Analisis Karakteristik pengguna Perjalanan Penump

Seminar Nasional Transportasi, Infrastruktur, dan Lingkungan, 2016

Analisis Karakteristik Perjalanan Penumpang
Bus Rapid Trans Mamminasata
Syafruddin Rauf a*, Dance Runtulalo
a

Prodi Teknik Sipil UNHAS, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, Indonesia
Prodi Teknik Sipil UNHAS, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, Indonesia

Abstract
Bus Rapid Trans Mamminasata di Kota Makassar kini telah menjadi salah satu alternative transportasi umum bagi masyarakat karena itu perlu
diketahui karakteristik perjalanan penumpang untuk menjawab tantangan – tantangan bagi penyelenggaraan Bus Rapid Trans Mamminasata
sehingga dapat dilakukan pembenahan dan perbaikan dari segi pelayanan untuk konsumennya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah
mengidentifikasi (OD) tujuan perjalanan penumpang Bus Rapid Trans Mamminasata, dan menilai tingkat kepuasan penumpang dari segi
fasilitas dan kinerja Bus Rapid Trans Mamminasata. Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuisioner dilapangan pada penumpang Bus Rapid
Trans Mamminasata. Metodologi yang digunakan pada pengambilan sampel adalah sample random sampling dengan jumlah sampel yang
diperlukan adalah 168 responden yang bersedia mengisi angket kuisioner, 94 orang diantaranya sebagai responden kuisioner Karakteristik
Penumpang Rute Mall Panakukang – Lapangan Karebosi, 56 orang lainnya sebagai responden Karakteristik Penumpang Rute Simpang 5
Bandara – Terminal Baru Sungguminasa dan 18 orang lainnya sebagai responden Karakteristik. Variabel pengamatan terdiri dari tiga bagian,
yaitu karakteristik sosiodemografi, karakteristik perjalanan dan pendapat penumpang tentang kinerja dan fasilitas bus. Dari hasil kuisioner

dapat diusulkan suatu rekomendasi peningkatan atau perbaikan pelayanan penumpang bus, kepada Perum Damri Cabang Kota Makassar selaku
operator Bus Rapid Trans Mamminasata.
Keywords: Karakteristik Perjalanan, Kinerja Bus Transit, Makassar

1. Pendahuluan
Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia yang sangat penting. Mobilitas yang sangat cepat dari
masyarakat baik yang tinggal di desa maupun di kota membutuhkan alat-alat transportasi untuk membantu kelangsungan hidup
mereka. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya jasa transportasi, Departemen Perhubungan menyediakan berbagai
macam fasilitas transportasi baik jalur darat, jalur laut, maupun jalur udara. Perusahaan jasa transportasi adalah suatu unit
kegiatan ekonomi yang terletak pada suatu tempat tertentu yang menyediakan jasa angkutan penumpang, dan atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor melalaui darat, air maupun
udara dengan mendapat balas jasa. Dapat dikatakan jasa transportasi pada saat ini merupakan suatu sarana yang sangat
dibutuhkan bagi berbagai sendi kehidupan.
Di era pembangunan yang semakin berkembang, industri manufaktur dan jasa di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan
yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang
terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada
konsumen sebagai tujuan utama. Perusahaan harus menawarkan kepada pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih
tinggi, dengan mutu lebih baik, harga lebih murah, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik daripada pesaingnya.
Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia yang sangat penting. Mobilitas yang sangat cepat dari
masyarakat baik yang tinggal di desa maupun di kota membutuhkan alat-alat transportasi untuk membantu kelangsungan hidup

mereka. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya jasa transportasi, Departemen Perhubungan menyediakan berbagai
macam fasilitas transportasi baik jalur darat, jalur laut, maupun jalur udara. Perusahaan jasa transportasi adalah suatu unit
kegiatan ekonomi yang terletak pada suatu tempat tertentu yang menyediakan jasa angkutan penumpang, dan atau barang dari
suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor melalaui darat, air maupun
udara dengan mendapat balas jasa. Dapat dikatakan jasa transportasi pada saat ini merupakan suatu sarana yang sangat
dibutuhkan bagi berbagai sendi kehidupan.
Kota Makassar kini telah berkembang pesat menjadi kota metropolitan yang mengakibatnya tingginya aktifitas di bandara,
baik itu untuk bisnis, keluarga, maupun sekedar berwisata, sehingga kebutuhan akan transportasi dari bandara menuju ke kota
semakin dibutuhkan untuk mempermudah masyarakat Makassar dalam menunjang segala kebutuhan mobilitasnya. Oleh karena
* Corresponding author. Tel.: +062-081242167733
E-mail address: [email protected]

itu dioperasikanlah Bus Rapid Trans Mamminasata. Selain itu tujuan dikembangkannya Bus Rapid Trans Mamminasata adalah
dalam rangka menyediakan pelayanan angkutan umum dari atau ke bandara yang terjangkau bagi setiap kalangan masyarakat.
1.1.Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :




Menganalisis Karakteristik Perjalanan penumpang angkutan umum Bus BRT Mamminasata di Kota Makassar.
Menganalisis kinerja fasilitas Bus BRT Mamminasata

2. Tinjauan Pustaka
2.1. Angkutan Penumpang

Definisi angkutan dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang
Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Kota dalam Trayek Tetap dan Teratur tahun 2002 adalah sebagai
berikut :
Angkutan didefinisikan sebagai pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
kendaraan.

Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk digunakan oleh umum dengan dipungut
bayaran.
 Angkutan kota adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah kota dengan menggunakan mobil bus
umum dan/atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek tetap dan teratur.
 Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya delapan tempat duduk, tidak
termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
 Mobil Penumpang Umum (MPU) adalah mobil penumpang yang digunakan sebagai kendaraan umum.
 Mobil bus kecil adalah mobil bus yang dilengkapi sekurang-kurangnya sembilan sampai dengan sembilan belas tempat

duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi.
 Mobil bus sedang adalah mobil bus yang dilengkapi sekurang-kurangnya dua puluh sampai dengan tiga puluh tempat
duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi.
 Mobil bus besar adalah mobil bus yang dilengkapi sekurang-kurangnya tiga puluh satu tempat duduk, tidak termasuk
tempat duduk pengemudi.
 Armada adalah aset berupa kendaraan mobil bus/MPU yang dipertanggungjawabkan perusahaan, baik yang dalam
keadaan siap guna maupun dalam konservasi.
Salah satu arahan kebijakan dalam pengembangan angkutan massal adalah Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) yang
tertib, aman, lancar, nyaman, dan efisien agar menarik bagi pengguna jasa angkutan, sehingga diharapkan dapat menarik
pengguna angkutan pribadi menjadi pengguna angkutan umum, mengurangi pertumbuhan armada angkutan umum (khususnya
ukuran kecil dan sedang)
Daerah cakupan sistem menciptakan efektivitas dan efisiensi pengoperasian. angkutan umum massal dapat dibedakan menjadi
tiga kelas menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di
Wilayah Kota dalam Trayek Tetap dan Teratur tahun 2002, yaitu :





Angkutan jalan raya (street car), menggunakan jalan raya, campuran antara lalu lintas umum dan pribadi. Contoh : bus

kota.
Angkutan semi cepat (semi rapid transit), masih menggunakan jalan raya tetapi sebagian besar sudah terpisah dari lalu
lintas pribadi. Contoh : Bus Rapid Transit.
Analisa Kinerja Angkutan Umum Menurut Standard Pelayanaan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK Dirjen
687/2002). Dalam Standart Palayanaan AngkutanUmum di Indonesia terdapat beberapa persyaratan, diantaranya:
o Faktor muat (load factor) pada jam sibuk,merupakan rasio dari jumlah pengguna angkutan umum terhadap kapasitas
tempat duduk yang tersedia pada jam sibuk. Faktor muat (load factor) di luar jam sibuk,merupakan rasio dari jumlah
pengguna angkutan umum terhadap kapasitas tempat duduk yang tersedia di luar jam sibuk.
o Waktu tunggu rata-rata 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit. Waktu tunggu angkutan umum diasumsikan adalah
setengahdari headway
o Jarak pencapaian halte 300-500 meter (di pusat kota), dan 500-1000 meter (di pinggiran kota)
o Pergantian rute dan moda pelayanaan, jumlah pergantian rata-rata 0-1 kali, maksimal sebanyak 2 kali. waktu yang
dibutuhkan bus DAMRI untuk memberikan pelayanan kepada pengguna mulai dari awal hinga akhir operasi.

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

o

Lama perjalanaan ke dan dari tempat tujuan setiap hari rata-rata 1- 1,5 jam, maksimum 2–3 jam. kecepatan perjalanan
(km/jam), adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu trayek dari awal sampai akhir dan waktu yang

dibutuhkan untuk menempuh satu kilometer dari panjang trayek, satuan yang digunakan menit/km.

