sistem informasi untuk ketahanan energi
“Membuat Sistem Informasi Mengenai Potensi Lahan Eksplorasi dan Eksploitasi
Migas untuk Mewujudkan Ketahanan Energi Migas”
Oleh :
1
Ahmad Arvy F1, Edward Wijaya1, Isna Uswatun Kh1
Mahasiswa Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta
Bertambahnya jumlah populasi di Indonesia mengakibatkan penggunaan energi
yang tak terbarukan meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari
berkembangnya teknologi, terutama di bidang transportasi yang memiliki nilai
konsumsi terbesar terhadap bahan bakar minyak. Dari informasi yang didapat, kedepan
bahan bakar minyak ini akan dikonversi ke bahan bakar gas. Sesuai dengan rencana dari
pemerintah mengenai penggunaan bahan bakar di Indonesia. Namun pihak pemerintah
telah memproyeksikan mengenai ketersediaan bahan bakar gas di Indonesia yang akan
menurun drastis diatas tahun 2020. Dari kesadaran ini, ketersediaan bahan bakar migas
sangatlah penting.
Indonesia sebenarnya memiliki berbagai macam alternatif sumber energi selain
bahan bakar migas. Akan tetapi, mayoritas penduduk Indonesia lebih memilih
menggunakkan bahan bakar migas yang lebih mudah ditemukan di pasaran
dibandingkan dengan sumber energi alternatif lainnya. Dalam pembangunan
perekonomian negara pun sumber energi tak terbarukan ini masih menjadi primadona
yang memberikan kontribusi yang besar sampai saat ini. Maka mau tidak mau
pemerintah harus menyediakan sumber energi migas yang cukup agar aktifitas
masyarakat dapat terus berjalan.
Agar sumber energi ini dapat terus dipertahankan ketersediaannya, maka harus
terus dilakukan eksplorasi serta eksploitasi sumber migas. Dalam pelaksanaanya,
eksplorasi dan eksploitasi tersebut harus dilakukan secara efisien dan efektif. Untuk
mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang sesuai harapan, diperlukan penerapan
berbagai macam disiplin ilmu yang saling terkait.
Dalam pencarian sumber energi baru, harus dilakukan dengan persiapan yang
matang mengingat resikonya yang tinggi. Resiko tersebut dapat diminimalisir dengan
penggunaan teknologi yang mumpuni. Semakin canggih teknologi yang digunakan,
maka resiko kerugian semakin kecil. Akan tetapi penggunaan teknologi yang canggih
dapat berimbas pada bengkaknya biaya pengeluaran dalam proses eksplorasi maupun
1
eksploitasi sumber energi migas baru. Maka sering timbul 3 istilah dalam dunia
eksplorasi dan eksploitasi migas yaitu high risk, high tech, dan high cost.
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menemukan lahan baru
sumber energi ini. Salah satunya dengan menggunakan survei seismik. Hingga saat ini
survei seismik merupakan survei yang paling efektif di Indonesia untuk menemukan
lokasi sumber migas baru. Pada dasarnya survei seismik dilakukan dengan
memanfaatkan getaran untuk mendapatkan informasi kebumian yang diinginkan.
Sayangnya, keterbatasan sarana untuk melakukan survei ini di lapangan menjadi
masalah utama di Indonesia. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan dukungan dari
pemerintah maupun dukungan investor yang mau menanamkan investasinya pada
kegiatan ini. Selanjutnya, perlu diadakan upaya untuk meningkatkan aktifitas yang
berfokus pada eksplorasi dan eksploitasi sektor migas di Indonesia.
survei seismik memerlukan data-data kebumian, data ini diperoleh dari
pengamatan awal yang terpisah dengan pelaksanaan survei . Data-data yang dimaksud
salah satunya adalah data anomali gaya berat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan data ini maka dapat dianalisis sebagai indikasi adanya cekungan dan sesar
batuan yang berada jauh di dalam tanah. Secara teori di dalam cekungan dan sesar
batuan ini terdapat banyak sekali sumber hidrokarbon yang tersedia. Dengan analisis
tersebut maka nantinya dapat diprediksi wilayah-wilayah di indonesia yang kaya akan
sumber migas, baik di darat maupun di laut. Tidak jarang para pemburu atau investor
minyak bumi memerlukan data ini sebagai interpretasi awal potensi penggalian lahan
migas.
