Infografis Edisi 3 (Bulan April)

nfografis

BUKU
INFOGRAFIS
Edisi III
2015
Pariwisata
ABNP 2015 vs APBN 2015
Lingkungan dan Iklim

ne top nfo
DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PENYEDIAAN INFORMASI
DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Direktorat PPI

ditppi

@ditppi

Dit PPI IKP Kemenkominfo


BUKU INFOGRAFI Edisi III 2015

Hari Kebangkitan Nasional ke-107
Papua Membangun

i

REDAKSI

Pengarah
Freddy H. Tulung
(Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik)

Penanggung Jawab
Hendra Purnama
(Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
Ketua
Siti Meiningsih
(Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi)

Editor
Nursodik Gunarjo
Hariadhi

Naskah
Dimas Aditya Nugraha
Abdullah
Riana Riskiandini
Nuniek Aprianti Wibowo
Anastasya Simanjuntak
Uji Agung Santosa
Yusri Sinambela
Titania Nurrahim
R.M Ksatria Bumi Persada
Anggi Akhirta Muray
Rokayah
Sri Sukepti

Desain Grafis
Rolip Saptamadji

Tri Sepdian

SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, berkat rahmat dan
\karunia-Nya, buku infografis ini bisa
selesai dan hadir di tengah-tengah kita
saat ini.
Buku yang berisi kumpulan infografis
harian yang diproduksi oleh Direktorat
Pengolahan dan Penyediaan Informasi
(Dit PPI), Direktorat Jenderal Informasi
dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP),
Kementerian Komunikasi dan Informatika
ini penting, karena menjadi bagian dari
upaya pemerintah untuk memberikan
edukasi dan informasi yang benar
kepada masyarakat.
Informasi yang benar dan akurat
mengenai langkah strategis dan

kebijakan pemerintah, termasuk isu-isu
hangat yang berkembang, diperlukan
sebagai penyeimbang dari besarnya
terpaan informasi dari media massa dan
media sosial pada saat ini. Oleh karena
itu cross check data menjadi sangat
penting, agar informasi yang disampaikan
dalam setiap infografis benar-benar bisa
mewakili kehadiran pemerintah dalam
kehidupan bermasyarakat.

Buku ini juga menjadi bagian dari etalase
ribuan data yang dimiliki oleh Dit PPI,
Ditjen IKP. Data-data yang didapat dan
dikumpulkan, dipilah, dikategosisasikan,
dan diolah untuk kemudian sedikit bagian
menariknya dijadikan infografis harian.
Infografis dipilih karena dianggap lebih
mampu menarik rasa keingintahuan
masyarakat tentang informasi yang akan

disampaikan.
Diharapkan seri buku infografis ini bisa
mendukung pelaksanaan government
public relation (GPR) yang pada akhirnya
bisa dikumpulkan menjadi sebuah
kaleidoskop mini tentang perjalanan
bangsa Indonesia dalam setahun.
Menyadari bahwa buku kumpulan
infografis ini masih jauh dari kata
sempurna, saran dan kritik sangat kami
harapkan. Selamat membaca.
Jakarta, Maret 2015
Direktur Jenderal Informasi dan
Komunikasi Publik
Freddy H Tulung

ii

iii


KATA PENGANTAR
Belanja pemerintah menjadi salah satu faktor
utama pendorong pertumbuhan ekonomi
dalam negeri. Penyerapan belanja
pemerintah yang efektif, dibantu dengan
konsumsi rumah tangga, realisasi investasi
yang tinggi, dan kinerja perdagangan ekspor
impor yang baik akan mendorong ekonomi ke
arah lebih kuat. Oleh karena itu kebijakan
anggaran pemerintah banyak ditunggu oleh
pelaku ekonomi, untuk mengetahui gambaran
ekonomi ke depan.
Dalam buku infografis bulan April 2015 ini,
Direktorat Penyediaan dan Pengolahan
Informasi (Dit PPI) akan menyajikan
beberapa data infografis yang berhubungan
dengan postur Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) tahun 2015. Dari
postur APBN 2015, beberapa hal menjadi
fokus, seperti belanja infrastruktur, anggaran

kementerian dan lembaga, dan pembagian
dana desa.

Tiga belanja tersebut sangat penting karena
memiliki multiplier effect yang besar terhadap
perekonomian. Pembangunan infrastruktur, seperti
jalan, jembatan dan pelabuhan akan meningkatkan
akses transportasi dan mengurangi biaya logistik.
Sedangkan dana desa menjadi stimulus bagi
pengembangan ekonomi di daerah, sehingga
pembangunan tidak hanya terpusat di kota-kota
besar saja, namun lebih merata. Terkait
pemerataan kesejahteraan dan pembangunan di
daerah tertinggal dan perbatasan, buku ini juga
menampilkan sejumlah infografis mengenai
anggaran pembangunan di Papua dan bagaimana
potensi ekonomi di wilayah tersebut.
Selain pembahasan mengenai anggaran negara,
buku kumpulan infografis bulan ini juga
menampilkan kenaikan devisa yang didapat dari

sektor pariwisata, termasuk juga beberapa agenda
wisata besar yang akan dilaksanakan. Juga
menampilkan peringatan Hari Kebangkitan
Nasional ke-107 dan dampak perubahan iklim bagi
Indonesia.
Jakarta, Mei 2015
Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi
Siti Meiningsih

