The Impact Of Leadership Style And School Climate On Teacher’s Performance: The Role Of Achievement Motivation As An Intervening Variable Imter Pedri

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

  The Impact Of Leadership Style And School Climate On Teacher’s Performance: The Role

Of Achievement Motivation As An Intervening Variable

  1 Imter Pedri

  2 Supervisor I : Dr. Zaitul, SE., MBA, Ak

  2 Supervisor II : Dr. Erni Febrina Harahap, SE., M.Si

  1 Postgraduate program Bung Hatta University

  2 Postgraduate program Bung Hatta University

  Performance is outcome of organizational behavior. the factors affecting the performance has been investigated by many researchers. However, study of teacher ’s

performance is still limited, especially among primary school teachers in West Pasaman

  

Regency. Therefore, This research aimsto investigate the role of Achievement Motivation as

an intervening variable on the relationship between leadership style and school climate in

State-Owned Primary School at Pasaman Distrik West Pasaman Regency. Population of

sampel in this research amounted 189 people, which is sampling method is proportional

random sampling using questionnaire with five scale. Analysis Data method is Goodness of

Fit Index, Confirmatory factor analysis, Construct-Reliability and path analysis using AMOS

  21.0. The results of instrument test found is valid and reliable. The the hypotheses test

show that there is a significant direct effect of leadership style and school climate

on teacher’s performance,. In addition, the leadership style and school climate also have a

significantly effect on achievement motivation. Further, the achievement motivationis

significantly associated with teacher’s performance.the last objective of this reserach is to

test whether achievement motivation has an interverning role that mediating relationship

between leadership styleand School Climate. The result show that achievement motivation is

successfuly as intervening variabel.. This study has a practical implication in the sense that

to increase the teacher ’s performance by increase the achievement motivation, leadership style and school climate. Keywords: Leadership Style, School Climate, Achievement Motivation, Teacher’s

  Performance. Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjanya.

  Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.

A. PENDAHULUAN

  Gambaran mengenai kinerja para guru SD Negeri di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Baratdapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 1

  Gambaran Kinerja GuruPada SD Negeri di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman BaratTahun 2012/2013

  

No Jenis Kegiatan % yang Sudah Terlaksana

1.

  2.

  3.

  4.

  5. Menyusun rencana pembelajaran Melaksanakan proses pembelajaran Mengevaluasi hasil pembelajaran Menganalisa hasil evaluasi Melaksanakan perbaikan dan pengayaan

  55% 60% 65% 50% 48%

  Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa kegiatan para guru dalam menyusun rencana pembelajaran masih terlihat 55% yang terlaksana, melaksanakan proses pembelajaran sebesar 60%, sedangkan persentase terendah yang telah terlaksana oleh guru pada jenis kegiatan melaksanakan perbaikan dan pengayaan. Penelitian sebelumnya tentang kinerja guru sudah banyak di lakukan, namun terbatas pada guru sekolah menengah dan atas. Penelitian tentang guru pada sekolah dasar masih terbatas.

  Untuk itu, penelitian ini akan memperkaya literatur di bidang kinerja. Lebih khusus, penelitian ini menguji peran motivasi prestasi sebagai variabel dikemukakan kerangka konseptual yang intervening dimana penelitian sebelumnya bertujuan untuk menguji pengaruh gaya belum banyak yang meneliti peran ini. kepemimpinan dan iklim sekolah terhadap

  

Kerangka Konseptual kinerja guru dengan motivasi berprestasi

Berdasarkan kajian literatur yang sebagai variabel intervening.

  telah disampaikan sebelumnya maka dapat

  Gaya Kepemimpinan (X1) Motivasi Berprestasi Kinerja Guru (Z) (Y)

  Iklim Sekolah (X2)

  Gambar Kerangka Konseptual

  Hipotesis

  Motivasi berprestasi sebagai H

  1 : Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah intervening

  berpengaruh signifikan terhadap B.

METODE ANALISIS

  Kinerja Guru 1.

