Analisis Pengaruh Gerakan Tubuh Terhadap Pencapaian Nada Tinggi (Di Atas Nada A') dan Konsumsi Energi Pada Penyanyi Sopran Ditinjau Dari Aspek Fisiologis.

(1)

ABSTRAK

Paduan suara merupakan salah satu aset yang sangat berharga di Indonesia. Kualitas paduan suara yang baik tentu didukung oleh para penyanyi yang berkualitas pula. Dalam paduan suara, penyanyi sopran dituntut untuk dapat menyanyikan nada hingga mencapai batas normal penyanyi sopran yaitu not c”, tetapi tidak semua penyanyi sopran dapat menyanyikan nada hingga batas atas normal penyanyi sopran dengan mudah. Pada umumnya ketika sampai nada a’, penyanyi sopran sudah mulai kesulitan.

Penelitian diawali dengan melakukan wawancara terhadap para penyanyi sopran mengenai gerakan tubuh yang membantu pencapaian nada tinggi, kemudian dilakukan pengambilan data untuk mengukur denyut jantung responden pada masing-masing gerakan yang dilakukan. Dari pengukuran tersebut didapatkan rata-rata denyut jantung untuk masing-masing gerakan. Pada posisi normal dihasilkan rata-rata denyut jantung sebesar 78.5. Gerakan 1 menghasilkan rata-rata denyut jantung sebesar 80.25, gerakan 2 menghasilkan rata-rata denyut jantung sebesar 80.5, gerakan 3 menghasilkan rata-rata denyut jantung sebesar 82, gerakan 4 menghasilkan rata-rata denyut jantung sebesar 80.5, dan gerakan 5 menghasilkan rata-rata denyut jantung sebesar 80.25. Selain itu dilakukan pengukuran tinggi nada maksimum yang dapat dicapai untuk masing-masing gerakan yang dilakukan.

Adapun pengolahan data yang dilakukan adalah perhitungan konsumsi energi dari data denyut jantung, kemudian dilakukan pengujian ANOVA untuk mengetahui perbedaan variansi data. Setelah itu dilakukan perhitungan Principal Components Analysis (PCA) untuk konsumsi energi. Dari perhitungan PCA, didapatkan peringkat gerakan yang menghasilkan konsumsi energi dari yang terkecil sampai terbesar, yaitu: gerakan 1, gerakan 2, gerakan normal, gerakan 5, gerakan 3, dan gerakan 4. Untuk data tinggi nada maksimum pun dilakukan pengujian ANOVA dan perhitungan PCA untuk tinggi nada maksimum. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui peringkat gerakan yang menghasilkan pencapaian tinggi nada maksimum dari yang terbesar sampai terkecil, yaitu: gerakan 2, gerakan 1, gerakan 5, gerakan 4, gerakan normal, dan gerakan 3. Gerakan-gerakan tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk lagu-lagu yang mengandung banyak nada tinggi, maka dapat digunakan gerakan yang memiliki hasil perhitungan PCA konsumsi energi paling rendah. Selain itu juga dilihat dari kelogisannya, lagu yang mengandung nada tinggi secara berurutan dapat menggunakan gerakan yang memungkinkan untuk dilakukan secara berurutan seperti pada gerakan 4 dan gerakan 5. Pengujian ANOVA dilakukan dengan cara manual dan menggunakan software SPSS versi 11.5. Untuk perhitungan PCA dilakukan dengan menggunakan software Mathcad versi 14.

Berdasarkan hasil analisis fisiologi, dapat diketahui otot-otot yang berkontraksi pada masing-masing gerakan dan hubungannya terhadap pencapaian nada tinggi terutama pengaruhnya terhadap diaphragma. Berdasarkan analisis hubungan gerakan dengan pengaturan nafas, dapat disarankan ketika bernyanyi menggunakan gerakan, pengaturan nafas harus sama seperti ketika bernyanyi dengan tidak menggunakan gerakan.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1- 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1- 2 1.3 Batasan dan Asumsi ... 1- 2 1.4 Perumusan Masalah ... 1- 4 1.5 Tujuan Penelitian ... 1- 5 1.6 Sistematika Penulisan ... 1- 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi ... 2- 1 2.1.1 Definisi Ergonomi ... 2- 1 2.1.2 Bidang Kajian Ergonomi ... 2- 2 2.1.3 Sejarah Ergonomi ... 2- 4 2.1.4 Tujuan Ergonomi ... 2- 6 2.2 Fisiologi Manusia ... 2- 7 2.3 Fisiologi Bernyanyi ... 2- 15 2.4 Urutan Nada ... 2- 17 2.5 Teknik Bernyanyi ... 2- 17 2.6 Paduan Suara ... 2- 20 2.7 Analysis of Variance (ANOVA) ... 2- 21 2.8 Principal Components Analysis (PCA) ... 2- 24