Menurut World Bank kinerja angkutan umum harus dapat memenuhi persyaratan berikut, diantaranya:
 Frekuensi
Frekuensi rata-rata 3-6 kendaraan/jam danminimum frekuensi adalah 1,5 kendaraan/jam. jumlah bus DAMRI
yangberoperasi selama waktu antara tertentu.Dalam perhitungan selanjutnya digunakan satuan kendaraan/jam yang
berarti jumlah bus yang beroperasi melewati titik tertentu selama satu jam.
 Waktu Antara (Headway)
Waktu antara/headway , adalah interval waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bus DAMRI satu ke bus berikutnya.
Satuan waktu yang digunakan adalah menit. Tingkat perpindahan rata-rata adalah 0-1 kali, dan maksimum perpindahan
adalah 2 kali
 Waktu tunggu rata-rata 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit.
Waktu tunggu angkutan umum diasumsikan adalah setengah dari headway
 Waktu Perjalanaan
Waktu perjalanaan rata-rata adalah 1-1,5jam, maksimum waktu perjalanan adalah 2 jam.

2.2. ` Karakteristik Pengguna Bus Rapid Trans Mamminasata

Karakteristik angkutan umum secara garis besar terbagi atas karakteristik sosio demografi dan karakteristik perjalanan
penumpang. Berikut beberapa variabel yang berkaitan dengan karakteristik sosio demografi dan karakteristik perjalanan

pengguna Bus Rapid Trans Mamminasata:
 Karakteristik sosio demografi penumpang diperlukan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan
antara konsumen atau dalam hal ini penumpang dengan penilaian terhadap atribut atribut penilaian pada kuisioner.
Karakteristik penumpang yang beragam akan mempengaruhi pola pikir penumpang terhadap tingkat kepentingan maupun
tingkat kinerja layanan terhadap atribut yang ditawarkan. 168 responden yang bersedia mengisi angket kuisioner, 94
orang diantaranya sebagai responden kuisioner Karakteristik Penumpang Rute Mall Panakukang – Lapangan Karebosi, 56
orang lainnya sebagai responden Karakteristik Penumpang Rute Simpang 5 Bandara – Terminal Baru Sungguminasa dan
18 orang lainnya sebagai responden Karakteristik Penumpang Rute Terminal Daya – Terminal Maros .Karakteristik
umum responden dalam kajian ini dapat ditunjukan dari usia, jeniskelamin, pekerjaan, penghasilan perbulan, jumlah
anggota keluarga, status dalam keluarga dll. Beberapa atribut yang penting tentang karakteristik penumpang adalah
sebagai berikut:
 Pendidikan terakhir, atribut ini dibutuhkan untuk meninjau penumpang Bus Rapid Trans Mamminasata dari aspek
pendidikannya.
 Tingkat Pendapatan, sangat berhubungan dengan karakteristik pengguna kereta komuter karena biasanya semakin tinggi
tingkat pendapatan seseorang semakin kecil minat mereka untuk menggunakan angkutan umum.
 Usia, faktor usia juga mempengaruhi karakteristik pengguna Bus Rapid Trans Mamminasata, karena biasanya dengan
bertambahnya usia seseorang maka semakin malas menggunakan angkutan umum; terutama angkutan umum yang
mengangkut dalam jumlah besar seperti BRT karena pertimbangan beberapa hal, antara lain rasa tidak nyaman jika harus
berdesakan dengan penumpang yang lain.
 Jenis Kelamin, pengguna angkutan umum kebanyakan dari kaum wanita. Hal ini bisa disebabkan karena peran sosial

seorang wanita; wanita lebih suka bekerja di rumah sebagai ibu rumah tangga, wanita cenderung mendapatkan gaji yang
lebih rendah daripada pria dan juga kebanyakan dari mereka tidak bisa mengemudi. Namun semua itu bisa berubah
seiring dengan perkembangan jaman.
 Jenis Pekerjaan, dengan mengetahui jenis pekerjaan pengguna Bus Rapid Trans Mamminasata maka bisa diketahui
apakah mayoritas pengguna berasal dari golongan pelajar, mahasiswa, pegawai negeri sipil, ibu rumah tangga dan lainlain. Umumnya seseorang dengan jenis pekerjaan/jabatan yang sudah mapan cenderung untuk lebih memilih
menggunakan mobil pribadi daripada angkutan umum.
 Kedudukan/status dalam keluarga, berdasarkan survey, penumpang yang dominan untuk adalah perempuan,
2.3. Karakterisitik Perjalanan penumpang

Karakteristik perjalanan penumpang menurut point-point yang penting dapat ditinjau dari aspek-aspek dibawah ini:
 Tujuan Perjalanan, untuk tujuan perjalanan penumpang yang lebih dominan adalah mall.
 Maksud perjalanan, tiap penumpang mempunyai maksud perjalanan yang berbeda-beda, aday yang bertujuan untuk
bekerja, untuk bersekolah/kuliah atau bahkan ada yang hanya untuk rekreasi/hiburan.

