B A B I PENDAHULUAN Uji Efek Larvasida Ekstrak Dan Infusa Bunga Kenikir (Tagetes minuta L.) Terhadap Larva Vektor Demam Berdarah Dengue Aedes aegypti L.

BABI
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorragic Fever
(DHF) merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya di kalangan
masyarakat, khususnya pada daerah endemis dan sebagian kota/kabupaten
di Indonesia (Artha et al, 2012). Demam Berdarah Dengue memiliki 4
serotipe virus Dengue yaitu DEN-1 , DEN-2 , DEN-3 dan DEN-4 , yang
mana semua serotipe tersebut dapat menyebabkan DBD. Di Indonesia
terdapat 4 serotipe tersebut dengan DEN-3 merupakan serotipe terbanyak
(Lestari, 2007).
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh vektor nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Dalam penyebaran dan penularan penyakit

ini Aedes aegypti yang paling berperan penting karena ruang lingkup
hidupnya berada di dalam dan diluar rumah, sedangkan Aedes albopictus
lebih banyak berada di perkebunan sehingga kontak dengan manusia lebih
jarang (Yudhastuti et al, 2005).
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa DBD merupakan salah

satu Kejadian Luar Biasa yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Pada tahun 2009-2010 kejadian penyakit ini meningkat sekitar 43% atau
angka kejadian mencapai 5.556 (Martini et al, 2012). Penyakit ini terus
menyebar di Negara tropis dan subtropis, sekitar 2,5 milyar orang atau
hampir 2/5 penduduk dunia memiliki resiko yang sama tinggi untuk
terkena penyakit ini (Dini et al, 2010).
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit
dengan virus yang berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan dan
shock yang dapat menimbulkan kematian pada penderitanya. Selama 2009

terdapat 77.489 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh
Indonesia, menyebabkan angka kematian mencapai 585 orang. Demam

1

Berdarah Dengue masih menjadi penyebab kematian tertinggi dan nomor
satu di Indonesia (DEPKES, 2003). Pada tahun 2009 jumlah kematian
meningkat menjadi 1.420 kasus kematian (DEPKES, 2009).
Penyakit Demam Berdarah Dengue sampai saat ini belum
ditemukan obat atau vaksinnya sehingga salah satu pencegahannya adalah

dengan memutus rantai penularan penyakit ini yaitu dengan memberantas
vektornya (Fathi et al, 2005).
Alternatif paling baik yang digunakan adalah pengendalian vektor
dalam stadium larva (Ariyanti dan Tukiran, 2012). Pengendalian vektor
larva ini bertujuan untuk memutus siklus hidup nyamuk tersebut (Said,
2012).
Pengendalian vektor dalam stadium larva dilakukan dalam dua cara
yaitu secara biologi dan kimiawi. Munif (2007), menyatakan bahwa
penggunaan

larvasida

kimiawi

harus

dikurangi

karena


dapat

membahayakan jiwa manusia dan organisme lain. Penggunaan insektisida
yang terus menerus juga dapat menyebabkan resistensi bagi nyamuk
(Gafur et al, 2006). Dalam berbagai penelitian sebelumnya, penggunaan
insektisida dalam pengendalian vektor sudah banyak dilakukan. Salah
satunya insektisida Malathion yang umumnya sudah banyak digunakan
dalam masyarakat dilaporkan mengalami resistensi nyamuk terhadap
insektisida ini (Susanti dkk, 2012).
Usaha yang paling tepat untuk memutus siklus kehidupan nyamuk
adalah dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti tumbuhantumbuhan yang ada disekitar kita agar pemanfaatannya pada masyarakat
lebih efektif dan maksimal (Rahayuningsih et al, 2007).
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida
botani adalah tanaman Tagetes minuta L. atau biasa kita kenal dengan
bunga kenikir. Tagetes adalah racun untuk Aedes aegypti (Weaver et al,
2008).
Penelitian yang telah dilakukan Moehammadi di tahun 2005 yang
berkaitan dengan penggunaan insektisida botani/hayati terhadap vektor

2


Demam Berdarah Dengue dengan menggunakan herba Ageratum
conyzoides Linn (Bandotan) terhadap larva Aedes aegypti menunjukkan

bahwa ekstrak herba tersebut yang mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid dan minyak atsiri lebih toksik pada larva uji Aedes aegypti L.
pada instar III. Tanaman bunga kenikir (Tagetes Minuta L.) mengandung
flavonoid , saponin dan minyak atsiri. Penelitian lain dilakukan oleh
Weaver et al ditahun 2008 menggunakan herba daun kenikir (Cosmos
caudatus) terhadap nyamuk Culex sp. menunjukkan bahwa infusa daun

kenikir mengandung senyawa akrif flavonoid, polifenol, saponin dan
tannin memiliki efek larvasida nyamuk Culex sp.
Saponin diketahui memiliki efek anti serangga dan larvasida
karena saponoin yang terkandung dalam makanan serangga dapat
menurunkan aktivitas enzim pencernaan dan penyerapan makanan (Sjam,
2011).
Bunga kenikir telah dikenal luas oleh masyarakat, namun
pemanfaatannya sebagai tanaman yang berperan sebagai larvasida belum
diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui

apakah bunga kenikir memiliki efek larvasida terhadap vektor penyakit
Demam Berdarah Dengue disertai Lethal Concentration 50% dan Lethal
concentration 90% yang dapat mematikan larva dalam waktu 24 jam.

.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas , maka dapat dibuat
rumusan masalah yaitu :
1. Adakah efek larvasida ekstrak bunga kenikir (Tagetes minuta L.)
terhadap vektor Demam Berdarah Dengue Aedes aegypti L ?
2. Adakah efek larvasida infusa bunga kenikir (Tagetes minuta L.)
terhadap vektor Demam Berdarah Dengue Aedes aegypti L. ?

3

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui efektivitas ekstrak dan infusa bunga kenikir dalam
membunuh vektor penyakit Demam Berdarah Dengue Aedes aegypti L.
pada stadium larva.

2. Tujuan khusus
a. Mengetahui konsentrasi ekstrak bunga kenikir (Tagetes minuta L)

yang berefek sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti L.
b. Mengetahui konsentrasi infusa bunga kenikir (Tagetes minuta L)

yang berefek sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti L.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Aspek teoritik
a. Memberikan bukti-bukti yang empiris efek larvasida ekstrak
bunga kenikir (Tagetes minuta L) terhadap vektor Demam
Berdarah Dengue Aedes aegypti L.
b. Memberikan bukti-bukti yang empiris efek larvasida infusa bunga
kenikir (Tagetes minuta L) terhadap vektor Demam Berdarah
Dengue Aedes aegypti L.
2. Aspek aplikatif
Bagi masyarakat, hasil penelitian bunga kenikir (Tagetes minuta L) ini
dapat digunakan sebagai bahan larvasida alami dalam pemutusan
siklus vektor penyakit Demam Berdarah Dengue.


4