PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

REMAJA DI SMA NEGERI 1 KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih derajat Sarjana Keperawatan

Oleh

:

RENI ARDITA

J 210.100.084

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Jln A. Yani, Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Pembimbing I

Nama : Sulastri, S.Kp., M.Kes NIK : -

Pembimbing II

Nama : Wachidah Yuniartika, S.Kep, Ns NIK : -

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama NIM Fakultas Program Studi Judul Skripsi

: : : : :

RENI ARDITA J.210.100.084 Ilmu Kesehatan S1 Keperawatan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMA NEGERI 1 KARTASURA

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 22 Juli 2014

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama NIM

Fakultas/Jurusan Jenis

Judul

: : : : :

RENI ARDITA J.210.100.084

Ilmu Kesehatan/S1 Keperawatan Skripsi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMA

NEGERI 1 KARTASURA Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan meminjam untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 22 Juli 2014 Yang Menyatakan,


(4)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

REMAJA DI SMA NEGERI 1 KARTASURA Reni Ardita1, Sulastri2, Wachidah Yuniartika3

Abstrak

Remaja merupakan generasi penerus bangsa. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa dimana pada masa ini cenderung memiliki emosi yang labil sehingga memiliki resiko yang terkait dengan sistem reproduksinya. Hal ini diakibatkan kurangya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan banyak remaja yang memiliki pengetahuan kurang tentang kesehatan reproduksi sehingga perlu diadakan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja di SMA Negeri 1 Kartasura. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

one group Pretest and Post test design. Sampel penelitian adalah 45 siswa SMA Negeri 1 Kartasura yang aktif dalam kegiatan OSIS dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian berupa pendidikan kesehatan menggukan media ceramah, diskusi, leaflet, poster, dan x-banner serta kuesioner pengetahuan tentang reproduksi remaja. Analisis data menggunakan uji paired sample test yang telah diuji normalitas data. Hasil penelitian diketahui nilai rata-rata ±SD pre test pengetahuan responden sebesar 23.51±2.83 dan meningkat menjadi 27,51±3,26 pada post test. Kategori penilaian 66,7% dengan kategori cukup pada pre test dan meningkat 68,9% pada post test namun tetap dalam kategori cukup. Hasil uji beda paired sample test diperolehnilai t- test = -7.148,

p = 0,001. Simpulan penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengatahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja di SMA Negeri 1 Kartasura.


(5)

2 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja DI SMA Negeri 1 Kartasura (Reni Ardita)

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION OF STUDENT KNOWLEDGE ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH IN YOUNG

AT SMA N 1 KARTASURA

Reni Ardita1, Sulastri2, Wachidah Yuniartika3 Abstract

Adolescent are nation router generation. Teen-age transitory time from childhood phase to adult where in this time inclined has labile emotion so that has risk related to the reproduction system. This matter is caused adolescent knowledge under communication about reproduction healthy. Based on foreword study is got many adolescent that has knowledge less about reproduction healthy so that necessary held adolescent reproduction healthy education. The purpose from this research detects healthy education influence to student knowledge change about adolescent healthy reproduction at SMAN 1 Kartasura. This research kind quantitative research with quasi experiment research plan. Design that used in this research is one group pretest and post test design. Research sample 45 students SMAN 1 Kartasura mobile in activity OSIS with sample taking technique uses total sampling. Research shaped healthy education use lecture media, discussion, leaflet, poster, and x-banner with quationer knowledge about adolescent reproduction. Data analysis has used paired sample t test that tested normalitas data. Research result is known mean value ±SD pre test respondent knowledge as big as 23.51±2.83 and increase to be 27,51±3,26 in post test. Evaluation category 66,7% with enough category in pre test and increase 68,9% in post test but permanent in enough category. Test result difference paired sample t test got value t- test = -7.148, p = 0,001. Reserach conclusion found influence significant helathy education to change knowledge student about adolescent healthy reproduction at SMAN 1 Kartasura.


