IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKN UNTUK PEMBINAAN KARAKTER SISWA: Studi Deskriptif di SMAN 1 Ciparay.
No Daftar 4440/UN.40.2.2/PL/2015
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN
PPKN UNTUK PEMBINAAN KARAKTER SISWA
(Studi Deskriptif di SMAN 1 Ciparay)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun Oleh :
Fitriany Indri Sapitri 1102435
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN
PPKN UNTUK PEMBINAAN KARAKTER SISWA
(Studi Deskriptif di SMAN 1 Ciparay)
Oleh
FITRIANY INDRI SAPITRI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
©FITRIANY INDRI SAPITRI 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindung undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKN UNTUK PEMBINAAN KARAKTER SISWA
(Studi Deskriptif di SMAN 1 Ciparay)
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kebijakan pemerintah tentang penerapan kurikulum 2013 yang harus dikembangkan di sekolah. Khususnya pembinaan karakter pada mata pelajaran PPKn dalam penerapan kurikulum 2013 di sekolah. Permasalah yang dibahas oleh peneliti adalah (1) Kedudukan mata pelajaran PPKn dalam struktur kurikulum 2013 di sekolah, (2) Peran pembelajaran PPKn sebagai pendidikan karakter di SMAN 1 Ciparay, (3) Perangkat-perangkat pembelajaran seperti apa yang harus dilaksanakan dalam implementasi kurikulum di SMAN 1 Ciparay, (4) Hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter siswa di SMAN 1 Ciparay. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), metode yang dipilih yaitu metode deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan, subjek dalam penelitian ini adalah Guru PPKn, Guru BK, Guru Pendidikan Agama dan Budi pekerti, Pembina Ekstrakulikuler Pramuka, Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum, siswa yang ada di SMAN 1 Ciparay. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Kedudukan mata pelajaran PPKn dalam struktur kurikulum 2013 termasuk kedalam mata pelajaran umum wajib kelompok A. (2) Mata pelajaran PPKn di SMAN 1 Ciparay dijadikan mata pelajaran penggerak pendidikan karakter untuk mengokohkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific dan muatan karakter ada disetiap Kompetensi Inti. (3) Perangkat-perangkat pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah silabus dan RPP. (4) Hambatan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter siswa adalah dalam penyesuaian perubahan struktur yang ada yakni adanya mata pelajaran wajib dan peminatan, dalam pelaporan penilain yang menggunakan skala empat dengan predikat dan deskripsi capaian kompetensi, penggunaan pendekatan scientific, kesulitan dalam penilaian dimana guru harus dapat menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa, harus dapat mengatur waktu karena jumlah beban belajar 48 jam per minggu, sarana prasarana alat laboraturium yang ada di SMAN 1 Ciparay masih terbatas. Rekomendasi dari hasil penelitian agar kurikulum 2013 ditindaklanjuti lebih kompresional sehingga siswa mendapatkan proses pembelajaran yang unggul dan memberi kontribusi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kata Kunci : Kurikulum 2013, PPKn, Pembinaan Karakter
(6)
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 ON THE SUBJECT CIVIC EDUCATION FOR STUDENTS CHARACTER DEPELOPMENT
(Descriptif Study in SMAN 1 Ciparay)
This research is motivated government policy on curriculum implementation in 2013 that should be developed in school. Particularly on the subjects of character building civic education in 2013 in the school curriculum implementation. Problems discussed by researchers are (1) the position of subjects civic education in 2013 in the school curriculum, (2) the role of learning civic education as character education in schools, (3) devices such as learning what must be implemented in the implementation of the curriculum in schools, (4) barriers in the implementation of the curriculum in 2013 in the subjects of Civics for character building of students at school. This study used a qualitative approach, conducted research on natural conditions (natural setting), the method chosen is descriptive method, data collection techniques used were observation, interviews, documentation and study of literature study, subjects in this study were civic education Guru, Guru BK , Master of Religious Education and Budi character, Pembina extracurricular Scouts, Deputy Head of Division school curriculum, students at SMAN 1 Ciparay. The results showed that (1) Position PPKn subjects in the curriculum structure in 2013 included into the general subjects compulsory group A. (2) Subjects civic education in SMAN 1 Ciparay be a driving force of character education subjects to strengthen the Indonesian nation a great nation in accordance with the Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI with the learning process that uses a scientific approach and loads of characters available in each core competencies. (3) devices to support the learning process of learning in the curriculum of 2013 is the syllabus and lesson plans. (4) Barriers to implementation of the curriculum in 2013 on subjects civic education for character building of students are in the adjustment required to change the existing structure and specialization, in reporting the assessment using a scale of 4 with the title and description of the achievement of competence, using scientific approach, the difficulties in the assessment, the amount of the burden of learning 48 hours per week, laboratory equipment, facilities at SMAN 1 Ciparay still limited. Recommendations from the study that followed more compressional 2013 curriculum so that students get best learning process and contribute to human life. Keywords: Curriculum 2013, PPKn, Character Development
