3 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASISMULTIMEDIA SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) Iwan Aprianto STAI Muara Bulian Jambi Prodi PAI iwanapriantoagmail.com Abstract - View of INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DILINGKUNGAN MADRASAH DAN SEKOLAH

3
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASISMULTIMEDIA
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)

Iwan Aprianto*
* STAI Muara Bulian Jambi Prodi PAI
iwanapriantoa@gmail.com
Abstract
Developers have made observations and preliminary
field studies (needs assessment) found that the media are
often used in the learning process is the book.
Unavailability of multimedia-based teaching materials
for learning SKI MTs be the basis of selecting the level of
this development. This research aims to develop
multimedia based teaching materials on the subjects of
History of Islamic Culture. Content and work presented,
designed with learning theories of communication,
cognitive, Cybernetic and Behavioral Learning Theory
that became the starting point of the development of
teaching materials that will be used by the students.
Research and development uses models Lee and Owen,

while the procedures in the study of this development are
as follows: (1) analysis, (2) design, (3) development, (4)
implementation, and (5) evaluation, and use learning
model contextual teaching and Learning (CTL).
Pengembang telah melakukan observasi dan studi
lapangan awal (penilaian kebutuhan) menemukan bahwa
media yang sering digunakan dalam proses
pembelajaran adalah buku. Tersedianya bahan ajar
berbasis multimedia untuk belajar SKI MTs menjadi
dasar pemilihan tingkat perkembangan ini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis
multimedia pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam. Konten dan karya yang disajikan, dirancang
dengan teori-teori belajar komunikasi, kognitif,
Cybernetic dan Teori Belajar Perilaku yang menjadi titik

41

At-Tasyrih, Volume 1, Nomor 1, September 2015: 40-48


awal dari pengembangan bahan ajar yang akan
digunakan oleh siswa. Penelitian dan pengembangan
menggunakan model Lee dan Owen, sementara prosedur
dalam studi pembangunan ini adalah sebagai berikut:
(1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4)
implementasi, dan (5) evaluasi, dan penggunaan model
pembelajaran contextual teaching and Learning (CTL).
Keywords: Development and Multimedia
Pendahuluan
Salah satu pendekatan pembelajaran menurut UNESCO dalam
widodo & Jasmadi adalah learning to know (2008:h1). Implikasi dari
pendekatan tersebut ialah bahwa siswa harus diletakkan dalam
sebuah proses pembelajaran yang menuntut aktivitas siswa yang
lebih besar untuk mau dan mampu mempelajari sesuatu. Artinya
proses belajar yang diselenggarakan harus mampu membuat peserta
didik lebih aktif dan guru bertindak sebagai fasilitator serta bukan
lagi satu-satunya sumber belajar.
Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan dengan munculnya
berbagai perubahan yang sangat cepat dalam kehidupan berbangsa,

bernegara dan bermasyarakat, maka disusunlah kurikulum Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara
Nasional yaitu Kurikulum yang ditandai dengan ciri-ciri antara lain:
(1) Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi dari pada
penguasaan materi. (2) Memberikan kebebasan yang lebih luas
kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan melaksanakan
program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. (3)Lebih
mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia.
Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam
bidang mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Pelaksanaannya
tidak terlepas dari kondisi sekolah masing-masing, diantaranya yaitu
ketersediaan pengajar yang sesuai dengan bidangnya, dan saranaprasarana yang ada. Menurut Oemar (2009:16) kurikulum memuat isi
dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang
harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh
sejumlah pengetahuan.
Di MTs, terdapat sub-sub mata pelajaran PAI yang meliputi :
mata pelajaran Al quran hadist, fiqih, akidah akhlak, dan sejarah
kebudayaan Islam. Hubungan antara satu pelajaran dengan pelajaran

lain saling berkaitan dan diibaratkan sebagai satu mata rantai. mata

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia... – Iwan Aprianto 42

pelajaran sejarah kebudayaan Islam merupakan perkembangan
perjalanan hidup manusia Muslim dari masa ke masa dalam usaha
bersayari’ah dan berakhlak serta dalam mengembangkan system
kehidupan yang dilandasi oleh akidah.
Dalam pembelajaran sejarah Islam yang dimaksudkan untuk
menggali, mengembangkan, dan mengambil manfaat pelajaran
sejarah dan kebudayaan Islam, sehingga peserta didik mampu
menginternalisasi dan tergerak untuk meneladani dan mewujudkan
dalam amal perbuatan, serta dalam rangka membangun sikap terbuka
dan toleran atau semangat ukhuwah Islamiyah dalam arti luas.
Proses belajar mengajar merupakan sebuah kegiatan yang
dilakukan bersama-sama antar guru dan siswa. Dalam hal ini siswa
bukan hanya sebagai objek dari proses pembelajaran, melainkan
mereka sebagai subjek dari proses tersebut. Hal ini mengandung
pengertian bahwa peserta didik harus berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran untuk membangun makna atau pemahaman.

Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa
sendiri. Guru hanya menciptakan kodisi dan situasi yang kondusif
agar siswa dapat memahami materi pelajaran dan menyimpan dalam
ingatan jangka panjang (long, term memory) yang sewaktu-waktu
dapat dipanggil atau diingat kembali (recall).
Observasi awal penulis dilakukan di MTsN Sridadi Kab.
Batang Hari yang beralamat di Jln. Lintas Sridadi-Kec. Muara Bulian
Kab. Batang Hari penulis melihat proses belajar mengajar hanya
menggunakan buku paket dan guru mengajar hanya menggunakan
metode ceramah. Dalam Proses Belajar mengajar waktu yang
disediakan terbatas sedang materi begitu padat dan memang penting,
yakni menuntut pemantapan pengetahuan hingga terbentuk watak
dan keperibadian yang berbeda jauh dengan tuntutan terhadap mata
pelajaran lainnya. Dari sisi lain dukungan media untuk mata
pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) sangat minim, sementara
dukungan untuk penggunaan multimedia sudah ada seperti instalasi
listrik, ketersediaan komputer dan proyektor serta dukungan
Hardware dan soft ware. Melihat latar belakang yang telah
dijabarkan diatas penulis menulis sebuah karya ilmia berbentuk
jurnal untuk menambah wawasan bagi penulis pribadi dan umumnya

para pendidik di Indonesia untuk mengembangkan bahan ajar
berbasis multimedia.
Tujuan dari pengembangan bahan ajar berbasis multimedia ini
adalah untuk menyediakan sumber belajar yang berbasis multimedia
yang belum tersedia di mata pelajaran SKI untuk tingkat MTs. Selain
itu untuk membantu guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar dikelas. Dengan adanya bahan ajar berbasis multimedia ini
diharapkan siswa terbantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

43

At-Tasyrih, Volume 1, Nomor 1, September 2015: 40-48

Bahan ajar berbasis multimedia berupa program yang didalamnya
terdiri dari materi dan video yang mendukung kegiatan belajar
mengajar yang dikemas dalam bentuk CD.
Metode Penelitian
Model Pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model desain pembelajaran berbasis media
yang

dikembangkan Lee dan Owens (2004). Secara garis besar model
pengembangan ini terdiri dari empat langkah yaitu: (1) analisis, (2)
desain, (3) pengembangan, (4) implementation dan (5) evaluasi.
Desain Pengembangan Lee and owen 2004.
1. Analisis
Pada tahap analisis dilakukan analisis kebutuhan awal (need
assessment) analisis ini adalah cara sistematik untuk menentukan
kesenjangan antara keadaan nyata saat ini dengan keadaan yang
diinginkan. Need assesment juga didefinisikan sebagai proses
sitematik untuk menentukan tujuan mengidentifikasikan
perbedaan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diinginkan,
dan menentukan prioritas tindakan yang akan dilakukan
(Lee&owen,2004:6) Analisis kebutuhan adalah proses sistematis
dari penetapan tujuan-tujuan, identifikasi masalah, dan penetuan
prioritas tindakan.
2. Desain
Desain adalah fase perencanaan dalam sebuah proyek
multimedia perencanaan merupakan bagian yang sangat penting
untuk meraih kesuksesan dalam proyek tersebut. Yang perlu
diperhatikan dalam desain multimedia adalah skejul, mentukan

tim pengembang, merumuskan spesifikasi media, merumuskan
struktur pembelajaran dan menentukan konfigurasi kontrol
tinjauan siklus. Tahap ini akan menghasilkan spesifikasi desain
produk.
3. Pengembangan dan Implementasi
Fase pengembanagn dan implementasi yaitu merencanakan
produk pengembangan berbasis komputer. Fase ini memili
empat kegiatan yaitu: (1) menulis story board (2) membuat dan
merakit elemen media (3) melakukan tinjauan (4) melakukan
implementasi dan penyajian.
4. Evaluasi
Fase evaluasi merupakan fase terakhir dalam pengembangan
produk fase ini memiliki beberapa tahap (1) menentukan tujuan
evaluasi (2) menentukan strategi evaluasi (3) menentukan
rencana evaluasi (4) menentukan langkah-langkah validitas (5)
mengembangan intrumen evaluasi yang digunakan (6)
mengumpulkan dan menganalisis data.

