T1 802009147 Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Adhim, Fauzil. (2004). Bila dia tak seperti yang dibayangkan. Diakses
dari: http://ndemin.blogsopt.com/2004/08/ pada tanggal 3
Desember 2013.
Ahmadi, Khodabakhsh & Hossein-abadi, Fateme H. (2009).
Religiosity, marital satisfaction and child rearing. Pastoral
Psychology, 57, 211-221. DOI 10.1007/s11089-008-0176-4.
Diakses tanggal 2 Maret 2014
Anjani, C., & Suryanto. (2006). Pola penyesuaian perkawinan pada
periode awal. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga, 8(3), 198-210.
Ardhianita, I., dan Andayani, B. (2005). Kepuasan pernikahan ditinjau
dari berpacaran dan tidak berpacaran. Jurnal Psikologi Fakultas
Psikologi UGM, 32(2), 101-111.
Aryani, D. R., & Setiawan, J. L. (2007). Pola relasi dan konflik
interpersonal antara menantu perempuan dan ibu mertua. Arke,
12, 77-90.
Benokraitis, N.V. (1996). Marriages & families : Changes, choice and
constraints. 2nd ed. New Jersey : Prentice-Hall Inc.
Burpee, L. C., & Langer, E. J. 2005. Mindfullness and marital
satisfaction. Journal of Adult Development, 12(1), 43-51.
Carriero, R. (2011). Perceived fairness and the division of domestic
labour: A Longitudinal View. (Paper 29 September-1 Oktober
2011). Diakses tanggal 15 Desember 2013 di http://www.espanetitalia.net/conferenza2011/edocs2/sess.13/13-carriero.pdf
Chudori, H. S. (1997). Lika-liku perkawinan. Jakarta: Pustaka
Pembangunan Swadaya.
Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta:
Erlangga.
181
182
DeGenova, M. K., & Rice, F. P. (2005). Intimate, relationships,
marriages and family (6th Ed). New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Danim, S. (2002). Menjadi peneliti kualitatif. Bandung: Pustaka Setia
Duvall, E. M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and family
development. New York: Harper and Row Publishers.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori kepribadian (theories of
personality). Jakarta: Salemba Humanika.
Fincham., & Frank D. (2004). Communication in marriage. Handbook
of Family Communication, pp. 83-104. Diakses tanggal 9
Desember
2013
di
http://www.fincham.info/papers/vangelistiman(rec).pdf
Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1993). ENRICH marital satisfation
scale: A brief research and clinical tool. Journal of Family
Psychology, 7(2), 176-185.
Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1989). ENRICH marital inventory: A
discriminant validity and cross- validation assessment. Journal of
Marital and Family Therapy, 15, 65-79.
Gamal, Merza. (2013, November). Keterkaitan menikah melalui
tahapan pacaran dan tanpa pacaran. Diunduh dari:
http://www.kotaSantri.com pada tanggal 2 januari 2014.
Hidayah, N., & Hadjam, N. R. (2006). Perbedaan kepuasan perkawinan
antara wanita yang mengalami infertilitas primer dan infertilitas
sekunder. Indonesian Psychologic Journal, 1, 7-17.
Hendrick, S., & Hendrick, C. (1992). Liking loving and relating (2nd
ed). California: Brooks/ Cole Publising Company Pasific Grove.
Hess, Jill. (2008). Marital Satisfaction and Parental Stress. (Tesis,
Utah State University, United State). Diunduh dari:
http://digitalcommons.usu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1125&
context=etd pada tanggal 17 Febuari 2014
183
Hidayah, N., & Hadjam, N. R. (2006). Perbedaan kepuasan perkawinan
antara wanita yang mengalami infertilitas primer dan infertilitas
sekunder. Indonesian Psychologic Journal, 1, 7-17.
Hünler, Olga S. & Gençöz, Tülin. (2005). The effect of religiousness on
marital satisfaction: Testing the mediator role of marital problem
solving between religiousness and marital satisfaction relationship.
Contemporary Family Therapy, 27 (1), 123-135. DOI:
10.1007/s10591-004-1974-1. Diakses tanggal 18 maret 2014
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan (5th Ed). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Imtichanah, I. (2012). Taaruf proses perjodohan sesuai syari islam.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Lemme, B. H. (1995). Development in Adulthood. USA: Allyn &
Bacon.
Minnote, K., & KIger, G. (2008). Does it take a village to make a
marriage? exploring the relationship between community and
marital satisfaction. Sociological Focus, 41(2), 119.
Moleong. (2010). Metodelogi penelitian kualitatif. Bandung: Remadja
Karya.
Newman & Newman. (2006). Development thourgh life a
psychological approach. belmont, CA. USA: Thomson
Wadsworth.
Olson, D. H., & DeFrain, J. (2006). Marriages and familie: Intimacy,
diversity, and strength (5thed). Boston: McGraw-Hill.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Perkembangan
manusia jilid 2 (Edisi 10). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Patilima. (2005). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Phelan, G. K. (1979). Family Relationships. Minneapolis: Burgess
Publishing Company.