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Rumusan Masalah ... 9
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13
A. Kurikulum di Sekolah ... 13
1. Pengertian Kurikulum ... 13
2. Kurikulum 2013 di Sekolah ... 15
a. Pengertian Kurikulum 2013 ... 15
b. Landasan Kurikulum 2013 ... 16
c. Tujuan Kurikulum 2013 ... 17
d. Karakteristik Kurikulum 2013 ... 18
e. Keunggulan Kurikulum 2013 ... 19
B. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah ... 20
1. Visi, Misi, Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 20
a. Visi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 20
b. Misi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 20
c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 21
(8)
2. Eksistensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah ... 24
a. Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 24
b. Paradigma Pendidikan dan Kewarganegaraan ... 29
c. Ruang lingkup Pendidikan dan Kewarganegaraan ... 30
d. Karakteristik Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 31
e. Kedudukan dan Fungsi Mata pelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013 ... 32
C. Kajian tentang Karakter ... 32
1. Pengertian karakter ... 32
2. pengertian pembinaan dan pendidikan karakter ... 38
a. Pengertian Pembinaan ... 38
b. Pengertian Pembinaan Karakter ... 39
c. Tujuan Pembinaan Karakter ... 40
3. Pengertian Pendidikan Karakter ... 41
4. Tujuan Pendidikan karakter... 43
5. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah ... 44
d. Hasil Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah ... 47
6. Nilai-nilai pembangun Karakter ... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 59
A. Pendekatan Penelitian. ... 59
B. Metode Penelitian ... 62
C. Teknik Pengumpulan Data ... 64
D. Tahap-Tahap Penelitian ... 70
E. Subyek dan Lokasi Penelitian ... 72
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 84
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 84
1. Profil SMAN 1 Ciparay ... 84
2. Visi dan Misi Sekolah ... 86
3. Guru dan Personalia ... 87
4. Struktur organisasi sekolah ... 87
(9)
6. Sarana dan prasarana ... 88
7. Data siswa ... 88
B.Deskripsi Hasil Penelitian ... 89
1. Hasil wawancara ... 89
2. Hasil Observasi ... 105
3. Hasil Dokumentasi ... 105
4. Hasil Studi Kepustakaan ... 105
5. Matrik Hasil Penelitian ... 106
C.Analisis Hasil Penelitian ... 112
1. Analisis tentang kedudukan mata pelajaran PPKn dalam kurikulum 2013 di sekolah ... 112
2. Analisis tentang peran pembelajaran PPKn sebagai pendidikan karakter di SMAN 1 Ciparay ... 118
3. Analisis tentang perangkat-perangkat pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam implementasi kurikulum 2013 di SMAN 1 Ciparay ... 129
4. Analisis tentang hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PPKn untuk membentuk karakter siswa di SMAN 1 Ciparay ... 132
D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 136
1. Kedudukan mata pelajaran PPKn dalam struktur kurikulum 2013 di sekolah ... 136
2. Peran pembelajaran PPKn sebagai pendidikan karakter di SMAN 1 Ciparay ... 138
3. Perangkat-perangkat pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam implementasi kurikulum 2013 di SMAN 1 Ciparay ... 142
4. Hambatan dalam Implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter siswa di SMAN 1 Ciparay ... 144
BAB V PENUTUP ... 147
A.Kesimpulan ... 147
1. Kesimpulan Umum ... 147
(10)
B.Rekomendasi ... 149
DAFTAR PUSTAKA ... 152 DAFTAR LAMPIRAN ... 156 RIWAYAT HIDUP
(11)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah :
Pendidikan merupakan salah satu cara manusia untuk mengembangkan potensi yang ada, baik itu potensi yang ada dalam dirinya seperti sikap atau kemampuan dan juga dari luar seperti lingkungan untuk mengembangkan kemampuan baik itu secara pengetahuan, sikap, maupun keterampilan dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas kehidupan manusia baik itu secara pribadi maupun secara sosial di masyarakat.
Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membina karakter peserta didik, yaitu dapat menjadikan manusia menjadi manusia yang berkualitas yang memiliki sikap, dan akhlak mulia, hal ini sejalan dengan tujuan dan fungsi yang diharapkan dalam pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi pendidikan nasional diatas jelas terlihat bahwa pendidikan sangat penting dalam membina watak atau karakter siswa dan menjadikan warga negara yang baik, warga negara yang baik adalah orang yang memiliki sikap dan akhlak mulia baik itu dalam kehidupan di sekolah, keluarga maupun di masyarakat.
Pendidikan juga merupakan suatu alat bagi kemajuan suatu bangsa, karena suatu bangsa akan menjadi bangsa yang maju apabila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu tinggi, dan yang akan menjadi manusia yang berkualitas dan mermutu tinggi dimasa depan adalah siswa-siswa yang sedang menjalani proses pendidikan sekarang ini, baik itu pendidikan formal
(12)
2
maupun non formal, dan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang maju di masa depan tergantung pada pendidikan yang dijalani anak-anak sekarang salah satunya adalah melalui pendidikan formal yang diterimanya di sekolah.
Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan generasi muda yang memiliki sikap yang baik dan akhlak yang mulia, jika diibaratkan dalam tubuh kurikulum menjadi jantungnya pendidikan, sehingga kurikulum menentukan jenis dan kualitas pengetahuan dan pengalaman yang memungkinkan manusia mencapai kehidupan dan juga penghidupan yang lebih baik dan layak.