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia... – Iwan Aprianto 44


Adapun Karakteristik Research & Development adalah
penelitian ini berbentuk “siklus”, yang diawali dengan adanya
kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan
suatu produk tertentu. Pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan validitas komponen-komponen
pada produk yang akan dikembangkan, mengembangkannya menjadi
sebuah produk berbentuk multimedia, pengujian terhadap produk
yang dirancang, dan peninjauan ulang dan mengoreksi produk
tersebut berdasarkan hasil uji coba. Hal itu sebagai indikasi bahwa
produk pengembangan dari kegiatan pengembangan yang dilakukan
mempunyai obyektivitas.
Bahan ajar berbasis Multimedia dikembangkan sesuai langkah–
langkah sistematis yang ditetapkan lee and owen tersebut akan dapat
dihasilkan produk multimedia pembelajaran yang dapat membantu
kemudahan belajar siswa. Dengan demikian yang dirancang dan
disusun berdasarkan prinsip–prinsip pembelajaran untuk membantu
mempermudah siswa dalam belajar. Bahan ajar yang berbentuk
multimedia ini terkait dengan bidang studi tertentu, disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Bahan ajar berbentuk multimedia juga merupakan bahan–

bahan atau materi sejarah kebudayaan islam (SKI) yang disusun
secara sistematis untuk dapat dipergunakan oleh guru dan siswa
dalam proses pembelajaran. Struktur dan urutan multimedia disusun
secara sistematis, menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, memotivasi siswa untuk belajar, mengantisipasi kesulitan
belajar siswa, memberikan latihan yang cukup, menyediakan
rangkuman, dan secara umum dirancang dan disusun berorientasi
pada siswa secara individual.
Hasil dan Pembahasan
Dari angket need asessment di ketahui bahwa secara umum
siswa masih belum memiliki bahan ajar yang memadai, siswa tidak
termotivasi karena siswa menggunakan LKS saja sementara materi
yang terdapat didalam LKS sangat terbatas dan sulit untuk
memahami materi. Sedangkan pada gaya belajar, siswa lebih mudah
memahami materi dengan menggunakan multimedia serta dapat
langsung praktek yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari
karena ada video dalam materi yang terdapat dalam multimedia
untuk menunjang proses pembelajaran
Desain produk yang sudah dirancang sesuai dengan spesifikasi
yang sesuai dengan out line. Spesifikasinya berupa penggunaan

program Adobe Director untuk proses pengembangan multimedia
SKI, animasi yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa MTs,
ukuran huruf disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa,

45

At-Tasyrih, Volume 1, Nomor 1, September 2015: 40-48

format yang digunakan untuk video didalam multimedia yaitu
afi,wmf dan wav.
Tahap Pengembangandilakukan pengelompokan materi
kedalam folder-folder berbeda. Langkah-langkah pembuatan
multimedia yaitu: (a) Instalasi program Adobe Dericter, (b) desain
halaman slide, (c) pembuatan animasi, (d) memasukkan materi
kedalam slide dan (e) merancang evaluasi.
Wujud fisik multimedia yang telah dirancang divalidasi oleh
ahli untuk menentukan layak atau tidaknya produk yang
dikembangkan diteruskan pada tahap implementasi. Adapun Hasil
validasi yang dilakukan memberikan masukan kepada pengembang
dalam merevisi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
multimedia yang dikembangkan. Hasil revisi menjadi dasar
perbaikan hingga menjadi sebuah produk yang dapat digunakan dan
valid sesuai dengan tujuan pengembangan produk multimedia
pembelajaran SKI.
Ahli media memberi penilaian terhadap
kesesuaian dan ketepatan media yang digunakan dalam multimedia
pembelajaaran SKI Madrasah Tsanawiyah. Hasil validasi ahli media
terhadap produk multimedia pembelajaran SKI ini adalah untuk
penilaian mengenai tampilan multimedia, audio serta konten atau
isi.Sehing dinilai dari media produkmultimedia pembelajaran SKI
yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan dalam uji coba
lapangan.
Ahli materi memberi penilaian terhadap kesesuain materi
dengan SK dan KD, keakuratan Materi, dan materi pendukung
pembelajaran yang terdapat dalam multimedia pembelajaran SKI.
Untuk penilaian kesesuaian materi dengan kurikulum. Dari hasil
keseluruhan penilaian validator menyatakan multimedia yang
dikembangkan valid dan layak untuk digunakan dalam ujicoaba
lapangan.
Uji coba satu-satu dilakukan terhadap 3 (tiga) orang siswa
MTs. 1) 1 orang siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata
pada semester I dengan nilai SKI kategori tinggi, 2) 1 orang siswa
yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dengan nilai SKI kategori
sedang, 3) 1 orang dengan kemampuan dibawah rata-rata dengan
nilai SKI kategori rendah. Proses penentuan tingkat kemampuan
sampel uji coba perorangan ini dimaksudkan untuk melihat apakah
multimedia yang dikembangkan dapat digunakan oleh siswa dari
semua tingkatan kemampuan belajar atau tidak.Hasil ujicoba satusatu diketahui bahwa 3 orang responden mengatakan penggunaan
multimedia pembelajaran SKI memberikan pengetahuan dan
keterampilan serta siswa belajar secara efektif dan suasana lebih
tenang dalam belajar SKI. 3 orang responden berpendapat bahwa
pemahaman isi multimedia pembelajaran SKI mudah di pahami

