INVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM Inventarisasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan Herba Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Kawasan Hutan Alam Girimanik Desa Setren Wonogiri.

(1)

INVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM

GIRIMANIK DESA SETREN WONOGIRI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh: INA ROYANI

A 420 120 038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SEPTEMBER, 2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

INVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM

GIRIMANIK DESA SETREN WONOGIRI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

INA ROYANI A 420 120 038

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dra. Titik Suryani, M.Sc. NIK. 1101660


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

INVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM

GIRIMANIK DESA SETREN WONOGIRI

OLEH INA ROYANI

A 420 120 038

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, 1 September 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dra. Titik Suryani, M.Sc. ( )

2. Triastuti Rahayu, M.Si ( )

3. Efri Roziaty, S.Si, M.Si. ( )

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum NIP. 196504281993031001


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam persyaratan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 22 September 2016 Penulis

INA ROYANI A 420 120 038


(5)

1

INVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM

GIRIMANIK DESA SETREN WONOGIRI

Abstrak

Hutan Alam Girimanik merupakan kawasan hutan pegunungan rendah dengan ketinggian sekitar 2500 m.dpl. Keanekaragaman jenis tumbuhan tingkat tinggi mendominasi kawasan hutan alam yang berada di Desa Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Tujuan penelitian ini mengetahui jenis tumbuhan Angiospermae pada ketinggian 1400 m.dpl dan 1600 m.dpl dan mengetahui indeks keanekaragamn jenis (H’) dan indeks dominansi jenis (C) tumbuhan Angiospermae. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dan random plot sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 12 ordo, 12 famili, dan 22 genus yang meliputi 22 spesies tumbuhan Angiospermae pada ketinggian 1400 m.dpl dan 1600 m.dpl. di kawasan Hutan Alam Girimanik. Famili yang mendominasi adalah famili Poaceae pada ketinggian 1400 m.dpl. semakin tinggi permukaan tempat, maka tingkat keanekaragamannya semakin kecil.

Kata Kunci: Inventarisasi, Herba, Hutan Alam Girimanik Abstracts

Girimanik Natural Forest is the one of forest which located in low mountains with the height is about 2500 m.a.s.l. Biodiversity of plant with high level dominate in region of natural forest which located in Setren, Slogohimo, Wonogiri. The purpose of this research was to know plant species of Angiosperms on height 1400 m.a.s.l. and 1600 m.a.s.l. and to know biodiversity of plant index (H’) and species domination index (C) Angiosperms. The method of this research was exploration method and random plot sampling. The result of this research showed there are 12 orders, 12 families, 22 genus that contains 22 species of Angiosperms at height 1400 m.a.s.l. and 1600 m.a.s.l. in Girimanik Natural Forest. The dominant family is Poaceae on height 1400 m.a.s.l. The highest of surface, the biodiversity level is less.

Keywords: Inventory, Herba, Girimanik Natural Forest 1. PENDAHULUAN

Hutan alam Girimanik merupakan kawasan pegunungan rendah yang dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata dan observasi, karena memiliki keanekaragaman hayati yang cukup besar. Luas kawasan hutan alam Girimanik adalah 10,6 ha. Secara astronomi kawasan hutan alam Girimanik terletak antara


(6)

2

Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari, mengumpulkan, dan meneliti jenis-jenis sumber daya genetik tertentu untuk dimanfaatkan dan mengamankan dari kepunahan (Kusumo et al, 2002).

Pada kawasan perbukitan atau dataran tinggi tanaman yang mendominasi pada kawasan tersebut adalah tumbuhan tingkat tinggi yang memberikan manfaat cukup besar, selain itu keberadaan tumbuhan akan mempengaruhi keadaan iklim mikro di lingkungan sekitarnya. Kawasan Hutan Alam Girimanik merupakan kawasan pegunungan dengan keanekaragaman hayati cukup besar. Hutan alam Girimanik memiliki struktur tanah yang subur sehingga tanaman mudah tumbuh dan bervariasi. Dalam penelitian Taib (2013) menjelaskan bahwa jenis tumbuhan herba yang berhabitus semak memiliki tingkat keanekaragaman paling tinggi dibandingkan dengan tumbuhan berhabitus pohon dan herba. Diketahui bahwa nilai indeks keanekaragaman jenis semak tergolong sedang.