(3)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian ... 3- 1 3.2 Melakukan Penelitian Pendahuluan ... 3- 2 3.3 Mengidentifikasi Masalah ... 3- 2 3.4 Membatasi Masalah dan Menentukan Asumsi ... 3- 3 3.5 Merumuskan Masalah ... 3- 4 3.6 Menentukan Tujuan Penelitian ... 3- 5 3.7 Melakukan Peninjauan Pustaka ... 3- 5 3.8 Pengumpulan Data ... 3- 5 3.9 Pengolahan Data dan Analisis ... 3- 6 3.10 Membuat Kesimpulan dan Saran ... 3- 7 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Universitas Kristen Maranatha ... 4- 1 4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Kristen Maranatha ... 4- 1 4.1.2 Struktur Organisasi Universitas Kristen Maranatha ... 4- 4 4.2 Data Umum PSM Universitas Kristen Maranatha ... 4- 5 4.2.1 Sejarah Singkat PSM Universitas Kristen Maranatha ... 4- 5 4.2.2 Struktur Organisasi PSM Universitas Kristen Maranatha ... 4- 6 4.3 Data Pengukuran Responden 1 ... 4- 6 4.3.1 Data Denyut Jantung Responden 1 ... 4- 7 4.3.2 Gerakan Responden 1 ... 4- 8 4.3.3 Hasil Pengukuran Nada Maksimum Responden 1 ... 4- 9 4.4 Data Pengukuran Responden 2 ... 4- 9 4.4.1 Data Denyut Jantung Responden 2 ... 4- 9 4.4.2 Gerakan Responden 2 ... 4- 11 4.4.3 Hasil Pengukuran Nada Maksimum Responden 2 ... 4- 11 4.5 Data Pengukuran Responden 3 ... 4- 11 4.5.1 Data Denyut Jantung Responden 3 ... 4- 12


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

4.5.2 Gerakan Responden 3 ... 4- 13 4.5.3 Hasil Pengukuran Nada Maksimum Responden 3 ... 4- 13 4.6 Data Pengukuran Responden 4 ... 4- 14 4.6.1 Data Denyut Jantung Responden 4 ... 4- 14 4.6.2 Gerakan Responden 4 ... 4- 16 4.6.3 Hasil Pengukuran Nada Maksimum Responden 4 ... 4- 16 4.7 Gerakan yang Diuji ... 4- 17 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Perhitungan Konsumsi Energi ... 5- 1 5.2 Uji ANOVA Konsumsi Energi ... 5- 2 5.3 Principal Components Analysis untuk Konsumsi Energi ... 5- 5 5.4 Uji ANOVA Tinggi Nada ... 5- 16 5.5 Principal Components Analysis untuk Tinggi Nada ... 5- 19 5.6 Analisis Fisiologi Masing-masing Gerakan ... 5- 30 5.6.1 Analisis Fisiologi Gerakan 1 ... 5- 30 5.6.2 Analisis Fisiologi Gerakan 2 ... 5- 34 5.6.3 Analisis Fisiologi Gerakan 3 ... 5- 37 5.6.4 Analisis Fisiologi Gerakan 4 ... 5- 41 5.6.5 Analisis Fisiologi Gerakan 5 ... 5- 45 5.7 Analisis Hubungan Gerakan dengan Pengaturan Nafas ... 5- 47 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6- 1 6.2 Saran ... 6- 4


(5)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Sistem Tubuh Manusia 2- 8

2.2 Bentuk Mulut yang Benar dalam Bernyanyi 2- 19 2.3 Uji ANOVA Satu Arah untuk Tiap Kolom Sama 2- 22 2.4 Uji ANOVA Satu Arah untuk Tiap Kolom Berbeda 2- 23

2.5 Data Rasio Keuangan 2- 26

2.6 Eigenvalues untuk Data Standardized 2- 27 2.7 Eigenvalues untuk Data Mean-Corrected 2- 28

2.8 Data Harga Makanan 2- 30

2.9 Nilai Korelasi Antara Variabel Lama Dengan

Principal Components 2- 31

3.1 ANOVA 1 Arah 3- 6

4.1 Data Luas Bangunan 4- 2

4.2 Rata-rata Pengukuran Denyut Jantung Responden 1 4- 7 4.3 Data Pengukuran Nada Maksimum dan

Rata-rata Denyut Jantung Responden 1 4- 9 4.4 Rata-rata Pengukuran Denyut Jantung Responden 2 4- 10 4.5 Data Pengukuran Nada Maksimum dan

Rata-rata Denyut Jantung Responden 2 4- 11 4.6 Rata-rata Pengukuran Denyut Jantung Responden 3 4- 12 4.7 Data Pengukuran Nada Maksimum dan

Rata-rata Denyut Jantung Responden 3 4- 13 4.8 Rata-rata Pengukuran Denyut Jantung Responden 4 4- 15 4.9 Data Pengukuran Nada Maksimum dan

Rata-rata Denyut Jantung Responden 4 4- 16 5.1 Konsumsi Energi Untuk Masing-Masing

