Laporan Kinerja OJK 2017 Final

2 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Kata Pengantar

P telah kami lakukan untuk mewujudkan sektor jasa keuangan yang tangguh, tumbuh berkelanjutan,

uji syukur kami panjatkan atas limpahan rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menjalankan fungsi pengaturan, pengawasan dan perlindungan konsumen sektor jasa keuangan pada tahun 2017 dengan baik. Beberapa inisiatif

melindungi konsumen dan masyarakat serta berperan aktif dalam memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berujung pada kesejahteraan yang berkeadilan.

Sepanjang tahun 2017, ekonomi global terus melanjutkan pemulihannya, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Hal ini didukung dengan penguatan harga komoditas dan kinerja perdagangan global yang membaik. Kondisi makroekonomi domestik juga kondusif, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,07%, nilai tukar rupiah yang stabil dan inflasi berada pada level yang terjaga. Membaiknya fundamental ekonomi domestik juga didukung oleh persepsi pelaku pasar dan investor global yang tercermin dari meningkatnya peringkat investasi Indonesia dari Standard and Poor’s menjadi investment grade serta peningkatan peringkat Long Term Foreign dan Local Currency Issuer Default Rating Indonesia dari Fitch Rating menjadi BBB dengan outlook stabil.

Sejalan dengan perkembangan perekonomian domestik, stabilitas sektor keuangan juga terjaga dengan baik. Tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan (LJK) secara umum masih sangat solid dengan tingkat permodalan dan likuiditas yang memadai untuk menyerap potensi risiko dan mendukung ekspansi usaha. Aktivitas intermediasi lembaga jasa keuangan juga menunjukkan perbaikan dengan kualitas kredit/pembiayaan yang terjaga pasca berakhirnya relaksasi restrukturisasi kredit. Perbaikan intermediasi perbankan ini juga diikuti dengan tren penurunan suku bunga.

Di samping itu, pasar modal domestik juga mencatatkan kinerja yang menggembirakan. Hal ini tercermin dari IHSG yang meningkat sebesar 19,99%, menempatkan IHSG masuk dalam empat besar

indeks bursa utama dengan kinerja terbaik di kawasan Asia-Pasifik. Pasar surat utang juga dalam tren menguat dengan volatilitas yang rendah. Selama tahun 2017, penghimpunan dana dari pasar modal tercatat Rp264 triliun dengan arus modal nonresiden yang masuk ke pasar saham dan surat utang tercatat sebesar Rp130,5 triliun. Perkembangan positif pasar modal ini sejalan dengan kebijakan OJK dalam mendorong penyediaan pembiayaan jangka panjang melalui pasar modal.

Sementara itu, dalam melaksanakan fungsi pengaturan dan pengawasan, selama tahun 2017 OJK menerbitkan 79 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan 55 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan untuk mengatur sektor jasa keuangan. POJK yang diterbitkan meliputi 23 peraturan di sektor perbankan, 48 peraturan di sektor pasar modal, 7 peraturan di sektor industri keuangan non bank, dan satu peraturan tentang penyidikan sektor jasa keuangan. Mekanisme pengawasan Industri Jasa Keuangan terus diperkuat, baik pada tingkat sektoral maupun terintegrasi, terutama dengan lebih memanfatkan teknologi informasi.

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Kata Pengantar

Selain melaksanakan tugas pokok dan wewenangnya di bidang pengaturan dan pengawasan, OJK juga fokus mengembangkan sektor jasa keuangan untuk lebih dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dengan memberikan dukungan akses Keuangan kepada sektor prioritas pemerintah, di antaranya adalah sektor infrastruktur, pertanian, kelautan dan perikanan serta UMKM. Disamping itu, OJK juga menfasilitasi berbagai program pemerintah seperti penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bansos Non-Tunai, Kredit Ultra Mikro (UMi), Program Membina Keluarga Sejahtera (MEKAAR) dan Bansos Non-Tunai melalui peran aktif lembaga jasa keuangan. Keseluruhan inisiatif ini akan dimonitor oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang terus lebih dioptimalkan dan diperluas keberadaanya.

Dalam menfasilitasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), OJK memperkenalkan Program KUR Klaster di mana penyaluran kredit diberikan kepada sektor produktif dengan pendekatan klaster atau kelompok debitur. Selain mendapatkan kredit, setiap klaster akan mendapatkan pembinaan dan dihubungkan ke off-taker untuk bantuan pemasaran produknya. Dengan demikian diharapkan penyaluran KUR dapat lebih diakselerasi untuk menjangkau masyarakatan yang lebih luas dan juga lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.

Melengkapi berbagai upaya dalam meningkatkan akses keuangan masyarakat, OJK juga menfasilitasi pendirian Bank Wakaf Mikro di lingkungan Pesantren dengan platform LKM Syariah. Melalui Bank Wakaf Mikro ini, msyarakat akan mendapatkan pembiayaan tanpa agunan dengan margin yang relatif kecil atau setara dengan 3% serta diberikan juga pendampingan. Pengembangan Bank Wakaf Mikro diharapkan dapat memberdayakan ekonomi masyakarat kecil dan mikro melalui terbukanya akses keuangan dan pemberian pendampingan.

Seiring dengan perkembangan financial technology (Fintech) dan layanan keuangan digital yang semakin pesat, pada prinsipnya OJK mendukung perkembangan Fintech sepanjang bermanfaat bagi masyarakat luas dan dilengkapi dengan tata kelola yang baik serta mengedepankan aspek perlindungan konsumen. Kerangka pengaturan yang telah dan akan diterbitkan serta Roadmap Fintech akan mengacu pada prinsip ini.

Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan pelayanan dalam melaksanakan tugas dan fungsi OJK, infrastruktur dan mekanisme kerja terus kami kembangkan. Selama tahun 2017, OJK mengembangkan infrastruktur berbasis teknologi untuk memudahkan proses pengawasan dan mempercepat proses perizinan seperti pengembangan Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT), Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dan Sistem Layanan Konsumen Terintegrasi (Financial Customer Care – FCC). OJK juga merevitalisasi Contact Center OJK, yaitu menjadi Kontak OJK 157 agar lebih simpel dan mudah diingat yang dilengkapi dengan penambahan kapasitas infrastruktur layanan.

OJK senantiasa memastikan pelayanan prima kepada berbagai pemangku kepentingan dengan melakukan pengembangan kapasitas internal organisasi secara berkesinambungan. Kegiatan yang

4 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Kata Pengantar

dilakukan antara lain dengan mengedepankan sistem teknologi informasi dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, memenuhi kebutuhan jaringan kantor, menjalin hubungan kelembagaan dengan berbagai instansi domestik maupun internasional serta penguatan tata kelola organisasi.

Mewakili seluruh Anggota Dewan Komisioner, kami menyampaikan ucapan terima kasih setinggi- tingginya kepada para pemangku kepentingan yang telah mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi OJK selama tahun 2017. Penghargaan yang tulus juga kami sampaikan kepada seluruh jajaran pegawai Otoritas Jasa Keuangan yang telah bekerja dengan penuh kesungguhan dan dedikasi tinggi dalam mewujudkan visi dan misi Otoritas Jasa Keuangan. Dengan dukungan berbagai pihak, OJK akan berupaya untuk terus memperbaiki kinerjanya sehingga ke depannya industri jasa keuangan dapat lebih optimal dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

Wimboh Santoso, Ph.D

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pelantikan dan Serah Terima Jabatan

Anggota Dewan Komisioner OJK

Pada 20 Juli 2017, Ketua Mahkamah Agung, H. Muhammad Hatta Ali mengambil sumpah jabatan dan melantik Ketua dan Anggota Dewan Komisioner OJK Periode 2017-2022 sesuai Keppres No. 87/P.2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan. Dengan pelantikan ini, maka tujuh Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 akan melaksanakan tugas sebagaimana diamanatkan Undang-Undang OJK No.21/2011 tentang OJK bersama.