(6)

PENDAHULUAN

Remaja adalah tunas, generasi penerus, dan penentu masa depan yang merupakan modal dasar pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health Organization (WHO) mencatat sekitar seperlima penduduk dunia terdiri dari remaja dan 900 juta diantaranya berada di negara berkembang (Soetjitningsih, 2010). Data Pusat Statistik tahun 2010 menunjukan jumlah remaja di Indonesia sebesar 26,68% yang terdiri dari 50,70% remaja laki-laki dan 49,30% remaja perempuan (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2011).

Berdasarkan Pusat Informasi dan Layanan Remja (PILAR) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah tahun 2012, remaja yang telah malakukan seks pranikah sebesar 193 orang, Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) sebesar 79 orang, Infeksi Menular Seksual (IMS) sebesar 98 orang, masturbasi sebanyak 128 orang, dan aborsi sebanyak 104 orang (Sari, dkk, 2013).Pendidikan kesehatan reproduksi perlu diberikan kepada remaja. Hal ini diperkuat dengan penelitian SDKI-R tahun 2007 yang dilakukan pada remaja pria dan wanita, didapatkan hanya 29% remaja wanita dan 32% remaja pria yang memiliki pengetahuan benar tentang masa subur seorang wanita dan pengetahuan tentang anemia sebesar 14% pada remaja pria maupun wanita, serta pengetahuan remaja dalam mencegahan penularan HIV/AIDS masih rendah yaitu tidak berhubungan seks (14% remaja wanita dan 95%

remaja pria), menggunakan kondom (18% remaja wanita dan 25% remaja pria), tidak berganti-ganti pasangan (11% remaja wanita dan 8% remaja pria) (BKKBN, 2011).

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 10 siswa SMA N 1 Kartasura didapatkan 5 orang siswa belum memiliki pengatahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi remaja yang meliputi pengertian, fungsi alat reproduksi, dan dampak yang ditimbulkan akibat tidak menjaga sistem reproduksi.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan sisiwa tentang kesehatan reproduksi remaja di SMA Negeri 1 Kartasura.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

quasi eksperimen, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah one group Pretest and Post test design.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi yang mengikuti kegiatan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) di SMA Negeri 1 Kartasura yang berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 45 responden. Pelaksanaan pre test tanggal 24 Mei 2014, pendidikan kesehatan dan pemasangan media media cetak (poster, bannaer dan spanduk) di lingkungan sekolah tanggal 26 Mei 2014 dan pelaksanaan post test tanggal 30 Mei 2014.

Variabel independen adalah pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Kartasura tentang kesehatan


(7)

4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja DI SMA Negeri 1 Kartasura (Reni Ardita)

reproduksi remaja, instrumen penelitian menggunakankuesioner dan SAP. Variabel dependen adalah pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Analisa data menggunakan uji

Paired sample t-test (t-dependent).

HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Karakteriatik Responden Variabel Jumlah Prosentase (%) Umur :

15 tahun 14 31.1

16 tahun 25 55.6

17 tahun 6 13.3

TOTAL 45 100.0

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 18 27 40.0 60.0

TOTAL 45 100.0

Berdasarkan data Tabel. 1 diatas diketahui responden yang berumur 16 tahun sebanyak 25 siswa (55,6%), umur 15 tahun sebanyak 14 siswa (31,1%), dan umur 17 tahun sebanyak 6 siswa (13,3%). Hal ini menunjukan kebanyakan responden berumur 16 tahun yaitu sebanyak 25 siswa (55,6%). Responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 siswa (40,0%) dan perempuan sebanyak 27 siswa (60,0%). Hal ini menunjukan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (60,0%).

Analisa Univariat

Tabel 2. Sentral Tendensi Pre-Poat Test Pengetahuan

Berdasarkan Tabel 2 memperlihatkan data nilai rata-rata ± SD pre test pengetahuan responden sebesar 23.51 ± 2.83 dan meningkat menjadi 27,51 ± 3,26. Nilai pre test

paling rendah dari responden adalah 17 dan tertinggi 29. Nilai responden setelah menerima pendidikan kesehatan, nilai terendah adalah 19 dan tertinggi 32.

