Data Pers_2014 Dewan Pers
Diterbitkan Oleh:
Dewan Pers
Data Pers Nasional 2014 | III
DATA PERS NASIONAL 2014
Penyusun : Tim Dewan Pers Cetakan pertama: Desember 2014
Hak Cipta pada © Dewan Pers
Data Pers Nasional 2014
Penyusun: Tim Dewan Pers -Cet. I. -Jakarta: Dewan Pers; 2014 XXVIII + 302 halaman; 17.5 x 24 cm ISBN: 978-602-8721-25-7
Dewan Pers
Gedung Dewan Pers Lantai 7-8 Jl. Kebon Sirih No. 32-34, Jakarta Pusat Telp. (021) 3504874-75, 77 Faks. (021) 3452030 www.dewanpers.or.id | www.presscouncil.or.id sekretariat@dewanpers.or.id Twitter: @dewanpers
IV | Data Pers Nasional 2014
//Pengantar
PENGANTAR DATA PERS NASIONAL 2014
Setiap akhir tahun, Dewan Pers menerbitkan buku Data Pers Nasional. Penerbitan buku ini, yang menjadi bagian dari Program Pendataan, merupakan pelaksanaan Pasal 15 ayat (2) huruf (g) Undang-Undang No. 40/1999 tentang Pers yang menyebut salah satu fungsi Dewan Pers adalah “mendata perusahaan pers”. Program Pendataan juga sejalan dengan semangat Piagam Palembang tahun 2010 yang menegaskan komitmen perusahaan pers untuk melaksanakan empat Peraturan Dewan Pers, yakni Standar Perusahaan Pers, Standar Kompetensi Wartawan, Standar Perlindungan Profesi Wartawan dan Kode Etik Jurnalistik
Dalam sistem kehidupan pers yang tidak mengharuskan adanya izin terbit untuk media cetak—yang dulu dikenal sebagai Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP)—kegiatan pendataan pers ini menjadi sangat penting. Data yang dikumpulkan Dewan Pers dapat menjadi rujukan banyak pihak, baik untuk tujuan penelitian ataupun pedoman dalam menyikapi pers dan wartawan di setiap daerah, baik yang profesional maupun yang cuma mengaku profesional.
Penyusunan buku ini didahului dengan proses pengumpulan dan verifikasi data selama kurang lebih enam bulan. Tim pelaksana pendataan bekerja dengan supervisi Komisi Pendataan Pers, Dewan Pers. Seperti tahun lalu, program pendataan tahun 2014 meliputi empat jenis media yaitu cetak, televisi, radio dan siber. Kriteria utama yang digunakan untuk menilai media yang dapat masuk ke dalam buku ini, merupakan pengembangan dari kriteria tahun sebelumnya. Hal ini sesuai dengan target Dewan Pers dalam beberapa tahun ke depan untuk lebih menekankan hasil pendataan pada aspek data kualitatif daripada kuantitatif.
Berikut sejumlah kriteria bagi perusahaan pers untuk dapat masuk ke dalam Data Pers Nasional Tahun 2014:
1. Berbadan hukum Indonesia. Sesuai Pasal 9 UU Pers, “Setiap perusahaan pers harus berbentuk badan hukum Indonesia”. Badan hukum Indonesia yang dimaksud yaitu dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi atau Yayasan. Badan hukum tersebut harus dicantumkan secara terbuka di boks redaksi masing-masing perusahaan pers.
2. Memuat nama penanggung jawab, alamat, dan percetakan. Pasal 12 UU Pers secara tegas menyebutkan “Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan;
Data Pers Nasional 2014 | IX
//Pengantar
khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan”. Penjelasan terhadap Pasal 12 UU Pers ini menerangkan bahwa pengumuman secara terbuka dilakukan dengan cara:
a. media cetak memuat kolom nama, alamat, dan penanggung jawab penerbitan serta nama dan alamat percetakan;
b. media elektronik menyiarkan nama, alamat, dan penanggungjawabnya pada awal atau akhir setiap siaran karya jurnalistik;
c. media lainnya menyesuaikan dengan bentuk, sifat dan karakter media yang bersangkutan. Perusahaan pers yang tidak mencantumkan secara terbuka nama penanggung jawab, alamat dan percetakannya, tidak dimuat di dalam buku ini.
3. Teratur terbit atau bersiaran. Kriteria ini merujuk pada angka 15 Standar Perusahaan Pers yaitu “Perusahaan pers yang sudah 6 (enam) bulan berturut- turut tidak melakukan kegiatan usaha pers secara teratur dinyatakan bukan perusahaan pers dan kartu pers yang dikeluarkannya tidak berlaku lagi.”
4. Diterbitkan untuk umum. Termasuk di dalam kriteria ini adalah media harus dikelola sebagai usaha komersil dan penyebarannya dilakukan terbuka. Media yang terbit untuk kepentingan kehumasan atau media internal organisasi (perusahaan) tidak akan terdata di dalam buku ini.
5. Nama tidak menyerupai lembaga negara. Seruan Dewan Pers Nomor 01/Seruan- DP/I/2014 Tentang Penggunaan Nama Penerbitan Pers meminta pengelola penerbitan pers untuk tidak menggunakan nama penerbitan yang menyerupai dengan nama lembaga pemerintahan, lembaga penegak hukum, lembaga sosial atau lembaga publik lain yang sudah dikenal publik. Media yang menggunakan nama, misalnya, KPK (yang tidak ada kaitan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK), BUSER (mirip dengan satuan tugas kepolisian), ICW (mirip LSM Indonesia Corruption Watch/ICW) tidak akan terdata.
6. IPP Tetap. Televisi dan radio yang tercantum di dalam buku ini yang telah mengantongi Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) tetap. Enam kriteria di atas lebih bersifat administratif. Untuk tahun berikutnya, Dewan
Pers sedang merancang kriteria pendataan yang memberi perhatian pada aspek administratif sekaligus substantif atau kualitatif.
Proses Pendataan
Selama kurang lebih enam bulan, Tim bekerja pengumpulkan data perusahaan pers yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
1. Data yang dimiliki Dewan Pers tahun 2012-2013.
2. Data yang dikirim oleh perusahaan pers.
3. Data yang diberikan oleh organisasi pers seperti Persatuan Wartawan Indonesia
X | Data Pers Nasional 2014
//Pengantar
(PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasinonal Indonesia (PRSSNI).
4. Data yang dikirim oleh pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
5. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di pusat dan daerah.
6. Data dari lapangan, baik dari masyarakat, penjual koran, internet dan sumber lainnya.
Data yang telah terkumpul kemudian diolah melalui tahapan:
1. Pengolahan awal. Data perusahaan pers lama maupun baru, yang telah berhasil dikumpulkan, akan diolah oleh Tim inti. Setiap data perusahaan pers tersebut akan diberi catatan sesuai kriteria pendataan yang sudah ditentukan. Pada tahap ini, sudah mulai muncul gambaran perusahaan pers yang memenuhi kriteria dan tidak memenuhi kriteria.
2. Verifikasi tahap pertama. Dilakukan verifikasi pertama terhadap data yang masuk melalui komunikasi telepon, faksimili, surat elektronik.
3. Verifikasi tahap kedua. Pada tahap ini, Tim akan menguji data awal yang sudah didapat dengan berkunjung ke daerah. Mereka melakukan verifikasi lapangan dengan mengunjungi kantor perusahaan pers dan menemui pihak-pihak yang dapat memberi informasi mengenai keberadaan perusahaan pers di masing- masing daerah.
4. Finalisasi. Hasil dari verifikasi pertama dan kedua dibahas dalam rapat khusus Tim pendataan. Rapat inilah yang memutuskan satu perusahaan pers layak atau tidak layak masuk ke dalam buku ini.