Gerakan 5- 1


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

No. Tabel Judul Halaman

5.3 ANOVA Konsumsi Energi 5- 3

5.4 Data Tinggi Nada Total 5- 16

5.5 ANOVA Tinggi Nada 5- 17

5.6 Analisis Gerakan 1 5- 31

5.7 Analisis Gerakan 2 5- 34

5.8 Analisis Gerakan 3 5- 38

5.9 Analisis Gerakan 4 5- 42


(7)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Batas Normal Penyanyi Sopran 1- 1

1.2 Gerakan yang Diteliti 1- 3

2.1 Fisiologi Bernyanyi 2- 16

2.2 Urutan Nada 2- 17

2.2 Kurva F 2- 24

2.3 Perbedaan Data Asli, Data Mean-Corrected,

dan Data Standardized 2- 25

3.1 Metodologi Penelitian 3- 1

4.1 Struktur Organisasi Universitas Kristen Maranatha 4- 4

4.2 Struktur Organisasi PSM UKM 4- 6

4.3 Grafik Rata-rata Hasil Pengukuran Denyut Jantung

Responden 1 4- 8

4.4 Gerakan Responden 1 4- 8

4.5 Grafik Rata-rata Hasil Pengukuran Denyut Jantung

Responden 2 4- 10

4.6 Gerakan Responden 2 4- 11

4.7 Grafik Rata-rata Hasil Pengukuran Denyut Jantung

Responden 3 4- 13

4.8 Gerakan Responden 3 4- 13

4.9 Grafik Rata-rata Hasil Pengukuran Denyut Jantung

Responden 4 4- 16

4.10 Gerakan Responden 4 4- 16

5.1 Kurva F Uji ANOVA Konsumsi Energi 5- 4 5.2 Grafik Principal Components Score Untuk

Konsumsi Energi 5- 15


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

No. Gambar Judul Halaman

5.4 Grafik Principal Components Score Untuk

Tinggi Nada Maksimum 5- 30

5.5 Gerakan 1 Untuk Masing-masing Responden 5- 30

5.6 Anatomi Otot Perut Manusia 5- 32

5.7 Anatomi Diaphragma Manusia 5- 33

5.8 Gerakan 2 Untuk Masing-masing Responden 5- 34 5.9 Anatomi Paha Belakang Pada Manusia 5- 36

5.10 Anatomi Betis Manusia 5- 37

5.11 Gerakan 3 Untuk Masing-masing Responden 5- 37

5.12 Anatomi Lengan Atas Manusia 5- 39

5.13 Anatomi Lengan Bawah Manusia 5- 40

5.14 Gerakan 4 Untuk Masing-masing Responden 5- 41 5.15 Anatomi Tubuh Bagian Belakang Pada Manusia (1) 5- 43 5.16 Anatomi Tubuh Bagian Belakang Pada Manusia (2) 5- 44 5.17 Gerakan 5 Untuk Masing-masing Responden 5- 45

5.18 Anatomi Kaki Manusia 5- 46

5.19 Not yang Dinyanyikan Pada Saat Pengambilan Data 5- 47

5.20 Pengaturan Nafas yang Benar 5- 48


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1 Tabel Data Mentah L1

2 Tabel F L2

3 Anatomi Tubuh Manusia L3

4 Partitur Lagu L4

Amigos Para Siempre (Andrew Lloyd Webber) L4-1

Ave Maria (Lin, Ming-Chieh) L4-2


(10)

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama Mahasiswa : Benny Jonathan Siringo Ringo

NRP : 0723070

Judul Tugas Akhir : Analisis Pengaruh Gerakan Tubuh Terhadap Pencapaian Nada Tinggi (Di Atas Nada A’) dan Konsumsi Energi Pada Penyanyi Sopran Ditinjau Dari Aspek Fisiologis.

Komentar – Komentar Dosen Penguji :

1. Harap menuliskan satuan-satuan dalam tabel.

2. Jika kesimpulan bukan merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian, jangan dimasukkan ke dalam perumusan masalah.


(11)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

DATA PENULIS

Nama : Benny Jonathan Siringo Ringo

Alamat : Jalan Bina Dharma No. 10 Komp. Buciper Cimahi No. Telepon : (022) 6650628

No. Handphone : 0856 5914 7300

Alamat Email : [email protected] Pendidikan : TKK BPK Penabur Cimahi

SDK BPK Penabur Cimahi SMPK BPK Penabur Cimahi SMA Negeri 2 Cimahi

Universitas Kristen Maranatha, Jurusan Teknik Industri Nilai Tugas Akhir : A


(12)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, paduan suara di Indonesia semakin berkembang. Banyak prestasi membanggakan yang telah diraih oleh berbagai paduan suara dari Indonesia di kancah internasional. Hal ini tentu saja didukung oleh penyanyi-penyanyi yang berkualitas. Kualitas penyanyi-penyanyi diukur dari beberapa hal, diantaranya adalah teknik bernyanyi, kemampuan dalam membaca not, dan kemampuan menyampaikan pesan dari lagu yang dinyanyikan. Semua not yang tercantum pada partitur harus dapat dinyanyikan oleh para penyanyi.

