TINJAUAN PUSTAKA Justifikasi Teknis

  

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA JUSTIFIKASI TEKNIS

PADA PROYEK JALAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Yoka Mahendra¹, Eva Rita², Hendri Warman³

  2,3

¹Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Bung Hatta, Dosen Magister Teknik Sipil

  Universitas Bung Hatta E-mail : Mahendra_haviz@yahoo.co.id

  

Abstrak

  Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi jalan tepat pada waktunya, sesuai biaya, serta tepat mutu adalah salah satu tujuan terpenting, baik bagi pengguna jasa maupun penyedia jasa terutama pada pengguna jalan itu sendiri. Perubahan lingkup pekerjaan yang menimbulkan Justifikasi Teknis adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan mempengaruhi waktu pelaksanaan, biaya, dan kualitas pekerjaan. Metode yang digunakan deskriftif evaluatif pada 12 paket proyek pembangunan Jalan Nasional dilingkungan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I dan Wilayah II dibawah Koordinasi Balai Besar Jalan Nasional di Provinsi Sumatera Barat untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya justfikasi teknis dengan melakukan identifikasi faktor penyebab pada paket pekerjaan yang dilaksanakan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Hasil identifikasi menunjukan 7 faktor yang mempengaruhi penyebab justifikasi teknis, ketujuh faktor itu adalah (1) desain awal pada kontrak tidak sesuai dengan hasil rekayasa lapangan pada saat pelaksanaan akan dilakukan, (2) tidak memperhitungkan umur rencana jalan, (3) belum dihitung secara detail untuk setiap item pekerjaan, (4) tidak memperhatikan standard Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan umum, (5) lahan belum tersedia ketika proyek dilaksanakan, (6) hasil survei lapangan untuk perencanaan tidak lengkap, (7) terjadinya tumpang tindih proyek antara APBN dengan APBD. Dari ketujuh faktor penyebab dilakukan justifikasi teknis, lima diantaranya merupakan factor yang paling sering sebagai penyebab terjadinya justifikasi teknis yaitu (1) desain awal pada kontrak tidak sesuai dengan hasil rekayasa lapangan pada saat pelaksanaan akan dilakukan, (2) tidak memperhitungkan umur rencana jalan, (3) belum memperhitungkan secara detail untuk setiap item pekerjaan, (4) tidak memperhatikan standard Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan umum, dan (5) hasil survei lapangan untuk perencanaan tidak lengkap.

  Kata kunci : proyek jalan, justifikasi teknis, satuan kerja wilayah I dan II

  

IDENTIFICATION CAUSES FACTOR TECHNICAL JUSTIFICATION ON ROAD

PROJECT IN WEST SUMATERA PROVINCE

Yoka Mahendra¹, Eva Rita², Hendri Warman³

  2,3

¹ Post Graduated Programme Technic Civil University of Bung Hatta, Lecturer of

  Magister Technic Civil University of Bung Hatta E-mail : Mahendra_haviz@yahoo.co.id

  

Abstract

  The success of implementing road construction projects on time is one of the most important things, for service users and providers are basically on the road itself. A change in the scope of work that technical justification is an unintended condition because it will be affected to the quality of work, cost and implementation time. Descriptive evaluative method used on 12 packages of road construction national projects in Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Region I and Region II and under coordination of Balai Besar Jalan Nasional in the West Sumatera Province. To determine causes factor of Technical Justification with identify causes factor in the packages of work throughout from 2009 to 2014. The result of identification factors in this research stated that there are seven factors influenced on cause technical justification. The seven factor is (1) the first design on the contract are not suitable with the engineering product in the field while the project started ,(2) not considered the days of the road plan , (3) not yet imputed in detail for each item of work, (4) not follow the standard of the Directorate General of Highway Department of Public Works, (5) land not yet available while the project carried out, (6) the result of field survey for planning is not complete, (7) overlapping projects between APBN and APBD. From seven factor causing of technical justification, five factors that most often causes technical justification are (1) the first design on the contract are not suitable with the engineering product in the field while the project started, (2) not considered the days of the road plan, (3) not yet imputed in detail for each item of work, (4) not see standard of the Directorate General of Highway Department of Public Works and (5) the result of field survey for planning is not complete.

