Pengembangan Permainan Mobile AR Fishing Berbasis Marker Menggunakan Metode Iterative And Rapid Prototyping

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4255-4263 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Permainan Mobile AR Fishing Berbasis Marker

Menggunakan Metode Iterative And Rapid Prototyping

1 2 3 Yanitra Dwi Luthansyah , Wibisono Sukmo Wardhono , Adam Hendra Brata

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: yanitra.dl@gmail.com, wibiwardhono@ub.ac.id, adam@ub.ac.id

  

Abstrak

  Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang sudah ada dan dilakukan oleh manusia sejak 100.000 tahun yang lalu. Kegiatan memancing yang pada awalnya hanya dilakukan untuk bertahan hidup dengan cara mencari ikan untuk dikonsumsi sekarang berkembang menjadi hobi yang digemari banyak orang. Game dapat digunakan sebagai sarana alternatif simulasi kegiatan memancing sebagai hobi. Penggunaan teknologi augmented reality dapat memvisualisasikan kenyataan dalam bermain game memancing.

  

Gameplay merupakan bagian yang terpenting pada sebuah game. Untuk merancang gameplay dari game

  memancing dibutuhkan metode iterative and rapid prototyping. Hasil pengujian menunjukkan bahwa respon pengguna cukup baik terhadap aspek gameplay dan penggunaan augmented reality pada game ini.

  Kata kunci: memancing, game, augmented reality, gameplay.

  

Abstract

Fishing is an activity that has been existed and done by humans since 100,000 years ago. Fishing

activities that were initially done to survive by searching for fish to consume are now evolving into a

favorite hobby of many people. Games can be used to simulate fishing as a hobby. The use of augmented

reality technology can visualize realness in a fishing game. Gameplay is the most important part of a

game. To design a gameplay from fishing game, the iterative and rapid prototyping method is required.

The test results showed that the user response of the aspects of gameplay and the use of augmented

reality in this game is good enough.

  Keywords: fishing, game, augmented reality, gameplay.

  Banyak orang memancing hanya untuk 1. menikmati sensasi memancing sebagai hobi atau

   PENDAHULUAN olahraga (Kaminsky, 2011).

  Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang

  Game merupakan produk dari industri

  sudah ada dan dilakukan oleh manusia sejak hiburan interaktif. Game juga telah mencakup 100.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup beberapa macam bidang ilmu. Game dalam pada jaman itu tercatat sudah melakukan bahasa Indonesia berarti permainan. Permainan kegiatan penangkapan ikan tersebut dengan cara merupakan kegiatan yang di dalamnya terdapat tradisional yaitu dengan menggunakan tangan. peraturan dan tujuan. Game dapat digunakan

  Seiring berjalannya waktu kegiatan menangkap sebagai sarana alternatif simulasi kegiatan ikan tersebut sudah berkembang baik dari segi memancing sebagai hobi. Game memiliki alat maupun tekniknya. Salah satu teknik banyak genre. Salah satu dari banyak genre dari penangkapan ikan ada yang disebut dengan line

  game tersebut adalah sports atau olahraga (Scott, fishing . Teknik ini menggunakan tali dan mata

  2010). Kegiatan memancing sebagai hobi dapat pancing (Sudirman, 2012). Teknik tersebut yang dikategorikan sebagai olahraga atau sports. biasa disebut dengan memancing. Kegiatan Game merupakan sarana hiburan yang interaktif. memancing yang pada awalnya hanya dilakukan

  Kegiatan yang interaktif akan lebih baik jika untuk bertahan hidup dengan cara mencari ikan terasa lebih nyata, untuk dapat untuk dikonsumsi sekarang berkembang memvisualisasikan kenyataan bermain game menjadi hobi yang digemari banyak orang.

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

4255 memancing dibutuhkan penggunaan teknologi augmented reality.

  Augmented reality dapat dideskripsikan

  Penggunanya akan merasakan seoalah-olah obyek virtual dan obyek nyata hidup di lingkungan yang sama (Azuma, 1997).

