MEDIA KOMUNIKASI INTERN BADAN GEOLOGI

MEDIA KOMUNIKASI INTERN BADAN GEOLOGI PENGELOLAAN

DATA

INFORMASI

DAN KEGEOLOGIAN

DAFTAR ISI EDITORIAL

11 Pameran Gelar Teknologi 2006

1 Tantangan Penting dalam Pelayanan Publik: Pengelolaan Sistem Informasi

12 CASM-Asia Workshop on the State- Geologi

of-the Art of Science and Technology to Protect the environment and People

PROFIL

13 Kunjungan Bhakti Sosial Dharma

Wanita DESDM di Kabupaten Garut

FOKUS KITA

Mengungkap Bumi dan Potensinya

14 Pengelolaan Data dan Informasi melalui Studi Magmatisme dalam Visi

Kegeologian

Profesor Riset Pertama Badan Geologi SEPUTAR KITA

6 Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil Departemen Energi dan Sumber

Daya Mineral

7 Pengukuhan Profesor Riset Dr. Ir. Udi Hartono AGENDA

8 Symposium UNESCO IGCP-507

20 Seminar Nasional, Geologi

9 Workshop Pengembangan Panas Indonesia: Dinamika dan Bumi di Indonesia

Produknya

9 Kunjungan Delegasi Vietnam ke Penandatanganan Kerja sama Badan Geologi

Badan Geologi dengan PT Pertamina

Tantangan Penting dalam Pelayanan Publik: Pengelolaan Sistem Informasi Geologi

Pembaca yang budiman, Mengingat semua paparan singkat persoalan sistem informasi di atas, Fokus Di penghujung tahun takwim 2006 ini – yang berarti pula akhir tahun anggaran

Kita WG kali ini menyajikan persoalan pengelolaan sistem informasi, khususnya – Warta Geologi (WG) kembali menjumpai Anda semua. Walaupun WG Volume I,

pengelolaan sistem informasi bidang geologi. Di dalamnya dikupas aspek-aspek Nomor 6, 2006, ini terbit di akhir tahun, namun substansi yang menjadi fokusnya

kekuatan, kelemahan, peluang, dan kendala pengelolaan informasi geologi. Bagian belumlah merupakan sesuatu yang fi nal dalam penyelengaraan pelayanan umum

akhir dari uraiannya akan mengemukakan sebuah solusi dan rencana tindak Pemerintah. Pengelolaan sistem informasi adalah suatu sarana penunjang pelayanan

pengelolaan sistem informasi di lingkungan Badan Geologi. publik yang sangat penting, namun masih menyisakan beberapa masalah yang perlu mendapat penanganan segera. Hingga saat ini, sebagian besar tujuan ideal

Para pembaca yang budiman,

pengelolaan sistem informasi boleh dikatakan masih merupakan wacana. Hal itu, Pada tanggal 6 November 2006, di lingkungan Badan Geologi berlangsung tidak saja di bidang geologi, melainkan pula untuk seluruh sektor pelayanan publik

sebuah momen acara yang sangat penting. Acara tersebut adalah pengukuhan Dr. di Indonesia.

Ir. Udi Hartono sebagai profesor riset. Momen tersebut sangatlah penting, mengingat Pengelolaan sistem informasi geologi diangkat menjadi Fokus Kita WG edisi

sedikitnya tiga hal berikut. Pertama, Prof. Dr. Ir. Udi Hartono merupakan profesor akhir tahun 2006 ini. Hal itu memang diperlukan mengingat masih banyaknya

riset pertama dari Badan Geologi, profesor riset keenam di lingkungan Departemen persoalan dan urgensinya peran sistem informasi dalam pelayanan publik. Selain

ESDM, dan profesor riset ke-116 di seluruh Indonesia. Dengan demikian, momen Fokus Kita, WG kali ini – seperti biasa – menyampaikan Profi l, Seputar Kita, dan

tersebut telah memecahkan telur kebuntuan Badan Geologi dalam melahirkan Agenda.

profesor riset di bidang jabatan fungsional peneliti. Kedua, Pak Udi – demikian beliau akrab dipanggil sehari-hari - telah memberikan teladan bagi kita semua

Pembaca yang budiman, tentang berkarir sampai di posisi puncak melalui pilihan karir jabatan fungsional. Pengelolaan sistem informasi kadang terasa sebagai sebuah ungkapan