Paduan suara pada umumnya dibagi menjadi 4 range suara, diantaranya adalah sopran, alto, tenor, dan bass. Dari keempat jenis suara tersebut, nada paling tinggi adalah sopran, karena jika dilihat dari strukturnya, suara wanita berada 1 oktaf di atas suara pria.

Gambar 1.1

Batas Normal Penyanyi Sopran

Tidak semua penyanyi sopran dapat menyanyikan nada hingga batas atas normal penyanyi sopran, dimana batas normal penyanyi sopran adalah dari nada c sampai nada c’’. Pada umumnya ketika sampai nada a’, penyanyi sopran sudah mulai kesulitan. Biasanya dalam melatih nada tinggi, para penyanyi dibantu dengan gerakan-gerakan tubuh tertentu. Dengan demikian, nada yang lebih tinggi dapat dicapai. Dengan melihat fakta tersebut, maka penulis mencoba untuk meneliti pengaruh dari gerakan tubuh terhadap pencapaian nada tinggi dan konsumsi energi pada penyanyi sopran.


(13)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Penelitian ini akan meninjau tinggi nada maksimum yang dapat dicapai dan jumlah konsumsi energi yang dikeluarkan untuk masing-masing gerakan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa penyanyi yang memiliki range suara sopran di Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Kristen Maranatha Bandung, masalah yang dapat diidentifikasi adalah:

1. Pada umumnya penyanyi sopran mulai kesulitan apabila sudah mencapai nada a’

2. Banyak lagu yang menuntut penyanyi sopran untuk dapat menyanyikan nada di atas nada a’

3. Para penyanyi merasa cepat lelah ketika dituntut untuk menyanyikan lagu yang banyak mengandung nada tinggi

4. Para penyanyi merasa kesulitan untuk mengatur pernafasan ketika menyanyikan lagu yang banyak mengandung nada tinggi

5. Para penyanyi belum mengetahui gerakan yang tepat untuk membantu pencapaian nada tinggi.

1.3 Batasan dan Asumsi 1.3.1 Batasan

Agar pembahasan tidak terlalu luas, lebih jelas, dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka penulis membuat pembatasan masalah sebagai berikut.

1. Responden memiliki range suara sopran

2. Objek penelitian pada penelitian ini adalah anggota Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Kristen Maranatha yang berusia 22 tahun

3. Yang akan diteliti pada penelitian ini adalah 5 buah gerakan, yaitu: gerakan membungkuk, gerakan menekukkan kaki, gerakan melebarkan lengan keluar, gerakan menarik tulang ekor ke


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

belakang, dan gerakan berjinjit. Gerakan-gerakan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.2.

Gambar 1.2 Gerakan yang Diteliti


(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

4. Pengukuran menggunakan standar prosedur latihan paduan suara 5. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi

11.5 dan Mathcad versi 14

6. Analisis fisiologi dilakukan berdasarkan informasi dari mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran.

1.3.2 Asumsi

Asumsi-asumsi yang ada di dalam penelitian ini adalah: 1. Objek penelitian dalam kondisi sehat

2. Objek penelitian memiliki kemampuan dan teknik bernyanyi yang sama

3. Taraf nyata pada penelitian ini adalah 5%.

1.4 Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, akan dirumuskan beberapa hal yang nantinya akan ditarik menjadi kesimpulan pada akhir penelitian. Perumusan masalah tersebut diantaranya adalah:

1. Berapakah jumlah konsumsi energi yang terpakai untuk semua gerakan yang dilakukan?

2. Apakah terdapat perbedaan variansi konsumsi energi dari masing-masing gerakan?

3. Bagaimana urutan jumlah konsumsi energi dari yang terkecil sampai yang terbesar untuk gerakan-gerakan yang dilakukan?

4. Apakah terdapat perbedaan variansi tinggi nada maksimum dari masing-masing gerakan?

5. Bagaimana urutan tinggi nada maksimum dari yang tertinggi sampai yang terendah untuk gerakan-gerakan yang dilakukan?

6. Bagaimana hubungan fisiologis untuk sistem otot dan tulang dari masing-masing gerakan?

7. Bagaimana gerakan yang paling baik untuk membantu pencapaian nada tinggi?


(16)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui jumlah konsumsi energi yang terpakai untuk semua gerakan yang dilakukan

2. Mengetahui adanya perbedaan variansi konsumsi energi dari masing-masing gerakan

3. Mengetahui urutan jumlah konsumsi energi dari yang terkecil sampai yang terbesar untuk gerakan-gerakan yang dilakukan

4. Mengetahui adanya perbedaan variansi tinggi nada maksimum dari masing-masing gerakan

5. Mengetahui urutan tinggi nada maksimum dari yang tertinggi sampai yang terendah untuk gerakan-gerakan yang dilakukan

6. Mengetahui hubungan fisiologis untuk sistem otot dan tulang dari masing-masing gerakan

7. Mengetahui gerakan yang paling baik untuk membantu pencapaian nada tinggi.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan sistematika penulisan ini dimaksudkan agar mempermudah penyampaian informasi berdasarkan aturan logis dari penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan dan Asumsi, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai teori-teori yang mendukung dalam pengerjaan laporan Tugas Akhir ini, diantaranya adalah ANOVA, Principal Components Analysis (PCA), dan fisiologi.