DAFTAR ISI
Sambutan Direktur Jendral IKP
Kata Pengantar Direktur
Daftar Isi

i
ii
iii

Pariwisata


2
3
5

Keindahan Tanpa Akhir
Pariwisata, Kini Lebih Bermakna
APBNP 2015 vs APBN 2015
Perubahan Menunjang Kinerja
Pembangunan yang Nyata untuk Kita Semua
Terbagi rata Sesuai Porsi
Mengejar Ketertinggalan dari Kota
Pemerataan Sesuai Kebutuhan

8
9
11
13
15
17


Lingkungan dan Iklim
Ancaman Sudah di Depan Mata!
Lestarikan Hutan, Selamatkan Peradaban
Bersiap Sebelum Terlambat
Dorongan Menuju Kebaikan

20
21
23
25
27

Hari Kebangkitan Nasional ke-107
Bangkit Bergerak Menuju Kemajuan
Gerakkan Bangsa Menuju Kemerdekaan Seutuhnya
Perjuangan dari Masa ke Masa
Sumber Daya Manusia, Aset Terbesar Bangsa

30
31

33
35
37

Papua Membangun
Papua Adalah Kita
Papua Harapan Kita Semua
Modal Papua untuk Maju dan Berbenah
Giat Membangun Papua dan Papua Barat

40
41
43
45
47

1

2

INDONESIA MENYAMBUT
PERUBAHAN
Jika di masa lalu kita menganggap pariwisata adalah berkunjung ke
tempat yang punya pemandangan bagus, maka di masa kini makna
pariwisata telah jauh berkembang. Turis tidak hanya berharap
mendapatkan pemandangan indah untuk berfoto, namun juga
dikelola dengan profesional dan berkelanjutan sehingga menjadi
sumber atraksi tanpa henti yang bisa dinikmati dalam waktu
kunjungan yang cukup lama untuk bisa menghasilkan pendapatan
yang signifikan bagi negara dan memiliki efek positif kepada
perekonomian yang dinikmati langsung oleh masyarakat.

Lebih dari sekadar menyajikan keindahan alam saja, kini kita harus
menciptakan sebuah kisah perjalanan yang bisa diceritakan kembali
oleh turis kepada rekan-rekan senegaranya saat pulang nanti. Karena
itu potensi alam, warisan budaya, dan industri kreatif harus
disinergikan agar menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi
siapa saja yang mengunjungi Indonesia.
http://download.antarafoto.com/searchresult/dom-1440244812

3

4

KEINDAHAN
TANPA AKHIR
Indonesia adalah tujuan wisata yang lengkap dan kaya.
Namun pengelolaan sektor pariwisata masih dirasakan
tertinggal karena belum memiliki rangkaian event
lengkap yang bisa diikuti oleh para turis.
Karena itulah, belakangan mulai dipikirkan untuk
menggarap kalender event secara lebih serius dan
terorganisasi. Dalam kurun waktu April hingga Juli
2015 saja, turis dari mancanegara maupun dalam
negeri bisa menikmati kekayaan alam, budaya, dan
kreativitas dari Indonesia melalui rangkaian pameran,
festival budaya, bahkan perlombaan di berbagai
daerah, mulai dari Festival Budaya Isen Mulang di
Palangkaraya, International MICE Destination &
Corporate Travel Fair di Jakarta, hingga lomba triathlon
di Bintan, Kepulauan Riau.
Dengan demikian, turis mendapat beragam
pengalaman dan pengetahuan mengenai Indonesia
nyaris tanpa henti setiap harinya, bukan lagi sekedar
berkelana tanpa konsep perjalanan yang jelas
sehingga tak memiliki gambaran yang utuh mengenai
kekayaan alam dan budaya Indonesia.

"Sudah ada survei yang
menunjukkan bahwa 65 persen
wisatawan asing datang ke
Indonesia karena budaya, 30
persen karena alam, dan 5
persen karena hal lain.“
Arief Yahya, Menteri Pariwisata.

Sumber :
CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/gayahidup/20150518174128-269-54002/kemenpar-dukungmusisi-indonesia-promosi-budaya-di-perbatasan/

5

6

PARIWISATA, KINI
LEBIH BERMAKNA
Dengan usaha tanpa kenal lelah dan tak pernah
berhenti mempromosikan pariwisata Indonesia,
bisa terlihat bahwa dengan berjalannya waktu,
kunjungan turis semakin meningkat. Bukan hanya
memberikan pemasukan kepada negara, namun
ini juga akan memberikan dampak positif dari segi
ekonomi kepada masyarakat setempat. Dan lebih
jauh lagi, pariwisata dapat bertahan dan
memberikan penghasilan bahkan di saat-saat kritis
yang selama ini telah terjadi berulang kali.
Buktinya, pariwisata kini menempati posisi
penghasil devisa terbesar setelah penjualan hasil
bumi seperti minyak bumi, gas, batubara, dan
minyak kelapa sawit.
Dengan kayanya Indonesia akan objek wisata,
warisan budaya, dan kreativitas sumber daya
manusia, maka pekerjaan rumah besar bagi kita
adalah mengemasnya menjadi menarik, memiliki
nilai jual tinggi, dan memiliki diferensiasi dengan
konsep pariwisata yang ditawarkan oleh negeri
tetangga.

"Pariwisata harus jadi sektor
unggulan untuk menjadi salah
satu penyumbang devisa
negara."
Indroyono Soesilo,
Menteri Koordinator Kemaritiman.

Sumber :
Kompas
http://print.kompas.com/baca/2015/05/26/MenteriPariwisata-Optimistis-Pariwisata-Bisa-Naik

7

8

APBN-P Vs APBN
Sejalan dengan perjalanan waktu, terjadi beberapa penyesuaian dalam
jalannya kehidupan bernegara. Beberapa asumsi yang diajukan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berubah. Karena itu, pemerintah
pun mengajukan beberapa perubahan kepada lembaga legislatif agar
jalannya pemerintahan bisa menyesuaikan dengan kondisi terkini.

Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
(APBN-P) 2015 sangat penting karena memiliki peran sebagai instrumen
pendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu pemerintahan baru dalam
mencapai tujuan pembangunan. Dengan adanya perubahan ini, efektivitas
APBN sebagai instrumen pendorong pertumbuhan dan percepatan
pencapaian tujuan pembangunan bisa lebih baik.

Perubahan-perubahan yang dilakukan antara lain dengan merealokasi
anggaran yang kurang produktif maupun kurang tepat sasaran kepada
sektor yang lebih produktif seperti dukungan sektor pendorong
pertumbuhan, pemenuhan kewajiban dasar dan pengurangan kesenjangan
serta infrastruktur konektivitas.
http://download.antarafoto.com/searchresult/dom-1440745207

9

10

PERUBAHAN
MENUNJANG KINERJA
Perkembangan yang terjadi tanpa henti, baik di
dalam negeri maupun di tingkat internasional,
membuat Indonesia mau tak mau harus merevisi
APBN menjadi APBN Perubahan (APBN-P).
Perubahan ini tentu tidak terjadi begitu saja, namun
melalui penghitungan yang cermat dan atas
persetujuan wakil rakyat di DPR. Persetujuan
diberikan dalam Sidang Paripurna DPR RI yang
mengesahkan Rancangan Undang-undang APBNP 2015.
Beberapa angka yang direvisi dalam APBN-P 2015
antara lain asumsi harga minyak mentah, jumlah
lifting minyak bumi, penerimaan pajak, nilai tukar
rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga,
perkiraan inflasi, dan lainnya.
Dengan adanya APBN-P, pemerintah bisa lebih
leluasa menghasilkan berbagai kebijakan dan
program dengan secara fleksibel dan mengikuti
realitas yang saat ini terjadi, dibandingkan jika
harus mengikuti asumsi dari APBN 2015 yang
disusun pada tahun sebelumnya.

“APBN-P dilandasi
pertimbangan atas usulan
pemerintah untuk melakukan
beberapa perubahan kebijakan
fiskal, guna meningkatkan
efektifitas APBN sebagai
instrumen pendorong
pertumbuhan dan percepatan
pencapaian tujuan
pembangunan.“
Bambang Brodjonegoro, Menteri
Keuangan Republik Indonesia.

Sumber ;
CNN Indonesia
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/2015021321324
6-78-32034/apbnp-pertama-jokowi-senilai-rp-19841triliun-disetujui-dpr/

11

12

PEMBANGUNAN YANG NYATA
UNTUK KITA SEMUA
Pembangunan yang pesat didorong oleh alokasi
anggaran yang cukup di APBN. Setidaknya,
sebesar 290,3 Triliun alokasi di APBNP 2015
adalah untuk pembangunan infrastruktur. Ini
adalah sebuah peningkatan besar dibandingkan
dengan alokasi di tahun-tahun sebelumnya. Tidak
hanya hasil pembangunannya saja yang bisa
dimanfaatkan, proses pengerjaannya pun akan
membuka lapangan kerja baru dan menyerap
keahlian khusus yang dimiliki oleh putera-puteri
terbaik bangsa.
Ada banyak contoh infrastruktur besar yang akan
dibangun, antara lain pembangkit dan jaringan
listrik, jalan, jalan tol, rel kereta api, pelabuhan,
bandara, hunian dan lainnya.
Dengan peran besar Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dalam proyek pembangunan infrastruktur,
maka baik hasil pembangunan, proses
pembangunan, maupun keuntungannya secara
finansial akan bisa terasa manfaatnya oleh rakyat
Indonesia. Selain membayar pajak, BUMN juga
bisa mengembalikan sebagian keuntungannya
dalam bentuk deviden kepada negara. Sehingga
pembangunan infrastuktur ini akan memberikan
keuntungan dari berbagai sisi.

"Kita harus mulai memikirkan
bagaimana memanfaatkan
BUMN untuk mengembangkan
perekonomian, sehingga BUMN
itu dapat digunakan
sebagai agent of
development."
Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha
Milik Negara Republik Indonesia.
Sumber ;
BeritaSatu http://www.beritasatu.com/ekonomi/221364pemerintah-dorong-bumn-jadi-agen-pembangunaninfrastruktur.html

13

14

TERBAGI RATA
SESUAI PORSI
Keseriusan dalam cita-cita pembangunan terlihat
dari lima kementerian yang mendapat alokasi
terbesar dalam APBNP 2015, antara lain
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Kementerian Pertahanan, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Agama, dan Polri.
Anggaran ini diwujudkan misalnya dalam bentuk
pembangunan jalan.
Hal ini tercermin dari setidaknya 300,1-390,6
kilometer jalan yang akan dibangun di perbatasan
serta 616,75 kilometer jalan baru, jalur kereta api
baru turut mendukung distribusi komoditas yang
lancar, seribu unit pasar rakyat juga akan
mendapatkan revitalisasi dan pembangunan.
Selain itu, juga dibangun akses kepada air bersih
di daerah-daerah dan hunian yang layak dan
terjangkau.
Semua usaha pembangunan ini bisa dirasakan
langsung manfaatnya oleh rakyat kecil sekalipun.
Sehingga kemajuan ekonomi yang dicapai
bukanlah kumpulan angka yang semu, namun
menyentuh hingga lapis masyarakat paling bawah.