  Key words : road construction, technical justification, satuan kerja region I & I

PENDAHULUAN kegiatan dan berdampak adanya perubahan

  konstruksi yang mempengaruhi waktu Pelaksanaan pembangunan proyek pelaksanaan, biaya, dan kualitas pekerjaan.

  Jalan Nasional Provinsi Sumatera Barat rata - rata pada pelaksanaan pembangunan masih sering mengelami perubahan proyek Jalan Nasional Provinsi Sumatera lingkup pekerjaan pada penyelenggaraan

  Barat mengalami justifikasi teknis, ini disebabkan berbagai faktor seperti Contract Change Oder (CCO), perbedaan perencanaan awal dengan kondisi di lapangan, kebijakan Pemerintah, dan lain - lain.

  Perubahan ini umumnya berupa penambahan dan pengurangan lingkup proyek setelah kontrak di tanda tangani (Soeharto, 2001). Perubahan dapat terjadi pada awal, pertengahan sampai pada akhir pekerjaan konstruksi proyek (Nunnaly, 1993). Proyek jalan terdiri dari lingkup pekerjaan yang spesifik, periode dari performa hasil proyek yang telah ditetapkan dan biaya anggaran proyek, dimana dapat mengalami perubahan selama masa proyek berlangsung.

  Menurut Flanagan dan Norman, 1993, resiko - resiko dalam proyek pelaksanaan konstruksi, yaitu: implementasi dari rencana desain tidak sesuai lagi disebabkan umur rencana sudah terlalu lama. Akibat dari perubahan - perubahan yang tidak terencana dalam proyek konstruksi dapat menyebabkan pekerjaan tambah di luar yang diharapkan (Chen dan Hsu, 2007).

  Beberapa penelitian sebelumnya memberikan gambaran bahwa dengan terjadinya perubahan desain akan memberikan dampak yang besar terhadap biaya dan waktu (Lee, 2008), perubahan desain menyebabkan variasi pada biaya awal (Kaming dkk, 1997).

  Syahruddin (2015), menemukan bahwa pelaksanaan pembangunan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat, pada tahun 2011-2013 terdapat 63 paket pekerjaan mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh perubahan kontrak kerja. Hal yang sama dikemukakan oleh Subrimen (2015), pada pelaksanaan pembangunan Jalan Nasional wilayah II tahun anggaran 2012 terdapat perbedaaan waktu kontrak dengan realisasii pelaksanaan yang sebenarnya.

  TINJAUAN PUSTAKA Justifikasi Teknis

  Menurut petunjuk pelaksanaan justifikasi teknis Direktorat Jendral Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (2012), justifikasi teknis merupakan pembuktian tertulis yang disertai dengan penjelasan rinci tentang adanya perubahan kebutuhan pada penyelenggaraan kegiatan yang berdampak adanya perubahan konstruksi dan digunakan sebagai dasar dilakukannya perubahan kontrak. Justifikasi teknis digunakan untuk (1) mewadahi dan menampung pertimbangan - pertimbangan teknis dari perubahan atau perbaikan lingkup kerja, metoda dan kuantitas maupun harga yang ditetapkan dalam kontrak; (2) sebagai dasar untuk mengambil dan menetapkan kebijakan selama proses kegiatan proyek konstruksi; (3) sebagai dasar untuk membuat addendum kontrak atau Contrak Change Order ( CCO).

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal pelaksanaan suatu proyek adalah untuk melihat kesesuaian dan membandingkan antara rancangan awal (kontak) dengan faktual kondisi lapangan.

