Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Ambengan - Kecamatan Sukasada - Kabupaten Bmbengan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : AMBENGAN

KECAMATAN : SUKASADA

KABUPATEN/KOTA : BULELENG

NAMA MAHASISWA : I PUTU KURNIAWAN

FAKULTAS/PS : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS/

EKONOMI PEMBANGUNAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Tematik Spamdes Periode XIII Unud Tahun 2016 KK Dampingan tepat pada waktunya. Laporan ini memuat tentang identitas serta permasalahan dari keluarga dampingan, realisasi pemecahan masalah dan kegiatan yang dilakukan mahasiswa sebagai pendamping keluarga yang telah terpilih dengan salah satu syarat adalah sebagai keluarga yang kurang mampu.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. I Wayan Bandem Adnyana, M. Erg., selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Ambengan atas bimbingannya dalam menyelesaikan program.

2. I Gede Suberata, selaku Kepala Perbekel Desa Ambengan atas bantuan dan dukungan moral yang telah diberikan.

3. Ketut sastra Wijaya, selaku Kepala Keluarga KK Dampingan penulis atas kesempatan yang diberikan untuk mendampinginya.

4. Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa Ambengan yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan rendah hati penulis menghargai segala saran dan kritik yang konstruktif dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Ambengan.

Gulingan, 26 Agustus 2016


(3)

DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ... ii Daftar Isi ... iii Lembar Pengesahan ... iv BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan (Pendapatan dan Pengeluaran) ... 2 BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS

2.1 Permasalahan Keluarga ... 3 2.2 Permasalahan Prioritas ... 4 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program ... 5 3.2 Jadwal Kegiatan ... 6 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan ... 8 4.2 Hasil... 8 4.3 Kendala ... 9 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ... 10 5.2 Rekomendasi ... 10 DAFTAR PUSTAKA


(4)

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1Profil Keluarga Dampingan

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa ataupun mahasiswi di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat guna mengangkat potensi yang dimilikinya. Salah satu bentuk program kegiatan KKN PPM ini adalah pendampingan keluarga.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di empat dusun yang ada di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Pada KKN periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang berada di Dusun Ambengan yaitu keluarga Ketut Sastra Wijaya. Berikut disediakan data profil dari keluarga Ketut Sastra Wijaya:

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.

1. Ketut Sastra Wijaya Kepala

Keluarga 35

Tamatan SD

Petani dan

Buruh Kawin 2. Made Suci Maheni Istri 31 Tamatan

SMP/SLTP

IRT dan

Buruh Kawin 3. Gede Andika Nova

Pratama Anak 8 Masih SD Pelajar

Belum Kawin

Keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya merupakan salah satu keluarga yang bisa dikategorikan keluarga yang kurang mampu dan dapat disebut dengan dengan RTM (Rumah Tangga Miskin), Bapak Ketut Sastra Wijaya bertempat tinggal di Banjar atau Dusun Ambengan, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.Keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya terdiri dari tiga orang, beliau tinggal bersama dengan seorang istri dan seorang anaknya. Bapak Ketut Sastra wijaya adalah kepala keluarga, Ibu Made Suci Maheni adalah istrri dan Gede Andika Nova Pratama adalah anak pertama keturunan Bapak Ketut Sastra Wijaya. Keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya tinggal di sebidang tanah yang bukan miliknya, dimana tanah tersebut milik orang lain dan Bapak ketut Sastra Wijaya diijinkan tinggal disana sambil mengurus sawah, ternak, dan perkebunan dimana


(6)

has. Anak pertama Bapak ketut Sastra Wijaya adalah anak laki-laki.yang masih duduk di bangku kelas dua SD di SDN 2 Ambengan, yang dimana kelak besar nanti bercita-cita ingin menjadi tentara.

