Analisis Fundamental Perusahaan maytariana jurnal

1

ANALISIS FUNDAMENTAL
PT. SEMEN BATU RAJA Persero (Tbk.)

Nama

: Delta Rahmawanti

NPM

: 1211011039

Jurusan

: Manajemen Keuangan

Mata Kuliah

: Manajemen Pasar Modal


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

2

Analisis Ekonomi dan Pasar Modal :
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan 7% pada tahun 2016, BI Rate 7,75% agar inflasi
dapat ditekan pada level 5% saja. Indonesia mempunyai banyak sekali proyek infrastruktur
yang akan dilaksanakan mulai tahun 2015, dengan anggaran sebesar Rp 143,90 triliun yang
ternyata masih kurang dari total kebutuhannya menembus Rp 236,64 triliun (dikutip dari
www.liputan6.com). Pertumbuhan ekonomi sebesar 7% sangat mungkin terwujud dengan
catatan pemerintah bergerak cepat salah satunya bertopang pada pengembangan kawasan
baru di luar Jawa yang harus terealisasi Maret 2015. Akan ada 13 kawasan industri baru di
luar Jawa (Media Indonesia, 22 Desember 2014). Namun, dengan naiknya harga BBM
subsidi sehingga mengurangi anggaran BBM bersubsidi, diharapkan anggaran tersebut dapat
dialokasikan pada bidang infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga mengundang investor
asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan membuat peraturan atau regulasi
investasi yang dikatakan rumit oleh para investor asing tersebut agar lebih efisien dan mudah

sehingga PDB dapat naik sehingga meningkatkan daya beli masyarakat (Media Indonesia, 24
November 2014).
Analisis Industri :
Pembangunan infrastruktur Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang belum terlaksana tentunya akan
menguntungkan bagi industri infrastruktur. Selain itu, untuk menopang pembangunan
infrastruktur diperlukan bahan-bahan dalam pembangunan yang tidak sedikit, maka saya
mengambil emiten dengan sektor industri dasar dan bahan kimia dalam sub sektor semen.
Analisis Perusahaan :
Dalam sub sektor semen terdapat empat perusahaan. SMBR merupakan perusahaan BUMN
yang baru melakukan IPO pada tahun 2013. Dengan umur yang masih muda dari saat IPO,
maka masih banyak kesempatan perusahaan dalam berkembang memajukan perusahaan.
Dimulai dari dibangunnya pabrik baru, sistem E-Procurement (pemesanan online), dan lainlain. Selain itu, alasan pemilihan SMBR adalah proyeksi kedepan dimana pembangunan
infrastruktur di daerah Sumatera yaitu tol trans Sumatera yang membentang dari Aceh hingga
Lampung akan menguntungkan karena SMBR fokus memasarkan produknya di Sumatera
bagian Selatan dan pabrik semen SMBR berada di Baturaja, Palembang, dan Panjang
(Lampung).
PT Semen Baturaja Tbk
PT Semen Baturaja Tbk adalah salah satu emiten yang bergerak disektor industri dasar dan
bahan kimia untuk sub sektor semen. Dengan kapitalisasi pasar sebesar 3.5 Triliun Rupiah.

SMBR adalah salah satu perusahaan yang memproduksi semen dengan merk portland. Jenis
semen yang diproduksi adalah ordinary portland cement Type 1 yang biasa digunakan untuk
pembuatan beton dan yang kedua adalah portland composite cement (PCC) yang digunakan
untuk bangunan secara umum.

3

Perusahaan didirikan pada tahun 1974 yang memiliki lokasi pabrik didaerah Palembang,
Panjang dan Batu Raja. Pusat produksi terletak di Baturaja yaitu produksi Terak. Sedangkan
proses penggilingan dan pengantongan semen dilaksanakan di Pabrik Baturaja, Pabrik
Palembang dan Pabrik Panjang yang selanjutnya siap untuk didistribusikan ke daerah-daerah
pemasaran.
Pada awalnya perusahaan dimiliki oleh perusahaan Semen Indonesia (SMGR) setelah itu
diambil alih oleh pemerintah.kemudian perusahaan melakukan IPO dengan komposisi saham
sebagai berikut pemerintah sebesar 76.23% dan publik sebesar 23.76%. SMBR memiliki
wilayah pemasaran 93% di daerah Lampung dan Sumatera Selatan.
Yang membuat menarik dari SMBR adalah perusahaan rajin melakukan ekspansi bisnis
dalam hal pembangunan pabrik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Pada tahun 2011 perusahaan membangun pabrik semen mill and packer dengan kapasitas
750.000/tahun dan sudah mulai beroperasi pada tahun 2013 sehingga kapasitas produksi

