Infografis Edisi 2 (Bulan Maret)

nfografis

BUKU
INFOGRAFIS
Edisi II
2015
Gelorakan “SemangatBandung”
Teknologi Bergeliat, Ekonomi Bergerak

ne top nfo
DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PENYEDIAAN INFORMASI
DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Direktorat PPI

ditppi

@ditppi

Dit PPI IKP Kemenkominfo


BUKU INFOGRAFI Edisi II 2015

Enam Paket Kebijakan Ekonomi
Tak Ada Yang Tak Mungkin

i
Pengarah

REDAKSI

Freddy H. Tulung
(Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi)

Penanggung Jawab
Siti Meiningsih
(Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi)

Editor

Naskah


Hariadhi
Nursodik Gunarjo

Dimas Aditya Nugraha
Abdullah
Septa Dewi Anggraini
Riana Riskinandini
Anastasya
Uji Agung Santosa
Yusri Evalina Sinambela
Titania Nurrahim
R. M Ksatria Bumi Persada

Pencari Data
Heryadhi
Naca
Tri Murwanti
Rokayah
Syafaat


Desain Grafis
Rolip Saptamadji
Tri Sepdian A F
Danang Firmansyah
Andi Muslim
Andrean Weby Finaka

SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, buku
infografis ini bisa selesai dan hadir di tengahtengah kita saat ini.
Buku yang berisi kumpulan infografis harian
yang diproduksi oleh Direktorat Pengolahan
dan Penyediaan Informasi (Dit PPI)
Kementerian Komunikasi dan Informatika ini
penting, karena menjadi bagian dari upaya
pemerintah memberikan edukasi dan informasi
yang benar ke masyarakat.
Informasi yang benar dan akurat mengenai

langkah strategis dan kebijakan pemerintah,
termasuk isu-isu hangat yang berkembang,
diperlukan sebagai penyeimbang dari besarnya
terpaan informasi dari media massa dan media
sosial pada saat ini. Oleh karena itu cross cek
data menjadi sangat penting, agar informasi
yang disampaikan dalam setiap infografis
benar-benar bisa mewakili kehadiran
pemerintah dalam kehidupan bermasyarakat.

Buku ini juga menjadi bagian dari etalase ribuan
data yang dimiliki oleh Direktorat Pengolahan
dan Penyediaan Informasi, Ditjen Informasi dan
Komunikasi Publik Kominfo.Data-data yang
didapat dan dikumpulkan, dipilah,
dikategosisasikan, dan diolah untuk kemudian
sedikit bagian menariknya dijadikan infografis
harian. Infografis dipilih karena dianggap lebih
mampu menarik rasa keingintahuan
masyarakat tentang informasi yang akan

disampaikan.
Diharapkan seri buku infografis ini bisa
mendukung pelaksanaan Government Public
Relation (GPR) yang pada akhirnya bisa
menjadi sebuah kaleidoskop mini tentang
perjalanan bangsa Indonesia dalam setahun.
Menyadari bahwa buku kumpulan infografis ini
masih jauh dari kata sempurna, saran dan kritik
sangat kami harapkan. Selamat membaca.

Jakarta, Maret 2015
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi
Publik
Freddy H Tulung

ii

iii

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
Pada tiga bulan pertama tahun 2015, pasar keuangan
tanah air mulai terguncang rencana kenaikan suku
bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
Efeknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pun
melemah. Namun rupiah tidak melemah sendiri,
sejumlah mata uang dari beberapa negara tetangga
juga mengalami pelemahan yang sama.
Pemerintah pun bertindak cepat dengan mengeluarkan
sejumlah kebijakan dan langkah antisipasi, seperti
menambah pemberian bebas visa kepada 30 negara,
menyuntikkan modal kepada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), pengenaan bea masuk anti dumping,
dan pemberian tax allowance. Kebijakan-kebijakan
pemerintah dalam menanggulangi pelemahan rupiah
menjadi tema utama yang diangkat dalam kumpulan
infografis Maret 2015.
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang lain juga
menghiasi buku infografis bulan Maret 2015. Sebab,

sesuai dengan visi dan misi awal, program One Day
One Infographic DitPPI memang dimaksudkan untuk
memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat
tentang kebijakan dan program-program pembangunan
pemerintah. Dengan harapan masyarakat lebih tertarik
untuk ikut berperan serta dan menjadi bagian dari
pembangunan Indonesia. Untuk kali ini yang menjadi
fokusnya adalah kebijakan ekonomi 2015 dan
pengembangan e-commerce juga e-budgeting.

Selain tema di atas, infografis di buku ini juga
membuka bagi jalan peringatan 60
Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Seperti
diketahui Indonesia menjadi tuan rumah
peringatan 60 Tahun KAA pada tanggal 19-24
April 2015. Kota Bandung pun berbenah untuk
menyambut para tamu negara yang bakal hadir
dalam peringatan tersebut. Peringatan ini menjadi
momentum penting sejarah Bangsa Indonesia
dan negara-negara lain di Kawasan Asia Afrika.

Jakarta, April 2015
Direktur Pengolahan dan Penyediaan
Informasi
Siti Meiningsih

Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peralihan KAA
Masa Depan Dunia Ada di Sekitar Ekuator
Bandung Message Untuk Perekonomian Asia-Afrika
Karnaval Asia Afrika 2015 Bukan Sekedar Nostalgia
Bandung, Saksi Kemeriahan Peringatan KAA 2015
Hidupkan Kembali Dasasila Bandung!
Tiga Untuk Kebangkitan Asia-Afrika

i
ii
iii
1

3
5
7
9
11
13

Teknologi Bergeliat, Ekonomi Bergerak
Layanan Cepat Tak Harus Mahal
Satu Instansi Satu Inovasi
Reformasi Perijinan, Genjot Investasi
Menggaet Peluang Ekonomi Digital
Inisiatif Antisipasi Perang Siber

15
17
19
21
23
25


Tegakkan Kemandirian Ekonomi Indonesia
Menghadapi Gejolak dengan Gagah Berani
Usaha Tak Kenal Henti
Memulihkan Kembali Daya Tarik Investasi
Menegakkan Aturan, Melindungi Potensi Bangsa Sendiri
Mengurangi Ketergantungan dengan yang Berkesinambungan
Semakin Dipercaya, Semakin Mendunia
Mengembalikan Aliran Dana
Tumbuh dengan Rasa Tanggung Jawab
Semakin Besar, Semakin Luas Manfaatnya
Meningkatkan Daya Tarik Indonesia di Mata Dunia

27
29
31
33
35
37
39

41
43
45
47

Peralihan Pariwisata
Terus Tumbuh, Tak Kenal Mati
Mengenali Potensi Diri Sendiri, untuk Semakin Mendunia