  Justifikasi Teknis Sebagai Dokumen Pendukung Perubahan Kontrak

  Didalam pelaksanaan kontrak pekerjaan jalan dan jembatan hampir selalu mengalami perubahan kontrak. Justifikasi teknis sebagai dokumen pendukung proses perubahan kontrak mencakup; alasan utama perubahan, uraian pekerjaan yang menyebabkan perubahan, dan kajian terhadap usulan perubahan tersebut dapat memenuhi kelayakan teknis. Sasaran yang akan dicapai dengan disusunnya justifikasi teknis adalah agar penerapan pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan secara tepat sesuai kebutuhan dilapangan. rekomendasi dari justifikasi teknis menjelaskan akibat permasalahan yang disebabkan oleh masing - masing alternatif kemungkinan.

  Contract Change Order (CCO)

  Perubahan kontrak kerja atau yang sering disebut Contract Change Order (CCO) merupakan bentuk pernyataan tertulis yang memuat rincian perubahan pekerjaan dan volume serta biayanya, yang dapat diajukan oleh pengguna jasa maupun penyedia jasa (kontraktor maupun konsultan), dan digunakan sebagai dasar legalitas untuk melaksanakan pekerjaan (Fitri, 2008). Usulan perubahan secara tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk merubah beberapa kondisi dari dokumen kontrak awal, seperti menambah, dan mengurangi pekerjaan dengan adanya perubahan ini maka dapat merubah spesifikasi biaya kontrak, jadwal pembayaran, dan jadwal pelaksanaan proyek (Schaufelbege dan Holm, 2002).

  Faktor - faktor penting dalam mengajukan proses perubahan kontrak adalah alasan - alasan rasional yang menyebabkan terjadinya kebutuhan untuk membuat perubahan dalam proyek konstruksi sesuai dengan kondisi lapangan (Keane dkk 2010).

  Perubahan Terhadap Waktu

  Usulan addendum atau amandemen perpanjangan waktu dapat diajukan oleh kepala satuan kerja fisik kepada kepala balai, setelah menerima usulan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Amandemen perpanjangan waktu dapat dilakukan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut nilai kontrak bertambah, jenis konstruksi berubah, adanya item pekerjaan baru, target berubah, target bertambah, dan untuk sesuatu hal diluar kendali kontraktor (misal ; kebijakan, dan keadaan kahar).

METODA PENELITIAN

  Perubahan Terhadap Review Design (Tinjauan Terhadap Rancangan Awal)

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal pelaksanaan suatu proyek dimaksudkan untuk melihat kesesuaian dan membandingkan antara rancangan awal dengan kondisi faktual lapangan. Menurut Surat Dirjen Bina Marga No. UM.01.03

  Penelitan ini menggunakan metoda analisis deskriftif - evaluatif berdasarkan data dokumen yang dikumpulkan sebanyak

  12 Dokumen Kontrak dan dokumen perubahan kontrak (Addendum Kontrak) dari tahun 2009 sampai tahun 2015 untuk kontraktor kelas menengah keatas dengan nilai kontrak diatas Rp 2.500.000.000,-

  Dokumen kontrak dievaluasi kemudian dilakukan tabulasi terhadap hasil dari analisis data berupa faktor-faktor penyebab terjadinya justifikasi teknis pembangunan jalan di Provinsi Sumatera Barat. Hasil dari tabulasi dan analisis dilakukan validasi dengan melakukan wawancara langsung kepada para pakar untuk memvalidasi faktor

