Pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas terhdapa profitabilitas perusahaan : studi empiris pada perusahaan yang go-public di BEJ.
xii
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia
Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan. Alasan pengambilan faktor-faktor tersebut dalam penelitian ini adalah bahwa pertama, financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin besar utang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasionalnya maka semakin besar jumlah dana yang dipakai dalam rangka peningkatan laba. Perusahaan dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetapnya. Dengan kondisi tersebut maka profitabilitas perusahaan semakin tinggi. Kedua, tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin besar jumlah aktiva lancar yang digunakan sebagai penjamin utang lancar. Kondisi tersebut menggambarkan perusahaan mempunyai resiko kredit yang rendah sehingga memberikan sinyal baik bagi kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Dengan demikian, semakin besar dana yang diperoleh dari kreditor maupun pihak-pihak berkepentingan tersebut dapat digunakan untuk operasional dalam rangka peningkatan laba perusahaan atau mencapai profitabilitas perusahaan yang tinggi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama financial leverage dan tingkat likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Ini ditunjukkan oleh nilai F hitung 7.625> F tabel 3.07. Secara parsial financial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (t hitung 2.786 > t tabel 1.66) dan tingkat likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (t hitung 1.787> t tabel 1.66, sig 0.077).
(2)
xiii
THE INFLUENCE OF FINANCIAL LEVERAGE AND LIQUIDITY RATE ON THE COMPANY’S PROFITABILITY
An Empirical Study at Go-Public Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange
Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The aim of this study was to find out the influence of financial leverage and liquidity rates on the company’s profitability. The background of this study was that first, financial leverage had positive influence on company profitability due to the bigger was the liability which was used by the company in affording the operating cost, then the bigger was the fund which was used for increasing profit. A company was said to earn favorable financial leverage if its revenue received from the fund used was bigger than the fixed expense. In that case, the company’s profitability was getting higher. Secondly, liquidity rate had positive influence on company’s profitability because of the higher the company’s liquidity rate the bigger was the current asset which was used as the current’s liability guarantor. This condition illustrated that company had low credit risks that gave good signal towards creditor and other important parties. Therefore, more fund which were obtained from creditors or other important parties would be able to be used for operational cost in profit improvement of the company or to achieve high company’s profitability.
This study was an empirical study. The data were obtained by documentation technique. The analysis technique used was multiple linear regression.
The research result showed that financial leverage and liquidity rate simultaneously had significant positive influence on company’s profitability. It was explained by the calculated F value 7.265 > F-table 3.07. Partially, financial leverage had positive influence on company’s profitability (t-calculated 2.786 > t-table 1.66) and liquidity had positive influence on company’s profitability (t-calculated 1.787> t-table 1.66, sig 0.077).
(3)
TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Go-Public
di Bursa
Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Silvia Maryani Sibuea NIM : 042114020
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(4)
i
TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Go-Public
di Bursa
Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Silvia Maryani Sibuea NIM : 042114020
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
“Life is not a problem to solve but a reality to face”
(Sujitno, S. J.)
“Segala perk ara dapat k utanggung di dalam DIA y ang memberi
k ek uatan k epadak u”(Flp 4: 13)
“Dalam saat tergelap, jiwa diisi kembali dan diberi kekuatan untuk meneruskan
dan bertahan”
(Heart Warrior Chose)
*** M entari terbit, tapi sinar mataku meredup
Cuaca begitu cerah, tapi mendung menguasai hatiku Genangan air di pagi hari bak air mataku,
yang tak kuat meresap ke bumi
I nilah kisahku yang penuh dengan gelisah Seringkali patah tapi mudah tersambung Siang yang tak selalu memberikan terang H itam dan putih seolah tak ada bedanya, kian mengakrabkan kesepian dalam batinku
Aku akan slalu bertahan
M encoba kembali terbang dengan sayapku yang rapuh Aku tidak sendiri
Aku yakin akan ada cahaya setelah air mata ini Cahaya yang akan meyakinkanku, bahwa Aku begitu berharga
( Silvia,150308)
K arya ini kupersembahkan untuk: Tuhanku Y esus K ristus, Papaku , D, SI B U EA M amaku, I mmaculatta N i W ayan K ertiasih,
K ekasihku, Pollycarpus Ari F. T , K alianlah CAH AY A itu
(8)
(9)
(10)
vi
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
a. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan menuntun penulis dengan kuasa roh kudus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
b. Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
c. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
d. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M. Si., Akt., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
e. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
f. Drs. F. A. Joko Siswanto, M. M., Akt., selaku Pembimbing II yang telah sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
(11)
vii dalam doa sehingga skripsi ini dapat selesai.
h. Pollycarpus Ari F. T yang aku cintai, yang selalu setia memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa sehingga skripsi ini dapat selesai.
i. Mas Markus dan Mbak Yuli atas bantuannya dalam pencarian data sehingga skripsi ini dapat selesai.
j. Pak Kuncara yang telah membantu pengaturan jadwal pertemuan bimbingan dengan Pembimbing I.
k. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Th., yang telah memberikan nasehat dan kekuatan untuk yakin melangkah ke depan.
l. Meilita, Arum, Siska, Sr. Agnes, Ucok, Madong, Mbak Sulis, Lando, Vivi, Wima, Upu dan anak-anak kos Perkutut 324 atas kebersamaannya.
m. Primus, Mas Atot, Yosep (MAN 2003) dan Mas Yosep (AKT 2003), terimakasih atas kesediaannya berbagi cerita dan pengalaman.
n. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
(12)
viii
Halaman
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii
HALAMAN PENGESAHAN………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR……… vii
HALAMAN DAFTAR ISI………... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL………... xii
ABSTRAK……… xiii
ABSTRACT………. xiv
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Rumusan Masalah………... 3
C. Batasan Masalah………. 3
D. Tujuan Penelitian……… 4
E. Manfaat Penelitian……….. 4
F. Sistematika Penelitian………... 5
BAB II LANDASAN TEORI………... 7
A. Laporan Keuangan……….. 7
1. Pengertian Laporan Keuangan………. 7
2. Tujuan Laporan Keuangan………... 7
(13)
ix
5. Teknik Analisis Laporan Keuangan………. 9
B. Profitabilitas perusahaan………. 10
C. Leverage………. 11
1. Operating Leverage………. 11
2. Financial Leverage………... 12
3. Combined Leverage………... 16
D. Tingkat Likuiditas………... 17
E. Penelitian Terdahulu………... 19
F. Pengembangan Hipotesis………... 20
BAB III METODA PENELITIAN………... 22
A. Jenis Penelitian………... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian………... 22
C. Subjek dan Objek Penelitian………... 22
D. Populasi dan Sampel………... 23
E. Teknik Pengumpulan Data……… 23
F. Variabel Penelitian………... 23
G. Teknik Analisis Data……… 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………... 31
A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta (BEI)……… 31
B. Gambaran Umum Perusahaan……… 32
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……… 42
A. Deskripsi Data……… 42
(14)
x
2. Pengujian Persyaratan Analisis……… 45
3. Pengujian Hipotesis………. 47
4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis………... 51
BAB VI PENUTUP………... 55
A. Kesimpulan……… 55
B. Keterbatasan Penelitian………... 56
C. Saran………... 56
DAFTAR PUSTAKA………... 57
LAMPIRAN……….. 60
LAMPIRAN 1………. 60
LAMPIRAN 2………. 64
LAMPIRAN 3………. 68
LAMPIRAN 4………. 72
LAMPIRAN 5………. 76
LAMPIRAN 6………. 78
LAMPIRAN 7………. 79
LAMPIRAN 8………. 80
(15)
xi
Halaman
Tabel 1: Identifikasi Sampel Penelitian……… 42
Tabel 2: Coefficients (a)………... 47
Tabel 3: Anova (b)……… 48
(16)
xii
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia
Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan. Alasan pengambilan faktor-faktor tersebut dalam penelitian ini adalah bahwa pertama, financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin besar utang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasionalnya maka semakin besar jumlah dana yang dipakai dalam rangka peningkatan laba. Perusahaan dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetapnya. Dengan kondisi tersebut maka profitabilitas perusahaan semakin tinggi. Kedua, tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin besar jumlah aktiva lancar yang digunakan sebagai penjamin utang lancar. Kondisi tersebut menggambarkan perusahaan mempunyai resiko kredit yang rendah sehingga memberikan sinyal baik bagi kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Dengan demikian, semakin besar dana yang diperoleh dari kreditor maupun pihak-pihak berkepentingan tersebut dapat digunakan untuk operasional dalam rangka peningkatan laba perusahaan atau mencapai profitabilitas perusahaan yang tinggi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama financial leverage dan tingkat likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Ini ditunjukkan oleh nilai F hitung 7.625> F tabel 3.07. Secara parsial financial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (t hitung 2.786 > t tabel 1.66) dan tingkat likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (t hitung 1.787> t tabel 1.66, sig 0.077).
