Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Identitas Virtual dan Penggunaan Tagar pada Pengguna Media Sosial Instagram Salatiga T1 362011029 BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Identitas Manuel Castells
Menurut Waterman (1984), identitas berarti memiliki gambaran diri yang jelas
meliputi sejumlah tujuan yang ingin dicapai, nilai, dan kepercayaan yang dipilih oleh
individu tersebut. Komitmen-komitmen ini meningkat sepanjang waktu dan telah dibuat
karena tujuan, nilai dan kepercayaan yang ingin dicapai, dinilai penting untuk memberikan
arah, tujuan dan makna pada hidup (LeFrancois, 1993).
“ Identity formation involves a synthesis of childhood skills, beliefs, and
identification into a more or less coherent, unique whole that provides the
young adult with both a sense of continuity with the past and a direction
for the future” (Marcia, 1993:3)1
Marcia (1993) menyatakan bahwa pembentukan identitas diri merupakan suatu proses
melalui pengalaman, kepercayaan, dan identifikasi. Pembentukan identitas guna mencapai
sebuah keputusan tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai, nilai-nilai, dan keyakinankeyakinan.
Identitas Kolektif adalah identitas yang dimiliki masyarakat jaringan dalam sebuah
era informasi, sebuah era atau masa di mana revolusi teknologi tidak hanya melahirkan
sebuah masyarakat jaringan, tapi juga tercakup dalam model jaringan masyarakat (network)
dan kebudayaan secara umum di dalam realitas kelembagaan dan kondisi sehari-hari
masyarakat dunia. Dijelaskan apabila konteksnya sudah berada dalam masyarakat jaringan,
maka dapat dijelaskan bahwa masyarakat tersebut adalah bagian dari masyarakat
modern.Modern dalam arti sudah akrab dengan teknologi integrasi informasi, khususnya
internet.
Castells dengan tegas memfokuskan kajian dalam konteks masyarakat jaringan pada
identitas kolektif (collective identities).Hal ini dikarenakan di dalam masyarakat jaringan
pemaknaan individu melewati ruang dan waktu serta terpintal dalam sebuah jaringan.Berbeda
dengan pendekatan sosiologis yang mendefinisikan identitas sebagai peran atau serangkaian
peran, terjadi pergeseran makna atas identitas yang dibangun Manuel Castells (1997) dalam
1
Terjemahan: Pembentukan identitas melibatkan keterampilan kanak-kanak, keyakinan, dan identifikasi dalam
keseluruhan yang kurang lebih saling berhubungan dengan pertumbuhan dewasa muda yang unik dengan kontinuitas
masa lalu dan untuk masa depan.
membagi pemahaman atau tipe identitas, terutama dalam dunia maya.Castells membagi
identitas ke dalam tiga bentuk identitas yaitu legitimizing identity, resistance identity, dan
project identity.
Dunia maya membangun sistem bagaimana masyarakat interaksi dan bagaimana
melaluinya manusia membangun identitas mereka. Dalam pemikirannya, Castells
menawarkan pemikiran mengenai tiga bentukan identitas sebagai berikut:
1. Legitimizing identity
Identitas ini diperkenalkan oleh institusi yang dominan dalam masyarakat. Mereka
melakukannya untuk memperpanjang dan merasionalisasi dominasi mereka vis a vis dengan
actor sosial. Identitas akan terbentuk yang merupakan ciri utama ketika sebuah institusi yang
dominan berupa pikiran yang dirasionalisasikan dalam bentuk dominasi. Identitas inilah yang
kemudian membentuk masyarakat sipil yang terdiri dari unsur institusi.
2. Resistance identity
Tipe identitas ini dipegang oleh aktor-aktor dimana dalam posisinya diperoleh akibat
perlawanan terhadap logika berpikir kaum dominan atau bisa diartikan sebagaimana proses
bertahannya identitas sebagai bentuk perlawanan atau dalam hal ini dihasilkan oleh mereka
yang sedang dalam posisi atau keadaan yang lemah karena stigma dari pihak yang
mendominasi, dan biasanya digunakan lebih mengarah kepada kegunaan politik identitas.