49
51
53

1

2

Gelorakan "Semangat Bandung"
Enam puluh tahun lalu, hanya tiga negara Afrika yang menghadiri Konferensi Asia-Afrika. Bahkan,
Sudan hadir hanya dengan kain putih bertuliskan negaranya, “Sudan”. Ia belum merdeka dan belum
mempunyai bendera.
Kini peta dunia telah berubah. Konferensi Asia-Afrika 2015 dihadiri oleh 91 negara, dengan
semangat yang sama dalam tantangan yang berbeda.Tantangan untuk memakmurkan rakyat.
Caranya adalah dengan kerja sama, bermitra secara sejajar dengan negara lain. Meningkatkan
saling pengertian, mewujudkan perdamaian dunia, dan menghentikan segala bentuk kekerasan.
Kemerdekaan Palestina juga diperjuangkan.
Pada peringatan Konferensi Asia-Arika ke-60, "Semangat Bandung" kembali digelorakan. Mencoba
untuk melanjutkan perjuangan para Pemimpin 60 tahun yang lalu.Masih segar dalam ingatan, citacita memperjuangkan kemerdekaan yang dilakukan oleh para pendahulu, kala itu semua negara
Asia dan Afrika masih terkena imbas dari kolonialisme. Dari ajang KAA timbul semangat
kebersamaan berdasarkan spirit Bandung untuk melawan setiap kolonialisme yang masih terjadi.
"Semangat Bandung" yang telah disepakati oleh para pendahulu harus menjadi pengikat untuk
membuka setiap potensi kerjasama perekonomian. Peringatan Konferensi KAA ke-60 tahun,
menghasilkan tiga kesepakatan penting: Pesan Bandung, Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis
Baru Asia-Afrika, dan Deklarasi mengenai Palestina.

http://aacc2015.id/file/tema/kaa60/images/samples/Akhir1.jpg

3

4

Masa Depan Dunia Ada
di Sekitar Ekuator
Adalah Indonesia yang menjadi penggagas bersatunya Negaranegara Asia dan Afrika dalam sebuah ikatan kerjasama. Sejarah
mencatat Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 adalah
peristiwa penting yang melahirkan kekuatan baru selain Blok
Barat dan Blok Timur. Tujuannya adalah menentang kolonialisme
serta membawa semangat perdamaian kepada dunia.
Bersama India, Pakistan, Birma dan Srilanka, ketika itu Indonesia
menyepakati untuk mengundang 29 negara Asia-Afrika. Restu
pun jatuh kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah KAA tahun
1955. Delegasi yang berasal dari 29 negara berkumpul di
Bandung untuk membahas perdamaian, keamanan, dan
pembangunan ekonomi di tengah berbagai masalah yang muncul
di berbagai belahan dunia.
Kerjasama terus berlanjut, pada tahun 2005 KAA kembali digelar
dengan dihadiri 106 delegasi negara Asia dan Afrika. Selang
sepuluh tahun, tepatnya pada tanggal 18-24 April 2015, KAA
kembali digelar dengan tema "Penguatan Kerja sama SelatanSelatan dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan dan
Perdamaian Dunia", bertempat di Jakarta dan Bandung. Kali ini
sebanyak 109 negara Asia dan Afrika, 16 negara pengamat dan
25 organisasi internasional diundang untuk berpartisipasi dalam
acara yang menghasilkan Bandung Message ini.
KAA kali ini menjadi bukti bahwa ide Soekarno dulu soal
kerjasama negara di Asia dan Afrika bukanlah hal yang mustahil.
Justru KAA menjadi bukti bahwa kekuatan negara dari dua benua
tersebut tidak dapat dipandang sebelah mata.

“Melalui forum ini saya ingin
menyampaikan keyakinan saya
bahwa masa depan dunia ada di
sekitar ekuator. Di tangan kita.
Bangsa-bangsa Asia-Afrika yang
ada di dua benua.”
Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2015/04/23/06412611/
Ini.Isi.Pidato.Jokowi.yang.Mendapat.Sambutan.Hangat.
Peserta.KAA

v

5

6

Bandung Message untuk
Perekonomian Asia Afrika
Enam puluh tahun yang lalu 29 negara di Asia dan Afrika
berkumpul di Bandung karena kesamaan tujuan, yaitu
menentang kolonialisme dan semangat perdamaian. Perang
dingin antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet ketika itu
mempersatukan 29 negara di Asia Afrika dalam sebuah jalinan
kerja sama dalam Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Diresmikan oleh Soekarno, KAA 1955 di Bandung menghasilkan
sepuluh poin kesepakatan yang disebut dengan Dasasila
Bandung. Salah satu poin Dasasila Bandung adalah agar
memajukan kepentingan bersama. Poin ini menjadi penting
mengingat ketika itu mayoritas negara di Asia dan Afrika
mengalami masa kolonialisme.
Setelah 60 tahun berlalu, tepatnya pada 18-24 April 2015,
Bandung kembali dijadikan tempat berlangsungnya KAA.
Bandung kembali menjadi tempat dilahirkannya perjanjian
diantara negara Asia Afrika lewat Bandung Message. Isinya
adalah sejumlah kerjasama yang akan dilakukan bangsabangsa Asia Afrika, antara lain soal penguatan solidaritas politik,
memperkuat kerjasama bidang ekonomi dan mempererat
hubungan sosial dan kebudayaan.
Penguatan kerjasama bidang ekonomi adalah salah satu poin
penting dari Bandung Message. Hal ini mengingat kondisi
ekonomi dunia sudah dihegemoni oleh China. Lewat Bandung
Message diharapkan negara dari dua benua tersebut dapat
saling menguatkan perekonomiannya lewat kerjasama bilateral
ataupun langsung.

“Kita menyadari pentingnya
sentralitas sektor maritim serta
kepentingan strategis Samudra
Hindia sebagai jembatan
pembangunan ekonomi di Asia dan
Afrika. Kerja sama maritim akan
menjadi salah satu pilar utama
kemitraan strategis baru Asia
Afrika.”
Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2015/04/23/19321291/Jokowi.Inil
ah.Suara.Kebangkitan.AsiaAfrika.?utm_campaign=related&utm_medium=bpkompas&utm_source=news&