Pada hari yang sama, OJK mengadakan acara serah terima jabatan ADK periode 2012-2017 kepada ADK periode 2017- 2022. Anggota Dewan Komisioner periode 2017 – 2022 menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Anggota Dewan Komisioner Periode 2012 – 2017 karena sejak OJK berdiri telah memberikan manfaat kepada industri keuangan, mendapatkan pengakuan dunia internasional serta ikut mendukung program pemerintah.

6 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Anggota Dewan Komisioner OJK

Periode 2017-2022

1. Wimboh Santoso, SE., MSc., Ph.D

6. Drs. Ahmad Hidayat, Akt.C.A MBA

Ketua Dewan Komisioner Ketua Dewan Audit

2. Ir. Nurhaida, MBA

7. Tirta Segara, SE., MBA

Wakil Ketua Dewan Komisioner sebagai Anggota Dewan Komisioner Ketua Komite Etik

Membidangi Edukasi dan Perlindungan

3. Heru Kristiyana SH., MM

Konsumen

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan

8. Prof. Dr. H. Mardiasmo, MBA, Ph.D, Akt., QIA, CA, Cfra

4. Ir. Hoesen, MM

Anggota Dewan Komisioner Ex-Officio Kepala Eksekutif Pengawas Pasar

Kementerian Keuangan Modal

5. Riswinandi

9. Mirza Adityaswara, SE, M.App. Fin

Anggota Dewan Komisioner Ex-Officio Kepala Eksekutif Pengawas Industri Bank Indonesia Keuangan Non-Bank

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Halaman ini sengaja dikosongkan

Bab

Tentang

OJK

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Halaman ini sengaja dikosongkan

Misi dan Visi

Otoritas Jasa Keuangan

MISI OJK VISI OJK

1. Menjadi lembaga pengawas seluruh kegiatan di dalam sektor

1. Mewujudkan terselenggaranya

industri jasa keuangan yang jasa keuangan secara teratur, adil,

terpercaya

transparan, dan akuntabel

2. Mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar

2. Mewujudkan sistem keuangan perekonomian nasional yang yang tumbuh secara

berdaya saing global serta dapat berkelanjutan dan stabil

memajukan kesejahteraan umum

3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat

3. Melindungi kepentingan

konsumen dan masyarakat

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Destination Statement

Otoritas Jasa Keuangan

DESTINATION STATEMENT 2017-2022

Menjadi lembaga pengawas SJK yang independen dan kredibel dalam mewujudkan SJK yang tangguh dan tumbuh berkelanjutan serta mampu melindungi konsumen dan masyarakat dan berperan memfasilitasi melalui

kebijakan SJK dalam mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan

Mewujudkan

Mewujudkan SJK yang

Mewujudkan

Keuangan Inklusif Tangguh,

SJK yang

bagi Masyarakat Stabil dan

Kontributif

melalui Perlin- Berdaya Saing

Konsumen yang Kredibel

Mewujudkan Lembaga Pengawas SJK yang Independen dan Kredibel didukung Kapasitas Internal yang Handal

Mewujudkan Mewujudkan

Mewujudkan Mewujudkan Tata Kelola

Mewujudkan

Infrastruktur Organisasi Organisasi

Komunikasi

Sumber

SI dan TI yang dan SDM yang Kredibel Kelembagaan

dan Hubungan

Pendanaan yang

Handal, serta yang Handal yang Efektif dan dan Pengelolaan

Berkelanjutan

Gedung Kantor Akuntabel

Keuangan yang

yang Mendiri dan

Efektif dan Efisien

Representatif

12 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Nilai-Nilai Strategis

Otoritas Jasa Keuangan

NILAI–NILAI STRATEGIS OJK

MAKNA NILAI

PERILAKU UTAMA

1 INTEGRITAS

Bertindak objektif, adil, dan

1. Jujur dan dipercaya

konsisten sesuai dengan kode

2. Bijak

etik dan kebijakan organisasi

3. Konsisten dalam perkataan dan

dengan menjunjung tinggi

perbuatan

kejujuran dan komitmen.

2 PROFESIONALISME

Bekerja dengan penuh

1. Belajar berkelanjutan

tanggung jawab berdasarkan

2. Memberikan pelayanan prima

kompetensi yang tinggi untuk

kepada pemangku kepentingan

mencapai kinerja terbaik.

3. Berkomitmen terhadap hasil karya yang berkualitas.

3 SINERGI

Berkolaborasi dengan seluruh

1. Membangun rasa saling percaya

pemangku kepentingan baik

dan saling menghargai

internal maupun eksternal

2. Berkomunikasi secara efektif

secara produktif dan

3. Mencari solusi terbaik untuk

berkualitas.

memperoleh nilai tambah

4 INKLUSIF

Terbuka dan menerima

1. Menghargai keberagaman

keberagaman pemangku

2. Berperilaku adil

kepentingan serta memperluas

3. Partisipatif, kontributif, fasilitatif,

kesempatan dan akses

dan edukatif.

masyarakat terhadap industri keuangan.

5 VISIONER

Memiliki wawasan yang luas

1. Mencari dan mengembangkan

dan mampu melihat ke depan

konsep dan ide baru

(forward looking) serta dapat

2. Melihat jauh ke depan

berpikir di luar kebiasan (out of

3. Menginspirasi dan mendukung

the box thinking).

perubahan

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Halaman ini sengaja dikosongkan

Bab

Kondisi Makroekonomi

dan Perkembangan

Sektor Jasa Keuangan

Indonesia

Halaman ini sengaja dikosongkan

Ekspansi Ekonomi Global

Terus Berlanjut

Pemulihan ekonomi dunia terus berlanjut, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang. Prospek ke depan cenderung membaik.

Pertumbuhan ekonomi dunia Harga komoditas mulai membaik

mulai menguat

% Zona Euro Brazil Tiongkok India AS

pr-17 y-17

y-17

eb eb A A Jun-17

Jul-17 Jul-17 ug-17 -17 A A ug-17 ep -17 ep ct-17 ct-17 ov -17 ov -17 ec-17 ec-17

1 Jan 2014=100 23-F 10-Mar-17

8-F

Jun-17

12- 27- Jan-18

27-Mar-17

26- 11-Ma

11- 28- 12-S 27-S 12-O 27-O 13-N 28-N 13-D 28-D 12-

Kinerja perdagangan dunia Pertumbuhan 2018 membaik

diproyeksikan membaik

Proyeksi Proyeksi 4,0

% volume perdagangan dunia (yoy)

0,0 2013 2014 2015 2016 2017f 2018f

Sumber: Bloomberg, CEIC, IMF, Bank Dunia, OECD

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Stabilitas Makroekonomi

Domestik Terjaga

Fundamental ekonomi secara umum masih terjaga, didukung oleh persepsi pelaku pasar terhadap ekonomi domestik yang positif.

