I. Pendahuluan - PENGARUH PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN NON BUNGA (FEE BASED INCOME) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. UNIT PANAWANGAN

  hal. 111-120

PENGARUH PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN NON BUNGA (FEE BASED INCOME) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. UNIT PANAWANGAN

  Benny Prawiranegara Fakultas Ekonomi Universitas Galuh Ciamis benny.feunigal@gmail.com Wati Setiawati

  Fakultas Ekonomi Universitas Galuh Ciamis watimut123@gmail.com ABSTRAK

  Penelitian ini difokuskan pada Pengaruh Pendapatan Bunga Kredit dan Fee Based Income Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1]. Pengaruh pendapatan bunga kredit terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan; 2] Pengaruh fee based income terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan; 3] Pengaruh pendapatan bunga kredit dan fee based income terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan untuk menganalisis data dilakukan uji-uji statistik sebagai berikut: 1] Uji Koefisien Korelasi; 2] Uji Koefisien Determinasi; 3] Analisis Regresi Berganda; 4] Uji t (Uji Hipotesis); 5] Uji F (Uji Simultan). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: 1] Tidak terdapat pengaruh positif pendapatan bunga kredit terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan; 2] Terdapat pengaruh positif fee based income terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan; 3] Tidak terdapat pengaruh positif pendapatan bunga kredit dan fee based income terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan. Saran yang diberikan bagi PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan adalah sebagai berikut: 1] PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan sebaiknya lebih mengoptimalkan lagi pendapatan bunga kredit, karena akan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan; 2] PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan sebaiknya lebih mengoptimalkan lagi pendapatan non bunga, karena dapat meningkatkan kinerja keuangan bank; 3] PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan sebaiknya meningkatkan fungsi control, agar dapat meminimalisir kredit macet, sehingga dapat meningkatkan pendapatn bunga kredit. Kata Kunci: Pendapatan Bunga Kredit, Fee Based Income, Kinerja Keuangan. .

I. Pendahuluan

  Aktivitas bank adalah menyalurkan dana masyarakat kepada pihak yang membutuhkan melalui penyaluran kredi, bank mendapatkan bunga kredit. Pendapatan ini merupakan pendapatan utama bagi bank, terutama bank-bank konvensional. Keadaan ini menjadikan bank-bank berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada debitur, untuk meningkatkan pendapatannya. Namun permasalahan lain yang dihadapi oleh manajemen bank, ketika keadaan perekonomian Indonesia memburuk, setelah terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang mana banyak permasalahan kredit macet, karena banyaknya perusahaan yang tidak mampu melanjutkan usahanya, sementara itu tingkat suku bunga kredit mengalami kenaikan yang tinggi. Kondisi ini menjadikan banyak bank yang mengalami permasalahan finansial, sehingga dilikuidasi karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang sehat.

  Walaupun pada saat ini kondisi perekonomian Indonesia berangsur membaik, namun manajemen bank sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit, karena menghindari risiko kredit macet yang mungkin terjadi. Pengalaman tersebut menjadikan bank berupaya mencari solusi untuk menghasilkan pendapatan lain selain dari bunga kredit. Salah satu strategi yang banyak dipilih oleh manajemen bank dalam meningkatkan pendapatannya adalah dengan menggali dan meningkatkan pendapatannya dari fee based income.

  Fee based income berkembang seiring berkembangnya teknologi dalam dunia

  perbankan, baik melalui bantuan penggunaan komputer, internet dan kartu plastic (kartu kredit) dan upaya peningkatan pelayanan kepada nasabah bank. Penggalian pendapatan lain selain bunga kredit merupakan salah satu upaya manajemen bank dalam meningkatkan pendapatan, menjaga stabilitas pendapatan finansial, mengingat pendapatan dari bunga kredit sering berubah karena besarnya ketetapan suku bunga kredit dari Bank Indonesia, maupun kemampuan bank dalam menyalurkan kredit kepada masyrakat. Tren pendapatan non bunga (fee based income) bank umum milik negara rata-rata mengalami kenaikan. Hal tersebut menjelaskan bahwa saat ini bank-bank sudah mulai mengembangkan jasa-jasa melalui teknologi dan sumber daya yang ada untuk meraih keuntungan di luar pendapatan bunga kredit.

