MAKALAH PASAR MAKALAH PASAR OLIGOPOLI.docx

Disusun Oleh

: Kelompok

Nama

: 1. Sari Rizky
2. Suhendri Basarudin
3. Nurkatiningsih
4. Winda Windiyani
5. Putri Audina
6. Sindi
7. Tri Hasti Handayani
8. Putri Wijaya

Kelas

: XI AP 2

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat ALLAH SWT yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya, yang berjudul “Pasar oligopoli”.
Makalah ini dibuat dengan observasi dan beberapa bantuan berbagai pihak
untuk menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan selama mengerjakan. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini .
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari segala
kekurangan dan kesempurnaan. Namun penulis telah mengusahakan yang terbaik
bagi penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tangerang, 21 September 2017

Penyusun

i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Oligopoli..................................................................... 3
B. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli........................................................................ 3
C. Sistem Harga.......................................................................................... 5
D. Bentuk Pemasaran.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 10
B. Saran....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA


ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar pada umumnya merupakan tempat bertemunya atau proses
hubungan timbal balik antara para penjual dan pembeli dimana di dalam pasar
tersebut menjual berbagai macam kebutuhan manusia seperti kebutuhan pangan,
sandang dan papan. Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat,
baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang
berada di kalangan kelas atas.pasar kadangkalanya diartikan hanya ada seorang
atau sekelompok orang yang bersekutu untuk menguasai pasar tersebut. Karena
dari beberapa pengertian itulah pasar dapat digolongkan dari beberapa jenis
diantaranya pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli.
Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligpoli
mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan

produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke
dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi
melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen
atau identik dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan
1

menetapkan harga untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan
yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan
yang mengatur mengenai kartel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pasar oligopoli?
2. Apa ciri-ciri pasar oligopoli?

3. Bagaimana sistem harga pasar oligopoli
4. Bagaimana bentuk pemasaran paras oligopoli?

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam
konteks ini maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak
10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana
hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang
bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut
duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai
bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka
dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha
promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar.
Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
B. Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
1. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam
pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai
penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para
perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini
menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan hatihati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan

3

sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini
merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.
2. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang
berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun
memenuhi standar tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada

kalanya merupakan barang yang standar misalnya pada industry penghasil
barang mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan
bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly

juga memproduksi

barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir
seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan lainlain.
3. Terdapat banyak pembeli di pasar Seperti pasar persaingan sempurna,
jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
4. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki
modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam
perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group
memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)
5. Adanya hambatan bagi pesaing baru. Perusahaan yang telah lama dan
memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat
perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
6. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
7. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif. Untuk menciptakan

brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru. Dalam
pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan
dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh
karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli
yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat
iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya
dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.

4

8. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru Dalam pasar oligopoli ini mengapa
dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari
perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di
banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang
sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang
yang dijual perusahaan baru tersebut.
9. Harga Jual Tidak Mudah Berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun,
bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja
karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh

suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila
tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk
membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan
lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih murah dengan
kualitas yang hampir sama.
C. Sistem Harga
Setiap tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan
implikasi kepada perusahaan lain. Apabila implikasi tersebut merugikan
perusahaan-perusahaan lain, maka mereka akan melakukan tindakan balasan.
Untuk

menganalisis

perilaku

produsen

dalam

pasar


oligopoli

dikembangkan berbagai macam model, diantaranya adalah: Cournot, Bertrand,
Edgeworth, dan lain-lain. Namun, yang akan kami perkenalkan pada makalah ini
hanya model kurva permintaan terpatah (kinked demand curve).
1. Efek Penurunan dan Peningkatan Harga
Kurva D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan
oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan
perubahan harga, walaupun perusahaan perusahaan yang pertama
melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva D2D2 adalah
permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perubahan harga yang dilakukannya akan diikuti oleh langkah yang sama

5

oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada permulaannya
harga yang berlaku di pasar adalah P0. Maka jumlah permintaan adalah
seperti yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak
Q0.

a. Efek Penurunan Harga
Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunkan
harga penjualannya ke P1, maka permintaannya akan bertambah ke
tingkat yang ditunjukkan oleh titik C1. Pertambahan yang besar ini
disebabkan oleh dua faktor, yaitu: langganan perusahaan lain yang
menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya telah
menurun, dan segolongan konsumen membatalkan konsumsinya ke
atas barang pengganti dan menambah konsumsi ke atas barang yang
mengalami penurunan harga tersebut. Akan tetapi jika perusahaan lain
mengikuti jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga menurunkan
harga, permintaan hanya bertambah sampai ke tingkat seperti yang
ditunjukkan oleh titik C.
b. Efek Peningkatan Harga
Perusahaan oligopoli tersebut menaikkan harga ke P3. Kalau
perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual
pada P0, maka perusahaan yang menaikkan akan kehilangan banyak
langganan. Pada harga P3 jumlah barang yang dapat dijualnya adalah
seperti yang ditunjukkan titik A1. Akan tetapi sekiranya perusahaanperusahaan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang memulai
menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu
dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik
A.
Adalah wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan suka
kehilangan langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan baru.
Dengan demikian apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga
penjualannya, reaksi perusahaan-perusahaan lain adalah seperti berikut: (i)