Pertumbuhan ekonomi Inflasi berada pada Indonesia Sebesar 5,07%

level yang Terkendali

8 % 12 IHK (rhs) Adm Price Vol Food Inti 5

Nilai tukar Rupiah Peringkat utang Indonesia relatif stabil

membaik

Rp/US $

JCRA Moody’s

Below Investment Grade

Jan-16 + Mar-16 Ma

-16 v-16

Jul-16 Sep No Jan-17

Mar-17 B

Kinerja Perdagangan

Pada 2017, Standard and Poor’s menaikkan

Eksternal Mencatat Surplus

peringkat Indonesia menjadi investment Surplus/defisit (rhs)

grade. Fitch Ratings meningkatkan kembali % 60 Ekspor yoy

Miliar USD 2.0 peringkat Indonesia menjadi BBB dengan 50 Impor yoy

40 outlook stabil.

20 Sumber: BPS, Bank Indonesia, Thomson Reuters

Mar-16 Ma Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep Oc t-16 v-16

Apr-16 y-16

-17 No Dec-16 Jan-17 Feb

t-17 Mar-17 Apr-17 y-17 Ma Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep Oc Des-17

18 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Permodalan Masih

di Level Tinggi

Permodalan LJK terjaga pada level yang cukup tinggi untuk mendukung ekspansi kredit dan menyerap potensi peningkatan risiko.

Capital Adequacy Ratio (CAR) Perbankan

% Rp tr 2,000

t-17 Jan-16 Feb Mar-16 Apr-16 Ma Jun-16

t-16 v-16

Aug-16 Sep Oc

No Dec-16 Jan-17 Feb Mar-17 Apr-17 Ma Jun-17

y-17

Jul-17

Aug-17 Sep Oc No Dec-17

v-17

Modal ATMR CAR (rhs)

Risk-Based Capital (RBC) Asuransi

RBC Asuransi Umum RBC Asuransi Jiwa

-17 t-17 v-17 Jan-16

y-16

Jun-16 Jul-16

t-16 v-16

y-17

Feb Mar-16 Apr-16 Ma

Aug-16 Sep

Oc No

Dec-16 Jan-17

Feb Mar-17

Apr-17 Ma

Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep Oc No Dec-17

Sumber: OJK

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Likuiditas pada

Kondisi yang Ample

Likuiditas LJK secara umum juga dalam kondisi memadai, dan mendukung untuk ekspansi lebih lanjut

Rasio AL/NCD dan AL/DPK Perbankan

AL/NCD (LHS) AL/DPK (RHS)

AL/DPK AL/NCD 90

70 threshold AL/DPK=10%

50 threshold AL/NCD=50%

40 -17

t-17 v-17 Jan-17

y-17

Feb Mar-17

Oc No Dec-17

Rasio Kecukupan Investasi Industri Asuransi

Asuransi Jiwa Asuransi Umum 150 140

-17 v-17 Jan-16

Mar-16 Ma

Jul-17 Sep No Des-17

Sumber: OJK

20 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Intermediasi

Masih Bertumbuh

Intermediasi masih tumbuh sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi domestik. Ke depan kinerja intermediasi diperkirakan membaik, terlebih dengan permodalan dan likuiditas LJK yang memadai.

Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Bank Umum

Kredit (yoy) DPK (yoy)

-17 t-17 v-17

Aug-17 Sep Oc No Dec-17

Pertumbuhan Piutang Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan

-17 t-17 v-17 Jan-16

Mar-16 Apr-16 Ma

Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep Oc No Dec-17

Sumber: OJK

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Risiko Kredit

Terkendali

Rasio NPL dan NPF lembaga keuangan tetap terjaga di bawah threshold 5%. Pasca- berakhirnya relaksasi restrukturisasi kredit, risiko kredit Bank Umum tetap manageable.

Non-Performing Loan Bank Umum

NPL Net NPL Gross

-17 t-17 v-17 Feb

Mar-16 Apr-16 Ma Jun-16

Feb Mar-17

Apr-17

Ma

Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep Oc No Dec-17

Non-Performing Financing Perusahaan Pembiayaan

-16 t-16 v-16

t-17 v-17 Sep

Aug-17 Sep Oc No Dec-17

Sumber: OJK

22 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pasar Modal

dalam Tren Menguat

Pasar modal domestik melanjutkan Pasar saham & surat utang dalam tren kecenderungan menguat sejalan dengan menguat, dengan volatilitas yang relatif

prospek ekonomi global dan domestik.

rendah.

IHSG melanjutkan tren penguatan. Tahun

Kinerja

2017 IHSG tumbuh 19,99% yoy, salah satu

Indeks Komposit

indeks berkinerja terbaik di kawasan.

Comp Bond Index

Comp Stock Index (rhs)

Kinerja IHSG 2017 5.800

Aug-17 Sep t-17 Oc v-17 No Dec-17 PHIL

Jun-17 Jul-17 -17

Oc t-16

Apr-17 y-17 Ma

WORLD 20,11 INDO

Secara keseluruhan investor nonresiden

JPN 19,10 SIN

mencatat net buy di pasar modal domestik,

THAI 13,66 MAL

terutama dari pasar SBN

CHIN 6,56 EURO

5,56 RUS -5,51

0 10 20 30 40 50 Net Buy di Pasar Modal Domestik

% -10

SBN Saham Sumber: Bloomberg, DJPPR

Rp Triluin

-17 -17 Jan-16 Feb Mar-16 Apr-16 y-16 Ma Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep Oc t-16 No v-16 Dec-16 Jan-17 Feb Mar-17 Apr-17 y-17 Ma Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep Oc t-17 No v-17 Dec-17 2017

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pemanfaatan Pasar Modal

Meningkat

Pasar modal domestik diarahkan untuk berperan semakin penting sebagai sumber pendanaan jangka panjang. Pemanfaatan pasar modal oleh korporasi meningkat signifikan pada tahun 2016 dan 2017.

Sepanjang 2017, penghimpunan dana Penghimpunan dana di pasar modal pada di pasar modal mencapai Rp255 triliun, tahun 2017 sebagian besar digunakan meningkat 30,27% dibandingkan tahun untuk pembiayaan modal kerja. sebelumnya.

Penghimpunan Dana Penghimpunan Dana Pembiayaan di Pasar Modal di Pasar Modal

Modal Kerja

Rp Triliun IPO Saham

Biaya Emisi

160 Rights Issue

Surat Utang Korporasi & Sukuk Lain-lain

53% Rp117T Rp115T Rp97T

Modal Kerja

Utang

Rp117T Rp195T Rp255T

Sumber: OJK

24 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Risiko Pasar

Relatif Rendah

Dengan tren penguatan di pasar keuangan dalam negeri tahun ini, risiko pasar lembaga jasa keuangan cenderung rendah. Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) perbankan terjaga di level rendah. Nilai investasi industri asuransi dan dana pensiun terus bertumbuh dan Nilai Aktiva Bersih reksa dana juga melanjutkan peningkatan.

Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) Nilai investasi industri asuransi dan perbankan terjaga di level rendah

dana pensiun terus bertumbuh

Rp Triliun

Asuransi Dana Pensiun (rhs) Rp Triliun

Des-15 Jan-16 -16 Feb Mar-16 Apr-16 y-16 Jun-16 Jul-16 -16 Sep t-16 Oc No v-16 Des-16

Sep Ma -17 Aug-16 Ma Aug-17

Feb -17

y-17

Oc t-17

v-17 No

v-16 -17

No Jan-17 Mar-17 Ma Jul-17 Sep No Des-17

y-17 v-17

Nilai Aktiva Bersih reksa dana juga melanjutkan peningkatan

6.400 Rp Triliun

NAB Reksa Dana IHSG (rhs) 6.200 440

t-17 v-17 Jan-17

y-17

Feb Mar-17

Oc No Dec-17

Sumber: OJK

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Trend Suku Bunga

Menurun

Penurunan suku bunga 7 days repo rate memberikan pengaruh positif pada penurunan suku bunga deposito dan kredit dibandingkan tahun sebelumnya.