  2.2 Augmented Reality Augmented Reality merupakan sebuah

  variasi dari Virtual Environment (VE). Virtual

  Environment juga lebih dikenal dengan nama Virtual Reality. Secara garis besar definisi Augmented Reality adalah gabungan obyek

  nyata dan virtual di lingkungan nyata yang berjalan interaktif dengan waktu yang nyata saat itu (Real time) dan termasuk dalam 3D.

  Augmented Reality tidak menggantikan

  kenyataan secara sepenuhnya melainkan hanya melengkapi lingkungan nyata dengan obyek

  virtual yang berasal dari komputer.

  Seiring dengan banyaknya studi pada

  secara umum sebagai gabungan dari obyek

  Augmented Reality, definisi tentang Augmented Reality sudah meluas. Sistem Augmented Reality

  memiliki kesamaan karakteristik sebagai berikut:

  1. Penggabungan dunia nyata dengan obyek virtual pada lingkungan nyata

  2. Berjalan secara real time dan interaktif 3. Teregistrasi secara 3D . Registrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah kesejajaran yang akurat dari obyek

  virtual dan obyek nyata (Azuma et al., 2001).

  Registrasi yang tidak akurat akan menggagalkan ilusi dari obyek virtual untuk terlihat nyata berada pada lingkungan nyata.

  Gambar 1. RV Continuum Gambar 1 menunjukkan Reality-Virtuality

  (RV) Continuum. Di sini digambarkan bahwa pada satu sisi terdapat lingkungan nyata yang sama sekali tidak ada elemen virtual dan pada sisi lain lingkungan virtual yang sama sekali

  permainan Sports atau olahraga dengan cara pandang atau perspektif first person.

  Fishing dapat dikategorikan dalam jenis

  Kegiatan memancing dapat dikategorikan sebagai olahraga sehingga permainan AR

  prototyping dalam mengembangkan game

  virtual dengan obyek nyata. Secara garis besar

  definisi augmented reality adalah gabungan obyek nyata dan virtual di lingkungan nyata yang berjalan interaktif dengan waktu yang nyata saat itu (Real time). Penggabungan keduanya ini dapat dimungkinkan dengan teknologi dan perangkat yang sesuai (Azuma et

  al ., 2001).

  Untuk dapat membangun game memancing yang interaktif dibutuhkan gameplay yang di dalamnya termasuk peraturan dan tujuan. Untuk merancang gameplay dibutuhkan metode perancangan. Salah satu metode perancangan adalah iterative and rapid prototyping. Metode tersebut adalah metode yang tergolong cepat. Pada metode ini perancangan dilakukan dengan metode iterative yaitu dengan melakukan iterasi atau pengulangan. Proses perancangan dilakukan dengan menggunakan prototype. Salah satu jenis prototype yang digunakan pada metode ini adalah paper prototype. Setelah

  gameplay dari game ditemukan melalui tahap paper prototyping dilakukan implementasi

  digital. Implementasi digital dapat dilakukan lebih cepat karena gameplay sudah ditemukan pada tahap sebelumnya (Schreiber, 2009).

  Berdasarkan uraian di atas, penulis akan menggunakan metode iterative and rapid

  memancing yang interaktif dan memiliki kesan nyata dengan penggunaan augmented reality.

  kompetisi atletik yang asli, baik tradisional maupun peraturan ekstrim. Genre ini biasanya keluar versi barunya setahun sekali.

  Game dapat dikatakan sebagai sebuah

  aktifitas yang memiliki aturan dan tujuan tertentu yang dilakukan dengan tujuan bersenang-senang dan tidak bersifat serius.

  Game terbagi menjadi beberapa jenis dan

  kategori, pembagian jenis dan kategori ini disebut genre. Dua di antara beberapa genre

  game adalah shooter dan sports.

  Shooter adalah genre berfokus utamanya pada menembakkan proyektil pada musuh. Genre ini memiliki beberapa subgenre yang bisa

  dibedakan pada cara pandangnya. Salah satunya adalah first person shooter. First person shooter adalah game shooter yang dilihat dari perspektif pemain secara langsung. Cara pandang ini lebih terbatas dan menegangkan daripada genre third person shooter.