Kemudian dari identitas tersebut nantinya akan berpengaruh pada pembentukan suatu
komunitas sehingga melalui perlawanan secara kolektif terhadap tekanan yang ada
Komunitas tersebut dapat merupakan dasar dari munculnya suatu jaringan yang kuat dan
solid.
3. Project Identity
Project identity diperoleh akibat konstruksi identitas yang terjadi ketika aktor-aktor
sosial melalui basis budaya apapun membentuk identitas baru yang medefinisi posisi mereka
dalam masyarakat, melalui cara mereka, mencoba mencari transformasi semua struktur yang
dimiliki. Ketika aktor membangunidentitas dan mentransformasi struktur social, identitas
dalam hal ini juga terkait dengan posisi kelompok sosial, khususnya organisasi. Kelompok
identitas juga sebagai sebuah asosiasi signifikan secara politik yang menarik seseorang
karena identifikasi bersama.Kelompok identitas juga merujukkepada kelompok terorganisasi
yang memiliki ekspetasi sosial dan kemudian mengkreasikan sebuah perilaku kolektif.
Kelompok identitas juga terjadi karena adanya keikutsertaan dari anggota, dukungan
kelompok, dan identifikasi
2.2 Konsep-konsep yang Digunakan
Identitas setiap individu dikonstruksi dari berbagai macam sumber dan unsur serta
mengalami pemaknaaan. Kontruksi sosial merupakan realitas (sosial construction of reality)
yang didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu
menciptakan secara terus-menerus suatu relitas yang dimiliki dan dialami bersama secara
subyektif. (Poloma, 2004:301).
Identitas merupakan satu unsur kunci kenyataan subjektif dan berhubungan secara
dialektis
dengan
masyarakat.Identitas
dibentuk
oleh
proses-proses
sosial.
Begitu
iamemperoleh wujudnya, ia dipelihara, dimodifikasi, atau malahan dibentuk-ulang oleh
hubungan-hubungan sosial. Proses-proses sosial yang terlibat dalam membentuk dan
mempertahankan identitas ditentukan oleh struktur sosial.Masyarakat mempunyai sejarah dan
di dalam perjalanan sejarah itu muncul identitas-identitas khusus; tetapi sejarah-sejarah itu
dibuat oleh manusia dengan identitas-identitas tertentu (Berger dan Luckmann, 1990:248).
2.3 Kajian Hasil Penelitian Terkait
Judul Penelitian
Peneliti
Hasil
Metode
Fenomena Hashtag
Novy Wulandari
Dalam tulisan ini
Penelitian ini
OOTD Dalam
Ilmu Komunikasi
penggunaan hashtag
dilakukan dengan
Media Sosial
Universitas
OOTD di Instagram
metode Deskriptif.
Instagram Sebagai
Pasundan
menjadi kebutuhan
(Penelitian
Ajang Lifestyle2
2015
dalam keseharian
empiris)
mahasiswa UNPAS
Jurusan Ilmu
2
http://digilib.unpas.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunpaspp-gdl-novywuland-6390#.VjnJ49IrLMw
Selasa 27 Okt. 15
diakses
Komunikasi Angkatan
2011.
Instagram dan
Hasil penelitian
Penelitian ini
Presentasi Diri
FISIP
menunjukan bahwa
menggunakan
Mahasiswa (Studi
Universitas
antara penggunaan
metode
Korelasional
Sumatera Utara
Instagram dan Presentasi
korelasional, yang
Penggunaan
Diri mahasiswa memiliki berusaha
Instagram Terhadap
korelasi yang signifikan.
menjelaskan suatu
Presentasi Diri
Penggunaan Instagram
Hubungan
Mahasiswa)3
dianggap sebagai media
permasalahan
komunikasi.
antara 2 objek.
