1 KELAYAKAN BOOKLET MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN GIZI BUAH TEPO, KEREKE, PIRIT

  

KELAYAKAN BOOKLET MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

BERDASARKAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN

GIZI BUAH TEPO, KEREKE, PIRIT

  Siti Holilah 1 , Entin Daningsih 2 , Titin 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Tanjungpura,

Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124

1

e-m

  

Abstract

This study aimed to determine the feasibility of booklet as the media based on morphology

for tepo, kereke and pirit and nutrient fruit tepo, kereke and pirit on the materials of different

levels of biodiversity of tenth grade of Senior High School . This research is a descriptive

study. Data collection were done y using the validation instrument. The validation were done

by 5 validators. 2 validators are the lecturers of biology education, while 3 others are the

high school biology teachers using curriculum 2013 for tenth grade . The results of the

validation booklet with 6 aspects ie consistency, format, organization, attraction, font size,

space is empty and 13 criteria got CVR value = 0.99 according to the minimum value of the

CVR Lawshe to 5 validators is 0.99 so media booklet were categorized as valid and declared

as viable media for learning on the various levels of biodiversity material of tenth grade

of Senior High School

  .

  Keywords: Booklet, Fruit tepo, kereke, pirit, Morphology, Nutritional content PENDAHULUAN

  Pada saat proses pembelajaran, guru tidak jarang menggunakan media pembelajaran dalam mengajar selain papan tulis dan buku pelajaran. Padahal media dapat membantu siswa untuk memahami suatu konsep dan membuat mereka menyenangi pembelajaran (Enawaty & Hilma, 2010:25; Martin, 2014:21).

  Media pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

  photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.

  Media pembelajaran dapat berupa media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer dan media hasil gabungan cetak dan komputer (Arsyad, 2015:29).

  Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Didalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet, film, mikrofilm, dsb. Informasi yang ada dalam media dan dapat dikomunikasikan kepada siswa menjadi media pembelajaran (Anitah, 2008: 2).

  Dalam pemilihan media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria seperti ketepatannya dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam penggunaanya, tersedia waktu untuk menggunakannya dan sesuai dengan taraf berfikir siswa (Sudjana & Ahmad, 2013:4-5).

  Media yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran yaitu media booklet.

  (gambar) sehingga dapat menimbulkan rasa keindahan serta meningkatkan pemahaman dan gairah dalam belajar, lebih terperinci dan jelas, mudah dimengerti serta tidak menimbulkan salah persepsi, 4) Booklet adalah sebuah media informasi yang praktis. Praktis karena

  siswa pada kelas X MIPA 1 sebesar 93% artinya jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥80, berjumlah 33 dari 35 siswa. Ketuntasan hasil belajar kelas X MIPA 2 sebesar 94% artinya jumlah siswa yang memperoleh nilai

  booklet tersebut ketuntasan hasil belajar

  Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Imtihana (2014:2) tentang pengembangan booklet berbasis penelitian sebagai sumber belajar materi pencemaran lingkungan di SMA. Melalui uji coba

  dalam penggunaannya, 5) Booklet merupakan media cetak tidak memerlukan listrik dan dapat dibawa kemana-mana (Fitriastutik, 2010:40).

  booklet ini memiliki kelebihan praktis

  sangat mudah dalam pendistribusian sehingga dapat langsung didistribusikan kepada sasaran dan mencakup banyak orang. Oleh karena itu

  booklet

  Booklet ini selain ada teks juga visual

  Booklet merupakan sebuah media dengan

  Adapun kelebihan booklet adalah 1) Murah dan mudah dibuat, karena pembuatan media booklet menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah jika dibandingkan dengan media audio maupun media audio visual, 2) Proses penyampaian informasi menggunakan media booklet sampai kepada sasaran dapat dilakukan sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan kondisi sasaran, 3)

  pengetahuan seperti membaca sebuah buku, dengan waktu membaca sesingkat membaca leaflet.

  booklet ini, siswa dapat memperoleh

  leaflet dan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti leaflet. Struktur isi menyerupai buku (pendahuluan, isi, penutup), hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat dari pada sebuah buku. Dengan adanya

  booklet merupakan perpaduan antara

  Menurut Simamora (2009:7) ada yang mengatakan bahwa istilah booklet berasal dari buku dan leaflet, artinya media

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru biologi di SMA N 1 Air Besar Desa Serimbu Kabupaten Landak dengan materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia, media yang sering digunakan untuk menyampaikan materi tersebut yaitu power poin t namun media tersebut sering mengalami kendala akibat sumber listrik yang tidak menentu, sehingga dengan adanya media booklet ini dapat menjadi alternatif belajar siswa untuk mempelajari materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia.

  cetakan kurang dari 48 halaman. Booklet sebagai media belajar dapat digunakan untuk menarik minat dan perhatian siswa karena bentuknya yang sederhana dan banyaknya warna serta ilustrasi yang ditampilkan. Selain itu, booklet dapat dibaca dimanapun dan kapanpun sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi (Imtihana dkk, 2014:186-192).