  PT. BRI (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank milik pemerintah yang pendapatan utamanya berasal dari pemberian jasa kredit kepada masyarakat. Seperti bank- bank lainnya PT. BRI (Persero) Tbk. pun berusaha untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dibidang jasa keuangan, dengan tujuan agar bank tersebut memperoleh pendapatan lainnya diluar pemberian jasa kredit. Pendapatan tersebut dikenal dengan istilah pendapatan non bunga atau fee based income.

  Dengan adanya pendapatan bunga dan pendapatan non bunga (fee based income), maka pendapatan akan naik dan kinerja keuangan menjadi semakin baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya perubahan pada return on assets. Informasi di bawah ini menunjukan bahwa kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. baik unit Panawangan dan juga Pusat masih dalam kategori sangat baik, karena dalam Lampiran Surat Edaran BI 13/24/DPNP/2011 tertera bahwa predikat kesehatan bank berdasarkan ROA sebesar 2% memiliki predikat yang sangat sehat. Hal tersebut terlihat dari tingkat kesehatan bank yang diukur dengan menggunakan ROA untuk PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan dan Pusat selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 di atas 2%.

Tabel 1.1 di bawah ini adalah informasi mengenai kinerja keuangan PT. BRI (Persero)

  Tbk. Unit Panawangan yang dibandingkan dengan PT. BRI (Persero) Tbk. Pusat menggunakan Return On Assets (ROA) tahun 2012-2016:

  Tabel 1. Kinerja Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan dan Pusat Tahun 2012-2016 ROA BRI Unit Panawangan ROA BRI Pusat Tahun (%) (%)

  2012 3,34 5,15 2013 3,69 5,03 2014 3,35 4,73 2015 4,33 4,19 2016 4,25 3,84

  Rata-Rata 3,79 4,59 Sumber: Laporan Tahunan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan (data diolah) & Annual Report PT.

  BRI (Persero) Tbk.

  Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukan bahwa kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. baik unit Panawangan dan juga Pusat masih dalam kategori sangat baik karena dalam Lampiran Surat Edaran BI 13/24/DPNP/2011 tertera bahwa predikat kesehatan bank berdasarkan ROA sebesar 2% memiliki predikat yang sangat sehat. Hal tersebut terlihat dari tingkat kesehatan bank yang diukur dengan menggunakan ROA untuk PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan dan Pusat selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 di atas 2%.

  Dari table 1 diatas Nampak bahwa kinerja PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan selama periode tahun 2012 sampai dengan periode tahun 2016 pada umumnya lebih rendah dari kinerja BRI Pusat. Hal ini menunjukan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan dibawah rata-rata BRI Pusat, jika diukur menggunakan ROA secara statistik PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan mengalami pergerakan lebih baik dibandingkan dengan PT. BRI (Persero) Tbk. Pusat. Kondisi tersebut dibuktikan dari adanya beberapa kali peningkatan rasio kesehatan bank menggunakan ROA PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan selama periode tahun 2012 sampai dengan periode tahun 2016. Sementara itu tingkat kesehatan bank menggunakan ROA untuk PT. BRI (Persero) Tbk. Pusat terus mengalami penurunan selama periode tahun 2012 sampai dengan periode tahun 2016, namun secara nilai ROA PT. BRI (Persero) Tbk. Pusat lebih tinggi, tapi jika dilihat dari progres kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan lebih baik dibandingkan PT. BRI (Persero) Tbk. Pusat, karena pergerakan nilai ROA setiap periode nya yang cenderung meningkat, walaupun mengalami beberapa kali penurunan. Hal tersebut merupakan fenomena yang menarik untuk dianalisis penyebabnya.

  Sementara penyebab fenomena tersebut di atas diindikasikan dipengaruhi oleh pendapatan PT. BRI (Persero) Tbk. yang berasal dari bunga kredit dan pendapatan non bunga. Menurut kepala PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan peningkatan ROA disebabkan adanya peningkatan pendapatan bank yang berasal dari bunga kredit dan pendapatan non bunga seperti provisi, pendapatan jasa ATM, jasa penerimaan setoran PLN, jasa penerimaan setoran Telkom dan lain-lain. Sedangkan penurunan ROA disebabkan meningkatnya beban simpanan serta bunga deposito berjangka yang jatuh tempo serta adanya kenaikan pada tingkat kredit macet, sehingga pendapatan bunga kredit mengalami penurunan.