Kurikulum harus selalu disusun dan disempurnakan sesuai dengan kondisi sekarang dan sesuai dengan perkembangan zaman, oleh sebab itu sejalan dengan perkembangan zaman pendidikan akan semakin banyak menghadapi tantangan salah satunya dalam menghadapi era globalisasi yang akan dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu dan menuntut kita untuk selalu peka dan tanggap terhadap setiap perubahan yang akan menimpa kita di masa depan.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan, hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35-36 yang menekankan “perlunya peningkatan standar nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional sehingga penyempurnaan kurikulum mewujudkan sistem pendidikan nasional yang relevan dengan perkembangan zaman yang senantiasa menjadi tuntutan”. sehingga pengembangan kurikulum dapat terlaksana sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum 2013 di sekolah memiliki karakteristik dapat menyeimbangan sikap spritual KI-1, sikap sosial KI-2, pengetahuan KI-3 dan keterampilan KI-3, sekolah sebagai pengalaman belajar siswa, dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa, dan dapat mengembangkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Sebagaimana yang dikemukakan dalam lampiran satu Permendikbud No. 59 Tahun 2014, hlm.3 sebagai berikut :
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
(13)
3
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Kurikulum 2013 juga tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja akan tetapi adanya keseimbangan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa terutama dalam hal mewujudkan karakter siswa yang baik hal ini sejalan dengan tujuan kurikulum 2013 dalam lampiran satu Permendikbud No. 59 Tahun
2014, hlm.3 “kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia”. Sehingga dari penjelasan tersebut jelas terlihat bahwa kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia menjadi manusia yang memiliki kemampuan hidup dan menjadi warga negara yang beriman yang dapat berkonstribusi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 pada dasarnya bertujuan untuk membina karakter siswa menjadi lebih baik seperti mempunyai sikap bertanggung jawab, percaya diri, bersikap santun, kompetitif dan jujur sehingga mutu proses dan hasil pendidikan meningkat. Hal ini dibuktikan oleh Mulyasa (2013, hlm.7) dimana “pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan
(14)
4
diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pembinaan karakter dalam kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas salah satunya melalui pembelajaran PPKn. Hal ini sejalan dengan Khan, (2010, hlm.4) sebagai berikut :
“Pembinaan karakter sebagai usaha pengembangan sumber daya manusia
yang unggul memiliki arti sebagai pendidikan karakter berbasis potensi diri yang merupakan proses kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan budaya harmoni yang selalu mengajarkan, membimbing dan membina setiap manusia untuk memiliki kompetensi intelektual (cognitif), karakter (affective) dan kompetensi keterampilan mekanik (psycomotoric).
Sehingga dari penjelasan tersebut pembinaan karakter dalam PPKn pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan manusia yang unggul dan dapat menjadikan warga negara yang baik dengan memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa yang dapat berkonstribusi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi harus melibatkan semua komponen, termasuk komponen-komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri antara lain kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan pengembangan siswa, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan serta cara kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Implementasi kurikulum 2013 pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari dapat dihubungankan dengan materi yang akan dipelajari siswa di sekolah sehingga proses pembelajaran dapat dikaitkan dengan kehidupan siswa dan hal itu dapat membuat siswa akan lebih mudah mengerti akan materi yang dipelajarinya.
Kompetensi Dasar diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti, KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa, KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial, KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan berupa keterampilan, KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan
(15)
5
melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan kurikulum 2013 dalam Mulyasa (2013, hlm.11) “dapat diketahui dari perwujudan indikator Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam pribadi peserta didik secara utuh karena hasil pendidikan sebagai output dari setiap satuan pendidikan belum menunjukkan keutuhan tersebut” bahkan dapat dikatakan bahwa lulusan-lulusan dari setiap satuan pendidikan tersebut baru menunjukkan SKL pada permukaannya saja, atau hanya kulitnya saja, kondisi ini juga boleh jadi disebabkan karena alat ukur atau penilaian keberhasilan peserta didik dari setiap satauan pendidikan hanya menilai permukaannya saja sehingga hasil penilaian tersebut belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Keberhasilan kurikulum 2013 dalam membina kompetensi dan karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang tampak dalam aktivitas siwa dan warga sekolah lain, perilaku tersebut diwujudkan dalam bentuk sikap bertanggung jawab, percaya diri, bersikap santun, kompetitif dan jujur.
Siswa yang ada di SMAN 1 Ciparay masih ada yang memiliki kebiasaan buruk seperti tidak jujur dibuktikan dengan kantin kejujuran yang ada di sekolah tersebut mengalami pengurangan, tidak disiplin dengan masih adanya siswa yang kesiangan, melakukan tindakan mencontek masih ada dibuktikan ketika ulangan di kelas masih ditemui siswa yang mencontek dan diberi hukuman untuk tidak dapat melanjutkan ulangan, hal tersebut disebabkan karena kurangnya pendidikan untuk membina karakter siswanya.
SMAN 1 Ciparay merupakan salah satu sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, yaitu di Jalan Raya Pacet No. 188 Telepon (022) 5950861, Akreditasi A (Sangat Baik) SK BAP-SM Provinsi Jawa Barat, Nomor 02.00/90/BAP-SM/ZI/2007 Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung kode pos 40381 yang memiliki visi mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi terdidik dan berbudaya untuk menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berlandaskan nilai-nilai religius, kultural dan berwawasan lingkungan.
(16)
6
Dan misi SMAN 1 Ciparay yaitu peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran, peningkatan pembinaan kesiswaan dan kegiatan ektrakurikuler, meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa, mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana sekolah, peningkatan pengamalan nilai-nilai Agama Islam dalam kehidupan di sekolah, menumbuhkan kesadaran kehidupan demokrasi, peningkatan hubungan dengan masyarakat melalui konsep management berbasis sekolah (MBS).