  Sport games biasanya berdasarkan pada

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1 Game

  tidak ada unsur nyata. Di antara dua lingkungan tersebut terdapat mixed reality, dan di dalam

  Tabel 1 menjelaskan konsep dan keterangan pada game.

  rapid prototyping.

  Setelah melakukan pengujian, pengembang dapat mengevaluasi dan menentukan perlunya dilakukan perbaikan dan implementasi ulang. Jika memang ada yang yang ingin diubah dari program maka pengembang dapat kembali ke proses sebelumnya yaitu proses implementasi. Proses implementasi ulang bisa dilakukan kembali sampai memenuhi hasil yang diinginkan.

  Paper prototyping adalah metode yang

  digunakan dalam proses perancangan sebuah perangkat lunak dengan menggunakan kertas yang berpusat pada pengguna (Sefelin et al., 2003). Kegiatan paper prototyping memungkinkan pengembang untuk mengembangkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, terutama pada tahap perancangan dan pengujian.

  4. PERANCANGAN

  4.1 Perancangan Konsep Game ini memiliki beberapa konsep yang meliputi judul, genre, platform, dan rating.

  Tabel 1. Konsep dan keterangan game

  Prototyping

  Elemen Keterangan

  Judul AR Fishing

  Genre Sports Platform Android ESRB Everyone . Semua umur Rating

  Pada tabel 1 terdapat ESRB Rating. Penentuan ESRB Rating pada game ini yaitu,

  everyone atau semua umur. Penentuan ini

  ditentukan karena sesuai dengan ketentuan ESRB untuk rating everyone yaitu, boleh mengandung kekerasan dalam jumlah minimal.

  Setelah proses perancangan dengan menggunakan paper prototype selesai barulah melakukan proses implementasi secara digital. Proses implementasi akan berjalan lebih cepat karena sudah diperoleh rules dari game yang tepat dengan metode iterative. Hal inilah yang membuat metode ini disebut dengan metode

  Gambar 2. Alur Iterative and Rapid

  mixed reality tersebut terdapat Augmented Reality dan Augmented Virtuality. Terdapat

  Augmented Reality

  faktor yang membedakan antara keduanya.

  Augmented reality merupakan perpaduan obyek

  dari lingkungan virtual yang didasarkan pada lingkungan nyata sedangkan Augmented

  Virtual ity merupakan kebalikan dari Augmented reality yaitu merupakan perpaduan obyek nyata

  ke dalam lingkungan virtual.

  Penyajian augmented reality kepada pengguna merupakan aspek fundamental untuk dipertimbangan. Untuk mencapai hasil maksimal sistem

  membutuhkan display, tracker, grafis komputer dan perangkat lunak yang sesuai. Salah satu cara untuk menyajikan efek visual pada sebuah

  prototype . Paper prototyping membuat proses perancangan dan iterasi berjalan lebih cepat.

  augmented reality adalah dengan pendekatan video see-through.

  Pendekatan video see-through (video tembus pandang) mungkin adalah yang paling sering digunakan dan bekerja menggantikan lingkungan virtual dengan video feed dari realitas dan overlay obyek augmented reality.

3. METODOLOGI

  Metode iterative and rapid prototyping adalah metode yang memungkinkan pengembang untuk kembali mengulang ke proses sebelumnya jika terdapat kesalahan dan ingin melakukan perbaikan.

  Tahap pertama dari perancangan game adalah merancang dengan metode iterative. Pada proses perancangan game sebaiknya melakukan iterasi atau pengulangan. Proses pengulangan ini harus melalui semua alur yang terdapat pada alur metode perancangan iterative di atas, yaitu perancangan, implementasi, playtest , dan evaluasi. Banyaknya iterasi yang dilakukan akan membuat rancangan game menjadi semakin baik. Untuk dapat melakukan hal ini, pada proses perancangan sebaiknya dilakukan prototyping.

  Prototype dapat dibuat dengan menggunakan

  kertas. Hal ini biasa disebut dengan paper

  Pada game ini tidak terdapat kekerasan yang Tabel 2. Peraturan iterasi pertama tampak diperlihatkan.

  No Tahap Aturan

  1 Memulai 1.

  Pemain diberikan waktu

  4.2. Objectives

  permainan sebanyak 100 detik untuk dihitung mundur.