Hal ini penting, mengingat salah satu sasaran dibentuknya Badan Geologi dengan yang “klise” atau ibarat “nama besar” yang kurang memberikan “greget” dalam

Pusat-pusat di bawahnya adalah mempromosikan jabatan fungsional. Ketiga, hasil- kinerja. Sebab, apabila kita evaluasi dengan sungguh-sungguh tentang hasil-hasil

hasil penelitian beliau selama bertahun-tahun - yang telah mengantarkannya meraih (outcome) dari sebuah kegiatan pengelolaan informasi pada hampir seluruh instansi

pangkat/golongan dan karir tertinggi di jabatan fungsional - merupakan sesuatu yang Pemerintahan, segera akan tampak indikator-indikator yang masih menunjukkan

sangat penting bagi pengembangan ilmu kebumian dan aplikasinya. Para pembaca kelemahannya. Sebagai contoh, mayoritas web site pelayanan publik Pemerintah

dapat menyimak selintas pemikiran beliau berkenaan dengan riset dasar yang lemah dalam penyajian informasi umum yang mendasar yang sangat diperlukan

digelutinya pada rubrik Profi l WG kali ini.

oleh publik dalam kegiatannya masing-masing. Hal itu diperoleh dari pengamatan Antara bulan Oktober sampai Desember 2006 banyak aktivitas kegeologian yang selintas terhadap penyajian web site dari beberapa instansi Pemerintah.

dilaksanakan oleh Badan Geologi beserta segenap komponennya. Dalam triwulan

Permasalahan yang masih menghantui pengelolaan sistem informasi terakhir Tahun 2006 itu pun Badan Geologi telah pula melaksanakan kegiatan dalam sebagaimana sekilas tampak dalam bahasan di atas terkait dengan masih adanya

rangka peningkatan kerjasama; serta kegiatan yang terkait dengan pembinaan kelemahan dan besarnya kendala yang dihadapi instansi-instansi Pemerintah dalam

kepegawaian dan bhakti sosial. Demikianlah, dalam rubrik Seputar Kita WG kali ini, aspek tersebut. Kelemahan itu antara lain: masih belum seragamnya pemahaman

para pembaca dapat melakukan review melalui berita terhadap kegiatan-kegiatan mengenai kekuatan dan peluang sistem informasi dalam mengefektifkan pelayanan

berikut yang telah dilaksanakan Badan Geologi dan Pusat-pusat di bawahnya, yaitu: publik oleh Pemerintah kepada masyarakat. Kelemahan ini “menumbuhkan”

1) Symposium UNESCO IGZCP-507, 2) Workshop Pengembangan Panas Bumi kelemahan berikutnya: kurangnya kesadaran dan tindakan (action) nyata yang

di Indonesia, 3) Workshop Nasional Geologi Teknik, 4) mengikuti Pameran Gelar sistematis dalam pengelolaan sistem informasi.

Teknologi 2006, 4) CASM-Asia Workshop on the State of the Art of Science and Adapun kendala yang dihadapi antara lain perkembangan dan kinerja

Technology to Protect the Environment and People, 5) Pengambilan Sumpah PNS pengelolaan sistem informasi di daerah – sebagai partner Pemerintah – masih lemah,

DESDM, 6) Pengukuhan Profesor Riset Dr. Ir. Udi Hartono, 7) Kunjungan Delegasi baik dalam struktur maupun infrastruktur. Kendala lainnya adalah berkenaan dengan

Vietnam ke Badan Geologi, dan 8) Kunjungan Bhakti Sosial Dharma Wanita DESDM sistem pembiayaan dan biaya yang diperlukan untuk pembangunan sebuah sistem

ke Kabupaten Garut.

informasi yang relatif mahal. Sistem anggaran yang berlaku saat ini juga menjadi kendala. Hal itu seiring dengan belum meratanya pemahaman mengenai karakter

Para Pembaca yang budiman,

pengelolaan sistem informasi di seluruh jajaran sumber daya manusia (SDM) di Terbitan WG kali ini merupakan penutup dari seri WG Volume I yang instansi Pemerintah menjadikan substansi ini terasa sebagai persoalan klise atau

direncanakan terbit sebanyak enam kali sepanjang Tahun 2006. Fokus Kita yang “nama besar” kegiatan. Julukan sebagai sebuah kegiatan yang sering dianggap

dihadirkannya melengkapi seri Fokus Kita yang telah disajikan WG Vol. I mulai “tak pernah selesai” sering dialamatkan kepada usulan kegiatan pengelolaan sistem

No.1 sampai No. 5. Fokus Kita WG kali ini tentang sistem informasi bidang geologi informasi. Padahal, harus disadari bahwa dalam beberapa aspeknya pengelolaan

telah melengkapi sajian fokus kita selama ini, berturut-turut dari WG No. 1 - No. 5, sistem informasi, sebagaimana kegiatan pembangunan, memang tidak akan pernah

berkenaan dengan: aspek perencanaan, UU Kegeologian, sajian informasi Gunung selesai.