(17)
xiii
THE INFLUENCE OF FINANCIAL LEVERAGE AND LIQUIDITY RATE ON THE COMPANY’S PROFITABILITY
An Empirical Study at Go-Public Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange
Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The aim of this study was to find out the influence of financial leverage and liquidity rates on the company’s profitability. The background of this study was that first, financial leverage had positive influence on company profitability due to the bigger was the liability which was used by the company in affording the operating cost, then the bigger was the fund which was used for increasing profit. A company was said to earn favorable financial leverage if its revenue received from the fund used was bigger than the fixed expense. In that case, the company’s profitability was getting higher. Secondly, liquidity rate had positive influence on company’s profitability because of the higher the company’s liquidity rate the bigger was the current asset which was used as the current’s liability guarantor. This condition illustrated that company had low credit risks that gave good signal towards creditor and other important parties. Therefore, more fund which were obtained from creditors or other important parties would be able to be used for operational cost in profit improvement of the company or to achieve high company’s profitability.
This study was an empirical study. The data were obtained by documentation technique. The analysis technique used was multiple linear regression.
The research result showed that financial leverage and liquidity rate simultaneously had significant positive influence on company’s profitability. It was explained by the calculated F value 7.265 > F-table 3.07. Partially, financial leverage had positive influence on company’s profitability (t-calculated 2.786 > t-table 1.66) and liquidity had positive influence on company’s profitability (t-calculated 1.787> t-table 1.66, sig 0.077).
(18)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri saat ini dipicu oleh maraknya perkembangan di sektor industri manufaktur yang saat ini diikuti dengan majunya perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Dalam keadaan seperti itu, informasi yang akurat menjadi hal ya ng sangat penting bagi perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang menguntungkan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.
Laporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan informasi kine rja perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Analisa yang dilakukan mempunya i tekanan yang berbeda bagi pemakai yang berbeda. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitas. Informasi tersebut biasanya disajikan dalam bentuk rasio keuangan.
Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila profitabilitas perusahaan tinggi. Untuk mengukur tingkat profitabilitas
(19)
perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio profitabilitas.
Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah financial leverage. Astuti (2004:34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Pembiayaan dengan utang belum tentu berarti buruk bagi perusahaan. Walaupun mempertinggi risiko keuangan, menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu, perusahaan yang berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham. Hal ini dilihat dari selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity), yang tentu saja menguntungkan pemegang saham. Artinya penggunaan utang diharapkan dapat menghasilkan laba operasi yang lebih tinggi sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat.
Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan adalah tingkat likuiditas. Menurut Syamsuddin (1985:38) “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia ”. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk merubah aktiva lancar tertentu menjadi kas.
Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan risiko kredit yang rendah. Kreditor akan merasa aman untuk memberikan pinjaman ke
(20)
perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat dipakai perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan laba sehingga profitabilitas perusahaan semakin meningkat.
Dari latar belakang mengenai pengaruh positif financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Financial Leverage dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan, Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan?
2. Bagaimanakah pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan?
C. Batasan Masalah
Terdapat banyak faktor dan pengukuran yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Namun dalam penelitian ini, hanya akan dibahas pengaruh financial leverage yang dihitung dengan rumus tingkat leverage keuangan (Degree of Financial Leverage = DFL) dan tingkat likuiditas yang dihitung dengan quick ratio (QR) terhadap profitabilitas perusahaan yang dihitung dengan return on equity (ROE).
(21)
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh secara simultan financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan.
2. Pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditasterhadap profitabilitas perusahaan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan masukan bagi pihak manajemen dalam perusahaan untuk menetapkan kebijakan dan keputusan yang akan diambil, khususnya untuk perencanaan dan pengevaluasian prestasi atau kinerja perusahaannya.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa dan sebagai masukan bagi pengembangan ilmu dan penelitian di bidang keuangan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, memperdalam pemahaman penulis, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan, khususnya mengenai financial leverage, tingkat likuiditas dan profitabilitas perusahaan.
(22)
F. Sistematika Penulisan
1. Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II : Landasan Teori
Pada bab ini diuraikan kajian teoritis yang relevan dengan penelitian, penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan, dan pengembangan hipotesis.
3. Bab III : Metoda Penelitian
Pada bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian, dan teknik analisis data. 4. Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum dari Bursa Efek Indonesia dan gambaran singkat dari perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 5. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi data, pengolahan data, dan pembahasan untuk masing-masing permasalahan yang telah dirumuskan.
(23)
6. Bab VI : Penutup
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
(24)
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Munawir (1983:2), “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut IAI (2002:4), “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”. 3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Menurut Prastowo (2002:3), para pemakai laporan keuangan terdiri dari:
a. Investor yang membutuhkan informasi mengenai kemampuan perusahaan membayar dividen dan untuk menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut
(25)
b. kreditor, yang membutuhkan informasi kondisi keuangan perusahaan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar utang beserta bunganya pada saat jatuh tempo
c. pemasok, yang tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
d. Pemegang saham, yang berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
e. Pelanggan, yang berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan.
f. Pemerintah, membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebaga i dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Karyawan, tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan untuk melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. h. Masyarakat, tertarik pada informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
4. Analisis Laporan Keuangan
Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan analisis laporan keuangan.
(26)
Leopold A. Bernstein (Prastowo, 2002:52), memberi definisi analisis laporan keuangan sebagai berikut:
“Financial statement analysis is the judgmental process that aims to evaluate the current and past financial positions and result of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and prediction about future conditions and performance”
Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
5. Teknik Analisis Laporan Keuangan: Analisis Rasio Keuangan
Menurut Munawir (1999:37), “Analisis rasio keuangan merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut”.
Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Analisis rasio keuangan tersebut merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan dalam praktik.