Tren Suku Bunga Tren Suku Bunga Deposito

Kredit

9.0 1 Bulan 3 Bulan

14.5 SB KMK SB KI SB KK

8.58 6 Bulan 12 Bulan

-17 Des-15 Feb Apr-16 Jun-16

Okt-16 Agust-16

Des-16 Feb Apr-17 Jun-17

Des-15 Feb Apr-16 Jun-16

Okt-16 Des-16 Feb Apr-17 Jun-17 Okt-17 Des-17

Agust-17 Sumber: OJK

Agust-16

26 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Indikator Sektor

Jasa Keuangan Perbankan

Perbankan (Bank Umum)

DPK (Rp T) 2014 2015 2016 2017

Aset (Rp T)

Kredit (Rp T)

Pertumbuhan Kredit ( ytd) (%)

CAR (%) 2014 2015 2016 2017

LDR (%)

NPL Gross (%)

Perbankan

(Bank Umum

(Bank Umum

Syariah & Unit

Konvensional)

Usaha Syariah)

Pembiayaan (Rp T) 2014 2015 2016 2017

Aset (Rp T)

Kredit (Rp T)

Aset (Rp T)

Pertumbuhan Pembiayan (%) 2014 2015 2016 2017

DPK (Rp T)

Pertumbuhan Kredit (%)

NPL Gross (%)

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Indikator Sektor

Jasa Keuangan Perbankan

BPR

BPRS

Pembiayaan (Rp T) 2014 2015 2016 2017

DPK (Rp T)

Kredit (Rp T)

Pertumbuhan Kredit (%)

Aset (Rp T)

Aset (Rp T)

NPF Gross (%) 2014 2015 2016 2017

NPl Gross (%)

28 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Indikator Sektor

Jasa Keuangan Pasar Modal

Pasar Pasar Modal Modal Syariah

ISSI 2014 2015 2016 2017

Nilai Emisi (Rp T) Jumlah Emisi (Penawaran Umum)

JII (Jakarta Islamic Index)

Kapitalisasi JII (Rp T) 2014 2015 2016 2017

Jumlah Emiten Baru

NAB RD (Rp T)

Sukuk Korporasi (Rp T)

NAB Reksa Dana Syariah (Rp T) 2014 2015 2016 2017

IHSG

Jumlah RD

Kapitalisasi ISSI

Kapitalisasi Pasar (Rp T)

NAB RDPT (Rp T)

Sukuk Negara (Rp T)

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Indikator Sektor

Jasa Keuangan industri Keuangan Non Bank (IKNB)

Industri Keuangan Industri Keuangan Non Bank Non Bank Syariah

Aset Asuransi Syariah (Rp T) 2014 2015 2016 2017

Aset IKNB (Rp T)

Densitas Asuransi (Rp Juta)

Aset IKNB Syariah (Rp T)

Investasi Dana Pensiun (Rp T)

Piutang Pembiayaan Syariah (Rp T) Aset LK Khusus Syariah (Rp T) 2014 2015 2016 2017

Piutang Pembiayaan (Rp T)

Investasi Asuransi & LKM Syariah (Rp T) Aset Lembaga Pembiayaan Syariah (Rp T) 2014 2015 2016 2017

Aset Dana Pensiun (Rp T)

Penetrasi Asuransi

Aset Pembiayaan Ekspor (Rp T) Ourstanding Penjaminan (Rp T) Aset Dana Pensiun Syariah (Rp T) 2014 2015 2016 2017

30 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Bab

Kontribusi OJK Untuk Pengembangan

Sektor Jasa Keuangan dan Dukungan Kepada Sektor Prioritas Pemerintah

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Halaman ini sengaja dikosongkan

Pengaturan

Sektor Jasa Keuangan

Selama periode 2017, OJK menerbitkan

55 SEOJK yang mengatur sektor Perbankan, Pasar Modal dan IKNB serta EPK:

79 POJK dan

5 POJK 18 SEOJK

39 POJK 20 SEOJK

62 POJK 37 SEOJK

77 POJK 55 SEOJK

79 POJK 55 SEOJK

Perbankan

79 IKNB

POJK EPK

SEOJK

Pasar Modal 48

Manajemen Strategis

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Mendorong Pembiayaan

Infrastruktur

Sektor Infrastruktur

Efek Beragun Aset – Surat

KIK-EBA Partisipasi (EBA SP)

Penawaran Umum Sektor

Infrastruktur

2 KIK-EBA terkait

infrastruktur dengan total sekuritisasi Rp2,24 triliun

4 EBA-SP dengan total nilai

23 Penawaran Umum yang

nilai sekuritisasi Rp6,00 53,42% (ytd)

dilakukan oleh 19 Emiten

dengan total nilai emisi

triliun

Rp38,90 triliun 72,96% (ytd)

34 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pembiayaan Infrastruktur

Obligasi Daerah dan Green Bonds

OJK Menerbitkan Peraturan

OJK mengenai obligasi daerah dan Green Bonds (Keuangan Berkelanjutan). Peraturan tersebut diterbitkan guna mendukung program

pemerintah, terutama pembangunan Infrastruktur.

Obligasi Daerah Green Bonds

Pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang publik memerlukan alternatif instrumen pendanaan

(RPJP) 2005-2025 yaitu mewujudkan Indonesia non APBD dari Pasar Modal. Salah satu model

asri dan lestari antara lain melalui pemanfaatan pembiayaan melalui penerbitan Obligasi Daerah

ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang dan/atau Sukuk Daerah. Kontribusi OJK dalam

berkesinambungan, serta komitmen Indonesia penerbitan Obligasi Daerah dan/atau Sukuk

dalam mendukung upaya adaptasi perubahan Daerah melalui penerbitan Peraturan OJK Nomor

iklim, OJK menerbitkan peraturan mengenai Efek 61/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan

Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bonds). Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum

Penerbitan peraturan tersebut merupakan Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah, Peraturan

salah satu implementasi pembangunan OJK Nomor 62/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan

ekonomi berkelanjutan sebagaimana tertuang Isi Prospektus Ringkas dalam rangka Penawaran

dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan di Umum Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah,

Indonesia. Roadmap tersebut mempunyai dan Peraturan OJK Nomor 63/POJK.04/2017

fokus pada peningkatan supply pendanaan tentang Laporan dan Pengumuman Emiten

ramah lingkungan hidup, peningkatan demand Penerbit Obligasi Daerah dan/atau Sukuk Daerah.

(permintaan) bagi produk keuangan ramah Dalam penerbitan Obligasi Daerah diperlukan

lingkungan hidup, dan peningkatan pengawasan sinergi antara OJK, Kementerian Keuangan,

dan koordinasi implementasi keuangan Kementerian Dalam Negeri, Dewan Perwakilan

berkelanjutan. Penerbitan peraturan tersebut Rakyat Daerah (DPRD), dan Pemerintah Daerah

diharapkan menjadi alternatif pembiayaan di untuk mendorong penerbitan Obligasi Daerah

Pasar Modal

dan/atau Sukuk Daerah. Aspek tata kelola APBD menjadi perhatian karena kepercayaan investor tergantung pada bagaimana Pemerintah Daerah mengelola APBD dan memanfaatkan dana hasil penerbitan Obligasi Daerah dan atau Sukuk Daerah.