   Populasi dan Sampel

  H : Iklim Sekolah berpengaruh signifikan Populasi dalam penelitian ini

  2

  terhadap kinerja kerja Guru adalah seluruh guru Sekolah Dasar Negeri H

  

3 : Motivasi berprestasi berpengaruh di Kecamatan Pasaman Kabupaten

  signifikan terhadap kinerja Guru. Pasaman Barat yaitu sebanyak 33 sekolah H

  

4 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh dasar negeri dan 514 orang guru. Dengan

  signifikan terhadap Motivasi menggunakan rumus slovin dan persentase Berprestasi. kesalahan pengambilan sampel 5% maka

  H

  

5 : Iklim Sekolah berpengaruh signifikan diperoleh jumlah sampel sebanyak

  terhadap Motivasi Berprestasi. 224,945 orang dan dibulatkan menjadi 225 H 6 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh orang guru. signifikan terhadap Kinerja Guru Teknik pengambilan sampel dalam melalui Motivasi berprestasi sebagai penelitian ini dilakukan dengan cara intervening. proportional random sampling yang akan

  H : Iklim Sekolah berpengaruh signifikan menghasilkan sampel sesuai dengan

  7

  terhadap Kinerja Guru melalui maksud dari setiap populasi 2.

   Pengujian Instrumen

  a. Uji Validitas

  Pendekatan Confirmatory Factor Analysis (CFA) melalui program Amos 21. Untuk menentukan sebuah instrument bernilai valid, apabila memiliki nilai

  loading factor yang sudah memenuhi convergent validity

  ≥ 0,5 (Ghazali, 2005).

  a. Uji Reliabilitas

  Terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu, Composite (construct)

  Reliability dan Variance Extracted, cut of value dari Composite (construct) reliability adalah minimal 0,7 dan cut of value dari Variance extracted adalah

  • Evaluasi Goodness of Fit Index SEM adalah kumpulan teknik- teknik statistik yang mengumpulkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Dimana dalam penelitian ini model SEM akan diselesaikan dengan menggunakan alat bantu program AMOS versi 21.0.

  minimal 0,5.

  a. Metode Path Diagram Penelitian

3. Analisis Deskriptif

  ∑ fi x Wo Rata-rata skor =

   Metode Analisis Data

  Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modeling atau disingkat SEM) yang dibantu dengan program aplikasi AMOS.Penggunaan model persamaan struktural/SEM dalam penelitian ini karena model penelitian yang diusulkan bersifat simultan, atau modelnya memiliki lebih dari satu variabel dependen yang dijelaskan oleh satu atau beberapa variabel dependen lain yang dapat juga berperan sebagai variabel independen pada hubungan yang berjenjang, yang disebut model kausal (Ferdinand, 2002).

  Untuk mengetahui tingkat capaian responden (TCR) dan kriteria responden tersebut digunakan formulasi atau rumus yang dikembangkan oleh Arikunto (2002) sebagai berikut:

  Pengujian ini dilakukan dua bagian, pertama yaitu menguji apakah model yang dilakukan sudah tepat (model fisik) dan kedua menguji hipotesis yang diajukan.

  C. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Uji Validitas a. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru

  Tabel 2

  

Goodness-of-fit Indeces

  Variabel Kinerja Guru setelah eliminasi

  No Goodness of Fit Index Cut-off Value

  Hasil Analisis Ket

  N Dimana: ∑fi = jumlah frekuensi ke i Wo = bobot N = jumlah responden 4.

  1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 98,571 Fit

  < 5,00 2,322 Fit

  Variabel Motivasi Berprestasi setelah eliminasi

  No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Analisis Ket

  1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 178,808 Fit

  2 Significant Probability ≤ 0,05

  0,000 Fit

  3 Minimum sample discrepancy function /

  Degree of Freedom (CMIN/DF)

  4 Goodness of Fit Index (GFI) – 1 0,813 Fit

  Tabel 3

  5 Root mean square error of approximation

  (RMSEA)

  ≥ 0,08 0,108 Fit

  Berdasarkan hasil analisis uji

  Goodness-of-fit Indices sebagaimana

  terlihat menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit Indices sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit. Terdapat delapan butir pernyataan variabel Motivasi

  Berprestasi memiliki nilai convergent

  validity lebih kecil dari 0,5 yaitu mb28, mb27, mb17, mb9, mb7, mb6, mb4, mb1.

  

Goodness-of-fit Indeces

  b. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi

  2 Significant Probability ≤ 0,05

  ≥ 0,08 0,186 Fit

  0,000 Fit

  3 Minimum sample discrepancy function

  / Degree of Freedom (CMIN/DF)

  < 5,00 4,929 Fit

  4 Goodness of Fit Index (GFI) 0 - 1 0,780 Fit

  5 Root mean square error of approximation

  (RMSEA)

  Berdasarkan hasil analisis uji

  22 butir pernyataan pada variabel kinerja guru yang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut.