  Tujuan pada game ini adalah memancing 2.

  Pemain diberikan score ikan untuk mengumpulkan nilai. minimal untuk dicapai sebesar 500.

  2 Alur 1.

  Pemain mendapat replika

  4.3. Rules

  permainan layar handphone yang dipasangi kail dan benang.

  a. Setup: 2. ikan yang

  Terdapat mempunyai score 100 ketika Pengguna mengarahkan perangkat bergerak ditangkap. ke marker yang juga berguna sebagai latar 3.

  Timer berjalan mundur ketika

  environment pada permainan. Pada layar dimulai.

  permainan akan muncul obyek di marker. Obyek 4.

  Pemain mengaitkan kail dan tersebut berisi NPC ikan yang akan dipancing. benang pada ikan.

  5. Pemain menarik benang dengan cara memutarkan b. Progression of play: benang pada jari satu persatu

  Pengguna mengarahkan target mark dan putaran tergantung nilai dadu mengetuk tombol throw salah satu ikan yang yang didapatkan.

  6. berada pada marker tersebut untuk dikait.

  Ikan dinyatakan terpancing apabila kail sudah menyentuh Setelah ikan berhasil dikait maka pengguna akan bagian replika layar mengetuk tombol reel secara berulang atau handphone . menekan tombol hold sesuai instruksi pada 7.

  Score ditambahkan apabila permainan. Ikan akan berhasil terpancing jika ikan terpancing.

  3 Mengakhiri Permainan berakhir apabila waktu health pada health bar berhasil mencapai nilai 0. permainan habis sebelum nilai minimal

  Pengguna akan mendapatkan skor 100 pada tiap terpenuhi atau nilai minimal ikan yang terpancing. sudah terpenuhi sebelum waktu habis.

  c. Resolution: Pada tiap level terdapat skor yang harus

  b. Playtesting Iterasi Pertama dicapai oleh pengguna sebelum waktu habis

  Playtesting dilakukan dengan tujuan untuk untuk dapat melewati level tersebut.

  mengetahui kesesuaian rules pada game yang sudah dirancang apakah sudah cukup

  4.4 Paper Prototyping menyenangkan untuk dimainkan.

  Menurut pengalaman pemain dalam Pada paper prototype akan dilakukan iterasi memainkan paper prototype iterasi pertama pada sebanyak mungkin untuk menemukan gameplay

  game AR Fishing ini, pemain merasa gameplay

  yang sesuai dengan perancangan konsep dan masih ada yang kurang. Ikan yang hanya satu tujuan pengembangan game. Pada tahap paper jenis dirasa agak membosankan. Waktu yang

  prototyping akan dilakukan playtesting untuk

  diberikan tidak mencukupi untuk mencapai nilai mengetahui apakah gameplay sudah sesuai minimal yang harus dicapai. dengan formal elements yang dirancang.

  c. Iterasi Kedua

  a. Iterasi Pertama

  Game ini mempunyai genre sports yang Game ini mempunyai genre sports yang

  dimainkan oleh satu orang. Pada iterasi kedua dimainkan oleh satu orang. Pada iterasi pertama

  game ini masih terinspirasi dari kegiatan game ini terinspirasi dari kegiatan memancing

  memancing sebagai olahraga, sehingga sebagai olahraga, sehingga peraturan yang peraturan yang diberlakukan untuk permainan diberlakukan untuk permainan ini akan dibuat ini akan dibuat sedikit menyerupai kegiatan sedikit menyerupai kegiatan memancing sebagai memancing sebagai olahraga. olahraga.

  Tabel 3 menunjukkan peraturan pada iterasi Tabel 2 menunjukkan peraturan pada iterasi kedua dalam paper prototype dari game AR pertama dalam paper prototype dari game AR Fishing .

  Fishing .

  Tabel 3. Peraturan iterasi kedua a.

  Terdapat waktu dan minimum score

  No Tahap Aturan

  dalam permainan

  1 Memulai 1.

  Pemain diberikan waktu b.