2. METODE

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksplorasi dengan random plot sampling dan transek plotless. Pengumpulan data menggunakan eksplorasi, identifikasi, dan inventarisasi berupa katalog. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tumbuhan Herba di kawasan Hutan Alam Girimanik Desa Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh tumbuhan herba yang berada pada ketinggian 1400 m dpl dan 1600 m dpl. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan Angiospermae yang telah dilakukan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

Tabel 1.1 Hasil Eksplorasi Dan Inventarisasi Tumbuhan Angiospermae Di Kawasan Hutan Alam Girimanik Desa Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri


(7)

3

No. Nama Spesies Ketinggian

1400 m dpl 1600 m dpl

1. Ageratum conyzoides √

2. Andropogon aciculatus √ 3. Axonopus compressus √

4. Bidens pilosa √

5. Borreria alata √

6. Brachiaria mutica √ 7. Calyptocarpus wendlandii √

8. Centella asiatica √

9. Chromolaena odonata √

10. Cyperus rotundus √

11. Desmodium triflorum √ 12. Digitaria sanguinalis √

13. Eleusine indica √

14. Eupatoriumriparium √ √

15. Imperata cylindrical √

16. Lantana camara √

17. Melastoma malabathrium √

18. Oplismenus burmanii √

19. Oxalis corniculata √

20. Polygala paniculata √ 21. Phylanthus urinaria √

22. Urena lobata √


(8)

4

Tabel 1.2 Data Hasil Klasifikasi Tumbuhan Herba Pada Ketinggian 1400 m dpl dan 1600 m dpl

No. Ordo Famili Spesies Nama lokal

1.

Asterales Asteraceae

E. riparium Teklan

2. Bidens pilosa Ajeran

3. C. wendlandii Legetan

4. A. conyzoides Bandotan

5. C. odonata Minjangan

6. Cyperales Cyperaceae C. rotundus Teki

7. Solanales Verbenaceae L. camara Tembelekan

8. Malvales Malvaceae Urena lobata Pulutan

9. Myrtales Melastomaceae M. malabathrium Karamunting

10.

Poales Poaceae

A. compressus Jukut pahit

11. Eleusine indica R. belulang

12. O. burmanii -

13. I. cylindrica Alang-alang

14. A.aciculatus R. jarum

15. D. sanguinalis R. jariji

16. B.mutica R. malela

17. Polygalales Polygalaceae P. paniculata Akar wangi

18. Fabales Fabaceae D. triflorum Sisik betok

19. Umbelliflorae Apiaceae Centella asiatica Pegagan

20. Malpighiales Malpighiaceae P. urinaria Meniran

21. Geraniales Oxalidaceae O. corniculata Calincing

22. Gentianales Rubiaceae A. alata Katumpang

TOTAL 12 Ordo 12 Famili 22 Spesies

3.2Pembahasan

3.2.1 Keanekaragaman ordo yang ditemukan

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa tumbuhan Angiospermae habitus herba yang mendominasi adalah ordo Poales. Untuk mengetahui ciri spesifik pada tiap ordo dibahas sebagai berikut:

3.2.1.1Ordo Asterales

Eupatorium riparium memiliki daun tunggal, berbentuk bulat telur dan bergerigi. Sistem perakaran tunggal. Manfaatnya pada bidang tumbuhan obat. Bidens pilosa memiliki sifat yang mendingin, rasanya pahit, dan dapat melancarkan peredaran darah. Calyptocarpus wendlandii memiliki batang bulat, daun oval pada tepi bergerigi. Ageratum conyzoides memiliki daun berwarna hijau dan tepi bergerigi,


(9)

5

batang bulat. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat luka. Chromolaena odonata merupakan tumbuhan yang memiliki sistem perakaran tunggang, daun berwarna hijau tua. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat luka.

3.2.1.2Ordo Umbelliflorae

Centella asiatica memiliki batang rimpang, daun tunggal, perbungaan tunggal, dan bunga berbentuk bulat telur. Terdapat kandungan minyak atsiri.