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Mendorong Pertumbuhan

Sektor Pertanian, Kelautan dan Perikanan

Sektor Sektor Pertanian

Perikanan dan Kelautan

Proteksi Petani dan Lahan Pertanian Kredit Sektor Kelautan dan Perikanan

1.631.350 orang petani Rp27,8 triliun 8,51% (ytd)

14,76% (ytd) 993.100,12 hektar lahan pertanian 24,65% (ytd)

Asuransi Kerangka Kapal

1.396 kapal

Perlindungan Hewan Ternak

92.176 ekor sapi realisasi sebesar Rp18,43 miliar

Proteksi Nelayan

500.000 orang nelayan

Asuransi Budidaya Udang

Launching Desember 2017 Target Awal 3.300 Ha tambak udang di 14 Provinsi

36 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Akselerasi Pembiayaan

Sektor Pertanian Indonesia

Untuk mengakselerasi pembiayaan di sektor pertanian, OJK meluncurkan program Akselerasi Keuangan Sinergi dan Inklusi – Pangan (Aksi Pangan). Aksi Pangan ini merupakan program inisiatif OJK dan Kementerian Pertanian, bersinergi bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN, Kementerian Koperasi & UKM, Asosiasi dan Industri Jasa Keuangan. Fokus utama Program Aksi Pangan yakni peran industri jasa keuangan; skema pembiayaan rantai nilai; dan peran inovasi pangan melalui FinTech/E-commerce.

Tujuan Program Skema Pembiayaan AKSI PANGAN:

AKSI Pangan

1 Peningkatan pertumbuhan pembiayaan di sektor pertanian dibandingkan dengan tahun

Agriculture Working Forum

Riset sebelumnya

OJK

2 Penjamin

Meningkatkan akses masyarakat Execu-

ting petani terhadap jasa keuangan yang

Asuransi

Pembiayaan Channel

lebih luas

AKSI Pangan Koperasi,

3 Pemahaman SJK terhadap bisnis

Kreditur Bank

sektor pertanian dan sektor pangan Capacity Building

NGO (Safira, lebih baik

BUMN dan

Swasta

UNDP)

4 Memperbaiki tingkat kesejahteraan petani dan pelaku usaha mikro dan kecil

5 Menambah jumlah lapangan kerja

6 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Penyaluran

Kredit Usaha Rakyat

Realisasi KUR 2017 mencapai Rp96.7T atau 90% dari target penyaluran 2017. Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran KUR terkonsentrasi di Sektor Perdagangan (55,90%) dan Pertanian (23,96%). Berdasarkan lokasi KUR masih terpusat di Jawa Tengah (17,74%).

Realisasi KUR – Lembaga Penyalur

Realisasi (%) No

Realisasi (Rp T)

LJK Mikro

Ritel TKI Total

65.17 31.29 0.33 96.79 92.58% 88.85% 30.05% 90.71% *) Perusahaan Pembiayaan dan Koperasi sampai 2017 belum menyalurkan KUR Ritel dan TKI

Total

Realisasi KUR – Sektor Realisasi KUR - Provinsi Ekonomi

Jawa Tengah

Industri

Jawa Timur

Jawa Barat

Pengolahan

Sulawesi Selatan Sumatera Utara

Penyaluran KUR Kehutanan

Pertanian, 1,66%

Perdagangan DKI Jakarta Lampung

Perburuan, dan

Berdasarkan Wilayah 23,96%

Besar dan

Sumatera Selatan Riau

Sumatera Barat

Eceran 57,78%

DI Yogyakarta Banten

Tahun 2017 (Rp

Kalimantan Selatan

Nusa Tenggara Barat

Jambi

Nangroe Aceh

1. Jawa (52,64%)

Kalimantan Timur

Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

2. Sumatera (19,58%)

Sulawesi Tenggara

4. Bali & Nusa

Tenggara (6,59%) Jasa-jasa

Kalimantan Tengah

Sulawesi Utara Bengkulu

525.133 (Termasuk TKI) 480.019 11,00% Konstruksi

Kepulauan Bangka Gorontalo

5. Kalimantan (5,69%)

Kepulauan Riau Papua Barat

Sulawesi Barat

6. Maluku & Papua

(2,00%) Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kalimantan Utara

Maluku Utara

38 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Upaya Peningkatan

Inklusi Keuangan

Laku Pandai

Kegiatan menyediakan layanan

SimPel (Simpanan Pelajar)

perbankan dan/atau layanan keuangan Program Tabungan untuk Pelajar dalam

lainnya yang dilakukan tidak melalui rangka peningkatan akses masyarakat

jaringan kantor, namun melalui kepada layanan keuangan.

kerjasama dengan pihak lain dan perlu didukung dengan penggunaan sarana

1. Jumlah Bank

teknologi informasi

279 Bank 2. Jumlah Rekening

8.045.226 ( 221% yoy) Jumlah Agen

3. Nominal Rp1,63 Triliun ( 101% yoy) Jumlah

Rekening BSA nasabah

nasabah

4. Jumlah Perjanjian Kerjasama 199.819 pks

Total Saldo BSA Rp0,216 triliun

Rp1,03 triliun

( 580% yoy)

Edukasi Pasar Modal Terpadu

Peningkatan jumlah investor ini sebagai hasil dari kampanye yang masif yang dilakukan oleh OJK dengan BEI dan LJK

Layanan Keuangan Mikro

Pasar Modal melalui program (1) Yuk Laku Mikro merupakan layanan terpadu Menabung Saham, (2) Sahamku Reksa

dengan proses yang sederhana, cepat, Danaku, (3) Sosialisasi Pasar Modal akses mudah, dan harga terjangkau terpadu dan (4) Gerakan Nasional Cinta

Pasar Modal yang terdiri atas Layanan SiPINTAR, produk dan jasa keuangan mikro, dan

Layanan Edukasi dan Konsultasi kepada

Jumlah SID Saham 364,465 628,491 72,44%

masyarakat.

Jumlah SID Reksa Dana 444,946 622,545 39,91%

Sampai 2017 jumlah outlet Layanan

Keuangan Mikro (Laku Mikro) sebanyak Note: Data SID belum memisahkan per jenis efek

Jumlah SID SBN 105,690 128,474

9.015 ( 9% ytd)

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia

(Revisit 2017)

TUJUAN SNLKI (Revisit 2017)

1. Menyempurnakan SNLKI tahun 2013 sesuai dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2016.

2. Mengakomodasi berbagai perubahan dan perkembangan baru terkait dengan literasi dan

SNLKI menjadi pedoman bagi OJK, inklusi keuangan. lembaga jasa keuangan dan pemangku

3. Mengakselerasi pencapaian kepentingan lainnya dalam melaksanakan

indeks literasi dan inklusi kegiatan/program literasi dan inklusi

keuangan masyarakat keuangan.