  • – Db/242 tanggal 26 Maret 2008, yang berbunyi (1) review design mencakup perubahan, termasuk jenis konstruksi yang dapat berimplikasi terhadap target, biaya dan waktu, (2) review design memerlukan dokumen - dokumen, yaitu, dokumen rekayasa lapangan, dokumen pemeriksaan bersama (Mutual Cek), dokumen review design (Kaji Ulang Perencanaan), dokumen perhitungan kuantitas dan biaya, (3) batas waktu penyelesaian amandemen perpanjangan waktu dari sejak diajukannya usulan sampai dengan persetujuan teknis paling lama 1 (satu) bulan sejak usulan diterima, (4) persetujuan teknis diterbitkan paling lama 1 (satu) bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir
  • – faktor penyebab jastifikasi teknis yang telah teridentifikasi. Hasil validiasi dijadikan acuan untuk menentukan factor apa saya yang sering dijadikan alasan untuk justifikasi teknis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil identifikasi faktor - faktor penyebab Justifikasi Teknis pada 12 paket pembangunan Jalan Nasional ditemukan sebagaimana ditunjukan pada tabel 1. Tabel 1: Identifikasi faktor penyebabkan desain awal pada kontrak tidak sesuai terjadinya justifikasi teknis dengan hasil rekayasa lapangan pada saat pelaksanaan akan dilakukan.

  Faktor Penyebab NO Nama Paket Pekerjaan Jumlah Justifikasi Teknis

  1) Desain awal pada Peningkatan Kapasitas

  Tiga paket pekerjaan pada nomor

  atau Pelebaran Jalan Kontrak tidak sesuai Ruas Batas Bukit Putus dengan hasil Rekayasa

  2, melakukan justififikasi teknis karena

  • – Batas Kota Painan Lapangan pada saat 2) Rekonstruksi pelaksanaan akan

  tidak memperhitungkan umur rencana

  Peningkatan Kapasitas dilakukan

  4 atau Pelebaran Ruas

  jalan dalam perencanaan.

  Jalan Tapan - Batas

1 Provinsi Bengkulu

  Tiga paket pekerjaan (nomor 3)

  3) Jalan Pembangunan Simpang IV - Silaping

  melakukan justififikasi teknis karena

  4) Rekonstruksi Peningkatan Kapasitas atau Pelebaran Ruas belum diperhitungkan volume dan harga Jalan Tapan - Batas Provinsi Bengkulu satuan secara detail untuk setiap pekerjaan. 1) Jalan Pembangunan

  Tidak Tapan – Lunang

  Akibat tidak memperhatikan

  memperhitungkan 2) Peningkatan Kapasitas Umur rencana jalan atau Pelebaran Jalan

  standar direktorat jendral bina marga

  Ruas Batas Bukit Putus

  3 2 – Batas Kota Painan

  diperlukan justifikasi teknis pada satu 3

  3) Rekonstruksi Peningkatan Kapasitas paket pekerjan (nomor 4). atau Pelebaran Ruas

  • – Jalan Kota Painan

  Satu paket pekerjaan (nomor 5)

  Kambang Pengguna jasa dalam 1) Pembangunan Fly Over dokumen kontrak menyatakan alasan dilakukan justifikasi Duku ( volume dan harga ) 2)

  Pembangunan Jalan Akses belum diperhitungkan

  3

  3

  teknis karena lahan belum tersedia ketika

  Bim secara detail untuk 3) Jalan Pembangunan setiap item proyek akan dilaksanakan. Simpang IV - Silaping 1) Pembangunan Jalan Tidak memperhatikan

  Tiga paket pekerjaan (nomor 6)

  Simpang IV

  • – Batas Standard Direktorat Sumatera Utara 4 2) Jenderal Bina Marga

  3 telah melakukan justifikasi teknis Pembangunan Jalan Akses Bim 3) Pembangunan Jalan

  disebabkan oleh hasil survey lapangan

  Simpang IV - Silaping Lahan belum tersedia

  untuk perencanaan tidak lengkap.

  ketika proyek 5 1)

  1 Pembangunan Fly Over Bukit Tinggi dilaksanakan

  Sementara satu paket perkerjaan (nomor 7)