“Membali di
Yulianto
Menemukan tiga
Penelitian ini
Lampung” Studi
Universitas Kristen
konstruksi identitas yang
menggunakan
Kasus Identitas
Satya Wacana
terbentuk yaitu, beserta
metode eksploratif
Kebalian di Desa
Salatiga
aktor konstruksi
untuk melihat
Balinuraga,
2011
identitas.
bagaimana
Lampung Selatan
konstruksi
identitasnya
terjadi.
Konstruksi Identitas
Sih Natalia Sukmi
Peneliti mengungkap
Menggunakan
Media Baru
Universitas Kristen
identitas yang hendak
metode eksplanatif
(Analisis Wacana
Satya Wacana
dikonstruksi oleh
dengan
Kritis terhadap
Salatiga
pengguna media baru
menerapkan
Komentar-komentar
dalam praktik
analisis wacana
Artikel “Perang Cuit
berdemokrasi di
kritis milik Teun
@Misbakhun vs
Indonesia.
Van Dijk
@Benhan)
(Penelitian
empiris)
3
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43750/6/Abstract.pdf diakses Selasa 27 Okt. 15
2.4 Kerangka Pikir
Media Baru
(Internet)
(Pertama)
Twitter
Media Sosial
Pengguna Tagar
INSTAGRAM
Penggunaan Hashtag di
Instagram
Komunitas Instagramers
di Salatiga
Pembentukan Identitas
Pengguna
(Instagramers)
1. Legitimizing Identity
2. Resistence Identity
3. Project Identity
Teori Identitas
Manuel Castells
Perkembangan media baru (internet) melahirkan berbagai media sosial dengan berbagai
bentuk dan fitur. Twitter yang menjadi media sosial pertama yang menggunakan tagar, lalu
Instagram, media sosial berbasis unggahan foto. Penelitian ini akan melihat penggunaan
tagar khususnya di Instagram dalam membentuk identitas virtual penggunanya yang adalah
instragramers Salatiga. Pembentukan identitas ini akan dianalisis menggunakan teori
identitas Manuel Castells dengan tiga indikator diatasdan yang membahas tentang bagaimana
identitas seseorang dibangun dalam suatu jejaring internet ini peneliti anggap dapat
membantu menganalisis pengamatan dalam penelitian ini.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Identitas Manuel Castells
Menurut Waterman (1984), identitas berarti memiliki gambaran diri yang jelas
meliputi sejumlah tujuan yang ingin dicapai, nilai, dan kepercayaan yang dipilih oleh
individu tersebut. Komitmen-komitmen ini meningkat sepanjang waktu dan telah dibuat
karena tujuan, nilai dan kepercayaan yang ingin dicapai, dinilai penting untuk memberikan
arah, tujuan dan makna pada hidup (LeFrancois, 1993).
“ Identity formation involves a synthesis of childhood skills, beliefs, and
identification into a more or less coherent, unique whole that provides the
young adult with both a sense of continuity with the past and a direction
for the future” (Marcia, 1993:3)1
Marcia (1993) menyatakan bahwa pembentukan identitas diri merupakan suatu proses
melalui pengalaman, kepercayaan, dan identifikasi. Pembentukan identitas guna mencapai
sebuah keputusan tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai, nilai-nilai, dan keyakinankeyakinan.
Identitas Kolektif adalah identitas yang dimiliki masyarakat jaringan dalam sebuah
era informasi, sebuah era atau masa di mana revolusi teknologi tidak hanya melahirkan
sebuah masyarakat jaringan, tapi juga tercakup dalam model jaringan masyarakat (network)
dan kebudayaan secara umum di dalam realitas kelembagaan dan kondisi sehari-hari
masyarakat dunia. Dijelaskan apabila konteksnya sudah berada dalam masyarakat jaringan,
maka dapat dijelaskan bahwa masyarakat tersebut adalah bagian dari masyarakat
modern.Modern dalam arti sudah akrab dengan teknologi integrasi informasi, khususnya
internet.