6

Mereka akan turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan
harga supaya tidak kehilangan langganan, dan (ii) Mereka tidak akan turut
menaikkan harga apabila perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila harga
tidak berubah mereka akan mendapat tambahan langganan.
Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang
dihadapi oleh semua perusahaan dalam pasar oligopoli, maka kurva MR1 adalah
kurva hasil penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva
MR2 adalah kurva hasil penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah
adalah kurva terpatah D1ED2, maka kurva hasil penjualan marginal adalah kurva
MR1 yang ditebalkan (dari atas hingga ke titik A1) dan kurva MR2 yang
ditebalkan (dari titik A2 ke bawah).
Pemaksimuman Keuntungan Perusahaan
Misalnya

pada

mulanya

biaya

marginal

adalah

MC0.

Untuk

memaksimumkan keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan
keadaan dalam Gambar 2 keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah P0
dan jumlah produksi adalah Q0. Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya
produksi, misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan
kurva biaya marginalnya menjadi seperti yang ditunjukkan oleh MC2. Dari
keadaan Gambar 2 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan
tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah barang
yang diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marginalnya berada
diatas MC2 keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami
perubahan. Dari keadaan dalam Gambar 2 dapat disimpulkan pula bahwa selama
perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva biaya marginal berada di atas
MC2 atau di bawah MC1, keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang
dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan. Dengan demikian, selama
kurva biaya marginal memotong MR diantara titik A1 dan A2 harga dan jumlah
produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.

7

D. Bentuk Pemasaran
1. Hanya sedikit Perusahaan dalam Industri (Few Number of Firms)
Secara teoritas sulit untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam
pasar agar dapat dikatakan oligopoly.Namun untuk dasar analisis biasanya
jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh.Dalam kasus tersebut
hanya

terdapat

dua

perusahaan

(Duopoli).Kekuatan

perusahaan-

perusahaan dalam industry dapat diukur dengan menghitung rasio
konsentrasi. Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output dalam
pasar oligopoly dikuasi oleh perusahaan-perusahaan yang dominan (4 – 8
perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan (CR4) 60% berarti
60% output dalam industry dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4
yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing
sempurna.Pasar suatu industry dinyatakan berstruktur oligopolistic apabila
CR4 melebihi 40%.Dapat juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau
jumlah lainnya. Jika CR8 80%, berarti 80% penjualan output dalam
industry dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.
2. Produksi Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferensiasi
Product)
Jika dalam persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output
(output strategy) untuk meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya
satu perusahaan yang mampu mengendalikan harga dan output. Maka
dalam pasar oligopoly bentuk persaingan antar perusahaan adalah
persaingan harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing strategy).
Contoh pasar oligopoly yang menghasilkan produk diferensiasi adalah
industry mobil, rokok, film kamera, sedangkan yang menghasilkan
produksi homogeny adalah industry baja,pipa, paralon, seng, dan kertas.
Pergolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang
oligopolistic semakin besar tingkat diferensinya perusahaan semakin tidak
tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya.Berarti oligopoly
dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi
dari perusahaan-perusahaan lawan.

8

3. Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence
Decisions)
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan
mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (exixting firms)
maupun yang masih di luar industry (potensial firms). Karenanya guna
menahan perusahaan potensial untuk masuk industry. Perusahaan yang
usdah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting
price) yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah
tingkat maksimum.
4. Komperisi Non Harga ( Non Pricing Competition)
Dalam upaya mencapai kondisi opyimal perusahaan tidak hanya bersaing
dalam harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non
harga antara lain dapat berupa sebagai berikut :
a. Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
b. Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
c. Mempengaruhi prilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat
berjalan dengan tingkat efesien yang sangat tinggi. Informasi- informasi
ini sangat penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing
terhadap setiap keputusan yang diambil.

9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam
konteks ini maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak
10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana
hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang
bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut
duopoli. Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai
bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka
dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha
promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik
masyarakatyang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada
di kalangan kelasatas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara
penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu
barang/jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang berkaitan dengan hal
ekonomi berada di pasar oligpoli mulai dari unsur produksi, distribusi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
B. Saran
Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di
dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoli.
10

DAFTAR PUSTAKA
 Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi
Mikro. 2006, Jakarta: PT Grasindo
 Soeratno, Ekonomi Mikro Pengantar, 2003, Yogyakarta: Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, 2002, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
 http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html
 http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/dampakpositifnegatifpasaroligopoli.html
 https://mardajie.wordpress.com/ekonomi-mikro/makalah-pasar-oligopoli/
 https://www.scribd.com/doc/173279076/Makalah-Pasar-Oligopoli
 http://makalahkite.blogspot.co.id/2013/12/pasar-oligopoli.html
 http://obito4962.blogspot.co.id/2016/02/makalah-pasar-oligopoli.html
 https://www.academia.edu/13307501/
contoh_makalah_tentang_pasar_oligopoli
 http://mudakonselor.blogspot.co.id/2017/01/makalah-ekonomi-mikropasar-oligopoli.html