  ≥80, berjumlah 32 dari 34 siswa. Sehingga rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 93,5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan booklet memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.

  Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat beragam terutama di Kalimantan Barat yang merupakan daerah tropis dengan suhu udara dan kelembaban udara yang tinggi serta memiliki jumlah hutan yang luas. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memberi manfaat bagi manusia. Hasil hutan yang biasa dimanfaatkan manusia misalnya buah- buahan yang dapat dimakan (Kurniawati dkk,2015:10).

METODE PENELITIAN

  Buah-buahan dapat dimanfaatkan oleh manusia maupun hewan sebagai bahan pangan. Didalam buah banyak mengandung macam-macam vitamin, mineral dan serat sehingga dengan mengkonsumsi buah dapat menjaga kesehatan tubuh, melindungi tubuh dari efek penuaan serta mengurangi beberapa resiko terkena beberapa jenis kanker (Dewantari & Ari, 2011: 120).

  Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) Tahap persiapan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) Tahap akhir atau analisis data.

  proses validasi oleh 5 orang validator yang terdiri dari 2 orang dosen pendidikan biologi dan 3 orang guru mata pelajaran

  Tahap Pelaksanaan Booklet dinilai kelayakannya melalui

  Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, 2) Pembuatan draft booklet , 3) Pembimbingan rancangan booklet, 4) Pembuatan booklet, 5) Penentuan validator booklet , 6) Validasi booklet.

  booklet adalah sebagai berikut: 1) Analisis

  Langkah-langkah pembuatan media

  Tahap Persiapan

  data yang diperoleh dari hasil penelitian morfologi dan kandungan gizi dari buah tepo, kereke dan pirit.

  Pada pembelajaran mengenai keanekaragaman hayati, booklet diharapkan mampu memberikan informasi tambahan kepada siswa tentang morfologi dan kandungan gizi buah-buahan yang ditemui di Hutan Desa Serimbu Kabupaten Landak Kalimantan Barat seperti buah tepo, kereke dan pirit. Hal ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada siswa untuk menjaga keanekaragaman hayati. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian membuat booklet serta menguji kelayakannya untuk digunakan pada materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia kelas X SMA.

  Kalimantan Barat dahulu merupakan hutan yang luas tetapi sekarang mengalamami degradasi sehingga banyak keankeragaman hayati yang hilang akibat adanya perubahan fungsi hutan yang awalnya banyak tumbuhan heterogen menjadi tumbuhan homogen seperti kebun sawit dan karet. Terdegradasi hutan dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya seperti buah- buah langka yang jarang ditemui di daerah lain.

  printer. Sedangkan bahan yang digunakan ialah kertas konstruk 21 x 14,8 cm, tinta

  booklet yaitu Microsoft word 2007, dan

  kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit dilakukan selama 4 minggu, dimulai dari minggu ketiga bulan Mei sampai minggu kedua bulan Juni 2017. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Tanjungpura. Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan booklet terdiri atas laptop, aplikasi pembuat

  booklet dari hasil morfologi dan

  Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini terdiri dari pembuatan media booklet dan validasi media booklet sebagai media pembelajaran. Pembuatan dan validasi

  printer dan dokumentasi berupa foto dan biologi kelas X SMA yang menggunakan analisis Content Validity Ratio (CVR) Kurikulum 2013. Pemilihan validator sebagai berikut:

  N

  dilakukan dengan teknik purposive

  Ne−

  2 CVR = (Lawshe, 1975:156) N sampling . Menurut Sugiyono (2015:300)

  2 Teknik purposive sampling merupakan

  Keterangan: teknik penentuan sampel sumber data Ne = Jumlah ahli yang menyatakan dengan pertimbangan tertentu. Instrumen setuju dan sangat setuju atau yang digunakan adalah lembar validasi memberi skor 3 atau 4 yang telah dinilai kelayakannya terlebih

  N = Jumlah anggota validator atau tim dahulu. ahli. Pada lembar validasi instrumen,

  Setelah didapatkan nilai CVR, terdapat dua aspek yang dinilai yaitu kemudian dihitung nilai CVI (Content bahasa dan konstruksi. Untuk melakukan