(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai langkah-langkah pengerjaan laporan Tugas Akhir ini dari awal hingga akhir pengerjaan sehingga menjadi suatu laporan yang berguna. Metodologi ini ditampilkan dalam bentuk flow chart.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi mengenai seluruh data-data yang dikumpulkan untuk pengolahan data, diantaranya adalah mengenai objek penelitian, pengukuran denyut jantung, dan pengukuran nada maksimum.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi mengenai pengolahan data yang dilakukan oleh penulis menggunakan ANOVA untuk kemudian dianalisis guna memecahkan permasalahan yang ada.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang ada. Bab ini juga berisi mengenai saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.


(18)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang telah dilakukan penulis sehubungan dengan penelitian mengenai pengaruh gerakan tubuh terhadap pencapaian nada tinggi dan konsumsi energi yang dilakukan terhadap penyanyi yang memiliki range suara sopran, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan perhitungan konsumsi energi, didapatkan bahwa pada posisi normal responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.668 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.368 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.431 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.552 kkal. Untuk gerakan 1, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.827 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.574 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.480 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.497 kkal. Untuk gerakan 2, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.995 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.418 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.480 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.552 kkal. Untuk gerakan 3, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.668 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.628 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.789 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.665 kkal. Untuk gerakan 4, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.422 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.270 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 1.194 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.608 kkal. Untuk gerakan 5, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.773 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.418 kkal, responden 3 mengeluarkan


(19)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

energi sebesar 0.529 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.665 kkal.

2. Berdasarkan uji ANOVA untuk konsumsi energi yang dihitung secara manual dan menggunakan software SPSS versi 11.5, dapat disimpulkan bahwa semua jenis gerakan memiliki variansi konsumsi energi yang sama dengan taraf nyata 0.05.

3. Berdasarkan perhitungan Principal Components Analysis (PCA) untuk konsumsi energi yang dihitung menggunakan bantuan software Mathcad versi 14, didapatkan bahwa gerakan yang memiliki konsumsi energi terendah adalah gerakan 1 dengan score -1.52, dilanjutkan dengan gerakan 2 dengan score -1.336. Urutan ketiga adalah gerakan normal dengan score -0.266. Urutan keempat adalah gerakan 5 dengan score 0.084. Urutan kelima adalah gerakan 3 dengan score 0.390 dan gerakan yang memiliki konsumsi energi tertinggi adalah gerakan 4 dengan score 2.647.

4. Berdasarkan uji ANOVA untuk tinggi nada maksimum yang dihitung secara manual dan menggunakan software SPSS versi 11.5, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variansi tinggi nada maksimum untuk masing-masing gerakan dengan taraf nyata 0.05.

5. Berdasarkan perhitungan Principal Components Analysis (PCA) untuk tinggi nada maksimum yang dihitung menggunakan bantuan software Mathcad versi 14, didapatkan bahwa gerakan yang memiliki tinggi nada maksimum yang tertinggi adalah gerakan 2 dengan score 2.276, dilanjutkan dengan gerakan 1 dengan score 1.247. Urutan ketiga adalah gerakan 5 dengan score 0.368. Urutan keempat adalah gerakan 4 dengan score -0.975. Urutan kelima adalah gerakan normal dengan score -1.191 dan gerakan yang memiliki tinggi nada maksimum yang terendah adalah gerakan 3 dengan score -1.725.

6. Berdasarkan analisis fisiologi, dapat simpulkan bahwa pada gerakan 1 otot yang berkontraksi adalah Musculus rectus abdominis, Aponeurosis of external and internal oblique. Otot Musculus rectus abdominis


