Makalah Filsafat Pancasila Pancasila Seb

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Bagian Kedua
Filsafat Pancasila

Pengertian Filsafat
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Periodisasi Penerapan Pancasila


1

Pengertian Filsafat
















Dari bahasa Yunani :
Philein: cinta/hasrat besar yg ber-kobar2 & sungguh2
Sophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguh 2.
Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki.
Pengertian ini kemudian berkembang :
Secara etimologis
Filsafat : cinta akan kebijaksanaan  ingin menjadi
orang yg arif bijaksana.
Filsafat : mendambakan pengetahuan  selalu mengharapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati.
Secara terminologis
Filsafat : pandangan hidup  asas/pendirian yg kebenarannya telah diterima & diyakini utk dijadikan landasan dasar penyelesaian masalah2 hidup
Filsafat : ilmu pengetahuan yg terdalam  ilmu yg menyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti sejati)


2

LINGKUP
LINGKUP PENGERTIAN
PENGERTIAN FILSAFAT
FILSAFAT
A
A.. Filsafat
Filsafat sbg.
sbg. suatu
suatu kebijaksanaan
kebijaksanaan yg
yg
rasional
rasional dari
dari segala
segala sesuatu
sesuatu
B.

B. Filsafat
Filsafat sbg
sbg suatu
suatu sikap
sikap &
& pandangan
pandangan
hidup
hidup
C.
C. Filsafat
Filsafat sbg
sbg suatu
suatu kelompok
kelompok persoalan
persoalan

FILSAFAT

D.

D. Filsafat
Filsafat sbg
sbg suatu
suatu kelompok
kelompok teori
teori &
&
sistem
sistem pemikiran
pemikiran
E.
E. Filsafat
Filsafat sbg
sbg suatu
suatu proses
proses kritis
kritis &
& sissistematis
tematis dari
dari segala

segala penget
penget manusia
manusia
FF..

Filsafat
Filsafat sbg.
sbg. suatu
suatu usaha
usaha utk
utk mempermemperoleh
oleh pandangan
pandangan yg
yg komprehensif
komprehensif
3

Manfaat Filsafat
1. Pembentuk pribadi  menjadi orang bijak dlm arti
sebenarnya

2. Kebenaran sejati  membangkitkan hasrat manusia
utk mendapatkan kebenaran sejati.
3. Berpkir kritis dan logis.
4. Penelitian ilmiah.
5. Cakrawala pandangan.
6. Siap menghadapi dinamika kehidupan.
7. Membangun sifat toleransi.
8. Sadar kedudukan.
9. Merupakan petunjuk arah.
10.Ketakwaan.
4

Hal-hal yg Mendorong
Orang Berfilsafat
• Ketakjuban : Takjub thd alam semesta 

berusaha utk memikirkan & menyelidiki rahasia alam semesta
• Kesangsian : Menyangsikan atas sesuatu
 berusaha utk menyelidikinya secara
seksama hingga mendapat kepastian

• Kesadaran akan keterbatasan : Merasa
bahwa dirinya : makhluk yg serba keterbatasan  memikirkan kekuatan gaib di
luar dirinya
5

Ciri-ciri Kegiatan Berfilsafat








(1)

Radikal  berpikir sampai ke akar2nya sampai
mendapatkan sesuatu dgn segala konsekwensi
Deskriptif  menguraikan secara rinci hal
penting secara realita.

Sistematis  berpikir logis, bergerak dgn
langkah2 yg urut & runtut serta saling berhubungan yg teratur
Spekulatif  upaya perekayasaan utk jadi
landasan dasar lebih lanjut.
6

Ciri-ciri berpikir yg bersifat








(2)

Kritik/analitik analisis pengertian dgn istilah
yg jelas
Evaluatif/normatif  menilai utk temukan

norma
Sistematik  tersusun secara runtut dlm satu
kesatuan keseluruhan yg bulat & utuh
Universal  berpikir yg mencakup keseluruhan yg bersifat umum, tidak terbatas oleh
ruang & waktu.
7

Fungsi Filsafat

(1)

Ditinjau dari Aspek Sejarah :



Mulanya berfungsi sbg Induk dari segala Ilmu
Pengetahuan.
Kini berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner :
 Sebagai penghubung & tempat bertemunya
berbagai disiplin ilmu yg spesifik & yg telah

terpisah dari filsafat.
 Pendalaman lebih lanjut ilmu2 itu akan
kembali lagi ke filsafat.