meningkat dari 1.250.000 menjadi 2 juta ton pertahun.
Pabrik Baturaja, Pabrik Terak dengan kapasitas 1.200.000 Ton/Tahun, Pabrik Penggilingan
dan Pengantongan Semen dengan kapasitas 550.000 Ton/Tahun dan 750.000 Ton/Tahun.
Pabrik Palembang, Pabrik Penggilingan dan Pengantongan Semen dengan kapasitas 350.000
Ton/Tahun. Pabrik Panjang, Pabrik Penggilingan dan Pengantongan Semen dengan kapasitas
350.000 Ton/Tahun.
Kemudian dalam jangka panjang, tepatnya hingga tahun 2016 mendatang, kapasitas produksi
semen Baturaja berpeluang untuk kembali naik menjadi 3.85 juta ton, mengingat perusahaan
berencana untuk menggunakan dana hasil IPO-nya, yang kurang lebih sebesar Rp1.3 trilyun
untuk membangun pabrik semen baru dengan kapasitas 1.85 juta ton, sehingga nantinya
perusahaan akan memiliki total empat pabrik semen dengan total kapasitas produksi 3.85 juta
ton semen per tahun. Lokasi pabrik baru ini akan persis di sebelah pabrik semen yang lama di
Baturaja.

4

Penghargaan Semen Baturaja (2013)
Tanggal 30 April 2013 penerimaan penghargaan Zero Accident SMK3 dari Menakertrans, di
Jakarta.
Tanggal


20

September

2013,

pengesahan

pedoman

system

pelaporan

pelanggaran (whistleblowing system). Whistleblowing system adalah media yang disediakan
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk bagi anda yang memiliki informasi dan ingin melaporkan
suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk, bisa menghubungi kami melalui alamat-alamat berikut :
Website : http://semenbaturaja.co.id

E-mail : baturajabersih@semenbaturaja.co.id
Surat : PO BOX 1175 Palembang 30001
Tanggal 30 Oktober 2013, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk meraih penghargaan Predikat
Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2013, BUMN Kategori Industri Non Keuangan,
versi Infobank di Jakarta.
Tanggal 3 Desember 2013, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk meraih penghargaan sebagai
BUMN dengan kinerja terbaik tahun 2013 Bidang Non Keuangan Sektor Industri Semen dari
Majalah Investor di Hotel The Ritz Carlton Grand Ballroom, Mega Kuningan, Jakarta.


Perbandingan dengan emiten Sub Sektor Semen

Harga Saham
PBV
P/E
EPS

SMBR
381
1,53

10
38

SMCB
2180
1,86
18,1
120,4

INTP
24800
3,9
17,8
1390

Sumber : www.bloomberg.com

1. Rata-rata EPS = 621,1
2. Rata-rata P/E ratio = 15,7
Expected ending value of industry = 621,1 X 15,7 = 9751,27


SMGR
16100
4,23
17,2
936,3

5

Dari data perbandingan emiten sub sektor semen diatas, dilihat dari harga saham, PBV dan
P/E ratio dari SMBR yang paling rendah diantara emiten pada sub sektor semen sehingga
valuasi nya paling murah. SMCB, INTP dan SMGR merupakan emiten semen yang sudah
lama melantai di BEI sehingga sudah dalam masa mature sedangkan SMBR baru satu tahun
melantai diharapkan memiliki rencana ekspansi dan inovasi yang masih banyak.

Valuation
1. Untuk menghitung harga wajar dari saham SMBR digunakan proyeksi EPS 5 tahun
mendatang dengan pertumbuhan 15% dikarenakan pertumbuhan EPS SMBR > 15% yaitu
19%. Selain itu, dengan PER < 20 maka diproyeksi kan PER 12 kali pada akhir tahun ke-5.
PER = = = 10

Tahun
Proyeksi pertumbuhan 15% Proyeksi EPS akhir tahun
2014
38 X 15%
43,7
2015
43,7 X 15%
50,255
2016
50,255 X 15%
57,8
2017
57,8 X 15%
66,47
2018
66,47 X 15%
76,4
Total EPS 5 tahun :
294,5
Menghitung harga saham tahun ke-5 :

Harga tahun ke-5 : 76,4 X 12 (Proyeksi PER) = 916,8
Menghitung proyeksi dividen tahun ke-5 :
Proyeksi Dividen : = = 20 %
= 20 % X 294,5 = 58,9
Menghitung nilai saham tahun ke-5 :
Nilai saham pada tahun ke-5 : 916,8 + 58,9 = 975,7
Harga wajar saham saat ini :

6

Penentuan risk premium didapat dari rata-rata risk premium AS yaitu 4,9 % ditambah risk
premium Indonesia 5,25 % dan ditambah suku bunga deposito sebesar 8% maka didapat risk
premium sebesar 18,16%.
Tahun
Return
Harga wajar saham
2019
825,7
2018
698,7

2017
591,3
2016
500,4
2015
423,5
Harga saham saat ini SMBR berkisar pada 381-385 per lembar saham. Dari perhitungan
diatas, proyeksi harga saham SMBR pada tahun 2015 adalah 423,5.
2. Jika dilihat dari P/E ratio rata-rata sub sektor semen, yaitu 15,7 kali seharusnya estimasi
harga saham SMBR adalah :
EPS X Rata-rata P/E ratio = 38 X 15,7 = 596,6