  Goodness-of-fit Indices sebagaimana

  terlihat pada Tabel diatas menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit

  Indices

  sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit, artinya model yang dibangun dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan AMOS.

  Ada lima butir pernyataan variabel kinerja guru memiliki nilai convergent

  validity lebih kecil dari 0,5 yaitu kg24, kg17, kg16, kg13, dan kg5.

  Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hanya 22 butir pernyataan yang mampu mendefenisikan variabel kinerja guru yang memiliki convergent

  validity yangbaik. Artinya hanya terdapat

  Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hanya 22 butir pernyataan yang mampu mendefenisikan variabel Motivasi

  • – 1

  1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 78,810 Fit

  gk13, gk18 Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hanya 21 butir pernyataan yang mampu mendefenisikan variabel Gaya Kepemimpinan yang memiliki convergent

  validity yangbaik. Artinya hanya terdapat

  21 butir pernyataan pada variabel Gaya Kepemimpinan yang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut

  d. Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah

  Tabel 5

  

Goodness-of-fit Indeces

  Variabel Iklim Sekolah setelah eliminasi

  No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Analisis Ket

  2 Significant Probability ≤ 0,05

  terlihat menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit Indices sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit. Terdapat 3 butir pernyataan variabel Gaya Kepemimpinan memiliki nilai convergent

  0,000 Fit

  3 Minimum sample discrepancy function

  / Degree of Freedom (CMIN/DF)

  < 5,00 2,149 Fit

  4 Goodness of Fit Index (GFI)

  0,901 Fit

  5 Root mean square error of approximation

  (RMSEA)

  validity lebih kecil dari 0,5 yaitu gk5,

  Goodness-of-fit Indices sebagaimana

  ≥ 0,08 0,088 Fit

  1 Chi- Square Statistic Diharapkan kecil 44,530 Fit

  Berprestasi yang memiliki convergent

  validity yangbaik. Artinya hanya terdapat

  22 butir pernyataan pada variabel Motivasi Berprestasi yang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut

  c. Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan

  Tabel 4

  

Goodness-of-fit Indeces

  Variabel Gaya Kepemimpinan setelah eliminasi

  No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Analisis Ket

  2 Significant Probability ≤ 0,05 0,000 Fit

  Berdasarkan hasil analisis uji

  3 Minimum sample discrepancy function /

  Degree of Freedom (CMIN/DF)

  < 5,00 3,181 Fit

  4 Goodness of Fit Index (GFI)

  0,906 Fit

  5 Root mean square error of approximation

  (RMSEA)

  ≥ 0,08 0,138 Fit

  • – 1
Berdasarkan hasil analisis uji

  Goodness-of-fit Indices sebagaimana

  Untuk mengetahui suatu model SEM memiliki penyebaran data yang normal, baik secara univariate maupun

  IS 0,268 0,250 2,838 *** KG <--- GK 0,835 0,074 2,314 ***

  Estimate S.E. C.R. P Label MB <--- GK 0,256 0,100 2,147 0,002 MB <---

  Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis

  b. Pembahasan

  yang disajikan pada kolom c.r skewtidak ada yang lebih besar dari 2,58 atau di luar rentang ± 2,58, dan secara multivariat pun menghasilkan nilai 2,257, sehingga dapat disimpulkan data yang digunakan mempunyai sebaran yang normal.

  Critical Ratio (CR) pada skewness data

  Berdasarkan hasil analisis data untuk pengujian normalitas diperoleh bahwa nilai

  multivariate dapat dilihat dengan output amos yaitu Assessment of Normality.

  4 Iklim Sekolah 0,946 0,863 Reliabel Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas sebagaimana terlihat diketahui nilai Construct Reliability dari semua variabel lebih besar 0,7 dan nilai variance extracted dari semua variabel lebih besar dari 0,5. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian memiliki keandalan atau reliabel.

  terlihat menunjukkan bahwa semua penilaian Goodness-of-fit Indices sudah terpenuhi. Dapat diartikan bahwa adanya kesesuaian antara model yang dibangun dengan persyaratan model fit. Terdapat 5butir pernyataan variabel Iklim Sekolahmemiliki nilai convergent validity lebih kecil dari 0,5 yaitu is3, is4, is5, is6, is10. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa hanya 16 butir pernyataan yang mampu mendefenisikan variabel Iklim Sekolah yang memiliki convergent

  3 Gaya Kepemimpinan 0,960 0,869 Reliabel

  2 Motivasi Berprestasi 0,953 0,815 Reliabel

  1 Kinerja guru 0,951 0,805 Reliabel

  