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]











Waktu Perjalanan, jumlah perjalanan terbesar biasanya terjadi pada saat jam puncak (peak hour), yaitu pada saat jam
kerja. Oleh karena itu penggunaan kendaraan pribadi maupun angkutan umum menjadi lebih bersaing selama jam puncak.
Sehingga hal ini mengakibatkan jalanan menjadi padat dan pelaku perjalanan berupaya mencari moda transportasi
alternatif yang bisa menghemat waktu tempuh.
Jarak, dalah hal ini jarak sangat mempengaruhi keputusan penumpang dalam memilih Bus Rapid Trans Mamminasata
sebagai sarana transportasinya.
Moda yang digunakan oleh penumpang baik sebelum menggunakan Bus Rapid Trans Mamminasata maupun setelah turun
dari bus.
Biaya yang dikeluarkan baik sebelum dan sesdudah menggunakan Bus Rapid Trans Mamminasata, aspek ini jelas akan
mempengaruhi keputusan penumpang karena pada hakikatnya penumpang akan mencari moda transportasi yang sesuai
dengan budget mereka.
Waktu menunggu bus adalah aspek yang sangat penting dala hal ini karena demi kenyamanan penumpang diharapkan
pihak penyedia jasa dapat memberi waktu tunggu Bus yang sesuai dengan ketetapan atau aturan waktu tunggu
kendaraan umum.


2.4. Analisis Kinerja Bus Rapid Trans Mamminasata menurut penumpang

Kinerja dari Brt Mamminasta ini ditinjau dari segi kenyamanan, kemanan, keselamatan, kondisi lokasi menunggu bus, tarif
bus, waktu tempuh dan kemudahan mendapatkan angkutan ini.
 Waktu tempuh perjalanan adalah atribut yang menunjukkan kesesuaian Brt Mamminasata dalam menempuh perjalanan
antara halte awal ke lokasi tujuan penumpang menurut tanggapan pengguna atau dalam hal ini diketahui juga sebagai
penumpang.
 Kecepatan angkutan adalah atribut yang menunjukkan kesesuaian kondisi kecepatan Bus Rapid Trans Mamminasata di
jalan raya terhadap standar operasionalnya sendiri.
 Kemudaha nmendapatkan angkutan/Waktu tunggu shelter adalah atribut yang menunjukkan skala kepuasan untuk
lamanya waktu yang dibutuhkan oleh penumpang untuk menunggu bus yang ditujuinya.
 Harga tiket adalah atribut yang menunjukkan skala kesesuaian yang telah diterima dan dirasakan penumpang saat ini
dibandingkan dengan harga yang harus dia dibayar untuk menikmati layanan tersebut.
 Keamanan dan keselamatan adalah atribut yang menunjukkan seberapa ideal keamanan dan keselamatan penumpang
dalam menikmati layanan Brt Mamminasata dimulai dari cara supir mengemudikan bus, kelayakan kendaraan untuk
beroperasi dan ada petugas untuk mengawasi suasana penumpang di dalam bus.
 Kenyamanan, adalah atribut yang menunjukkan seberapa nyaman penumpang selama menggunakan Brt Mamminasata
seperti kenyamanan tempat duduk maupun kenyamanan untuk tidak terganggu oleh penumpang lainnya.
 Lokasi Stasiun/shelter berpengaruh terhadap operasional Brt mamminasata; sebab penempatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat umum berarti pelayanan Brt Mamminasata menjadi optimal. Sedangkan arah perjalanan

berpengaruh terhadap tujuan perjalanan pengguna karena biasanya tujuan perjalanan adalah menuju ke daerah pusat bisnis
(CBD).
3. Metodologi Penelitian
Proses pengumpulan data bagi suatu studi perencanaan transportasi pada dasarnya bukan merupakan prosedur yang
sembarangan, tetapi merupakan sekumpulan langkah-langkah yang beruntun dan terkait satu dengan yang lainnya dengan hasil
akhir untuk mendapatkan data yang diinginkan. Hal ini perlu disadari agar pengumpulan data dapat dilakukan secara efisien dan
efektid sehingga data dapat digunakan secara optimal.
Secara garis besar prosedur penelitian disajikan dalam gambar 1. Survey dilakukan di Brt Mamminasata koridor 2,3 dan 4 dengan
cara menyebarkan kuisoner secara acak selama 9 hari, yaitu 6 hari kerja dan 3 hari libur. Metodologi penelitian dapat dilihat dari
gambar dibawah.