Merapi di internet, kebencanaan geologi, dan sosialisasi bidang geologi. Semoga Di sisi lain, pengelolaan sistem informasi oleh Pemerintah dalam rangka

kehadiran WG penutup program penerbitan WG Vol. I tahun 2006 ini mengantarkan efektivitas pelayanan publik sesungguhnya memiliki kekuatan dan peluang yang

kita kepada program penerbitan WG Vol. 2 tahun 2007 yang rencananya ditujukan besar. Kekuatan itu antara lain adalah beberapa individu SDM yang sangat paham

tidak saja untuk lingkungan intern Badan Geologi, melainkan pula untuk seluruh atau melek sistem informasi yang tersedia hampir di setiap instansi Pemerintah, tak

Pemda dan khalayak umum.

terkecuali di lingkungan Badan Geologi. Kekuatan lainnya adalah aspek dana yang Akhir kata, selamat Tahun Baru dan semoga kita bertemu kembali dalam seri sesungguhnya tersedia dan potensial apabila dimanfaatkan secara berhasil guna

WG Volume II di tahun depan yang Insya Alloh sudah berstatus skala Nasional. dan tepat guna untuk pengelolaan sistem informasi yang handal. Adapun peluang

Terakhir dari yang akhir: “Selamat menikmati WG Nomor 6!” yang dihadapi antara lain: semakin memudahkannya dan banyaknya pilihan tool teknologi di pasaran yang dapat digunakan untuk pengelolaan sistem informasi.

Bandung, November 2006 Peluang yang lain adalah tuntutan global – yang berimbas pada tuntutan nasional

Oman Abdurahman dan Prima Muharam Hilman – terhadap pemberdayaan sistem informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

PROFIL

Prof. Riset Dr. Ir. Udi Hartono

Mengungkap Bumi dan Potensinya melalui Studi Magmatisme dalam Visi Profesor Riset Pertama Badan Geologi

“...Selain itu penelitian bersifat eksploratif yang tidak dilandasi oleh ilmu pengetahuan geologi yang benar hasilnya tentu tidak akan optimal, bahkan mungkin tidak menyentuh permasalahannya secara menyeluruh. Apabila keadaan seperti ini kita biarkan terus, maka bukan tidak mungkin, pada suatu saat, bangsa ini hanya akan menyaksikan bangsa lain bekerja di “Laboratorium alam geologi Indonesia”, kemudian mengembangkannya dan kita menjadi pekerjanya.”

DEMIKIAN salah satu potongan paragraf dari orasi ilmiah pengukuhan Dr. Ir. Udi Hartono sebagai profesor riset, beberapa waktu yang lalu. Profi l WG nomor ini, menampilkan Pak Udi, demikian kita memanggil Dr. Ir. Udi Hartono, yang merupakan profesor riset pertama dari Badan Geologi, keenam di lingkungan Departemen ESDM, dan profesor reset ke-116 di seluruh Indonesia.

Riwayat Hidup, Pendidikan, dan Karir Sang Profesor

Pak Udi adalah seorang peneliti senior Badan Geologi yang berkarir di jabatan fungsional pada Pusat Survei Geologi. Jabatan beliau adalah APU (Ahli Peneliti Utama) dan karir puncak pada jabatan fungsional yang dica- painya adalah profesor riset. Lahir di Wates, Yogyakarta, pada 10 Desember 1948, beliau adalah anak tunggal dari pasangan Bapak Letkol. Inf. S. Purn. Hadiwijono (Almarhum) dan Ibu Siti

di NSW Australia, Volcanic Succession Ngatiyah Suminah (Almarhumah).

memperoleh gelar Sarjana Teknik Ge-

di Melbourne, Australia. Beliau menikah dengan Sri Ety Sofyati

ologi, Universitas Gajah Mada tahun

Pak Udi adalah PNS yang sejak binti Chamami Moektirahardjo dan

1978; dan menyelesaikan pendidikan

awal memang memilih karir jabatan dikaruniai empat orang anak, yaitu

Pascasarjana dan memperoleh gelar

fungsional. Karir jabatan fungsional Anton Suryono Hadiputro, S.Si., Esty

Doktor di bidang Petrologi dari De-

Peneliti beliau dimulai sebagai Ajun Wulansari Iadiputro, A.Md., Danang

partment of Geology, The University of

Peneliti Muda pada tahun 1994. Ja- Pangaribowo Hadiputro, dan Eliza

Tasmania, Australia, tahun 1995.

batan Peneliti Muda diraihnya tahun Kusumawardhani Hadiputro.