8

Fungsi Filsafat

(2)

Ditinjau dari Aspek Kemanfaatannya :




Fungsi secara Teoritik Merupakan
Sumber Bahan & Pemberi Asas serta Metode,
Pemberi Dasar, Prasangka & Pemersatu,
Petunjuk & Penafsir bagi Ilmu Pengetahuan
lain.

Fungsi secara Praktis Menjadikan orang
dapat berpikir secara logis & hidup secara
harmonis, serta bersikap maupun bertindak
secara bijaksana dlm batas norma kehidupan
yg berlaku dlm masyarakat.
9

Beberapa Cabang Filsafat Umum
(1)

1.Metafisika (Filsafat tentang yg ada) bagian2
 Ontologia (Filsafat umum)
Inti Mutlak atau Zat atau Hakikat segala
sesuatu
 Kosmologia (Filsafat Alam)
Segala sesuatu yg ada , teratur (struktur alam
semesta)
 Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan) 
spontan & reflektif
 Pluralisme  sesuatu banyak & saling berhubungan biasanya bersifat empirik
10

Beberapa Cabang Filsafat Umum
(2)

2. Logika (Filsafat Budi)
Masalah penalaran atau Cara Berpikir Tepat merupakan cabang aksiologi ilmu pengetahuan
3. Etika (Filsafat Keindahan perilaku) Manusia ditinjau
dari sudut tingkah laku :
Hedonisme, Eudemonisme, Unilitarisme, vitalisme,
4. Estetika (Filsafat Keindahan fisik)  Masalah Indah
tidaknya suatu menurut norma2 Objektif
5. Theodice (Filsafat Ada Mutlak)
Masalah zat mutlak yaitu Tuhan

11

Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat












(1)
Rasionalisme : pendiriannya adalah akal pikiran yg
merupakan :
Dasar utk mengetahui sesuatu.
Petunjuk utk mencapai kenyataan.
Alat utk mencapai pengetahuan.
Mengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap sering
menyesatkan
Empirisme :
Mendewakan pengalaman (empirisme) yg dianggap
memegang peranan sangat penting bagi pengetahuan,
satu2nya dasar serta sumber pengetahuan.
Dalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pasti & benar
adalah diperoleh orang melalui penginderaannya.

12

Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(2)













Kritisme :
Menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi &
menjelaskan tentang dimungkinkannya pengetahuan
budi ini.
Berusaha mendamaikan pertentangan antara filsafat
rasionalisme dgn empirisme.
Idealisme :
Segala sesuatu yang ada itu tergantung pada kesadaran manusia.
Mengutamakan kebesaran rohani atau kebenaran ilham.
Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu.
Segala benda pada hakikatnya idea belaka.
13

Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(3)













Positivisme :

Orang hendaknya memperhatikan hal2 yg positif, &
apa2 yg sungguh2, serta akibat2 yg sudah ditentukan
secara pasti & positif.
Mengutamakan kenyataan yg senyata2nya & tidak
dapat diingkari lagi.

Materialisme :

Hanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran yg
sah.
Mengutamakan benda atau materi & mengabaikan jiwa
& roh.
Jiwa & roh dianggap berasal dari materi.
14

Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(4)









Pragmatisme :

Mengutamakan kegunaan segala sesuatu bagi kehidupan manusia. Yg penting adalah apa2 yg berguna bagi
kehidupan manusia.

Utilitarisme :

Tujuan hidup manusia adalah membentuk masyarakat
yg sangat makmur & tanpa kesusahan serta
bermandikan kesenangan belaka.