Tabel 3. Hasil Pre Test-Post Test

Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

Pengetahua n

Pre test Posttest

Jumla

h %

Jumla

h %

Baik 5 11.

1

8 17.

8

Cukup 30 66.

7

31 68.

9

Kurang 10 22.

2

6 13.

3

Total 45 10

0.0

45 10

0.0

Berdasarkan tabel 4.3. diketahui tingkat pengetahuan pada

pre test terdapat 11,1% responden dengan kategori baik, 22,2% responden dengan kategori kurang, sementara 66,7% dengan kategori cukup. Tingkat pengetahuan

Pengeta huan Mean ± SD Medi an M ini m al Ma ksi mal

Pretest 23.51 ± 2,83

24 17 29

Posttest 27,51 ± 3,26


(8)

responden pada post test diketahui jumlah responden dengan pengetahuan baik meningkat menjadi 17,8%, dan pengetahuan kurang turun menjadi 13,3% sementara pengetahuan cukup meningkat menjadi 68,9%.

Analisa Bivariat Uji Normalitas Data

Tabel 4. Uji Normalitas Data Penelitian

Variabel Kolmogoro v-Smirnov

Z

P Kesimpula n

Pretest

pengetahuan

0,981 0,958 Normal

Posttest

pengetahuan

0,291 0,318 Normal

Tabel 4 diatas diketahui nilai probabilitas pada tingkat signifikansi 5% didapatkan nilai p-value > 0,05. Hal ini berarti bahwa sebaran data pre test dan post test adalah berdistribusi normal, sehingga memenuhi syarat untuk dilanjutkan pada pengujian dengan uji parametrik yaitu Paired Sample t-test.

Analisa Uji Beda Rata-rata (Paired t-test)

Tabel 5. Hasil Uji Beda Rata-Rata

Pre-Post Test Pengetahuan

Responden Tentang

Kesehatan Reproduksi Remaja Pengeta huan Me an t- test p

Keputusa n

Pre test 23. 51

-7.1 48 0,0 01 Ho ditolak Post test 27. 51

Tabel 5 diatas memperlihatkan rata-rata pre test 23,51 dan meningkat menjadi 27,51 pada post test. Nilai t-

test = -7.148, p = 0,001. Hasil

p-value < 0,05 keputusan yang diambil adalah Ho ditolak, artinya ada perubahan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja setelah mendapat pendidikan kesehatan.

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian

diketahui sebagian

besarresponden berumur 16 tahun yaitu sebanyak 25 siswa(55,6%). Hal ini menunjukan bahwa sesuai dengan tahap perkembangannya, responden berada pada tahap

perkembangan remaja

pertengahan (Middle Adolescent) dimana pada tahap ini merupakan usia remaja SMA.

Umur seseorang juga dapat menggambarakan perkembangan dari orang tersebut yaitu kematangan seseorang dalam menentukan suatu tindakan. Semakin bertambahnya umur seseorang maka kemampuan dalam menyerap informasi atau pengetahuan melalui pendidikan kesehatan reproduksi remaja semakin bertambah pula (Budiman dan Riyanto, 2013).

Berdasarkan jenis kelaminnya, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 27 siswa (60%). Banyaknya responden berjenis kelamin perempuan ini sesuai dengan karakteristik dari remaja perempuan yaitu rajin, ulet dan aktif dalam mengikuti berbagai


(9)

6 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja DI SMA Negeri 1 Kartasura (Reni Ardita)

jenis kegiatan organisasi. Sedangkan untuk remaja laki-laki biasanya lebih menyukai kegiatan ekstra kurikuler yang lebih menantang seperti bela diri, basket, pramuka, dan kegiatan telusur alam.