No Variabel Construct Reliability Variance Extracted Keterangan

  Tabel 6 Hasil Perhitungan Reliabilitas

  2. Hasil UjiReabilitas

  yangbaik. Artinya hanya terdapat 16 butir pernyataan pada variabel Iklim Sekolahyang valid dan dapat dianalisis lebih lanjut.

  validity

3. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Normalitas

  KG

  IS 0,211 0,074 2,551 *** <--- KG <--- MB 1,137 *** 0,101 2,991

  Penelitian ini menemukan adanya Miswan, 2012; Rabiyah dkk, 2012; pengaruh signifikan positif antara Gaya Wahyuddin, 2005; Putra dkk, 2004; Kepemimpinan dan iklim sekolah terhadap Achmadi, 2012;Yuliejantiningsih, kinerja guru, motivasi berprestasi 2012;Soewarto, 2012; Brahmasari dan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Suprayetno, 2004. guru, Gaya Kepemimpinan dan iklim Hasil penelitian ini juga menemukan sekolah berpengaruh positif terhadap bahwa motivasi berprestasi berperan motivasi berprestasi. Hasil temuan sebagai variabel intervening antara gaya penelitian ini sejalan dengan penelitian kepemimpinan dan iklim sekolah terhadap terdahulu (Carudin, 2011; Cok dkk, 2013; kinerja guru seperti dapat dilihat pada Tabel 8.

  Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

  Pengaruh Tidak Pengaruh Langsung Hubungan Variabel Total Pengaruh Keputusan Langsung

  (Direct Effects) (Total Effects) (Indirect Effects) Pengaruh Gaya Kepemimpinan

  Hipotesis Terhadap Kinerja Guru Melalui

  Diterima 0.911 0.835 0.076 Motivasi Berprestasi

  Pengaruh Iklim Sekolah Hipotesis

  Terhadap Kinerja Guru Melalui Diterima

  0.311 0.211 0.100 Motivasi Berprestasi

  Hal ini disebabkan karena gaya juga mampu meningkatkan motivasi guru kepemimpinan kepala sekolah pada agar dapat berprestasi dengan lebih baik prinsipnya memotivasi guru untuk berbuat yang akan berpengaruh terhadap lebih baik dari apa yang bisa dilakukan, peningkatan kinerja guru dengan kata lain dapat meningkatkan E.

   PENUTUP

  kepercayaan atau keyakinan diri guru yang Berdasarkan analisa data dan akan berpengaruh terhadap peningkatan interpretasi yang telah disampaikan pada kinerja guru. Gaya kepemimpinan bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan memotivasi guru untuk berprestasi dalam beberapa kesimpulan dari hasil penelitian melakukan pekerjaan atau tugas lebih baik ini sebagai berikut: dari apa yang guru inginkan dan bahkan

  1. Gaya kepemimpinan berpengaruh lebih tinggi dari apa yang sudah signifikan terhadap kinerja guru SDN diperkirakan sebelumnya.Iklim Sekolah di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.Apabila kepala sekolah dapat menerapkan model gaya kepemimpinan yang baik kepada guru dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan mencocokan tujuannya dengan nilai-nilai para guru.

  2. Iklim Sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SDN di Kecamatan Pasman Kabupaten Pasaman Barat.Semakin baik iklim sekolah yang dirasakan oleh guru maka akan semakin baik kinerja yang akan dihasilkan oleh guru, sebaliknya jika iklim sekolah yang ada tidak mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau menghalangi pelaksanaan pekerjaan maka semakin rendah juga kinerja yang akan dicapai oleh guru dalam bekerja.

  3. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi guru SDN di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.Jika semakin baik gaya kepemimpinan maka akan semakin baik juga motivasi guru untuk berprestasi., sebaliknya jika kepala sekolah kurang baik dalam memberdayakan dan memotivasi guru maka akan semakin rendah juga keinginan guru untukberprestasi.

  4. Iklim sekolah berpengaruh signifikan terhadap motivasi berprestasi. Guru SDN di Kecamatan Pasaman

  Kabupaten Pasaman Barat. Jika semakin baik iklim sekolah yang dirasakan oleh guru maka akan semakin baik motivasi guru untuk berprestasi, sebaliknya jika iklim sekolah yang dirasakan pegawai tidak kondusif maka semakin rendah keinginan guru untuk berprestasi.