  Validity Index ) (Lawshe, 1975:156) untuk

  validasi booklet, aspek yang divalidasi menggambarkan bahwa secara keseluruhan terdiri dari 6 aspek yaitu aspek konsistensi, butir-butir instrumen mempunyai validitas format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf isi yang baik. dan ruang (spasi) kosong yang dimodifikasi dari Arsyad (2015:85-

HASIL PENELITIAN DAN 87). PEMBAHASAN

  Pada lembar validasi media booklet terdiri dari 13 kriteria penilaian

  Hasil Penelitian

  berdasarkan skala likert yaitu Sangat Baik Setelah dilakukan pengamatan

  (SB) bernilai 4, Baik (B) bernilai 3, morfologi dan pengujian kandungan gizi Kurang Baik (KB) bernilai 2, dan Tidak buah tepo, kereke dan pirit, selanjutnya Baik (TB) bernilai 1. hasil pengujian tersebut diimplementasikan ke dalam sebuah booklet (Gambar 1). Data

  Tahap Akhir

  hasil analisis validasi media dapat dilihat Analisis validasi booklet dari hasil pada Tabel 1. morfologi dan kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit ini menggunakan metode

  

Gambar 1. Media Booklet Morfologi dan Kandungan Gizi Buah Tepo, Kereke

dan Pirit

  

Tabel 1. Nilai CVR dan CVI Media Booklet Hasil Morfologi dan Kandungan Gizi Buah

Tepo, Kereke dan Pirit Aspek Kriteria Validator ke- CVR Ket. Valid

  1

  2

  3

  4

  5 Konsistensi 1.

  3

  4

  4

  4 4 0,99 Valid Jenis huruf yang digunakan sudah sama pada booklet 2.

  3

  4

  4

  4 4 0,99 Valid Spasi antar baris atau antar paragraf sudah sesuai

  Format 3. booklet

  3

  4

  3

  4 3 0,99 Valid Ukuran yang digunakan adalah 21 x 14,8 cm 4.

  4

  3

  3

  4 4 0,99 Valid Tata letak isi pada

  booklet 5.

  4

  3

  4

  4 4 0,99 Valid Keserasian warna pada booklet

  6.

  3

  4

  4

  4 4 0,99 Valid Alur baca pada

  booklet 7.

  4

  4

  3

  4 4 0,99 Valid Keseluruhan tampilan booklet

  Organisasi 8. disusun

  3

  4

  4

  3 4 0,99 Valid Kalimat sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh

  Daya tarik 9.

  3

  4

  4

  3 4 0,99 Valid Penggunaan warna pada booklet

  10.

  3

  4

  4

  3 4 0,99 Valid Penggunaan gambar pada booklet

  11.

  3

  4

  4

  4 4 0,99 Valid Penggunaan berbagai bentuk

  Ukuran huruf

  insert shapes

  bervariasi 12.

  3

  4

  4

  4 4 0,99 Valid Ukuran huruf sudah jelas dan mudah dibaca

  Ruang (spasi) 13.

  3

  4

  4

  3 4 0,99 Valid Spasi kosong tak kosong berisi teks atau gambar sudah di- gunakan untuk me- nambah kontras

  Nilai CVI 0,99 Valid Keterangan : Hasil penilaian dari validator baik CVR = Content Validity Ratio CVR maupun CVI mencapai nilai 0,99 CVI = Content Validity Index (Tabel 1).

  Pembahasan

  Adapun kriteria-kriteria dalam setiap aspek penilaian validasi media booklet ini dapat dideskripsikan sebagai berikut.

  booklet, alur baca pada booklet dan

  Aspek Format Pada aspek format terdiri dari lima kriteria, antara lain ukuran booklet yang digunakan yaitu 21 x 14,8, tata letak isi pada booklet, keserasian warna pada

  b.

  bervariasi antar baris yaitu 1-1,5 dan permulaan paragraf sudah diindentasi, kriteria ini mendapatkan nilai 3 sampai 4 dari validator dikarenakan memudahkan pembaca untuk membaca informasi pada booklet secara berurutan.

  Roman , booklet juga memiliki spasi yang

  Aspek Konsistensi Pada aspek konsistensi, terdiri dari dua kriteria, antara lain jenis huruf yang digunakan sudah sama pada booklet, spasi antar baris atau antar paragraf sudah sesuai. Secara keseluruhan, kedua kriteria ini dinyatakan valid karena masing- masing memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek konsistensi, media booklet memenuhi seluruh kriteria. Media booklet yang dibuat memiliki jenis huruf yang sama pada setiap halaman yaitu, Times New

  a.