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia... – Iwan Aprianto 46

karena kejelasan isi materi, Sedangkan pada desain dan penggunaan
mulimedia, ketiga responden menyatakan bahwa mereka terbantu
dengan adanya narasi dalam multimedia pembelajaran SKI dan
Penggunaan multimedia pembelajaran SKI mudah di operasikan/di
gunakan.
Uji coba kelompok kecil dilakukan terhadap 8 (delapan) orang
siswa. Siswa yang melakukan evaluasi kelompok kecil adalah siswasiswi MTs. Hasil uji coba kelompok kecil diketahui bahwa delapan
puluh empat persen responden menyatakan bahwa multimedia yang
digunakan sangat menarik, membantu dalam memberi pengetahuan,
dan memotivasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Penilaian aspek pemahaman pembelajaran SKI dalam multimedia
responden dalam uji coba kelompok kecil menyatakan mudah di
pahami karena kejelasan isi materi, tahap-tahap proses pembelajaran
menjadi menarik dan tidak monoton.Sedangkan pada desain dan
penggunaan multimedia pembelajaran SKI, enam puluh dua persen
menyatakan bahwa mereka terbantu,/mudah dengan adanya narasi
dan gambar yang menarik dalam multimedia pembelajaran SKI
dalam mengoperasikan/menggunakan produk multimedia.
Uji coba kelas dilakukan setelah melakukan uji coba kelompok
kecil. Jumlah sampel yang di ambil dalam uji coba kelas sebanyak 30
orang siswa. . Siswa yang melakukan evaluasi kelompok kecil adalah
siswa-siswi MTs. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa 30
siswa secara umum menyatakan penggunaan multimedia
pembalajaran SKI dengan persentase 91%, sedangkan apa da
kategori pemahaman isi pembelajaran SKI pada persentase 88% dan
pada kategori desain dan aplikasi dalam pembelajaran SKI dengan
persentase 88% dengan demikian multimedia pembalajaran SKI
sangat memberikan bantuan dan manfaat bagi pencapaian tujuan
pembelajaran siswa serta Penggunaan multimedia pembelajaran SKI
ini juga memberikan kemudahan siswa dan menambah motivasi
mereka dalam mengikuti pembelajaran SKI di sekolah.
Kesimpulan dan Saran
Dari keseluruhan proses pengembangan bahan ajar berbentuk
multimedia SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang diawali dari
perancangan hingga revisi produk pengembangan, dapat ditarik
kesimpulan bahan ajar berbentuk multimedia SKI (Sejarah
Kebudayaan Islam) yang di kembangkan berdasarkan pada teori
pengembangan lee and owens, terbukti hasil need assesment
menunjukkan multimedia yang di kembangkan ini sangat di
butuhkan oleh siswa MTs. Keunggulan dari multimedia ini adalah
masih satu-satunya dalam mata pelajaran SKI yang selama ini hanya