  1) Hasil survey lapangan Pembangunan Jalan Tapan

  ditemukan alasan untuk melakukan

  • – Lunang untuk perencanaan 2) Rekonstruksi Peningkatan Kapasitas atau Pelebaran tidak lengkap

  justifikasi teknis karena terjadinya

  • – Ruas Jalan Kota Painan

6 Kambang

  3

  tumpang tindih proyek antara proyek

  3) Rekonstruksi Peningkatan Kapasitas atau Pelebaran

  • – Ruas Jalan Bukit Putus APBN dan APBD.
  • – Batas Kota Padang Batas Kota Painan

  Dengan demikian dari 12 paket

  Terjadinya tumpang 1) Jalan Pembangunan 7 tindih Proyek antara

  1 Sicincin - Malalak II APBN dan APBD pembangunan jalan Nasional yang di

  Tabel 1 menunjukan bahwa empat paket analisis didapati faktor yang sering pekerjaan (nomor 1) melakukan menyebabkan justifikasi teknis adalah justififikasi teknis disebabkan oleh karena

  1. Ketujuh faktor tersebut dilakukan validasi Desain awal pada Kontrak tidak sesuai dengan hasil Rekayasa kepada para akar. Hasilnya disimpulkan

  Lapangan pada saat pelaksanaan bahwa penyebab sering dilakukan akan dilakukan, ini sesuai dengan justifikasi teknis dari suatu proyek jalan pendapat dari (Lee, 2008) dan karena lima faktor (1) Desain awal pada (Kaming dkk 1997), dimana dapat kontrak tidak sesuai dengan hasil rekayasa mempengaruhi biaya dan waktu lapangan pada saat pelaksanaan akan

  2. dilakukan (2) Tidak memperhitungkan

  Tidak memperhitungkan umur rencana jalan, hal ini sesuai degan umur rencana jalan (3) Belum di perencanaan dan spesifiksi yang perhitungkan secara detail untuk setiap kurang baik, Penafsiran yang item pekerjaan (4) Tidak memperhatikan erbeda dari pihak perencana Standard Direktorat Jenderal Bina Marga 3.

  Departemen Pekerjaan umum (5) Hasil Belum di perhitungkan secara detail untuk setiap item pekerjaan, survey lapangan untuk perencanaan tidak ini sesuai yang dengan lengkap. dikemukakan Mangitung (2006),

KESIMPULAN DAN SARAN

  desain yang tidak lengkap, kurang

  Kesimpulan

  lengkapnya desain dapat menjadi hambatan pelaksanaan suatu

  1. Faktor-faktor penyebab terjadinya proyek. justifikasi teknis pada proyek Jalan 4. Lahan belum tersedia ketika proyek adalah sebagai berikut : dilaksanakan a.

  5. Desain awal pada Kontrak tidak Tidak memperhatikan Standard sesuai dengan hasil Rekayasa

  Direktorat Jenderal Bina Marga Lapangan pada saat pelaksanaan

  Departemen Pekerjaan umum akan dilakukan

  6. Hasil survey lapangan untuk b. perencanaan tidak lengkap, ini Tidak memperhitungkan Umur rencana jalan sesuai dengan temuan Subrimen c. (2015), bahwa faktor aspek

  Belum di perhitungkan secara detail untuk setiap item pekerjaan. perencanaan sangat berpengaruh d. terhadap perubahan kontrak kerja. Tidak memperhatikan Standard

  Direktorat Jenderal Bina Marga 7. Terjadinya tumpang tindih Proyek

  Departemen Pekerjaan umum antara APBN dan APBD e. yang baik antara Pusat, Provinsi,

  Lahan belum tersedia ketika proyek dilaksanakan Kabupaten, dan Kota.

  f.

  3. Hasil survey lapangan untuk Perencanaan (desain proyek) hendaklah perencanaan tidak lengkap mempedomani dan mengikuti g. peraturan, Standard dan Manual desain

  Terjadinya tumpang tindih Proyek antara APBN dan APBD perkerasan Jalan yang tersedia.

  2.