v

7

8

Karnaval Asia Afrika 2015
Bukan Sekedar Nostalgia
Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar beberapa waktu lalu bisa
dibilang sukses sebagai perhelatan negara dari dua benua. Indonesia
sebagai tuan rumah bukan hanya dituntut mampu mempersiapkan acara
utama dengan baik tetapi juga acara pendukung.
Adalah Bandung yang menjadi tempat diadakannya Karnaval Asia Afrika
sebagai salah satu dari rangkaian agenda KAA 2015. Berbagai acara
pun sudah disiapkan demi perhelatan istimewa yang diadakan setiap
sepuluh tahun sekali ini. Salah satunya adalah Solidarity Day. Solidarity
Day yang bertajuk Tribute to Soekarno and Mandela yang diadakan
pada tanggal 21 April 2015. Soekarno dan Mandela dipilih sebagai
representasi tokoh solidaritas dari masa lalu.
Acara lainnya adalah Bandung 1955, Asian African Meet and Greet,
Angklung for the World, Asian African Parade, dan Festival of Nations.
Sejumlah acara tersebut dirancang semeriah mungkin untuk
memperkenalkan kebudayaan negara peserta konferensi serta
menumbuhkan solidaritas antar sesama.
Tidak dapat dipungkiri, Karnaval Asia Afrika menjadi momen
yang tidak biasa karena keberhasilan Ridwan Kamil menyulap
jalan Asia-Afrika dengan panggung-panggung yang indah.
Tantangan untuk mewujudkan tema solidaritas diantara negara Asia
Afrika pun berhasil ditaklukkan walikota Bandung tersebut.
Hal ini terbukti dari lebih dari 70 negara ikut menampilkan
kesenian dari dalam maupun luar negeri seperti India,
Tiongkok, Mesir, Yogyakarta, Solo, dan daerah lain.

“Di sini kita tidak lagi bernostalgia
tapi lebih pada menumbuhkan
semangat baru, yaitu solidaritas
antar negara KAA.”
Ridwan Kamil.
Walikota Bandung
Sumber :
http://www.aacc2015.id/?p=detberita&id=345

v

9

10

Bandung, Saksi Kemeriahan
Peringatan KAA 2015
Peringatan 60 tahun KAA lalu di Kota Bandung dipusatkan di tiga
titik paling bersejarah, yaitu kompleks Gedung Merdeka-Museum
KAA, Gedung Dwi Warna, dan Lapangan Tegalega. Tidak luput
Gedung Pakuan yang menjadi tempat bermalam para tamu.
Tempat-tempat tersebut merupakan tempat perumusan dan
kelahiran cita-cita semangat Bandung.
Rangkaian acara peringatan KAA di Gedung Merdeka dan
Gedung Dwi Warna digelar pada 18 April 2015. Gedung tersebut
adalah lokasi dimana Konferensi Asia Afrika dulu dilaksanakan
pada 1955. Diawali dengan pengibaran 109 bendera negara Asia
Afrika kemudian parade yang mengelilingi kompleks Gedung
Merdeka dan puncaknya sebanyak 1000 peserta Bandung
Historical Study Games (BHSG) berangkat menuju Gedung Dwi
Warna sambil menziarahi sedikitnya 20 titik bersejarah di kota
Bandung.
Sedangkan di Lapangan Tegallega digelar acara Asian-African
Friendship Day pada 19 April 2015. Rangkaian acara diawali
dengan senam 5000 Anak Asia Afrika, panggung seni, donor
darah, dan kampanye lingkungan. Dua acara puncak lainnya
masih diseputaran Gedung Merdeka, yaitu Temu Kangen Saksi
Sejarah KAA dan Konferensi Mahasiswa Asia Afrika (KMAA).

"Dari kota ini, mereka menggelorakan
perjuangan kemerdekaan,
memperjuangkan kesejahteraan, dan
memperjuangkan keadilan bagi
bangsa-bangsa Asia dan Afrika."
Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Sumber :
http://www.mediaindonesia.com/misore/read/1240/KAA-JalanKaki-yang-Penuh-Harapan/2015/04/24

v

11

12

Hidupkan Kembali Dasasila Bandung!
Konferensi Asia Afrika di Bandung yang dilaksanakan pada 1825 April 1955 berhasil dalam merumuskan masalah umum,
menyiapkan pedoman operasional kerjasama antarnegara
Asia-Afrika, serta menciptakan ketertiban dan perdamaian
dunia. Hasil dari pertemuan tersebut menghasilkan sepuluh
poin hasil pertemuan yang dikenal sebagai "10 Dasasila
Bandung" dimana di dalamnya memuat cerminan
penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua
bangsa, dan perdamaian dunia.
Semangat berlanjut pada hasil dari Konferensi Asia Afrika 2005
yang menghasilkan New Asian-African Strategic Partnership
(NAASP) atau yang dikenal dengan Nawasila. KAA 2005
menegaskan kembali bahwa Semangat Bandung yang
dihasilkan dari KAA 1955 dulu tetap merupakan landasan yang
solid, relevan, dan efektif untuk menjadi acuan dalam
berhubungan di antara negara-negara Asia dan Afrika, dan
menyelesaikan masalah-masalah global yang menjadi
kepentingan bersama. Konferensi Bandung 1955 tetap
merupakan sebuah lampu penerang menuju kemajuan Asia
dan Afrika di masa datang.
Baik Dasasila dan Nawasila menjadi tuntunan kerja sama Asia
Afrika ke depan yang meliputi kerja sama di bidang politik,
ekonomi, dan sosial. Jika 60 tahun lalu, para pencetus KAA
bisa memberikan harapan dan memicu dekolonialisasi, para
pemimpin di Asia dan Afrika saat ini bisa menciptakan tatanan
dunia baru.

"Dalam pertemuan tersebut (KAA
2015) muncul beberapa pemikiran,
di mana para menteri (Asia Afrika)
menekankan Dasasila Bandung
masih relevan digunakan
mengatasi berbagai tantangan
masa kini."
Retno L P Marsudi
Menteri Luar Negeri
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/04/22/nn6z
s8-menlu-dasasila-bandung-masih-relevan

v

13

14

Tiga Untuk Kebangkitan Asia-Afrika
Peringatan Konferensi Asia Afrika menghasilkan tiga dokumen
yaitu Pesan Bandung 2015 (Bandung Messsage 2015), Deklarasi
penguatan kemitraan strategis Asia dan Afrika dan Deklarasi
kemerdekaan Palestina.

Tiga dokumen hasil maksimal yang bisa disepakati
dan dikeluarkan konferensi itu telah mencakup
secara umum aspirasi negara-negara Asia-Afrika
yang tidak dapat diabaikan oleh siapa pun.

Dokumen pertama, Bandung Message merupakan pesan visioner
hasil rumusan dari negara-negara Asia Afrika dengan tujuan
memperkuat solidaritas dan kerja sama antarnegara-negara Asia
dan Afrika di berbagai bidang. Pesan itu mengedepankan kerja
sama yang baru secara nyata dan revitalisasi penguatan
kemitraan Asia Afrika dalam hal solidaritas politik, kerja sama
ekonomi, dan hubungan sosial budaya sebagai tiga pilar utama.

Suara yang disampaikan dalam konferensi ini adalah
suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika.