  Berdasarkan hasil perhitungan nilai CVR terhadap 13 kriteria, semua kriteria dinilai antara 3 dan 4 serta memenuhi nilai CVR minimum Lawshe untuk 5 orang validator yaitu sebesar 0.99 (Lawshe, 1975:156).

  Informasi hasil penelitian morfologi dan pengujian kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit, diimplementasikan dalam bentuk media booklet sebagai media pembelajaran pada materi keaneka- ragaman hayati kelas X SMA. Booklet merupakan salah satu media visual. Menurut Arsyad (2015:89), media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar karena dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa, dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

  Hasil dari validasi oleh validator kemudian dianalisis dengan menggunakan CVR (Content Validity Ratio). Menurut Lawshe (1975: 156), CVR merupakan sebuah pendekatan analisis isi yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian item soal dengan materi yang akan diukur berdasarkan pendapat para ahli.

  alternatif untuk membantu guru dalam menjelaskan materi keanekaragaman hayati Indonesia.

  Booklet ini dapat digunakan sebagai

  dapat membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

  booklet

  Tata letak yang berurutan pada

  terlebih dahulu melakukan validasi instrumen untuk melihat kelayakan dari kriteria penilaian booklet. Adapun booklet yang dibuat terdiri dari judul, logo universitas, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi (pengertian keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman hayati dan berbagai contoh diantaranya untuk memberikan informasi di lingkungan sekitar dan informasi potensi buah yang ada seperti buah tepo, kereke dan pirit, kandungan gizi buah tersebut diukur dan dianalisis. Sistem klasifikasi makhluk hidup, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, evaluasi, kunci jawaban, kesimpulan dan daftar pustaka. Booklet mempunyai total 35 halaman dengan ukuran 21 x 14,8 cm.

   Sebelum melakukan validasi media,

  keseluruhan pada booklet. Secara keseluruhan, kelima kriteria dinyatakan valid karena masing-masing memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek formatnya, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria.

  Menurut Simamora (2009:71) booklet adalah buku berukuran kecil dan tipis yang berisi tulisan dan gambar. Strukturnya menyerupai buku terdapat pendahuluan, inti dan penutup namun cara penyajian isinya jauh lebih singkat dibandingkan buku. Booklet ini diberikan nilai 3 sampai 4 oleh validator dikarenakan memiliki tata letak isi dan alur baca yang telah disusun berurutan. Menurut Susilawati,dkk (2015:8) alur baca pada booklet dapat ditambahkan rangkuman agar pembaca dapat mudah mengetahui pokok pikiran dan tujuan dari media booklet tersebut. Kemudian ukuran yang tidak terlalu besar seperti buku dan keserasian warna serta tampilan yang dapat dibaca dengan jelas dan menarik pembaca. Pada validasi booklet, terdapat beberapa saran pada format seperti ukuran

  booklet di perbesar dan keserasian dalam memadukan warna.

  c.

  Aspek Organisasi Pada aspek organisasi, terdiri dari

  Pada aspek ukuran huruf, terdiri dari satu kriteria yaitu ukuran huruf sudah jelas dan mudah dibaca. Kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek daya tarik, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria. Booklet telah menggunakan ukuran huruf yang jelas dan mudah dibaca sehingga pembaca dapat memahami informasi yang telah dimuat didalam booklet. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilawati,dkk (2015:8) bahwa tulisan yang baik untuk media cetak adalah dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang sesuai agar muda dibaca. satu kriteria yaitu kalimat disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. Kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek organisasi, media booklet memenuhi booklet. Menurut Simamora (2009:71) booklet merupakan perpaduan antar leaflet dan buku sehingga pembaca dapat memperoleh informasi pengetahuan seperti membaca sebuah buku dengan waktu membaca sesingkat membaca

  leaflet. Booklet telah menggunakan

  kalimat yang disusun sedemikian rupa tidak mengandung makna ganda dan bahasa yang digunakan sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indnesia) yang dapat dimengerti oleh siswa SMA. Pada validasi booklet, terdapat beberapa saran pada organisasi seperti pemenggalan kalimat perlu diperhatikan dan terdapat kelebihan dan kekurangan huruf pada kalimat sehingga perlu diperbaiki.

  d.

  Aspek Daya Tarik Pada aspek daya tarik, terdiri dari tiga kriteria yaitu penggunaan warna pada

  booklet, penggunaan gambar pada booklet

  dan penggunaan berbagai bentuk insert

  shape bervariasi. Secara keseluruhan,

  ketiga kriteria ini dinyatakan valid karena masing-masing memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek daya tarik, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria. Menurut Arsyad (2015:15), media memiliki fungsi adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang di tata dan diciptakan oleh guru. Booklet telah menggunakan banyak warna serta banyak gambar yang ditampilkan. Menurut Susilawati,dkk (2015:8) dengan adanya gambar dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, serta membantu siswa menafsirkan dan mengingat materi pembelajaran. e.