(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

berhubungan langsung dengan diaphragma bagian Pars sternalis sehingga kontraksi pada Rectus abdominis berpengaruh pada kinerja diaphragma. Pada gerakan 2, otot yang berkontraksi adalah Musculus biceps femoris dan Musculus gastrocnemius. Secara tidak langsung, gerakan ini memacu kontraksi otot perut yang lebih ketika kaki ditekukkan secara spontan. Gerakan ini dapat membuat badan lebih relax ketika bernyanyi, dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam bernyanyi. Pada gerakan 3, otot yang berkontraksi adalah Musculus deltoideus, Musculus triceps brachii, dan Musculus extensor digitorum. Secara tidak langsung, gerakan ini membuat perut lebih dibusungkan ke depan ketika tangan membuka ke samping. Hal ini tentu saja membantu kontraksi otot perut ketika bernyanyi. Gerakan ini meminimasi ketegangan pada otot pundak, dimana ketegangan pada otot pundak membuat produksi suara yang kurang baik. Gerakan ini juga dapat membuat badan lebih relax ketika bernyanyi, dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam bernyanyi. Pada gerakan 4, otot yang berkontraksi adalah Musculus trapezius, Musculus latissimus dorsi yang didalamnya terdapat Musculus erector spinae. Secara tidak langsung, gerakan ini membuat otot perut lebih ditekan keluar, sehingga kontraksi otot perut dapat lebih terbantu dengan melakukan gerakan ini. Pada gerakan 5, otot yang berkontraksi adalah Musculus gastrocnemius dan Musculus extensor digitorum longus. Secara tidak langsung, gerakan ini dapat menyebabkan otot bagian belakang ikut berkontraksi karena ketika berjinjit, otot bagian belakang berfungsi sebagai penyangga. Hal ini menyebabkan badan atas lebih tegap dalam bernyanyi.

7. Berdasarkan jenis lagu yang dinyanyikan, gerakan yang paling baik adalah gerakan yang mendukung untuk mencapai nada tinggi dari masing-masing lagu yang dinyanyikan. Misalnya pada lagu “Amigos Para Siempre” yang diaransemen oleh Mac Huff (L4-1), not c” hanya terdapat pada bagian akhir lagu sepanjang 11 ketuk ditambah dengan perpanjangan not (fermata). Pada bagian ini penyanyi dapat


(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

menggunakan gerakan 1 karena memiliki konsumsi energi terkecil. Penyanyi juga dapat menggunakan gerakan 2 karena dari hasil perhitungan PCA, gerakan 2 memiliki pencapaian tinggi nada yang paling tinggi. Berbeda dengan lagu “Ave Maria” karya Lin, Ming-Chieh (L4-2). Pada bar 44 sampai 46, nada a’ dinyanyikan terus menerus secara cepat. Untuk hal tersebut dapat digunakan gerakan 5 karena gerakan tersebut memungkinkan untuk dilakukan terus menerus. Sebenarnya dapat juga menggunakan gerakan 4, tetapi konsumsi energi yang terpakai untuk melakukan gerakan 5 lebih kecil dibandingkan dengan gerakan 4. Untuk lagu “Ummah, Sallih” karya John August Pamintuan (L4-3), terdapat nada a’ dan bb’ pada bar 57

-60, 89-92, dan 101-102. Dalam hal ini dapat dilakukan gerakan 5 karena menungkinkan untuk dilakukan terus menerus dan dari hasil perhitungan PCA, gerakan 5 memiliki pencapaian tinggi nada maksimum yang lebih tinggi dibandingkan dengan gerakan 4.

6.1 Saran

6.1.1 Untuk Penyanyi Sopran

 Dalam menyanyikan nada tinggi, para penyanyi dapat melakukannya dengan bantuan gerakan.

 Dalam menggunakan gerakan, pengaturan nafas harus tetap seperti ketika tidak melakukan gerakan, dimana pengambilan nafas dilakukan pada setiap awal kalimat dan menjelang kalimat berikutnya.

 Dalam menggunakan gerakan untuk menyanyikan lagu, penyanyi harus dapat menyesuaikan gerakan bantuan untuk mencapai nada tinggi dengan lagu yang dinyanyikan.

6.1.2 Untuk Penelitian Lebih Lanjut

 Penelitian dapat dilakukan dengan membandingkan faktor usia di dalamnya.

Penelitian dapat dilakukan kepada pria yang memiliki range suara tinggi (tenor).


(22)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Penelitian dapat dilakukan kepada wanita yang memiliki range suara rendah (alto).

Penelitian dapat dilakukan kepada pria yang memiliki range suara rendah (bass).

 Penelitian dapat dilakukan dengan membahas lebih mendalam mengenai pengaruh sudut dari masing-masing gerakan terhadap pencapaian nada tinggi.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

1. Blank, Leland; ”Statistical Procedures For Engineering, Management, and Science”.1982

2. Corp, Ronald; “The Choral Singer’s Companion”, B. T. Batsford Ltd, London, 1987.

3. Drake, Richard L.; Wayne Vogl, and Adam W. M. Mitchell, “Anatomy for Students”, Elsevier Inc., Spain, 2005.

4. Guyton, Arthur C. and John E. Hall; “Textbook of Medical Physiology”,

Saunders Company, Philadelphia, 1996.

5. Hewitt, Graham; “How to Sing”, Elm Tree Books Ltd., London, 1978.

6. Laboratorium APK & E 1; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2007.

7. Laboratorium APK & E 2; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2008.

8. Muis, Rudijanto; “Diktat Kuliah Statistika Industri II”, Jurusan Teknik

Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

9. Sharma, Subhash; “Applied Multivariate Techniques”, John Wiley & Sons, Inc., Canada, 1996.

10.Sobotta, Johannes; “Sobotta, Atlas Anatomi Manusia”, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, 2000.

