Analisis Keuangan pabrik tahu (2)

JURNAL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT.

PEGADAIAN (PERSERO) DAN ANAK
PERUSAHAAN BERDASARKAN KEPMEN
BUMN NOMOR KEP-100/MBU/2002
(PERIODE 2011 – 2015)

HASIL ANALISIS DAN KOMENTAR

Hasil Analisis dan Komentar PT. Pegadaian (PERSERO).
Dari data laporan keuangan PT. Pegadaian (PERSERO) yang dianalisis serta
dikomentari, Kinerja Keuangan pada tahun 2011 sampai 2015 yaiu :



Rasio Profitabilitas
Pada 2012 nilai ROE mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar 0,41%, peningkatan ini disebabkan karena naiknya laba bersih ditahun
2012 dibandingkan dengan modal pada tahun yang sama. Sedangkan tahun 2013 mengalami
penurunan sebesar 2x lipat dari kenaikan pada 2012 yaitu sebesar 0.85 %. Tahun- tahun

berikutnya mengalami penurunan yang sangat drastis, yang berarti laba bersih yang didapat
dibandingkan dengan modal hanya 15 – 19 %, namun apabila dirata-ratakan terbantu oleh
tahun tahun sebelumnya, dan mendapatkan nilai rata-rata ROE sebesar 28,2 %, persentase
tersebut diubah dalam skor, dengan nilai skor 18 dari skor maksimal yang ditentukan 20
yang berarti masuk dalam kategori sehat.
Untuk ROI pada tahun 2011 – 2013 cukup stabil dengan mengalami kenaikan dan
penurunan 1% namun pada tahun 2013 – 2015 mengalami penurunan + 2%, mengidikasikan
mengalami penurunan dalam pengelolaan antara laba yang didapat dibandingkan dengan
total aktiva. Namun apabila dirata-ratakan mendapat nilai skor 12 dari skor maksimal 15
yang berarti dalam kategori sehat.
Jadi, penilaian untuk rasio profitabilitas mendapatkan penilaian bahwa kinerja
keuangan ROE dan ROI Perusahaan masih dalam kondisi sehat.

Rasio Likuiditas



Penilaian Rasio Likuiditas diambil dari Rasio Lancar (Current Ratio) dan Rasio Kas
(Cash Ratio). Untuk nilai rata-rata dari rasio lancar dari tahun 2011 – 2015 adalah 153,43%
yang berarti mendapat skor sempurna dari skor yang ditetapkan yaitu 5 dan mendapat

kategori Sangat Sehat. Artinya perusahaan mampu untuk membiayai hutang jangka pendek
atau hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancarnya, ini berarti perusahaan
memiliki asset lancar yang dapat segera diuangkan untuk membayar kewajiban/hutang
lancaranya.
Dari sisi penilaian rasio kas berbanding terbalik mendapatkan nilai rata-rata sebesar
2,71 % dengan skor 0 dari skor maksimal 5 dan mendapat kategori tidak sehat. Hal ini
berarti perusahaan tidak memiliki banyak kas untuk melunasi kewajiban lancar perusahaan.
Jadi, Kinerja Keuangan perusahaan dalam rasio likuiditas menunjukan kondisi tidak
sehat apabila harus memenuhi kewajiban lancarnya dengan kas, namun apabila
menggunakan rasio lancar perusahaan dinilai sangat sehat dan dapat memenuhi kewajiban
lancarnya.


Rasio Aktivitas
Penilaian Rasio Aktivitas diambil dari Rasio Total Asset Turn Over, Collect Periods,

Perputaran Persediaan. Untuk Rasio Total Aset Turn Over mendapatkan nilai rata-rata dari
tahun 2011 – 2015 sebesar 24,64 % , pada tahun 2011 – 2013 mengalami naik turun sebesar
+ 3%, sedangkan pada tahun 2013 – 2015 mengalami naik turun + 2 %. Bila dijadikan skor
adalah 2 dari maksimal skor yang ditentukan 5 yang berarti dalam kategori kurang sehat

karena total pendapatan dibandingkan total aktiva mengahsilkan hasil persentase yang
rendah.
Pada Collect Periods mendapakan nilai rata-rata 63,47 hari dalam skor 4,5 dari skor
maksimal 5 yang berarti masuk dalam kategori sehat, karena perusahaan cukup baik dalam
mengelola penjualannya produknya yaitu secara kredit.
Tingkat Perputaran Persediaan medapat nilai rata-rata 6,03 hari apabila dalam skor
yaitu 5 dari skor maksimal 5, yang berarti dalam kategori sangat sehat, karena kinerja dari
perusahaan dalam pengelolaan memutarkan persediaan produknya sangat baik.
Jadi, Aktivitas keuangan perusahaan berdasarkan rasio total asset turn over
menunjukan kinerja keuangan yang kurang sehat, karena lebih dari 80 % total aktiva adalah

pinjaman yang diberikan kepada nasabah dalam jangka waktu 4 bulan, hal tesebut
merupakan salah satu alasan mengapa nilai rasio total asset turn over rendah. Apabila dalam
Collect Periods menunjukan kinerja keuangan dalam kondisi yang sehat, dan perputaran
persediaan menunjukan kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi sangat sehat.


Rasio Solvabilitas
Penilaian Rasio Solvabilitas diambil dari Total Equity to Total Asset, dimana rasio
total modal sendiri terhadap total aktiva. Nilai rata-rata yang diperoleh pada tahun 20112015 yaitu 22,34%, bila dalam skor 7,25 dari maksimal skor 10. Berarti berada pada kategori

Cukup Sehat, karena sebagian besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan modal dari
pihak luar yaitu berupa pinjaman dari debitur.
Jadi Penilaian Rasio Solvabilitas perusahaan dinilai cukup sehat untuk memebuhi
kebutuhan, kewajiban, dan menutupi kekurangan dana.

Komentar :
Metode yang digunakan sudah mencakup dari analisis laporan keuangan, namun pada
metode tertentu seperti :


Rasio Profitabilitas tidak dilakukan perhitungan Margin laba



Rasio Solvabilitas tidak dilakukan perhitungan Total Debt to Equity Ratio (DER) dan
Total Debt to Asset Ratio (DAR).



Rasio Aktivitas tidak dilakukan perhitungan Fixed Asser Turn Over




Rasio Liquiditas tidak dilakukan perhitungan Quick Ratio.
Penentuan perhitungan skor dan penetapan skor tidak dijelaskan secara rinci

bagaimana menentukan maksimal skor dan perhitungan skor dari nilai rata-rata.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63