3.2.1.3Ordo Poales

Axonopus compressus sistem perakaran tunggang, batang pipih, daun berbangun lanset, bunga simpodial, buah dan biji kecil. Sebagai padang rumput permanen. Eleusine indica memiliki helaian daun panjang, akar serabut, batang kokoh, dan terdapat bunga buah dan biji. Sebagai tumbuhan obat. Oplismenus burmanii memiliki daun bulat telur, daun berwarna hijau, batang bulat, dan terdapat biji dan bunga pada ujung batang. Sebagai pakan ternak. Imperata cylindrica memiliki perakaran rimpang, batang bulat, daun lanset dan runcing, bunga majemuk dan buah bulir. Sebagai obat tradisional. Andropogon aciculatus sistem perakaran serabut, batang tegak lurus, daun berbentuk pita bergaris dan bunga majemuk. Sebagai obat tradisional. Digitaria sanguinalis memiliki sistem perakaran kuat terdapat stolon, bunga berbentuk mayang berwarna cokelat. Sebagai tanaman hias. Brachiaria mutica memiliki sistem perakaran serabut, batang menjalar, bunga majemuk, buah dan biji berbentuk bulat telur. Dimanfaatkan sebagai penelitian dan peternakan.

3.2.1.4Ordo Cyperales

Cyperus rotundus memiliki struktur batang segitiga, daun memeluk batang, pertulanga daun sejajar, bunga majemuk dan biji tunggal. Dapat diolah menjadi bahan pangan dan obat radisional.

3.2.1.5Ordo Solanales

Lantana camara merupakan tumbuhan dikotil. Batang berkayu dan berduri, daun tunggal, bunga kecil yang membulat majemuk. Dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan tumbuhan obat.


(10)

6

Urena lobata merupakan herba tegak berkayu menahun. Bunga tunggal, daun tunggal bertangkai pendek, buah berupa kendanga, dan batang berkayu. Dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

3.2.1.7Ordo Myrtales

Melastoma malabathrium memiliki daun tunggal dan bertangkai, bunga berupa malai berwarna ungu kemerahan, dan biji yang kecil. Bersifat farmakologi.

3.2.1.8Ordo Fabales

Desmodium triflorum merupakan tumbuhan menahun. Batang bulat, daun tunggal, bunga majemuk, buah polong, dan biji kecil. Sebagai tumbuhan obat.

3.2.1.9Ordo Polygalales

Polygala paniculata memiliki akar yang berbau seperti balsam, perbungaan racemos, bunga kendaga, biji kecil berwarna hitam. Sebagai tumbuhan obat. 3.2.1.10Ordo Gentianales

Borreria alata memiliki sistem perakaran tunggang, batang berbentuk segi empat, daun bulat dan lanset, bunga berwarna putih dan buah berbentuk lonjong. Dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

3.2.1.11Ordo Malpighiales

Phyllanthus urinaria memiliki sistem perakaran tunggang, batang bulat, daun berwarna hijau, bunga tunggal, dan terdapat biji berwarna hijau. Kaya akan kandungan kimia.

3.2.1.12Ordo Geraniales

Oxalis corniculata memiliki sistem perakaran tunggang, batan tegak, daun bersifat majemuk, bunga keluar dari ketiak daun, buah berbentuk kapsul dan asam. Dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat tradisional.

3.2.2 Kondisi Lingkungan Pada Tiap Ketinggian

Hutan Alam Girimanik merupakan kawasan hutan pegunungan rendah. Tumbuhan yang terdapat pada kawasan hutan sangat dipengaruhi oleh kondisi dari luar (eksternal) seperti iklim, suhu, kelembaban, dan ketinggian. Semakin tinggi suatu kawasan maka semakin tinggi tingkat kelembaban pada kawasan tersebut. Kondisi iklim pada tiap ketinggian dapat dilihat melalui data sebagai berikut :


(11)

7

Tabel 1.3 kondisi lingkungan pada ketinggian 1400 m dpl dan 1600 m dpl

Kondisi Lingkungan Altitude (m dpl)