Castells dengan tegas memfokuskan kajian dalam konteks masyarakat jaringan pada
identitas kolektif (collective identities).Hal ini dikarenakan di dalam masyarakat jaringan
pemaknaan individu melewati ruang dan waktu serta terpintal dalam sebuah jaringan.Berbeda
dengan pendekatan sosiologis yang mendefinisikan identitas sebagai peran atau serangkaian
peran, terjadi pergeseran makna atas identitas yang dibangun Manuel Castells (1997) dalam
1
Terjemahan: Pembentukan identitas melibatkan keterampilan kanak-kanak, keyakinan, dan identifikasi dalam
keseluruhan yang kurang lebih saling berhubungan dengan pertumbuhan dewasa muda yang unik dengan kontinuitas
masa lalu dan untuk masa depan.
membagi pemahaman atau tipe identitas, terutama dalam dunia maya.Castells membagi
identitas ke dalam tiga bentuk identitas yaitu legitimizing identity, resistance identity, dan
project identity.
Dunia maya membangun sistem bagaimana masyarakat interaksi dan bagaimana
melaluinya manusia membangun identitas mereka. Dalam pemikirannya, Castells
menawarkan pemikiran mengenai tiga bentukan identitas sebagai berikut:
1. Legitimizing identity
Identitas ini diperkenalkan oleh institusi yang dominan dalam masyarakat. Mereka
melakukannya untuk memperpanjang dan merasionalisasi dominasi mereka vis a vis dengan
actor sosial. Identitas akan terbentuk yang merupakan ciri utama ketika sebuah institusi yang
dominan berupa pikiran yang dirasionalisasikan dalam bentuk dominasi. Identitas inilah yang
kemudian membentuk masyarakat sipil yang terdiri dari unsur institusi.
2. Resistance identity
Tipe identitas ini dipegang oleh aktor-aktor dimana dalam posisinya diperoleh akibat
perlawanan terhadap logika berpikir kaum dominan atau bisa diartikan sebagaimana proses
bertahannya identitas sebagai bentuk perlawanan atau dalam hal ini dihasilkan oleh mereka
yang sedang dalam posisi atau keadaan yang lemah karena stigma dari pihak yang
mendominasi, dan biasanya digunakan lebih mengarah kepada kegunaan politik identitas.
Kemudian dari identitas tersebut nantinya akan berpengaruh pada pembentukan suatu
komunitas sehingga melalui perlawanan secara kolektif terhadap tekanan yang ada
Komunitas tersebut dapat merupakan dasar dari munculnya suatu jaringan yang kuat dan
solid.
3. Project Identity
Project identity diperoleh akibat konstruksi identitas yang terjadi ketika aktor-aktor
sosial melalui basis budaya apapun membentuk identitas baru yang medefinisi posisi mereka
dalam masyarakat, melalui cara mereka, mencoba mencari transformasi semua struktur yang
dimiliki. Ketika aktor membangunidentitas dan mentransformasi struktur social, identitas
dalam hal ini juga terkait dengan posisi kelompok sosial, khususnya organisasi. Kelompok
identitas juga sebagai sebuah asosiasi signifikan secara politik yang menarik seseorang
karena identifikasi bersama.Kelompok identitas juga merujukkepada kelompok terorganisasi
yang memiliki ekspetasi sosial dan kemudian mengkreasikan sebuah perilaku kolektif.
Kelompok identitas juga terjadi karena adanya keikutsertaan dari anggota, dukungan
kelompok, dan identifikasi
2.2 Konsep-konsep yang Digunakan
Identitas setiap individu dikonstruksi dari berbagai macam sumber dan unsur serta
mengalami pemaknaaan. Kontruksi sosial merupakan realitas (sosial construction of reality)
yang didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu
menciptakan secara terus-menerus suatu relitas yang dimiliki dan dialami bersama secara
subyektif. (Poloma, 2004:301).
Identitas merupakan satu unsur kunci kenyataan subjektif dan berhubungan secara
dialektis
dengan
masyarakat.Identitas
dibentuk
oleh
proses-proses
sosial.