  4. Faktor yang sering menyebabkan Melakukan feasibility study dan amdal justifikasi teknis, yaitu : sebelum pelaksanaan proyek.

  a.

  Desain awal pada kontrak tidak

DAFTAR PUSTAKA

  sesuai dengan hasil rekayasa Chen, J.-H., & Hsu, S. (2007). Hybrid lapangan pada saat pelaksanaan akan

  ANN-CBR Model for Disputed dilakukan Change Orders in Construction Project. Automation in

  b. memperhitungkan umur Tidak Contruction, Vol. 17, p.56-64. rencana jalan

  Flanagan, R & Norman, G (1993). Risk c. Belum di perhitungkan secara detail

  Management and Construction, Blackwell Science, London. untuk setiap item pekerjaan.

  Kiew, P.N., Ismail, S., & Yusof, A. M,

  d. memperhatikan standard Tidak

  (2013). Key Performance Direktorat Jenderal Bina Marga

  Indicators in Construction Quality Management 2013 (ICBM 2013). Departemen pekerjaan umum

  Kuala Lumpur, Universiti

  e. survey lapangan untuk Hasil Teknologi Malaysia. perencanaan tidak lengkap

  Lee, J.-K. (2008). Cost Overrun and Cause in Korean Social Overhead Capital

  Saran

  Projects: Road, Rail, Airports, and Ports. Journal of Urban Planning 1. Melakukan perencanaan pembangunan and Development , Vol. 134, p.59- 62. sesuai rencana tata ruang wilayah

  Levy, Sidney M (2002). Project (RT/RW) Provinsi Sumatera barat

  Management In Construction (4 sehingga terjadi Sinkronisasi thed.) New York: Mc Graw-Hill. pembangunan antara Provinsi,

  Nunnaly, S. W, (1993). Constuction kabupaten dan kota dan memperjelas Methods and Managemen, third edition, New Jersey. Prentice Hall. penggunaan lahan dan pembebasan

  Romi Syahruddin, (2015). Analisis lahan.

  Kualitas Pekerjaan Pada Kontraktor 2. Untuk pemograman dan pnggaran

  Gred 5, Gred 6, dan Gred 7 Pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan proyek hendaklah dilakukan koordinasi Nasional Wilayah

  I Provinsi Sumatera Barat, Tesis, Universitas Bung Hatta, Padang. Suharto Imam , (2001). Manajemen

  Proyek, edisi ke-2 jilid I, Erlangga, Jakarta

  Subrimen, (2015). Analisis Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi Jalan Nasional di Kabupaten Pesisir Selatan, Tesis, Universitas Bung Hatta, Padang.

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya - Pengaruh pendekatan discovery terhadap keterampilan proses sains dan tanggung jawab siswa materi saling ketergantungan dalam ekosistem kelas VII SMP Muhammadiyah Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015 - Digit

0 0 27

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu - Perencanaan strategis bisnis Betang Cellular Kota Palangka Raya dalam perspektif ekonomi Islam - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis soal buatan guru mata pelajaran biologi pada MAN Sampit - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 37

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Inventarisasi keanekaragaman spesies kupu-Kupu di kawasan Hutan Dalit Desa Benao Hulu Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 37

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya - Efektivitas cinnamomum sp sebagai pengawet alami terhadap manisan basah buah nypa fruticans (wurmb) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu - Adat mbecek dalam acara walimah pernikahan masyarakat Jawa di Desa Kanamit Jaya Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau (tinjauan hukum Islam) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 3 35

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan - Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs M

0 0 46

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Kemelimpahan ikan di Danau Lais Desa Tanjung Sangalang Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 37

PERAN DAN UPAYA PEMERINTAH DALAM PENANGANAN KEMISKINAN DI KELURAHAN DANAU TUNDAI DALAM TINJAUAN EKONOMI ISLAM

2 10 129

TINJAUAN PUSTAKA Justifikasi Teknis

1 5 9