Namun pengamatan data anomali gayaberat ini masih tidak teratur, posisinya di
permukaan bumi belum jelas, dan tidak sistematik. Jadi terkesan tidak informatif dan
membingungkan, meskipun pada dasarnya hanya sebuah “estimasi”, namun
ketersediaan data ini sangat penting untuk acuan awal eksplorasi sumber migas. Selain
itu dengan tersedianya data ini secara informatif, maka aktifitas eksplorasi dan
eksploitasi yang akan dilakukan tadi bisa terlaksana. Oleh karena itu, dibuatlah sistem
informasi dengan metode SIG sebagai alat untuk menyediakan data ini secara
informatif.
SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu sistem yang mampu
memberikan informasi kebumian suatu wilayah di permukaan bumi secara interaktif dan
2
informatif. Dengan pembuatan SIG diharapkan survei yang dilakukan menjadi lebih
terorganisir, sehingga tingkat kesuksesan pencarian sumber energi baru dapat
ditingkatkan. Hal ini dapat tercapai apabila SIG yang dibuat memuat informasiinformasi yang sesuai dengan kebutuhan survei. Dalam sistem informasi ini akan
disajikan informasi mengenai anomali gaya berat terhadap wilayah atau zone dalam
UTM (Universal Transverse Mercator) di Indonesia sebagai contoh. Selanjutnya dapat
dilakukan pemilihan secara selektif mengenai wilayah yang berpotensi maupun tidak.
Bila informasi ini telah tersaji dengan baik, selanjutnya bisa menjadi sumber
inspirasi untuk penelitian lebih lanjut sampai eksekusinya berupa kegiatan eksplorasi
dan eksploitasi. Ibarat iklan dari sebuah produk yang ingin dipasarkan pada masyarakat,
informasi tadi bisa menjadi alat untuk menarik perhatian pemerintah maupun investor.
Namun, perlu diperhatikan bahwa data yang diisikan haruslah akurat dan saling
melengkapi dalam analisis SIG ini. Karena, selain data anomali gayaberat tadi, masih
banyak lagi data-data yang bisa dihasilkan dari cabang keilmuan lain yang terkait untuk
memperkuat hasil analisis.
3
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi.I, Setyanta B dkk, 2010. Delineasi Cekungan Sedimen Sumatra Selatan
Berdasarkan Analisis Gaya Berat. Pusat Survei Geologi : Bandung
Widianto, Eko. 2008. Penentuan Konfigurasi Struktur Batuan Dasar Dan Jenis
Cekungan Dengan Data Gayaberat Serta Implikasinya Pada Target Eksplorasi Minyak
dan Gas Bumi di Pulau Jawa . Disertasi : ITB Bandung
http:// 1911/1818-pertamina-ep-survei-seismik-2d-di-cilacap-barat.html
http://hairudin-karyaanakbangsa.blogspot.com/2012/04/geodesi-dan-peranannya-dalamindustri.html
4
Biodata 1
Nama
: Ahmad Arvy Fachrully
Jurusan/ Angkatan
: Teknik Geodesi/ 2010
Fakultas/ universitas
: Teknik/ Universitas Gadjah Mada
Tempat Tanggal Lahir
: Garut, 16 Desember 1992
Alamat Asal
: Jalan Ciledug 221 Garut 44112
Alamat Yogya
: Jalan Monjali 56, Sleman
Email
: [email protected]
Biodata 2
Nama
: Edward Wijaya
Jurusan/ Angkatan
: Teknik Geodesi/ 2010
Fakultas/ universitas
: Teknik/ Universitas Gadjah Mada
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 01 Juli 1992
Alamat Asal
: Perum Bawen Bukit Permaif F.46
Alamat Yogya
: Jl. Gejayan GG. Jembatan Merah iv
Email
: [email protected]
Biodata 3
Nama
: Isna Uswatun Khasanah
Jurusan/ Angkatan
: Teknik Geodesi/ 2010
Fakultas/ universitas
: Teknik/ Universitas Gadjah Mada
Tempat Tanggal Lahir
: Banyumas, 31 Agustus 1992
Alamat Asal
: Karangsari, rt 02/04 Kebasen, Banyumas Jawa Tengah
Alamat Yogya
: Pogung Dalangan, SIA XVI/X/26B Sinduadi, Mlati,
Sleman, Yogyakarta
Email
: [email protected]
5
Migas untuk Mewujudkan Ketahanan Energi Migas”
Oleh :
1
Ahmad Arvy F1, Edward Wijaya1, Isna Uswatun Kh1
Mahasiswa Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta
Bertambahnya jumlah populasi di Indonesia mengakibatkan penggunaan energi
yang tak terbarukan meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari
berkembangnya teknologi, terutama di bidang transportasi yang memiliki nilai
konsumsi terbesar terhadap bahan bakar minyak. Dari informasi yang didapat, kedepan
bahan bakar minyak ini akan dikonversi ke bahan bakar gas. Sesuai dengan rencana dari
pemerintah mengenai penggunaan bahan bakar di Indonesia. Namun pihak pemerintah
telah memproyeksikan mengenai ketersediaan bahan bakar gas di Indonesia yang akan
menurun drastis diatas tahun 2020. Dari kesadaran ini, ketersediaan bahan bakar migas
sangatlah penting.