1400 m.dpl 1600 m.dpl

Suhu Udara (oC) 29,4 oC 25,1 oC

Kelembaban Udara (%) 69 % 86 %

pH Tanah 6 5,1

Kelembaban Tanah 39 59

Dapat diketahui bahwa perbedaan dari kedua ketinggian sangat signifikan yaitu pada ketinggian 1400 m dpl suhu udara lebih besar yaitu 29,4 0C dibandingkan pada ketinggian 1600 m dpl yaitu 25,1 0C. Kelembaban udara pada ketinggian 1400 m dpl lebih kecil yaitu 69% dibandingkan dengan ketinggian 1600 m dpl yaitu 86%, sedangkan pH tanah pada ketinggian 1400 m dpl lebih besar yaitu 6 dibandingkan dengan ketinggian 1600 m dpl yaitu 5,1 dan kelembaban tanah pada ketinggian 1400 m dpl lebih kecil yaitu 39 dibandingkan pada ketinggian 1600 m dpl yaitu 59.

Tabel 1.4 Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (C) pada Ketinggian 1400 dan 1600 m dpl

No. Altitude Jumlah individu H’ C

1. 1400 m dpl 1.504 tumbuhan 1,89784 0,20480 2. 1600 m dpl 1.000 tumbuhan 0,56097 0,72595

Hasil perhitungan pada ketinggian 1400 m dpl terdapat 1.506 tumbuhan herba

yang didapatkan. Indeks Keanekaragamannya (H’) adalah 1,89784 yaitu sedang

dan Indeks Dominansi (C) adalah 0,20480 yaitu terdapat spesies tumbuhan yang mendominasi. Pada ketinggian 1600 m dpl terdapat 1.000 tumbuhan herba. Indeks

Keanekaagamnnya (H’) adalah 0,56097 yaitu rendah, sedangkan Indeks

Dominansi (C) adalah 0,72595 yaitu terdapat spesies tumbuhan yang mendominasi.

4. PENUTUP

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 12 ordo, 12 famili, dan 22 spesies tumbuhan herba. Spesies tumbuhan herba yang mendominasi pada ketinggian 1400 m dpl adalah Digitaria sanguinalis sedangkan pada ketinggian


(12)

8

1600 m dpl adalah Eupatorium riparium. Indeks keanekaragaman pada ketinggian 1400 m.dpl lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian 1600 mdpl. Sedangkan indeks dominansi tumbuhan pada ketinggian 1600 m dpl lebih tinggi dibandingkan dengan ketinggian 1400 m dpl.

PERSANTUNAN

Terimakasih kepada orang tua dan keluarga, dosen, teman-teman yang telah memberikan do’a, semangat dan motivasi hingga karya tulis ini dapat selesai. DAFTAR PUSTAKA

Gerhanawati. 2010. Wisata Air Terjun Setren. (online). (http://www.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&id=206. Diakses pada hari 26 November 2015).

Kusumo, S., M, Hasanah, S. Moeljoprawiro, et al.2002. Pedoman Pembentukan Komisi Daerah Plasma Nutfah.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Komisi Nasioanal Plasma Nutfah. Bogor. Halaman 18.

Taib, Eva Nauli dan Dewi, Cut Ratna.2013. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Angiospermae di Kebun Biologi Desa Seungko Mulat.(Skripsi S-1 Prodi Biologi). Banda Aceh: Institus Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.


(1)

No. Nama Spesies Ketinggian

1400 m dpl 1600 m dpl

1. Ageratum conyzoides √

2. Andropogon aciculatus √

3. Axonopus compressus √

4. Bidens pilosa √

5. Borreria alata √

6. Brachiaria mutica √

7. Calyptocarpus wendlandii √

8. Centella asiatica √

9. Chromolaena odonata √

10. Cyperus rotundus √

11. Desmodium triflorum √

12. Digitaria sanguinalis √

13. Eleusine indica √

14. Eupatoriumriparium √ √

15. Imperata cylindrical √

16. Lantana camara √

17. Melastoma malabathrium √

18. Oplismenus burmanii √

19. Oxalis corniculata √

20. Polygala paniculata √

21. Phylanthus urinaria √

22. Urena lobata √


(2)

Tabel 1.2 Data Hasil Klasifikasi Tumbuhan Herba Pada Ketinggian 1400 m dpl dan 1600 m dpl

No. Ordo Famili Spesies Nama lokal

1.

