Perancangan Promosi Wisata Kota Solo dan Sekitarnya (Berbasis Budaya dan Sejarah).

(1)

ABSTRAK

Perancangan Promosi Wisata Kota Solo dan Sekitarnya (Berbasis Sejarah dan Budaya)

Febrina Widihapsari

Surakarta, atau yang akrab kita kenal dengan nama kota Solo atau Sala, merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Selama ini banyak orang yang ke Solo, hanya sekedar bertujuan untuk wisata kuliner atau belanja dan Solo memang belum dijadikan daerah tujuan wisata utama. Sebagai kota yang dikenal sebagai Kota Budaya, hendaknya wisatawan khususnya anak muda perlu mengetahui potensi-potensi wisata budaya yang ada di Solo dan sekitarnya. Perancangan ini menggunakan pendekatan verbal yaitu berupa tagline, “Kenali Lebih Dekat, Jelajahi Dengan Asyik” dengan konsep visual bergaya Retro Modern. Media yang tepat untuk melakukan promosi adalah media promosi seperti Poster (yang dibuat dengan 3 pendekatan Awareness, Informing, Reminding), brosur, website, Print Ads di Koran dan majalah, jejaring sosial, membuat booth pameran wisata, serta gimmick seperti bag tag, tumbler, kalender, t-shirt, dan pin diharapkan dapat menumbuhkan minat anak muda. Dan penyeberan promosi yang efektif untuk anak muda adalah melalui jejaring sosial dan website, oleh karena itu poster, selain diletakkan di sejumlah tempat keramaian seperti mall, kampus, kantin, maka poster juga disebarkan melalui website dan jejering sosial yang sudah sangat lekat peranananya dalam kehidupan anak muda.


(2)

ABSTRACT

Designing Tourism Promotion for Solo City and It’s Surroundings (Based on Culture and History)

Febrina Widihapsari

Surakarta, as known as Solo or Sala, which is a city located in Central Java. All this time many people visit Solo, just for culinary tour or shopping and Solo is not a major tourist destination yet. As a city which popular as a City of Culture, the travelers, especially young people need to know the potential of cultural tourism in Solo and surrounding areas. This planning uses verbal approach in a tagline, ‘Kenali Lebih Dekat, Jelajahi Dengan Asyik’ with the visual concept Retro Modern style. The right media for promotion is a media promotion such as posters (which made with 3 approaches Awareness, Informing, Reminding), brochures, website, Print Ads in newspaper and magazines, social networking, making tourism exhibition booth, and gimmick as bag tags, tumblers, calendars, t-shirts and pins that expected can growing the interest of young people. And dissemination of an effective promotion for young people is through social networks and websites, so, posters in addition to put in some crowded places such as malls, colleges, canteens, then the poster also disseminated through websites and social networks are very close to the young people’s live.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ………..……….i

LEMBAR PENGESAHAN ………..…...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ……….... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ……….…...iv

KATA PENGANTAR ………...v

DAFTAR ISI………...…vii

DAFTAR GAMBAR ………...x

DAFTAR TABEL ………......xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………....xiv

ABSTRAK ……….……...xv

BAB I : Pendahuluan 1.1Latar Balakang ………...1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ……….2

1.3Tujuan Perancangan ……….…………3

1.4Cara Pengumpulan Data ………..…....…3

1.5Skema Perancangan ………..………....…5

1.6Sistematika Penulisan ………...6

BAB II : Landasan Teori 2.1 Teori Pariwisata ……….…...…….7

2.1.1 Pengertian Pariwisata ………..7

2.1.2 Pengembangan Pariwisata ………...…9

2.1.3 Pariwisata Budaya ……….……10

2.1.4 Paket Wisata ………..…………11

2.1.5 Sapta Pesona ………..…...11

2.2 Periklanan ………...……… 13

2.2.1 Pengertian Periklanan ………..…….13


(4)