B. Analisa Univariat

1. Pengetahuan Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan adalah berpengetahuan baik sebanyak 5 siswa (11,1%), cukup 30 siswa (66,7%) dan kurang 10 siswa (22,2%) dengan nilai rata-rata 23,51. Pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan kebanyakan dalam kategori cukup yaitu 30 reponden (66,7%).

Hal ini menunjukan responden belum mempunyai pengetahuan yang baik dan benar secara menyeluruh tentang kesehatan reproduksi remaja dikarenakan responden belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi remaja.Kurangnya informasi ini disebabkan oleh masih

tabunya dikalangan

masyarakat khususnya orang tua yang membahas tetang seksualitas kepada anak (remaja), sehingga remaja mencari tau sendiri melalui internet, video atau majalah

yang mengandung pornografi

dan pornoaksi yang

menyebabkan remaja

terjerumus dalam hal-hal yang negatif akibat kurangnya pengetahuan secara benar tentang kesehatan reproduksi (Azinar, 2013).

2. Pengetahuan Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja setelah mendapatkan pendidikan kesehatan adalah berpengetahuan baik sebanyak 8 siswa (17,8%), cukup 31 siswa (68,9%) dan kurang 6 siswa (13,3%) dengan nilai rata-rata27,51. Pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan kebanyakan dalam kategori cukup yaitu 31 reponden (68,9%). Peningkatan nilai responden mengakibatkan

responden dengan

pengetahuan kurang pada

pretest dari 10 responden menurun menjadi 6 responden. Hal yang sama pada tingkat pengetahuan baik pada pretest

sebanyak 5 responden meningkat menjadi 8 responden. Akan tetapi hasil dari pretest dan posttest masih berada dalam kategori yang sama yaitu cukup sebesar 66,7% (pretest) dan 68,9% (posttest) tetapi mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4 point.

Peningkatan


(10)

menggambarkan bahwa dengan pendidikan kesehatan terjadi transformasi (perpindahan) informasi dari narasumber kepada responden. Metode ceramah yang

digunakan juga

memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara narasumber dan responden sehingga responden lebih paham terhadap materi yang disampaikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Maulana (2009) bahwa metode ceramah memiliki banyak keunggulan salah satunya adalah adanya komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta. Peningkatan pengetahuan ini juga tidak terlepas dari media pendidikan kesehatan yang digunakan yaitu poster, leaflet, x banner dan spanduk. Media pendidikan kesehatan berfungsi untuk membantu proses pendidikan atau pengajaran sehingga pesan kesehatan dapat disampaikan dengan jelas sehingga sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan tepat dan jelas (Indrawati, 2012).

C. Analisa Bivariat

Uji analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Paired Samplet-test

karena setelah diuji normalitas dengan menggunkanKolmogorov-Smirnov data berdistribusi normal. Uji t-test ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan

tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Kartasura.

Berdasarkan hasil uji pre test tingkat pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja memiliki nilai rata-rata sebesar 23,51 dan meningkat menjadi 27,51 setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil uji statistisk dengan t-test = -7.148 dengan p-value = 0,001 (0,001 ≤ 0,05), sehingga disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja.

Pendidikan kesehatan merupakan perubahan perilaku seseorang yang bukan hanya dipengaruhi oleh proses transformasi teori atau informasi dari seseorang ke orang lain akan tetapi berdasarkan atas kesadaran dari dalam diri induvidu, kelompok, ataupun masyarakat (Mubarak dan Chayatin, 2009).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya

yang menyatakan bahwa

pendidikan kesehatan dengan metode ceramah efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja daripada menggunakan multimedia flash karena dengan menggunkan metode ceramah, pemberian materi dapat dilakukan secara optimal (Ganiajri, dkk, 2012). Peningkatan pengetahuan ini tidak terlepas dari media pendidikan kesehatan yang diberikan yaitu leaflet, x banner, poster, dan spanduk. media pendidikan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali terhadap


(11)