Disamping pendidikan formal yang

1996. Karir selanjutnya berturut- Riwayat pendidikan Pak Udi dimu-

menghantarkannya menyandang

turut adalah: Peneliti Madya, 1998, lai dengan Sekolah Rakyat Negeri

gelar doktor, Pak Udi juga banyak

Ahli Peneliti Muda, 2000, Ahli Peneliti di Wates, Yogyakarta, tamat tahun

mengikuti pendidikan non formal

Madya, 2002, dan memperoleh ja- 1961. Kemudian berturut-turut me-

tentang berbagai bidang sesuai kom-

batan Ahli Peneliti Utama bidang namatkan Sekolah Menengah Pertama

petensinya. Di antara pendidikan

Geologi (Petrologi), 2004. Negeri 1 di Wates, Yogyakarta, tahun

non formal yang pernah beliau ikuti

Sebagai seorang yang setia berkarir 1964; Sekolah Menengah Atas Negeri

adalah kursus-kursu berikut: Remote

di bidangnya, Pak Udi juga sangat di Wates, Yogyakarta tahun 1967;

Sensing di Bangkok, Thailand; kursus

Geological Mapping and Report Writing

produktif menulis 56 buah karya tulis

2 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006 PROFIL

ilmiah yang ditulis sendiri maupun dengan penulis lain. Tulisan-tulisan il- miah beliau diterbitkan dalam bentuk buku, laporan, jurnal dan prosiding dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain menulis, beliau aktif juga dalam pembinaan kader ilmiah dan organisasi profesi. Pak Udi adalah tenaga pembimbing skripsi maha- siswa program S1 Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, dan Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, serta membimbing tesis mahasiswa program S2 dari Universi- tas Padjajaran Bandung. Beliau juga adalah anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia sejak Tahun 1994 hingga sekarang.

Dengan semua kesetiaan dan pen- gabdian terhadap karirnya, wajarlah apabila Pak Udi banyak mendapat penghargaan dan status kepangkatan yang tinggi dari Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2000 beliau mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Satya XX, dari Presiden RI. Kemudian, pada tahun 2005 yang bersangkutan diangkat sebagai Ahli Peneliti Utama terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2004. Pada Tahun 2006 beliau kemba-

li mendapat kenaikan pangkat hinga mencapai pangkat-golongan Pembina Utama-IV/e. Sebagai puncaknya, pada

6 November 2006 beliau dikukuhkan sebagai profesor riset.

Pemikiran dan Hasil Penelitiannya tentang Magmatisme Busur di In- donesia

Pemikiran Pak Udi tentang ge- ologi Indonesia, sebagaimana dapat disimak dari pidato ilmiah beliau saat pengukuhannya sebagai profesor ri- set, terpusat pada aspek magmatisme, khususnya petrogenesa magma busur Indonesia dan aplikasinya. Dalam kerangka yang lebih luas, sumbangan pemikiran Pak Udi berdasarkan hasil riset yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun – sebagaimana ditu- angkan dalam orasi ilmiah tersebut – adalah sumbangan petrologi batuan beku terhadap perkembangan ilmu kebumian, terutama afirmasi dan elaborasi terhadap teori tektonik lem- peng. Berikut intisari uraian beliau tentang petrogenesa magma busur di Indonesia dan aplikasinya serta aspek penelitian terkait, disarikan dari orasi ilmiah beliau, 6 November 2006.