SNLKI 2013 SNLKI (Revisi 2017)

Kondisi STRATEGI NASIONAL

Sasa-

Saat ini LITERASI KEUANGAN

ran

Mewu- judkan

Masyarakat In-

Pilar Pilar

Pilar

donesia yang Memiliki

1 2 3 yang Tinggi (Well Literate) sehing- Indeks Literasi Keuangan

ga dapat Memanfaatkan Produk dan Edukasi

Pengu- Pengem- Layanan Jasa Keuangan yang Sesuai untuk dan

Mancapai Kesejahteraan yang Berkelanjutan. Kam-

Edukasi Perluasan Akses Nasional

panye struktur

dan Jasa

Keuangan dan Keuangan dan Ke- Literasi

Literasi

Keua-

Pengemba ngan tersediaan Produk Keua-

ngan Inftrastruktur dan Layanan Jasa

Pengetahuan Keuangan

Not/Less

Well

Literate Kolaborasi dengan

Literate

Sikap dan

Stakeholders

Perilaku Akses Strategis Keuangan

Program

Cakap

Keuangan Keuangan Bijak

Pengetahuan Perluasan dan Perluasan dan Ke terampilan

Kemudahan Kemudahan

dan Keya-

Akses Keua- Akses Keua-

Program

kinan

ngan ngan

Inisiatif

Infra struktur Ketersediaan Ketersediaan Produk dan

Produk dan Layanan Jasa

Layanan Jasa Keua ngan

Keua ngan

40 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Mendukung Pertumbuhan UMKM,

Ekonomi Daerah Dan Ekonomi Kreatif

Transformasi BPD Keuangan Daerah (TPAKD)

Tim Percepatan Akses

Pusat Edukasi, Layanan

Program Transformasi BPD Pembentukan TPAKD

Konsumen & Akses

bertujuan meningkatkan bertujuan mendorong

Keuangan UMKM

peran BPD sebagai ketersediaan akses

(PELAKU)

katalisator pembangunan keuangan yang seluas

Gerai PELAKU merupakan

daerah. Enam strategi - luasnya kepada

sarana penyampaian

Transformasi BPD yaitu: (1) masyarakat. Telah dibentuk

informasi keuangan, dan

penanganan pengaduan

Pengembangan Produk;

(2) Pengelolaan Layanan; Provinsi/Kabupaten

61 TPAKD baik ditingkat

serta peningkatan akses

(3) Pengembangan maupun Kota

keuangan khususnya

sektor UMKM yang

Pemasaran; (4) Pengelolaan

terdapat di KR/KOJK. Telah

Jaringan; (5) Pengelolaan

terdapat

19 Gerai PELAKU

Portofolio; dan (6)

yang ada di kantor OJK di

Penguatan Likuiditas dan

daerah. Selain itu, telah

Permodalan.

diimplementasikan Sistem

Optimalisasi Perusahaan

PELAKU di 8 (delapan)

Penjaminan Kredit Daerah

KR/KO.

Peningkatan akses pembiayaan di daerah khususnya bagi UMKM dan

Program Pembiayaan

koperasi dengan capaian

Ekonomi Kreatif

outstanding sebesar Mendorong Sinergi Industri Rp173,74 triliun .

Revitalisasi Modal Ventura

Perbankan dan IKNB

Pendanaan kepada

untuk Pembiayaan ekspor

UMKM khususnya start-up

dan UMKM; dengan total

business yang bergerak

penyaluran pembiayaan

di sektor ekonomi kreatif

di sektor ekonomi kreatif

dengan total pembiayaan/

sebesar Rp5,39 triliun .

penyertaan Perusahaan Modal Ventura sebesar

Rp6,71 triliun .

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pengembangan Infrastruktur

Pengawasan Dan Perizinan

OJK juga mengembangkan Infrastruktur pengawasan dan perizinannya yang bertujuan untuk memudahkan menciptakan kestabilan sektor jasa keuangan, antara lain:

Penerapan Sistem Pemantauan Efek Terintegrasi (SIPETRO)

Sistem pemantauan transaksi Efek secara realtime yang terintegrasi

Penerapan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-invest)

Sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis reksadana

Sistem Online Trading Syariah (SOTS)

sistem dengan

asan

Sistem Perizinan dan Registrasi

prinsip syariah yang memudahkan

Terintegrasi (SPRINT)

masyarakat dalam Sistem Informasi yang memfasilitasi proses

berinvestasi. perizinan produk dan jasa keuangan

tem Penga

lintas bidang dilakukan melalui satu pintu

is

Bank Kustodian Sebagai Settlement

sehingga mempersingkat proses

Agent (SA)

Efisiensi

Bancassurance penyelesaian untuk AP & KAP

transaksi langsung 101 hari menjadi

dalam waktu

dari Bank Kustodian

19 hari kerja

20 hari kerja

ke KPEI

Pengembangan S

Sistem Pelaporan APERD

Sukuk Obligasi

Elektonik (SPE)

untuk penyampaian menjadi 19 hari

dari 105 hari

105 hari

menjadi 22 hari

laporan dan keterbukaan

kerja saja

kerja

informasi oleh Emiten dan Perusahaan Publik

42 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pengembangan Infrastruktur

Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

Pelaporan dilakukan secara terpusat

a. Tidak perlu menyediakan SDM di setiap kantor cabang

b. Kemudahan pelapor dalam melakukan kontrol terhadap kualitas data

c. Kemudahan OJK dalam melakukan monitoring pelaporan

d. Kemudahan OJK dalam memberikan layanan bantuan/ helpdesk

Cakupan data lebih lengkap

a. Cakupan Pelapor lebih luas, yaitu seluruh LJK.

b. Terdapat tambahan data, antara lain penghasilan debitur, data pasangan debitur, informasi kredit program pemerintah.

Jaringan komunikasi data dapat menggunakan internet dan ekstranet sehingga biaya lebih murah

Validasi laporan dan permintaan Informasi Debitur lebih cepat

Menerapkan single identity (CIF)

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pengembangan Infrastruktur

Roadmap Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

Grand Design SLIK

Awal 2015

UR dan RFI SLIK

Akhir 2015

Penandatanganan SKB BI-OJK tentang SID

Awal 2016

Sosialisasi struktur data

Akhir 2016

- Pembangunan SLIK selesai - Industrial Test

Jan-Feb 2017

- Pelatihan aplikasi Uji coba SLIK

April 2017

- Peresmian SLIK - Pelaporan oleh seluruh

Mei-Juni 2017

pelapor SID Penerbitan POJK

Parallel

Run SID Sept-Okt 2017

Sosialisasi ketentuan

BI s/d

- Bantuan teknis SLIK

Des 2017

- Penerbitan SEOJK

Des 2017

Forum Diskusi

31 Des 2017 Jan 2018

Implementasi SLIK secara penuh (SID ditutup)

Des 2018

Keanggotaan wajib

seluruh BPR/S dan PP Keanggotaan wajib

Des 2022

seluruh PMV, PPI, dan Pergadaian

44 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pengembangan Infrastruktur

Pengawasan Terintegrasi

Terintegrasi Berdasarkan Risiko Terhadap Konglomerasi Keuangan

Pengawasan

adalah pengawasan Konglomerasi Keuangan menggunakan metodologi pengawasan berbasis risiko untuk mendeteksi risiko secara dini dan mengambil tindakan secara tepat.

Terdapat 49 Grup Konglomerasi Keuangan

Lintas Sektor yang terdiri dari 11 KK bersifat mixed

MPSJKI structure, 11 KK bersifat vertical structure dan

27 KK bersifat horizontal structure dengan total

Mewujudkan Konglomerasi Keuangan yang sehat dan stabil yang mendukung stabilitas sistem keuangan

aset per Desember 2017 sebesar Rp6.457 triliun (66,57% dari total aset Industri Jasa keuangan).