Hasil pendataan
Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan dan setelah melakukan proses pengumpulan serta pengolahan data awal, Tim berhasil mendata 567 media cetak, 16 stasiun radio, 394 stasiun televisi, dan 211 media siber selama tahun 2014. Seluruh data perusahaan pers tersebut dimuat di dalam buku ini. Untuk media cetak, rinciannya 312 harian, 173 mingguan dan 82 bulanan. Jumlah ini meningkat 158 media cetak dibanding tahun 2013 yang totalnya ada 409. Peningkatan yang sangat terlihat ada pada suratkabar harian dari sebelumnya 215 menjadi 311
Peningkatan jumlah perusahaan pers juga terjadi pada media penyiaran, radio dan televisi, serta media siber. Pada tahun 2013, berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dewan Pers mencatat ada 991 stasiun radio dan 340 stasiun televisi. Sedangkan tahun 2014 meningkat menjadi 16 stasiun radio dan 394 stasiun televisi.
Data Pers Nasional 2014 | XI
//Pengantar
Sedangkan jumlah media siber dari sebelumnya ada 134 menjadi 211. Pendataan untuk media siber baru dilakukan oleh Dewan Pers dua tahun terakhir ini. Karena itu, sangat mungkin ada banyak media siber yang telah memenuhi kriteria namun belum termuat di dalam buku ini.
Temuan dan Persoalan
Selama proses pendataan, kami mencatat beberapa temuan dan persoalan yang penting untuk dikemukakan sebagai masukan bagi masyarakat, perusahaan pers, dan khususnya Dewan Pers. Temuan atau persoalan ini secara umum masih serupa atau bahkan sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
1. Banyak media yang tidak mencantumkan nama penanggung jawab media bersangkutan di dalam kotak redaksi. Padahal, Pasal 12 UU Pers tegas menyebut: “Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan.” Pelanggaran Pasal 12 ini dapat dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100 juta.
2. Banyak media yang masih berbentuk CV (Commanditer Vennootschap).
3. Masih ada media cetak yang menggunakan nama yang mirip dengan nama lembaga negara atau pemerintah seperti KPK, BIN, Gegana, Tipikor.
4. Tidak semua perusahaan pers yang dikirimi formulir pendataan mengisi dan mengembalikan formulirnya ke Dewan Pers. Termasuk di antara mereka adalah beberapa media besar di Jakarta dan daerah lainnya. Hal ini turut menjadi kendala, karena Tim harus bekerja lebih keras dalam melalukan verifikasi.
5. Sejumlah pengelola media mengirim formulir pendataan namun tidak menyertakan bukti cetak. Padahal, bukti cetak menjadi syarat penting untuk menunjukkan media bersangkutan masih terbit rutin.
6. Perusahaan pers hanya mencantumkan nomor telepon genggam (handphone) di dalam kotak redaksinya.
7. Tim pendata yang bertugas datang ke daerah, belum mampu menjangkau seluruh perusahaan pers yang berada di kabupaten atau kota yang jauh dari ibu kota provinsi. Sejauh ini, upaya untuk “menemukan” mereka dilakukan antara lain dengan cara: meminta data ke pemerintah kabupaten/kota, menelusuri tempat-tempat penjualan koran, meminta informasi dari setiap jaringan Dewan Pers di daerah, atau menelusuri informasi mereka melalui internet.
8. Masih cukup banyak perusahan pers yang tidak memiliki laman (website). Padahal, saat ini, eksistensi sebuah perusahaan pers antara lain dapat dilihat dari laman yang dimilikinya. Keberadaan laman tersebut mempermudah tim pendata dalam melakukan verifikasi.
9. Kami menemukan sejumlah pengisian formulir pendataan yang terlihat tidak rasional. Misalnya, terkait jumlah gaji maupun jumlah wartawan.
XII | Data Pers Nasional 2014
//Pengantar
10. Sumber awal data media elektronik (memiliki IPP) yang tercantum di dalam buku ini kami dapatkan dari lembaga resmi seperti KPI, Kementerian Kominfo, dan PRSSNI. Kesulitan muncul apabila data yang didapat dari lembaga-lembaga tersebut, tidak lengkap menyebut alamat dan frekuensi masing-masing media. Di beberapa daerah, kami menemukan kesulitan semacam itu.
Tim pendataan menyadari adanya kekurangan dalam proses pendataan ini. Sangat mungkin ada media yang sebenarnya memenuhi kriteria tetapi tidak tercantum di dalam buku ini. Kami terbuka untuk menerima masukan. Perusahaan pers yang merasa memenuhi kriteria namun belum termuat di dalam buku, dapat menyampaikan datanya kepada Dewan Pers. Data tersebut pertama-tama akan dimuat di website Dewan Pers dan selanjutnya di dalam buku data pers nasional tahun depan.
Jakarta, Desember 2014
Tim Pendataan Pers Nasional
Data Pers Nasional 2014 | XIII
XIV | Data Pers Nasional 2014
//Rekapitulasi
REKAPITULASI DATA PERS CETAK
TAHUN 2014
No Provinsi
Harian
Mingguan Bulanan JUMLAH
1 Aceh
2 Sumatera Utara
3 Sumatera Barat
4 Riau
5 Kepulauan Riau
6 Jambi
7 Bengkulu
8 Sumatera Selatan
9 Bangka Belitung
10 Lampung
11 Banten
12 DKI Jakarta
13 Jawa Barat
14 Jawa Tengah
15 Yogyakarta
16 Jawa Timur
17 Bali
18 Nusa Tenggara Barat
19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Barat
21 Kalimantan Selatan
22 Kalimantan Tengah
23 Kalimantan Timur
24 Sulawesi Selatan
25 Sulawesi Tenggara
Data Pers Nasional 2014 | XV
//Rekapitulasi
26 Sulawesi Tengah
27 Gorontalo
28 Sulawesi Utara
29 Sulawesi Barat
30 Maluku
31 Maluku Utara
32 Papua
33 Papua Barat
34 Kalimantan Utara
82 567 TOTAL
REKAPITULASI DATA MEDIA PENYIARAN DAN SIBER REKAPITULASI DATA MEDIA PENYIARAN DAN SIBER
TAHUN 2014 TAHUN 2014
NO
Provinsi
Radio
Televisi Siber Jumlah
1 NAD
2 Sumatera Utara
3 Sumatera Barat
4 Riau
5 Kepulauan Riau
6 Jambi
7 Bengkulu
8 Sumatera Selatan
9 Bangka Belitung
10 Lampung
11 Banten
12 DKI Jakarta
13 Jawa Barat
14 Jawa Tengah
XVI | Data Pers Nasional 2014
//Rekapitulasi
15 DIY
16 Jawa Timur
17 Bali
18 Nusa Tenggara Barat
19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Barat
21 Kalimantan Selatan
22 Kalimantan Tengah
23 Kalimantan Timur
24 Sulawesi Selatan
25 Sulawesi Tenggara
26 Sulawesi Tengah
27 Gorontalo
28 Sulawesi Utara
29 Sulawesi Barat
30 Maluku
31 Maluku Utara
32 Papua
33 Papua Barat
34 Kalimantan Utara
Total
Data Pers Nasional 2014 | XVII
XVIII | Data Pers Nasional 2014
//Pembuka
PEMBUKA BADAN USAHA PERS
Bagir Manan
Ketua Dewan Pers
If the media are to be free from government, they have to be organized as a market, not a state, system, and if they are to serve fully democracy, the should be staffed by professionalis seeking to be accurate, impartial and informative”
(James Curran, Media And Democracy, Routledge, 2011)
1. Pembukaan
Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 menentukan perusahaan pers harus berbadan hukum (berbentuk badan hukum) tanpa menyebutkan jenis badan hukum tertentu, misalnya perseroan terbatas (PT). Menurut hukum, cq. undang-undang, ada bermacam-macam (jenis-jenis) badan hukum (PT, Koperasi, Yayasan, BUMN, BUMD, BH. Pendidikan). Di masa Hindia Belanda (sampai beberapa waktu setelah merdeka masih berlaku) selain PT (waktu itu disebut NV sebagai singkatan dari Naamloze Vennootschap) yang diatur dalam KUHDagang (WvK), ada juga badan hukum lain yang diatur dalam IBW (Indische Bedrijfswet) dan ICW (Indische Comptabiliteitswet). Badan hukum menurut IBW, antara lain, seperti jawatan kereta api, perusahaan telegraf dan telepon, sedangkan badan hukum menurut ICW (undang-undang keuangan negara) yaitu perusahaan air minum. Dalam ICW pula kita menemukan penegasan bahwa negara, adalah badan hukum. Di masa Hindia Belanda, ada pula badan hukum khusus untuk gereja (kerkstaat). Demikian, sekedar mengenali aneka ragam badan hukum yang ada dan pernah ada di Indonesia. Pada saat inipun ada berbagai undang-undang yang mengatur badan hukum di tanah air kita. Ada UU PT, UU Koperasi, UU Yayasan, UU BUMN, dan BUMD, UU Perguruan Tinggi. Suatu ketika (sebelum diubah menjadi PT), perusahaan minyak Pertamina, merupakan badan hukum tersendiri.
Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Pers
Data Pers Nasional 2014 | XIX
//Pembuka
2. Praktek Badan Usaha Pers
Setiap tahun, Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers (Dewan Pers) melakukan – antara lain – pendataan perusahaan pers. Diperoleh data, belum semua perusahaan pers berbadan hukum. Masih ada yang berbentuk Firma (Fa) atau CV (Commanditer Vennootschap). Baik menurut hukum maupun doktrin, Fa dan CV di Indonesia hingga saat ini bukan badan hukum. Dengan demikian, secara formal, perusahaan pers semacam ini belum memenuhi ketentuan UU No. 40 Tahun 1999. Persoalannya: “Apakah memang harus berbadan hukum dan mengapa harus berbadan hukum?”. (diuraikan di bawah).
3. Perusahaan Pers Harus atau Tidak Harus Berbadan Hukum
Ada etikad baik, pembentuk UU No. 40 Tahun 1999 mengharus-kan perusahaan pers berbentuk badan hukum (sudah semestinya): Pertama; per definisi: “Perusahaan adalah kegiatan ekonomi untuk mencari atau memperoleh laba atau keuntungan”. Satu-satunya motif perusahaan adalah motif ekonomi dan motif ekonomi tidak lain mencari dan memperoleh laba. Perusahaan pers sebagai perusahaan (bedrijf, interprise) tidak mungkin luput dari motif itu. Lebih-lebih lagi, perkembangan pers sebagai industri atau sebagai usaha ekonomi.
Kedua; bentuk badan hukum, akan memberikan kedudukan hukum dan pertanggungjawaban hukum yang lebih pasti. Hubungan hak dan kewajiban, baik kedalam maupun keluar lebih memiliki dasar dan kepastian. Hal ini akan lebih menjamin perusahaan pers melaksanakan hak dan kewajiban hukum yang tidak akan merugikan pihak lain. Lebih lanjut, bentuk badan hukum diharapkan memberi kepercayaan (trust) yang lebih besar pada suatu perusahaan pers.
Ketiga; bentuk badan hukum memberi dasar yang lebih kuat suatu perusahaan pers berkembang sebagai suatu perusahaan yang manageble, ekonomis, efektif dan efisien.
Bagaimana kenyataan yang dihadapi? Pertama ; perkembangan teknologi jurnalistik dan jurnalisme tidak selalu
“gatuk” (match) dengan kegiatan yang bersifat perusahaan. Apakah yang disebut “citizen journalism” atau semua kegiatan media online merupakan aktifitas perusahaan dan harus diberi bentuk sebagai badan usaha?
Kedua ; didapati berbagai kegiatan yang merupakan suatu fungsi jurnalistik (menjalankan semua aktifitas jurnalistik, tetapi bukan suatu perusahaan pers. Pers kampus (pers mahasiswa). Dalam kenyataan, pers kampus (cetak, siaran, atau online) melakukan kegiatan jurnalistik. Bahkan dari cara kerja, acap kali menunjukkan tata kerja profesional. Apakah pers kampus harus menjadi perusahaan pers dan harus diberi bentuk badan hukum? Mungkin ada contoh-contoh lain.
XX | Data Pers Nasional 2014
//Pembuka
Ada beberapa pilihan. Pertama; pers, semacam pers kampus tidak digolongkan sebagai pers. Mereka tidak perlu tunduk pada kode etik jurnalistik dan undang-undang pers. Akibatnya, pers semacam pers kampus, tidak berhak atas perlindungan yang diatur kode etik, undang-undang pers, dan berbagai jaminan kemerdekaan pers. Setelah tahun 1980-an, Mahkamah Agung Amerika Serikat, dalam sejumlah putusan menetapkan terhadap pers kampus tidak berlaku Amandemen Pertama dan membenarkan Rektor (atau pimpinan sekolah) melakukan tindakan terhadap pers kampus (larangan terbit, sensor, breidel). Kedua; melonggarkan kegiatan pers. Pers tidak hanya dilaksanakan oleh atau melalui perusahaan pers. Setiap kegiatan yang memiliki semua kriteria jurnalistik (perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum). Kalau konsep semacam ini dapat diterima, harus ada perubahan UU No. 40 Tahun 1999. Dengan demikian, pers semacam pers kampus adalah pers, karena itu wajib tunduk dan berhak mendapat perlindungan kode etik dan hukum (terutama yang berkaitan dengan jaminan dan perlindungan atas kemerdekaan pers).
4. Pilihan Bentuk Badan Hukum Pers
Sebelum mencatat kemungkinan bentuk-bentuk badan hukum pers, perlu terlebih dahulu diingatkan (kembali) mengenai hal-hal berikut: Pertama ; mengenai katagori badan hukum yang dibedakan antara badan hukum publik (publiek rechtspersoon, public corporation atau public legal person atau public legal entity ) dan badan hukum keperdataan atau badan hukum privat (privaat rechtspersoon, private legal person atau private legal entity). Badan hukum keperdataan didirikan oleh perorangan (oleh orang atau oleh badan hukum publik atau privat), diatur dan tunduk pada hukum keperdataan dalam arti luas (hukum perdata, dan hukum dagang). Badan hukum publik didirikan oleh badan publik (negara, badan- badan publik otonom), diatur dan tunduk pada hukum publik untuk melaksanakan tugas-tugas publik (state functions).
Kedua ; badan hukum adalah subyek hukum (pembentuk hak dan kewajiban hukum) terlepas (terpisah) dari pendiri, anggota, atau penyerta (penanam modal). Ketiga ; badan hukum mempunyai kekayaan sendiri, terpisah dari kekayaan pendiri, anggota, atau penyerta/penanam modal. Keempat ; pengurus badan hukum hanya sebagai wakil atau mewakili (di dalam atau di luar pengadilan). Karena itu tidak bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan oleh atas nama badan hukum, kecuali dapat dibuktikan pengurus bertindak ketika badan hukum belum disahkan, atau bertindak melampaui wewenang, atau mencari keuntungan pribadi dari kegiatan (usaha) badan hukum.