47

At-Tasyrih, Volume 1, Nomor 1, September 2015: 40-48

menggunakan buku paket saja. multimedia ini menggunakan
program adobe director dalam pembuatannya.
Multimedia pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) ini
ternyata efektif meningkatkan minat pengguna dan dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam aspek kognitif, siswa dapat
mengarahkan sendiri dan memotivasi diri sendiri (self directed and
self motivated), serta mudahnya penggunaan aplikasi (user frienly).
Selama penelitian pengembangan yang dilakukan mulai dari
perancangan pengembangan hingga uji coba lapangan, ada beberapa
hal yang dapat disarankan untuk guru maupun instruktur sebagai
pengguna produk multimedia pembelajaran SKI yaitu:
1. Produk multimedia pelajaran SKI (sejarah kebudayaan
islam) dianjurkan untuk pembantu guru dalam proses
pembelajaran.
2. Untuk memenuhi kebutuhan siswa akan belajar secara
mandiri, produk multimedia SKI ini dapat digunakan
untuk pembelajaran individu maupun kelompok di rumah,
dikarenakan teknologi yang di butuhkan berupa perangkat
multimedia yaitu komputer dan laptop
3. Disarankan kepada guru bidang studi SKI agar
menggunakan model atau metode pembelajaran aktif,
kreatif, dan menyenangkan dalam rangka membantu siswa
dalam mecapai tujuan pembelajaran yang efektif setelah
penyampaian materi di kelas menggunakan multimedia
pelajaran SKI supaya bermakna untuk siswa misalnya
model pembelajaran problem base learning.
4. Dalam
mengoperasikan multimedia pelajaran SKI
dibutuhkan keterampilan dan sarana khusus dalam
pembelajaran di kelas. Sehingga dibutuhkan latihan
sebelum menggunakan peralatan pendukung dan
penerapan model problem base learning di kelas.
Sedangkan peralatan khusus yang perlu disiapkan oleh
sekolah atau lembaga pendidikan dan latihan adalah listrik
atau genset dengan instalasinya, laptop atau komputer,
layar monitor, sound system, dan electronic projector.
Bibliografi
Dick, Walter & Lou Carey & James O. Carey. 1985. The systematic
design of Instruction. USA: Scott, Foresman and Company
Hamalik Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Johnson , B. Elaine . 2007. Contextual Teaching &Learning.
Penerjemah : Ibnu Setiawan. Jakarta :MLC

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia... – Iwan Aprianto 48

Kemp, Jerroid E & Dayton deane K.1985. Palning & Produducing
Instructional Media and technology for learning,7th edition.
New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Lee, William W & Diana l. Owens. 2004. Multimedia-Based
Instructional Design. USA: Pfeiffer
Mayer Richard E. 2009. Multimedia Learning. USA. Cambridge
University Press
Trianto, 2012 Model PembelajaranTerpadu. Jakarta: BumiAksara.
Robleyer Margaret D. Dan Aaron.2010.Integrating Education
Technology Into Teaching. USA. Pearson Education. INC.
Shambaugh Neal dan Susan G. Magliaro. 2006. Instructional
Desaign. USA. Pearson Education.Inc
Santrok, J.W.2008.PsikologiPendidikan. EdisiKedua.Terjemahan Tri
WibowoB.s. Jakarta: KencanaPrenada Media Group
Widodo,Jasmadi,comsin,2008. Panduan Menyusun Bahan ajar.
Jakarta: Pt. Gramedia

Dokumen yang terkait

Cost of Treatment Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rawat Inap Berdasarkan Clinical Pathway di RS X Jakarta

0 0 9

View of Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika

1 0 8

View of Program Dinamis Pada Penentuan Rute Kendaraan Dengan Time Windows

0 0 8

7 PERAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK Pakinah Herliani STAI Muara Bulian Jambi Prodi HES infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PERAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

0 1 9

View of Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD

0 1 8

6 TEORI DASAR METODE STUDI ISLAM (Pembacaan atas Pemikiran Charles J. Adams dan Richard C. Martin) Afiful Ikhwan STAI Muhammadiyah Tulungagung afifulikhwangmail.com Abstract - View of TEORI DASAR METODE STUDI ISLAM (Pembacaan atas Pemikiran Charles J. Ada

1 1 29

View of Analisis Kesalahan Siswa Dalam Pemecahan Problematika Kaidah Pencacahan Titik Sampel

0 0 10

4 PESANTREN SEBAGAI BASIS PENDIDIKAN KARAKTER: TINJAUAN PSIKOLOGIS Sukatin STAI Muara Bulian Jambi Prodi PAI infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PESANTREN SEBAGAI BASIS PENDIDIKAN KARAKTER: TINJAUAN PSIKOLOGIS

0 0 17

View of Kemampuan Konservasi Panjang Pada Siswa Usia 6-7

0 0 8

3 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASISMULTIMEDIA SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) Iwan Aprianto STAI Muara Bulian Jambi Prodi PAI iwanapriantoagmail.com Abstract - View of INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DILINGKUNGAN MADRASAH DAN SEKOLAH

0 1 9