“Tujuan penambahan anggaran
untuk pembangunan
infrastruktur itu untuk
meratakan pembangunan, juga
untuk mewujudkan
swasembada pangan.”
Bambang Brodjonegoro, Menteri
Keuangan Republik Indonesia.

Sumber:
Setkab http://setkab.go.id/rapbn-p-2015-diserahkan-ke-dprbelanja-infrastruktur-naik-jadi-rp-290-triliun/

15

16

MENGEJAR KETERTINGGALAN
DARI KOTA
Jika sebelumnya pembangunan lebih sering
menyentuh masyarakat di kota, maka UndangUndang Desa No. 6 Th. 2014 kini mengamanatkan
adanya Dana Desa, yang memungkinkan desa
secara mandiri mengupayakan pembangunannya
sendiri dengan memperhatikan aspirasi dan
kekhasan karakter masing-masing desa.
Syaratnya, desa harus mengajukan rencana kerja
pemerintahan yang selanjutkan akan diajukan dan
dituangkan dalam Peraturan Bupati atau Peraturan
Walikota hingga dana tersebut bisa dicairkan.
Adanya dana desa membuat desa bisa
membangun infrastruktur desa, sehingga bisa
mengejar ketertinggalannya dari kota dan
menciptakan lapangan kerja baru bagi tenaga kerja
yang ada di desa.
Tentu saja penyaluran dana desa dan
pewujudannya menjadi pembangunan desa harus
diawasi bersama-sama oleh rakyat. Pemerintah
sendiri, melalui Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, telah
mengirimkan 12.000 tenaga pendamping yang
salah satu tugasnya adalah mengawal
penggunaan dana desa dan membantu menyusun
pelaporan dana desa.

“Dana desa harus dialokasikan
pada bidang kegiatan yang
sifatnya produktif, bisa
memberikan manfaat ekonomis
bagi desa, bisa memberikan
alternatif bagi masyarakat
untuk bekerja atau berusaha
dengan penghasilan yang
layak.”
Marwan Ja’far, Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
Sumber:
Liputan6
http://bisnis.liputan6.com/read/2270774/menterimarwan-ingin-dana-desa-maksimal-sejahterakan-desa /

17

18

PEMERATAAN SESUAI
KEBUTUHAN
Bukan hanya pembangunan yang pesat, pemerataan
pembangunan juga dirasakan semakin penting, agar
seluruh wilayah Indonesia merasa diperlakukan dengan
adil dan setara. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka
pemerintah mengupayakan keadilan bagi masingmasing daerah melalui Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Selain itu masih ada
Dana Alokasi Khusus Afirmasi sebesar Rp 2,8 Triliun
yang diberikan kepada daerah yang masih tertinggal
atau berada di perbatasan, yang antara lain diwujjudkan
dalam bentuk pembangunan irigasi, sanitasi dan air
minum, serta transportasi.
Dengan adanya dana ini, maka daerah yang masih
tertinggal, bisa segera mengakselerasi
pembangunannya agar bisa setara dengan daerah lain
yang sudah lebih dulu maju. Dengan demikian tujuan
pemerataan yang mengurangi kesenjangan
pembangunan antar daerah bisa diwujudkan.
Namun rakyat tidak bisa diam saja berharap daerahnya
maju dengan adanya dana perimbangan ini. Baik
rencana peruntukannya maupun perwujudannya di
lapangan harus diawasi bersama-sama.

“Tujuannya adalah untuk
menyempitkan kesenjangan
fiskal antardaerah. Jadi, nanti
pemberian DAU sepenuhnya
akan didasarkan oleh
kebutuhan riil daerah masingmasing. Perkiraan DAU akan
dibuat berdasarkan kebutuhan
menengah, sekitar tiga
tahunan.”
Bambang Brodjonegoro, Menteri
Keuangan Republik Indonesia.
Sumber:
bisnis.com
http://finansial.bisnis.com/read/20150414/9/422817/ini-fokuspemerintah-soal-transfer-daerah-pada-2016

19

20

LINGKUNGAN DAN IKLIM
Tak hanya pembangunan dan eksploitasi kekayaan sumber daya alam untuk
kesejahteraan, Indonesia kini juga menghadapi tantangan pelestarian
lingkungan agar manfaat yang bisa didapat bisa terjadi secara
berkelanjutan. Mulai dari perubahan iklim, pemanasan global, hingga
kenaikan permukaan air laut, mulai mengancam lingkungan dan
kesejahteraan rakyat Indonesia.

Karena itu, kini pemerintah dan masyarakat harus lebih memperhatikan
kelestarian lingkungan, karena apapun dampaknya, akan dirasakan
langsung kepada kehidupan kita bersama.

Kesadaran ini bisa dilihat dari upaya menekan kebakaran lahan hutan,
menekan deforestrasi, pengurangan penggunaan gas freon dalam produk
pendingin, serta mengajak masyarakat agar bisa berperilaku lebih ramah
lingkungan dan memiliki kemampuan adaptasi perubahan iklim.

http://download.antarafoto.com/searchresult/dom-1439909108

21

22

ANCAMAN SUDAH
DI DEPAN MATA!
Perubahan iklim bukan lagi wacana dan isapan
jempol. Namun sebaliknya, sudah mulai
menampakkan gejala-gejalanya di Indonesia. Hal
ini bisa dilihat dari dari bergesernya masa tanam,
kekeringan ekstrim yang melanda beberapa
daerah, dan sebaliknya banjir besar yang
sebelumnya tak terjadi, kini menghancurkan
banyak kota di Indonesia. Perilaku eksploitasi
sumber daya alam secara berlebihan tanpa
memikirkan keberlangsungan, kini mengancam
kehidupan kita sendiri.
Kerugian lain yang akan diderita oleh rakyat
Indonesia dengan adanya perubahan iklim dan
kenaikan muka air laut antara lain suhu udara yang
semakin tak nyaman, memicu terjadinya
kebakaran hutan, dan hilangnya ribuan pulau
akibat kenaikan muka air laut.
Karena itu, sudah saatnya bagi Indonesia untuk
mulai aktif berperan serta dalam pengurangan
emisi karbon dan mengelola kekayaan alamnya
dengan lebih memikirkan keberlangsungan sumber
daya hayati. Kita tidak bisa lagi hanya menikmati
eksploitasi, namun juga harus berupaya
melakukan pelestarian.