2.2.3 Komunikasi Periklanan ………...…..14

2.2.3.1 Simbol ………15

2.2.3.2 Copywriting ………15

2.2.3.3 Ilustrasi ………...…...… 16

2.2.3.4 Tipografi ……….…16

2.3 Promosi ………......…..… 16

2.3.1 Promosi Penjualan ……… 16

2.3.2 Ragam Media Promosi ………..…17

2.4 Tinjauan Komunikasi Visual ……….…20

2.5 Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) ………..21

BAB III : Data dan Analisis Masalah 3.1 Mandatori ……….………... 23

3.2 Instansi Pemerintah Terkait ………...27

3.3 Sponsor ………..………...………29

3.4 Logo Event Terkait ………..…30

3.5 Profil Kota Solo ………...……… 30

3.6USP (Unique Selling Proposition) Solo ……….………..………35

3.7Data Pemasaran ………..……… 42

3.8 Data Survey dan Wawancara………..………44

3.8.1 Observasi ………...………44

3.8.2 Wawancara ……….…...…50

3.8.3 Hasil Kuesioner ………..……..52

3.9 Studi Banding (Benchmarking) ……….………...…56

3.9.1 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ……….…..…56

3.10Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta ………......59

3.10.1 SWOT dari Pariwisata Solo ……….………59

3.10.2 SWOT dari Paket Tur Budaya ……….…………59

3.10.3 Creative Brief ………..………61


(5)

BAB IV : Pemecahan Masalah ………...……..68

4.1 Konsep Komunikasi ………………...…….68

4.2 Konsep Kreatif ………………..……….……..69

4.2.1 Visualisasi ………..……69

4.2.2 Layout ………...…...69

4.2.3 Tipografi ………...……...69

4.2.4 Warna ………..………69

4.3 Konsep Media ……………….……….……….70 4.3.1 Media Promosi ………..………….…….70 4.3.2 Timeline Media ………..…….…………71 4.3.3 Anggaran Biaya ………..………….72 4.4 Hasil Karya ………………..…………..……75 4.4.1 Logo ………...………..……75 4.4.2 Poster ………..……….………77 4.4.3 Brosur………..……….…………84

4.4.4 Website ………...………..…………86

4.4.5 Print Ads Koran ……….………92

4.4.6 Print Ads Majalah……….………...……93

4.4.7 Media Sosial ………..…… 94

4.4.8 Gimmick ……….……….……95

4.4.9 Spanduk ………...………. 101 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo ASITA ………...….…23

Gambar 3.2 Logo BPPIS ………...……26

Gambar 3.3 Logo pemerintah kota Surakarta ………...………...28

Gambar 3.4 logo Solo The Spirit of Java ………29

Gambar 3.5 logo Ganeps……….……….…………30

Gambar 3.6 logo event ………...………… 30

Gambar 3.7 bus tingkat Werkudara ………...……..……39

Gambar 3.8 Sepur Kluthuk ………..………39

Gambar 3.9 railbus ………..……40

Gambar 3.10 Topeng Narimo di Jalan Slamet Riyadi ……….…42

Gambar 3.11 Topeng Narimo di perempatan Gendengan ………...………42

Gambar 3.12 Billboard Solo ……….…………...………43

Gambar 3.13 Keraton Kasunan Surakarta ………...………45

Gambar 3.14 Pura Mangkunegaran (depan) dan bagian dalam Pendopo ……..…….…46

Gambar 3.15 nDalem Wuryaningratan kompleks House of Danar Hadi ………47

Gambar 3.16 Gerbang depan Candi Cetho ………...…...……48

Gambar 3.17 pelataran dan suasana Candi Cetho ………..……….48

Gambar 3.18 Candi Sukuh ………..……49

Gambar 3.19 Solo Batik Carnival ……….…………..……50

Gambar 3.20 diagram kuesioner 1 ………...……53

Gambar 3.21 diagram kuesioner 2 ………...……54

Gambar 3.22 diagram kuesioner 3 ………...……54

Gambar 3.23 diagram kuesioner 4 ………...……55

Gambar 3.24 diagram kuesioner 5 ………...……55

Gambar 3.25 diagram kuesioner 6 ………...……56

Gambar 3.26 diagram kuesioner 7 ………...…57


(7)