Untuk menampung berbagai kenyataan seperti perkembangan sitizen journalism, pers kampus (pers mahasiswa), kapasitas permodalan, perusahaan pers dapat memilih berbagai bentuk badan usaha sebagai berikut:
Data Pers Nasional 2014 | XXI
//Pembuka
Pertama ; tidak merupakan badan usaha karena merupakan bagian dari organisasi publik atau privat, dan tidak ada motif mencari laba. Termasuk kriteria ini adalah pers kampus yang merupakan bagian organik dari universitas (sekalipun otonom), kegiatan jurnalistik tetap oleh perorangan, seperti website atau media online perorangan. Yang perlu diatur adalah sistem pengendalian dan tanggung jawab agar disatu pihak dijalankan dengan kriteria-kriteria jurnalistik, kewajiban mematuhi kode etik (seperti Pedoman Media Siber yang dibuat Dewan Pers bersama penyelenggara media siber).
Kedua ; badan usaha yang tidak berbadan hukum baik perorangan (maatschap) atau persekutuan dagang (Firma atau CV). Walaupun tidak berbadan hukum (maatschap, atau CV) adalah badan usaha yang bersifat ekonomi (motif memperoleh laba). Bentuk badan usaha ini untuk menampung keinginan (hasrat) jurnalistik tanpa memerlukan modal yang terlalu besar dan mungkin sekedar untuk memenuhi kebutuhan (media) lokal. Namun ada resiko:
Tidak ada pemisahan dengan kekayaan pribadi pemilik atau semua anggota persekutuan. Setiap kewajiban ekonomi (keuangan) terhadap pihak kedua atau ketiga akan mengenai juga kekayaan pribadi dan pertanggungan renteng (hoofdelijk aansprakelijkheid ) yaitu setiap peserta bertanggung jawab atas seluruh kewajiban perusahaan (tidak ada pembatasan tanggung jawab).
Karena tidak ada kewaiban hukum memenuhi kriteria-kriteria yang harus dipenuhi (menurut undang-undang), mudah sekali disalahgunakan sebagai satu usaha coba-coba, keisengan, atau alat melakukan perbuatan dengan etikad buruk (ter kwader trouw, bad faith ). Apalagi ditopang oleh wartawan abal-abal dan lain-lain semacam itu.
Ketiga ; berbentuk badan hukum. Ada beberapa pilihan. Perseroan Terbatas (PT). Pada saat ini, PT merupakan bentuk yang lazim
dikalangan perusahaan pers dan merupakan badan usaha yang berkarakter dan bertujuan ekonomi. Walaupun demikian, sebagai perusahaan pers, wajib menjunjung tinggi fungsi dan tujuan pers sebagai sarana publik. Tanggung jawab yang terbatas (terbagi atau tidak terbagi atas saham) memperkecil resiko pendiri atau peserta. Peluang berkembang lebih besar, apalagi kalau sejak semula telah ditopang modal yang cukup atau besar (secara statuter, modal dasar atau modal statuter secara formal tidak terlalu besar). Bentuk PT lebih mudah meraih kepercayaan publik sebagai badan usaha yang bersungguh-sungguh, disertai pertanggungjawaban yang jelas.
Koperasi. Koperasi juga usaha yang bersifat ekonomi. Tetapi tidak sekedar bentuk badan usaha ekonomi. Koperasi menurut UUD 1945 dan cita-cita koperasi, adalah sebuah gerakan ekonomi dan sosial rakyat (bukan pemilik modal). Bahkan mengandung pula makna politik. Koperasi sebagai gerakan adalah usaha perubahan ekonomi, sosial, bahkan politik. Bung Hatta mengajarkan, koperasi adalah juga wadah pendidikan politik yaitu wadah menanam tanggung jawab bersama, melaksanakan kedaulatan rakyat secara sehat (pimpiinan koperasi dipilih secara bergilir). Diberbagai
XI | Data Pers Nasional 2014
//Pembuka
negara (seperti di Belanda, negara-negara Skandinavia) menunjuk-kan prestasi yang sangat bagus.
Mungkinkah koperasi menjadi wadah perusahaan pers? Sangat mungkin. Koperasi adalah badan hukum dan tata cara mendirikan sederhana. Sejak awal koperasi mengharuskan partisipasi orang banyak (pendiri minimal 22 orang).
Badan hukum koperasi dapat lebih menjamin misi idiil pers sebagai sarana publik, dan berkembang serentak, baik sebagai sarana ekonomi maupun sosial. Sayang sekali, saya belum pernah mendengar perusahaan pers yang berbentuk koperasi (mungkin saya salah).
Yayasan. Suatu usaha atau kegiatan pers yang semata-mata bersifat sosial, keagamaan, atau kemanusiaan dapat meng-gunakan bentuk yayasan. Sesuai dengan ketentuan undang-undang, kalau ada pers dimiliki atau diterbitkan yayasan, tidak boleh bersifat komersial. Tetapi apabila penerbitan itu secara substantif sangat berwibawa (memiliki otoritas) dapat memperoleh kompensasi (bukan harga ekonomi) yang memadai. Pada saat ini cukup banyak yayasan atau perkumpulan (politik, sosial, ekonomi) yang memiliki penerbitan, tetapi tidak diberi makna sebagai kegiatan pers. Bagi mereka tidak berlaku perlindungan dan jaminan serta kewajiban yang diatur dalam kode etik pers dan peraturan perundang-undangan (?).
5. Penutup
Secara normatif, ada pilihan-pilihan badan hukum perusahaan pers (tidak hanya PT). Tetapi secara sosiologis (kenyataan), PT yang paling umum dipergunakan. Sebaliknya, Undang-Undang Pers tidak membuka peluang perusahaan pers yang tidak berbadan hukum. Selama UU No. 40 Tahun 1999 masih berlaku, ada kewajiban hukum, perusahaan pers yang belum berbadan hukum untuk diubah menjadi badan hukum. Tanpa perubahan, berarti pelanggaran terhadap Undang-Undang Pers. Bagi perusahaan pers yang masih – misalnya berbentuk Fa atau CV – berubah menjadi badan hukum – seperti PT – lebih memungkinkan, antara lain, perubahan dari pertanggungjawaban tidak terbatas menjadi pertanggungjawaban terbatas.
Namun perlu pula dipikirkan, kemungkinan pers perorangan atau pers yang berkaitan dengan suatu satuan publik (seperti pers kampus), perlu mendapat wadah yang tepat baik untuk kepastian, pertangungjawaban, maupun untuk perkembangan.
Menutup catatan ini, barangkali ada baiknya memperhatikan kutipan dari James Curran di atas dengan terjemahan bebas sebagai berikut: “Sekiranya media itu harus bebas dari pemerintah, maka harus diselenggarakan menurut (berdasarkan) sistem pasar bukan sistem (yang ditentukan) negara. Apabila dimaksudkan sepenunya sebagai sarana demokrasi, maka harus diselenggarakan oleh pekerja profesional yang bekerja secara akurat, imparsial, dan informatif”.
Data Pers Nasional 2014 | XXIII
//Lampiran
Lampiran: PERATURAN DEWAN PERS Nomor: 4/Peraturan-DP/III/2008 tentang STANDAR PERUSAHAAN PERS
STANDAR PERUSAHAAN PERS
Sebagai wahana komunikasi massa, pelaksana kegiatan jurnalistik, penyebar informasi dan pembentuk opini, pers harus dapat melaksanakan asas, fungsi, kewajiban, dan peranannya demi terwujudnya kemerdekaan pers yang profesional berdasarkan prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
Untuk mewujudkan kemerdekaan pers yang profesional maka disusunlah standar sebagai pedoman perusahaan pers agar pers mampu menjalankan fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial, serta sebagai lembaga ekonomi.