“(Dunia) Internasional telah
percaya ke Indonesia, maka
kita harus bekerja dengan baik,
transparan dan akuntabel.”
Siti Nurbaya Bakar, Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia.

Sumber:
Republika
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/01
/08/nhto5h-kementerian-lhk-bahas-pengendalianperubahan-iklim-dengan-seskab-dan-bp-redd

23

24

LESTARIKAN HUTAN,
SELAMATKAN PERADABAN
Dengan laju perubahan iklim yang semakin cepat
mengancam peradaban manusia, maka tak ada
pilihan lain bagi Indonesia selain mengerem laju
deforestrasi yang mengancam kekayaan hayati di
negara ini. Hampir 10 persen hutan hujan dunia
ada di Indonesia, sehingga kerusakannya juga
akan mengancam kehidupan seluruh dunia.
Kini upaya-upaya reforestrasi dan menekan
kerusakan sudah mulai banyak dilakukan.
Indonesia juga mulai dengan disiplin mengatur
agar tak seluruh bagian hutan diolah untuk
keuntungan ekonomis. Sebanyak 22 persennya,
atau 28,86 juta hektar telah ditetapkan dan
dipertahankan sebagai hutan lindung, dan 21
persen lainnya, atau 26,82 juta hektar menjadi
hutan konservasi. Upaya ini tentunya
membutuhkan kepatuhan, kesadaran, dan
pemikiran jangka panjang.
Dengan demikian, hutan tidak lagi hanya dianggap
anugerah yang ada dengan begitu saja. Ia tidak
boleh dipandang sebagai sasaran eksploitasi
semata, namun juga harus dipelihara agar bisa
memberi manfaat yang berkelanjutan hingga anak
cucu kita.

“Penyebab utama bencana
bersumber dari pengaruh
cuaca, perubahan iklim dan
kondisi lahan, serta akibat ulah
manusia."
Siti Nurbaya Bakar, Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia

Sumber:
Detik
http://news.detik.com/msite/berita/2807896/menteri-sitifokuskan-koordinasi-antisipasi-bencana-asap

25

26

BERSIAP SEBELUM
TERLAMBAT
Karena kebutuhan untuk mencegah dan
mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim
semakin penting, maka berbagai upaya telah dan
sedang dilakukan secara bersama-sama. Semua
pihak harus menunjukkan upaya bertanggung
jawab atas kerusakan yang telah kita sumbangkan
kepada alam. Karena problem perubahan iklim
tidak ditanggung secara perorangan saja, namun
melibatkan seluruh penduduk yang ada di suatu
wilayah atau negara.
Upaya ini bisa dilakukan melalui pengurangan
konsumsi bahan perusak ozon yang selama ini
banyak ditemukan di mesin-mesin pendingin.
Hydrochlorofluorocarbon (HCFC) yang
berkontribusi besar dalam membesarnya lubang
ozon mulai ditekan penggunaannya, digantikan
bahan-bahan yang lebih bersahabat.
Di tingkat desa, kini mulai diperkenalkan Program
Kampung Iklim (Proklim). Melalui pelaksanaan
Proklim, pemerintah memberikan penghargaan
terhadap masyarakat pada lokasi minimal setingkat
RW/dusun/dukuh dan maksimal setingkat
kelurahan atau desa, yang telah melakukan aksi
lokal terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi
perubahan.

“Perubahan iklim merupakan
masalah penduduk bumi yang
dihadapi secara bersamasama. Sehingga, penanganan
perubahan iklim secara global
perlu dipahami bersama
supaya optimal.”
Siti Nurbaya Bakar, Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia.

Sumber:
MetroTV News
http://news.metrotvnews.com/read/2015/02/18/359899/8
203-kementerian-lhk-tetapkan-kebijakan-penangananperubahan-iklim

27

28

DORONGAN MENUJU
KEBAIKAN
Dengan usaha tanpa henti dan partisipasi dari
seluruh elemen masyarakat, hingga kini mulai
dirasakan adanya perubahan yang terlihat dari
menurunnya beban emisi udara serta penurunan
beban pencemaran air di 15 Daerah Aliran Sungai
(DAS) prioritas.
Namun ini saja tentu belum cukup, sehingga
berbagai upaya dan target terus ditetapkan agar
kinerja dalam meningkatkan kualitas lingkungan
hidup bisa terus diupayakan secara sistematis dan
berkelanjutan. Target yang ditetapkan antara lain
berhubungan dengan green transportation,
pemulihan lahan gambut, lahan terlantar, kawasan
pesisir prioritas, hingga penurunan beban
pencemaran air.
Upaya ini tidak mengenal lelah dan henti, karena
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup akan
menurunkan kualitas hidup, mendatangkan
penyakit pernapasan, menurunkan produksi hasil
bumi, dan mempersulit akses air bersih yang vital
bagi kelangsungan makhluk hidup.