Untuk mewujudkan visi diatas yaitu mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi terdidik dan berbudaya dan misi untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dilakukan oleh SMAN 1 Ciparay salah satunya adalah dengan mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013-3014, kurikulum 2013 di SMAN 1 Ciparay diterapkan sejak tahun ajaran 2013-2014 yang mulai diterapkan pada siswa tahun ajaran tersebut tepatnya pada siswa kelas X.
Berdasarkan hasil observasi bahwa di SMAN 1 Ciparay untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 ini pihak sekolah juga sering mengikutsertakan guru untuk mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan atau pembinaan dari dinas pendidikan akan tetapi dari berbagai pelatihan dan pembinaan dari lembaga terkait tersebut, masih banyak kekurangannya seperti guru masih belum semuanya paham mengenai kurikulum 2013 sehingga guru merasa pelatihan mengenai kurikulum 2013 masih kurang dan masih belum tersedianya buku paket yang sudah sesuai dengan silabus kurikulum 2013 sehingga guru masih merasa kesulitan dalam mencari sumber atau bahan materi yang akan dipelajari oleh siswa yang sesuai dengan kurikulum 2013.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang berfungsi untuk membina karakter siswa sebagai warga negara yang baik yang mempunyai karakter yang baik pula, dibuktikan oleh Cogan dalam Ganeswara
dan wilodati (2011, hlm.1) yang mengatakan bahwa “civiv education sebagai the foundational course work in school designed to prepare young citizens for an active role in their communitesin their adult lives”. yaitu suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mepersiapkan warganegara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya.
(17)
7
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka timbul suatu keinginan penyusun untuk meneliti tentang bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PKn untuk membentuk karakter siswa, oleh karena itu penyusun mengangkat judul : “IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA
PELAJARAN PPKN UNTUK PEMBINAAN KARAKTER SISWA”.
B. Identifikasi Masalah :
1. Guru sebagai fasilitator menurut Rogers dalam Mulyasa (2013, hlm.42) sedikitnya harus memiliki tujuh sikap yakni tidak berlebihan mempertahankan pendapat dan keyakinannya atau kurang terbuka, dapat lebih mempertahankan peserta didik terutama tentang aspirasi dan perasaanya, mau dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif dan kreatif bahkan sulit sekalipun, lebih meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti halnya terhadap bahan pembelajaran, dapat menrima balikan baik yang sifatnya positif maupun negatif dan menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif terhadap diri dan perilakunya, toleransi terhadap kesalahan yang diperbuat peserta didik selama proses pembelajaran, mengahargai peserta didik meskipun biasanya mereka sudah tahu prestasi yang dicapainya tapi kenyataanya guru belum bisa melaksanakan tujuh sikap diatas sehingga guru dalam mempersiapkan diri sebagai implementor kurikulum 2013 masih belum sempurna dalam pelaksanaanya.
2. Kuci sukses yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dalam Mulyasa (2013, hlm.41) adalah kreativitas guru karena guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar sehingga kinerja guru disini sangat diperlukan terutama kreatifitas guru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang dapat membuat siswa merasa mudah dalam proses pembelajaran di sekolah tetapi kenyatannya belum semua guru dapat menjadi guru yang kreatif terutama dalam mata pelajaran PKn kinerja guru dalam menciptakan kreatifitasnya dalam mempersiapkan pembelajaran yang menyenang-kan dirasakan masih kurang misalnya saja
(18)
8
belum semua guru bisa membuat pembelajaran di kelas kreatif dengan penggunaan model-model atau media pembelajaran yang menyengkan.
3. Sarana dan prasaran yang ada di sekolah adalah salah satu hal penting yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran hal ini terbukti dengan pendapat Mulyasa (2013, hlm.53) keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah lingkungan yang kondusif-akademik, baik secara fisik maupun non fisik. Lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik merupakan iklim yang dapat membangkitkan gairah dan semangat belajar, dan kenyataanya sarana dan prasarana yang ada di SMAN 1 Ciparay sudah cukup menunjang dalam proses pembejalaran di sekolah hal ini terbukti dengan sudah tersedianya ruangan multimedia walaupun hanya satu ruangan akan tetapi berguna sebagai salah satu sarana yang dapat menunjang proses pembelajaran yang lebih baik lagi dan juga lingkungan sekolah yang terletak di lingkungan yang nyaman untuk proses pembelajaran karena ruangan kelas cukup jauh dari jalan raya sehingga kebisingan jalan raya tidak terlalu terdengar dan proses pembelajaran berlangsung dengan nyaman.
4. Keberhasilan Implementasi kurikulum 2013 dalam Mulyasa (2013, hlm.49) adalah fasilitas dan sumber belajar yang memadai agar kurikulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara optimal, fasilitas yang perlu dikembangkan yaitu laboratorium, pusat sumber belajar, perpusatakaan serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolaanya, terutama fasilitas yang ada di kelas untuk menunjang proses pembelajaran yang baik akan tetapi kenyataanya masih belum menyeluruhya fasilitas yang ada disetiap kelas yang ada di SMAN 1 Ciparay salah satunya adalah belum menyeluruhnya fasilitas seperti infokus yang masih kurang sehingga pembelajarannya dilaksanakan di ruangan multimedia atau guru yang membawa ke ruang kelas.