Eksistensialisme : Individu merupakan subyek

konkrit dlm menghadapi manusia & benda-benda lain.
15

DASAR ONTOLOGIS
ONTOLOGIS
DASAR
Pemikiran ttg
ttg negara
negara
Pemikiran
bangsa, masyarakat
masyarakat &&
bangsa,
manusia
manusia

PANCASILA
PANCASILA
SBG
SBG
SISTEM
SISTEM FILSAFAT
FILSAFAT

DASAR EPISTEMOLOGIS
EPISTEMOLOGIS
DASAR
Sbg suatau
suatau pengetahuan
pengetahuan
Sbg
intern struktur
struktur logis
logis &&
intern
konsisten implementasinya
implementasinya
konsisten

DASAR
DASAR AKSIOLOGIS
AKSIOLOGIS
Yg
Yg terkandung
terkandung di
di dlmnya,
dlmnya,
hierarkhi
hierarkhi && struktur
struktur nilai
nilai
di
di dlmnya
dlmnya konsep
konsep etika
etika yg
yg
terkandung
terkandung di
di dlmnya
dlmnya
16

ESENSI
ESENSI FILSAFAT
FILSAFAT
PANCASILA
PANCASILA

ESENSI
ESENSI NEGARA
NEGARA

DASAR
DASAR
ONTOLOGIS
ONTOLOGIS

SUBYEK
SUBYEKPENDUKUNG
PENDUKUNG
NEGARA
NEGARA

HUBUNGAN
HUBUNGANNEGARA
NEGARA
dgn
dgn WARGANEGARA
WARGANEGARA
17

SUMBER
SUMBER
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN

DASAR
DASAR
EPISTEMOLOGIS
EPISTEMOLOGIS

SISTEM
SISTEM
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN

DASAR
DASAR KEBENARAN
KEBENARAN
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
CARA
CARA MENDAPATKAN
MENDAPATKAN
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
18

HAKIKAT
HAKIKAT NILAI
NILAI

DASAR
DASAR
AKSIOLOGIS
AKSIOLOGIS

SUMBER
SUMBER NILAI
NILAI

STRUKTUR
STRUKTUR
NILAI
NILAI

19

ASAL USUL FALSAFAH BANGSA






(1)

DARI BUDAYA BANGSA
Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan Timur,
Sumatera Selatan, dan Jawa Tengah
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900
Kerajaan KUTAI
Prasasti Yupa  Nilai sosial, politik & ketuhanan dlm
bentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepada brahmana
Kerajaan SRIWIJAYA
Sistem pemerintahan teratur  nilai keagamaan tergambar adanya kerjasama rohaniwan dgn pegawai
kerajaan.
Cita2 negara tersurat : “marvuat vanua Criwijaya
siddhayatra subhiksa”  cita2 negara Sriwijaya yg
adil & makmur
20

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA




(2)

Kerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa Raja
Erlangga)
 sila I dgn toleransi beragama
 sila IV dgn musyawarah & tradisi istana
 sila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyat
Kerajaan MAJAPAHIT
Pancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Prapanca)
“Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”
dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular)  walaupun
berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak ada
agama yg memiliki Tuhan yg berbeda
Sumpah “Palapa” Gajah Mada  cita2 mempersatukan nusantara
21

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (3)
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900
 Masa Kerajaan Islam tidak banyak yg
ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila)
 Masa Penjajahan Portugis & Belanda
para Pemimpin Lokal (raja/sultan)
disibukkan utk melawan orang2 Eropa

22

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA
(4)

Bangkitnya Kesadaran Kebangsaan






R. A. KARTINI (1904)  Emansipasi perempuan :
cerminan sila II
BOEDI OETOMO (1908)  Kemandirian, martabat
bangsa, dan kesadaran nasional bertumpu pada
kebudayaan : cerminan sila II & III.
SERIKAT DAGANG ISLAM (1911)  Persamaan
derajat, kemandirian, solidaritas, & perkembangan
sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama &
perdagangan : cerminan sila I, III, & V,
23

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA

(5)