Dokumen kedua, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika
(NAASP) berisi kerangka kerja implementasi dan tindak lanjut
Pesan Bandung 2015. Penguatan solidaritas, persahabatan dan
kerja sama. Kajian ulang terhadap perkembangan kerja sama
NAASP selama sepuluh tahun terakhir. NAASP pertama kali
dideklarasikan pada KAA 2005. Kerja sama nyata pada upaya
pemberantasan terorisme, membentuk pusat jejaring penjagaan
perdamaian, mengecam aksi ekstrimisme atas nama agama.
Dokumen ketiga yaitu Deklarasi Palestina berisi delapan poin
yakni dukungan untuk kemerdekaan Palestina, apresiasi
perjuangan Palestina dan keuletannya, mempromosikan solusi
dua-negara, mengutuk pendudukan Israel, mengutuk serangan
Israel, dukungan untuk rekonstruksi Gaza, mendorong realisasi
permohonan Palestina untuk menjadi anggota PBB, dan
mendorong negara-negara Asia dan Afrika yang belum mengakui
Palestina sebagai sebuah negara untuk melakukannya.

“Sekali lagi, suara-suara
kebangkitan bangsa-bangsa Asia
Afrika. Oleh sebab itu, suara dan
keputusan kita tidak dapat
diabaikan oleh siapapun.”
Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia

Sumber :
http://setkab.go.id/jadi-forum-terbesar-di-luar-pbbpresiden-jokowi-keputusan-ktt-asia-afrika-tidakbisa-diabaikan/

v

15

16

Teknologi Bergeliat,
Ekonomi Bergerak
Saat ini infrastruktur jaringan internet terus bertambah, makin merata dan terjangkau harganya.
Aplikasi internet serta berbagai layanan konten juga akan meningkat dengan pesat. Dari layanan
pemerintahan, perkantoran dan sekolah hingga layanan mobile personal.
Rakyat Indonesia menjadi salah satu pengguna internet terbanyak di dunia. Tahun 2014 tercatat
sekitar 87 juta pengguna dan pengakses dunia maya. Tuntutan akan kualitas akses internet yang
lebih cepat pun kian mengemuka. Ada kecenderungan masyarakat kian dominan mengakses
internet melalui perangkat bergerak. Pada 2014, tercatat pengguna telepon seluler di Indonesia
melebihi 281 juta pengguna, melebihi 251 juta jiwa populasi di Indonesia.
Ke depan, teknologi akan makin konvergen dan berjalan pada platform tunggal berbasis internet
protokol. Ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke juga bisa lebih menyatu karena
penduduknya bisa melakukan kerja-kerja sinergi antarpulau (telework). Berbagai aktivitas akan
dapat berlangsung lebih cepat, efisien dan efektif dengan dukungan konvergensi antara teknologi,
komunikasi dan informasi.
Trend bisnis dan layanan pemerintah masa depan akan dominan berlangsung melalui internet.
Transaksi akan berlangsung lebih efisien dengan tingkat keuntungan yang akan lebih optimal.
Layanan publik pun lebih transparan untuk menopang laju gerak ekonomi masyarakat.

http://infopublik.id/album/126/pekan-informasi-nasional-2013-/

17

18

Layanan Cepat Tak Harus Mahal
Kebutuhan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia cenderung
meningkat dari kuantitas maupun kualitas. Kini setiap orang tak
hanya cukup menggunakan fitur suara dan Short Message System
(SMS). Melalui telepon seluler, orang berharap banyak dapat
mengakses internet di mana saja, kapan saja dan secara cepat.
Akses data yang cepat dan stabil kini lebih dibutuhkan untuk
berbagai keperluan bisnis, pendidikan maupun hiburan.
Pertengahan tahun ini pemerintah menargetkan sudah bisa
mengomersilkan 4G LTE (Long Term Evolution) yang ada di pita
frekuensi 1.800 MHz. Perlahan, generasi baru ini menggantikan
jaringan 2G yang sudah tidak mampu mencukupi tuntutan
konsumen atas layanan yang cepat dan berkualitas.
Pemindahan kanal itu dilakukan bertahap per wilayah dengan cara
swap frekuensi. Guna memastikan layanan 2G tetap bisa diakses
kebanyakan konsumen, tetap disediakan kanal kosong untuk
transisi dengan pola in-direct. Pasalnya masih ada sekitar 90 juta
pelanggan layanan seluler masih menggunakan fitur suara dan
SMS.
Tak lama lagi, setiap rakyat dapat menggunakan
handset yang dapat mengakses layanan 4G dengan murah.
Pemerintah mengatur Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
terkait konten lokal sebesar 40 persen pada ponsel pintar 4G LTE
yang diedarkan di Indonesia. Bukan harga murah saja yang
nantinya bisa dinikmati masyarakat melalui implementasi TKDN,
namun kemudahan memperoleh handset 4G bagi masyarakat.

“4G memang bisa 15 kali cepat dari
jaringan 3G. Namun, bukan berarti
memaksa masyarakat untuk pakai
handset serba mahal!”
Rudiantara,
Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sumber :
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150406134145-18544496/menkominfo-ingin-4g-lte-babat-pengguna-2g/

v

19

20

Satu Instansi Satu Inovasi
Kreativitas dan inovasi layanan pemerintah merupakan kunci
untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Masyarakat memerlukan kecepatan, keamanan, kemudahan
dan kejelasan informasi yang dibutuhkannya agar dapat terlibat
dalam setiap pengambilan kebijakan.
Jaringan online pemerintahan merupakan komitmen
pemerintah agar terwujud tata kelola pemerintahan bersih dan
efektif, serta mengedepankan tranparansi di hadapan publik.
Seluruh informasi akan terintegrasi dalam sistem online di
setiap kementerian, lembaga dan badan pemerintah serta
pemerintahan di daerah. Masyarakat tidak lagi kesulitan
mencari informasi dan layanan karena sudah terintegrasi di
satu sistem e-government.
Pada saat yang sama aparatur negara dituntut untuk
menciptakan suasana kedekatan serta membangun
kepercayaan masyarakat melalui pelayanan prima kepada
publik. Layanan prima ditandai dengan layanan yang lebih
baik, tidak rumit, menghemat biaya serta ada optimalisasi
peran sumber daya manusia.
Satu instansi, satu inovasi (one agency, one innovation)
berarti setiap kementerian, lembaga dan pemerintah daerah
diwajibkan untuk menciptakan minimal satu inovasi pelayanan
publik setiap tahunnya.