11.Sugiyono; “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta, 2007, Bandung. 12.Sutalaksana, Iftikar Z; “Teknik Perancangan Sistem Kerja”, Penerbit ITB,

Bandung, 2006.

13.Telfer, Nancy; “Successful Warmups, Book 2”, Neil A. Kjos Music Company, San Diego, 1996.

14.Walpole, R. E.; “Pengantar Statistika”, Edisi 3, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995.


(1)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang telah dilakukan penulis sehubungan dengan penelitian mengenai pengaruh gerakan tubuh terhadap pencapaian nada tinggi dan konsumsi energi yang dilakukan terhadap penyanyi yang memiliki range suara sopran, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan perhitungan konsumsi energi, didapatkan bahwa pada posisi normal responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.668 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.368 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.431 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.552 kkal. Untuk gerakan 1, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.827 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.574 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.480 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.497 kkal. Untuk gerakan 2, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.995 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.418 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.480 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.552 kkal. Untuk gerakan 3, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.668 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.628 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 0.789 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.665 kkal. Untuk gerakan 4, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.422 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.270 kkal, responden 3 mengeluarkan energi sebesar 1.194 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.608 kkal. Untuk gerakan 5, responden 1 mengeluarkan energi sebesar 0.773 kkal, responden 2 mengeluarkan energi sebesar 0.418 kkal, responden 3 mengeluarkan


(2)

energi sebesar 0.529 kkal, dan responden 4 mengeluarkan energi sebesar 0.665 kkal.

2. Berdasarkan uji ANOVA untuk konsumsi energi yang dihitung secara manual dan menggunakan software SPSS versi 11.5, dapat disimpulkan bahwa semua jenis gerakan memiliki variansi konsumsi energi yang sama dengan taraf nyata 0.05.

3. Berdasarkan perhitungan Principal Components Analysis (PCA) untuk konsumsi energi yang dihitung menggunakan bantuan software Mathcad versi 14, didapatkan bahwa gerakan yang memiliki konsumsi energi terendah adalah gerakan 1 dengan score -1.52, dilanjutkan dengan gerakan 2 dengan score -1.336. Urutan ketiga adalah gerakan normal dengan score -0.266. Urutan keempat adalah gerakan 5 dengan score 0.084. Urutan kelima adalah gerakan 3 dengan score 0.390 dan gerakan yang memiliki konsumsi energi tertinggi adalah gerakan 4 dengan score 2.647.

4. Berdasarkan uji ANOVA untuk tinggi nada maksimum yang dihitung secara manual dan menggunakan software SPSS versi 11.5, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variansi tinggi nada maksimum untuk masing-masing gerakan dengan taraf nyata 0.05.

5. Berdasarkan perhitungan Principal Components Analysis (PCA) untuk tinggi nada maksimum yang dihitung menggunakan bantuan software Mathcad versi 14, didapatkan bahwa gerakan yang memiliki tinggi nada maksimum yang tertinggi adalah gerakan 2 dengan score 2.276, dilanjutkan dengan gerakan 1 dengan score 1.247. Urutan ketiga adalah gerakan 5 dengan score 0.368. Urutan keempat adalah gerakan 4 dengan score -0.975. Urutan kelima adalah gerakan normal dengan score -1.191 dan gerakan yang memiliki tinggi nada maksimum yang terendah adalah gerakan 3 dengan score -1.725.

6. Berdasarkan analisis fisiologi, dapat simpulkan bahwa pada gerakan 1 otot yang berkontraksi adalah Musculus rectus abdominis, Aponeurosis of external and internal oblique. Otot Musculus rectus abdominis


(3)

berhubungan langsung dengan diaphragma bagian Pars sternalis sehingga kontraksi pada Rectus abdominis berpengaruh pada kinerja diaphragma. Pada gerakan 2, otot yang berkontraksi adalah Musculus biceps femoris dan Musculus gastrocnemius. Secara tidak langsung, gerakan ini memacu kontraksi otot perut yang lebih ketika kaki ditekukkan secara spontan. Gerakan ini dapat membuat badan lebih relax ketika bernyanyi, dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam bernyanyi. Pada gerakan 3, otot yang berkontraksi adalah Musculus deltoideus, Musculus triceps brachii, dan Musculus extensor digitorum. Secara tidak langsung, gerakan ini membuat perut lebih dibusungkan ke depan ketika tangan membuka ke samping. Hal ini tentu saja membantu kontraksi otot perut ketika bernyanyi. Gerakan ini meminimasi ketegangan pada otot pundak, dimana ketegangan pada otot pundak membuat produksi suara yang kurang baik. Gerakan ini juga dapat membuat badan lebih relax ketika bernyanyi, dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam bernyanyi. Pada gerakan 4, otot yang berkontraksi adalah Musculus trapezius, Musculus latissimus dorsi yang didalamnya terdapat Musculus erector spinae. Secara tidak langsung, gerakan ini membuat otot perut lebih ditekan keluar, sehingga kontraksi otot perut dapat lebih terbantu dengan melakukan gerakan ini. Pada gerakan 5, otot yang berkontraksi adalah Musculus gastrocnemius dan Musculus extensor digitorum longus. Secara tidak langsung, gerakan ini dapat menyebabkan otot bagian belakang ikut berkontraksi karena ketika berjinjit, otot bagian belakang berfungsi sebagai penyangga. Hal ini menyebabkan badan atas lebih tegap dalam bernyanyi.