“Sejak 2001 saya memikirkan isu
lingkungan hidup seolah hanya
dikaitkan dengan pencemaran
dan perizinan, padahal isunya
evolutif. Jadi, setara dengan isu
politik dan pertumbuhan
ekonomi.”
Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia.

Sumber:
solopos http://www.solopos.com/2014/10/29/kabinetjokowi-jk-siti-nurbaya-isu-lingkungan-setara-denganpolitik-dan-ekonomi-548151

29

30

HARI KEBANGKITAN
NASIONAL
Bangkitnya Indonesia menuju negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat
dimulai dari pemikiran bahwa perjuangan tidak bisa lagi dilakukan dengan
mengedepankan rasa kedaerahan. Bukan pula dengan mengandalkan
konfrontasi fisik. Untuk bisa mencapai kedaulatan penuh dalam mengatur
bangsa sendiri, Indonesia membutuhkan para pemikir, penggerak, dan figurfigur yang bisa mempersatukan Indonesia.

Kini dengan telah terwujudnya ikrar Sumpah Pemuda menjadi Proklamasi
Kemerdekaan 70 tahun yang lalu, bukan berarti perjuangan tersebut telah
usai. Sebaliknya, cita-cita secara keseluruhan untuk mewujudkan bangsa
yang merdeka dan berdaulat, baru dimulai. Ada banyak tantangan yang
harus dipecahkan bersama sebagai sebuah bangsa yang berkesatuan.

Karena itu penting untuk terus mengenang dan memberi makna kepada Hari
Kebangkitan Nasional. Bukan hanya sebagai sebuah perayaan, namun
harus terus digali maknanya dan disesuaikan dengan perubahan zaman.
http://download.antarafoto.com/searchresult/dom-1439799313

31

32

BANGKIT BERGERAK
MENUJU KEMAJUAN
Bangkitnya Bangsa Indonesia dari keterpurukan
dimulai dari semangat para pemuda yang tidak lagi
ingin dipecah belah berdasarkan suku, agama, ras,
dan daerah. Dengan kesadaran untuk
menghilangkan batas-batas pergaulan dan
perjuangan, maka pemuda Indonesia bisa
bekerjasama untuk mewujudkan tujuan yang lebih
besar, Indonesia sebagai sebuah bangsa yang
besar.
Dengan segera, organisasi-organisasi perjuangan
dengan memperjuangkan harga diri sebagai
Bangsa Indonesia bermunculan. Tokoh-tokoh
penting Budi Utomo kemudian membentuk
berbagai organisasi yang semakin aktif dan agresif
berjuang, seperti Indische Partij, Indonesische
Studiclub, dan lainnya.
Setelah momen pendirian Budi Utomo, yang
kemudian memicu Sumpah Pemuda, Bangsa
Indonesia bukan lagi bangsa yang terpecah-pecah
dan dicap malas. Kita mulai menyadari pentingnya
organisasi, persatuan, dan perjuangan. Kini, kita
bergerak dalam satu tujuan, menuju Indonesia
yang lebih maju dengan kerja keras, kemandirian,
dan kerjasama tanpa membeda-bedakan suku dan
ras.

"Makna pahlawan, di kementerian
saya, ketika negara memastikan
semua kita, menjadikan tanah
perekat kebangsaan, perekat
kebersamaan bukan menjadi
sumber konflik."
Ferry M Baldan, Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional.

Sumber:
Metro TV News
http://news.metrotvnews.com/read/2014/11/10/316490/arti
-hari-pahlawan-bagi-menteri-agraria-dan-tata-ruang

33

34

GERAKKAN BANGSA MENUJU
KEMERDEKAAN SEUTUHNYA
Seiring munculnya berbagai pergerakan yang
memperjuangkan nasib Bangsa Indonesia, maka
otomatis muncul pula tokoh-tokoh berpengaruh
yang menjadi pejuang yang menggunakan
kemampuan intelektualisnya. Kita semakin
memahami bahwa untuk menjadi bangsa yang
merdeka seutuhnya, Indonesia harus mampu
menguasai dan mengelola berbagai bidang, seperti
pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, politik, agama,
ideologi hingga kebudayaan.
Soetomo, HOS Tjokroaminoto, Muhammad Hatta,
Sukarno, Ki Hajar Dewantara, Muhammad Yamin,
Douwes Dekker, adalah beberapa dari sekian
banyak tokoh intelektual yang berpengaruh dalam
pergerakan Bangsa Indonesia pada masa-masa
tersebut, dan pada saatnya pemikiran mereka
diwujudkan dalam Sumpah Pemuda, persiapan
kemerdekaan, hingga Proklamasi
Kemerderdekaan Republik Indonesia.
Seluruh usaha tersebut tidak terhenti dengan
kemerdekaan saja. Justru proklamasi pada 17
Agustus 1945 menjadi awal dari perjuangan
Bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan
yang sesungguhnya, bebas dari belenggu
pendindasan, kemiskinan, dan ketertinggalan.

"Indonesia yang berdaulat
mandiri harus berlandaskan
semangat gotong royong. Oleh
karena itu dengan jalan Trisakti,
tiga norma dalam pembangunan
infrastruktur, pembangunan
pengawasan ketimpangan
kelompok masyarakat bawah,
pembangunan yang menjadi daya
dukung lingkungan tidak bisa
dipisahkan.”
Puan Maharani, Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan .

Sumber :
jpnn
http://www.jpnn.com/read/2015/05/20/305191/PeringatiHarkitnas,-Puan-Gelorakan-Revolusi-Mental-dari-KotaPengasingan-Soekarno

35

36

PERJUANGAN
DARI MASA KE MASA
Kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah awal dari
perjuangan menuju kemerdekaan sesungguhnya.
Ada begitu banyak problem yang harus kita urai
satu per satu. Selain penindasan, kemiskinan, dan
ketertinggalan yang harus diatasi, kemerdekaan
juga berarti kemandirian bangsa untuk bisa
memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga kita
tidak bergantung kepada bangsa lain, yang berarti
membangun harga diri bangsa dengan berbagai
upaya.
Masalah-masalah yang harus dipecahkan ini selalu
berkembang, sehingga kita pun harus terus
beradaptasi agar tidak tertinggal dari negaranegara lain.
Karena itulah setiap tahun, tema perayaan hari
kebangkitan nasional diperbaharui, menyesuaikan
dengan tantangan yang dihadapi dan usaha kita
untuk mengatasinya. Jika misalnya pada tahun
2012 tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional
adalah “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional,
Kita Tingkatkan Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara yang Berkarakter, Damai, dan Berdaya
Saing Menuju Masyarakat Sejahtera,” maka pada
tahun 2015, tema ini berganti dengan “Melalui Hari
Kebangkitan Nasional, Kita Bangkitkan Semangat
Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju dan
Sejahtera.”

"Kita akan menghadapi banyak
tantangan, karena itu patriotisme
itu penting bagi generasi muda
untuk menghadapinya.
Patriotisme itu pondasi bangsa.“
Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia.

Sumber:
Tribun News
http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/27/menporapatriotisme-itu-merupakan-pondasi-bangsa

37

38

SUMBER DAYA MANUSIA,
ASET TERBESAR BANGSA
Dengan perkembangan zaman, maka kini semakin
banyak pula bidang-bidang yang memungkinkan
putera-puteri terbaik Indonesia berprestasi dan
mengharumkan nama bangsa di pergaulan
internasional. Selain prestasi, mereka juga ikut
memecahkan berbagai permasalahan bangsa dengan
bakat dan intelektualitas yang dimiliki.
Contohnya saja di bidang musik, olahraga,
kemanusiaan, seni pertunjukan, animasi, bahkan
komik. Generasi muda memiliki kebebasan luar biasa
untuk aktualisasi dirinya, sekaligus membangun rasa
bangga sebagai Bangsa Indonesia. Karena ternyata
kita pun bisa berprestasi dan setara dengan bangsabangsa lainnya, bahkan dengan negara yang lebih
maju.
Kesuksesan ini juga menjadi pemicu bagi anak-anak
muda lainnya. Mereka membuktikan bahwa hanpir
segala hal bisa diraih dengan dedikasi tinggi dan
usaha yang tanpa henti.

“Kita semua harus sadar bahwa
aset terbesar Indonesia bukan
tambang, bukan gas, bukan
minyak, bukan hutan, ataupun
segala hasil bumi; aset terbesar
bangsa ini adalah manusia
Indonesia.”
Anies Baswedan, Menteri Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Sumber:
Tribun News
http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/27/menporapatriotisme-itu-merupakan-pondasi-bangsa

39

40

PAPUA MEMBANGUN
Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Ia adalah bagian dari
perjuangan kemerdekaan kita yang diakui oleh dunia internasional.

Karena itu, proses pembangunan yang dilakukan dari waktu ke waktu pun
harus melibatkan dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat di Papua, tanpa
adanya pembedaan, diskriminasi, dan sudut pandang yang menganggap
mereka sebagai rakyat terbelakang dan sulit maju. Sebaliknya, rakyat di
Papua harus merasakan manfaat sebesar mungkin dari kebangkitan
Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia. Apapun
manfaat yang diambil dari tanah Papua harus dinikmati kembali semaksimal
mungkin oleh masyarakatnya.

Upaya mengangkat derajat Papua dengan semangat kesetaraan diwujudkan
antara lain dengan pembangunan yang memperhatikan karakter lokal dan
dana perimbangan yang termasuk salah satu yang terbesar jika
dibandingkan dengan daerah lain.
http://infopublik.id/album/108/festival-lembahbaliem-2012/page/1

41

42

PAPUA ADALAH KITA
Papua sejak awal merupakan bagian dari
persaudaraan dengan Indonesia. Meskipun dalam
sejarahnya Papua baru kembali ke pangkuan
Indonesia pada tahun 1963, namun lihat dari rasa
senasib sepenanggungan akibat penjajahan oleh
Belanda, sebenarnya Papua sudah dari awal menjadi
bagian dari kemerdekaan Indonesia. Sukarno sendiri
menegaskan hal ini dalam pidatonya “Orang kadangkadang berkata, memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah ibu pertiwi. Salah! Tidak! Irian Barat
sejak daripada dulu sudah masuk kedalam wilayah
Republik Indonesia.“
Belanda sendiri sebenarnya mengakui hal ini, dengan
menjanjikan akan mengembalikan Irian Barat. Hanya
saja tanggal penyerahannya ditunda dua tahun
setelah Konferensi Meja Bundar, sebuah janji yang
akhirnya diingkari. Belanda berusaha menjadikan
Irian Barat sebagai negara boneka yang terpisah.
Pengingkaran ini meningkatkan ketegangan
Indonesia dengan Belanda, sehingga akhirnya terjadi
konfrontrasi dan Presiden Sukarno mengeluarkan
perintah Trikora.
Upaya merebut kembali Papua tidaklah mudah dan
murah. Beberapa prajurit terbaik kita gugur dalam
beberapa insiden. Walaupun sejarah memperlihatkan
naik dan turunnya kondisi di Papua, namun pada
akhirnya sejarah berbalik dan hingga saat ini Papua
masih jadi bagian Indonesia, tumbuh dan
membangun bersama-sama.