8 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja DI SMA Negeri 1 Kartasura (Reni Ardita)

materi yang telah disampaikan oleh pedidik sehingga tercipta tujuan dari pendidikan kesehatan yaitu meningkatkan pengetahuan sehingga merubah kearah perilaku yang lebih positif (Efendi dan Makhfudli, 2009). Informasi yang diperoleh akan disimpan dalam memori jangka panjang didalam otak akan tetapi diperlukan berbagai strategi kongnitif dengan cara memberikan stimulus (Desmita, 2010). Stimulus dalam hal ini adalah pemberian media cetak seperti banner, spanduk, poster dan leaflet yang berisi gambar-gambar menarik dan tulisan-tulisan yang berisi informasi tentang kesehatan reproduksi.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina yang mengatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak (folder dan poster-kalender) lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Hal ini dikarenakan penggunaan media dalam pendidikan kesehatan akan membantu memperjelas informasi yang disampaikan karena lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batas ruang, waktu dan indra manusia. (Marlina, dkk, 2009).

PENUTUP Simpulan

1. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Karatasura tentang kesehatan reproduksi remaja sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan pemberian media cetak seperti X Banner, spanduk, dan poster

sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebesar 30 siswa (66,7%) dengan nilai rata-rata 23,51.

2. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Karatasura tentang kesehatan reproduksi remaja setelah diberikan pendidikan kesehatan dan pemberian media seperti X Banner, spanduk, dan poster sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebesar 31 siswa (68,9%) dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 27,51.

3. Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura dengan nilai Pvalue = 0,001; t = -7,148.

Saran

1. Bagi Pihak Sekolah

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi institusi pendidikan dalam membuat program-program yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga remaja khususnya siswa dapat terhindar dari perilaku yang dapat

mengganggu kesehatan

reproduksi. 2. Bagi Siswa

Diharapkan kepada siswa untuk dapat meningkatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dari berbagai media seperti internet,buku, majalah dan media lainnya tetapi tetap berkonsultasi kepada guru, orang tua atau petugas kesehatan agar tidak memiliki pengetahuan yang keliru


(12)

tentang kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan kesadaran diri tentang perilaku hidup sehat dengan selalu menjaga kesehatan sistem reproduksi.

3. Bagi Orang Tua dan Keluarga Diharapkan orang tua dan keluarga dapat mengawasi segala informasi yang diakses oleh remaja khusunya masalah tentang reproduksi yang serta memberikan penjelasan, bimbingan moral, agama, dan sebagainya sehingga remaja dapat memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik tentang kesehatan kesehatan reproduksi.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja seperti sikap, sosial, ekonomi, kebudayaan, lingkungan dan media masa serta menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding dari kelompok perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA

Azinar, M. (2013). Perilaku Seksual Pranikah Berisiko Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan.

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ISSN 1858-1196, Vol. 8, No. 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

BKKBN. (2011). Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24): Ada Apa Dengan Remaja?. Jakarta: Policy Brief, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan – BKKBN Seri I No.6/Pusdu-BKKBN.

Desmita. (2010). Psikilogi Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Efendi, f., dan Makhfudli. (2009).

Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ganiajri, F., Winarni, S., dan Husodo, B. T. (2012). Perbedaan Pemanfaatan Multimedia Flash dan Ceramah Sebagai Media Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Remaja Awal di SMP Negeri 3 Turi Kabupaten Sleman.

Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 1, No. 2. Semarang: UNDIP.

Indrawati, K. (2012). Upaya Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kebersihan Organ Reproduksi Siswi Kals VIII SMPN 10 Surabaya Malalui Metode Tutor Sebaya. E-Jurnal. ISSN 2337-3253, Vol. 5. Surabaya: Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Marlina, L., saleh, A., Lumintang. (2009). Perbandingan Efektivitas Media Cetak (Folder dan Poster-Kalender) dan Penyajian Tanaman Zodia Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat. Vol. 7, No. 2. Jurnal Kominikasi Pembangunan. Jawa Barat: IPB

Maulana, H. D. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: ECG. Mubarak, W. I., dan Chayatin, N.