Begitu
iamemperoleh wujudnya, ia dipelihara, dimodifikasi, atau malahan dibentuk-ulang oleh
hubungan-hubungan sosial. Proses-proses sosial yang terlibat dalam membentuk dan
mempertahankan identitas ditentukan oleh struktur sosial.Masyarakat mempunyai sejarah dan
di dalam perjalanan sejarah itu muncul identitas-identitas khusus; tetapi sejarah-sejarah itu
dibuat oleh manusia dengan identitas-identitas tertentu (Berger dan Luckmann, 1990:248).
2.3 Kajian Hasil Penelitian Terkait
Judul Penelitian
Peneliti
Hasil
Metode
Fenomena Hashtag
Novy Wulandari
Dalam tulisan ini
Penelitian ini
OOTD Dalam
Ilmu Komunikasi
penggunaan hashtag
dilakukan dengan
Media Sosial
Universitas
OOTD di Instagram
metode Deskriptif.
Instagram Sebagai
Pasundan
menjadi kebutuhan
(Penelitian
Ajang Lifestyle2
2015
dalam keseharian
empiris)
mahasiswa UNPAS
Jurusan Ilmu
2
http://digilib.unpas.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunpaspp-gdl-novywuland-6390#.VjnJ49IrLMw
Selasa 27 Okt. 15
diakses
Komunikasi Angkatan
2011.
Instagram dan
Hasil penelitian
Penelitian ini
Presentasi Diri
FISIP
menunjukan bahwa
menggunakan
Mahasiswa (Studi
Universitas
antara penggunaan
metode
Korelasional
Sumatera Utara
Instagram dan Presentasi
korelasional, yang
Penggunaan
Diri mahasiswa memiliki berusaha
Instagram Terhadap
korelasi yang signifikan.
menjelaskan suatu
Presentasi Diri
Penggunaan Instagram
Hubungan
Mahasiswa)3
dianggap sebagai media
permasalahan
komunikasi.
antara 2 objek.
“Membali di
Yulianto
Menemukan tiga
Penelitian ini
Lampung” Studi
Universitas Kristen
konstruksi identitas yang
menggunakan
Kasus Identitas
Satya Wacana
terbentuk yaitu, beserta
metode eksploratif
Kebalian di Desa
Salatiga
aktor konstruksi
untuk melihat
Balinuraga,
2011
identitas.
bagaimana
Lampung Selatan
konstruksi
identitasnya
terjadi.
Konstruksi Identitas
Sih Natalia Sukmi
Peneliti mengungkap
Menggunakan
Media Baru
Universitas Kristen
identitas yang hendak
metode eksplanatif
(Analisis Wacana
Satya Wacana
dikonstruksi oleh
dengan
Kritis terhadap
Salatiga
pengguna media baru
menerapkan
Komentar-komentar
dalam praktik
analisis wacana
Artikel “Perang Cuit
berdemokrasi di
kritis milik Teun
@Misbakhun vs
Indonesia.
Van Dijk
@Benhan)
(Penelitian
empiris)
3
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43750/6/Abstract.pdf diakses Selasa 27 Okt. 15
2.4 Kerangka Pikir
Media Baru
(Internet)
(Pertama)
Media Sosial
Pengguna Tagar
Penggunaan Hashtag di
Komunitas Instagramers
di Salatiga
Pembentukan Identitas
Pengguna
(Instagramers)
1. Legitimizing Identity
2. Resistence Identity
3. Project Identity
Teori Identitas
Manuel Castells
Perkembangan media baru (internet) melahirkan berbagai media sosial dengan berbagai
bentuk dan fitur. Twitter yang menjadi media sosial pertama yang menggunakan tagar, lalu
Instagram, media sosial berbasis unggahan foto. Penelitian ini akan melihat penggunaan
tagar khususnya di Instagram dalam membentuk identitas virtual penggunanya yang adalah
instragramers Salatiga. Pembentukan identitas ini akan dianalisis menggunakan teori
identitas Manuel Castells dengan tiga indikator diatasdan yang membahas tentang bagaimana
identitas seseorang dibangun dalam suatu jejaring internet ini peneliti anggap dapat
membantu menganalisis pengamatan dalam penelitian ini.