  Terdapat 3 tombol, throw, reel, dan permainan sebanyak 180 detik untuk

  hold yang dapat ditekan sesuai dihitung mundur. sequence 2.

  Pemain diberikan score c.

  Terdapat 4 jenis ikan yang memiliki minimal untuk dicapai score masing-masing. sebesar 500.

  2 Alur 1.

  Pemain mendapat replika permainan layar handphone yang

  5. IMPLEMENTASI dipasangi kail dan benang.

  5.1 Implementasi Prosedur 2.

  Terdapat ikan-ikan dari Semua prosedur dalam game dibuat beberapa jenis yang menggunakan bahasa pemrograman C# pada mempunyai score berbeda

  game engine Unity. Pada game berjudul AR

  ketika ditangkap, diantaranya.

  Fishing ini terdapat beberapa prosedur utama

  yaitu, pengaplikasian timer dan minimum score, Tuna memiliki score 100. menggunakan tombol throw, reel, dan hold Salmon memiliki score 200.

  Makarel memiliki score 0. sesuai sequence.

  Hiu memiliki score -100.

  3. Timer berjalan mundur ketika 1.

  Pengaplikasian Timer dan Minimum Score dimulai.

  4. Pemain mengaitkan kail dan Tabel 4. Timer dan minimum score benang pada ikan.

  5. Pemain menarik benang START dengan cara memutarkan

  IF playing benang pada jari satu persatu THEN GET Score putaran tergantung nilai dadu

  Timer = Time - deltaTime yang didapatkan.

  IF Timer=0

  IF ValScore < 500 6. Ikan dinyatakan terpancing

  THEN Game Over apabila kail sudah menyentuh ELSE bagian replika layar THEN Game Success handphone . END IF 7. ELSE

  Score ditambahkan sesuai degan jenis ikan apabila ikan END IF terpancing. ELSE

  END IF

  3 Mengakhiri Permainan berakhir apabila waktu END permainan habis sebelum nilai minimal terpenuhi atau nilai minimal

  2. Sequence Menangkap Ikan sudah terpenuhi sebelum waktu habis.

  Tabel 5. Sequence Menangkap Ikan

  d. Playtesting Iterasi Kedua

  IF Hook Thrown = TRUE Menurut pengalaman pemain dalam

  IF BottomLimitReached != TRUE memainkan paper prototype iterasi kedua pada

  THEN Hook move towards targeted position

  game AR Fishing ini, pemain merasa gameplay

  BottomLimitReached = TRUE lebih mudah dan menyenangkan. Dengan

  ELSE adanya penambahan gameplay seperti ikan-ikan

  IF Strike = TRUE THEN Reel = TRUE yang beragam dengan score masing-masing, dan

  ELSE IF Strike != TRUE penambahan waktu, pemain merasa permainan

  THEN Not Strike menjadi lebih mudah dan menarik. ELSE

  Karena permainan ini dinyatakan sudah

  IF GotFish != TRUE

  IF Reel = TRUE cukup menyenangkan, hasil dari paper

  IF Health > HalfHealth ini digunakan sebagai acuan untuk

  prototyping

  THEN Decrease Health implementasi game secara digital dan dari paper

  ELSE

  prototyping ini juga didapatkan kebutuhan

  IF HOLD1 != TRUE fungsional. Kebutuhan fungsional meliputi: THEN HoldTimer=3

  Reel != TRUE ELSE

  IF HOLD2 != TRUE & Health >

  dapat ditekan

  2. Hook terkena ikan

  Valid

  muncul menuju ke bawah, ke arah kolam ikan

  Hook

  muncul menuju ke bawah, ke arah kolam ikan

  Hook

  throw

  ikan muncul dan tombol reel muncul

  1. Tombol

  Status Valid

  No Kasus Uji Hasil yang diharapkan Hasil yang didapatkan

  Valid Tabel 7. Kasus uji sequence menangkap ikan

  apabila nilai minimal sudah tercapai setelah waktu berakhir

  game success

  Healthbar

  Healthbar

  THEN Decrease Health ELSE HOLD2 = TRUE &

  ikan berkurang senilai dua

  Valid

  hold

  Tombol

  hold

  4. Health ikan Tombol

  Valid

  Health

  ikan muncul dan tombol

  berkurang senilai dua

  Health ikan

  ditekan

  reel dapat

  3. Tombol

  muncul Valid

  reel

  apabila nilai minimal belum tercapai setelah waktu berakhir dan

  game over

  apabila nilai minimal sudah tercapai setelah waktu berakhir

  THEN ValScore += 0 BREAK

  game AR Fishing.