5. Kondisi siswa dapat menentukan keberhasilan implementasi kurikulum hal
(19)
9
implementasi kurikulum 2013 adalah aktivitas siswa, guru harus mampu mendisiplinkan siswa, terutama disiplin diri, guru harus mampu membina peserta didik mengembangkan pola perilakunya, meningkatkan standar perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap aktivitasnya akan tetapi kenyataanya belum semua guru mengerti kondisi siswanya karena tidak semua aktivitas siswa dapat dikontrol oleh guru hal ini karena jumlah siswa dalam satu kelas cukup banyak sehingga guru tidak semua mengetahui kondisi siswanya.
C. Rumusan Masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, secara unumu rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PPKn Untuk Pembinaan Karakter Siswa di SMAN 1 Ciparay?
Berdasarkan permasalahan diatas, agar lebih spesifik, maka penulis membatasi masalah tersebut dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kedudukan mata pelajaran PPKn dalam struktur kurikulum 2013 di sekolah?
2. Bagaimana peran pembelajaran PPKn sebagai pendidikan karakter di SMAN 1 Ciparay?
3. Perangkat-perangkat pembelajaran seperti apa yang harus dilaksanakan dalam implementasi kurikulum di SMAN 1 Ciparay?
4. Apa yang menjadi hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter siswa di SMAN 1 Ciparay?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter siswa di SMAN 1 Ciparay.
2. Tujuan Khusus
(20)
10
a. Untuk mengetahui kedudukan mata pelajaran PPKn dalam struktur kurikulum 2013 dalam kedudukan di sekolah
b. Untuk mengetahui peran pembelajaran PPKn sebagai pendidikan karakter di SMAN 1 Ciparay
c. Untuk mengetahui Perangkat-perangkat pembelajaran seperti apa yang harus dilaksanakan dalam implementasi kurikulum di SMAN 1 Ciparay
d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter di SMAN 1 Ciparay
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat meberikan sumbangan dalam pengembangan keilmuan PKn yang didalamnya memuat mengenai pentingnya Pendidikan Kewarganegaaraan guna pembianaan watak atau karakter siswa.
b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan konsep bagi lembaga pendidikan formal terutama pada pendidikan menengah di SMAN 1 Ciparay dimana kurikulum 2013 diterapkan dalam upaya pembinaan karakter siswa. c. Memberikan sumbangan pemikiran keilmuan kepada jurusan pendidikan
kewarganegaraan sebagai jurusan yang mengembang amanah dalam upaya pembinaan karakter siswa.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi peneliti, peneltian ini berguna sebagai bahan untuk mengembangkan Pendidikan Kewarganegaraan dalam implementasi kurikulum 2013 di persekolahan sehingga Pendidikan Kewarganegaraan mampu membina karakter siswanya serta memberikan gambaran tentang sejauhmana penerapan implementasi kurikulum 2013 untuk pembinaan karakter siswa.
b. Bagi guru khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam menerapkan kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PPKn dalam upaya pembinaan karakter siswa.
(21)
11
c. Bagi sekolah dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengarahkan kebijakan yang dikeluarkan dalam pembelajaran agar siswa mempunyai karakter yang baik.
3. Manfaat secara kebijakan :
Secara kebijakan penelitian ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan mengenai implementasi kurikulum 2013 yang baru diimplementasikan pada tahun ajaran 2013-2014 khususnya mengenai sosialisasi maupun kebingungan guru atau siswa terkait implementasi kurikulum 2013, karena apabila masalah tersebut dibiarkan akan menghambat pengimplementasian kurikulum 2013.
4. Manfaat secara isu :
Secara isu penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana cara untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya dalam mata pelajaran PKn sehingga tujuan yang ingin dicapai yakni untuk membina karakter siswa dapat tercapai.
F. Struktur Organisasi Skripsi
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini dijelasakan uraian yang merupakan bagian awal dari skripsi, pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat atau signifikansi penelitian.
2. Bab II Kajian Pustaka
Pada bab ini akan dikaji mengenai teori yang akan diteliti dan kedudukan masalah-masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti, kajian pustaka
mempunyai peran yang sangat penting, melalui kajian pustaka ditunjukkan “the state of the art” dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti, kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan.
3. Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini berisi mengenai metode penelitian termasuk beberapa komponen dalam penelitian seperti subjek penelitian, metode penelitian,
(22)
12
instrumen penelitian, teknik pengolahan data dan analisis data, karena pada metode penelitian berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan pembahan atau analisis data yang sudah dilakukan oleh peneliti .
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab kesimpulan dan saran ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisi temuan penelitian, dan bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari rumusan masalah penelitian, analisis data, pembahasan dan saran-saran
(23)
147
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan memaparkan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter siswa. Kesimpulan yang peneliti rumuskan berdasarkan pertanyaan penelitian dan data yang terkumpul dari objek penelitian selama di lapangan pada saat penelitian berlangsung. Selain hal tersebut juga peneliti membuat rekomendasi hasil penelitian yang disesuaikan dengan kesimpulan hasil penelitian dengan harapan adanya perbaikan khususnya bagi objek penelitian dan pada umumnya bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.