(27)
B. Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila profitabilitas perusahaan tinggi. Untuk menilai profitabilitas perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio profitabilitas. Persepsi manajemen terhadap lingkungan ekonomi, persaingan, pasar produk, struktur modal, secara keseluruhan akan mempengaruhi laba. Oleh karena itu, rasio profitabilitas dipandang sebagai rasio kunci yang menunjukkan posisi keuangan secara keseluruhan.
Menurut Syamsuddin (1985:53), ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan, antara lain dengan pendekatan volume penjualan, total aktiva, dan ekuitas. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning atau laba. Berikut adalah rasio-rasio profitabilitas:
1. Operating Profit Margin, yang besarnya dihitung dari laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Kelemahannya adalah rasio ini belum bisa dijadikan ukuran untuk menilai sukses atau tidaknya perusahaan. Laba penjualan belum menjamin berhasilnya perusahaan dalam menghasilkan laba tanpa melihat berapa besar jumlah dana yang ditanam dalam perusahaan untuk memperoleh dana tersebut.
2. Gross Margin in to Sales, yang dihitung dari laba kotor dibagi pendapatan bersih. Perhitungan yang hampir sama dengan operating profit margin, hanya saja laba yang dipakai dalam perhitungannya adalah laba kotor.
(28)
3. Return On Investment, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi total aktiva. Rasio ini memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen dalam melaksanakan kontrol dan pengelolaan aktivanya.
4. Return On Equity, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi modal sendiri. Rasio ini berguna bagi penanam modal dan pemilik perusahaan yang dapat memfokuskan melihat laba bersih yang dihasilkan dari jumlah ekuitas yang ditanam oleh para pemegang saham.
C. Leverage
Arti harafiah leverage adalah kekuatan pengungkit, yaitu dari kata dasar lever yang berarti pengungkit. Akan tetapi, menurut Tolkien, yang dikutip dari Horne (2007:182), dalam konteks bisnis, leverage artinya penggunaan biaya tetap dalam usaha untuk meningkatkan (lever up) profitabilitas. Dalam leverage dikenal ada operating leverage (leverage operasional) dan financial leverage (leverage keuangan), dan leverage gabungan.
1. Operating Leverage
Menurut Wasis (1991:96), operating leverage menyatakan bagaimana sesuatu perubahan di dalam volume penjualan itu mempengaruhi laba usaha, artinya seberapa besar tingkat perubahan laba bila volume penjualan berubah dengan suatu besaran tertentu.
Lebih diperjelas oleh Atmaja (1994:290), operating leverage adalah kepekaan laba operasi terhadap perubahan penjualan perusahaan.
(29)
Operating leverage timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi tetap. Dengan adanya biaya operasi tetap, perubahan pada penjualan akan mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada laba operasi perusahaan.
Ukuran kuantitatif dari kepekaan laba operasional perusahaan disebut sebagai tingkat operating leverage. Tingkat operating leverage (Degree of Operating Leverage=DOL) dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
Keterangan:
DOL : degree of operating leverage EBIT : earnings before interest and taxes
DOL akan membantu untuk menentukan apa dan berapa besar akibatnya terhadap laba usaha, bila melakukan perubahan di dalam volume penjualan.
2. Financial Leverage
Astuti (2004: 34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Jadi, financial leverage adalah penggunaan pembiayaan dengan utang.
Penggunaan utang tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan. Menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu perusahaan yang berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham. Hal ini
(30)
dilihat dari selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity), yang tentu saja menguntungkan pemegang saham.
Riyanto (1999: 375) menambahkan, kalau pada operating leverage, penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan revenue yang dihasilkan dari penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variable. Maka pada financial leverage penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (EPS= Earnings Per Share).
Menurut Husnan (1998: 619), financial leverage terjadi pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap. Maksudnya, penggunaan utang akan menimbulkan biaya bunga, yang harus dibayarkan kepada kreditor. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban yang tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana tersebut.
Dari pendapat tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan utang untuk operasional perusahaan akan berdampak pada naiknya ROE ataupun EPS. Kedua hal ini akan menguntungkan para pemegang saham. Jika penggunaan dana utang tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar maka penggunaan utang tentu akan meningkatkan profitabilitas
(31)
perusahaan dan menambah ketertarikan para pemegang saham untuk menanamkan modalnya di perusahaan.
Penggunaan pembiayaan dengan utang ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
a. Penggunaan utang akan menurunkan sumber pendanaan dari ekuitas sehingga akan menurunkan konflik antar manajer dan pemegang saham.
b. Adanya biaya bunga yang diperbolehkan sebagai pengurang pajak sehingga pajak yang ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah.
Ukuran kua ntitatif untuk sensitivitas EPS perusahaan terhadap perubahan dalam laba operasional perusahaan disebut tingkat financial leverage (Degree of Financial Leverage = DF L). DFL adalah tingkat pengaruh laba operasi terhadap perubahan laba per lembar saham (EPS= Earnings Per Share).
Menurut Weston (1994:168), persamaan diatas berguna untuk mengartikan DFL. Sebuah rumus alternatif sederhana untuk menghitung DFL diturunkan dari persamaan diatas:
atau
(32)
Perubahan EPS dalam hubungannya dengan perubahan EBIT adalah:
Karena t, I, dan n adalah tetap, maka persentase perubahan EPS adalah :
Dengan demikian rumus DFL adalah:
Keterangan:
EBIT : Earnings Before Interst and Taxes I : Beban Bunga
t : Pajak Pendapatan n : Jumlah Lembar Saham
(33)
Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan laba operasi yang dihasilkan dari pendanaan dengan utang, yang mengakibatkan semakin besar EPS sehingga menguntungkan pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
3. Combined Leverage
Yang dimaksud dengan combined leverage (leverage gabungan) adalah perhitungan bersama antara operating dan financial leverage. Apabila kedua tipe leverage tersebut dikombinasikan maka kita akan melakukan analisis seberapa jauh dampak perubahan penjualan terhadap perubahan Earning per Share (EPS).
Tingkat leverage gabungan (Degree of Combined Leverage=DCL) adalah DOL dikalikan dengan DFL.
DCL = DOL x DFL
Keterangan:
DCL : degree of combined leverage DOL : degree of operating leverage DFL : degree of financial leverage
(34)
D. Tingkat likuiditas
Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”. Likuiditas mempunyai dua dimensi: (1) waktu yang diperlukan untuk mengubah harta tersebut menjadi uang dan (2) kepastian mengenai realisasi harga.
Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi, terlebih jika perusahaan dilikuidasi. Untuk melunasi kewajiban-kewajiban tersebut maka aktiva yang digunakan haruslah aktiva yang likuid. Brigham (2006:95) mengatakan bahwa aktiva likuid (liquid asset) adalah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat dengan cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar yang berlaku.
Analisis rasio dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas dengan cepat dan mudah. Perusahaan-perusahaan yang go public biasanya menyajikan rasio likuiditas yang ditujukan bagi pihak berkepentingan di luar perusahaan seperti investor atau kreditor. Ada tiga macam rasio likuiditas, yaitu current ratio, quick ratio dan cash ratio yang masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasan masing- masing rasio tersebut:
(35)
1. Current Ratio
Secara umum current ratio sering dipakai untuk menggambarkan sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Namun rasio ini dianggap memberikan perhitungan yang masih “mentah” karena tidak memperhitungkan likuiditas dari masing- masing komponen current asset. Persediaan yang dianggap kurang likuid dibandingkan dengan kas dan piutang dimasukkan dalam komponen aktiva lancar. Karena itulah muncul suatu alat analisa yang lebih teliti lagi yaitu quick ratio.