(2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan


(13)

10 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja DI SMA Negeri 1 Kartasura (Reni Ardita)

Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sari, L. S., Puspitaningrum, D., dan Rahmawati, A. (2013). Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Jurnal UNIMUS. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Soetjitningsih (2010). Tumbuh

Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta: Sagung Seto.

Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta : Nuha Medika.

1. Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.

2. Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.

3. Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.


(1)

responden pada post test diketahui jumlah responden dengan pengetahuan baik meningkat menjadi 17,8%, dan pengetahuan kurang turun menjadi 13,3% sementara pengetahuan cukup meningkat menjadi 68,9%.

Analisa Bivariat Uji Normalitas Data

Tabel 4. Uji Normalitas Data Penelitian

Variabel Kolmogoro v-Smirnov

Z

P Kesimpula n Pre test

pengetahuan

0,981 0,958 Normal Post test

pengetahuan

0,291 0,318 Normal

Tabel 4 diatas diketahui nilai probabilitas pada tingkat signifikansi 5% didapatkan nilai p-value > 0,05. Hal ini berarti bahwa sebaran data pre test dan post test adalah berdistribusi normal, sehingga memenuhi syarat untuk dilanjutkan pada pengujian dengan uji parametrik yaitu Paired Sample t-test.

Analisa Uji Beda Rata-rata (Paired t-test)

Tabel 5. Hasil Uji Beda Rata-Rata Pre-Post Test Pengetahuan Responden Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

Pengeta huan

Me an

t- test p

Keputusa n Pre test 23.

51 -7.1

48 0,0

01

Ho ditolak Post

test 27.

51

Tabel 5 diatas memperlihatkan rata-rata pre test 23,51 dan meningkat menjadi 27,51 pada post test. Nilai t-

test = -7.148, p = 0,001. Hasil p-value < 0,05 keputusan yang diambil

adalah Ho ditolak, artinya ada perubahan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja setelah mendapat pendidikan kesehatan.

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian diketahui sebagian besarresponden berumur 16 tahun yaitu sebanyak 25 siswa(55,6%). Hal ini menunjukan bahwa sesuai dengan tahap perkembangannya, responden berada pada tahap perkembangan remaja pertengahan (Middle Adolescent) dimana pada tahap ini merupakan usia remaja SMA.

Umur seseorang juga dapat menggambarakan perkembangan dari orang tersebut yaitu kematangan seseorang dalam menentukan suatu tindakan. Semakin bertambahnya umur seseorang maka kemampuan dalam menyerap informasi atau pengetahuan melalui pendidikan kesehatan reproduksi remaja semakin bertambah pula (Budiman dan Riyanto, 2013).

Berdasarkan jenis kelaminnya, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 27 siswa (60%). Banyaknya responden berjenis kelamin perempuan ini sesuai dengan karakteristik dari remaja perempuan yaitu rajin, ulet dan aktif dalam mengikuti berbagai


(2)

jenis kegiatan organisasi. Sedangkan untuk remaja laki-laki biasanya lebih menyukai kegiatan ekstra kurikuler yang lebih menantang seperti bela diri, basket, pramuka, dan kegiatan telusur alam.

B. Analisa Univariat

1. Pengetahuan Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan adalah berpengetahuan baik sebanyak 5 siswa (11,1%), cukup 30 siswa (66,7%) dan kurang 10 siswa (22,2%) dengan nilai rata-rata 23,51. Pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan kebanyakan dalam kategori cukup yaitu 30 reponden (66,7%).

Hal ini menunjukan responden belum mempunyai pengetahuan yang baik dan benar secara menyeluruh tentang kesehatan reproduksi remaja dikarenakan responden belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi remaja.Kurangnya informasi ini disebabkan oleh masih tabunya dikalangan masyarakat khususnya orang tua yang membahas tetang seksualitas kepada anak (remaja), sehingga remaja mencari tau sendiri melalui internet, video atau majalah

yang mengandung pornografi dan pornoaksi yang menyebabkan remaja terjerumus dalam hal-hal yang negatif akibat kurangnya pengetahuan secara benar tentang kesehatan reproduksi (Azinar, 2013).