Asterales Asteraceae

E. riparium Teklan

2. Bidens pilosa Ajeran

3. C. wendlandii Legetan

4. A. conyzoides Bandotan

5. C. odonata Minjangan

6. Cyperales Cyperaceae C. rotundus Teki

7. Solanales Verbenaceae L. camara Tembelekan

8. Malvales Malvaceae Urena lobata Pulutan

9. Myrtales Melastomaceae M. malabathrium Karamunting

10.

Poales Poaceae

A. compressus Jukut pahit

11. Eleusine indica R. belulang

12. O. burmanii -

13. I. cylindrica Alang-alang

14. A.aciculatus R. jarum

15. D. sanguinalis R. jariji

16. B.mutica R. malela

17. Polygalales Polygalaceae P. paniculata Akar wangi

18. Fabales Fabaceae D. triflorum Sisik betok

19. Umbelliflorae Apiaceae Centella asiatica Pegagan

20. Malpighiales Malpighiaceae P. urinaria Meniran

21. Geraniales Oxalidaceae O. corniculata Calincing

22. Gentianales Rubiaceae A. alata Katumpang

TOTAL 12 Ordo 12 Famili 22 Spesies

3.2Pembahasan

3.2.1 Keanekaragaman ordo yang ditemukan

Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa tumbuhan Angiospermae habitus herba yang mendominasi adalah ordo Poales. Untuk mengetahui ciri spesifik pada tiap ordo dibahas sebagai berikut:

3.2.1.1Ordo Asterales

Eupatorium riparium memiliki daun tunggal, berbentuk bulat telur dan bergerigi. Sistem perakaran tunggal. Manfaatnya pada bidang tumbuhan obat. Bidens pilosa

memiliki sifat yang mendingin, rasanya pahit, dan dapat melancarkan peredaran darah. Calyptocarpus wendlandii memiliki batang bulat, daun oval pada tepi bergerigi. Ageratum conyzoides memiliki daun berwarna hijau dan tepi bergerigi,


(3)

batang bulat. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat luka. Chromolaena odonata merupakan tumbuhan yang memiliki sistem perakaran tunggang, daun berwarna hijau tua. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat luka.

3.2.1.2Ordo Umbelliflorae

Centella asiatica memiliki batang rimpang, daun tunggal, perbungaan tunggal, dan bunga berbentuk bulat telur. Terdapat kandungan minyak atsiri.

3.2.1.3Ordo Poales

Axonopus compressus sistem perakaran tunggang, batang pipih, daun berbangun lanset, bunga simpodial, buah dan biji kecil. Sebagai padang rumput permanen.

Eleusine indica memiliki helaian daun panjang, akar serabut, batang kokoh, dan terdapat bunga buah dan biji. Sebagai tumbuhan obat. Oplismenus burmanii

memiliki daun bulat telur, daun berwarna hijau, batang bulat, dan terdapat biji dan bunga pada ujung batang. Sebagai pakan ternak. Imperata cylindrica memiliki perakaran rimpang, batang bulat, daun lanset dan runcing, bunga majemuk dan buah bulir. Sebagai obat tradisional. Andropogon aciculatus sistem perakaran serabut, batang tegak lurus, daun berbentuk pita bergaris dan bunga majemuk. Sebagai obat tradisional. Digitaria sanguinalis memiliki sistem perakaran kuat terdapat stolon, bunga berbentuk mayang berwarna cokelat. Sebagai tanaman hias.

Brachiaria mutica memiliki sistem perakaran serabut, batang menjalar, bunga majemuk, buah dan biji berbentuk bulat telur. Dimanfaatkan sebagai penelitian dan peternakan.

3.2.1.4Ordo Cyperales

Cyperus rotundus memiliki struktur batang segitiga, daun memeluk batang, pertulanga daun sejajar, bunga majemuk dan biji tunggal. Dapat diolah menjadi bahan pangan dan obat radisional.