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

Gambar 1. Diagram Alir Prosedur Penelitian

3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di di Kota Makassar dengan mengacuh pada trayek BRT Mamminasat untuk pengambilan sampel
penelitian dan penyebaran kuisioner seperti pad gambar2 dibawah:

Gambar 2 : Peta Kota Makassar dan jaringan Jalan

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

Tabel 1: Koridor BRT Mamminasata Kota Makassar

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil survei dilapangan yang menggunakan dua jenis kuisioner berbeda, maka karakteristik penumpang Bus
Damri Bandara digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu karakteristik BRT Mamminasata Koridor 2,3 dan 4. Total 168 responden
yang bersedia mengisi angket kuisioner, 94 orang diantaranya sebagai responden kuisioner Karakteristik Penumpang Rute Mall
Panakukang – Lapangan Karebosi, 56 orang lainnya sebagai responden

Gambar 3: Trayek BRT Mamminasata Koridor 2

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

Gambar 4: Trayek BRT Mamminasata Koridor 3

Gambar 5: Trayek BRT Mamminasata Koridor 4

4. 1.Karakteristik Perjalanan Pengguna BRT Mamminasata

Jenis Kelamin pengguna Bus BRT Mamminasata di Kota Makassar adalah jenis kelamin perempuan dengan tingkat
prosentase 54,56 % dan laki laki hanya 45,44 %. Hal tersebut disebabkan karena jalur Bus BRT Mamminasata lebih dominan

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

melayani pusat pusat perbelanjaan Mall dimana halte BRT terdapat pada pusat-pusat perbelanjaan di Kota Makassar dan
biasanya pengunjung mall lebih banyak permpuan, seperti dijelaskan pada table 1 dibawah
Tabel 1: Jenis Kelamin Pengguna Bus BRT Mamminasata

Karakteristik perjalanan penumpang BRT Mamminasata berdasarkan hasil survey, dimana asal perjalanan penumpang BRT
Mamminasata prosentase terbesar adalah perjalanan yang berasal dari rumah sebesar 63,34 % dan disusul oleh perjalanan yang
berasal dari lokasi mall. Hal tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata pengguna bus BRT menggunakannya pada saat berangkat
dari rumah dengan tujuan perjalanan utama adalah ke Mall, setalah melakukan perjalanan ke Mall, pada saat pulang tidak
menggunakan lagi Bus BRT Mamminasata seperti yang dijelaskan pada tabel 2 dibawah.
Tabel 2: Prosentase asal perjalanan dan tujuan perjalanan menggunakan Bus BRT mamminasata.

Penggunaan kendaraan angkutan umum erat kaitannya dengan waktu tempuh agar dapat menarik penumpang untuk
menngunakan angkutan umum. Berdasarkan analisis data, diperoleh waktu tempuh rata-rata terbesar berdasarkan persepsi penggu
adalah kisaran 30 – 45 menit prosentasenya 40 %, bila waktu tempuh meleawati waktu tersebut maka pengguna Bus Transit akan
mempertimbangkan moda transportasi lain misalnya taksi atau bentor. sedangkan waktu menunggu di Halte prosentase yang
dominan adalah 20 – 35 menit dengan prosentase sebesar 39,48 % dan waktu tunggu 35-40 menit berkisar 37,16%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu tunggu di Halte Bus yang masih dapat diterima oleh pengguna Bus BRT Mamminasata
di kisaran waktu 20 -40 menit seperti pada tabel3.
Tabel 3: Prosentase waktu perjalanan dan waktu tunggu di halte berdasarkan persepsi penumpang BT Mamminasata