1. Yang dimaksud perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan atau menyalurkan informasi.
2. Perusahaan pers berbadan hukum perseroan terbatas dan badan-badan hukum yang dibentuk berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Perusahaan pers harus mendapat pengesahan dari Departemen Hukum dan HAM atau instansi lain yang berwenang.
4. Perusahaan pers memiliki komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
5. Perusahaan pers memiliki modal dasar sekurang-kurangnya sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) atau ditentukan oleh Peraturan Dewan Pers.
6. Perusahaan pers memiliki kemampuan keuangan yang cukup untuk menjalankan kegiatan perusahaan secara teratur sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan.
7. Penambahan modal asing pada perusahaan pers media cetak dilakukan melalui pasar modal dan tidak boleh mencapai mayoritas, untuk media penyiaran tidak boleh lebih dari 20% dari seluruh modal.
8. Perusahaan pers wajib memberi upah kepada wartawan dan karyawannya sekurang-kurangnya sesuai dengan upah minimum provinsi minimal 13 kali setahun.
XXIV | Data Pers Nasional 2014
//Lampiran
9. Perusahaan pers memberi kesejahteraan lain kepada wartawan dan karyawannya seperti peningkatan gaji, bonus, asuransi, bentuk kepemilikan saham dan atau pembagian laba bersih, yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama.
10. Perusahaan pers wajib memberikan perlindungan hukum kepada wartawan dan karyawannya yang sedang menjalankan tugas perusahaan.
11. Perusahaan pers dikelola sesuai dengan prinsip ekonomi, agar kualitas pers dan kesejahteraan para wartawan dan karyawannya semakin meningkat dengan tidak meninggalkan kewajiban sosialnya.
12. Perusahaan pers memberikan pendidikan dan atau pelatihan kepada wartawan dan karyawannya untuk meningkatkan profesionalisme.
13. Pemutusan hubungan kerja wartawan dan karyawan perusahaan pers tidak boleh bertentangan dengan prinsip kemerdekaan pers dan harus mengikuti Undang-Undang Ketenagakerjaan.
14. Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat, dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk media cetak ditambah dengan nama dan alamat percetakan. Pengumuman tersebut dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban atas karya jurnalistik yang diterbitkan atau disiarkan.
15. Perusahaan pers yang sudah 6 (enam) bulan berturut-turut tidak melakukan kegiatan usaha pers secara teratur dinyatakan bukan perusahaan pers dan kartu pers yang dikeluarkannya tidak berlaku lagi.
16. Industri pornografi yang menggunakan format dan sarana media massa yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi bukan perusahaan pers.
17. Perusahaan pers media cetak diverifikasi oleh organisasi perusahaan pers dan perusahaan pers media penyiaran diverifikasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia.
Jakarta, 6 Desember 2007
Data Pers Nasional 2014 | XXV
//Lampiran
Surat Edaran Dewan Pers No. 01/SE-DP/I/2014 Tentang Pelaksanaan UU Pers dan Standar Perusahaan Pers
Dalam rangka menjamin pelaksanaan kemerdekaan pers dan untuk memenuhi hak masyarakat mendapatkan informasi berkualitas dan adil, Dewan Pers perlu menegaskan kembali beberapa ketentuan tentang perusahaan pers yang ada di dalam UU No.40/1999 tentang Pers dan Standar Perusahaan Pers (Peraturan Dewan Pers No. 4/2008) yang harus dipenuhi oleh perusahaan pers, sebagai berikut:
1. “Setiap perusahaan pers harus berbentuk badan hukum Indonesia” (Pasal 9 Ayat (2) UU No. 40/1999). Sesuai Standar Perusahaan Pers, badan hukum Indonesia yang dimaksud di atas berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau badan-badan hukum lainnya yang dibentuk berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. Badan hukum lainnya yaitu yayasan atau koperasi. Sesuai Pasal 1 angka 2 UU Pers, badan hukum untuk penyelenggaraan usaha pers adalah badan hukum yang “secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi.” Dengan demikian, bentuk badan hukum untuk usaha pers tidak dapat dicampur dengan usaha lain selain di bidang pers.
2. “Perusahaan pers memberikan kesejahteraan kepada wartawan dan karyawan pers dalam bentuk kepemilikan saham dan atau pembagian laba bersih serta bentuk kesejahteraan lainnya” (Pasal 10 UU No. 40/1999). Ketentuan ini perlu ditekankan, karena Dewan Pers menemukan sejumlah kasus perusahaan pers hanya memberikan kartu pers kepada wartawannya tanpa memberi gaji, dan meminta wartawannya untuk mencari penghasilan sendiri.
3. “Perusahaan Pers wajib memberi upah kepada wartawan dan karyawannya sekurang-kurangnya sesuai dengan upah minimum provinsi minimal 13 kali setahun” (Butir 8 Standar Perusahaan Pers). Dalam hal ini Dewan Pers mengingatkan, sesuai dengan UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, perusahaan yang memberikan upah lebih rendah dari upah minimum provinsi atau kabupaten/kota dapat dipidana paling rendah 1 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100 juta.
4. “Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan” (Pasal 12 UU No 40/1999). Perusahaan pers yang melanggar ketentuan Pasal 12 ini dapat dipidana denda sekurang- kurangnya Rp100 juta. Dalam hal ini, secara khusus, masih banyak ditemukan perusahaan pers yang tidak mengumumkan nama penanggung jawab secara terbuka melalui medianya.
XXVI | Data Pers Nasional 2014
//Lampiran
Sebagai tindaklanjut atas Surat Edaran ini, Dewan Pers hanya akan memasukkan data perusahaan pers yang telah mematuhi ketentuan di atas ke dalam website Dewan Pers dan buku Data Pers Nasional yang diterbitkan setiap tahun.
Dewan Pers mengharapkan perusahaan pers yang belum memenuhi ketentuan di atas untuk segera melakukan perbaikan atau pembenahan hingga batas waktu tanggal 1 Juli 2014. Jika di kemudian hari timbul permasalahan atau pengaduan dari masyarakat terhadap perusahaan pers yang tidak memenuhi ketentuan di atas hingga batas waktu 1 Juli 2014, Dewan Pers mempertimbangkan untuk merekomendasikan penanganan-nya kepada aparat penegak hukum.
Jakarta, 16 Januari 2014 Dewan Pers
Prof. Dr. Bagir Manan, SH. MCL
Ketua
Data Pers Nasional 2014 | XXVII
//Lampiran
Seruan Dewan Pers Nomor: 01/Seruan-DP/I/2014 Tentang Penggunaan Nama Penerbitan Pers
Dewan Pers menemukan dan beberapa kali menerima pengaduan terkait penggunaan nama penerbitan pers yang menggunakan nama atau yang menyerupai nama lembaga pemerintahan, lembaga penegak hukum atau nama yang sudah dikenal atau melekat sebagai identitas suatu lembaga sosial atau publik tertentu, seperti LSM. Nama yang sering digunakan tersebut seperti Suratkabar KPK (yang tidak ada kaitan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi/KPK), Suratkabar BUSER (mirip dengan satuan tugas kepolisian), Suratkabar BIN (mirip nama Badan Intelijen Negara/BIN), Suratkabar ICW (mirip LSM Indonesia Corruption Watch/ICW).
Penggunaan nama-nama tersebut untuk penerbitan pers dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat dan berpotensi disalahgunakan. Dewan Pers menerima sejumlah pengaduan tentang penyalahgunaan profesi wartawan oleh penerbitan pers yang menggunakan nama yang mirip dengan nama lembaga-lembaga dimaksud.