Gambar 3.28 Gambar Promosi Mandira Tour ………59

Gambar 4.1 Logo Promosi ………...………...……76

Gambar 4.2 Warna Logo………. ………77

Gambar 4.3 Poster Awareness ……….…………...…….……79

Gambar 4.4 Poster Informing 1 ………..……….……80

Gambar 4.5 Poster Informing 2 ………...………81

Gambar 4.6 Poster Informing 3 ………...……82

Gambar 4.7 Poster Reminding ……….……83

Gambar 4.8 Brosur ………..………84

Gambar 4.9 Brosur ………...……85

Gambar 4.10 Tampilan Website 1 ………...……86

Gambar 4.11 Tampilan Website 2 ………...………86

Gambar 4.12 Tampilan Website 3 ………...………87

Gambar 4.13 Tampilan Website 4 ………..…….……87

Gambar 4.14 Tampilan Website 5 ………...……89

Gambar 4.15 Tampilan Website 6 ………...……89

Gambar 4.16 Booth Design ………..…..….…89

Gambar 4.17 Seragam SPG dan X banner………...……90

Gambar 4.18 Print Ad Kompas ………..….……91

Gambar 4.19 Print Ad Majalah ………...………..….……92

Gambar 4.20 Media Sosial Twitter ……….……93

Gambar 4.21 Media Sosial Facebook ……….…….……93

Gambar 4.22 Tampilan Bag Tag ………..….…..…94

Gambar 4.23 Tampilan Card Bag Tag ………...……….…94

Gambar 4.24 Tumbler ………...……95

Gambar 4.25 T-shirt ……….…...……95

Gambar 4.26 T-hirt Packaging ……….………..….……96

Gambar 4.27 Pin ………...……96


(8)

Gambar 4.29 tampilan kalender dalam 1 ……….………98 Gambar 4.30 tampilan kalender dalam 2 ……….…....……98


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Perancangan ……….…..……5 Tabel 3.1 Data Kepariwisataan Kota Surakarta ………..………37

Tabel 4.1 Timeline Media Promosi ……….72


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Kuesioner

LAMPIRAN B Data Penunjang


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Surakarta, atau yang akrab kita kenal dengan nama kota Solo atau Sala, merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Secara geografis dan administratif Solo berlokasi di tengah bekas Karisidenan Surakarta yang wilayahnya meliputi Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten (Subosukawonosraten) atau yang biasa disebut dengan Solo Raya. (sumber: http://id.wikipedia.org)

Solo menginginkan citra baru sebagai kota yang dikenang sebagai pusatnya perkembangan Jawa. Melalui kerjasama dari pemerintah Subosukawonosraten tersebut lahirlah branding, “Solo The Spirit of Java” yang digunakan untuk memasarkan pariwisata Solo. Nilai kebersamaan yang telah tercipta dalam mengembangkan wilayah ini, diharapkan akan terus ditingkatkan (Suara Merdeka, Jumat, 16 Februari 2007). Banyak sekali potensi wisata yang bisa digali dari kota Solo sendiri, mulai dari wisata budaya dengan berbagai event budayanya, keraton; wisata kuliner; pusat industri batik, dan yang lebih menarik lagi di Solo terdapat Bus Tingkat Werkudara dan Sepur Kluthuk Jaladara. Namun sayangnya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo dalam promosinya hanya mengambil langkah dengan menyebarkan brosur dan melalui media website. Brosur-brosur tersebut disebar di bandara, travel agency, dan sejumlah hotel.

Sering kali orang beranggapan bahwa Solo tidak ada apa-apanya, dan cenderung lebih memilih Jogja sebagai tujuan utama wisatanya. Selama ini Solo hanya dijadikan tempat untuk persinggahan para wisatawan untuk sekedar mencari kulinernya atau berbelanja batik di Pasar Klewer. Hal ini telah memicu agar pariwisata Solo dikenal masyarakat luas, mengangkat kekhasan yang berbeda. Event-event yang digelar seperti “Solo Batik Carnival” yang sudah diselenggarakan selama 5 tahun ini termasuk yang menjadi daya


(12)

tarik wisatawan dapat menarik wisatawan asing yang datang karena pada tahun 2013 nanti “Solo Batik Carnival” diundang dalam perhelatan di Pasadena, Amerika.

Dikutip dari suaramerdeka.com 21 November 2010 pukul 17:00 wib bahwa Badan Promosi Pariwisata Kota Solo (BPPS) menargetkan, dalam jangka waktu empat tahun ke depan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kota Solo menjadi sekitar 2 juta wisatawan setiap tahun. Kota Solo yang pernah meraih 2 penghargaan sekaligus dalam penganugerahan Indonesia Tourism Award (ITA) tahun 2010 yang diselenggarakan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), sebagai kota Favorit dan Kota dengan pelayanan terbaik perlu berbangga. Dikutip dari Solo Pos (6/5/2012), Ketua BPPIS Solo, Hidayatullah Al Banjari mungkapkan bahwa “Tantangan ke depan adalah bagaimana memperbesar market share wisatawan yang tinggal di hotel, juga untuk mendorong lama tinggal dengan pengembangan produk wisata di kota Solo.” Kiranya dengan mengenali potensi-potensi wisata yang ada di Solo, perkembangan pariwisata Solo akan menunju arah yang positif dan mampu bersaing dengan wisata di Jogja. Salah satu alternative yang bisa digunakan adalah mengadakan program paket wisata ke Solo untuk mengembangkan citra kota Solo sendiri. Semua ini dapat tercapai dengan baik jika dapat dikomunikasikan kepada para generasi muda, dan peran Desain Komunikasi Visual di sini adalah agar mampu menyampaikan pesan yang menarik perhatian para calon wisatawan dengan menampilkan promosi media yang seuai dengan tujuannya.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