Indonesia sebenarnya memiliki berbagai macam alternatif sumber energi selain
bahan bakar migas. Akan tetapi, mayoritas penduduk Indonesia lebih memilih
menggunakkan bahan bakar migas yang lebih mudah ditemukan di pasaran
dibandingkan dengan sumber energi alternatif lainnya. Dalam pembangunan
perekonomian negara pun sumber energi tak terbarukan ini masih menjadi primadona
yang memberikan kontribusi yang besar sampai saat ini. Maka mau tidak mau
pemerintah harus menyediakan sumber energi migas yang cukup agar aktifitas
masyarakat dapat terus berjalan.
Agar sumber energi ini dapat terus dipertahankan ketersediaannya, maka harus
terus dilakukan eksplorasi serta eksploitasi sumber migas. Dalam pelaksanaanya,
eksplorasi dan eksploitasi tersebut harus dilakukan secara efisien dan efektif. Untuk
mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang sesuai harapan, diperlukan penerapan
berbagai macam disiplin ilmu yang saling terkait.
Dalam pencarian sumber energi baru, harus dilakukan dengan persiapan yang
matang mengingat resikonya yang tinggi. Resiko tersebut dapat diminimalisir dengan
penggunaan teknologi yang mumpuni. Semakin canggih teknologi yang digunakan,
maka resiko kerugian semakin kecil. Akan tetapi penggunaan teknologi yang canggih
dapat berimbas pada bengkaknya biaya pengeluaran dalam proses eksplorasi maupun
1
eksploitasi sumber energi migas baru. Maka sering timbul 3 istilah dalam dunia
eksplorasi dan eksploitasi migas yaitu high risk, high tech, dan high cost.
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menemukan lahan baru
sumber energi ini. Salah satunya dengan menggunakan survei seismik. Hingga saat ini
survei seismik merupakan survei yang paling efektif di Indonesia untuk menemukan
lokasi sumber migas baru. Pada dasarnya survei seismik dilakukan dengan
memanfaatkan getaran untuk mendapatkan informasi kebumian yang diinginkan.
Sayangnya, keterbatasan sarana untuk melakukan survei ini di lapangan menjadi
masalah utama di Indonesia. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan dukungan dari
pemerintah maupun dukungan investor yang mau menanamkan investasinya pada
kegiatan ini. Selanjutnya, perlu diadakan upaya untuk meningkatkan aktifitas yang
berfokus pada eksplorasi dan eksploitasi sektor migas di Indonesia.
survei seismik memerlukan data-data kebumian, data ini diperoleh dari
pengamatan awal yang terpisah dengan pelaksanaan survei . Data-data yang dimaksud
salah satunya adalah data anomali gaya berat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan data ini maka dapat dianalisis sebagai indikasi adanya cekungan dan sesar
batuan yang berada jauh di dalam tanah. Secara teori di dalam cekungan dan sesar
batuan ini terdapat banyak sekali sumber hidrokarbon yang tersedia. Dengan analisis
tersebut maka nantinya dapat diprediksi wilayah-wilayah di indonesia yang kaya akan
sumber migas, baik di darat maupun di laut. Tidak jarang para pemburu atau investor
minyak bumi memerlukan data ini sebagai interpretasi awal potensi penggalian lahan
migas.