184
Poerwandari, K. (2001). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian
Perilaku Manusia. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran
dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia.
Polk, D. M. (2008). Intersecting work and family: The influece of
relational beliefs and behavior on work-family integration.
Journal of Management & Organization, 14, 345-366..
Rahardjo, M. (2010). Jenis dan metode penelitian kualitatif. Diakses
http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenis-dan
dari:
metode-penelitian-kualitatif.html pada tanggal 19 September
2013.
Santrock, J. W. 2012. Life Span Development. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Salih, Syaikh Fuad. (2005). Untukmu yang akan menikah dan telah
menikah. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Setiawan, R dan Hidayah, N. (2008). Pengaruh Pacaran Terhadap
Perilalu Seks Pranikah. Jurnal Soul, 1, (2).
Subiyanto, Paul. 2006. Pernak-pernik perkawinan (tanya jawab).
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Sugiyono. (2012). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV
Alfabeta
Sura, Tjwa Fenny. (2013). Kepuasan pernikahan pada istri ditinjau dari
tempat tinggal. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.,
2, (1)
Surbakti, E.B. (2008). Sudah siapkah menikah?: Paduan bagi siapa
saja yang sedang dalam proses menentukan hal penting dalam
hidup. Jakarta: Gramedia.
Suryani, Luh ketut dan Cokorda, Bagus, J. L. (2007). Mengatasi badai
kehidupan perkawinan. Jakarta: Intisari Mediatama
185
Takariawan, C. (2002). Di jalan dakwah aku menikah. Jogyakarta: Tiga
Lentera Utama Jogyakarta.
Turner, J. S. & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5th Ed).
Worth: Harcourt Brace Collage
Vaijayanthimala, K., Kumari, B. K, & Panda, B. (2004). SocioEconomic Heterogamy and Marital Satisfaction. Journal of
Human Ecology, 15, 1, 9-11
Walgito, B. (2004). Bimbingan dan konseling perkawinan. Yogyakarta:
Andi Offset.
West, Richard & Turner, lynn. H. (2005). Pengantar teori komunikasi
analisis dan aplikasi (3th ed). Jakarta: Salemba Humanika.
Wright, Norman H. (2008). So you’re getting married: 14 komitmen
dasar untuk membangun hubungan menuju jenjang pernikahan.
Yogyakarta: Gloria Usaha Mulia.
Adhim, Fauzil. (2004). Bila dia tak seperti yang dibayangkan. Diakses
dari: http://ndemin.blogsopt.com/2004/08/ pada tanggal 3
Desember 2013.
Ahmadi, Khodabakhsh & Hossein-abadi, Fateme H. (2009).
Religiosity, marital satisfaction and child rearing. Pastoral
Psychology, 57, 211-221. DOI 10.1007/s11089-008-0176-4.
Diakses tanggal 2 Maret 2014
Anjani, C., & Suryanto. (2006). Pola penyesuaian perkawinan pada
periode awal. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga, 8(3), 198-210.
Ardhianita, I., dan Andayani, B. (2005). Kepuasan pernikahan ditinjau
dari berpacaran dan tidak berpacaran. Jurnal Psikologi Fakultas
Psikologi UGM, 32(2), 101-111.
Aryani, D. R., & Setiawan, J. L. (2007). Pola relasi dan konflik
interpersonal antara menantu perempuan dan ibu mertua. Arke,
12, 77-90.
Benokraitis, N.V. (1996). Marriages & families : Changes, choice and
constraints. 2nd ed. New Jersey : Prentice-Hall Inc.
Burpee, L. C., & Langer, E. J. 2005. Mindfullness and marital
satisfaction. Journal of Adult Development, 12(1), 43-51.
Carriero, R. (2011). Perceived fairness and the division of domestic
labour: A Longitudinal View. (Paper 29 September-1 Oktober
2011). Diakses tanggal 15 Desember 2013 di http://www.espanetitalia.net/conferenza2011/edocs2/sess.13/13-carriero.pdf
Chudori, H. S. (1997). Lika-liku perkawinan. Jakarta: Pustaka
Pembangunan Swadaya.
Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta:
Erlangga.
181
182
DeGenova, M. K., & Rice, F. P. (2005). Intimate, relationships,
marriages and family (6th Ed). New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
Danim, S. (2002). Menjadi peneliti kualitatif. Bandung: Pustaka Setia
Duvall, E. M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and family
development. New York: Harper and Row Publishers.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori kepribadian (theories of
personality). Jakarta: Salemba Humanika.
Fincham., & Frank D. (2004). Communication in marriage. Handbook
of Family Communication, pp. 83-104. Diakses tanggal 9
Desember
2013
di
http://www.fincham.info/papers/vangelistiman(rec).pdf
Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1993). ENRICH marital satisfation
scale: A brief research and clinical tool. Journal of Family
Psychology, 7(2), 176-185.
Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1989). ENRICH marital inventory: A
discriminant validity and cross- validation assessment. Journal of
Marital and Family Therapy, 15, 65-79.
Gamal, Merza. (2013, November). Keterkaitan menikah melalui
tahapan pacaran dan tanpa pacaran. Diunduh dari:
http://www.kotaSantri.com pada tanggal 2 januari 2014.
Hidayah, N., & Hadjam, N. R. (2006). Perbedaan kepuasan perkawinan
antara wanita yang mengalami infertilitas primer dan infertilitas
sekunder. Indonesian Psychologic Journal, 1, 7-17.
Hendrick, S., & Hendrick, C. (1992). Liking loving and relating (2nd
ed). California: Brooks/ Cole Publising Company Pasific Grove.
Hess, Jill. (2008). Marital Satisfaction and Parental Stress. (Tesis,
Utah State University, United State). Diunduh dari:
http://digitalcommons.usu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1125&
context=etd pada tanggal 17 Febuari 2014
183
Hidayah, N., & Hadjam, N. R. (2006). Perbedaan kepuasan perkawinan
antara wanita yang mengalami infertilitas primer dan infertilitas
sekunder. Indonesian Psychologic Journal, 1, 7-17.
Hünler, Olga S. & Gençöz, Tülin. (2005). The effect of religiousness on
marital satisfaction: Testing the mediator role of marital problem
solving between religiousness and marital satisfaction relationship.
Contemporary Family Therapy, 27 (1), 123-135. DOI:
10.1007/s10591-004-1974-1. Diakses tanggal 18 maret 2014
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan (5th Ed). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Imtichanah, I. (2012). Taaruf proses perjodohan sesuai syari islam.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Lemme, B. H. (1995). Development in Adulthood. USA: Allyn &
Bacon.
Minnote, K., & KIger, G. (2008). Does it take a village to make a
marriage? exploring the relationship between community and
marital satisfaction. Sociological Focus, 41(2), 119.
Moleong. (2010). Metodelogi penelitian kualitatif. Bandung: Remadja
Karya.
Newman & Newman. (2006). Development thourgh life a
psychological approach. belmont, CA. USA: Thomson
Wadsworth.
Olson, D. H., & DeFrain, J. (2006). Marriages and familie: Intimacy,
diversity, and strength (5thed). Boston: McGraw-Hill.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Perkembangan
manusia jilid 2 (Edisi 10). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Patilima. (2005). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Phelan, G. K. (1979). Family Relationships. Minneapolis: Burgess
Publishing Company.
184
Poerwandari, K. (2001). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian
Perilaku Manusia. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran
dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia.
Polk, D. M. (2008). Intersecting work and family: The influece of
relational beliefs and behavior on work-family integration.
Journal of Management & Organization, 14, 345-366..
Rahardjo, M. (2010). Jenis dan metode penelitian kualitatif. Diakses
http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenis-dan
dari:
metode-penelitian-kualitatif.html pada tanggal 19 September
2013.
Santrock, J. W. 2012. Life Span Development. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Salih, Syaikh Fuad. (2005). Untukmu yang akan menikah dan telah
menikah. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Setiawan, R dan Hidayah, N. (2008). Pengaruh Pacaran Terhadap
Perilalu Seks Pranikah. Jurnal Soul, 1, (2).
Subiyanto, Paul. 2006. Pernak-pernik perkawinan (tanya jawab).
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Sugiyono. (2012). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV
Alfabeta
Sura, Tjwa Fenny. (2013). Kepuasan pernikahan pada istri ditinjau dari
tempat tinggal. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.,
2, (1)
Surbakti, E.B. (2008). Sudah siapkah menikah?: Paduan bagi siapa
saja yang sedang dalam proses menentukan hal penting dalam
hidup. Jakarta: Gramedia.
Suryani, Luh ketut dan Cokorda, Bagus, J. L. (2007). Mengatasi badai
kehidupan perkawinan. Jakarta: Intisari Mediatama
185
Takariawan, C. (2002). Di jalan dakwah aku menikah. Jogyakarta: Tiga
Lentera Utama Jogyakarta.
Turner, J. S. & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5th Ed).
Worth: Harcourt Brace Collage
Vaijayanthimala, K., Kumari, B. K, & Panda, B. (2004). SocioEconomic Heterogamy and Marital Satisfaction. Journal of
Human Ecology, 15, 1, 9-11
Walgito, B. (2004). Bimbingan dan konseling perkawinan. Yogyakarta:
Andi Offset.
West, Richard & Turner, lynn. H. (2005). Pengantar teori komunikasi
analisis dan aplikasi (3th ed). Jakarta: Salemba Humanika.
Wright, Norman H. (2008). So you’re getting married: 14 komitmen
dasar untuk membangun hubungan menuju jenjang pernikahan.
Yogyakarta: Gloria Usaha Mulia.