1. Bagaimana merancang promosi yang menarik untuk wisatawan khususnya anak muda agar tertarik untuk mengunjungi dan mengenali potensi-potensi wisata berbasis budaya yang ada di Solo?


(13)

2. Bagaimana merancang sebuah paket wisata kota Solo yang menarik melalui media desain komunikasi visual agar potensi wisata Solo dapat dinikmati serta mengupayakan dalam meningkatkan lamanya hunian di penginapan?

1.2.2. Ruang Lingkup

Rancangan yang akan dibuat di sini adalah memperkenalkan dan membuat promosi pariwisata budaya di wilayah Kota Solo dan sekitarnya yang lebih dikenal dengan Soloraya (Subosukawonosraten) melalui kegiatan tur (paket wisata) untuk anak muda usia kuliah sebagai target. Dalam perkembangannya hal ini dapat memicu kegiatan pariwisata kota Solo dalam upaya mengenalkan dan meningkatkan hunian di Solo adalah dengan mengadakan paket wisata yang diselenggarakan ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travels Agencies.

1.3Tujuan Perancangan

1. Agar potensi wisata di kota Solo dikenal dan wisatawan khususnya anak muda di kota-kota besar di Indonesia agar mau berkunjung

2. Menjadikan Solo sebagai destinasi utama dalam perjalanan wisata

3. Meningkatkan pariwisata kota Solo dengan mengadakan promosi dan paket wisata untuk anak muda ke sejumlah tempat wisata budaya

1.4Cara Pengumpulan Data 1.4.1 Observasi

Melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis dan mengumpulkan data dengan meninjau langsung daerah tujuan.

1.4.2 Wawancara

Wawancara dilakukan agar mendapatkan data yang relevan dan dapat menambah informasi yang dibutuhkan secara nyata melalui sumber yang seusuai di bidangnya dan mendapat tanggapan yang berguna atas masalah yang terjadi.


(14)

1.4.3 Studi Pustaka

Mengumpulkan data dengan mempelajari buku-buku ilmiah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang berhubungan dengan topic yang dibahas.

1.4.4 Kuesioner

Pengumpulan data dengan menyebar serangkaian pertanyaan tersusun yang kemudian disebar kepada koresponden baik yang sudah pernah ke Solo dan yang belum pernah mengunjungi Solo.


(15)

1.5Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

1. Kurangnya pengetahuan generasi muda tentang potensi wisata budaya yang ada di Solo. 2. Solo bukan dijadikan destinasi utama dalam perjalanan wisata.

3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo menargetkan 2 juta pengunjung setahunnya

Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang promosi yang menarik untuk wisatawan khususnya anak muda agar tertarik untuk mengunjungi dan mengenali potensi-potensi wisata budaya yang ada di Solo? 2. Bagaimana merancang sebuah paket wisata (tur) kota Solo yang menarik serta

mengupayakan dalam meningkatkan lamanya hunian di penginapan?

Teori

Teori Pariwisata & Tour Teori Promosi Teori Periklanan Teori STP Data Riset Lapangan Wawancara Studi Pustaka Kuesioner Pemecahan Masalah

Mengenalkan wisata Solo dengan membuat promosi menarik Merancang promosi kegiatan tur wisata budaya di kota Solo

Tujuan

Wisatawan mengenal potensi-potensi wisata Solo yang unik dan menarik serta mengunjunginya dengan melakukan kegiatan tour wisata yang dikemas dengan menarik.