  Dari aktivitas bank dalam menyalurkan dana masyarakat kepada pihak yang membutuhkan melalui penyaluran kredit, bank mendapatkan bunga kredit. Pendapatan ini merupakan pendapatan utama bagi bank, terutama bank-bank konvensional. Keadaan ini menjadikan bank-bank berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada debitur, untuk meningkatkan pendapatannya. Lukman (2009:118) mengatakan bahwa semakin tinggi pendapatan perusahaan maka semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal tersebut menunjukan baiknya kinerja manajemen dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhana.

  Sementara itu menurut Priyatmoko (2014:4) menyebutkan bahwa salah satu strategi yang banyak dipilih oleh manajemen bank dalam meningkatkan pendapatannya adalah dengan menggali dan meningkatkan pendapatannya dari pendapatan non bunga (fee based

  ). Kasmir (2008:89) menyatakan bahwa pendapatan non bunga (Fee based income)

  income merupakan usaha-usaha yang berkaitan dengan pemberian jasa keuangan.

  Hal tersebut di atas menurut Priyatmoko (2014:5) menunjukan bahwa pergerakan kinerja keuangan (Return On Asset) ini dipengaruhi oleh beberapa indikator diantaranya indikator pendapatan bunga kredit dan indikator pendapatan non bunga. Hal ini menjadi pilar pembentuk profit bagi perbankan. Dengan adanya fee based income, maka pendapatan akan naik dan kinerja keuangan menjadi semakin baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya perubahan pada return on assets yang semakin meningkat. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

1 H : Terdapat pengaruh Pendapatan Bunga Kredit terhadap Kinerja Keuangan.

  H

  2 : Terdapat pengaruh Pendapatan Non Bunga (Fee Based Indome) terhadap Kinerja Keuangan.

  H

  3 : Terdapat pengaruh Pendapatan Bunga Kredit dan Non Bunga (Fee Based Indome) terhadap Kinerja Keuangan.

II. Metode

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menjabarkan fenomena terkait pengaruh pendapatan bunga kredit dan pendapatan non bunga (fee based income) terhadap kinerja keuangan.

  Riyadi (2008:9) mendefiniskan pendapatan bunga adalah pendapatan yang berasal dari transaksi pinjaman dan penempatan dana di pasar uang antara bank disamping hasil yang diperoleh dari perdagangan surat-surat berjangka pendek. Sementara itu fee based income adalah keuntungan yang didapat dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2012:129).

  Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto, 2008:79). Untuk mengukur kinerja keuangan menggunakan Return on Assets (ROA). Rumus untuk

  (ROA) menurut Lukman (2009:117):

  Return on Assets LabaSebelu mPajak ROA x

   100 %

  TotalAktiv a

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data primer ini adalah data yang tersedia dari Laporan Tahunan PT. BRI (Persero) Tbk. KCP Unit Panawangan tahun 2012-2016.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan, yaitu menggunakan buku-buku dari berbagai sumber untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis.

2. Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumen-

  dokumen perusahaan yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, seperti profil perusahaan dan laporan keuangan.

  Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik dengan langkah- langkah analisis koefisien korelasi sederhana, analisis koefisien korelasi ganda, analisis regresi berganda, analisis koefisien determinasi, analisis uji t dan analisis uji F.

III. Hasil

  Berdasarkan analisis statistik korelasi PPM dihasilkan angka sebesar 0,84 yang menunjukan bahwa antara Pendapatan Bunga Kredit dengan Kinerja Keuangan mamiliki

  2

  hubungan yang sangat kuat. Sementara itu analisis statistik koefisien determinasi (R ) dihasilkan angka sebesar 71%, dimana hal tersebut menunjukan bahwa sebesar 71% variabel Kinerja Keuangan dapat di jelaskan oleh Pendapatan Bunga Kredit, sedangkan sisanya sebanyak 29% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam skripsi ini. Sementara itu hasil hipotesis (uji t) dihasilkan bahwa t bitung sebesar 2,70 lebih kecil dibandingkan dengan t tabel sebesar 3,18 atau t hitung < t tabel (2,70 < 3,18), dimana hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis ditolak. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa Pendapatan Bunga Kredit tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan.

  Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan apa yang dikemukakan Lukman (2009:118), yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendapatan perusahaan maka semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal tersebut menunjukan baiknya kinerja manajemen dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhana.