Analisis Laporan Keuangan
Jenis-jenis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi:
1. Neraca (balance sheet)
2. Laporan Rugi Laba (income statement)
3. Laporan Arus Kas (cash flow statement)
Neraca (balance sheet) menggambarkan kondisi finansial perusahaan (total aset dan total
hutang & modal sendiri) pada suatu waktu tertentu.
Laporan Rugi Laba (income statement) menunjukkan penghasilan (revenues) yang diperoleh
selama satu periode, biaya (expenses) yang dikeluarkan dalam satu periode, dan elemenelemen lain pembentuk laba.
Laporan Arus Kas (cash flow statement) memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber: (1)
operasi perusahaan, (2) investasi dan (3) aktivitas finansial yang dilakukan perusahaan
Selain itu, dari laporan keuangan juga dapat mengetahui data rasio-rasio keuangan yang
berguna bagi valuasi perusahaan.

7

Income Statement

Cash Flow

Balance Sheet

8

Rasio Keuangan
%

2009
43

2010
44

2011
41

2012
45

2013
40

margin
Op. Income margin
Net income margin
EBITDA margin
Current ratio
Net profit to eq.

31
31
34
174
46

32
25
37
291
43

29
24
34
419
35

33
27
38
390
31

28
27
34
1088
13

Ratio
Net profit to TA ratio
Debt to equity ratio
Debt to TA ratio

25
81
45

29
52
34

26
37
27

25
26
20

12
10
9

Gross

income

Rasio Likuiditas :
Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki.

9

Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan dan aktiva lancar lainnya.
Hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji dan h
utang lainnya yang segera harus dibayar.
Current ratio dari SMBR naik dari tahun ke tahun sehingga kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang jangka pendek menggunakan aktiva lancar juga semakin baik.
Rata-rata current ratio SMBR = 4,7
* Setiap Rp.1 utang lancar dijamin oleh 4,7 harta lancar.

Rasio Solvabilitas :
Debt to equity ratio. Rasio ini untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibelanjai oleh pihak
kreditur. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar dana yang di ambil dari luar.
DER dari SMBR dari tahun ke tahun semakin berkurang, artinya perusahaan memiliki hutang yang
semakin lama semakin sedikit.
Rata-rata DER SMBR = 0,4 kali
* Perusahaan dibiayai 40% oleh kreditur dan sisanya modal perusahaan sendiri.
Debt to total asset ratio. Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka
panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan
aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Semakin tinggi total debt maka semakin besar jumlah modal
pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
DAR dari SMBR dari tahun ke tahun semakin berkurang, artinya perusahaan memiliki hutang yang
semakin lama semakin sedikit dalam membiayai aktiva.
Rata-rata DAR SMBR = 0,2 kali
* Perusahaan dibiayai 20% dari hutang dan 80% dari asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Rasio Profitabilitas :
ROA : 58 %

Laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 58 %.
ROE : 32 %

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang
dimiliki. Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata
uang yang menjadi modal perusahaan adalah 32%. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi
keuntungan investor karena semakin efisien modalyang ditanamkannya.

10

Perbandingan dengan emiten sub sektor semen :
Current ratio
DER
DAR
ROA
ROE

SMBR
4,7
0,4
0,2
0,58
0,32

SMCB
0,64
0,7
0,4
0,06
0,10

INTP
6,1
0,2
0,1
0,2
0,21

SMGR
1,8
0,4
0,3
0,1
0,24

Current ratio, ROA dan ROE dari SMBR memiliki angka yang paling tinggi diantara emiten
semen yang lain. Sehingga kemampuan SMBR dalam menghasilkan keuntungan dari modal
sendiri serta dari operasi perusahaan dapat dikatakan baik, lebih tinggi dari emiten semen
lain. Selain itu, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek juga
baik, angka nya jauh dari emiten semen yang lain.

Kesimpulan

1. Dibangunnya pabrik baru.
2. Sistem E-Procurement (pemesanan online).
3. Tol trans Sumatera, 13 kawasan industri baru di luar Jawa.
4. Pembangunan infrastruktur Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
5. PBV dan P/E ratio dari SMBR yang paling rendah diantara emiten pada sub sektor
semen sehingga valuasi nya paling murah.
6. Paling baru melantai di BEI dibanding emiten semen lain yaitu pada tahun 2013.
7. Volume produksi, laba bersih, nilai penjualan, cash flow, total aset, total ekuitas naik
dari tahun 2009 sampai 2013.
8. Total hutang menurun dari tahun 2009 sampai 2013.
9. Current ratio nya 4,7 paling tinggi diantara emiten semen
10. Rata-rata DER dan DAR 0,4 dan 0,2 terbilang rendah sehingga perusahaan tidak
bergantung pada hutang namun memiliki aset yang cukup untuk membiayai operasi
perusahaan.
11. ROA dan ROE yang paling tinggi diantara emiten semen lain sehingga kemampuan

menghasilkan laba perusahaan lebih baik dari emiten lain.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63