  1 Black box Testing Pengujian black box dilakukan dengan tujuan untuk mengamati hasil yang didapatkan dari data uji serta fungsional dari game yang sudah dikembangkan. Pada pengujian ini akan dilakukan dua pengujian yaitu pengujian aturan permainan dan sequence menangkap ikan dari

  Gambar 3. Tampilan Gameplay Screen 6.

  Gambar 3 menunjukkan tampilan yang muncul pada saat permainan dimainkan.

  BREAK

  CASE "4" THEN ValScore += -100

  BREAK CASE "3"

  Uji Hasil yang diharapkan

  CASE "2" THEN ValScore += 200

  THEN ValScore += 100 BREAK

  SWITCH (ikan) CASE "1"

  ELSE GotFish = TRUE READ ikan

  ELSE Reel != TRUE THEN Decrease HoldTimer

  Health = THEN HoldTimer=3 Reel != TRUE

  Tabel 6. Kasus uji aturan permainan No Kasus

  Hasil yang didapatkan Status Valid

  game success

  3. Waktu pada level 3 sebanya k 2 menit.

  apabila nilai minimal belum tercapai setelah waktu berakhir dan

  game over

  4. Nilai minima l 500 pada tiap level

  Valid

  Permainan berakhir apabila waktu habis

  Permainan berakhir apabila waktu habis

  Valid

  1. Waktu pada level 1

  Permainan berakhir apabila waktu habis

  Permainan berakhir apabila waktu habis

  2. Waktu pada level 2 2,5 menit.

  Valid

  Permainan berakhir apabila waktu habis

  Permainan berakhir apabila waktu habis

  3 menit.

5.2 Implementasi Game Screen

PENGUJIAN DAN ANALISIS

  bernilai setengah dari health maksimal ikan muncul dan tombol reel hilang muncul dan tombol

  Score tidak

  Score

  berkurang 100

  Score

  4. Ikan D berhasil tertangkap

  bertambah Valid

  Score tidak

  bertambah

  3. Ikan C berhasil tertangkap

  Valid Dari hasil pengujian black box ditemukan bahwa seluruh kasus uji mempunyai status valid sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan fungsional game AR Fishing bekerja sesuai kebutuhan.

  bertambah senilai 200 Valid

  Score

  bertambah senilai 200

  Score

  2. Ikan B berhasil tertangkap

  bertambah senilai 100 Valid

  Score

  bertambah senilai 100

  berkurang 100

  5.2 Usability Testing Usability testing dilakukan terhadap 5

  1. Ikan A berhasil tertangkap

  1. Permainan mudah untuk dipelajari

  Aspek Informasi 1

  marker

  6. Pemain dapat bergerak bebas saat memindai

  5. Interaksi di dalam permainan terkesan alami

  4. Aplikasi terstruktur dengan baik Aspek AR

  3. Mudah beradaptasi dengan permainan

  2. Mudah untuk berinteraksi dengan permainan

  Aspek Gameplay

  responden berdasarkan dari jurnal (Nielsen, 2000) yang menyatakan bahwa 5 penguji saja sudah cukup untuk melakukan pengujian.

  No. Pernyataan

  Tabel 9. Formulir usability testing

  5. Skala 5 menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan kuesioner Pernyataan kuesioner dibuat dengan mengacu kepada kuesioner yang digunakan pada jurnal pengembangan game ARZombie (Cordeiro et al., 2015). Penilaian pada kuesioner ini memiliki keterangan yaitu, STS atau Sangat Tidak Setuju, TS atau Tidak Setuju, RR atau Ragu-Ragu, S atau Setuju, dan SS atau Sangat Setuju. Formulir kuesioner untuk usability testing pada game AR Fishing ditunjukkan pada tabel 9.