KEBIJAKAN SISTEM DAN

Telah diterbitkan Roadmap Pengawasan

METODOLOGI

IMPLEMENTASI

Terintegrasi yang bertujuan untuk memberikan

perkuat Kebi- dan Mem- kan Sistem dan Mengembang-

Melengkapi

Implementasi Memperkuat

arah kebijakan, pengembangan sistem/

grasi Terhadap wasan Terinte- jakan Penga- Pengawasan Metodologi

Pengawasan

Keuangan Konglomerasi Terhadap

metodologi pengawasan, dan penguatan

Keuangan

Keuangan

implementasi pengawasan terintegrasi terhadap

SDM yang handal

Konglomerasi Keuangan (KK), sejalan dengan

Sistem IT yang efektif

kebijakan umum pengawasan terhadap Sektor Jasa Keuangan yang tertuang dalam Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia Tahun 2015 - 2019. Roadmap Pengawasan Terintegrasi 2017-

KK Heterogen

2019 mencakup 3 (tiga) aspek utama, yaitu: Des 16

43 KK

49 KK

a) Kebijakan Pengawasan Terintegrasi terhadap Total Aset

% terhadap Total Aset SJK 67,25%

KK;

b) Sistem dan Metodologi Pengawasan Terintegrasi terhadap KK; dan

Jenis Struktur dari 49 KK

c) Implementasi Pengawasan Terintegrasi

terhadap KK.

Jenis LJK

Total EU

Vertikal Bank

11 KK Horizontal

Perusahaan Efek

3 Melengkapi infrastruktur Satuan Kerja

27 KK Mixed Asuransi/Reasuransi

11 KK Perusahaan Pembiayaan

2 Pengawasan Terintegrasi dan enhancement

Lembaga Keuangan Khusus Lainnya

1 Sistem Informasi Pengawasan Terintegrasi (SIPT)

Total

49 KK

Tahap 3 – Modul Data Keuangan dan FICOR (Financial Conglomerate Ratios).

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pengembangan Infrastruktur

Pengawasan Market Conduct

PENGAWASAN MARKET CONDUCT

Pengawasan Market Conduct bertujuan untuk mengawasi pola perilaku dan interaksi antara PUJK dan konsumen agar mengurangi potensi kerugian masyarakat atas produk/layanan yang ditawarkan pelaku usaha jasa keuangan melalui penilaian mandiri (Self Assesment), pemantauan tematik (Thematic Surveillance), dan pemantauan iklan.

Self Assesment menilai kebijakan, implementasi dan evaluasi atas lima prinsip perlindungan konsumen.

Pemantauan tematik melalui pemantauan dan pemeriksaan tematik berdasarkan atas produk/ layanan yang berpotensi merugikan konsumen.

Pemantauan Iklan dilakukan melalui monitoring iklan media cetak nasional dan lokal agar sesuai dengan kriteria iklan yang baik yaitu akurat, jelas, jujur dan tidak menyesatkan.

Selama tahun 2017, OJK telah melaksanakan Thematic Surveillance perjanjian baku terhadap 9 Bank dan Pelaksanaan 2 Operasi Intelijen Pasar terhadap 3 Perusahaan Asuransi dan 1 Komunitas. Pengisian penilaian mandiri melibatkan 2.086 PUJK dan pemantauan iklan sebanyak 4 kali.

46 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Peningkatan Literasi

dan Inklusi Keuangan

INDEKS LITERASI DAN INKLUSI TINGKAT LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN NASIONAL

KEUANGAN 2016 - PROVINSI

Literasi Keuangan Inklusi Keuangan

Aceh

Literasi Sumatera Utara Literasi

Sumatera Barat

Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Bangka Belitung

Lampung Kepulauan Riau

TARGET 2019: 35% DKI Jakarta

Jawa Barat Jawa Tengah Amanat Perpres No. 50/2017 tentang DI Yogyakarta

Jawa Timur

Strategi Nasional Perlindungan Konsumen

Banten

Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah

Inklusi

Inklusi

Kalimantan Selatan

59,7% Kalimantan Timur 67,8%

Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan

2013* Sulawesi Tenggara 2016*

Gorontalo Sulawesi Barat

TARGET 2019: 75% Maluku

Maluku Utara

Amanat Papua Barat Perpres No. 82/2016 tentang

Papua

Strategi Nasional Keuangan Inklusif

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

9.680 RESPONDEN 34 PROVINSI 64 KOTA/KABUPATEN

ACEH BANDA ACEH

SUMATERA UTARA MEDAN

KALIMANTAN UTARA TANJUNG SELOR

RIAU KEPULAUAN RIAU

SULAWESI UTARA

TANJUNG PINANG

MANADO

SUMATERA BARAT PEKANBARU

KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN TIMUR

GORONTALO

MALUKU UTARA SOFIFI

PADANG

SULAWESI TENGAH

JAMBI

PALU

MANOKWARI PAPUA BARAT

JAYAPURA BENGKULU BENGKULU

JAMBI

PAPUA SUMATERA SELATAN PALEMBANG

KEPULAUAN BANGKA-BELITUNG

PANGKAL PINANG

KALIMANTAN TENGAH PALANGKARAYA

SULAWESI BARAT

BANJARMASIN

MAMUJU

KALIMANTAN SELATAN

MALUKU

AMBON

BANDAR LAMPUNG LAMPUNG

SULAWESI SELATAN

SULAWESI TENGGARA

SEMARANG JAWA TENGAH

MAKASSAR

BANTEN

JAWA TIMUR

JAWA BARAT BANDUNG

SURABAYA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

NUSA TENGGARA BARAT DENPASAR

MATARAM

BALI

NUSA TENGGARA TIMUR KUPANG

@ 1 Kota/kabupaten

@ 2 Kota/kabupaten

@ 3 Kota/kabupaten

*Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Dukungan Peningkatan

Literasi Keuangan

Edukasi Keuangan 2017

Edukasi

Edukasi Edukasi Pelajar Komunitas Masif

dan Mahasiswa - Jumlah peserta = +/- 17.249 orang

- Jumlah edukasi =

Edukasi Edukasi Ban- - Peningkatan pemahaman peserta:

Syariah tuan Sosial

non Tunai

ToT

Safari Galeri Investasi

Guru

Ramadhan Mobile

CAPAIAN Outreach

BENTUK KEGIATAN SEGMEN PESERTA

Perempuan

UMKM

MATERI AJAR

Pemuda,

• Pengelolaan Keuangan

Pelajar,

Professionals • Waspada Berinvestasi

Mahasiswa

• Pengenalan Produk/Layanan Jasa Keuangan, antara lain:

- Fitur produk

Karyawan

Pensiunan

- Manfaat dan risiko - Hak dan kewajiban - Cara mengakses/memperoleh produk

New targets

- Biaya-biaya yang timbul atas perolehan produk

Remote - Cara untuk melakukan pencairan communities

Disabilitas

produk, penebusan, klaim, atau pelunasan produk

- Informasi mekanisme transaksi Petani &

- Perpajakan terkait produk/jasa Nelayan

48 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Pengembangan

Literasi Keuangan

Buku “Mengenal OJK dan IJK kelas X” (tingkat SMA) versi Elektronik

Pengembangan program literasi keuangan ke berbagai kalangan dengan memperbarui materi buku literasi keuangan tingkat SMA melalui versi elektronik (e-book) dengan tujuan untuk mempermudah akses dan pendistribusiannya. Dilengkapi dengan video dan animasi pendukung sehingga menarik para siswa untuk membaca.