Berdasarkan pengumpulan data, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, peneliti dapat merumuskan kesimpulan secara umum yaitu bahwa implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMAN 1 Ciparay dapat membina karakter siswa, karena mata pelajaran PPKn termasuk kelompok mata pelajaran umum wajib A dan dapat menjadi mata pelajaran pokok untuk dapat membina karakter siswa, karakter yang paling dominan muncul setelah diimplementasikannya kurikulum 2013 di SMAN 1 Ciparay adalah karakter religius, disiplin, tanggung jawab, kejujuran siswa.
Adapun kesimpulan secara khusus yang berdasarkan dari rumusan masalah penelitian yang dapat peneliti uraikan sebagai berikut :
1. Struktur kurikulum 2013 terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar dan kalender pendidikan, mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran wajib dan pilihan atau peminatan yang dibagi menjadi tiga kelompok mata pelajaran yakni mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaram umum kelompok B, mata Pelajaran Peminatan Akademik kelompok C, beban belajar di SMAN 1
(24)
148
Ciparay yang menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas X jumlah jam pelajaran perminggu adalah 48 jam pelajaran dengan alokasi waktu 45 menit. Kedudukan mata pelajaran PPKn dalam struktur kurikulum 2013 termasuk kedalam mata pelajaran umum kelompok A dimana mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Mata pelajaran PPKn di SMAN 1 Ciparay dijadikan mata pelajaran penggerak pendidikan karakter untuk mengokohkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat sesuai dengan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific berdasarkan pengalaman dan pemahaman siswa, penilaian hasil belajar menggunakan penilaian otentik yang dapat menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa, dan muatan karakter ada disetiap Kompetensi Inti, dengan adanya keterkaitan antara KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 siswa dapat menghargai ajaran agama sesuai dengan agama yang dianutnya dengan memiliki sikap sosial yang baik yang berkembang dari penguasaan pengetahuan dan keterampilan sikap yang dimiliki oleh siswa setalah melaksanakan proses pembelajaran sehingga siswa dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila melalui pembinaan karakter di sekolah dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang dapat menunjang proses pembinaan karakter siswa.
3. Perangkat-perangkat pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 diantaranya adalah silabus dan RPP, dalam menyusun atau menyiapkan kegiatan pembelajaran (RPP) harus mengacu kepada silabus, yang dapat menjadi acuan bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran. terutama dalam komponen penilaian yang menggunakan penilaian otentik menjadi suatu pembelajaran yang terarah efektif, efisien dan menyenangkan bagi semua siswa di sekolah.
4. Hambatan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn untuk pembinaan karakter siswa di SMAN 1 Ciparay adalah dalam penyesuaian
(25)
149
perubahan struktur yang ada, yakni terdapat mata pelajaran wajib dan peminatan, pelaporan penilain menggunakan skala 4 dengan predikat dan deskripsi dari capaian kompetensi tersebut, pengguanaan pendekatan scientific, dan kesulitan dalam penilaian dimana guru harus dapat menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan dari setiap siswa, harus dapat mengatur waktu dengan baik dengan jumlah beban belajar di sekolah 48 jam per minggu, sarana prasarana yang digunakan untuk melaksanakan pendekatan scientific sehingga dibutuhkan alat laboraturium sedangkan alat laboraturium yang ada di SMAN 1 Ciparay masih terbatas.
B. Rekomendasi
Adapun beberapa rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan penelitian, maka peneliti merumuskan beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan bahan perimbangan, masukan, dan saran diantaranya sebagai berikut : 1. Rekomendasi bagi pemerintah
a. Pemerintah khusunya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya menambah alokasi waktu pembelajaran pada mata pelajaran PPKn menjadi tiga jam pelajaran karena sehingga pembinaan karakter dalam mata pelajaran PPKn dapat berjalan dengan baik.
b. Pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya lebih sering melakukan pelatihan mengenai metode pembelajaran yang baik yang dapat dilakukan oleh guru seperti pelatihan penggunaan pendekatan scientific di kelas.
c. Pemerintah harus lebih sering melaksanakan kegiatan pelatihan dalam rangka implementasi kurikulum 2013 khusunya dalam pembuatan RPP dan sosialisasi mengenai pelaporan penilaian sehingga guru dapat memahami mengenai rencana pengajaran yang baik yang sesuai dengan kurikulum 2013 d. Pemerintah seharusnya dapat memenuhi sarana dan prasarana yang
diperlukan sekolah dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar salah satunya dengan menyalurkan bantuan berupa alat-alat laboraturium sehingga ketika disekolah siswa dapat belajar dengan disertai alat penunjang pembelajaran agar siswa lebih memahami mengenai pembelajaran tersebut.
(26)
150
e. Pemerintah harus bisa melatih guru untuk dapat menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan darai siswa disertai dengan menyediakan contoh format penilaian tersebut sehingga tidak ada guru yang masih bingung ketika harus menilai 3 aspek penilaian tersebut ditambah dengan jumlah siswa yang cukup banyak.