Bapak Ketut Sastra Wijaya merupakan pribadi yang ulet dan giat bekerja didampingi istrinya sehari-hari mereka mengurus ladang, mencari dan memberi pakan ternak, mengurus kebun, sampai membuat keranjang dan menjadi buruh pemetik cengkeh saat musim cengkeh. Dalam sehari Bapak Ketut Sastra Wijaya dan Ibu Made Suci Maheni mendapatkan penghasilan paling banyak tidak lebih dari Rp 100.000,-.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan (Pendapatan dan Pengeluaran)

Aspek ekonomi merupakan salah satu indikator yang dimana dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Disini terdapat dua bagian penting dalam aspek ekonomi yang akan dibahas dalam perputaran dana dari keluarga dampingan yakni tentang pendapatan dan pengeluaran keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya, yaitu:

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Sumber penghasilan utama Bapak Ketut Sastra Wijaya adalah dari pendapatannya sebagai petani, peternak dan buruh pemetik cengkeh. Penghasilan beliau sangat tidak menentu, tergantung dari hasil panen dari pertanian maupun perkebunan yang dimana kerap kali tidak diperjual belikan dan hanya dikonsumsi sendiri, selain itu pendapatannya sebagai buruh pemetik cengkeh tergantung pada musim panen cengkeh yang biasanya hanya terjadi setahun sekali. Hal yang sama juga terjadi untuk penghasilan istri Bapak Ketut Sastra Wijaya juga tidak menentu, Ibu Made Suci Maheni yang bekerja membantu Bapak Ketut Sastra Wijaya bertani, berkebun, memberi pakan ternak, ikut menjadi buruh cengkeh pada musim cengkeh, dan terkadang membuat keranjang jika musim buah dan keranjang harganya naik.Akumulasi penghasilan dari Bapak Ketut Sastra Wijaya dan Ibu Made Suci Maheni kurang lebih paling banyak kurang sekitar Rp. 75.000,- sampai Rp 100.000,- perharinya.Terkadang juga Bapak Ketut Sastra Wijaya menjual ternaknya untuk mencukupi kebutuhannya seperti menjual ayam untuk aduan.


(7)

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Adapun rincian pengeluaran keluarga Ketut Sastra Wijaya adalah sebagai berikut :

a) Kebutuhan sehari- hari

Sebagian besar dari penghasilan yang diperoleh oleh Bapak Wayan Kacer digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk membeli bahan pangan, keperluan sehari-hari, dan uang saku untuk anak sekolah. Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini paling banyak mencapai Rp. 45.000,-.

b) Listrik dan Air

Untuk pengeluaran listrik Bapak Ketut Sastra Wijaya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 20.000,- dan untuk biaya air keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya tidak mengeluarkan biaya, karena untuk air Bapak keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya mengambil dari sungai baik itu untuk kebutuhan minum ataupun mandi.

c) Sosial

Dari segi pengeluaran sosial seperti biaya iuran banjar ataupun pura, berupa iuran ke kelompok suka duka Bapak ketut Sastra Wijaya masih berkewajiban membayar sebesar Rp. 15.000,-. Per tiga bulannya.

d) Pendidikan

Dari segi biaya pendidikan, Bapak Ketut Sastra Wijaya harus memenuhi biaya sekolah anaknya yang bersekolah SDN 2 Ambengan berupa uang saku paling banyak kurang dari Rp. 4.000,- . Pengeluaran untuk sekolah hanya uang saku, karena untuk SPP dan lain-lain sudah gratis.

e) Kesehatan

Selain itu, dari segi kesehatan Bapak Ketut Sastra Wijaya menggunakan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) untuk membantu dalam pembayaran biaya berobat, sehingga beliau tidak perlu untuk menggunakan biaya sendiri. f) Lain-lain

Jika tidak memiliki uang untuk keperluan sehari-hari, biasanya keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya meminjam uang di keluarga ataupun kerabat terdekat. Pengembalian pinjaman dapat dilakukan sewaktu-waktu saat memiliki uang tanpa bunga pinjaman.