  4. Skala 4 menyatakan setuju terhadap pernyataan kuesioner

  3. Skala 3 menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan kuesioner

  2. Skala 2 menyatakan tidak setuju dengan pernyataan kuesioner

  1. Skala 1 menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan kuesioner

  Kelima responden tersebut memiliki jangkauan umur antara 20-24 tahun. Responden mengisi kuesioner dengan memberi nilai pada masing- masing pertanyaan yang diujikan dengan menggunakan skala Likert. Nilai yang digunakan pada pengujian ini berkisar antara skala 1 sampai 5 yang memiliki pengertian sebagai berikut:

  Score

  Hasil yang didapatkan Status Valid

  reel hilang

  3 detik Ikan lepas setelah tombol tidak ditekan selama

  Health

  berkurang senilai dua

  Health ikan

  ditekan

  reel dapat

  7. Tombol

  3 detik Valid

  ditekan Ikan lepas setelah tombol tidak ditekan selama

  Valid

  hold tidak

  6. Tombol

  Valid

  Menunggu selama 3 detik untuk tombol reel muncul kembali

  3 detik untuk tombol reel muncul kembali

  ditekan Menunggu selama

  hold dapat

  5. Tombol

  ikan berkurang senilai dua

  8. Health ikan bernilai 0

  Tabel 8. Kasus uji score ikan No Kasus Uji Hasil yang diharapkan

  ditekan Menunggu selama

  bertambah Valid

  Score

  bertambah

  Score

  10. Ikan terpancing

  Valid

  Menunggu selama 3 detik untuk ikan dapat terpancing

  3 detik untuk ikan dapat terpancing

  hold dapat

  Tombol

  9. Tombol

  Valid

  reel hilang

  muncul dan tombol

  hold

  Tombol

  muncul dan tombol reel hilang

  hold

  7. Aspek visual melibatkan pengguna selama permainan berlangsung

  8. Aspek audio melibatkan pengguna selama permainan terkesan alami dan pengguna dapat permainan berlangsung bergerak bebas ketika memindai marker. Terdapat beberapa responden yang memilih

  9. Pengguna mengetahui informasi yang menjawab ragu-ragu dengan alasan bahwa tertera pada layar animasi pergerakan ikan pada game ini masih

  10. Pengguna mengetahui kegunaan informasi kurang terlihat nyata dan terdapat responden yang tertera pada layar yang masih awam dengan marker based

  Aspek Informasi 2 augmented reality.

  11. Komponen-komponen yang tertera pada layar sangat mengganggu 80%

  Aspek Deteksi dan Kontrol

  12. Marker mudah dideteksi 60%

  13. Pengguna mudah dalam memancing ikan 40% 20%

  80% 0%

  60% STS TS RR S SS

  40% Gambar 6. Grafik hasil kuesioner aspek

  20% informasi 1

  0% STS TS RR S SS

  Gambar 6 merupakan grafik aspek informasi 1 pada game AR Fishing. Mayoritas responden menyatakan setuju bahwa aspek audio dan

  Gambar 4. Grafik hasil kuesioner aspek

  visual melibatkan pengguna selama permainan game play

  berlangsung, pengguna mengetahui informasi yang tertera pada layar beserta kegunaannya. Gambar 4 menunjukkan grafik aspek

  Terdapat responden yang menyatakan ragu-ragu

  game play pada game AR Fishing. Dari gambar 3

  dikarenakan pengaturan audio masih belum ditemukan bahwa sebagian besar responden berfungsi dengan sempurna. setuju bahwa permainan mudah untuk dipelajari, dirasa mudah bagi pemain untuk berinteraksi

  100% dan beradaptasi dengan permainan, dan aplikasi terstruktur dengan cukup baik meskipun ada 80% beberapa yang menyatakan ragu-ragu.