“E-government yang menerapkan
sistem digital dalam pemerintahan
memungkinkan pemerintahan
daerah akan terintegrasi dengan
pemerintah pusat yang juga mudah
diakses masyarakat secara luas.”
Yuddy Chrisnandi,
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.
Sumber :
http://www.antaranews.com/berita/465662/menpan-pemerintahefektifkan-belanja-it-di-e-government

v

21

22

Reformasi Perijinan, Genjot Investasi
Saat ini layanan perizinan tidak harus memakan ribuan lembar
kertas. Cukup satu kertas terdaftar agar lebih mudah dalam
penyimpanan dan efesien. Reformasi perizinan untuk
memotong jalur proses birokrasi perizinan agar dapat
mendorong invetasi sektor komunikasi dan informatika.
Dalam perizinan di bidang pos, telekomunikasi dan spektrum
frekuensi radio, pemerintah telah memangkas waktu rata-rata
14 hari sebelumnya dipersingkat menjadi 7 hari kerja. Layanan
izin sertifikasi alat dan perangkat telekomunikasi yang semula
30 hari menjadi 23 hari untuk uji fisik, penerbitan sertifikat 8
hari menjadi 6 hari, pengujian 22 hari menjadi 17 hari. Adapun
izin penyelenggaraan komunikasi radio antar penduduk dari 23
hari menjadi 10 hari.
Penyederhanaan izin prinsip penyelenggaraan telekomunikasi
juga telah memangkas lamanya proses perizinan yang
sebelumnya selama 60 hari kerja. Kini izin prinsip jaringan,
penyelenggaraan jasa dan jasa penyediaan konten pada
jaringan bergerak seluler dan jaringan tetap lokal dengan
mobilitas terbatas dilayani paling lama 14 hari kerja.

“Reformasi perizinan untuk
memotong jalur proses birokrasi
perizinan yang tidak memberikan
nilai tambah.”
Rudiantara,
Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sumber :
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4393/Kemkominfo+Per
singkat+Proses+Izin+Bidang+Postel+dan+Penyiaran/0/berita_satker

v

23

24

Menggaet Peluang Ekonomi Digital
Salah penentu perkembangan ekonomi Indonesia adalah
optimasi ranah digital. Ya, model bisnis masa depan ada di
e-commerce. Jika industri e-commerce digarap dengan baik,
kegiatan ekonomi digital di masa mendatang bisa bergerak
lebih cepat.
Transaksi e-commerce menyebabkan pengefisienan biaya
operasional pada perusahaan. Bisnis digital itu tak bergantung
pada sedikit atau banyak karyawan dan jumlah stok barang
yang tersedia. Efisiensi terjadi karena sistem supply
management yang baik dengan bantuan teknologi dan aplikasi
internet.
Pada 2013, industri e-commerce di Indonesia nilainya
mencapai 8 miliar dollar AS. Sepuluh tahun mendatang
diperkirakan 20 persen uang yang berputar berasal dari digital
economy. Bisnis kreatif berbasis internet itu dominan dimotori
generasi muda. E-commerce, terus tumbuh seiring
meningkatnya pengguna internet di Indonesia.
Pemerintah komitmen mendorong perkembangan
e-commerce. Salah satunya adalah belum akan mengenakan
pajak agar infant industry tetap akan berkembang. Tak hanya
itu, pemerintah juga memperkuat sistem keamanan dan
sertfikasi bagi pengelola e-commerce terutama dari kalangan
usaha kecil dan menengah.

“UKM itu harus menjadi pilar
e-commerce Indonesia.“
Rudiantara,
Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sumber :
http://www.ciso.co.id/2015/06/menata-e-commerce-indonesia/

v

25

26

Inisiatif Antisipasi Perang Siber
Indonesia adalah negara yang begitu potensial terancam
serangan dunia siber. Berbagai kepentingan, baik politik,
hukum, dan budaya di ranah internasional banyak yang
melibatkan Indonesia. Perekonomian yang sedang mulai
membaik, industri kreatif yang terus bertumbuh, dan negara
yang makin mandiri dapat menciptakan gesekan berbagai
kepentingan.
Sepanjang 2014, Indonesia mendapat serangan siber lebih dari
42 juta kali dan berisiko besar terkena dampak keamanan siber
yang lemah. Beragam serangan yang menargetkan domain
.go.id itu berlangsung melalui aktivitas malware, ancaman
phising, celah keamanan, serta domain leakage atau
pemalsuan domain.
Ke depan, potensi besar selain perang informasi,adalah perang
intelijen, ideologi, perang elektronika dan perang siber.
Mengatasi risiko serangan siber tersebut, pemerintah tengah
menyusun insiatif untuk meningkatkan kemanan infrastruktur
nasional. Pemerintah juga tengah mempertimbangkan
pembentukan Badan Siber Nasional. Badan ini akan
mendorong secure goverment line dan kesatuan
strategi untuk keamanan siber di Indonesia.
Salah satu langkah mendasar yang dapat mendorong sistem
yang lebih aman adalah kebijakan peletakan server di dalam
negeri, standar keamanan cloud yang mumpuni, dan
pendidikan publik agar lebih waspada dalam berselancar di
dunia maya.

“Serangan yang diarahkan kepada
instansi-instansi melalui dunia maya
saat ini semakin serius, yang
berpotensi menghalangi pemerintah
dari memberikan layanan publik yang
optimal.”
Tedjo Edhy Purdijatno,
Menteri Koordinator Bidang Politik
Hukum dan Keamanan.
Sumber :
http://berita.suaramerdeka.com/potensi-serangan-cyber-ke-instansipemerintah-makin-serius/

v

27

28

Enam Paket Kebijakan Ekonomi
Akhirnya, Presiden Joko Widodo menyepakati enam paket kebijakan untuk memperbaiki kondisi
ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
Paket ini diyakini akan efektif untuk mempercepat reformasi struktur perekonomian, salah satunya
penurunan defisit transaksi berjalan di bawah tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto pada
2015.
Pertama, pemberian insentif pajak kepada perusahaan yang melakukan ekspor dan perusahaan
yang melakukan reinvestasi di dalam negeri dari keuntungan yang didapatnya.
Kedua, fasilitas pajak tax allowance untuk perusahaan yang melakukan investasi di Indonesia
terutama yang menciptakan lapangan kerja, penggunaan kandungan lokal, orientasi ekspor 30%
dari produksi dan melakukan research and development.
Ketiga, membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk mendorong sektor logistik salah
satunya untuk galangan kapal, peralatan berkaitan dengan industri kereta api, angkutan udara dan
sejenisnya.
Keempat, upaya perlindungan produk dalam negeri melalui kebijakan Bea Masuk Anti Dumping
Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS).
Kelima, pemerintah memberikan bebas visa kunjungan singkat kepada wisatawan pada 30 negara
Baru.
Keenam, penggunaan biofuel yang diharapkan bisa menghemat devisa yang dipakai untuk impor
solar.

