itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk sektor diluar manufaktur.

2. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian relatif sedikit, hanya 50 perusahaan.

3. Jumlah tahun perioda pengamatan yang hanya tiga tahun. Ini menyebabkan jumlah sampel penelitian hanya tiga kali jumlah perusahaan sampel yaitu 150. Terbatasnya tahun perioda pengamatan ini semata-mata hanya ingin


(4)

menghindari pengaruh krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia yang menyebabkan biasnya hasil penelitian.

5.3. Implikasi Penelitian

Berdasarkan keterbatasan yang ada, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Jumlah sampel dilakukan secara acak/random, dan tidak mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian tidak hanya untuk perusahaan manufaktur, tetapi juga perusahaan non-manufaktur, sehingga penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasi keseluruhan perusahaan di Indonesia.

2. Laporan keuangan tahunan kurang memiliki kemampuan memprediksi yang lebih tepat apabila dibandingkan laporan tengah tahunan, triwulanan, atau kuartalan.

3. Jangka waktu riset dapat diperpanjang (misalnya selama 10 tahun) dan dengan jumlah sampel perusahaan yang lebih besar dan lebih beragam. Perpanjangan perioda penelitian dan penambahan jumlah sampel mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik dalam mengestimasi tingkat likuiditas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alexander. 2004. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas. Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.

Delaney, P. R., B. J., Epstein., R. Nach., S. W. Budak. 2004. Wiley: Interpretation and Application of Generally Accepted Accounting Principles. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Ella, A. 2007. Pengaruh Laporan Arus Kas tehadap tingkat Likuiditas Perusahaan. Bandung: Unikom.

Ghozali, I. 2002. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Edisi 1. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometrics. 3th edition. McGraw-Hill International Edition.

Hanafi, M. M., dan A. Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Harahap, S. S. 2001. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Harahap, S. S. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Husnan, S., dan E. Pudjiastuti. 1998. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, D. E., dan J. J. Weygandt. 2001. Intermediate Accounting. Tenth edition. USA: John Willey and Sons, Inc.

Kieso, D. E., J. J. Weygandt., dan T. D. Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate, (diterjemahkan oleh Herman Wibowo), Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Lusy, M. 2006. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas (Studi Kasus pada

Perusahaan Industri Semen yang terdaftar di BEJ ). Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.

Munawir, S. 1999. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Novia. 2005. Pengaruh Arus Kas terhadap tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Rokok yang terdaftar di BEJ). Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama


(6)

Prastowo, D., dan R. Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN.

Raharjo, B. 1999. Memahami Laporan Keuangan. Edisi Keenam. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Riyanto, B. 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.

Riyanto, B. 2001. Manajemen Keuangan. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:.PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Sawir, A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, H. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Cet I Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Simamora, H. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Anggota IKAPI.

Skousen, K. F., E. K. Stice., dan J. D. Stice. 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Whittington, O. R., dan P. R. Delaney. 2006. Wiley CPA Exam Review. USA: John Wiley & Sons, Inc.