Target Audience wisatawan domestic-anak muda

Usia : 18-25 tahun, kelas B yang mencintai budaya Indonesia, memiliki segudang aktivitas namun tetap

menyisihkan waktu untuk berwisata . Strategi Komunikasi

Strategi Perancangan

Solusi Desain melalui Promosi media Desain Kunukiasi Visual

Konsep Verbal Konsep Kreatif &


(16)

1.6Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, cara pengumpulan data, kerangka perancangan dan pembabakan penulisan mengenai topik yang dibahas.

BAB II : LANDASAN TEORI

Menjelaskan teori atau dasar pemikiran yang akan dipakai untuk menguraikan suatu permasalahan yaitu definisi teori dan prinsip teori yang dipakai

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH

Menguraikan hasil pengumpulan data di lapangan secara terstruktur dan dapat dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan dari hasil survey dan wawancara yang telah dilakukan.

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH

Berisi tentang strategi komunikasi, kreatif, dan visual, yang dihasilkan untuk menjawab semua permasalahan yang terjadi serta hasil perancangan dan media promosi dalam Desain Komunikasi Visual

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


(17)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan penganalisaan permasalah serta perancangan dan pembuatan karya, berikut akan dipaparkan beberapa hal yang ditemukan :

1. Cara mempromosikan wisata budaya dan sejarah kota Solo kepada anak muda adalah dengan menerapkan visual yang menarik dengan menampilkan sesuatu yang kuno tetap fresh untuk dilihat melalui warna, bentuk, dan bahkan dari sisi verbalnya.

2. Anak muda lebih suka didengarkan suaranya dan mereka cenderung lebih suka diajak. Oleh karena itu digunakan pendekatan verbal. Dengan bahasa verbal yang sangat akrab di telinga anak muda saat ini bahwa anak muda suka dengan

permainan kata, pemberian tagline “Kenali lebih dalam, jelajahi lebih seru” serta beberapa bahasa verbal pada brosur “Makan intip pake timlo, yuk jangan Cuma

ngintip Solo” merupakan salah satu cara untuk menarik target.

3. Visual promosi wisata ini memang paling cocok dengan menggunakan tekni fotografi. Karena melalui gambaran yang nyata, orang cenderung tertarik dan obyek wisata Nampak menyakinkan dan menyenangkan untuk dikunjungi. Layout yang dipakai pun klasik-modern untuk memunculkan nilai modern tapi tak lepas dari nilai tradisional Solo sendiri dengan menampilkan bentuk motif lokal.

4. Media yang dipakai untuk melakukan promosi ini adalah media yang sesuai dengan sasaran, yakni anak muda. Poster dan website sebagai media utama dalam promosi ini memiliki nilai kepraktisan sendiri, di sisi lain anak muda suka jalan-jalan, jadi penempatan poster ada di sejumlah titik pusat keramaian yang


(18)

sering dikunjungi anak muda, serta anak muda tidak pernah lepas dari yang namanya internet, maka melalui media website kiranya informasi yang disampaikan lebih berguna dan cepat sampai.

5. Dengan ada promosi wisata Solo berbasis budaya dan sejarah ini sekiranya anak muda mengetahui dan mau mengunjungi obyek wisata ini.

5.2Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis menyarankan kepada segenap lembaga yang terkait dalam mempromosikan wisata Solo agar terus memanfaatkan momen-momen untuk menjaring target sebesar-besarnya, salah satunya adalah dengan merivitalisasi obyek wisata yang ada agar Nampak lebih menarik untuk dikunjungi dan menyediakan informasi yang cukup baik itu dengan penyediaan guide atau media interaktif yang baik di setiap obyek wisata tersebut.

Dan hendaknya apa yang sudah menjadi anggaran dan rancangan dari pemerintah turut dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dimaksimalkan karena sudah dianggarkan sendiri dana untuk melakukan kegiatan promosi parisiwisata. Demikian pula dengan generasi muda, diharapkan akan terus menjaga dan menyukai seusatu yang berhubungan dengan sejarah, budaya, dan tradisi karena hal tersebut merupakan sebuah cerita untuk masa depan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain atau daerah lain karena masing-masing daerah memiliki keunikan sendiri terlebih Indonesia yang beraneka ragam budayanya. Kiranya sebagai pemuda-pemudi Indonesia layak berbangga dengan berbagai macam koleksi budaya yang ada di muka bumi ini. Bukan sekedar koleksi tua yang usang dan tidak terawat, tapi koleksi kuno yang memiliki nilai tinggi, baik dari nilai sejarah dan nilai estetikanya.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

A.J, Muljadi. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Alma, Prof. Dr. H. Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta

Darmaprawira W.A., Sulasmi. 2002. Warna. Bandung : Penerbit ITB Hurlock, Elizabeth B. 1980. Prikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta : Erlangga

Kartika, Dharsono Sony. 2007. Estetika. Bandung : Rekayasa Sains Kotler, Philip.1992.Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Perreault Jr, Wiliam D. dan E. Jerome McCarthy. 1993. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Sihite, Richard. 1996. Tourism Industry. SIC : Surabaya

Sobur M.Si., Drs.Alex. 2004. Semiotika Komunitas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Yoeti, M.B.A, Drs. H. Oka A. 2010. Dasar-Dasar Pengertian Hospitaliti dan Pariwisata. Bandung : PT. Alumni

www.surakarta.go.id www.pasarsolo.com www.solopos.com suaramerdeka.com id.eikipedia.org www.asita.org

http://uniqpost.com/37499/naik-kereta-api-uap-kuno-di-solo-yuk/ http://id.wikipedia.org/wiki/Bengawan_Solo)

http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/menandai-kota-solo/0 http://sonces.blogspot.com/2011/03/topeng-di-jalan-slamet-riyadi.html

http://sonces.blogspot.com/2011/03/topeng-di-jalan-slamet-riyadi.html http://blusukansolo.tumblr.com/


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.4.3 Studi Pustaka

Mengumpulkan data dengan mempelajari buku-buku ilmiah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang berhubungan dengan topic yang dibahas.

1.4.4 Kuesioner

Pengumpulan data dengan menyebar serangkaian pertanyaan tersusun yang kemudian disebar kepada koresponden baik yang sudah pernah ke Solo dan yang belum pernah mengunjungi Solo.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

1.5Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

1. Kurangnya pengetahuan generasi muda tentang potensi wisata budaya yang ada di Solo. 2. Solo bukan dijadikan destinasi utama dalam perjalanan wisata.

3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo menargetkan 2 juta pengunjung setahunnya

Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang promosi yang menarik untuk wisatawan khususnya anak muda agar tertarik untuk mengunjungi dan mengenali potensi-potensi wisata budaya yang ada di Solo? 2. Bagaimana merancang sebuah paket wisata (tur) kota Solo yang menarik serta

mengupayakan dalam meningkatkan lamanya hunian di penginapan?

Teori

Teori Pariwisata & Tour Teori Promosi Teori Periklanan Teori STP Data Riset Lapangan Wawancara Studi Pustaka Kuesioner Pemecahan Masalah

Mengenalkan wisata Solo dengan membuat promosi menarik Merancang promosi kegiatan tur wisata budaya di kota Solo

Tujuan

Wisatawan mengenal potensi-potensi wisata Solo yang unik dan menarik serta mengunjunginya dengan melakukan kegiatan tour wisata yang dikemas dengan menarik.

Target Audience wisatawan domestic-anak muda

Usia : 18-25 tahun, kelas B yang mencintai budaya Indonesia, memiliki segudang aktivitas namun tetap

menyisihkan waktu untuk berwisata . Strategi Komunikasi

Strategi Perancangan

Solusi Desain melalui Promosi media Desain Kunukiasi Visual

Konsep Verbal Konsep Kreatif &


(3)

Universitas Kristen Maranatha

1.6Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, cara pengumpulan data, kerangka perancangan dan pembabakan penulisan mengenai topik yang dibahas.

BAB II : LANDASAN TEORI

Menjelaskan teori atau dasar pemikiran yang akan dipakai untuk menguraikan suatu permasalahan yaitu definisi teori dan prinsip teori yang dipakai

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH

Menguraikan hasil pengumpulan data di lapangan secara terstruktur dan dapat dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan dari hasil survey dan wawancara yang telah dilakukan.

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH

Berisi tentang strategi komunikasi, kreatif, dan visual, yang dihasilkan untuk menjawab semua permasalahan yang terjadi serta hasil perancangan dan media promosi dalam Desain Komunikasi Visual

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan penganalisaan permasalah serta perancangan dan pembuatan karya, berikut akan dipaparkan beberapa hal yang ditemukan :

1. Cara mempromosikan wisata budaya dan sejarah kota Solo kepada anak muda adalah dengan menerapkan visual yang menarik dengan menampilkan sesuatu yang kuno tetap fresh untuk dilihat melalui warna, bentuk, dan bahkan dari sisi verbalnya.