3.2.1.5Ordo Solanales

Lantana camara merupakan tumbuhan dikotil. Batang berkayu dan berduri, daun tunggal, bunga kecil yang membulat majemuk. Dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan tumbuhan obat.


(4)

Urena lobata merupakan herba tegak berkayu menahun. Bunga tunggal, daun tunggal bertangkai pendek, buah berupa kendanga, dan batang berkayu. Dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

3.2.1.7Ordo Myrtales

Melastoma malabathrium memiliki daun tunggal dan bertangkai, bunga berupa malai berwarna ungu kemerahan, dan biji yang kecil. Bersifat farmakologi.

3.2.1.8Ordo Fabales

Desmodium triflorum merupakan tumbuhan menahun. Batang bulat, daun tunggal, bunga majemuk, buah polong, dan biji kecil. Sebagai tumbuhan obat.

3.2.1.9Ordo Polygalales

Polygala paniculata memiliki akar yang berbau seperti balsam, perbungaan racemos, bunga kendaga, biji kecil berwarna hitam. Sebagai tumbuhan obat. 3.2.1.10Ordo Gentianales

Borreria alata memiliki sistem perakaran tunggang, batang berbentuk segi empat, daun bulat dan lanset, bunga berwarna putih dan buah berbentuk lonjong. Dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

3.2.1.11Ordo Malpighiales

Phyllanthus urinaria memiliki sistem perakaran tunggang, batang bulat, daun berwarna hijau, bunga tunggal, dan terdapat biji berwarna hijau. Kaya akan kandungan kimia.

3.2.1.12Ordo Geraniales

Oxalis corniculata memiliki sistem perakaran tunggang, batan tegak, daun bersifat majemuk, bunga keluar dari ketiak daun, buah berbentuk kapsul dan asam. Dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat tradisional.

3.2.2 Kondisi Lingkungan Pada Tiap Ketinggian

Hutan Alam Girimanik merupakan kawasan hutan pegunungan rendah. Tumbuhan yang terdapat pada kawasan hutan sangat dipengaruhi oleh kondisi dari luar (eksternal) seperti iklim, suhu, kelembaban, dan ketinggian. Semakin tinggi suatu kawasan maka semakin tinggi tingkat kelembaban pada kawasan tersebut. Kondisi iklim pada tiap ketinggian dapat dilihat melalui data sebagai berikut :


(5)

Tabel 1.3 kondisi lingkungan pada ketinggian 1400 m dpl dan 1600 m dpl

Kondisi Lingkungan Altitude (m dpl)

1400 m.dpl 1600 m.dpl

Suhu Udara (oC) 29,4 oC 25,1 oC

Kelembaban Udara (%) 69 % 86 %

pH Tanah 6 5,1

Kelembaban Tanah 39 59

Dapat diketahui bahwa perbedaan dari kedua ketinggian sangat signifikan yaitu pada ketinggian 1400 m dpl suhu udara lebih besar yaitu 29,4 0C dibandingkan pada ketinggian 1600 m dpl yaitu 25,1 0C. Kelembaban udara pada ketinggian 1400 m dpl lebih kecil yaitu 69% dibandingkan dengan ketinggian 1600 m dpl yaitu 86%, sedangkan pH tanah pada ketinggian 1400 m dpl lebih besar yaitu 6 dibandingkan dengan ketinggian 1600 m dpl yaitu 5,1 dan kelembaban tanah pada ketinggian 1400 m dpl lebih kecil yaitu 39 dibandingkan pada ketinggian 1600 m dpl yaitu 59.

Tabel 1.4 Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Dominansi (C) pada Ketinggian 1400 dan 1600 m dpl

No. Altitude Jumlah individu H’ C

1. 1400 m dpl 1.504 tumbuhan 1,89784 0,20480 2. 1600 m dpl 1.000 tumbuhan 0,56097 0,72595

Hasil perhitungan pada ketinggian 1400 m dpl terdapat 1.506 tumbuhan herba yang didapatkan. Indeks Keanekaragamannya (H’) adalah 1,89784 yaitu sedang dan Indeks Dominansi (C) adalah 0,20480 yaitu terdapat spesies tumbuhan yang mendominasi. Pada ketinggian 1600 m dpl terdapat 1.000 tumbuhan herba. Indeks Keanekaagamnnya (H’) adalah 0,56097 yaitu rendah, sedangkan Indeks Dominansi (C) adalah 0,72595 yaitu terdapat spesies tumbuhan yang mendominasi.