7. Berdasarkan jenis lagu yang dinyanyikan, gerakan yang paling baik adalah gerakan yang mendukung untuk mencapai nada tinggi dari masing-masing lagu yang dinyanyikan. Misalnya pada lagu “Amigos Para

Siempre” yang diaransemen oleh Mac Huff (L4-1), not c” hanya terdapat pada bagian akhir lagu sepanjang 11 ketuk ditambah dengan perpanjangan not (fermata). Pada bagian ini penyanyi dapat


(4)

menggunakan gerakan 1 karena memiliki konsumsi energi terkecil. Penyanyi juga dapat menggunakan gerakan 2 karena dari hasil perhitungan PCA, gerakan 2 memiliki pencapaian tinggi nada yang paling

tinggi. Berbeda dengan lagu “Ave Maria” karya Lin, Ming-Chieh (L4-2). Pada bar 44 sampai 46, nada a’ dinyanyikan terus menerus secara cepat. Untuk hal tersebut dapat digunakan gerakan 5 karena gerakan tersebut memungkinkan untuk dilakukan terus menerus. Sebenarnya dapat juga menggunakan gerakan 4, tetapi konsumsi energi yang terpakai untuk melakukan gerakan 5 lebih kecil dibandingkan dengan gerakan 4. Untuk

lagu “Ummah, Sallih” karya John August Pamintuan (L4-3), terdapat

nada a’ dan bb’ pada bar 57

-60, 89-92, dan 101-102. Dalam hal ini dapat dilakukan gerakan 5 karena menungkinkan untuk dilakukan terus menerus dan dari hasil perhitungan PCA, gerakan 5 memiliki pencapaian tinggi nada maksimum yang lebih tinggi dibandingkan dengan gerakan 4.

6.1 Saran

6.1.1 Untuk Penyanyi Sopran

 Dalam menyanyikan nada tinggi, para penyanyi dapat melakukannya dengan bantuan gerakan.

 Dalam menggunakan gerakan, pengaturan nafas harus tetap seperti ketika tidak melakukan gerakan, dimana pengambilan nafas dilakukan pada setiap awal kalimat dan menjelang kalimat berikutnya.

 Dalam menggunakan gerakan untuk menyanyikan lagu, penyanyi harus dapat menyesuaikan gerakan bantuan untuk mencapai nada tinggi dengan lagu yang dinyanyikan.

6.1.2 Untuk Penelitian Lebih Lanjut

 Penelitian dapat dilakukan dengan membandingkan faktor usia di dalamnya.

Penelitian dapat dilakukan kepada pria yang memiliki range suara tinggi (tenor).


(5)

Penelitian dapat dilakukan kepada wanita yang memiliki range suara rendah (alto).

Penelitian dapat dilakukan kepada pria yang memiliki range suara rendah (bass).

 Penelitian dapat dilakukan dengan membahas lebih mendalam mengenai pengaruh sudut dari masing-masing gerakan terhadap pencapaian nada tinggi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Blank, Leland; ”Statistical Procedures For Engineering, Management, and

Science”.1982

2. Corp, Ronald; “The Choral Singer’s Companion”, B. T. Batsford Ltd, London, 1987.

3. Drake, Richard L.; Wayne Vogl, and Adam W. M. Mitchell, “Anatomy for

Students”, Elsevier Inc., Spain, 2005.

4. Guyton, Arthur C. and John E. Hall; “Textbook of Medical Physiology”, Saunders Company, Philadelphia, 1996.

5. Hewitt, Graham; “How to Sing”, Elm Tree Books Ltd., London, 1978.

6. Laboratorium APK & E 1; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2007.

7. Laboratorium APK & E 2; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2008.

8. Muis, Rudijanto; “Diktat Kuliah Statistika Industri II”, Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

9. Sharma, Subhash; “Applied Multivariate Techniques”, John Wiley & Sons, Inc., Canada, 1996.

10.Sobotta, Johannes; “Sobotta, Atlas Anatomi Manusia”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2000.

11.Sugiyono; “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta, 2007, Bandung. 12.Sutalaksana, Iftikar Z; “Teknik Perancangan Sistem Kerja”, Penerbit ITB,

Bandung, 2006.

13.Telfer, Nancy; “Successful Warmups, Book 2”, Neil A. Kjos Music Company, San Diego, 1996.

14.Walpole, R. E.; “Pengantar Statistika”, Edisi 3, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995.