  5. Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja guru SDN di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Jika semakin tinggi motivasi untuk berprestasi yang dimiliki oleh guru dalam mengajar maka akan semakin tinggi kinerja yang akan dicapai oleh guru, sebaliknya jika motivasi untuk berprestasiyang dimiliki oleh guru semakin rendah maka semakin rendah juga kinerja yang akan dicapai oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya.

  6. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja guru dengan motivasi berprestasi sebagai Variabel Intervening di SDN di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Semakin baik kepala sekolah menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh guru maka guru akan termotivasi untuk berprestasi dan akan mendorong terjadinya peningkatan kinerja guru dalam mengajar.

  7. Bastaman, Komir. 2010, Pengaruh Iklim Iklim sekolah berpengaruh terhadap dan Kepuasan Komunikasi serta kinerja guru dengan motivasi

  Komitmen terhadap Kinerja Pegawai berprestasi sebagai variabel Buhler, Patricia. 2004. Alpha Teach intervening di SDN di Kecamatan

  Yourself Management Skills Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. (Terjemahan Haryanto Sugeng dkk).

  Jakarta: Prenada Media. Semakin baik iklim sekolahyang dirasakan oleh guru dalam mengajar Burns.JM.1978,Leadership,New York:The

  Free Press maka akan semakin baik motivasi guru untuk berprestasi yang pada akhirnya Carudin. 2011,

  PengaruhKepemimpinanKepalaSeko akan meningkatkan kinerja yang lah dihasilkan oleh guru, sebaliknya jika DanIklimKerjaSekolahTerhadapKin erja Guru iklim organisasi yang ada tidak (StudiDeskriptifAnalitikPada Guru mendukung pelaksanaan mengajar atau SMK Negeri Se- KabupatenIndramayu), EdisiKhusus menghalangi pelaksanaan mengajar No. 2, Agustus 2011 maka semakin rendah motivasi guru

  Dessler, Gary,2011, Manajemen untuk berprestasi dan rendahnya

  Personalia Jilid 1 dan 2, Penerbit

  kinerja yang akan dicapai oleh guru Erlangga, Jakarta) dalam mengajar.

  Dharma, Agus. 2003. Manajemen Prestasi

  Kerja . Yogyakarta: Rajawali DAFTAR PUSTAKA Engkoswara dan Komariah, 2011.

  Achmadi. 2012, Hubungan Kepemimpinan Administrasi Pendidikan . Bandung: Kepala Sekolah, Motivasi Alpabeta Berprestasi Dan Kompensasi Dengan Kinerja Guru Sekolah Ferdinand, Augusty., 2005. Structural Dasar, JMP, Volume 1 Nomor 3, Equation ModelingDalam Penelitian Desember 2012 Manajemen . Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

  Anoraga Panji. 2001. Psikologi Kerja.

  Ghozali, Imam., 2004, Model Persamaan Rineka Cipta. Jakarta

  Struktural: Konsep dan Aplikasi

  Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur dengan Program Amos 16.0 , Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

  Penelitian Suatu Pendekatan

  . Jakarta: PT. Rineka Cipta. Semarang

  Praktik

  Bass dan Avolio, 1992, The Multifactor Gibson, James. L., John.M., Ivancevich Ledership Quistionaire (MLQ). Palo dan James, H. Donnely, Jr., 2005.

  Alto, CA : Consulting Psychologist. Organisasi: Perilaku, Struktur,

  Proses . Jilid1 (terjemahan) Agus Dharma. Jakarta. Penerbit Erlangga. Gomes, Faustino Cardoso 2003,Manajemen PersonaliaSumber

  Daya Manusia . Andi Offset,

  Universitas Diponegoro.

  Putra, Cok Agus Ady., Made Yudana, Nyoman Natajaya. 2013, Hubungan Motivasi Berprestasi, Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja dengan Kinerja Guru di SMA N 1 Kubutambahan, e-Journal

  the Art and Practice of learning Organization. New York

  Cipta Peter, Senge. M, 1990. The Fith decipline

  Pengembangan Sumberdaya Manusia . Jakarta: Penerbit Rineka

  Notoatmodjo, Soekidjo. 2009.