  Hasil penelitian ini pun tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Priyatmoko (2014), dimana salah satu hasil penelitiannya menunjukan bahwa pendapatan bunga kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Sementara itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Anindyntha (2016) pun tidak sejalan dengan penelitian ini, dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa pendapatan bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank.

  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Bunga Kredit tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak.

  Jumlah pendapatan non bunga (fee based income) PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan selalu mengalami peningkatan selama 5 (lima) periode, yaitu mulai periode 2012 sampai dengan periode tahun 2016. Kondisi tersebut menunjukan bahwa perolehan jumlah pendapatan non bunga (fee based income) PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan mengalami tren yang bagus.

  Berdasarkan analisis statistik korelasi PPM dihasilkan angka sebesar 0,95 yang menunjukan bahwa antara Pendapatan Non Bunga (Fee Based Income) dengan Kinerja Keuangan mamiliki hubungan yang sangat kuat. Sementara itu analisis statistik koefisien

  2

  determinasi (R ) dihasilkan angka sebesar 90%, dimana hal tersebut menunjukan bahwa sebesar 90% variabel Kinerja Keuangan dapat di jelaskan oleh Pendapatan Non Bunga (Fee

  Based Income ), sedangkan sisanya sebanyak 10% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

  diteliti dalam skripsi ini. Sementara itu hasil hipotesis (uji t) dihasilkan bahwa t bitung sebesar 5,29 lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar 3,18 atau t hitung > t tabel (5,29 > 3,18), dimana hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis diterima. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa Pendapatan Non Bunga (Fee Based Income) berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan.

  Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pernyataan Priyatmoko (2014:4) yang menyebutkan bahwa salah satu strategi yang banyak dipilih oleh manajemen bank dalam meningkatkan pendapatannya adalah dengan menggali dan meningkatkan pendapatannya dari pendapatan non bunga (fee based income

  )”. Kasmir (2008:89) menyatakan bahwa: “Pendapatan non bunga (Fee based income) merupakan usaha-usaha yang berkaitan dengan pemberian jasa keuangan.

  Hasil penelitian ini pun sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Priyatmoko (2014), dimana salah satu hasil penelitiannya menunjukan bahwa pendapatan non bunga (fee based income) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

  Sementara itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Anindyntha (2016) pun sejalan dengan penelitian ini, dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa pendapatan non bunga (fee

  based income ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank.

  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Non Bunga (Fee

  Based Income ) berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit

  Panawangan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.

  Kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan yang diukur menggunakan ROA selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 masih dalam kondisi yang sangat bagus, karena di atas 2%. Namun dalam perkembangannya, kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan mengalami inkonsistensi, karena mengalami naik-turun.

  Berdasarkan hasil perhitungan korelasi berganda menunjukan bahwa variabel independen Pendapatan Bunga Kredit dan Pendapatan Non Bunga (Fee Based Income) dengan variabel dependen Kinerja Keuangan memiliki hubungan yang sangat kuat, karena nilai yang dihasilkan adalah sebesar 0,96. Hasil analisis tersebut juga menghasilkan nilai r yang positif, artinya antara Pendapatan Bunga Kredit dan Pendapatan Non Bunga (Fee Based

  Income ) dengan Kinerja Keuangan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan arah yang positif.

2 Sementara itu hasil perhitungan nilai R adalah sebesar 92%, hal tersebut menunjukan

  bahwa 92% variabel dependen (Kinerja Keuangan) dipengaruhi oleh variabel independen Pendapatan Bunga Kredit dan Pendapatan Fee Based Income. Sedangkan sisanya sebesar 8% (100% - 92%) dipengaruhi oleh sebab-sebab atau faktor-faktor lain diluar model atau faktor- faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

  hitung

  Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini dihasilkan nilai F adalah sebesar 3,83. Sedangkan F tabel yang dihasilkan adalah sebesar 19,30. Karena nilai F hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai F tabel , yaitu 3,83 < 19,30 artinya Hipotesis pada penelitian ini ditolak, artinya Pendapatan Bunga Kredit dan Pendapatan Non Bunga (Fee Based Income) secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk.

  Unit Panwangan.

  Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan pernyataan Priyatmoko (2014:5) yang menyatakan bahwa “pergerakan kinerja keuangan (Return On Asset) ini dipengaruhi oleh beberapa indikator diantaranya indikator pendapatan bunga kredit dan indikator pendapatan non bunga”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa pendapatan bunga kredit dan pendapatan non bunga menjadi pilar pembentuk profit bagi perbankan. Dengan adanya pendapatan bunga kredit dan fee based income, maka pendapatan akan naik dan kinerja keuangan menjadi semakin baik, hal ini dapat dilihat dengan adanya perubahan pada return on assets yang semakin meningkat.

  Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja dan pengetahuan kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja secara teori. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa prestasi kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh pengalaman kerja dan pengetahuan kerja. Apabila pengalaman kerja dan pengetahuan kerja karyawan baik, maka akan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan tersebut. Dengan kata lain ditemukan bukti bahwa pengalaman kerja dan pengetahuan kerja sebagai faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima.

IV. Simpulan

  Berdasarkan hasil penelitian, simpulan dari pengaruh yang diberikan oleh Pendapatan Bunga Kredit dan Pendapatan Non Bunga (Fee Based Income) terhadap Kinerja Keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan adalah sebagai berikut: 1.

  Pendapatan bunga kredit berpengaruh poisitif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan. Artinya jika pendapatan bunga kredit ditingkatkan, maka kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan akan meningkat, tetapi tidak signifikan.

  2. Pendapatan non bunga (fee based income) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan. Artinya jika pendapatan non bunga (fee based income) ditingkatkan, maka kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan akan meningkat secara signifikan.

  3. Pendapatan bunga kredit dan pendapatan non bunga (fee based income) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan. Artinya jika pendapatan bunga kedit dan pendapatan non bunga (fee based

  

income ) ditingkatkan, maka kinerja keuangan PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Panawangan

akan meningkat, tetapi tidak signifikan.

  Daftar Pustaka Dendawijaya, L. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

  Dunia, A. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, I. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung Alfabeta. Ghozali, I. 2007. Manajemen Risiko Perbankan. Semarang : BPUNDIP. Gitosudarmo dan Basri. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Hadiwijaya. 2010. Manajemen Dana Bank. Bandung: CV. Pioni Jaya. Hasibuan, S.P.M. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Grafindo. Indriantoro, N. & Supomo, B. 2002. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

  Ismail. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada. Kieso, D. Weygandt, J & Warfield, D. 2007. Accounting Principles Pengantar Akutansi Edisi Ketujuh . Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

  Komara, A. 2007. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi . Skripsi. Cirebon: Universitas Swadaya Gunung Jati. Lapoliwa. 2009. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Institut Bankir Indonesia. Mulyadi. 2005. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Munawir. S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Riyadi, S. 2008. Banking and Liability Management. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Santosa, B. 2007. Data Mining Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis.

  Yogyakarta: Graha Ilmu. Silalahi, U. 2010. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Refika Aditama. Soemarso. 2008. Akauntansi: Suatu Pengantar, Buku Satu Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat.

  Sucipto. 2007. Penilaian Kinerja Keuangan. Medan: Jurnal Akuntansi Universitas Sumatra Utara. Suhayati, E & Anggadini, SD. 2009. Akuntansi Keuangan. Bandung: Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suyatno, T. 2009. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Taswan. 2007. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM TPKP. Priyatmoko, WD. 2014. Pengaruh Pendapatan Bunga Kredit dan Pendapatan Non Bunga

Terhadap Kinerja Keuangan Bank . Jurnal Ekonomi. Malang: Universitas Brawijaya.

Purba, K. 2008. Analisis Pengaruh Bid Ask Spread Based Saham Terhadap Return Saham.

  Bandung: Repository Universitas Padjadjaran. Wibowo.2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Dokumen yang terkait

BAB III - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 25

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP VOLUME PRODUKSI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA ANOM KOTA BANJAR

1 3 7

I. Pendahuluan - PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Ciamis)

0 0 10

I. Pendahuluan - PENGARUH BI RATE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK

0 2 16

I. Pendahuluan - PENGARUH EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECURANGAN AKUNTANSI PADA PT. INKA MUTIARA MAS

0 5 14

PENGARUH AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

0 2 12

PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) TERHADAP PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (Studi pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya)

0 3 18

I. Pendahuluan - PENGARUH BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. ASIAN NANJUNG SEJAHTERA

2 4 9

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Kidul 02 Tah

0 0 7