2. Rekomendasi bagi sekolah
a. Pihak sekolah harus sering melaksanakan pelatihan dan sosialisasi dengan guru-guru mengenai kurikulum 2013 jadi tidak hanya dilaksanakan pada awal tahun ajaran saja agar dapat memfasilitasi bagi guru-guru yang masih bingung dengan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan kurikulum 2013
b. Pihak sekolah harus lebih sering melaksanakan kegiatan yang dapat membentuk karakter siswa sehingga karakter siswa tidak hanya muncul ketika proses belajar mengajar berlangsung akan tetapi ketika berada di luar pembelajaran sehingga ketika siswa berada di lingkungan keluarga dan masyarakat siswa memiliki karakter yang baik yang dapat membantu siswa ketika bersosialisasi dengan lingkungannya.
c. Sekolah harus lebih sering mengadakan sosialisasi yang melibatkan orang tua siswa guna memberi pemahaman yang baik mengenai perubahan sistem penilaian dari menggunakan skala 100 menjadi skala empat dan deskripsi capaian kompetensi sehingga orang tua siswa akan lebih paham mengenai perubahan tersebut.
d. Guru dan pihak-pihak lain yang ada di lingkungan sekolah harus bersikap baik dan dapat menjadi tauladan yang baik bagi seorang siswa dengan memiliki karakter-karakter yang dapat ditularkan kepada setiap siswa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
e. Pihak sekolah harus dapat meningkatkan kerjasama yang baik dengan seluruh komite yang ada di sekolah maupun dengan orang tua siswa untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dengan baik.
(27)
151
3. Rekomendasi bagi siswa
a. Siswa diharapkan dalam rangka pengimplementasian kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran PPKn harus dapat mengatur waktu dengan baik karena jumlah jam belajar yang cukup banyak, selain itu juga siswa harus senantiasa belajar aktif dalam proses belajar mengajar di kelas karena dengan siswa aktif maka proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik
b. Siswa harus dapat memahami mengenai pentingnya karakter dalam kehidupan sehari-hari sehingga seoarang tidak hanya memahami PPKn sebatas pengetahuan dan teori nya saja akan tetapi harus bisa memahami bahwa PPKn dapat mengajarkan siswa untuk dapat berprilaku yang baik dan karakter yang baik pula.
(28)
152
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, (2007). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta : Ar-Ruzz.
Adang dan Bambang, (2009). Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran Bandung : Refika Offset.
A Koesoma Doni. (2010). Pendidikan Karakter Strategi mendidik anak di zaman global. Jakarta : Grasindo.
Arikunto Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung :Rosada
Asmani, Ma’mur jamal (2012). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter
di Sekolah. Jogjakarta : Diva Press
Barnawi dan Arifin, M (2012) Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan karakter. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Basrowi dan Suwandi, (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Budimansyah, (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk membangung karakter bangsa. Bandung : Widya aksara
Danial, Endang. (2010). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboraturium PKn UPI.
Dwiyanto, D. Dan Saksono, G. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila Negara Pancasila : Agama atau Sekuler, Sosialis atau Kapitalis. Yogyakarta : Ampera Utama.
Ganeswara, GM dan Wilodati (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Bandung : Maulana Media Garfika.
Gatara, Sahid Asep dan Sofhian S. (2011). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pendidikan Politik, Nasionalisme, dan Demokrasi. Bandung : Fokusmedia.
(29)
153
Gunawan, Heri.(2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya. Bandung:Alfabeta
Hidayat, K. Dan Azra, A. (2008) Pendidikan Kewarganegaraan (civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Dan Masyarakat Madani. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Kesuma D, Triatna C, Permana J (2012). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Khan, D.Yahya.(2010). Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta : Pelangi Publishing
Lickona Thomas (2012). Mendidik untuk membentuk karakter bagaimana sekolah dapat memberikan pendidikan tentang sikap hormat dan bertanggung jawab. Jakarta : Bumi Aksara.
Mangunhardjana, A.(1996). Pembinaan, Arti dan Metodenya. Yogyakarta : Kanisius.
Moleong J. Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Mu’in Fatchul. (2011). Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik & Praktik. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosada.
Muzamiroh L, Mida (2013). Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Katapena
Naim, Ngainun (2012) Character Buliding Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter bangsa. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Nasution, S. (1986). Asas-Asas Kurikulum Bandung : Jemmars
Patilima, H. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Reksoatmodjo, Narsoyo Tedjo. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung : Refika Aditama.
Samani, Muchlas dan Hariyanto (2012) Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya.
(30)
154
Saptono (2011). Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi, Langkah Praktis. Erlangga : Bandung.
Simanjuntak, B dan Pasaribu. (1990). Membina dan Mengembangkan Generasi Muda. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta : Indeks.
Winataputra dan Budimanyah (2012) Pendidikan Kewragenegaran dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori dan Profil Pembelajaran. Bandung : Widya Aksara 2011
Winarno, (2013). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan : Strategi dan Penilaian. Jakarta : Bumi Aksara
Wuryan dan Syaifullah (2008) Ilmu kewarganegaraan (civics). Bandung : Laboraturium PKn
Zubaedi (2011). Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
(31)
155
Sumber Peraturan PerUndang-Undangan :
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Permendikbud No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMA/MA
Permendikbud No.62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakulikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendikbud No.63 Tahun 2014 Tentang Kepramukaan
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Sumber Internet :
Supandi, Dodi. (2014) Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan . [On Line].
(1)
e. Pemerintah harus bisa melatih guru untuk dapat menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan darai siswa disertai dengan menyediakan contoh format penilaian tersebut sehingga tidak ada guru yang masih bingung ketika harus menilai 3 aspek penilaian tersebut ditambah dengan jumlah siswa yang cukup banyak.