2. Pengetahuan Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja setelah mendapatkan pendidikan kesehatan adalah berpengetahuan baik sebanyak 8 siswa (17,8%), cukup 31 siswa (68,9%) dan kurang 6 siswa (13,3%) dengan nilai rata-rata27,51. Pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan kebanyakan dalam kategori cukup yaitu 31 reponden (68,9%). Peningkatan nilai responden mengakibatkan responden dengan pengetahuan kurang pada pretest dari 10 responden menurun menjadi 6 responden. Hal yang sama pada tingkat pengetahuan baik pada pretest sebanyak 5 responden meningkat menjadi 8 responden. Akan tetapi hasil dari pretest dan posttest masih berada dalam kategori yang sama yaitu cukup sebesar 66,7% (pretest) dan 68,9% (posttest) tetapi mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4 point.

Peningkatan


(3)

menggambarkan bahwa dengan pendidikan kesehatan terjadi transformasi (perpindahan) informasi dari narasumber kepada responden. Metode ceramah yang

digunakan juga

memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara narasumber dan responden sehingga responden lebih paham terhadap materi yang disampaikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Maulana (2009) bahwa metode ceramah memiliki banyak keunggulan salah satunya adalah adanya komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta. Peningkatan pengetahuan ini juga tidak terlepas dari media pendidikan kesehatan yang digunakan yaitu poster, leaflet, x banner dan spanduk. Media pendidikan kesehatan berfungsi untuk membantu proses pendidikan atau pengajaran sehingga pesan kesehatan dapat disampaikan dengan jelas sehingga sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan tepat dan jelas (Indrawati, 2012).

C. Analisa Bivariat

Uji analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Paired Samplet-test karena setelah diuji normalitas dengan menggunkanKolmogorov-Smirnov data berdistribusi normal. Uji t-test ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan

tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa di SMA Negeri 1 Kartasura.

Berdasarkan hasil uji pre test tingkat pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja memiliki nilai rata-rata sebesar 23,51 dan meningkat menjadi 27,51 setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil uji statistisk dengan t-test = -7.148 dengan p-value = 0,001 (0,001 ≤ 0,05), sehingga disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja.

Pendidikan kesehatan merupakan perubahan perilaku seseorang yang bukan hanya dipengaruhi oleh proses transformasi teori atau informasi dari seseorang ke orang lain akan tetapi berdasarkan atas kesadaran dari dalam diri induvidu, kelompok, ataupun masyarakat (Mubarak dan Chayatin, 2009).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja daripada menggunakan multimedia flash karena dengan menggunkan metode ceramah, pemberian materi dapat dilakukan secara optimal (Ganiajri, dkk, 2012). Peningkatan pengetahuan ini tidak terlepas dari media pendidikan kesehatan yang diberikan yaitu leaflet, x banner, poster, dan spanduk. media pendidikan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali terhadap


(4)

materi yang telah disampaikan oleh pedidik sehingga tercipta tujuan dari pendidikan kesehatan yaitu meningkatkan pengetahuan sehingga merubah kearah perilaku yang lebih positif (Efendi dan Makhfudli, 2009). Informasi yang diperoleh akan disimpan dalam memori jangka panjang didalam otak akan tetapi diperlukan berbagai strategi kongnitif dengan cara memberikan stimulus (Desmita, 2010). Stimulus dalam hal ini adalah pemberian media cetak seperti banner, spanduk, poster dan leaflet yang berisi gambar-gambar menarik dan tulisan-tulisan yang berisi informasi tentang kesehatan reproduksi.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlina yang mengatakan bahwa pendidikan kesehatan dengan menggunakan media cetak (folder dan poster-kalender) lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Hal ini dikarenakan penggunaan media dalam pendidikan kesehatan akan membantu memperjelas informasi yang disampaikan karena lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batas ruang, waktu dan indra manusia. (Marlina, dkk, 2009).