Magmatisme Busur ”Magmatisme adalah salah satu bukti kedinamikaan kerak bumi di samping fenomena lain seperti ke- gempaan dan gerakan, baik horisontal maupun vertikal, yang mengakibatkan berbagai kenampakan struktur geo- logi”, demikian Pak Udi mengantar- kan uraiannya tentang petrogenesa magma busur. Beliau selanjutnya me- nyatakan bahwa magmatisme dapat terjadi di berbagai lingkungan tektonik dan bahwa magmatisme busur (arc magmatism) ialah seluruh kegiatan magma hasil penunjaman lempeng samudera di bawah kerak bumi yang lain, baik kerak kontinen maupun kerak oseanik, yang umumnya mem- bentuk busur yang dikenal sebagai busur vulkanik atau busur magma- tik. Fokus kajian magmatisme busur beliau terungkap dalam paragrafnya berikut ini: ”Magmatisme busur dapat terjadi di bawah laut atau di daratan, sumbernya dipengaruhi oleh berbagai komponen seperti mantel atas, kerak samudera dan atau kerak benua, dan prosesnya dapat berupa fraksinasi, asimilasi, percampuran lebih dari satu magma atau kombinasi dari berbagai

4 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006 PROFIL

proses itu. Proses petrogenesa itu juga akan sangat dipengaruhi oleh keadaan geologi atau perkembangan tektoniknya. Demikian kompleksnya proses magmatisme busur ini menuntut kita untuk mempelajari genesa, yang mencakup asal-usul (origin) dan meka- nisme magma naik ke permukaan bumi sampai membentuk batuan plutonik dan atau vulkanik, sebelum kita mem- pelajari proses mineralisasinya.’

Inti dari penelitian Pak Udi disini adalah penjelasan mengenai variasi komposisi magma basal di dalam “magma busur” dan perbedaannya dengan magma basal yang berasal dari pemekaran samudra dan basal kepulauan yang masih menjadi ba- han perdebatan tajam di antara para ahli petrologi. Butir-butir pemikiran beliau yang terpenting dalam kaitan ini adalah, bahwa: 1) magma busur merupakan magma primer hasil pele- buran selubung atau kerak bumi, 2) Andesit kalk-alkali merupakan batuan yang mendominasi di daerah orogenik,

3) komposisi kimia andesit menunjuk- kan bahwa batuan ini tidak mungkin diterangkan dengan hanya sebagai

hasil peleburan baik selubung mau-

pun kerak bumi. Hasil studi dan penelitian Pak Udi memecahkan ketidakmampuan kita di dalam menerangkan komposisi kimia andesit di daerah orogenik. Hasil stu- dinya menguatkan kembali pemikiran bahwa fraksinasi-kristalisasi magma basal bukanlah satu-satunya proses penyebab variasi geokimia di dalam “magma busur”. Fakta yang dijump- ainya, yaitu asosiasi batuan andesit- dasit-riolit dan batuan plutoniknya yang ekivalen tidak berasosiasi den- gan basal, menunjukkan sulitnya mempertahankan konsep fraksinasi magma basalt sebagai satu-satunya proses penyebab variasi geokimia di dalam magma busur. Pak Udi me- nutup uraiannya tentang asal-usul dan proses magmatisme busur seb- agai berikut: ”...betapa kompleksnya magmatisme di daerah penunjaman, sehingga secara umum disepakati bahwa generasi magma busur meru- pakan kombinasi berbagai proses dan berasal dari berbagai sumber. Kondisi geologi dan perkembangan tektonik adalah faktor yang dapat mempenga- ruhi perkembangan magma.”

Penelitian Magmatisme Busur Pak Udi menyerukan pentingnya

penelitian atau riset dasar petrologi berkenaan dengan busur vulkano- magmatik Indonesia yang merupakan batuan dominan di dalam geologi Indonesia. Beliau menyatakan bahwa studi dan penelitian magmatisme yang bersifat mendasar bukan saja memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan kebumian, namun juga merupakan informasi awal yang dapat dikembangkan menjadi penelitian te- rapan guna membantu industri terkait dalam mengembangkan eksplorasinya. Dalam bidang ilmu kebumian, hasil riset dasar yang telah dilakukan Pak Udi menunjukkan empat hal penting terkait magmatisme busur, yaitu: 1) mantel sebagai sumber dan pengaruh unsur kerak, 2) kerak sebagai sumber,

3) pengaruh tektonik terhadap genesa magma, dan 4) kaitan antara genesa magma dan mineralisasi emas dan logam dasar lainnya.

