2 Vaksin Belum Masuk Program Nasional.

.
-

,

(

\

Sell/II

-1 _d 2- d"W'

17

18
JJ"-

19
- 'Pt'b'


Selilsa

-4-'-" '-5 . -"6

20

21

Rabu

7""

22

,.

KJmis

'8-'-"9'-


23

() .JuIIJar
10

24

':-:;M~~"'---A'r~r"- -M~~--- 'J'~;;-

0

11

25
Jut -

0

Sabru


12

26

() Wn'1gu

13

27

~) Ags 0

Sep

'14

28
OOkt

-15


.

29

16

30
Nov

RADANG PARU AKUT

2 Vaksin Belum Masuk Program Nasional
BANDUNG, KOMPAS - Dua
vaksin bagi penderita radang paru-pam akut yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia agar
diberikan kepada anak di negara
berkembang belum dimasukkan
dalam program nasional imunisasi di Indonesia. Kedua vaksin
itu bisa mencegah kematian
1.075.000 anak per tahun akibat

radang pam-pam akut.
"Dua vaksin itu adalah Haemophilus Influenzae tipe b atau
Hib dan Pneumococcus atau
PCY," kata Kepala Subbagian
Respirologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Cissy
Kartasasmita dalam Simposium
Hari Pneumonia Sedunia hertema "Fight Pneumonia-Save a
Chilc!' di Fakultas Kedokteran
Unpad, Bandung, Senin (2/11).

Cissy mengatakan, bam dua
vaksin masuk program vaksinasi
nasional Indonesia, yaitu campak
dan pertusis. Padahal, radang paru-pam akut menyebabkan kematian 2 juta anak di dunia.
Dikatakan, vaksin campak
efektif meminimalkan teIjadinya
radang pam-pam akut, demikian
juga vaksin pertusis. Menurun-'
kan jumlah penderita campak

dan pertusis berarti bisa meminimalkan kematian akibat radang pam-pam akut. Namun, tahun 2004 dilaporkan 30 juta-40
juta anak terserang campak dan
295.000-390.000 anak per tahun
meninggal karena pertusis. Saat
ini harga kedua vaksin itu, menurut Cissy,masih mahal.
Di negara berkembang, Hib
menyelamatkan 2 juta-3 juta
anak per tahun. Di negara maju,

K lip i n 9 Hum 0 sUn

pod

penggunaannya 92 persen, negara berkembang 42 persen; dan
negara belum berkembang 8 persen.
Penelitian di Gambia menyebutkan, pemberian PCV 9 menurunkan radang pam-pam akut
hingga 35 persen dan jumlah
kematian turun 16 persen.
Direktur Jenderal Pengendalian Ptmyakit dan Penyehatan
Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama

mengatakan, radang pam-pam
akut adalah salah satu penyakit
yang kerap dilupakan karena tak
menyebabkan banyak kematian
seperti AIDS atau flu burung.
Fenomena itu, menurut Yoga,
sangat disayangkan karena akan
menyebabkan radang pam-pam
akut menjadi pembunuh utama
bayi dan anak di dunia. (CHE)

2009..---...--..

0

31
Des