2. Quick Ratio
Rasio ini tidak mengikutsertakan persediaan dalam aktiva lancar sebagai penjamin kewajinan lancar. Persediaan dikatakan kurang likuid karena sulit direalisasikan dengan harga yang wajar atau dengan kata lain persediaan sering mengalami fluktuasi harga. Riyanto (1999: 27) mengatakan bahwa persediaan adalah aktiva perusahaan yang pada saat likuidasi biasanya menimbulkan kerugian.
3. Cash Ratio
Cash ratio memberikan perhitungan yang paling teliti mengenai likuiditas. Aktiva lancar yang dipakai untuk perbandingan hanya uang kas atau ua ng tunai dan efek saja yang setiap waktu dapat segera dipakai untuk melunasi utang lancar perusahaan.
(36)
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh leverage terhadap profitabilitas umumnya dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Leverage yang digunakan beragam dan umumnya menggunakan rasio leverage bukan dengan DFL (Degree of Financial Leverage).
Hasil penelitian Martono (2002) membuktikan bahwa leverage keuangan tertimbang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Pada penelitiannya, variabel profitabilitas diukur dengan ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity).
Murtini dan Anggraeni (2006) melakukan penelitian serupa. Untuk leverage, rasio yang digunakan adalah DTA (Debt To Total Assets) dan DER (Debt To Equity). Untuk profitabilitas, rasio yang dipakai adalah ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity). Dari hasil penelitiannya diketahui bahwa DTA berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE tetapi berpengaruh positif signifikan terhadap ROA perusahaan. Sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap ROA tetapi berpengaruh negatif terhadap ROE perusahaan.
Penelitian mengena i tingkat likuiditas perusahaan lebih banyak dilakukan untuk menilai kesehatan finansial dan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan baiknya efektifitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya dalam tujuannya menghasilkan laba. Hal ini berarti kinerja perusahaan yang baik dapat mengindikasikan bahwa profitabilitasnya tinggi.
(37)
Nababan (2007) melakukan penelitian mengenai penilaian kinerja perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, dengan memakai current ratio dan quick ratio sebagai pengukur tingkat likuiditas. Hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin baik kinerjanya.
Rasio serupa yang digunakan Sasongko (1998), yang menganalisis tingkat kesehatan finansial perusahaan. Hasil penelitiannya, ditinjau dari tingkat likuiditas maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin sehat perusahaan tersebut secara finansialnya.
F. Pengembangan Hipotesis
1. Financial Leverage
Untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Sehingga financial leverage dapat diartikan sebagai pembiayaan dengan utang.
Salah satu ukuran kuantitatif untuk financial leverage adalah degree of financial leverage (DFL).
Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan laba operasi akibat penggunaan utang yang mengakibatkan semakin besar EPS yang menguntungkan pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada
(38)
naiknya angka ROE. Dengan kata lain penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Ha1: Financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
2. Tingkat likuiditas
Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”.
Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan risiko kredit yang rendah. Kreditor akan merasa aman untuk memberikan pinjaman ke perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat dipakai perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan laba sehingga profitabilitas perusahaan semakin meningkat.
Ha2: Tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
(39)
22
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan studi empiris yaitu tentang fakta atau data yang nyata dikumpulkan dan diuji secara sistematik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Pojok BEI Universitas Atmajaya Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Januari tahun 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di BEI.
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang Go-Public di BEI pada periode 2003-2005.
(40)
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang go-public di BEI. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan dengan metode penggabungan atau pooling data.
Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah:
1. Perusahaan merupakan perusahaan manufaktur yang go public di BEI dan tidak mengalami delisting dari tahun 1996-2005. Hal ini untuk mempertimbangkan unsur kestabilan perusahaan yang go public.
2. Perusahaan me nerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2003-2005.
3. Perusahaan memiliki nilai ekuitas positif.
4. Periode laporan keuangan didasarkan pada tanggal 31 Desember.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi terhadap data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi dan dikumpulkan serta diolah oleh suatu organisasi atau pihak tertentu.
(41)
F. Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan dengan indikator pengukurannya adalah ROE (Return On Equity) merupakan ukuran profitabilitas dengan pendekatan ekuitas.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah financial leverage ( ) dengan indikator pengukurannya adalah DFL yang memang merupakan rumus dasar untuk menghitung tingkat financial leverage dan tingkat likuiditas ( ) dengan indikator pengukurannya QR (Quick Ratio) yang merupakan rumus untuk mengukur tingkat likuiditas yang berada pada pertengahan kebutuhan informasi antara manajemen perusahaan dengan kreditor. Selain itu rasio ini sering disajikan perusahaan untuk pihak-pihak yang berkepentingan di luar perusahaan.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Untuk mengolah data dalam penelitian ini digunakan program SPSS 15.0. Sebelum dilakukan teknik analisis data dengan regresi maka dilakukan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Menghitung Besarnya Variabel Penelitian
Menghitung besarnya Degree of Financial Leverage (DFL) untuk mengukur variabel independen (financial leverage), Quick Ratio (QR) untuk mengukur variabel independen (tingkat likuiditas), dan Return
(42)
On Equity (ROE) untuk mengukur variabel dependen (profitabilitas perusahaan) selama periode 2003-2005.
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Untuk mendapatkan model penelitian yang tepat dalam melakukan estimasi, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik, yaitu:
a. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Nornalitas data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kurva Normal P-Plot. Suatu variabel dianggap normal jika gambar distribusi dengan titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel independen. Uji multikolinearitas ini dilakukan dengan mendeteksi nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas.
(43)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode diagram berserak atau scatterplot. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola, titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh me mbentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi antara variabel itu sendiri pada pengamatan yang berbeda waktu dan individu. Untuk mengetahui autokorelasi, pengujian Durbin-Watson (Uji DW) dapat dilakukan, dengan ketentuan sebagai berikut (Trihendradi 2006:154):
1.65<DW<2.35 tidak terjadi autokorelasi
1.21<DW<1.65atau2.35<DW<2.79tidak dapat disimpulkan DW<1.21 atau DW>2.79 terjadi autokorelasi
(44)
3. Pengujian Hipotesis
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y=a+ + +e
Keterangan :
Y = profitabilitas perusahaan a = koefisien konstanta
= koefisien regresi berganda yang mengukur besarnya variabel dependen Y (profitabilitas) dengan variabel independen atau financial leverage, dengan asumsi variabel independen atau tingkat likuiditas tetap
= financial leverage
= koefisien regresi berganda yang mengukur besarnya variabel dependen Y (profitabilitas) dengan variabel independen atau tingkat likuiditas, dengan asumsi variabel independen atau financial leverage tetap
= tingkat likuiditas e = standar error
a. Uji F
Untuk menjawab masalah pertama, dilakukan Uji F yang merupakan pengujian secara bersama-sama untuk mengetahui apakah
(45)
variabel independen secara bersama-sama, benar-benar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Atau dalam hal ini, apakah profitabilitas perusahaan manufaktur benar-benar dipengaruhi secara signifikan oleh financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama.
Langkah- langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan hipotesa
: , = 0, berarti seluruh variabel independen (financial leverage dan tingkat likuiditas) tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan). : , > 0, berarti seluruh variabel independen (financial leverage dan tingkat likuiditas) berpengaruh positif terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan). 2) Menentukan Level of Significant
Level of Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = (k-1), (n-k).
3) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis Ho diterima apabila : =
Ho ditolak apabila : > 4) Penarikan kesimpulan
Jika diterima maka seluruh variabel independen (financial leverage dan tingkat likuiditas) tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan) dan
(46)
jika ditolak maka seluruh variabel independen (financial leverage dan tingkat likuiditas) berpengaruh positif terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan).
b. Uji t
Untuk menjawab masalah kedua dilakukan uji t yaitu pengujian secara individu untuk mengetahui apakah variabel independen secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, apakah financial leverage dan tingkat likuiditas secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Langkah- langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis
Ho1: b1=0, berarti financial leverage tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Ha1: b1>0, berarti financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Ho2: =0, berarti tingkat likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Ha2: >0, berarti tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
(47)
2) Menentukan Level of Significant
Level of Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence sebesar 95% dengan degree of freedom (df)= (n-k-1).
3) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis diterima apabila : =
ditolak apabila : > 4) Menarik kesimpulan
Jika diterima maka secara parsial financial leverage dan tingkat likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan dan jika ditolak maka secara parsial financial leverage dan tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
(48)
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebuah bursa saham di Jakarta, Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia.
Sejarah Bursa Efek Indonesia berawal dengan dibukanya sebuah bursa saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat tutup beberapa kali karena terjadinya perang, bursa Batavia kembali dibuka pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Selain bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Namun, kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia.
Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kemudian pada 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai. Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya melakukan pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah sempat jatuh ke sekitar 300 poin pada saat-saat krisis, BEI mencatat rekor tertinggi baru pada awal tahun 2006 setelah mencapai level 1.500 poin berkat adanya sentimen positif dari dilantiknya presiden baru, Susilo Ba mbang Yudhoyono. Peningkatan pada tahun 2004 ini sekaligus
(49)
membuat BEI menjadi salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di Asia pada tahun tersebut.
B. Gambaran Umum Perusahaan Food and Beverages
1. PT. FAST FOOD INDONESIA TBK Kode : FAST
Alamat : Gedung Gelael, Lantai 4 Jalan M. T. Haryono Kav. 7
Jakarta 12810 2. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
Kode : INDF
Alamat : Gedung Ariobimo Central, Lantai 12 Jalan H. R. Rasuna Said X-2 Kav. 5 Jakarta 12950
3. PT. MULTI BINTANG INDONESIA TBK Kode : MLBI
Alamat : Ratu Plaza Building, Lantai 21 Jalan Jendral Sudirman Kav. 9 Jakarta 10270
(50)
Tobacco Manufacturers
4. PT. BAT INDONESIA TBK Kode : BATI
Alamat : Plaza Mandiri, Lantai 25
Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta
5. PT. GUDANG GARAM TBK Kode : GGRM
Alamat : Jalan Semampir II/I Kediri
6. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK Kode : HMSP
Alamat : Jalan Rungkut Industri Raya No. 18 Surabaya
Textile Mill Products
7. PT. RODA VIVATEX TBK Kode : RDTX
Alamat : Jalan Kaji 53-55 Jakarta Pusat
8. PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORP Kode : TFCO
(51)
Kel. Panunggangan, Kec. Cipondoh Tangerang, Banten
Apparel & Other Textile Products
9. PT. SEPATU BATA TBK Kode : BATA
Alamat : Jalan TMP. Kalibata Jakarta Selatan
10. PT. EVER SHINE TEXTILE INDUSTRY TBK Kode : ESTI
Alamat : Jalan H. Fachruddin No. 16 Jakarta 10250
11. PT. APAC CENTERTEX CORPORATION TBK Kode : MYTX
Alamat : Graha BIP, Lantai 6 dan 10
Jalan Jendral Gatot Subroto, Kav.23 Jakarta 12930
12. PT. PAN BROTHER TEX TBK Kode : PBRX
Alamat : Jalan Muara Karang Blok M-9 Selatan No. 34-37
(52)
Paper and Allied Products
13. PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK Kode : TKIM
Alamat : Plaza BII, Menara II
Jalan M. H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350
Chemical & Allied Products
14. PT. ANEKA KIMIA RAYA CORPORINDO TBK Kode : AKRA
Alamat : Wisma AKR, Lantai 7 dan 8 Jalan Panjang No. 5, Kebon Jeruk Jakarta 11530
15. PT. BUDI ACID JAYA TBK Kode : BUDI
Alamat : Wisma Budi, Lantai 8 dan 9 Jalan HR. Rasuna Said, Kav. C-6 Jakarta 12940
Plastics & Glass Products
16. PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI TBK Kode : AKPI
(53)
Citeureup 16810 Bogor, Jawa Barat 17. PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK
Kode : AMFG
Alamat : Jalan Ancol IX/5, Ancol Barat Jakarta 14430
18. PT. DYNAPLAST TBK Kode : DYNA
Alamat : Dynaplast Tower, Lantai 9 dan 10 Jalan. M. H. Thamrin No. 1 Lippo Karawaci 1100 Tangerang 15811 19. PT. KAGEO IGAR JAYA TBK
Kode : IGAR
Alamat : Jalan Raya Sultan Agung Km. 28,5 Bekasi 17133
20. PT. TRIAS SENTOSA TBK Kode : TRST
Alamat : Jalan Raya Krian Km. 26 Desa Keboharan, Km. 26 Krian Sidoarjo, Jawa Timur
(54)
Cement
21. PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA TBK Kode : INTP
Alamat : Wisma Indocement, Lantai 8 Jalan Jendral Sudirman, Kav. 70-71 PO BOX 4018, Jakarta 12910 22. PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK
Kode : SMGR
Alamat : Gedung Utama Semen Gresik, Lantai 9-11 Jalan Veteran-Gresik 61122, Jawa Timur
Metal & Allied Products
23. PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY TBK Kode : ALMI
Alamat : Jalan Kembang Jepun 38-40 Surabaya 60162
24. PT. CITRA TUBINDO TBK Kode : CTBN
Alamat : Kawasan Industri Kabil Indonusa Estate Jalan Hang Kesturi Km. 4 Kabil
(55)
25. PT. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY TBK Kode : INAI
Alamat : Jalan Kembang Jepun 38-40 Surabaya 60162
26. PT. LION MESH PRIMA TBK Kode : LMSH
Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 24,5 Cakung, Jakarta 13910
Fabricated Metal Products
27. PT. KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL TBK Kode : KDSI
Alamat : Jalan Mastrip 862, Warunung-Karangpilang PO BOX 286, Surabaya 60221
28. PT. KEDAUNG INDAH CAN TBK Kode : KICI
Alamat : Jalan Raya Rungkut No. 15-17 Surabaya 60293
PO BOX 1340, Surabaya
Stone, Clay, Glass & Concrete Products
29. PT. SURYA TOTO INDONESIA TBK Kode : TOTO
(56)
Alamat : Toto Building
Jalan Tomang Raya No. 16-18 Jakarta 11430
Cable
30. PT. KABELINDO MURNI TBK Kode : KBLM
Alamat : Jalan Rawagirang No.2 Kawasan Industri Pulogadung PO BOX 1452, Jakarta 13930
Electronics & Office Equipment
31. PT. METRODATA ELECTRONICS TBK Kode : MTDL
Alamat : Wisma Metropolitan I, Lantai 16 Jalan Jendral Sudirman, Kav. 29-31 Jakarta 12920
Automotive & Allied Products
32. PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK Kode : ASII
Alamat : Jalan Kramat Raya No. 43 Jakarta 10450
(57)
33. PT. BRANTA MULIA TBK Kode : BRAM
Alamat : Wisma Indocement, Lantai 7 Jalan Jend. Sudirman, Kav. 70-71
Jakarta 12910
34. PT. GOODYEAR INDONESIA TBK Kode : GDYR
Alamat : Jalan Pemuda No. 27 Bogor 16161
35. PT. HEXINDO ADIPERKASA TBK Kode : HEXA
Alamat : Kawasan Industri Pulo Gadung
Jalan Pulo Kambing II, Kav. I-II No. 33 Jakarta 13930
36. PT. INDOSPRING TBK Kode : INDS
Alamat : Jalan Mayor Jendral Sungkono No. 10 Desa Segoromadu PO BOX 12 Gresik 37. PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK
Kode : PRAS
Alamat : Jalan Muncul No. 1, Kec. Gedangan Sidoarjo 61254, Jawa Timur
(58)
38. PT. UNITED TRACTORS TBK Kode : UNTR
Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 22 Cakung Jakarta 13010
Pharmaceuticals
39. PT. KALBE FARMA TBK Kode : KLBF
Alamat : KALBE Building
Jalan Letjend. Suprapto Kav. 4 Jakarta 10510
40. PT. MERCK TBK Kode : MERK
Alamat :Jalan T.B. Simatupang No. 8 Pasar Rebo, Jakarta 13760
Consumer Goods
41. PT. UNILEVER INDONESIA TBK Kode : UNVR
Alamat : Graha Unilever
Jalan Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta 12930
(59)
42
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai tahun 2005. Jumlah perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 41 perusahaan. Berikut ini cara memperoleh sampel sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan:
Tabel 1 Identifikasi Sampel Penelitian
Seluruh perusahaan manufaktur yang go public di BEI dari tahun 1996-2005
146
Perusahaan manufaktur yang mengalami delisting antara tahun 1996-2005
(78)
Perusahaan yang ekuitasnya negative (12)
Perusahaan yang termasuk data outlier (15)
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian 41
Dalam penelitian ini menggunakan metode pooling data sehingga sampel yang digunakan sebanyak 123. Jumlah sampel ini dapat dilihat pada lampiran 4. Data yang digunakan bersumber dari data sekunder. Data tersebut terdiri dari aktiva lancar, persediaan, kewajiban lancar, EBIT, beban bunga, laba bersih setelah pajak, dan total ekuitas. Data tersebut diolah untuk memperoleh
(60)
angka degree of financial leverage (DFL) yang digunakan untuk mengetahui financial leverage; angka quick ratio (QR) yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas; dan angka return on equity (ROE) yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan.
B. Analisis Data
1. Menghitung Variabel Penelitian
a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan (Y). Profitabilitas perusahaan dinyatakan dalam persentase dan diukur dengan rumus sebagai berikut:
Dimana, semakin tinggi persentasi ROE maka semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan. Hasil perhitungan ROE dapat dilihat pada lampiran 1.
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen adalah:
1) Financial Leverage (X1)
Financial Leverage diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(61)
Keterangan:
DFL : Degree of Financial Leverage EBIT : Earnings Before Interest and Taxes I : Beban Bunga
Semakin besar angka DFL (Degree of Financial Leverage) maka semakin tinggi tingkat Financial Leveragenya. Hasil perhitunga n DFL dapat dilihat pada lampiran 2.
2) Tingkat Likuiditas (X2)
Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana, semakin besar angka quick ratio maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan. Hasil perhitungan quick ratio (QR) dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas data dalam penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan Kurva normal P-Plot. Suatu variabel dianggap normal jika gambar
(62)
distribusi dengan titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 6. Dari hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat bahwa distribusi data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, maka dengan demikian model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel independen. Analisis regresi yang baik tidak mengandung multikolinearitas. Uji multikolinearitas ini dilakukan dengan mendeteksi nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas.
Dari hasil perhitungan uji multikolinearitas (pada lampiran 5) dapat dilihat bahwa nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah 1.073 dan nilai Tolerance adalah 0.932. Jadi, tidak terdapat multikolineraitas antar variabel independennya dan model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik tidak terjadi
(63)
heteroskedastisitas. Uji ini menggunakan metode diagram berserak atau scatterplot. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada lampiran 7.
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan metode diagram berserak atau scatterplot dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas karena penyebaran titik-titik data tidak berpola, titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi antara variabel itu sendiri pada pengamatan yang berbeda waktu dan individu. Model regresi linier yang baik tidak terjadi autokorelasi. Hasil perhitungan uji autikorelasi dapat dilihat pada lampiran 5.
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai uji Durbin Watson sebesar 1.818. Nilai tersebut ada pada rentang 1.65<DW<2.35 maka dapat diputuskan tidak terjadi autokorelasi, atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang autokorelasi.
3. Pengujian Hipotesis
Hasil analisis regresi untuk menguji hipotesis yang diajukan diatas adalah sebagai berikut:
(64)
Tabel 2 Coefficients (a)
a.Dependent Variable: ROE
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Y=-0.043+0.090 +0.073 +e
Untuk menguji apakah ada pengaruh variabel independen yang terdiri atas financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap variabel dependen profitabilitas perusahaan maka dilakukan uji hipotesis.
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah profitabilitas perusahaan manufaktur benar-benar dipengaruhi secara positif signifikan oleh financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama.
Dengan menggunakan level of significant (a) = 5% dengan nilai level of confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (k-1), (n-k)=(2;120).
Mode
l
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficien
ts
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
T Sig.
Tolerance VIF 1 (Consta
nt) -.043 .051 -.845 .400
DFL .090 .032 .249 2.786 .006 .932 1.073
(65)
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis : Ho diterima apabila : =
Ho ditolak apabila : >
Hasil perhitungan uji F dengan menggunakan program SPSS 15.0 adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Anova (b)
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n .898 2 .449 7.265 .001(a)
Residual 7.419 120 .062
Total 8.317 122
a Predictors: (Constant), QR, DFL b Dependent Variable: ROE
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa 7.265 > 3.07, maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen (financial leverage dan tingkat likuiditas) secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan).
b. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (financial leverage dan tingkat likuiditas) secara parsial terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan). Dengan Level of
(66)
Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence sebesar 95% dengan degree of freedom (df)= (n-k-1)=119.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: diterima apabila : =
ditolak apabila : >
Hasil perhitungan uji t dengan menggunakan program SPSS 15.0 adalah sebagai berikut:
1) Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk variabel independen financial leverage, 2.786 > 1.66 maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa financial leverage secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. 2) Pengujian Hipotesis Kedua
Untuk variabel independen tingkat likuiditas, 1.787 > 1.66 maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa tingkat likuiditas secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen. Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
(67)
Tabel 4 Model Summary (b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1 .329(a) .108 .093 .24864862 1.818
a Predictors: (Constant), QR, DFL b Dependent Variable: ROE
Angka 0.108 pada nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen profitabilitas perusahaan sebesar 10.8% sedangkan sisanya sebesar 89.2% dipengaruhi faktor- faktor lain selain variabel independen yang digunakan pada penelitian kali ini.
4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
Interpretasi hasil persamaan regresi terhadap masing- masing variabel: a. Pengaruh financial leverage terhadap profitabilitas perusahaan.