Bangkitnya Kesadaran Politis






INDISCHE PARTIJ (1912)  ingin capai
kemerdekaan dan membangun patriotisme
kaum “Hindia”, persamaan derajat, solidaritas,
keadilan sosial ; cerminan sila III & V
Gerakan Pemuda2 di Indonesia  cita2
persatuan dgn dasar nasionalisme menuju
Indonesia Raya : cerminan sila III
PNI & partai politik lain  memperjoangkan
kemerdekaan dgn semangat nasionalisme &
patriotisme : cerminan sila III & IV
24

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA





(6)

Bangkitnya Kesadaran Ideologis
Kongres Pemuda 1928  “Sumpah
Pemuda”, satu tanah air, bangsa &
bahasa cerminan : sila III, IV dan V
Dikenal sbg hari lahir bangsa Indonesia
sbg nasion
Poespowardojo, 1989: 100
25

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA

(7)

Sidang BPUPKI
 3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam,
Barat Moderen Sekuler.
Kelompok Kebangsaan :
 5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka
 Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,
Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan
Rakyat
 Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“
negara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, yg
mengatasi seluruh golongan2nya dlm lapangan
apapun”
26

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA

(8)

Kelompok Kebangsaan
 Soekarno : Nasionalisme atau Kebangsaan
Indonesia, Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi,
Kesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan yg
Berkebudayaan  Ke-Tuhanan yg
Maha Esa  Pancasila

27

ASAL USUL FILSAFAT BANGSA

(9)

Kelompok Islam




Menghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbg
agama resmi & Presiden harus orang Indonesia asli
yg beragama Islam
Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”

Kelompok Barat Moderen Sekuler




Urusan agama dipisahkan dgn urusan negara
Demokrasi yg mengarah pada faham individualistik
Sistem Pemerintahan Parlementer & pembatasan
kekuasaan
28

PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA






(1)
Destut de Tracy : “science of idea”  penget. ttg
gagasan : benar/kesalahan  melalui proses berfikir
kritis.
Berkembang 
1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi,
perilaku manusia, masyarakat & dunia secara keseluruhan sehingga menjasi suatu sistem.
2.“ pengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalan
tindak2 politik”
Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis &
faktual dlm melemparkan ide2nya
29

PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (2)










Sejak abad XVIII berkembang ideologi sebagai
kemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pd
politik
Masa ini pertarungan antara penguasa & pemikir2 yg
mengembangkan ide egaliter
Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham rasionalisme, empirisme, individualisme
Ideologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan bentuk
faham sbg reaksi atas perkembangan masyarakat
kapitalis.  lebih mengutamakan masasalah komunal
Ideologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif yg
disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa (terkait,
sejarah & budaya) & wilayah
30

PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (3)







Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara :
mencerminkan cara berfikir masyarakat,
bangsa maupun negara, namun juga membentuk
masyarakat menuju cita2
Merupakan sumber motivasi & semangat bangsa
Hendaknya bersifat terbuka, reformatif &
dinamis.
Bersiafat terbuka mengandung nilai2 :
- Nilai Dasar
- Nilai Instrumental
- Nilai Praksis
31

PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (4)


1.

2.

Ideologi Negara (dalam arti cita2 negara) : menjadi
basis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat
& bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu asas
kerohanian dengan beberapa ciri antara lain :
Menjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan
Yuridis Kenegaraan  utk mewujudkan suatu asas
kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya serta
diperjuangkan & dipertahanakan dgn kesediaan
berkorban.
(Prof Notonagoro)
32

RUMUSAN PANCASILA (1)
1.
2.

3.

4.
5.

Rumusan Soekarno
Kebangsaan
Internasionalisme atau
Peri Kemanusiaan
Mufakat atau
Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha
Esa

Rumusan Muh.Yamin
1.
2.

3.
4.
5.

Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan

Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan rakyat

33

RUMUSAN PANCASILA (2)
Rumusan Piagam Jakarta
1. Ketuhanan dgn kewajiban
menjalankan syariat
Islam bagi pemelukpemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil &
beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi
seluruh takyat Indonesia


Rumusan UUD-1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil &
beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat bijaksanaan
dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia


34

RUMUSAN PANCASILA (3)


1.

2.
3.
4.
5.

Rumusan Konstitusi
RIS
Ketuhanan yang
Maha Esa
Perikemanusiaan
Kebangsaan
Kerakyatan
Keadilan Sosial



1.

2.
3.
4.
5.

Rumusan UUDS
Ketuhanan Yang
Maha Esa
Peri Kemanusiaan
Kebangsaan
Kerakyatan
Keadilan Sosial
Setneg, tt: 67
35

2
NILAI
NILAI2 HUKUM
HUKUM TUHAN,
TUHAN, HUKUM
HUKUM KODRAT,
KODRAT,
HUKUM
HUKUM ETIS,
ETIS, HUKUM
HUKUM FILOSOFIS
FILOSOFIS
YG
YG TERKANDUNG
TERKANDUNG DLM
DLM PEMBUKAAN
PEMBUKAAN UUD
UUD 1945
1945

ALINEA I

HUKUM
HUKUMKODRAT
KODRAT
HUKUM
HUKUMETIS
ETIS

ALINEA II

CITA-CITA
CITA-CITA
KEMERDEKAAN
KEMERDEKAAN

ALINEA III
ALINEA IV

DAN
DAN
SUMBER
SUMBER NILAI
NILAI

HUKUM
HUKUMTUHAN
TUHAN
HUKUM
HUKUMETIS
ETIS
HUKUM
HUKUMFILOSOFIS
FILOSOFIS

(PANCASILA)
(PANCASILA)

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
NEGARA
NEGARA
INDONESIA

SUMBER
SUMBER BAHAN
BAHAN

HUKUM
HUKUMPOSITIV
POSITIV
DAN
DAN
PELAKSANAANNYA
PELAKSANAANNYA

SUMBER
SUMBER BENTUK
BENTUK
DAN
DAN SIFAT
SIFAT
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
36
NEG.
INDONESIA
NEG. INDONESIA

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949




Pandangan yg berkembang s/d berlakunya Konstitusi
RIS
Sidang PPKI 18 Agustus 1845 :
1. Mengesahkan Pembukaan UUD
2. Mengesahkan UUD
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.
5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Batang Tubuh & Penjelasan
37

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949






Pemikiran Pancasila sbg cita2 hukum & cita2 kenegaraan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan kemerdekaan & eksistensi bangsa.
Faktor Eksteren : Allied Forces Netherlands East
Indies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskan
interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk pemerintahan sipil & menuntut penjahat perang ke pengadilan
 AFNEI masuk wilayah yg telah merdeka, timbulkan
konflik
Faktor Interen : power struggle & ideological struggle
 berdampak pada pelaksanaan cita2 hukum & cita2
kenegaraan
38

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949
Maklumat Wakil Presiden No X :




Komite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPR 
kekuasaan legislatif & menetapkan GBHN 
Pelaksana BP KNIP
Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :
 Ideologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRI
 Ideologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKI
 Ideologi Persatuan & Kebangsaan : PNI
39

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1949 - 1950










Masa Berlakunya Pemerintah RIS
Pembukaan Konstitusi RIS :
Alinea I  kesadaran kebangsaan, konstatasi sejarah perjuangan, cita2 & niat “menduduki
hak bangsa merdeka”
Alinea II  pengakuan & ucapan syukur kpd Tuhan,
konstatasi situasi konkrit pd masa itu
Alinea III  Republik Federasi, Dasar Negara
Pancasila
Alinea IV  tujuan “mewujudkan kebahagiaan kesejahteraan, perdamaian & kemerdekaan”,
ttg negara hukum
40

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1949 - 1950











Pembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUD
1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan),
namun alam pikiran & sistem pemerintahan
banyak berbeda.
UUD 1945  didukung secara penuh ideologi
kebangsaan
Konstitusi RIS  alam pikiran Barat Moderen
Sekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannya
hak2 & kebebasan dasar manusia,serta asas2
dasar.
Masa ini ada :
Pemberontakan baik bersifat petualangan maupun
ideologis
Gerakan kearah negara kesatuan
41