(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PERMASALAH PRIORITAS

2.1 Permasalahan Keluarga

2.1.1 Masalah Ekonomi

Dengan penghasilan Bapak Ketut Kamar Mandiasa yang tidak menentu, mengakibatkan keluarga ini sering mengalami kekurangan dari segi keuangan. Sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak Ketut Sastra Wijaya beserta istri Made Suci Maheni banyak melakukan pekerjaan serabutan sebagai alternative dari keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya dalam memenuhi kebutuhan keseharian mereka.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Secara umum kesehatan keluarga Bapak Ketut Kamar Mandiasa cukup baik, akan tetapi profesi Bapak Ketut Kamar Mandiasa sebagai petani dan buruh pemetik cengkeh sering kali menyebabkan kelelahan, hal ini dikarenakan karena profesi tersebut sangat menguras tenaga. Faktor kelelahan inilah yang menyebabkan Bapak Ketut Sastra Wijaya kerap kali mengalami pegal-pegal pada pundak dan pinggang. Untuk Ibu Made Suci Maheni kerap kali mengalami pusing ringan yang terjadi sewaktu-waktu, hal ini diakibatkan oleh tensi Ibu Made Suci Maheni yang terlalu rendah. Untuk Gede Andika Nova Pratama biasanya mengalami sakit yang dialami anak-anak pada umumnya seperti demam, batuk, maupun pilek sewaktu-waktu jika kondisi kesehatannya agak menurun.

2.1.3 Masalah Kebersihan

Tingkat kebersihan keluarga ini dapat dikatakan cukup bersih, hal ini dapat dilihat dari penataan rumah maupun halaman rumah Bapak Ketut sastra Wijaya yang dimana dapat dikatakan cukup tertata rapi. Untuk Sanitasi seperti cuci tanagn ataupun MCK dari segi kebersihan seperti penggunaan sabun saat mencuci tangan sesudah berkegiatan masih kurang diterapkan. Untuk MCK sendiri keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya tidak memiliki kamar mandi ataupun WC, dan hanya memanfaatkan sungai atau aliran air yang ada disekitar rumah baik untuk mandi maupun buang air besar.

2.1.4 Masalah Pendidikan

Untuk masalah pendidikan yang dialami Gede Andika Nova Pratama yang masih duduk di bangku kelas dua SD yakni kurang lancarnya Gede mebaca dan masih kurang bisanya Gede menulis huruf tegag bersambung.


(9)

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang lumayan menonjol yang saat ini dihadapi oleh keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya adalah masalah ekonomi. Dimana dengan penghasilan Bapak Ketut Sastra Wijaya yang tidak menentu di setiap bulannya, keluarga ini sering mengalami kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang cukup besar. Berawal dari permasalahan inilah akan muncul berbagai permasalahan lainnya diluar konteks masalah ekonomi baik itu pendidikan sampai kesehatan dan lain-lain.


(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Setelah melakukan identifikasi masalah yang dialami keluarga ini dan melihat potensi-potensi yang dimiliki, maka selanjutnya ditindak lanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan dari KK dampingan itu sendiri. Adapun beberapa program usulan yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Memberikan penjelasan perilaku hidup bersih dan sehat yang benar seperti mencuci tangan dan kaki setelah melakukan kegiatan berladang dan bertani maupun berkegiatan dan diusahakan dilakukan di air yang mengalir. Selain itu, direkomendasikan pula menyarankan untuk keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya agar lebih sering istirahat b. Pemberian saran dan masukan yang sederhana tentang kewirausahaan ataupun industri

rumah tangga yang berbasis potensi yang dimiliki keluarga Ketut Sastra Wijaya baik itu potensi hasil perkebunan, pertanian, dan peternakan. Hal ini dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu pengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki seperti pengolahan hasil kebun yakni talas kuning atau keladi kuning hasil dari kebun yang dimiliki Bapak Ketut Sastra Wijaya yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi produk kuliner seperti kue basah sumping, lapis, ataupun kripik yang dapat dijual dan menjadi sumber pendapatan baru. Semua hal tersebut di sampaikan dengan cara yang sederhana berupa masukan sehingga tidak terkesan menggurui, selain itu diberikan beberapa resep dalam bentuk print out.