Tingkat

Buku “Mengenal Jasa Keuangan”

SMP

untuk kelas IV dan V dan “Mengenal OJK dan IJK” tingkat SMP versi e-learning

Tingkat Selain pengembangan e-book buku SMA, buku SD dan SD

SMP juga dikembangkan dalam bentuk e-learning. Model e-learning dilengkapi dengan video, animasi pendukung serta games dengan harapan lebih mudah dipahami dan menarik serta atraktif (dalam tahap finalisasi)

Sosialisasi PISA

Sosialisasi Survei Programme for International Student Assessment (PISA) di Medan dan Surabaya yang diikuti 208 kepala sekolah dan perwakilan guru

dari 104 sekolah dari seluruh Indonesia. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mempersiapkan survei PISA tahun 2018 yang memiliki tambahan parameter pengukuran yaitu literasi keuangan. PISA merupakan

studi internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun

yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) setiap 3 tahun.

Untuk pertama kalinya Indonesia akan mengikuti tes PISA literasi keuangan pada tahun 2018.

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Dukungan Peningkatan

Literasi Dan Inklusi Keuangan

EDUKASI BANTUAN SOSIAL NON TUNAI

Capaian tahun 2017

Dilaksanakan di 3 daerah yang memiliki jumlah penerima bantuan sosial terbanyak: - Makassar - Bekasi - Surabaya

Keluarga Penerima Tenaga Kesejahteraan

TARGET

Manfaat

Sosial Kecamatan

Rp

PESERTA Agen Laku Pandai penyalur

Pendamping Program bantuan sosial non tunai

Keluarga Harapan

OJK berkolaborasi dengan Kementerian/ Lembaga terkait dalam mendukung edukasi kepada Keluarga Penerima

KOMITMEN Manfaat TAHUN 2018

OJK bersama Bank Indonesia, Bappenas, dan Kementerian Sosial RI mempersiapkan materi standar edukasi dalam rangka bantuan sosial non tunai

50 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Operasionalisasi SiMolek

Mobil Pintar Literasi Keuangan

Operasionalisasi SiMOLEK bertujuan untuk Operasionalisasi armada SiMOLEK meningkatkan tingkat literasi produk dan merupakan salah satu upaya menjaga jasa keuangan masyarakat Indonesia

kesinambungan kampanye nasional literasi

khususnya pada wilayah yang belum dan awareness masyarakat mengenai memiliki infrastruktur yang baik. Saat ini, PUJK serta produk dan jasa keuangan. wilayah operasionalisasi SiMOLEK berada

Sepanjang tahun 2017, jumlah pengunjung

di seluruh Kantor Regional (KR) dan Kantor SiMOLEK sebanyak 130.763 orang dengan

OJK (KOJK) di Indonesia yaitu di 35 kota jumlah lokasi yang dikunjungi sebanyak

dengan jumlah armada 41 mobil. 2.286 lokasi. SiMOLEK tersebut telah

dilengkapi tambahan materi berupa majalah edukasi, brosur industri jasa keuangan, pengelolaan keuangan dan seri literasi keuangan, video literasi dan edukasi keuangan serta iklan layanan masyarakat (ILM).

Total Lokasi

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Upaya Peningkatan Literasi Keuangan

Kegiatan OJK Mengajar

No. Bidang Sekolah/Universitas Universitas Indonesia

1. Wimboh Santoso Universitas Sumatera Utara

Universitas Andalas

2. Nurhaida SMA 70, Jakarta Selatan

Institut Pertanian Bogor

3. Heru Kristiyana SMK 38, Jakarta Pusat

4. Hoesen SMA 8, Jakarta Selatan

5. Riswinandi SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan

UNAIR, Surabaya 6. Ahmad Hidayat SMA 61, Jakarta Timur

7. Tirta Segara SMP 26, Kebon Pala, Jakarta Pusat

8. Mardiasmo SMA 3, Yogyakarta

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun OJK ke-6, seluruh Anggota Dewan Komisioner melaksanakan kegiatan OJK Mengajar di berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. Tujuan dilakukannya kegiatan ini antara lain adalah untuk menginspirasi insan OJK supaya senantiasa aktif berperan sebagai duta-duta literasi sektor jasa keuangan.

52 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Penghargaan Global Inclusion Awards 2017

dan The Best Technology Innovation

Indonesia mendapatkan apresiasi dunia internasional berupa Global Inclusion Award

2017 sebagai pemenang pertama untuk kategori Country Award di regional Asia dan Pasifik, yang diselenggarakan oleh Child and Youth Financial Internasional (CYFI) .

Penghargaan tersebut diberikan bagi otoritas atau pemerintah yang dianggap berhasil dalam membangun kerja sama nasional antara para pemangku kepentingan untuk menciptakan iklim regulasi yang memperhatikan aspek keuangan bagi anak dan pemuda/i, serta memiliki tujuan untuk memperluas jangkauan pendidikan keuangan yang berkualitas melalui jalur pendidikan formal dan non-formal.

teknologinya pada kurun waktu tertentu, serta dampaknya pada bisnis dan operasional contact center.

OJK berhasil meraih penghargaan tersebut, karena merupakan lembaga negara pertama yang menerapkan fitur utama trackable dan traceable dalam menangani pengaduan

konsumen. Melalui fitur tersebut, konsumen dapat memantau perkembangan pengaduannya secara real- time, dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) terkait dapat memantau serta meng-update progress penanganan pengaduan yang disampaikan konsumen kepada OJK secara

OJK meraih penghargaan Gold untuk online di alamat http://konsumen.ojk.go.id. kategori The Best Technology Innovation Sehingga konsumen dan LJK sama-sama bagi Corporate, pada ajang The Best mendapatkan keuntungan, begitu pula

Contact Center Indonesia 2017

dengan OJK yang dapat memperoleh feedback secara langsung. Dengan adanya

Penilaian The Best Technology Innovation sistem tersebut, diharapkan pengaduan dilihat berdasarkan kemampuan contact konsumen dan masyarakat dapat dikelola center

untuk menunjukkan inovasi secara cepat tanggap oleh OJK.

Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Penguatan Keuangan Mikro

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Asuransi Mikro

Jumlah LKM Jumlah Peserta Terdaftar 176 LKM

Tertanggung Asuransi dengan total Aset

Mikro 19.840.951 Rp 404.67 miliar

peserta dengan jumlah premi sebesar Rp 1.009,34 miliar.

54 Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017

Upaya Penguatan

SJK Syariah

Keuangan Syariah Fair (KSF)

Expo iB Vaganza

ROADMAP SJK SYARIAH

Program yang bertujuan untuk

OJK meluncurkan rencana meningkatkan pemahaman

Kegiatan rutin dalam

strategis pengembangan masyarakat terhadap Industri

rangka peningkatan

sektor jasa keuangan Jasa Keuangan Syariah (IJKS).

outreach nasabah baru

syariah melalui Roadmap Selama 2017, kegiatan ini

perbankan syariah.

Perbankan Syariah, dilakukan di 3 kota dan telah

Selama 2017, Telah

dilaksanakan IB Vaganza

Pasar Modal Syariah dan

IKNB Syariah. Roadmap rekening perbankan syariah

berhasil menambah 15.369

ke 5 Kota dan berhasil

melakukan pembukaan

diharapkan menjadi acuan

dengan total nominal Rp178,4

bagi industri dan para Miliar dan 533 Number of

rekening sejumlah