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan angkutan umum adalah faktor kenyamanan yang diberikan
pengelolah untuk dapat meningkatkan penumpang dalam menggunakan angkutan umum. Faktor kenyamanan bukan saja di
dalam bus, akan tetapi juga pada saat menunggu di halte terminal bus. Dari data survey persepsi penumpang, diperoleh gambaran
mengenai faktor kenyamanan dalam penggunaan bus BRT Mamminasata. Prosentase terbesar yang menyatakan bahwa tingkat
pelayanan dalam hal faktor kenyaman yang menyatakan baik berisar 56,58 % responden, sedangkan persepsi pengguna yang
menyakann tingkat penyamanan menggukan bus BRT Mamminasata sangat baik berkisar 38,75 %. Dari data tersebut masih
perlu dilakukan peningkatan faktor kenyamanan sehingga makin banyak yang menggunakan bus BRT mamminasata.
Sedangkan tdari segi tingkat keamanan, persepsi pengguna bus BRT mamminasata berpendapat baik dengan prosentase 65,85
% dan yang menyatakan sangat baik berkisar 30,42%. Hal tersebut dapat dikatakan rata-rata penguna berpendapat tingkat
keamanan dalam penggunaan sudah memadai seperti dipaparkan dalam tabel 4.

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

Tabel 4: Prosentase perpsepsi pengguna BRT dalam pelayanan tingkat Kenyamanan dan faktor keamanan

Berdasarkan hasil survey, diperoleh persepsi penumpang BRT Mamminasata berkaitan dengan biaya/tariff yang berlaku yang
harus dibayarkan penumpang. Persepsi penumpang mengenai tariff BRT Mamminasata yang menyatakan biaya BRT
Mamminasat murah berkisar 72,68% dan yang menyakan sangat murah 17,91%. Hal tersebut mengidikasikan bahwa tariff yang
berlaku sekarang masih bias dijangkau oleh pengguna angkutan umum seperti yang dipaparkan pada tabel 5.
Tabel 5: Prosentase persepsi pengguna yang berkaitan dengan tariff BRT mamminata.

5. KESIMPULAN

1.

Setelah melakukan penelitian dan pengolahan data, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Karakteristik Penumpang Bus Rapid Trans Mamminasata berdasarkan karakteristik sosio-demografi penumpang Bus Rapid
Trans Mamminasata adalah prosentase penumpang brt Mamminasata memiiki persentase yang dominan adalah perempuan
engan rata-rata berusia 21-30 tahun.

2.

Karakteristik perjalanan penumpang Bus Rapid Trans Mamminasata : Asal perjalanan penumpang yang dominan adalah
rumah dengan tujuan perjalanan yang dominan penumpang adalah perjalanan ke Mall. Dan maksud perjalanan penumpang
yang dominan adalah Belanja dengan perkiraan waktu tempuh bus menurut penumpang yang dominan adalah 30 - 45 menit.
dengan biaya yang dikeluarkan oleh penumpang BRT. Dan waktu menunggu brt mamminasata yang dominan menurut
penumpang adalah 20 - 35 menit

3.

Pendapat penumpang tentang kinerja dan fasilitas Bus Rapid Trans Mamminasata : Tingkat kenyamanan yang dirasakan
penumpang dominanan adalah Baik sedangkan tingkat keselamatan yang dirasakan penumpang dominanan adalah baik.
sedangkan persepsi penumpang dalam hal tingkat keamanan yang dirasakan penumpang dominanan adalah Baik. Kondisi
lokasi menunggu bus yang dirasakan penumpang dominanan adalah Baik, Tarif bus yang dirasakan penumpang dominanan
adalah Murah
Waktu tempuh bus yang dirasakan penumpang dominanan adalah Biasa Kemudahan mendapatkan bus
yang dirasakan penumpang dominanan adalah Biasa

DAFTAR PUSTAKA
Data Base Perum Damri Cabang Kota Makassar, (2015) Makassar
http:www//wikipedia.com
Saliha, Salniwati., (2014), “Analisis Biaya Perjalanan Penumpang Angkutan Umum Kabupaten Takalar”, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Situmeang, Poltak., (2008), “Analisis Kinerja Angkutan Mobil Penumpang Umum Antar Kota”, Universitas Sumatera Utara,
Medan
Yolanda, Devi., (2014), “Faktor Penentu Keputusan Penumpang Mahasiswa Menggunakan Jasa Angkutan Bus Rapid Transit
(BRT) Trans Musi Palembang“, Universitas Sriwijaya. Palembang.
Yuliya, Reski, (2012), “Analisis Kinerja dan Pemetaan Rute Bus Rapid Trans Mamminasata Dengan G.I.S Open Source Kota
Makassar”, Universitas Hasanuddin, Makassar.

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63