  60% 40%

  80% 20%

  60% 0%

  40% STS TS RR S SS

  20% Gambar 7. Grafik hasil kuesioner aspek

  0% informasi 2

  STS TS RR S SS Gambar 7 merupakan grafik aspek informasi 2 pada game AR Fishing. Mayoritas responden

  Gambar 5. Grafik hasil kuesioner aspek AR menyatakan tidak setuju mengenai pernyataan komponen-komponen yang tertera pada layar

  Gambar 5 menunjukkan grafik aspek mengganggu responden ketika bermain.

  augmented reality pada game AR Fishing. Dari

  Terdapat responden yang menyatakan ragu-ragu grafik tersebut ditemukan bahwa sebagian besar dikarenakan healthbar ikan yang tidak responden setuju bahwa interaksi di dalam sepenuhnya menghilang ketika ikan belum

DAFTAR PUSTAKA

  terpancing Azuma, ronald., 1997. A Survey of Augmented Reality . Hughes Research Laboratories.

  100% California.

  80% Azuma, Ronald., Baillot, Yohan., Behringer,

  Reinhold., Feiner, Steven., Julier, Simon., 60%

  Macintyre, Blair., 2001. Recent Advances 40%

  in Augmented Reality . IEEE Computer

  20% Graphics and Applications.

  Cordeiro, D., Correia, N. dan Jesus, R., 2015.

  0% ARZombie: A Mobile Augmented Reality

  STS TS RR S SS Game with Multimodal Interaction.

  International Conference on Intelligent

  Gambar 8. Grafik hasil kuesioner aspek deteksi

  Technologies for Interactive

  dan kontrol , p.22 - 31.

  Entertainment (INTETAIN)

  Kaminsky, Peter., 2011. Fishing For Dummies Gambar 8 merupakan grafik aspek deteksi 2nd Edition . Indianapolis: Wiley. dan kontrol pada game AR Fishing. Dari gambar 8 ditemukan bahwa sebagian besar responden

  Lara, Ismael., 2016. Paper prototyping games tidak kesulitan dalam memindai marker, dan

  for learning . Tersedia di: pengguna mudah dalam memancing ikan..

  <http://ismaellara/paper-prototyping- s-for-learning/> [Diakses 20 Agustus

  game 7.

   KESIMPULAN

  2017] Nielsen, J., 2000. Why You Only Need to Test

  Game play dari game AR Fishing dapat with 5 Users . Tersedia di: <

  ditemukan dengan menggunakan metode https://www.nngroup.com/articles/why-

  iterative and rapid prototyping. Penggunaan

  you-only-need-to-test-with-5-users/> paper prototype pada perancangan memudahkan [Diakses 25 Desember 2017] penentuan rules pada permainan. Hasil

  Scott, Rogers., 2010. Level Up! The Guide to pengujian usability yang terkait dengan

  Great Video Game Design . Chichester: gameplay menunjukkan bahwa gameplay mudah

  Wiley. dipelajari oleh pemain dan pemain mudah untuk berinteraksi serta beradaptasi dengan game.

  Sefelin R., Tscheligi, M. and Giller, V., 2003. Teknologi augmented reality berbasis

  Paper prototyping

  • – what is it good for? a

  marker dapat diterapkan sebagai environment

  comparison of paper- and computer-based permainan. Dari hasil pengujian usability yang low-fidelity prototyping. CHI 2003: New terkait dengan penggunaan augmented reality

  Horizons , p.778-779.

  menunjukkan bahwa penggunaan augmented Wagner, D., 2007. Hanheld Augmented Reality.

  reality membuat interaksi pemain dan Graz: Graz University of Techology. environment dalam game terkesan alami dan

  Wardani, S., 2015. Pemanfaatan teknologi penggunaan perangkat mobile memudahkan

  Augmented Reality (AR) untuk pengenalan

  pemain untuk bergerak bebas pada saat aksara Jawa pada anak. Jurnal Teknologi, memindai marker.

  8(2), p.104-111. Hasil pengujian black box yang dilakukan Sudirman., H., 2012. Teknik Penangkapan Ikan. pada game AR Fishing menunjukkan bahwa Jakarta: Rineka Cipta. pada setiap kasus uji fungsional terdapat status valid, hal ini menunjukkan bahwa seluruh kebutuhan fungsional pada game ini sudah terpenuhi. Hasil dari usability testing menunjukkan bahwa sebagian besar responden menanggapi dan menerima game AR Fishing dengan baik.