"Ke depan kita akan ajak samasama membangun Papua dengan
pendekatan kesejahteraan dan
meningkatkan pembangunan.”
Joko Widodo, Presiden
Republik Indonesia.

Sumber:
Viva News
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/623934-jokowiajak-opm-bersama-bangun-papua

43

44

PAPUA HARAPAN
KITA SEMUA
Papua, seperti wilayah lainnya di Indonesia, memiliki
hak atas kesetaraan, kesejahteraan, dan
pembangunan. Memang di masa lalu terkesan ada
pengabaian atas nasib rakyat di Papua. Namun kini
pola pikir itu diperbaiki. Sudah saatnya Papua
merasakan kesejahteraan dan diperlakukan dengan
adil, sama seperti rakyat di pulau-pulau lainnya.
Apalagi sebenarnya Papua adalah daerah yang
begitu kaya, yang seharusnya bisa dinikmati oleh
rakyatnya sendiri.
Presiden bahkan memberi perhatian khusus terkait
masalah-masalah yang saat ini terjadi di Papua.
Antara lain mengenai nasib guru dan tentara di
perbatasan, mengurangi pengangguran,
mengentaskan konflik, memasukkan Papua ke dalam
skema tol laut, hingga renegosiasi dengan
perusahaan-perusahaan asing yang kini beroperasi di
Papua, agar mereka mau memberikan timbal balik
yang semaksimal mungkin kepada masyarakat
sekitar.
Papua hari ini adalah sebuah harapan yang kembali
dihidupkan bersama-sama. Tidak seharusnya lagi
ada ketimpangan dan penderitaan bagi Rakyat
Indonesia, di mana pun berada.

"Kemungkinan itu juga akan
disertai dengan pembangunan
perumahan. Kawasan industrinya
juga harus dikembangkan. Kita
bangun apa yang diperlukan
rakyat Papua."
Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan
Umum - Perumahan Rakyat.

Sumber:
Kompas
http://properti.kompas.com/read/2015/02/16/083000321/
Harga.Barang.Selangit.Kementerian.PUPR.Percepat.Pembangunan.Infrastruktur.di.Papua

45

46

MODAL PAPUA UNTUK
MAJU DAN BERBENAH
Papua, tidak seperti yang dicitrakan di masa lalu,
bukanlah pulau terasing yang miskin dan terbelakang.
Sebaliknya, Papua dipenuhi berbagai sumber daya,
baik alam maupun manusianya yang harus diatur
sebaik-baiknya agar memberikan kesejahteraan
sebesar-besarnya bagi rakyat yang ada di Papua.
Potensi yang cukup menonjol antara lain kebudayaan,
kesenian, pertambangan, keanekaragaman hayati,
industri, hingga berbagai produk kelautan dan
perikanan. Yang harus dipikirkan adalah penataannya
sehingga bisa memberikan manfaat maksimal dengan
pengolahan seefisien mungkin. Salah satunya dengan
membangun infrastruktur dan sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi.
Upaya ini diharapkan cukup untuk mensejahterakan
rakyat yang ada di Papua. Sehingga ke depan tidak
ada lagi rasa cemburu, atau bahkan tertindas, hanya
karena kurangnya perhatian dan sudut pandang yang
masih menganggap Papua sebagai wilayah yang
terbelakang. Indonesia harus melihat Papua seperti
juga daerah lainnya yang ingin dan berpotensi untuk
maju.

“Kami memahami bahwa
masyarakat Papua sejak lama
ingin maju dan mandiri secara
ekonomi, oleh karena itu kami
siap memfasilitasi dan membekali
masyarakat Papua dengan
beragam pelatihan yang
diperlukan untuk merintis
wirausaha.“
Anak Agung Gede Puspayoga, Menteri
Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.

Sumber:
Antara
http://www.antaranews.com/berita/508779/menkoppuspayoga-ingin-lebih-banyak-wirausaha-di-papua

47

48

GIAT MEMBANGUN
PAPUA DAN PAPUA BARAT
Janji meningkatkan kesejahteraan Papua dan Papua
Barat bukanlah retorika semata. Upaya ini
diwujudkan, salah satunya dengan alokasi anggaran
untuk Papua yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Peningkatan ini terlihat signifikan jika kita
membandingkan Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus yang dinikmati di tahun 2013 hingga
2015, yang memperlihatkan kenaikan cukup
signifikan.
Fenomena ini juga bisa diperhatikan dari
perbandingan dengan provinsi-provinsi lainnya.
Papua termasuk daerah yang mendapatkan kucuran
anggaran cukup besar dari pemerintah pusat,
bersaing Dengan provinsi seperti Jawa Timur,
Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Adanya perhatian ini harus disyukuri dan terus
ditingkatkan di masa depan, sehingga laju
pembangunan dan kesejahteraan rakyat di Papua
bisa terus terpacu, seperti juga yang terjadi di daerahdaerah lainnya di Indonesia.

“Jepang tidak punya apa-apa, tapi
mereka punya SDM yang unggul.
Karena itu, pembangunan di
Indonesia, termasuk Papua harus
bertumpu pada SDM."
Sofjan Djalil, Menteri Koordinator
Perkonomian Republik Indonesia.

Sumber:
Berita Satu http://www.beritasatu.com/nasional/277605sofyan-djalil-kunci-pembangunan-negara-terlatak-padasdm.html