Financial leverage mempunyai koefisien regresi sebesar +0.090. Berdasarkan hasil uji t 2.786 > 1.66 maka variabel ini berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
“Teori yang menyatakan bahwa leverage keuangan berpengaruh positif terhadap profitabilitas mengacu pada teori Miller dan Modigliani (MM) bahwa penggunaan utang akan mengurangi laba yang terkena pajak, sehingga dipandang lebih menguntungkan perusahaan karena mendapat penghematan pajak” (Martono 2002).
(68)
Hasil penelitian ini terbukti mendukung teori MM bahwa perusahaan dengan financial leverage lebih baik daripada perusahaan tanpa financial leverage atau dengan financial leverage yang rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebagian dari hasil penelitian Murtini dan Anggraeni (2006) yang mengatakan rasio leverage DTA (Debt to Total Assets) berpengaruh positif signifikan terhadap ROA (Return On Assets).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Martono (2002) yang mengatakan bahwa financial leverage (leverage keuangan) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Leverage keuangan yang digunakan dalam penelitiannya merupakan leverage keuangan tertimbang.
Murtini dan Anggraeni (2006) juga mempunyai hasil penelitian yang bertentangan dengan penelitian ini. Menurut hasil penelitiannya, financial leverage yang diukur dengan dua rasio leverage yaitu DTA (Debt To Total Assets) dan DER (Debt To Equity) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE (Return on Equity).
Penggunaan DFL (Degree of Financial Leverage) sebagai pengukur variabel financial leverage sangat berpengaruh pada hasil penelitian ini. Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan laba operasi akibat penggunaan utang yang mengakibatkan semakin besar EPS (Earnings Per Share) yang menguntungkan
(69)
pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE. Dengan kata lain penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Hal ini selaras dengan pendapat Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu perusahaan yang berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham. Selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity), yang tentunya menguntungkan pemegang saham.
b. Pengaruh tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan
Tingkat likuiditas mempunyai koefisien regresi sebesar +0.073. Berdasarkan hasil uji t 1.787 > 1.66, maka variabel ini berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil ini tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%. Tingkat signifikansi dari nilai t hitung adalah 0.077 > 0.005. Walaupun demikian, angka 0.077 masih berada dibawah marginally significant (0.1) sehingga untuk taraf signifikansi 10%, hasil ini masih dapat dikatakan signifikan.
Nababan (2007) melakukan penelitian mengenai penilaian kinerja perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, dengan memakai current ratio dan quick ratio sebagai pengukur tingkat likuiditas. Dalam penelitiannya tidak digunakan uji regresi
(70)
sehingga tidak terdapat taraf signifikansi 0.05 atau 0.1. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi dikatakan mempunyai kinerja yang baik. Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya dalam tujuannya menghasilkan laba. Hal ini berarti tingginya tingkat likuiditas dapat menunjukkan profitabilitas perusahaan yang tinggi.
Jenis penelitian serupa juga dilakukan Sasongko (1998), yang menganalisis tingkat kesehatan finansial perusahaan. Hasil penelitiannya, ditinjau dari tingkat likuiditas maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka perusahaan tersebut semakin sehat secara finansial. Hal itu berarti tingginya tingkat likuiditas menunjukkan tingginya profitabilitas perusahaan.
Dari hasil- hasil penelitian terdahulu tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sigifikan pada taraf signifikansi 0.05. Hal ini dapat disebabkan karena aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tidak berpartisipasi terlalu besar terhadap laba yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, penggunaan ROE (Return On Equity) sebagai pengukur variabel profitabilitas perusahaan juga berpengaruh terhadap hasil penelitian ini.
Hampir tidak ada penelitian yang mengatakan tingkat likuiditas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Teori mengenai likuiditas
(71)
mengatakan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Kreditor yang melihat informasi tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi akan merasa aman dalam memberikan kredit karena menganggap perusahaan akan mampu melunasi kewajibannya. Bagi perusahaan juga menguntungkan karena uang dari kreditor dapat digunakan untuk mendanai aktivitas operasi perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan laba peusahaan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan maka akan semakin tinggi profitabilitas perusahaannya.
(72)
55
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji F diketahui bahwa financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas perusahaan. Sedangkan angka 0.108 pada nilai koefisie n determinasi (R2) menunjukkan bahwa financial leverage dan tingkat likuiditas mampu menjelaskan profitabilitas perusahaan sebesar 10.8% sedangkan sisanya sebesar 89.2% dipengaruhi faktor-faktor lain selain variabel bebas yang digunakan pada penelitian kali ini, misalnya pangsa pasar, intensitas modal, dll.
2. Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji t diketahui bahwa secara parsial financial leverage dan tingkat likuiditas berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas perusahaan. Dilihat dari nilai signifikansi 0.006 < 0.05, financial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Sedangkan nilai signifikansi tingkat likuiditas sebesar 0.077 > 0.050, menyatakan variabel ini tidak signifikan untuk taraf signifikansi 5%. Akan tetapi, signifikansi 0.077 masih berada dibawah marginally significant (0.1) sehingga untuk taraf signifikansi 10% hasil ini masih dapat dikatakan signifikan.
(73)
B. Keterbatasan Penelitian
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini meliputi:
1. Periode waktu ya ng digunakan dalam penelitian ini hanya tiga tahun yaitu dari tahun 2003-2005.
2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan, yaitu financial leverage dan tingkat likuiditas. 3. Hasil dalam penelitian ini mengenai financial leverage berpengaruh positif
terhadap profitabilitas perusahaan, hanya dengan asumsi bahwa kondisi perusahaan yang menggunakan financial leverage memiliki pendapatan yang diterima lebih besar daripada beban tetap penggunaan financial leverage tersebut, sehingga perusahaan dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage).
C. Saran
1. Periode waktu dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan periode waktu yang lebih panjang.
2. Penelitian berikutnya dapat menambah ukuran dari variabel penelitian dan juga menambah faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas, misalnya intensitas modal dan pangsa pasar.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas subyek penelitian, tidak hanya perusahaan manufaktur saja.
(74)
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Atmaja, Lukas Setia. 1994. Manajemen Keuangan. Buku 1. Yogyakarta: Andi Offset.
Boedijoewono, Noegroho. 2001. Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan. Jilid Dua. Yogyakarta: AMP YKPN.
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1.Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Fatah, Nur. 1989. Pembelanjaan Perusahaan. Jilid Pertama. Yogyakarta:Lukman. Gujarati, Damodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: AMP YKPN.
Helfert, Erich A. 1993. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Horne, Van dan John M. Wachowicz ,JR. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.
Horne, Van dan John M. Wachowicz ,JR. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Buku2. Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek). Buku2. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kuswadi. 2004. Cara Mudah Memahami Angka-Angka dan Manajemen Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: PT. Gramedia.
Mariewaty, Dian dan Astuti Yuli Setyani. 2005. Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri food and beverages yang terdaftar di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, Vol 1, No. 2, Agustus. Hal:104-117.
Martono, Cyrillius. 2002. Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan Tertimbang serta Pangsa Pasar Terhadap ROA
(75)
dan ROE Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 4, No. 2, Nopember. Hal 126 – 140.
Munawir. 1983. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Munawir. 1999. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Murtini, Umi dan Dwi Setia Anggraeni. 2006. Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio
Leverage, dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2, No. 1. Hal 27-36.