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (1)
Periode ditandai memuncaknya konflik & perdebatan
ideologi di sekitar Pancasila.
 Mukadimah UUDS 1950
Alinea I  ttg kemerdekaan & penemuan kembali
Proklamasi
Alinea II  konstatasi jalannya perjuangan
Alinea III  pernyataan syukur kepada Tuhan
Alinea IV  neg yg berbentuk republik, dasar neg.
Pancasila, tujuan : mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian & kemerdekaan dlm masyarakat & neg Hukum
Indonesia Merdeka
42

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (2)






Garuda Pancasila, dgn perisai tanda gambar
dgn motto “Bhineka Tunggal Ika” disyahkan th
1951
Perkembangan umum luar negeri  pengakuan
& ikut berperanserta dlm politik dunia
Perkembangan politik dalam negeri krisis &
gejolak  instabilitas Pem.
Konflik Ideologi >< Kebangsaan >< Sosialisme
(tripolar)

43

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (3)


Ideologi Keagamaan
- Masyumi : menegakkan kedaulatan negara &
Islam serta cita2 Islam
- PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain2
berasaskan keislaman.
- Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam seluas2nya
- Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt
firman Tuhan
- PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran
Katholik
44

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (4)


Ideologi Kebangsaan
- PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis
- PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan
- Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial
- PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian
abadi
- PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong
royong)
- Partai2 lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyatan Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani Indonesia
- Partai2 yg bersifat kerakyatan tercampur juga paham
sosialisme khususnya Marxisme
45

PERIODISASI PENERAPAN
PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (5)



Ideologi Sosialisme Dipengaruhi ide negara Barat
Moderen Sekular
- PKI ; Marxisme Leninisme  masyarakat sosialistis
Indonesia  alat2 produksi dimiliki oleh/dan diperdipergunakan utk kepentingan masy.
- PSI : ajaran sosialis Marx-Engels
- P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme &
perjuangan aksi Murba yg teratur
- P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.

46

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (6)
Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar (LN)

Golongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg dasar
negara & menolak Pancasila atau Islam
2. Golongan yg menghendaki Islam & menolak Pancasila
serta sosial ekonomi menjadi dasar.
3. Golongan yg mempertahankan Pancasila & menolak
sosial ekonomi & Islam utk dijadikan negara.
1.



KAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dpt
berperan di dunia

 Usul kembali ke UUD 1945
47

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965










Periode ini dikenal sbg Periode Demokrasi Terpimpin
Langkah2 Presiden Soekarno
- Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem.
- Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan  monopoli
penjelasan Pancasila oleh Pem.
Atas desakan Partai2 Politik  Pancasila = NASAKOM
Menolak NASAKOM = menolak Pancasila
Pancasila menjadi tertutup thp kritik2  kabur
statusnya  Tema sentral : Revolusi
Pol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian Barat
Pol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar dunia
48

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965


Sidang MPRS

- Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN
- Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN
- Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World
Anew” & pedoman Manipol.
- Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/
Pangti/PBR utk laksanakan keputusan2 MPRS
- Lembaga2 Negara dibawah Presiden (dgn Ketuanya
setingkat Menteri.


Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955)  DPR GR
49

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965


Pemikiran Presiden Soekarno ttg Pancasila
- Revolusi

menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraian
mengenai sosialisme Indonesia.
- Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.