Terkait hal tersebut, Dewan Pers meminta pengelola penerbitan pers untuk tidak menggunakan nama penerbitan yang menyerupai dengan nama lembaga pemerintahan, lembaga penegak hukum, lembaga sosial atau lembaga publik lain yang sudah dikenal publik. Anjuran ini tidak berlaku untuk ‘penerbitan atau media internal’ yang dikelola oleh lembaga pemerintahan, lembaga penegak hukum, lembaga sosial atau lembaga publik bersangkutan.
Dewan Pers mempertimbangkan tidak akan memeriksa permohonan penyelesaian kasus pers atau permintaan advokasi yang diajukan oleh penerbitan pers yang menggunakan nama menyerupai lembaga pemerintahan, lembaga penegak hukum, lembaga sosial atau lembaga publik ini. Perlu ditambahkan, perbuatan semacam itu, selain merugikan publik (pengelabuan terhadap publik), juga merupakan perbuatan melanggar hukum.
Demikian Seruan Dewan Pers ini untuk menjadi perhatian. Jakarta, 30 Januari 2014
Dewan Pers
ttd
Bagir Manan
Ketua XXVIII | Data Pers Nasional 2014
DATA PERS CETAK
Data Pers Nasional 2014| 1
2 | Data Pers Nasional 2014
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Data Pers Nasional 2014| 3
4 | Data Pers Nasional 2014
//Nanggroe Aceh Darussalam
HARIAN
MINGGUAN
1. PROHABA
1. INDEPENDEN TIMES
Jl. Raya Lambaro KM. 4,5 Desa Meunasah Manyang, Jl. Wedana No. 10, Gampong Mibo, Banda Aceh Banda Aceh
: independentimes@gmail.com Surel : prohaba@serambinews.com
Surel
: www.independentimes.com Laman : www.serambinews.com
Laman
: Yulinda Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
: Dedi Rahman. S Pemimpin Redaksi
: H. Sjamsul Kahar
Pemimpin Redaksi
: Mawardi Ibrahim Direktur Utama/Ketua : Irfan, ST, MT Pemimpin Umum
: H. Sjamsul Kahar
Komisaris/
Direktur Utama : H. Sjamsul Kahar
: T. Iskandar Daod Pemimpin Perusahaan : Mohd. Din
Pengawas Utama
: PT. Independen Sarana Media Badan Hukum
Badan Hukum
: No. 52, tanggal 28-02-2014 Akta Notaris
: PT. Aceh Media Grafika
Akta Notaris
: Gramedia Printing Percetakan
: No. 30, tanggal 17 Februari 1989
Percetakan
: PT. Aceh Media Grafika
(Koran Umum)
(Koran Umum – Kelompok Serambi Indonesia)
2. MODUS ACEH
2. RAKYAT ACEH
Jl. T. P. Nyak Makam No. 4, Pertokoan Le Masen, Jl. Sultan Malikussaleh No. 109, Lhong Raya,
Banda Aceh
Banda Aceh 23238
: modus_aceh@yahoo.com Faks.
Surel
: www.modusaceh.com Surel
Laman
: metroaceh@gmail.com Laman
: www.rakyataceh.com
Penanggung Jawab
: Muhammad Saleh
: Muhammad Saleh Penanggung Jawab
Pemimpin Redaksi
: Muhammad Saleh Pemimpin Redaksi
: Syaiful Ishak
Komisaris
: Agusniar Muchtar Direktur Utama
: Riza Budiwan
Direktur Utama
: PT. Agsha Media Mandiri Komisaris
: Syaiful Ishak
Badan Hukum
: 01 Juli 2005 Badan Hukum
: H. Makmur Kasim
Akta Notaris
: PT. Medan Media Grafikatama Akta Notaris
: PT. Aceh Intermedia Pers
Percetakan
: No. 09, tanggal 10 Januari 2005
(Tabloid Umum)
Percetakan : PT. Medan Graindo (Koran Harian)
3. SERAMBI INDONESIA
Jl. Raya Lambaro KM 4,5 Desa Meunasah Manyang, Banda Aceh Telp.
: (0651) 635644 Faks. : (0651) 637180 Surel : redaksi@serambinews.com Laman : www.serambinews.com
Penanggung Jawab : H. Sjamsul Kahar Pemimpin Redaksi
: Mawardi Ibrahim Pemimpin Umum
: H. Sjamsul Kahar Pemimpin Perusahaan : Mohd. Din Badan Hukum
: PT. Aceh Media Grafika Akta Notaris
: No. 30, tanggal 17 Februari 1989 Percetakan
: PT. Aceh Media Grafika (Koran Umum – Kelompok Kompas Gramedia)
Data Pers Nasional 2014| 5
6 | Data Pers Nasional 2014
SUMATERA UTARA
Data Pers Nasional 2014| 7
8 | Data Pers Nasional 2014
//Sumatera Utara
4. GAYA MEDAN HARIAN
Jl. Sakti Lubis No. 38, Medan Telp.
1. ANALISA
: Dipo Sumarno Jl . N. A. Yani No. 35-49 Medan, 20111
Penanggung Jawab
: Dipo Sumarno Telp.
Pemimpin Redaksi
: (061) 4156655, 4154711 Pemimpin Perusahaan : Hj. Yunita Sari Hutagalung Faks.
: Yayasan Citra Rafisan Mulia Surel
Badan Hukum
: PT. Gaya Medan Design Grafika Laman : www.analisadaily.com
: online@analisadaily.com
Percetakan
(Koran Umum)
Penanggung Jawab : H. Sofyan
5. HARIAN MATAHARI
Pemimpin Redaksi : H. Sofyan Pemimpin Umum
: Supandi Kusuma Jl. Kapten Muslim Komplek The Enterprise No. B8, Medan Pemimpin Perusahaan : Sujito Sukirman
Telp.
Badan Hukum : PT. Media Warta Kencana
Faks.
Percetakan : PT. Surya Mas Abadi Makmur
: harianmatahari@gmail.com (Koran Umum)
Surel
Penanggung Jawab
: Azrin Marydha
: Azrin Marydha Pemimpin Perusahaan : Juliadi Jl. T. Amir Hamzah, Ruko Kompleks Griya Riatur Indah
2. ANDALAS
Pemimpin Redaksi
: PT. Matahari Media Utama No. 182-184-186, Medan
Badan Hukum
: AHU-32543.40.10.2014 Telp.
Akta Notaris
: PT. Kumango Faks.
(Koran Umum)
Surel : andalas.redaksi@gmail.com; andalasnewsm edan@gmail.com
6. JURNAL ASIA
Laman : www.harianandalas.com Kompleks Bilal Central A1-A2, B1-B2, Jl. Bilal Ujung, Medan Penanggung Jawab
: H. Baharuddin
Telp.
Pemimpin Redaksi : Iskandar
: berita@jurnalasia.com Pemimpin Umum
Surel
: www.jurnalasia.com Pemimpin Perusahaan : Amiruddin
: Iskandar
Laman
: Rahmad S Batubara Percetakan
Badan Hukum : PT. Star Media Internusa
: CV. Grafika Sumatera
Penanggung Jawab
: Rakmad S Batubara (Koran Umum)
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Perusahaan : Sanif Sentosa Badan Hukum
: PT. Media Angkasa
Percetakan
: PT. Kumango
3. BERITA SORE
(Koran Umum)
Jl. Letjen Suprapto No. 1 Medan, 20151
7. MANDIRI
Telp. : (061) 4158787, 4150858 Faks.