  Aspek Ukuran Huruf Pada aspek ukuran huruf, terdiri dari satu kriteria yaitu ukuran huruf sudah jelas dan mudah dibaca. Kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek daya tarik, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria. Booklet telah menggunakan ukuran huruf yang jelas dan mudah dibaca sehingga pembaca dapat memahami informasi yang telah dimuat didalam booklet. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilawati,dkk (2015:8) bahwa tulisan yang baik untuk media cetak adalah dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang sesuai agar muda dibaca.

  Surakarta: UNS Press. Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran.

  Booklet dan Permainan Tebak Gambar Dalam Meningkatkan Pengeta-huan dan Sikap Siswa Kelas IV Terhadap Karies Gigi di SD Negeri 01, 02, dan

  D. (2010). Efektivitas

  1(1): 24-36. Fitriastutik,

  Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pontianak Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA.

  Jurnal Skala Husada. 8:119-125. Enawaty, E dan Hilma, S. (2010).

  Fruits and Vegetables Consump- tion Pattern In School Children.

  Jakarta. Rajawali Press. Dewantari, N.M & Ari, W. (2011).

  DAFTAR RUJUKAN Anitah, S. (2008). Media pembelajaran.

  f.

  Pada booklet yang telah divalidasi, perlu dilakukan uji coba kepada siswa untuk melihat pengaruh hasil belajar dan efektifitas dari penggunaan media booklet.

  Saran

  Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu media booklet berbagai tingkat keanekaragaman hayati dari penelitian morfologi serta kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi keaneka- ragaman hayati Indonesia kelas X SMA.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Berdasarkan hasil analisis seluruh kriteria pada penilaian validasi booklet diterima, dengan nilai CVR masing- masing sebesar 0.99 dan tergolong valid, serta nilai CVI yang masuk dalam kisaran 0-1, maka media booklet keanekaragaman hayati dari morfologi dan kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit dinyatakan valid atau layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia kelas X SMA. Namun mengenai efektivitas dalam penggunaan media booklet di dalam kelas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

  Kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek ruang (spasi) kosong, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria. Booklet telah menggunakan ruang kosong yang tidak berisi teks atau gambar di tambahkan dengan gambar yang memacu ketertarikan pembaca untuk membaca informasi yang ada didalam booklet.

  Aspek Ruang (spasi) Kosong Pada aspek ruang (spasi) kosong, terdiri dari satu kriteria yaitu spasi kosong tak berisi teks atau gambar sudah digunakan untuk menambah kontras.

  03 Bandengan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2009/ 2010. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

  Imtihana, M. (2014). Pengembangan

  

Buklet Berbasis Penelitian Sebagai

Sumber Belajar Materi

Pencemaran Lingkungan di SMA.

   diakses pada tanggal 29 September 2016). Kurniawati, T.E, Masnur, T, & Irwan,L.

  (2015). Kajian Pemanfaatan Buah

  

Edibel Suku Dayak Banyadu Di

HutanTembawang Desa Setia Jaya

Kecamatan Teriak Kabupaten

Bengkayang. Jurnal protobiont. 4 (1)

  : 10-16. Marti, Syamswisna, Ruqiah G P P. (2014).

  

Efektivitas Pembelajaran Koope-

ratif Tipe NHT (Numbered Heads

Together) dengan Media Visual

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Organisasi Kehidupan di

Kelas VII SMP Rehoboth. Jurnal

  Pendidikan Matematika dan IPA. 5(2):21-27. Lawshe, C H.(1975). A Quantitative Ap-

proach to Content Validity.

  Personel Physycology. 28: 563-575. Simamora,R S. (2009). Buku Ajar Pendi-

  

dikan Dalam Keperawatan. Jakarta:

EGC.

  Sugiyono. (2015). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

  Bandung. Penerbit Alfabeta. Sudjana, N dan Ibrahim, M A. (2009).

  

Penelitian dan Penilaian Pendi-

dikan. Bandung. Sinar Baru

  Algensindo. Susilawati, N, Syamswisna, Reni, M.

  (2015). Kelayakan Media Buklet

  

Etnobotani Di Desa Arus Deras

Pada Submateri Manfaan

Keanekaragaman Hayati SMA.

  Jurnal Pendidikan.1 (3): 3-15.