Mantel sebagai sumber magma dan pengaruh unsur kerak dalam magma- tisme adalah kesimpulan Pak Udi dari hasil penelitiannya terhadap batuan vulkanik Kuater dari Gunung Wilis dan Gunung Lawu dan vulkanik Per- mo-Karbon di daerah Sumatera. Para- graf berikut dari beliau menunjukkan kesimpulan yang pertama tadi: “Pe- nelitian kami dengan menggunakan

isotop g7/86 Sr dan 143i144 Nd pada batuan vulkanik Gunung Wilis dan Gunung Lawu menunjukkan bahwa mantel yang bercirikan MORB Samodra Hin- dia merupakan sumber utama magma di daerah ini. Tingginya kandungan

g7/86 Sr pada batuan yang lebih asam, terutama data Gunung Lawu, yang

kami kombinasi dengan model kris- talisasi-fraksinasi unsur jejak, kami tafsirkan sebagai kontaminasi kerak selama proses ini.”

Tentang kerak yang menunjam sebagai sumber magma, Pak Udi sim- pulkan dari penelitiannya terhadap batuan intrusi di Sintang, Kaliman- tan Barat. Uraian beliau berikut ini merujuk pada kesimpulan itu: ”Berda- sarkan sejumlah alasan tersebut (sifat adakit, tingginya rasio Zr/Sm, peran garnet dan amfi bol pada tekanan tinggi di dalam genesa magma, tidak ad- anya anomali Eu, dan karakter Eu pada batuan intrusi Sintang-red) kami berkesimpulan bahwa magma intrusi Sintang di Kalimantan Barat bukan merupakan hasil deferensiasi dari magma basalt dari peleburan kerak bawah, tetapi sebagai hasil peleburan

kerak oseanik yang menunjam. Meng- ingat tidak adanya penunjaman pada Oligosen-Miosen satu-satunya kandi- dat sumber magma ialah kerak Laut Cina Selatan yang tersisa (slab yang sudah mati) di bawah daratan Sunda, setelah proses tumbukan antara blok Luconia dan tepi utara Daratan Sunda pada Oligosen Tengah”.

Adapun pengaruh tektonik ter- hadap genesa magma, beliau perjelas melalui hasil penelitiannya pada bat- uan vulkanik Pratersier dan Tersier di Kalimantan Selatan dan Paleogen dan Neogen di Irian Jaya. Hasil kajiannya di Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa perkembangan tektonik daerah Tinggian Meratus sangat mempenga- ruhi pembentukan magma Pratersier dan Tersier di daerah tersebut. Sedan- gkan hasil kajiannya di daerah Irian Jaya antara tahun 1978 sampai 1982 antara lain menyimpulkan bahwa dua kegiatan magmatisme sebelum peristi- wa tumbukan Tersier antara kontinen Australia dan Lempeng Pasifi k dapat ditentukan atau dibedakan. Prof. Udi menutup uraian pengaruh tektonik terhadap genesa magma masa lalu di daerah Irian Jaya dengan pendapat berikut: ”... Ini berarti bahwa penun- jaman kerak oseanik Neogen telah berganti arah ke selatan di bawah kontinen Australia, yang disebut se- bagai pembalikan busur (arc reversal polarity).”

Aplikasi Hasil Penelitian Magmatisme: Genesa Magma dan Mineralisasi Emas

Prof. Udi juga menyampaikan aplikasi dari hasil penelitiannya ten- tang magma busur untuk eksplorasi mineral, terutama emas dan mineral bijih lainnya. Dalam pengantarnya pada sub uraiannya tentang aplikasi studi magmatisme, beliau menulis: “Sebelum muncul teori tektonik lem- peng, eksplorasi mineral di Indonesia dikembangkan berdasarkan penemuan data geologi dan mineralisasi. Sesudah

1952 jalur magmatik Westerveld men- jadi dasar pencarian mineral di negeri kita. Baru pada sekitar akhir tahun 1970-an penyelidikan tentang potensi mineral di Indonesia dikembangkan berdasarkan konsep tektonik lempeng, di mana wilayah busur kepulauan (island arcs) merupakan tempat yang sangat berpotensi terjadinya miner- alisasi. Persoalan selanjutnya ialah bahwa tidak semua daerah di jalur

WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006 PROFIL

volkano-magmatik akan menghasilkan mineralisasi yang potensial dalam ukuran industri. Hal inilah yang akan menjadi tantangan riset ke depan untuk membantu industri didalam pengembangan eksplorasinya”

Selanjutnya, beliau menguraikan aplikasi hasil penelitian magmatisme busur untuk ekplorasi mineral emas berdasarkan hasil penelitiannya di daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kali- mantan Barat (Kalbar). Hasil peneli- tian beliau tentang sumber dan proses mamga busur mampu menjelaskan tentang prospek mineralisasi dan cebakan emas di daerah-daerah: Gu- nung Meratus dan sekitarnya (Kalsel), daerah Kelian dan sekitarnya (Kaltim), dan daerah Sintang dan sekitarnya (Kalbar).