2. Rekomendasi bagi sekolah
a. Pihak sekolah harus sering melaksanakan pelatihan dan sosialisasi dengan guru-guru mengenai kurikulum 2013 jadi tidak hanya dilaksanakan pada awal tahun ajaran saja agar dapat memfasilitasi bagi guru-guru yang masih bingung dengan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan kurikulum 2013
b. Pihak sekolah harus lebih sering melaksanakan kegiatan yang dapat membentuk karakter siswa sehingga karakter siswa tidak hanya muncul ketika proses belajar mengajar berlangsung akan tetapi ketika berada di luar pembelajaran sehingga ketika siswa berada di lingkungan keluarga dan masyarakat siswa memiliki karakter yang baik yang dapat membantu siswa ketika bersosialisasi dengan lingkungannya.
c. Sekolah harus lebih sering mengadakan sosialisasi yang melibatkan orang tua siswa guna memberi pemahaman yang baik mengenai perubahan sistem penilaian dari menggunakan skala 100 menjadi skala empat dan deskripsi capaian kompetensi sehingga orang tua siswa akan lebih paham mengenai perubahan tersebut.
d. Guru dan pihak-pihak lain yang ada di lingkungan sekolah harus bersikap baik dan dapat menjadi tauladan yang baik bagi seorang siswa dengan memiliki karakter-karakter yang dapat ditularkan kepada setiap siswa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
e. Pihak sekolah harus dapat meningkatkan kerjasama yang baik dengan seluruh komite yang ada di sekolah maupun dengan orang tua siswa untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dengan baik.
(2)
3. Rekomendasi bagi siswa
a. Siswa diharapkan dalam rangka pengimplementasian kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran PPKn harus dapat mengatur waktu dengan baik karena jumlah jam belajar yang cukup banyak, selain itu juga siswa harus senantiasa belajar aktif dalam proses belajar mengajar di kelas karena dengan siswa aktif maka proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik
b. Siswa harus dapat memahami mengenai pentingnya karakter dalam kehidupan sehari-hari sehingga seoarang tidak hanya memahami PPKn sebatas pengetahuan dan teori nya saja akan tetapi harus bisa memahami bahwa PPKn dapat mengajarkan siswa untuk dapat berprilaku yang baik dan karakter yang baik pula.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, (2007). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta : Ar-Ruzz.
Adang dan Bambang, (2009). Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran Bandung : Refika Offset.
A Koesoma Doni. (2010). Pendidikan Karakter Strategi mendidik anak di zaman global. Jakarta : Grasindo.
Arikunto Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung :Rosada
Asmani, Ma’mur jamal (2012). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta : Diva Press
Barnawi dan Arifin, M (2012) Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan karakter. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media
Basrowi dan Suwandi, (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Budimansyah, (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk membangung karakter bangsa. Bandung : Widya aksara
Danial, Endang. (2010). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboraturium PKn UPI.
Dwiyanto, D. Dan Saksono, G. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila Negara Pancasila : Agama atau Sekuler, Sosialis atau Kapitalis. Yogyakarta : Ampera Utama.
Ganeswara, GM dan Wilodati (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Bandung : Maulana Media Garfika.
Gatara, Sahid Asep dan Sofhian S. (2011). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pendidikan Politik, Nasionalisme, dan Demokrasi. Bandung : Fokusmedia.
(4)
Gunawan, Heri.(2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya. Bandung:Alfabeta
Hidayat, K. Dan Azra, A. (2008) Pendidikan Kewarganegaraan (civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Dan Masyarakat Madani. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Kesuma D, Triatna C, Permana J (2012). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Khan, D.Yahya.(2010). Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta : Pelangi Publishing
Lickona Thomas (2012). Mendidik untuk membentuk karakter bagaimana sekolah dapat memberikan pendidikan tentang sikap hormat dan bertanggung jawab. Jakarta : Bumi Aksara.
Mangunhardjana, A.(1996). Pembinaan, Arti dan Metodenya. Yogyakarta : Kanisius.
Moleong J. Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Mu’in Fatchul. (2011). Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik & Praktik. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosada.
Muzamiroh L, Mida (2013). Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Katapena
Naim, Ngainun (2012) Character Buliding Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter bangsa. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Nasution, S. (1986). Asas-Asas Kurikulum Bandung : Jemmars
Patilima, H. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Reksoatmodjo, Narsoyo Tedjo. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung : Refika Aditama.
Samani, Muchlas dan Hariyanto (2012) Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya.
(5)
Saptono (2011). Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi, Langkah Praktis. Erlangga : Bandung.
Simanjuntak, B dan Pasaribu. (1990). Membina dan Mengembangkan Generasi Muda. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta : Indeks.
Winataputra dan Budimanyah (2012) Pendidikan Kewragenegaran dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori dan Profil Pembelajaran. Bandung : Widya Aksara 2011
Winarno, (2013). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan : Strategi dan Penilaian. Jakarta : Bumi Aksara
Wuryan dan Syaifullah (2008) Ilmu kewarganegaraan (civics). Bandung : Laboraturium PKn
Zubaedi (2011). Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
(6)
Sumber Peraturan PerUndang-Undangan :
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Permendikbud No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMA/MA
Permendikbud No.62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakulikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendikbud No.63 Tahun 2014 Tentang Kepramukaan
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Sumber Internet :
Supandi, Dodi. (2014) Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan . [On Line].