: (061) 4150383 Jl. Setia Budi/Pasar 1 No. 45 A (Ring Road), Medan Surel
: redaksi@beritasore.com
Telp.
Laman : www.beritasore.com
Surel
: mandiri.red@gmail.com
Penanggung Jawab : H. Teruna Jasa Said
: Adi Siswoyo Wasgo Pemimpin Redaksi
Penanggung Jawab
: Toga Nainggolan Pemimpin Umum
: H. Teruna Jasa Said
Pemimpin Redaksi
: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan : H.A. Sulben Siagian Pemimpin Perusahaan : Hj. Murniati Misan
: PT. Jaya Media Mandiri Badan Hukum
Badan Hukum
: No. C-02272 HT.01.01.TH.2003 Percetakan
: Yayasan Pers HM Said
Akta Notaris
: PT. Sinar Gunung Sinabung (Koran Umum)
: PT. Prakarsa Abadi Press
Percetakan
(Koran Umum)
Data Pers Nasional 2014| 9
//Sumatera Utara
8. MEDAN BISNIS
11. METRO SIANTAR
Jl. S. Parman Kompleks Medan Bisnis Center Blok A. No 5/6,
Graha Pena Medan
Medan Jl. Sisingamangaraja Km. 8,5 No. 134 Amplas, Medan Telp.
: metrosiantar@yahoo.com Laman
: redaksi@medanbisnisdaily.com
Surel
: www.medanbisnisdaily.com
: Marganas Nainggolan Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
: Pandapotan MT Siallagan Pemimpin Redaksi
: Bersihar Lubis
Pemimpin Redaksi
: Marganas Nainggolan Pemimpin Perusahaan : Johan
: Bersihar Lubis
Pemimpin Umum
Pemimpin Perusahaan : Maranatha Tobing Badan Hukum
: PT. Siantar Media Pers Percetakan
: PT. Kasih Karunia Medan Bisnis
Badan Hukum
: AHU-AHA.01.10-31605 (Koran Umum)
: PT. Surya Mas Abadi Makmur
Akta Notaris
Percetakan
: PT. Medan Graindo (Koran Umum – Kelompok Jawa Pos)
9. METRO KARO
12. METRO TABAGSEL
Graha Pena Medan Jl. Sisingamangaraja Km. 8,5 No. 134 Amplas, Medan
Graha Pena Medan
Telp. : (061) 7881661 Jl. Sisingamangaraja Km. 8,5 No. 134 Amplas, Medan Faks.
: (061) 7881733 Penanggung Jawab
Faks.
: Marganas Nainggolan Pemimpin Redaksi
: Marganas Nainggolan Pemimpin Umum
: Hartono Tugiman
Penanggung Jawab
: Muhiddin Hasibuan Pemimpin Perusahaan : Maranatha Tobing
: Marganas Nainggolan
Pemimpin Redaksi
: Marganas Nainggolan Badan Hukum
Pemimpin Umum
: PT. Siantar Media Pers Pemimpin Perusahaan : Maranatha Tobing Akta Notaris
: PT. Siantar Media Pers Percetakan
: AHU-AHA.01.10-31605
Badan Hukum
: AHU-AHA.01.10-31605 (Koran umum – Kelompok Jawa Pos)
: PT. Medan Graindo
Akta Notaris
Percetakan
: PT. Medan Graindo (Koran umum – Kelompok Jawa Pos)
10. METRO LANGKAT
13. NEW TAPANULI
Graha Pena Medan Jl. Sisingamangaraja KM 8,5 No.134 Amplas, Medan
Graha Pena Medan
Telp. : (061) 7881661 Jl. Sisingamangaraja Km. 8,5 No. 134 Amplas, Medan Faks.
: new_tapanuli@yahoo.co.id Penanggung Jawab
Surel
: Marganas Nainggolan Pemimpin Redaksi
: Leo Sihotang Pemimpin Umum
: Hartono T
Penanggung Jawab
: Leo Sihotang Pemimpin Perusahaan : Maranatha Tobing
: Marganas Nainggolan
Pemimpin Redaksi
: Marganas Nainggolan Badan Hukum
Pemimpin Umum
: PT. Siantar Media Pers Pemimpin Perusahaan : Maranatha Tobing Percetakan
: PT. Medan Media Pers (Koran Umum – Kelompok Jawa Pos)
: PT. Medan Graindo
Badan Hukum
Akta Notaris
: AHU-AHA.01.10-31605
Percetakan
: PT. Medan Graindo (Koran Umum – Kelompok Jawa Pos)
10 | Data Pers Nasional 2014
//Sumatera Utara
14. PORTIBI
17. SIMANTAB
Jl. Ahmad Yani VII No. 42, Medan Jl. Sutomo No. 1 Kompleks SBC Blok E No.1-2, P. Siantar, Telp.
: redaksisimantab@yahoo.com; Laman
Surel : dnpportibi@gmail.com
Surel
: www.portibidnp.com redaksisimantab@gmail.com
: www.simantab.com Penanggung Jawab
Laman
: HA Nuar Erde Pemimpin Redaksi
: Ingot Simangunsong Pemimpin Umum
: Manahan Lubis
Penanggung Jawab
: Ingot Simangunsong Pemimpin Perusahaan : HM Syaf Lubis
: Manahan Lubis
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Perusahaan : Hermanto Purba Badan Hukum
: PT. Harian Simantab Percetakan
: Yayasan Portibi
Badan Hukum
: PT. Global (Koran Umum)
: Yayasan Portibi
Percetakan
(Koran Umum)
15. POS METRO MEDAN
18. SINAR INDONESIA BARU
Jl. SM Raja Km 8,5, Medan Jl. Brigjen Katamso No. 66 AB, Medan Telp.
: redaksi_sib@yahoo.com Laman : www.hariansib.co Penanggung Jawab
Surel : pos_metro_medan@yahoo.com
Surel
: Marganas Nainggolan Pemimpin Redaksi
: Tuty Rotua Panggabean Pemimpin Perusahaan : Goldian Purba
: Faliruddin Lubis
Penanggung Jawab
Victor Siahaan Badan Hukum
: GM Immanuel Pangabean Percetakan
: PT Posmetro Medan Pers
Pemimpin Redaksi
: PT. Medan Granindo Pemimpin Perusahaan : Ramlan Hutagalung (Koran Umum)
Badan Hukum
: PT. Sinar Indonesia Baru
Percetakan
: PT. Sere Megawati
16. REALITAS
(Koran Umum)
Jl. Brigjen Katamso No. 43, Medan
19. SUMUT POS
Telp. : (061) 4524488 Faks.
Graha Pena
Surel : harian_realitas@yahoo.com Jl. Sisingamangaraja KM. 8,5 No. 134 Amplas, Medan Telp.
Penanggung Jawab : Zultaufik Nasution : (061) 78816661, 77169662
Pemimpin Redaksi : (061) 7883060 : Zultaufik Nasution
Faks.
: redaksi@hariansumutpos.com; Pemimpin Umum
Surel
: Muhammad Syahrir redaksi@sumutpos.co Pemimpin Perusahaan : H. Zulfahmi Isa
: www.sumutpos.co Badan Hukum
Laman
: Yayasan Wawasan Realitas Percetakan
: Marganas Nainggolan (Koran Umum)
: Bali Scan
Penanggung Jawab
Pemimpin Redaksi
: Marganas Nainggolan Pemimpin Perusahaan : Lily Meilisda
Badan Hukum
: PT. Media Medan Pers
Percetakan
: PT. Medan Graindo
(Koran Umum)
Data Pers Nasional 2014| 11
//Sumatera Utara
20. TRIBUN MEDAN
2. KUPAS TUNTAS
Jl. KH Wahid Hasyim No.37 Medan, 20119 Jl. Palang Merah Dalam No. 34C, Medan Telp.