c. Pemberian bantuan pangan dan sandang serta alat-alat sekolah. Pemberian sandang dan pangan ini diharapkan dapat membantu Bapak Ketut Sastra Wijaya dalam kelangsungan hidupnya.

d. Pemberian bimbingan belajar untuk anak Bapak Ketut Sastra Wijaya tiap yang dilakukan dua hari sekali rutin tiap sore.


(11)

3.2 Jadwal Kegiatan

Berikut adalah jadwal yang dilakukan mahasiswa saat melaksanakan kegiatan KK Dampingan:

No. Tanggal Kegiatan

1. Sabtu, 23 Juli 2016 Survei dan perkenalan KK dampingan

2. Rabu, 27 Juli 2016 Pengenalan lebih lanjut secara lebih mendalam dengan anggota keluarga KK dampingan dan identifikasi masalah

3. Kamis, 28 Juli 2016 Membantu belajar membaca dan berhitung Gede Andika Nova Pratama

4. Jumat, 29 Juli 2016 Membantu kegitan Ibu Made Suci Maheni ngepik cengkeh bersama Ni Made Meining Putri Swetari 5. Sabtu, 30 Juli 2016 Membantu Bapak Ketut Sastra Wijaya memanen talas

kuning atau keladi kuning dan mengajar 6. Minggu, 1 Agustus

2016

Membantu mencari pakan untuk ternak dan mengajar

7. Senin, 2 Agustus 2016 Memberikan bimbingan pembelajaran untuk Gede Andika Nova Pratama

8. Rabu, 4 Agustus 2016 Pendalaman data-data mengenai profil KK dampingan 9. Jumat, 6 Agustus 2016 Membantu bimbingan belajar KK dampingan beserta

teman-temannya 10. Kamis, 11 Agustus

2016

Memberikan motivasi kepada Kepala Keluarga KK dampingan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih memuaskan dengan atau melalui pengembangan industri rumah tangga berbasis talas kuning

11. Jumat, 12 Agustus 2016

Mengajar dan membantu kegiatan KK dampingan di kebun dan sawah

12. Sabtu, 13 Agustus 2016 Mengajar dan membimbing pelajaran anak KK dampingan dan teman-temannya

13. Jumat, 19 Agustus 2016 Memberikan contoh makanan yang akan dikembangkan oleh KK dampingan dengan basis talas kuning berupa kripik talas


(12)

14. Sabtu, 20 Agustus 2016 Mengambil foto bersama dengan KK dampingan yang nantinya akan dicetak dan diserahkan sebagai kenang-kenangan

15. Senin, 22 Agustus 2016 Membantu KK dampingan membuat sarana upakara berupa pajegan, serta menangkap klipes di sawah sebagai lauk makan malam bersama

16. Kamis, 25 Agustus 2016

Perpisahan dan penyerahan bantuan untuk KK dampingan


(13)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Ambengan yang dilakukan minimal 15 kali kunjungan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam hal ini sudah dapat memenuhi kunjungan sebanyak lehih dari 15 kali ke KK dampingan dan telah dapat melaksanakan kewajiban untuk membimbing Keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya. Pelaksanaan diawali dengan suvei dan pengenalan dengan KK dampingan. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang dapat membantu pemecahan permasalah yang menjadi solusi sebagai bentuk usaha dalam membantu KK dampingan. Dalam rangkaian kegiatan di KK dampingan, anggota keluarga sangat terbuka dan ramah serta antusias menerima kehadiran mahasiswa KKN dan aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa.