2. Anak muda lebih suka didengarkan suaranya dan mereka cenderung lebih suka diajak. Oleh karena itu digunakan pendekatan verbal. Dengan bahasa verbal yang sangat akrab di telinga anak muda saat ini bahwa anak muda suka dengan permainan kata, pemberian tagline “Kenali lebih dalam, jelajahi lebih seru” serta beberapa bahasa verbal pada brosur “Makan intip pake timlo, yuk jangan Cuma ngintip Solo” merupakan salah satu cara untuk menarik target.

3. Visual promosi wisata ini memang paling cocok dengan menggunakan tekni fotografi. Karena melalui gambaran yang nyata, orang cenderung tertarik dan obyek wisata Nampak menyakinkan dan menyenangkan untuk dikunjungi. Layout yang dipakai pun klasik-modern untuk memunculkan nilai modern tapi tak lepas dari nilai tradisional Solo sendiri dengan menampilkan bentuk motif lokal.

4. Media yang dipakai untuk melakukan promosi ini adalah media yang sesuai dengan sasaran, yakni anak muda. Poster dan website sebagai media utama dalam promosi ini memiliki nilai kepraktisan sendiri, di sisi lain anak muda suka jalan-jalan, jadi penempatan poster ada di sejumlah titik pusat keramaian yang


(5)

Universitas Kristen Maranatha sering dikunjungi anak muda, serta anak muda tidak pernah lepas dari yang namanya internet, maka melalui media website kiranya informasi yang disampaikan lebih berguna dan cepat sampai.

5. Dengan ada promosi wisata Solo berbasis budaya dan sejarah ini sekiranya anak muda mengetahui dan mau mengunjungi obyek wisata ini.

5.2Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis menyarankan kepada segenap lembaga yang terkait dalam mempromosikan wisata Solo agar terus memanfaatkan momen-momen untuk menjaring target sebesar-besarnya, salah satunya adalah dengan merivitalisasi obyek wisata yang ada agar Nampak lebih menarik untuk dikunjungi dan menyediakan informasi yang cukup baik itu dengan penyediaan guide atau media interaktif yang baik di setiap obyek wisata tersebut.

Dan hendaknya apa yang sudah menjadi anggaran dan rancangan dari pemerintah turut dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan dimaksimalkan karena sudah dianggarkan sendiri dana untuk melakukan kegiatan promosi parisiwisata. Demikian pula dengan generasi muda, diharapkan akan terus menjaga dan menyukai seusatu yang berhubungan dengan sejarah, budaya, dan tradisi karena hal tersebut merupakan sebuah cerita untuk masa depan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain atau daerah lain karena masing-masing daerah memiliki keunikan sendiri terlebih Indonesia yang beraneka ragam budayanya. Kiranya sebagai pemuda-pemudi Indonesia layak berbangga dengan berbagai macam koleksi budaya yang ada di muka bumi ini. Bukan sekedar koleksi tua yang usang dan tidak terawat, tapi koleksi kuno yang memiliki nilai tinggi, baik dari nilai sejarah dan nilai estetikanya.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A.J, Muljadi. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Alma, Prof. Dr. H. Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta

Darmaprawira W.A., Sulasmi. 2002. Warna. Bandung : Penerbit ITB Hurlock, Elizabeth B. 1980. Prikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta : Erlangga

Kartika, Dharsono Sony. 2007. Estetika. Bandung : Rekayasa Sains Kotler, Philip.1992.Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Perreault Jr, Wiliam D. dan E. Jerome McCarthy. 1993. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Sihite, Richard. 1996. Tourism Industry. SIC : Surabaya

Sobur M.Si., Drs.Alex. 2004. Semiotika Komunitas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Yoeti, M.B.A, Drs. H. Oka A. 2010. Dasar-Dasar Pengertian Hospitaliti dan Pariwisata. Bandung : PT. Alumni

www.surakarta.go.id www.pasarsolo.com www.solopos.com suaramerdeka.com id.eikipedia.org www.asita.org

http://uniqpost.com/37499/naik-kereta-api-uap-kuno-di-solo-yuk/ http://id.wikipedia.org/wiki/Bengawan_Solo)

http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/menandai-kota-solo/0 http://sonces.blogspot.com/2011/03/topeng-di-jalan-slamet-riyadi.html

http://sonces.blogspot.com/2011/03/topeng-di-jalan-slamet-riyadi.html http://blusukansolo.tumblr.com/