Berdasarkan hasil studi dan pene- litian petrologi serta geokimia batuan magma busur, prof. Udi berkesimpu- lan bahwa di daerah Kalsel cebakan emas primer kurang potensial. Be- liau setelah menganalisi petrologi, geokimia dan proses magma busur di daerah tersebut menyimpulkan sebagai berikut: ”....Cebakan emas akan bernilai ekonomis apabila sistem hidrotermalnya luas, prosesnya lama dan endapannya terkumpul. Kondisi demikian tidak dimiliki oleh sistem magma di Kalimantan Selatan, karena selain proses hidrotermalnya sebentar, terobosan Tersier hanya merupakan retas kecil 1 - 4 m yang tersingkap secara menyebar. Dengan demikian cebakan emas primer di Kalimantan Selatan tidak akan bernilai ekonomis untuk ukuran industri.”

Untuk penjelasan tentang cebakan emas di wilayah Kelian dan sekitarnya, Kaltim, Pak Udi mengaplikasi penge- tahuan sumber dan proses magma- tisme melalui model pencampuran magma. Dengan model tersebut, Pak Udi sampai pada kesimpulan berikut : ”Berdasarkan model percampuran magma ini, kami berpendapat bahwa sistem hidrotermal Miosen telah diper- panjang waktunya akibat pengaruh ke- giatan magma Plio-Plistosen. Lamanya waktu sistem hidrotermal akan mem- pengaruhi konsentrasi endapan bijih di dalam sistem endapan Kelian. Per- campuran magma barangkali terjadi di dapur magma selama deferensiasi magma basalt menuju andesit dan yang lebih asam lagi.” Kesimpulan itu menjawab pertanyaan penting terkait daerah tersebut: ”Mengapa hanya

di daerah Kelian proses mineralisasi menghasilkan emas yang sangat ekonomis, dan sampai saat ini belum ditemukan endapan bernilai ekonomis di jalur magmatik yang sama?”

Berdasarkan penelitiannya, ap- likasi konsep magma busur untuk wilayah Sintang dan sekitarnya, Kalbar, memberikan implikasi bahwa daerah tersebut bukanlah daerah yang ekonomis untuk eksplorasi ce- bakan emas primer. Analisis beliau sehingga sampai pada kesimpulan tersebut antara lain: ”...Banyak se- dikitnya endapan akan sangat ber- gantung pada seberapa banyak air magma yang terbentuk akibat dehi- drasi amfi bol dan ketebalan kerak di tempat tertentu yang mengkondisikan tekanan agar amfi bol dapat teruarai. Mengingat batuan intrusi Sintang di Kalimantan Barat berasal dari magma hasil peleburan sisa kerak Laut Cina Selatan, kami berpendapat bahwa air yang dihasilkan akibat dehidrasi amfi bol ini tidak cukup berarti untuk mengendapkan emas dalam jumlah yang ekonomis. Selain sumber mag- ma, mekanisme tektonik juga kurang mendukung terciptanya pengulangan intrusi yang dapat memperpanjang umur sistem hidrotermal.”

Kesimpulan Prof. Udi Hartono dari Hasil Studi Magmatisme yang telah dilakukannya

Beberapa kesimpulan penting dari hasil-hasil penelitian Prof. Udi berkai- tan dengan aspek magmatisme busur terungkap dibawah ini. Hal itu meru- pakan pula kesimpulan dari orasi ilmiah beliau pada acara pengukuhan profesor-risetnya, November 2006:

Mengingat kompleksnya petro- genesa magma di daerah penunja- man, penelitian magmatisme di dae- rah tersebut perlu ditangani secara menerus. Proses kimiawi, termasuk geokimia isotop, magma yang sangat terpengaruh oleh kondisi geologi dan perkembangan tektonik, menuntut kita untuk tidak mudah membuat generalisasi tentang asal-usulnya. Magma di busur Sunda Sektor Jawa berasal dari peleburan mantel bumi dengan berbagai mekanisme penga- ruh unsur kerak, sedangkan magma Tersier di Kalimantan Barat berasal dari peleburan kerak oseanik yang menunjam. Kondisi geologi Indonesia sebagai wilayah pertemuan lempeng dan memiliki fenomena geologi yang sangat kompleks tentu merupakan

tempat yang sangat ideal untuk pene- litian magmatisme busur.