4. PENUTUP

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 12 ordo, 12 famili, dan 22 spesies tumbuhan herba. Spesies tumbuhan herba yang mendominasi pada ketinggian 1400 m dpl adalah Digitaria sanguinalis sedangkan pada ketinggian


(6)

1600 m dpl adalah Eupatorium riparium. Indeks keanekaragaman pada ketinggian 1400 m.dpl lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian 1600 mdpl. Sedangkan indeks dominansi tumbuhan pada ketinggian 1600 m dpl lebih tinggi dibandingkan dengan ketinggian 1400 m dpl.

PERSANTUNAN

Terimakasih kepada orang tua dan keluarga, dosen, teman-teman yang telah memberikan do’a, semangat dan motivasi hingga karya tulis ini dapat selesai. DAFTAR PUSTAKA

Gerhanawati. 2010. Wisata Air Terjun Setren. (online). (http://www.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&id=206. Diakses pada hari 26 November 2015).

Kusumo, S., M, Hasanah, S. Moeljoprawiro, et al.2002. Pedoman Pembentukan Komisi Daerah Plasma Nutfah.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Komisi Nasioanal Plasma Nutfah. Bogor. Halaman 18.

Taib, Eva Nauli dan Dewi, Cut Ratna.2013. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Angiospermae di Kebun Biologi Desa Seungko Mulat.(Skripsi S-1 Prodi Biologi). Banda Aceh: Institus Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.


Dokumen yang terkait

EKSPLORASI TUMBUHAN OBAT PADA KETINGGIAN 1400-1600 m. dpl DI KAWASAN HUTAN ALAM GIRIMANIK SETREN KECAMATAN Eksplorasi Tumbuhan Obat Pada Ketinggian 1400-1600 m. Dpl Di Kawasan Hutan Alam Girimanik Setren Kecamatan Slogohimo Wonogiri.

0 5 10

EKSPLORASI TUMBUHAN OBAT PADA KETINGGIAN 1400-1600 m. dpl DI KAWASAN HUTAN ALAM GIRIMANIK SETREN Eksplorasi Tumbuhan Obat Pada Ketinggian 1400-1600 m. Dpl Di Kawasan Hutan Alam Girimanik Setren Kecamatan Slogohimo Wonogiri.

0 3 15

BAB 1 PENDAHULUAN Eksplorasi Tumbuhan Obat Pada Ketinggian 1400-1600 m. Dpl Di Kawasan Hutan Alam Girimanik Setren Kecamatan Slogohimo Wonogiri.

0 7 5

INVENTARISASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN HERBA PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI KAWASAN HUTAN ALAM Inventarisasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan Herba Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Kawasan Hutan Alam Girimanik Desa Setren Wonogiri.

0 2 15

PENDAHULUAN Inventarisasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan Herba Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Kawasan Hutan Alam Girimanik Desa Setren Wonogiri.

0 3 4

INVENTARISASI dan KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Bryophyta dan Pteridophyta) PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI TAMAN Inventarisasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan (Bryophyta Dan Pteridophyta) Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A Mangk

1 5 14

INVENTARISASI dan KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Bryophyta dan Pteridophyta) PADA KETINGGAN YANG BERBEDA di TAMAN Inventarisasi Dan Keanekaragaman Tumbuhan (Bryophyta Dan Pteridophyta) Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A Mangkun

0 2 15

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU DI KAWASAN HUTAN GIRIMANIK Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku Di Kawasan Hutan Girimanik Kabupaten Wonogiri.

0 1 15

PENDAHULUAN Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku Di Kawasan Hutan Girimanik Kabupaten Wonogiri.

0 1 5

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU DI KAWASAN HUTAN GIRIMANIK Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku Di Kawasan Hutan Girimanik Kabupaten Wonogiri.

0 0 13