http://download.antarafoto.com/search-result/dom-1441266012

29

30

Menghadapi Gejolak dengan
Gagah Berani
Tidak bisa dipungkiri, nilai tukar mata uang sebuah negara
akan selalu naik dan turun, tergantung banyak faktor, termasuk
perkembangan nilai mata uang lain, seperti Dollar, selain juga
performa perekonomian di dalam negeri. Semenjak akhir 2014
hingga pertengahan 2015, perekonomian Amerika Serikat terus
membaik sehingga memperkuat nilai tukar mata uangnya.
Adalah hal yang masuk akal jika kemudian mata uang lainnya
menjadi turun, termasuk Rupiah. Selain itu, juga ada factor
internal yang disebabkan oleh tingginya permintaan mata uang
Dollar di dalam negeri.
Dengan berbagai usaha, di antaranya dengan mengurangi
pemakaian bahan bakar fosil yang tak terbarukan,
meningkatkan penerimaan negara melalui pariwisata, hingga
pemberian keringanan bagi investor yang ingin menanamkan
modalnya ke Indonesia, Rupiah termasuk mata uang yang
tidak turun terlalu tajam dibanding mata uang lainnya. Ini perlu
disyukuri, selain juga menjadi lecutan bahwa kita masih harus
terus berbenah, memperbaiki diri.
Tak ada mata uang yang selamanya stabil, atau selamanya
menguat. Karena itulah pemerintah tidak menyerah atau
berdiam diri menghadapi penurunan nilai tukar Rupiah ini.

“Saya sangat optimistis dan
percaya diri, karena dibanding
negara lain, situasi kita lebih baik
dalam enam bulan ini.”
Joko Widodo,
Presiden Republik Indonesia.
Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/610560/rupiah-diprediksimenguat--jokowi-optimistis

v

31

32

v

Usaha Tak Kenal Henti
Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah secara bersamaan
untuk bisa memperkuat Rupiah. Tentunya tidak ada cara yang
instan. Semua butuh waktu untuk bisa memperbaiki masalah
hingga ke sumbernya, sekaligus memulihkan kepercayaan
dunia internasional kepada Indonesia.
Langkah yang diambil di antaranya mendorong investasi
masuk ke Indonesia, insentif pajak, perlindungan terhadap
industri dalam negeri, mendorong industri pariwisata,
peningkatan kandungan bahan bakar nabati, penerapan letter
of credit, hingga restrukturisasi dan revitalisasi badan usaha
milik negara. Semuanya dilakukan dengan tujuan
mengembalikan aliran uang ke Indonesia.
Kebijakan pemerintah ini tidak bisa berjalan dan menampakkan
hasil begitu saja. Hal ini butuh kedisiplinan, dukungan, dan
kepercayaan dari kita bersama.

“Kita akan terus mendorong
pembangunan infrastruktur,
perbaikan regulasi, meningkatkan
ekspor dan mempermudah
investasi.“
Sofyan Djalil,
Menteri Koordinator Perekonomian
Republik Indonesia.
Sumber :
http://www.suara.com/bisnis/2015/06/12/184825/rupiah-melemahini-penjelasan-menko-sofyan-djalil

33

34

v

Memulihkan Kembali
Daya Tarik Investasi
Membujuk investor agar kembali masuk ke Indonesia bukanlah
hal mudah, namun juga bukan hal mustahil untuk dilakukan.
Berbagai keringanan kini diberikan untuk yang ingin
menanamkan kembali modalnya ke negara ini.
Keringanan ini tidak diberikan begitu saja, namun juga harus
memberi keuntungan jangka panjang bagi Indonesia. Misalnya
insentif pajak diberikan kepada investor yang mau
menanamkan modal dalam jumlah besar, perusahaanperusahaan yang berorientasi ekspor, menggunakan
kandungan lokal yang tinggi, hingga yang memiliki niat baik
untuk mengembangkan research and development (R&D) di
Indonesia. Tax allowance juga diberikan kepada perusahaan
yang mau melakukan reinvestasi keuntungan atau deviden
yang akan dibagikan atau dikembalikan ke negara asal.
Sehingga bukan sekedar memanjakan investor, namun ada
begitu banyak imbal balik yang bisa didapat Indonesia dengan
memberikan berbagai fasilitas tersebut. Jadi kebijakan ini
adalah solusi yang menguntungkan berbagai pihak.

“Tujuan dari diberikannya fasilitas
tax allowance adalah untuk
mendorong kegiatan investasi
langsung di Indonesia.”
Bambang Brodjonegoro,
Menteri Keuangan Republik
Indonesia.
Sumber :
http://economy.okezone.com/read/2015/06/11/20/1164006/selaintax-allowance-pengusaha-berpeluang-dapat-extra-allowance

35

36

Menegakkan Aturan, Melindungi
Potensi Bangsa Sendiri
Suburnya praktik dumping selain merugikan keuangan negara,
juga merugikan pengusaha lokal. Dengan persaingan yang
tidak sehat, produk impor akan membanjiri pasar dalam negeri.
Dalam jangka panjang, industri dalam negeri tak mampu
bersaing, hancur, dan menyebabkan kita semakin bergantung
kepada impor. Akibatnya perdagangan semakin tidak
berimbang dan Rupiah akan turun tajam.
Untuk itu, pemerintah baru sedang mengupayakan
pelaksanaan kebijakan anti-dumping yang lebih ketat.
Tujuannya agar produk dalam negeri bisa bersaing secara
sehat dengan produk impor.

"Berbagai produk dumping sangat
mengganggu ekonomi dan industri
dalam negeri. Ini akan dikenakan
bea anti-dumping sementara, bea
masuk tindakan pengamanan
sementara. Bisa kita impose
langsung, ini sudah lama sekali
diminta industri dalam negeri.”
Sofyan Djalil,
Menteri Koordinator Perekonomian
Republik Indonesia.
Sumber :
http://ekbis.sindonews.com/read/976232/34/pemerintah-akankenakan-bea-masuk-anti-dumping-1426245104

v

37

38

Mengurangi Ketergantungan
dengan yang Berkesinambungan
Energi terbarukan adalah masa depan kegiatan ekonomi
Indonesia. Secara perlahan namun pasti, kandungan bahan
bakar nabati (BBN) dalam biodiesel di Indonesia terus
dinaikkan. Hal ini mendatangkan dua keuntungan sekaligus,
yaitu mengurangi ketergantungan Indonesia atas impor bahan
bakar minyak fosil, dan di sisi lain mengurangi polusi, sehingga
ramah lingkungan. Sehingga ke depannya, Indonesia semakin
mandiri dan memiliki ketahanan energi yang lebih baik.
Namun dampak lingkungan dari produksi BBN juga sangat
diperhatikan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
mensyaratkan tidak boleh mengorbankan hutan alam atau
lahan gambut sekadar untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan kandungan 15% BBN. Sebab BBN tidak didapat
begitu saja dengan gratis. Untuk memenuhi kebutuhan ini,
diperlukan sumber minyak dari sawit, yang pada akhirnya akan
menciptakan kebutuhan lahan penanaman. Karena itu, lahan
terbengkalailah yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi
target ini, bukan dengan merusak lahan gambut atau hutan
alam. Sehingga flora dan fauna Indonesia bisa tetap lestari.