PENUTUP Simpulan

1. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Karatasura tentang kesehatan reproduksi remaja sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan pemberian media cetak seperti X Banner, spanduk, dan poster

sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebesar 30 siswa (66,7%) dengan nilai rata-rata 23,51.

2. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Karatasura tentang kesehatan reproduksi remaja setelah diberikan pendidikan kesehatan dan pemberian media seperti X Banner, spanduk, dan poster sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebesar 31 siswa (68,9%) dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 27,51.

3. Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura dengan nilai Pvalue = 0,001; t =

-7,148.

Saran

1. Bagi Pihak Sekolah

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi institusi pendidikan dalam membuat program-program yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga remaja khususnya siswa dapat terhindar dari perilaku yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi.

2. Bagi Siswa

Diharapkan kepada siswa untuk dapat meningkatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dari berbagai media seperti internet,buku, majalah dan media lainnya tetapi tetap berkonsultasi kepada guru, orang tua atau petugas kesehatan agar tidak memiliki pengetahuan yang keliru


(5)

tentang kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan kesadaran diri tentang perilaku hidup sehat dengan selalu menjaga kesehatan sistem reproduksi.

3. Bagi Orang Tua dan Keluarga Diharapkan orang tua dan keluarga dapat mengawasi segala informasi yang diakses oleh remaja khusunya masalah tentang reproduksi yang serta memberikan penjelasan, bimbingan moral, agama, dan sebagainya sehingga remaja dapat memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik tentang kesehatan kesehatan reproduksi.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja seperti sikap, sosial, ekonomi, kebudayaan, lingkungan dan media masa serta menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding dari kelompok perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA

Azinar, M. (2013). Perilaku Seksual Pranikah Berisiko Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. ISSN 1858-1196, Vol. 8, No. 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

BKKBN. (2011). Kajian Profil

Penduduk Remaja (10-24):

Ada Apa Dengan Remaja?. Jakarta: Policy Brief, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan – BKKBN Seri I No.6/Pusdu-BKKBN.

Desmita. (2010). Psikilogi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Efendi, f., dan Makhfudli. (2009).

Keperawatan Kesehatan

Komunitas: Teori dan Praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ganiajri, F., Winarni, S., dan Husodo, B. T. (2012). Perbedaan Pemanfaatan Multimedia Flash dan Ceramah Sebagai Media Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Remaja Awal di SMP Negeri 3 Turi Kabupaten Sleman.

Jurnal Kesehatan

Masyarakat. Vol. 1, No. 2. Semarang: UNDIP.

Indrawati, K. (2012). Upaya Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kebersihan Organ Reproduksi Siswi Kals VIII SMPN 10 Surabaya Malalui Metode Tutor Sebaya. E-Jurnal. ISSN 2337-3253, Vol. 5. Surabaya: Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Marlina, L., saleh, A., Lumintang. (2009). Perbandingan Efektivitas Media Cetak (Folder dan Poster-Kalender) dan Penyajian Tanaman Zodia Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat. Vol. 7, No. 2. Jurnal Kominikasi Pembangunan. Jawa Barat: IPB

Maulana, H. D. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: ECG. Mubarak, W. I., dan Chayatin, N.

(2009). Ilmu Kesehatan


(6)

Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi

Kesehatan dan Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sari, L. S., Puspitaningrum, D., dan Rahmawati, A. (2013). Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Jurnal UNIMUS. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Soetjitningsih (2010). Tumbuh

Kembang Remaja dan

Permasalahanya. Jakarta:

Sagung Seto.

Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

1. Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.

2. Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.

3. Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhama Ciputat

9 42 134

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 1 4

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU MEROKOK Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Perilaku Merokok Pada Siswa SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 0 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU MEROKOK Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Perilaku Merokok Pada Siswa SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 0 19

FEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SEKOLAH MENENGAH TINGKAT PERTAMA BLORA.

0 1 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP NEGERI 2 TANJUNGSARI SUMEDANG

0 0 7