Nababan, Tiur Lanny. 2007. Analisis Laporan Keuangan dalam Penilaian Kinerja Perusahaan dari Tingkat Likuiditas, Rentabilitas, Solvabilitas, dan Rentabilitas, Studi Kasus Perusahaan Keramik Porselen dan Kaca yang Terdaftar di BEJ. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Prastowo D., Dwi dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: AMP YKPN.
Purwanto, Suharyadi. 2003. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern 1. Jakarta: Salemba Empat.
Riyanto, B. 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.
Sasongko, Petrus Wahyu Wijaya. 1998. Analisis Tingkat Kesehatan Financial Perusahaan Ditinjau dari Tingkat Rentabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Indikator Tambahan, Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah Cabang Magelang. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kesembilan. Bandung: CV.Alfabeta.
Syamsuddin, Lukman. 1985. Manajemen Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: PT. Hanindita.
Trihendradi, C. 2006. Langkah Mudah Menguasai Statistik Menggunakan SPSS 15. Edisi Kesatu. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wasis. 1991. Manajemen Keuangan Perusahaan. Semarang: Satya Wacana. Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. 1994. Dasar-Dasar Manajemen
(76)
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1988. Manajemen Keuangan. Jilid 2.Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Wild, J. John. Et al. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Buku 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
________________. 2005. Indonesian Capital Market Directory. ________________. 2003. Indonesian Capital Market Directory.
________________. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Bursa Efek Jakarta. Wikipedia: The Free Encyclopedia. 27 Januari 2008.
<http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=BursaEfekJakarta>.
(77)
(78)
LAMPIRAN 1
A. ROE (RETURN ON EQUITY) TAHUN 2003
No Kode Laba Bersih Tot al Ekuit as ROE 1 FAST 36,280,019,000 165,876,583,000 0.21872 2 INDF 603,481,302,847 409,388,090,390 1.47411 3 M LBI 90,222,000,000 268,297,000,000 0.33628 4 BATI 49,347,000,000 418,220,000,000 0.11799 5 GGRM 1,838,675,000,000 10,970,871,000,000 0.16760 6 HM SP 1,406,844,000,000 5,768,407,000,000 0.24389 7 RDTX 6,679,443,668 259,012,177,109 0.02579 8 TFCO (8,601,152) 87,325,483 -0.09850 9 BATA 35,930,553,000 158,430,674,000 0.22679 10 ESTI (29,683,635,489) 359,709,700,221 -0.08252 11 M YTX (110,754,882,241) 328,440,478,783 -0.33721 12 PBRX 5,822,248,206 73,448,221,556 0.07927 13 TKIM (30,270,386) 418,811,818 -0.07228 14 AKRA 53,853,263,000 471,060,398,000 0.11432 15 BUDI 4,066,000,000 143,272,000,000 0.02838 16 AKPI 412,942,722,000 563,698,769,000 0.73256 17 AM FG 163,298,514,000 858,047,333,000 0.19031 18 DYNA 54,559,960,628 363,453,869,932 0.15012 19 IGAR 16,107,132,538 137,735,156,838 0.11694 20 TRST 169,993,698,017 954,694,511,841 0.17806 21 INTP 670,289,725,534 4,533,457,769,139 0.14785 22 SM GR 399,007,535,000 3,513,177,853,000 0.11357 23 ALM I (36,389,085,165) 310,072,487,608 -0.11736 24 CTBN 1,702,339 59,346,399 0.02868 25 INAI (39,690,493,489) 58,908,840,160 -0.67376 26 LM SH 1,709,267,724 12,717,246,275 0.13441 27 KDSI (19,156,005,084) 104,839,990,701 -0.18272 28 KICI (13,198,019,041) 111,354,504,264 -0.11852 29 TOTO 31,683,674,715 129,244,022,253 0.24515 30 KBLM (45,630,428,872) 136,317,651,043 -0.33474 31 M TDL 838,784,397 218,036,693,711 0.00385 32 ASII 4,421,583,000,000 11,710,712,000,000 0.37757 33 BRAM 73,977,181,000 635,766,882,000 0.11636 34 GDYR 14,884,528,000 277,095,715,000 0.05372 35 HEXA 42,513,776,397 206,811,498,003 0.20557
(1)
LAMPIRAN 6
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
(2)
LAMPIRAN 7
Regression Standardized Predicted Value
2 0
-2 -4
Regression Studentized Residual
6
4
2
0
-2
-4
Scatterplot
(3)
LAMPIRAN 8
df Tabel F Tabel t
1 199.5 6.31
2 19 2.92
3 9.55 2.35
4 6.94 2.13
5 5.79 2.02
6 5.14 1.94
7 4.74 1.89
8 4.46 1.86
9 4.26 1.83
10 4.1 1.81
11 3.98 1.8
12 3.89 1.78
13 3.81 1.77
14 3.74 1.76
15 3.68 1.75
16 3.63 1.75
17 3.59 1.74
18 3.55 1.73
19 3.52 1.73
20 3.49 1.72
21 3.47 1.72
22 3.44 1.72
23 3.42 1.71
24 3.4 1.71
25 3.39 1.71
26 3.37 1.71
27 3.35 1.7
28 3.34 1.7
29 3.33 1.7
30 3.32 1.7
31 3.3 1.7
32 3.29 1.69
33 3.28 1.69
34 3.28 1.69
35 3.27 1.69
36 3.26 1.69
37 3.25 1.69
(4)
df Tabel F Tabel t
39 3.24 1.68
40 3.23 1.68
41 3.23 1.68
42 3.22 1.68
43 3.21 1.68
44 3.21 1.68
45 3.2 1.68
46 3.2 1.68
47 3.2 1.68
48 3.19 1.68
49 3.19 1.68
50 3.18 1.68
51 3.18 1.68
52 3.18 1.67
53 3.17 1.67
54 3.17 1.67
55 3.16 1.67
56 3.16 1.67
57 3.16 1.67
58 3.16 1.67
59 3.15 1.67
60 3.15 1.67
61 3.15 1.67
62 3.15 1.67
63 3.14 1.67
64 3.14 1.67
65 3.14 1.67
66 3.14 1.67
67 3.13 1.67
68 3.13 1.67
69 3.13 1.67
70 3.13 1.67
71 3.13 1.67
72 3.12 1.67
73 3.12 1.67
74 3.12 1.67
75 3.12 1.67
76 3.12 1.67
(5)
df Tabel F Tabel t
79 3.11 1.66
80 3.11 1.66
81 3.11 1.66
82 3.11 1.66
83 3.11 1.66
84 3.11 1.66
85 3.1 1.66
86 3.1 1.66
87 3.1 1.66
88 3.1 1.66
89 3.1 1.66
90 3.1 1.66
91 3.1 1.66
92 3.1 1.66
93 3.09 1.66
94 3.09 1.66
95 3.09 1.66
96 3.09 1.66
97 3.09 1.66
98 3.09 1.66
99 3.09 1.66
100 3.09 1.66
101 3.09 1.66
102 3.09 1.66
103 3.08 1.66
104 3.08 1.66
105 3.08 1.66
106 3.08 1.66
107 3.08 1.66
108 3.08 1.66
109 3.08 1.66
110 3.08 1.66
111 3.08 1.66
112 3.08 1.66
113 3.08 1.66
114 3.08 1.66
115 3.08 1.66
116 3.07 1.66
117 3.07 1.66
(6)
df Tabel F Tabel t
119 3.07 1.66
120 3.07 1.66
121 3.07 1.66
122 3.07 1.66