4.1.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK dampingan tersebut dilakukan selama beberapa kali kunjungan :

Hari, Tanggal : Sabtu, 23 Juli 2016 s/d Kamis, 25 Agustus 2016 Pukul : Disesuaikan

Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan (bab III). 4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah Desa Ambengan, dimana lokasi tempat tinggal KK Dampingan (Ketut Sastra Wijaya) bertempat di Dusun Ambengan, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

4.2 Hasil

Hasil dalam kegiatan pendampingan ini adalah peningkatan pengetahuan dari keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya akan pentingnya kebersihan. Mulai terbukanya wawasan mengenai kewirausahaan serta industri rumah tangga berbasis talas yang dapat dikembangkan oleh keluarga. Selanjutnya adanya perubahan perilaku dari Gede Andika Nova Pratama anak dari Bapak Ketut Sastra Wijaya yang lebih semangat lagi untuk belajar dan meraih cita-cita.


(14)

4.3 Kendala

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain dan kesibukan dari KK dampingan.


(15)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis selama dilapangan keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya memiliki beberapa masalah yang patut diselesaikan yaitu masalah ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kebersihan. Dan dari beberapa masalah tersebut masalah ekonomi lah yang dirasakan paling berat, karena berdampak pada timbulnya masalah lainnya. Selain itu dapat disimpulkan secara jangka pendek program Keluarga Dampingan dirasakan sedikit membantu, walaupun tidak dapat menyelesaikan permasalahan secara keseluruhan, tapi setidaknya dapat membuka wawsan KK dampingan mengenai kewirausahaan guna menanggulangi permasalahan ekonomi. Sedangkan program untuk kebersihan dan kesehatan dapat memberi sedikit kesadaran akan pentingnya arti kebersihan serta menjaga kesehatan untuk kesehatan keluarga Bapak Ketut Sastra Wijaya. Terakhir, untuk program pendidikan bimbingan pelajaran yang dilakukan dirasa mampu membuat peningkatan pemahaman terhadap mata pelajaran yang di terima Gede Andika Nova Pratama.

5.2 Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi yang dapat mahasiswa berikan adalah sebagai berikut:

1) Untuk Pihak Keluarga Dampingan

Penulis menyarankan agar Keluarga Ketut Sastra Wijaya terus mempertahankan semangat dan sifat ulet serta pekerja kerasnya guna memperbaiki kualitas kehidupan keluarganya. Selain itu sebagai istri Made Suci Maheni harus tetap mendampingi Bapak Ketut Sastra Wijaya dalam keadaan sedih, senang, maupun susah. Untuk Gede Andika Nova Pratama tetep rajin belajar supaya cita-cita menjadi tentara tercapai

2) Untuk Pihak Desa

Perlu adanya perhatian khusus dari pihak desa agar dapat terjun langsung ke lapangan untuk mendengarkan langsung permasalahan yang dialami masyarakat dan dapat memberikan bantuan yang sesuai dengan kondisi masyarakat


(16)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM Universitas Udayana. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Bali : Udayana Press


(17)

LAMPIRAN

Foto 1. Membantu keluarga KK dampingan memanen talas atau keladi kuning.


(18)

Foto 3. Membantu keluarga KK Gede Andika Nova Pratama belajar.


(19)

Foto 5. Bersama Ni Made Meining Putri Swetari membuat sarana upacara.

Foto 6. Foto bersama dengan murid-murid yang biasanya ikut belajar dirumah KK dampingan.


(20)

Foto 7. Foto bersama dengan murid-murid yang biasanya ikut belajar dirumah KK dampingan.


(21)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

LPPM Universitas Udayana. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Bali : Udayana Press


(2)

LAMPIRAN

Foto 1. Membantu keluarga KK dampingan memanen talas atau keladi kuning.


(3)

(4)

Foto 5. Bersama Ni Made Meining Putri Swetari membuat sarana upacara.

Foto 6. Foto bersama dengan murid-murid yang biasanya ikut belajar dirumah KK dampingan.


(5)

Foto 7. Foto bersama dengan murid-murid yang biasanya ikut belajar dirumah KK dampingan.


(6)