  Sosial . Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

  2012 Nawawi Hadari. 2001. Metodologi Bidang

  Pendidikan , Vol. 13 No. 2 Oktober

  Kepemimpinan, Iklim Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dosen Pegawai Negeri Sipil Pada Universitas Swasta Di Kota Bandung (Studi Pada Jurusan/Program Studi dilingkungan universitas Swasta Se-kota Bandung), Jurnal Penelitian

  538-351 Miswan. 2012, Pengaruh Perilaku

  Applied Psychology. Vol. 78, No. 4,

  Meyer, J. P., Natalie J. Allen, dan Catherine A. Smith, 1993. “Commitment to organization and occupation: Extensions and Test of Three Component Conceptualization”, Journal of

  Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence. Sinergi Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual untuk Meraih Kesuksesan yang Gemilang . Bandung: Alpabeta.

  Masaong, A,K, dan Tilomi, AA. 2011.

  Organisasional : Konsep dan Aplikasi. Semarang : Badan Penerbit

  Yogyakarta

  2 (Desember 2010)

  Handoko T. Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia . Edisi II. Cetakan Keempat Belas. Penerbit BPFE.

  Hasibuan Melayu, SP., 2007, Manajemen

  Sumber Manusia . Penerbit Bumi

  Aksara, Jakarta Hoy, Wayne K, and Miskel, Cecil, G. 2002. Educational Administrasi. Mc. Grow-Hill: New York. Jaya, Indra. 2012, Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja

  Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Mimbar Vol.

  XXVI, No.

  Kouzes and Posner, 2004. The Leadership

  Bandung: Remaja Rosadakarya. Mas’ud, Fuad 2004. Survai Diagnosis

  Challenge. Tantangan Kepemimpinan . (Terjemahan

  Reviany Sjahrial). Edisi ke-Tiga. Jakarta: Erlangga.

  Lumbanraja, Prihatin. 2009, Pengaruh Karakteristik Individu, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi (Studi pada Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara), Jurnal Aplikasi

  Manajemen Volume 7 Nomor 2 mei

  2009 Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, 2009,

  Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan , cetakan pertama.

  Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

  Administrasi Pendidikan , Volume 4

  Jakarta Gramedia Wahjosumidjo. 2010. Kepemimpinan

  Sudjana. 1996 Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Tarsito: Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D .

  Cetakan ke-7, Penerbit Alfabeta, Bandung

  Sunarto, Djumadi Purwoatmodjo. 2011, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah (Mbs) Dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Guru SMP Di Wilayah Sub Rayon 04 Kabupaten Demak

  Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.

  Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Timpe, A.D. 2004. Memimpin Manusia

  Seri Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Bahasa Indonesia).

  Kepala Sekolah. Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya . Jakarta: Raja

  Yogyakarta. Andi Offset Steers, Porter, L.W.1991. Motivation and

  Grapindo persada Wardana, Ludi Wishnu. 2011, Pengaruh

  Kemampuan Kerja, Kesempatan Berkinerja, Motivasi Kerja, Iklim Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Manufaktur di Kab. Mojokerto

  Yamin, Martinis. Maisah. 2010,

  Standarisasi Kinerja Guru , Gaung

  Persada Press, Jakarta Yukl, 2002. Leadership in Organizational

  Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall. UpperSaddle River. Yuliejantiningsih, Yovitha. 2012,

  Work Behavior. 3rd edition, Mc Graw-Hill Inc, Singapore.

  Manusia , Jakarta: Bumi Aksara Sopiah, 2008 .Perilaku Organisasi .

  Tahun 2013 Riduwan 2009, Metode & Teknik menyusun proposal penelitian.

  Schunk,DH, Pintrich, PR, and Meece, JL.

  Alfabeta, Bandung Risambessy, Agusthina., Bambang

  Swasto, Armanu Thoyib, Endang Siti Astuti. 2011, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi, Burnout terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan, Jurnal Aplikasi

  Manajemen , Volume 9 Nomor 3,

  Mei 2011 Robbins, Stephen, P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia.

  Sagala, Syaiful. 2010. Manajemen

  Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan . Bandung: CV Alfabeta.

  2012. Motivation in Education:

  Siagian, 2002, Manajemen Sumber Daya

  Theory, Research, and Applilication ,

  TerjemahanEllys Tjo. Jakarta: PT Indeks

  Sedarmayanti. 2011,Membangun dan

  Mengembangkan Kepemimpinan serta Meningkatkan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan . Bandung :

  Refika Aditama Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 1 Edisi Ke-4 .

  Diterjemahkan oleh Kwan Men Yen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

  Hubungan Iklim Sekolah, Beban Tugas, Motivasi Berprestasi, Dan Kepuasan Kerja Guru Dengan Kinerja Guru SD, JMP, Volume 1 Nomor 3, Desember 2012