Namun pengamatan data anomali gayaberat ini masih tidak teratur, posisinya di
permukaan bumi belum jelas, dan tidak sistematik. Jadi terkesan tidak informatif dan
membingungkan, meskipun pada dasarnya hanya sebuah “estimasi”, namun
ketersediaan data ini sangat penting untuk acuan awal eksplorasi sumber migas. Selain
itu dengan tersedianya data ini secara informatif, maka aktifitas eksplorasi dan
eksploitasi yang akan dilakukan tadi bisa terlaksana. Oleh karena itu, dibuatlah sistem
informasi dengan metode SIG sebagai alat untuk menyediakan data ini secara
informatif.
SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu sistem yang mampu
memberikan informasi kebumian suatu wilayah di permukaan bumi secara interaktif dan
2
informatif. Dengan pembuatan SIG diharapkan survei yang dilakukan menjadi lebih
terorganisir, sehingga tingkat kesuksesan pencarian sumber energi baru dapat
ditingkatkan. Hal ini dapat tercapai apabila SIG yang dibuat memuat informasiinformasi yang sesuai dengan kebutuhan survei. Dalam sistem informasi ini akan
disajikan informasi mengenai anomali gaya berat terhadap wilayah atau zone dalam
UTM (Universal Transverse Mercator) di Indonesia sebagai contoh. Selanjutnya dapat
dilakukan pemilihan secara selektif mengenai wilayah yang berpotensi maupun tidak.
Bila informasi ini telah tersaji dengan baik, selanjutnya bisa menjadi sumber
inspirasi untuk penelitian lebih lanjut sampai eksekusinya berupa kegiatan eksplorasi
dan eksploitasi. Ibarat iklan dari sebuah produk yang ingin dipasarkan pada masyarakat,
informasi tadi bisa menjadi alat untuk menarik perhatian pemerintah maupun investor.
Namun, perlu diperhatikan bahwa data yang diisikan haruslah akurat dan saling
melengkapi dalam analisis SIG ini. Karena, selain data anomali gayaberat tadi, masih
banyak lagi data-data yang bisa dihasilkan dari cabang keilmuan lain yang terkait untuk
memperkuat hasil analisis.
3
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi.I, Setyanta B dkk, 2010. Delineasi Cekungan Sedimen Sumatra Selatan
Berdasarkan Analisis Gaya Berat. Pusat Survei Geologi : Bandung
Widianto, Eko. 2008. Penentuan Konfigurasi Struktur Batuan Dasar Dan Jenis
Cekungan Dengan Data Gayaberat Serta Implikasinya Pada Target Eksplorasi Minyak
dan Gas Bumi di Pulau Jawa . Disertasi : ITB Bandung
http:// 1911/1818-pertamina-ep-survei-seismik-2d-di-cilacap-barat.html
http://hairudin-karyaanakbangsa.blogspot.com/2012/04/geodesi-dan-peranannya-dalamindustri.html
4
Biodata 1
Nama
: Ahmad Arvy Fachrully
Jurusan/ Angkatan
: Teknik Geodesi/ 2010
Fakultas/ universitas
: Teknik/ Universitas Gadjah Mada
Tempat Tanggal Lahir
: Garut, 16 Desember 1992
Alamat Asal
: Jalan Ciledug 221 Garut 44112
Alamat Yogya
: Jalan Monjali 56, Sleman
: [email protected]
Biodata 2
Nama
: Edward Wijaya
Jurusan/ Angkatan
: Teknik Geodesi/ 2010
Fakultas/ universitas
: Teknik/ Universitas Gadjah Mada
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 01 Juli 1992
Alamat Asal
: Perum Bawen Bukit Permaif F.46
Alamat Yogya
: Jl. Gejayan GG. Jembatan Merah iv
: [email protected]
Biodata 3
Nama
: Isna Uswatun Khasanah
Jurusan/ Angkatan
: Teknik Geodesi/ 2010
Fakultas/ universitas
: Teknik/ Universitas Gadjah Mada
Tempat Tanggal Lahir
: Banyumas, 31 Agustus 1992
Alamat Asal
: Karangsari, rt 02/04 Kebasen, Banyumas Jawa Tengah
Alamat Yogya
: Pogung Dalangan, SIA XVI/X/26B Sinduadi, Mlati,
Sleman, Yogyakarta
: [email protected]
5