Peranan PKI
- Makin

meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg Menteri
- Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao
 merupakan pergumulan politik


Seminar Hukum Nasional 1963 :

Pancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum Nasional


Politik = Panglima
50

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998









Dikenal sebagai Orde Baru
Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI, perombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi)
Front Pancasila (beberapa partai & ormas)  penataan kembali kehidupan kenegaraan sesuai dgn Pancasila
& UUD-1945
Super Semar  Presiden Soekarno memberi mandat
kepada Letjen TNI Suharto
Pemegang Super Semar  Bubarkan PKI

51

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998









Sidang Umum MPRS 1966

Penugasan Super Semar membentuk Kabinet Ampera
Menarik kembali Pengangkatan Pemimpin Besar
Revolusi sbg Presiden seumur hidup.
Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI &
tata urut per-undang2an.
Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan & kekaryaan.
Pembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang di
wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/mengembangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme)
52

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998









Sidang Umum Istimewa MPRS 1967

Pres Soekarno tdk dpt memenuhi pertanggungjawaban
konstusional & tdk menjalankan haluan serta putusan
MPRS
Menetapkan tatacara pemilihan Wapres & tatacara
pengangkatan Pejabat Presiden hingga dipilihnya
Presiden oleh MPR (hasil pemilu)

Sidang Umum MPR 1973

Memilih Presiden & Wakil Presiden
GBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde Baru
53

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998










Sidang Umum MPR 1978 :
Pengukuan Pancasila melalui Program P4  penuntun &
pegangan hidup & sikap setiap individu Indonesia
Sidang Umum MPR 1983 :
Pancasila sbg satu2nya asas bagi organisasi politik &
organisasi masa
Sidang Umum MPR 1988 :
Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila
Masa Orba  Pancasila menjadi alat memperkokoh
kekuasaan orba  kekuasaan eksekutif makin sulit
dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.
54

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1999 - kini











Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat globalisasi”
Globalisasi menyatukan berbagai negara dlm satu entitas
Globalisasi  perubahan struktural dlm kehidupan
berbangsa & bernegara
Globalisasi (ekonomi & iptek)  imbas ; politik, sosial,
budaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminal
Blok liberal tdk ada yg mengimbangi  benturan budaya
 pecah neg. nasional  neg. etnik
Ras Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagi
Liberalisme subur  politisi enggan bicara Pancasila
55

PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1999 - kini











UNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannya
kurikulum/silabi “learning to be” yg dijabarkan
menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.
Indonesia harus tetap konsisten dgn Tunas 
paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.
Sila I : menempatkan manusia sebagai sistem alam
Sila II : dasar moralitas pengembangan Iptek
Sila III : komplementasi universal & internasional
Sila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersedia
dikritik
Sila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbangan
keadilan dlm kehidupan manusia
56

RENUNGAN MASA DEPAN








Globalisasi menyeret kita kearah
liberalisme  faham individualisme
Negara kita mengarah menjadi negara
federal (sistem bi-kameral pada badan
legislatif)
UU otonomi daerah akan mengarah ke
federalis & individualis
Beberapa pasal dlm UUD malah saling
bertentangan (Pembukaan mengarah pd
negara persatuan, batang tubuh mengarah pada faham individualis)
57

Daftar Pustaka



















Soemiarno (2006), Filsafat Pancasila
Abdulgani, DR. Roeslan, 1988, Pancasila, Perjalanan Sebuah
Ideologi, Jakarta, Grasindo, FKN-alumni GMNI.
Front Pembela Proklamasi ’45, 2002, Perubahan UUD 1945,
Jakarta.
Kaelan, H., Drs,MS,2002, Pendidikan Pancasila, Edisi Reformasi
2002, Yogyakarta, Paradigma.
Kattsoff, Louis O., 2004, Pengantar Filsafat (terjemahan Soejono
Soemargono), Yogyakarta, Tiara Wacana
Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997, Pancasila secara ilmiah
Populer, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta
Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000. Pancasila Dasar negara Republik
Indonesia, Malang, Lab Pancasila Un.Neg. Malang,
Poespowardoyo, DR.Soerjanto, Filsafat Pancasila, Gramedia,
Jakarta 1989
Simbolon, Parakitri T., 1995 Mejadi Indonesia I : Akar-akar
Kebangsaan Indonesia, Jakarta, Kompas-Grasindo
Sunoto, 1981, Mengenal Filsafat Pancasila, Yogyakarta,Bag
Penerbitan FE UII
58