: kupastuntas01@yahoo.com redaksi@tribun-medan.com Laman
: tribunmedan@yahoo.com;
Surel
: www.medan.tribunnews.com
Penanggung Jawab
: Martohonan Simbolon
: Martohonan Simbolon Penanggung Jawab
Pemimpin Redaksi
: Anggiat Sihite Pemimpin Redaksi
: Abdul Haerah
Pemimpin Umum
: Abdul Haerah Pemimpin Perusahaan : Ferdinand L. Sihite Pemimpin Umum
: PT Sumber Asri Harapan Hidup Pemimpin Perusahaan : Setiawan
: H Herman Darmo
Badan Hukum
: C-10336 HT.01.01 Th 2005 Badan Hukum
Akta Notaris
: Bali Scan & Percetakan Percetakan
: PT. Harian Tribun Medan
Percetakan
: PT. Medan Media Grafikatama
(Koran Umum)
(Koran Umum – Kelompok Kompas Gramedia)
3. MEDAN METROPOLITAN
21. WASPADA
Jl. AR. Hakim No. 177-A Lt. 3, Medan Jl. Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan
: Enrico Sihombing Laman : www.waspadamedan.com
: redaksi@waspadamedan.com
Penanggung Jawab
Pemimpin Redaksi
: Enrico Sihombing
: Tual Abel Sirait Penanggung Jawab
Pemimpin Umum
: H. Prabudi Said Pemimpin Perusahaan : Tual Abel Sirait Pemimpin Redaksi
: PT. Media Aktual Pemimpin Umum
: H. Prabudi Said
Badan Hukum
: PT. Gunung Sinabung Pemimpin Perusahaan : Hj. Rayati Syahrin
: Hj. Rayati Syahrin
Percetakan
(Koran Umum)
Badan Hukum : PT. Penerbitan Harian Waspada Percetakan
: PT. Prakarsa Abadi Press (Koran Umum)
4. SUMATERA TENGGARA POS
Jl. Sutan Maujalo, Sidangkal No. 324 P.Sidempuan Telp.
MINGGUAN : salak.manis@yahoo.com
Surel
Penanggung Jawab
: JA. Harahap
Pemimpin Redaksi
: Manaon Lubis
: Manaon Lubis Pemimpin Perusahaan : Teruna Abadi Jl. Sei Asahan No. 34, Medan 20131
1. GEBRAK
Pemimpin Umum
: Yayasan Salak Manis PSP Telp.
Badan Hukum
: Medan Granindo Faks.
(Koran Umum)
Surel : gebrak@gmail.com
Penanggung Jawab : H.A Ronny Simon Pemimpin Redaksi
: H.A Ronny Simon Pemimpin Umum
: H.A Ronny Simon Pemimpin Perusahaan : Hendri Badan Hukum
: Yayasan Gema Bakti Rakyat Percetakan
: PT. Gunung Sinabung (Koran Umum)
12 | Data Pers Nasional 2014
SUMATERA BARAT
Data Pers Nasional 2014| 13
14 | Data Pers Nasional 2014
//Sumatera Barat
4. PADANG EKSPRES HARIAN
Jl. Adi Negoro No. 17a, Lubuk Buaya, Padang Telp.
1. HALUAN
Surel
: redaksi@padangekspres.co.id
: www.padangekspres.co.id Kompleks Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang
Penanggung Jawab
: Nashrian Bahzein Faks.
Pemimpin Redaksi
: H. Makmur Kasim Surel
Pemimpin Umum
: harian_haluan@yahoo.com.sg; Pemimpin Perusahaan : Suryanto haluanpadang@gmail.com
: PT. Padang Graindo Mediatama Laman
Badan Hukum
: www.harianhaluan.com
: PT. Padang Graindo Mediatama (Koran Umum – Kelompok Jawa Pos)
Percetakan
Penanggung Jawab : Zul Effendi Pemimpin Redaksi
: Yon Erison
5. POS METRO
Pemimpin Umum : H. Basrizal Koto Pemimpin Perusahaan : Indra Helmi
Jl. Adi Negoro No. 17a, Lubuk Buaya, Padang Badan Hukum
: PT. Haluan Sumbar Mandiri
Telp.
Akta Notaris : A.7 1985, tanggal 19 November 1985
: posmetropdg@yahoo.com Percetakan
Surel
: www.posmetropadang.com (Koran Umum)
: CV. Percetakan Haluan
Laman
Penanggung Jawab
: S. Suleman Tanjung
2. KORAN PADANG
Pemimpin Redaksi
: S. Suleman Tanjung
: Marah Suyanto Jl. Delima No. 6 Ujung Gurun, Padang
Pemimpin Umum
Pemimpin Perusahaan : Mukhtisar Telp.
: PT. Pos Metro Padang Pers Faks.
Badan Hukum
: No. 98, tanggal 26 Juli 2008 Surel
Akta Notaris
: hariankoranpadang@gmail.com
Percetakan
: PT. Padang Graindo Mediatama Press
Penanggung Jawab : H. Adi Bersama (Koran Umum – Kelompok Singgalang) Pemimpin Redaksi
: H. Adi Bersama Pemimpin Umum
: Elvi Diyeni
6. RAKYAT SUMBAR
Pemimpin Perusahaan : Sisca Oktri Santi (Yeyen) Badan Hukum
: PT. SKH. Koran Padang Jl. Raya Kapeh Panji No. 54D, Kapeh Panji, Jambu Air, Percetakan
: PT. SKH. Koran Padang
Kab. Agam
(Koran Umum)
3. METRO ANDALAS
Surel
: rakyatsumbarpers@yahoo.com
: www.rakyatsumbar.com Gedung Antara Jl. Kamp. Nias V No. 34, Padang
Laman
Telp. : (0751) 38887
: Firdaus Faks.
Penanggung Jawab
: Hendra Effison Surel
Pemimpin Redaksi
: metro.andalas@gmail.com
Pemimpin Umum
: Firdaus Pemimpin Perusahaan : Zul Afkar
: PT. Sumbar Intermedia Pers Pemimpin Redaksi
Penanggung Jawab : Eko Yance Edrie
Badan Hukum
: PT. Padang Graindo Mediastama Pemimpin Umum
: Eko Yance Edrie
Percetakan
: Herman Nasir
(Koran Umum)
Pemimpin Perusahaan : Desma Sari Badan Hukum
: PT. IMQ. Multi Media Utama Percetakan
: PT. Genta Singgalang Press (Koran Umum – Kelompok Singgalang)
Data Pers Nasional 2014| 15
//Sumatera Barat
7. SINGGALANG
3. INDONESIA RAYA
Jl. Veteran No. 17, Padang 25116 Jl. Batang Kampar No. 3F, Kompleks Gor. H. Agus Salim, Telp.
: hariansinggalang@yahoo.co.id
Faks.
: indoraya@gmail.com Penanggung Jawab
: www.hariansinggalang.co.id
Surel
: Harianof Pemimpin Redaksi
: Khairul Jasmi
Penanggung Jawab
: Harianof Pemimpin Umum
: Khairul Jasmi
Pemimpin Redaksi
: Tamsir J Rahmat Pemimpin Perusahaan : Hj. Rilianty
: H. Basril Djabar
Pemimpin Umum
Pemimpin Perusahaan : Abdi Masa Badan Hukum
: PT. Indo Raya Ekspres Akta Notaris
: PT. Genta Singgalang Press
Badan Hukum
: AHU-00190.AH.01.01 tahun 2014 Percetakan
: No. 48, tanggal 09 Desember 1981
Akta Notaris