"Pakai sawit yang ada! (untuk
perluasan), kalau lahannya bukan di
gambut dan tidak merusak hutan
alam, itu tidak apa-apa."
Siti Nurbaya Bakar,
Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/19/213904026/Me
nhut.Dukung.Mandatory.Biodisel.15.Persen.tapi.

v

39

40

Semakin Dipercaya, Semakin Mendunia
Adanya letter of credit (L/C) memberi rasa keamanan bagi
kedua pihak, karena penjual mendapat jaminan pembayaran
dari bank yang bisa dipercaya. Sementara pembeli mendapat
jaminan kelengkapan dokumen yang dikehendakinya sebagai
syarat pembayaran kepada penjual melalui Bank yang telah
ditunjuk. Untuk alasan inilah L/C menjadi bagian penting dari
perdagangan internasional. Dalam jangka panjang, penerapan
L/C juga mempermudah monitor terhadap perdagangan antar
negara.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 4/M-DAG/PER/1/2015
telah mewajibkan pelaku ekspor empat komoditas unggulan,
yakni mineral, batubara, minyak bumi dan gas serta minyak
sawit untuk menggunakan L/C sejak 1 April 2015, sehingga
tercipta ketertiban dalam dunia usaha serta menumbuhkan
rasa aman. Diharapkan, kepercayaan dunia internasional
semakin membaik, dan di sisi lain memberi kepastian kepada
eksportir di Indonesia. Sehingga hal ini semakin
menguntungkan pengusaha di Indonesia. Sebab kita semua
memahami bahwa kepercayaan adalah segalanya di dalam
dunia usaha.

"Bagi eksportir, mereka akan
memperoleh rasa aman dalam
bertransaksi, serta kepastian order
dan kepastian produksi bagi pelaku
usaha.”
Rachmat Gobel,
Menteri Perdagangan
Republik Indonesia.
Sumber :
http://ekbis.sindonews.com/read/950689/34/ekspor-barang-tertentuwajib-gunakan-l-c-mulai-april-1421238426

v

41

42

Mengembalikan Aliran Dana
Selama ini, perusahaan asuransi Indonesia lebih sering
melakukan reasuransi di luar negeri. Sebab perusahaan
reasuransi yang saat ini ada belum cukup besar untuk
bisa menjamin bisnis perusahaan-perusahaan asuransi di
Indonesia. Hal tersebut berdampak negatif terhadap transaksi
berjalan Indonesia akibat dana yang mengalir ke luar.
Menurut Menteri Keuangan, asuransi dan pelayaran adalah
bidang yang menyumbangkan defisit neraca jasa terbesar. Hal
ini akhirnya akan ikut berperan dalam pelemahan rupiah.
Karena itu pemerintah tidak tinggal diam saja membiarkan hal
ini menjadi berlarut-larut. Masalah tersebut akan segera
menjadi masa lalu. BUMN bernama Indonesia Re terbentuk,
sebagai hasil penggabungan PT Reasuransi Umum Indonesia
Persero dan PT Reasuransi Indonesia Utama Persero Dengan
ekuitas yang lebih besar, Rp2,5 triliun, diharapkan kapasitas
premi reasuransi dari perusahaan asuransi di dalam negeri
bertambah, dan mengurangi defisit neraca jasa, sehingga
akhirnya memperkuat struktur perekonomian negara.

“Harus diperbesar, supaya
reasuransi itu ada di wilayah kita.”
Bambang Brodjonegoro,
Menteri Keuangan Republik
Indonesia.
Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/562323-mayoritas-asuransidi-indonesia-dijaminkan-ke-luar-negeri

v

43

44

v

Tumbuh dengan Rasa
Tanggung Jawab
Kekurangan modal yang dialami BUMN adalah
masalah berkepanjangan yang membutuhkan
pemecahan segera. Sebab BUMN bukan hanya
bertujuan menciptakan profit, namun juga
kegiatannya harus memberikan efek positif terhadap
rakyat.
Maka Penanaman Modal Negara diharapkan bisa
mengatasi masalah ini. Sebanyak Rp64,8 triliun
dalam bentuk PMN akan dikelola oleh 37 BUMN.
Pemanfaatannya pun akan dilakukan secara
bertanggungjawab. Sebagai bukti komitmen, pada
tanggal 6 Maret 2015, Menteri BUMN dan Menteri
PAN-RB telah melakukan penandatanganan Piagam
Pencanangan Pembangunan Zona Integritas
Kementerian BUMN. Hal ini terkait aset yang harus
dikelola hampir mencapai Rp4.500 triliun. Nilai
sebesar ini harus dianggap sebagai sebuah tanggung
jawab dan kepercayaan dari seluruh rakyat
Indonesia.

“Aset ini dimiliki rakyat
Indonesia. Modal yang kita
kelola itu milik rakyat. Jangan
sekali-kali merasa milik kita
pribadi. Bagaimana kita bisa
bertanggung jawab penuh
terhadap uang rakyat ini.”
Rini Soemarno,
Menteri Badan Usaha Milik
Negara Republik Indonesia.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/06/110
100726/Menteri.Rini.Aset.BUMN.Rp.4.500.Triliun.Milik.R
akyat.Indonesia

45

46

Semakin Besar,
Semakin Luas Manfaatnya
Untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah
berdaya saing tinggi, go public bisa menjadi salah
satu pilihan untuk mendapatkan modal dan
membangun transparansi. Dengan go public,
perusahaan bisa meningkatkan likuiditas dan
meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.
Dengan semakin membesarnya perusahaan, maka
diharapkan semakin banyak pula manfaat yang
diberikan kepada lingkungan sekitarnya. Selain itu,
status perusahaan yang telah menjadi milik publik
juga membuat perusahaan harus membangun
budaya keterbukaan sehingga diharap bisa menekan
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di BUMN.
Sehingga ke depan BUMN tidak lagi dicitrakan
sebagai beban negara, namun justru menjadi salah
satu andalan negara dalam memenuhi kebutuhan
rakyat.
Tentunya tidak seluruh BUMN dilepas begitu saja
kepada pasar. Hingga saat ini tercatat 20 dari 138
perusahaan telah go public, setelah melalui
mekanisme yang sangat ketat.
Tindakan go public bukanlah usaha menjual aset
negara demi kepentingan pribadi, namun adalah
sebuah usaha untuk memperkuat BUMN agar bisa
memberikan manfaat yang semakin besar untuk
bangsa dan negara.

“Tantangan semakin berat,
maka semakin semangat. Kita
dapat kesempatan untuk bisa
menunjukkan BUMN dapat
bermanfaat bagi negeri,
banggakan bangsa dan
Negara.”
Rini Soemarno,
Menteri Badan Usaha Milik
Negara Republik Indonesia.
Sumber :
http://www.imq21.com/news/print/302334/20150528/111
817/Rini-Soemarno-Kumpulkan-119-BUMN-diPertamina.html

v

47

48

Meningkatkan Daya Tarik Indonesia
di Mata Dunia
Pariwisata adalah salah satu penyelamat ekonomi Indonesia
yang telah berulangkali melewati krisis. Dengan mengurangi
biaya yang harus dibayarkan oleh turis, maka kita bisa
berharap kunjungan akan makin meningkat, sehingga
meningkatkan angka belanja wisatawan saat menikmati
keindahan negeri ini. Hal ini diharapakan akan membantu
membangkitkan perekonomian Indonesia.
Karena itu, pemerintah berusaha keras untuk membuat dunia
pariwisata Indonesia makin menarik, antara lain dengan
kebijakan pembebasan visa. Dengan kebijakan penambahan
daftar negara bebas visa, turis-turis dari 30 negara akan
menikmati kebijakan bebas visa, selain 15 negara lainnya yang
telah lebih dahulu mendapat fasilitas menarik ini. Sehingga
total ada 45 negara yang wisatawannya akan semakin
menikmati kunjungan
di Indonesia.
Meningkatnya kunjungan turis mancanegara diharapkan bisa
mendatangkan devisa, dan dalam jangka panjang memperkuat
kembali nilai tukar rupiah dan perekonomian bagi Indonesia.

“Kita harapkan akan ada tambahan
sekitar satu juta wisman yang kalau
dikonversi ke Dollar itu US$ 1 miliar.”
Arief Yahya
Menteri Pariwisata Republik Indonesia.
Sumber :
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/601962-australia-takmasuk-daftar-bebas-visa-di-ri--mengapa-

v

49

50

Tak Ada yang Tak Mungkin
Target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 10 juta orang, dengan perolehan devisa USD
10 miliar, merupakan angka yang masuk akal bila diiringi langkah-langkah konkret yang lebih serius.
Bagaimana tidak, pariwisata Indonesia dinilai memiliki keunggulan dari sisi destinasi dan harga.
Tak hanya itu, industri pariwisata Indonesia juga sudah memiliki pertumbuhan yang bagus yaitu 7,2
persen per tahun. Angka ini bahkan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia yang
hanya mencatatakan angka sebesar 4,7 persen.
Dengan jumlah turis dunia yang mencapai 1,3 miliar orang, maka masih ada potensi untuk
meningkatkan pertumbuhan kunjungan wisata.
Dalam lima tahun ke depan pemerintah menetapkan target kunjungan 20 juta wisatawan asing,
dengan target pemasukan devisa Rp 260 triliun. Angka yang menurut Menteri Pariwisata Arief
Yahya, sangat wajar. Karena selama 2014 sektor pariwisata menyumbang devisa sebesar US$
10,69 miliar atau setara dengan Rp 136 triliun.
Di samping itu, pariwisata merupakan sektor yang paling potensial mendatangkan devisa dan paling
mudah menciptakan lapangan kerja. Kebutuhan investasinya, hanya US$ 3 ribu per orang, jauh
lebih rendah dari investasi di industri padat modal yang memerlukan US$ 100 ribu per orang.

http://download.antarafoto.com/search-result/dom-1440415201

51

52

Terus Tumbuh, Tak Kenal Mati
Pariwisata adalah industri yang tidak pernah lekang
dimakan waktu, tak mati ditekan oleh krisis. Industri
ini akan tumbuh di mana pun ada atraksi, seni dan
budaya, atau keindahan alam yang bisa dinikmati
oleh siapa saja. Syaratnya, pemerintah dan
masyarakat sekitar mau bersama-sama membangun
pariwisata sesuai karakter dan potensi yang dimiliki di
daerah masing-masing.
Dengan penggarapan yang serius dan promosi
berkelanjutan, kunjungan wisatawan ke Indonesia
makin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan dalam
keadaan ekonomi lesu akibat lonjakan harga BBM
pada bulan November hingga Desember 2014, dunia
pariwisata tetap membawa kabar gembira kenaikan
kunjungan wisatawan. Ini akan terus berlanjut
seandainya pembangunan dunia pariwisata dilakukan
secara profesional, bahkan memanfaatkan bantuan
teknologi yang mempermudah wisatawan, baik dari
dalam negeri maupun mancanegara dalam
menikmati kekayaan Indonesia.
Sehingga dalam jangka panjang, diharapkan
pariwisata bisa diandalkan untuk meraup devisa yang
akhirnya membantu ketahanan mata uang kita.

"Kita harus punya ukuran standar
internasional untuk pariwisata. Hal
yang harus kita lakukan adalah
membangun empat hal, yaitu:
pertama infrastruktur, kedua ICT
(information and communication
technologies), ketiga health dan
keempat hygyne.“
Arief Yahya
Menteri Pariwisata
Republik Indonesia
Sumber :
http://lifestyle.liputan6.com/read/2125702/2019pariwisata-ri-targetkan-20-juta-wisatawan-mancanegara

v

53

54

Mengenali Potensi Diri Sendiri,
untuk Semakin Mendunia
Pariwisata adalah kebanggaan kita sebagai sebuah bangsa.
Bukan hanya keuntungan finansial, secara tak langsung ia
telah dan akan menjadi perwakilan citra kita di mata dunia
internasional. Potensi wisata alam adalah hasil keseriusan kita
menjaga lingkungan. Potensi wisata budaya adalah hasil
keseriusan kita menjaga kelestarian seni dan budaya.
Sementara potensi wisata kreatif (manmade) adalah
perjuangan panjang membina seniman, pengrajin, arsitek, dan
profesi lainnya yang berhubungan dengan kreativitas.
Indonesia memiliki seluruh potensi ini. Hal ini akan
mempengaruhi cara pandang orang luar dalam menilai
Indonesia.
Untuk itu, dibutuhkan kejelian dalam mengenali potensi yang
ada di masing-masing daerah dan selanjutnya diolah seoptimal
mungkin dengan manajemen yang profesional. Diharapkan,
dengan pengelolaan yang baik, maka jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia akan meningkat, lebih baik lagi
dibanding peningkatan yang kini ada.
Jika hal ini bisa diwujudkan, maka akan menguntungkan baik
masyarakat sekitar maupun memberikan pemasukan baru bagi
negara, yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk
pembangunan.

"Banyak spot wisata di sini ditemukan
orang asing, karena daya tarik itu
berbeda-beda. Laut biru dan karang kita
pikir biasa, tetapi bagi orang barat itu
menarik.“
Jusuf Kalla
Wakil Presiden Republik Indonesia.
Sumber :
http://www.antaranews.com/berita/501205/wapres-turisme-harusinovatif-dan-menarik-investasi

v