Penelitian petrogenesa magma di daerah pertemuan lempeng bukan hanya dapat memberikan sumbangan perkembangan ilmu pengetahuan kebumian, tetapi juga bermanfaat se- bagai alat bantu (tool dalam eksplorasi mineral). Model petrogenesa magma Tersier di Kalimantan Selatan dan Ka- limantan Barat menunjukkan bahwa endapan emas yang bernilai ekonomis dalam ukuran industri tidak mun- gkin terbentuk. Eksplorasi endapan primer sistem epitermal sangat tidak disarankan bukan hanya karena tidak ekonomis, tetapi juga endapan sistem ini sudah tererosi. Untuk di Kaliman- tan Barat eksplorasi ke arah enda- pan sistem porfi ri lebih disarankan. Penelitian dasar geologi sangat pen- ting sebagai landasan pengetahuan untuk memasuki tahapan penelitian terapan.

Penutup

Mengenal Pak Udi, serta buah pikiran dan hasil-hasil penelitian- nya, kita diingatkan kembali akan profesionalisme kita sebagai pegawai negeri. Khusunya, kita-kita yang telah memilih karit jabatan fungsional. Sebagaimana dinyatakan oleh Kepala Badan Geologi dalam sambutan acara pengukuhan Pak Udi sebagai profesor riset, keberadaan pejabat fungsional merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dalam kelem- bagaan Pusat (Pusat-pusat dibawah Badan Geologi-red), karena mereka (para pemangku jabatan fungsioan- red) ini mempunyai komitmen dan kompetensi di bidangnya serta diberi tugas untuk melaksanakan tugas po- kok organisasi.

Semoga kita yang sudah menetap- kan karir dalam jabatan fungsional mampu meneladani kepeloporan Pak Udi dalam meraih karir tertinggi di di jabatan profesional, juga akan se- makin banyak sumber daya manusia yang kompeten dalam aspek penelitian dan pelayanan bidang geologi. Den- gan demikian, bidang geologi di masa mendatang akan semakin mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan, khususnya untuk pengembangan sektor ESDM dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Oman Abdurahman

Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

melaksankan tugas dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; menjunjung tinggi kehorma- tan, pemerintah dan pegawai negeri si- pil; memegang teguh rahasia jabatan; bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara. Sebagaimana diketahui bahwa pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan sektor untuk mencapai tujuan nasional diperlukan sosok aparatur yang profesional, jujur dan dilandasi oleh kesetiaan kepada pe- merintah dan negara. Di akhir sambu- tannya Kepala Badan menyampaikan ucapan selamat melaksanakan tugas, semoga tuhan YME senantiasa me- limpahkan rakhmat dan hidayahnya kepada kita semua.** (Priatna)

PENGAMBILAN Sumpah Pegawai

kepada negara dan pemerintah Repu-

Negeri Sipil baru di lingkungan De-

blik Indonesia. Menjadi Pegawai Negeri

partemen Energi dan Sumber Daya

Sipil terdapat nilai-nilai pengabdian

Mineral dilaksanakan pada tanggal 18

dan perjuangan, sebagaimana telah

Oktober 2006 di Auditorium Geologi

diucapkan dalam janji, antara lain:

Bandung. Hadir sebagai undangan

setia kepada Pancasila, UUD 1945,

pada acara tersebut adalah para pe-

Negara dan Pemerintah; taat kepada

jabat struktural eselon II, Kepala Biro

peraturan perundang-undangan;

Kepegawaian, Para Pejabat Strukural Eselon III dan IV, Para Koordinator Kelompok Program, dan Para Koordi- nator Kelompok Jabatan Fungsional. Pegawai baru yang diambil sumpah- nya terdiri dari 50 orang pegawai Badan Geologi dan 1 orang dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, M.Sc. mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengambil sumpah Pegawai Negeri Sipil yang baru sekaligus menyampai- kan kata sambutan. Pada acara sam- butan Kepala Badan Geologi, antara lain menyampaikan bahwa Pegawai yang baru saja diambil sumpahnya telah berkomitmen secara pribadi untuk bekerja dan mengabdikan diri

6 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006 6 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

Pengukuhan ’ Profesor Riset’ ”Untuk jangka pendek, penelitian

geologi yang eksploratif dan melihat dari sisi komoditasnya memang san-

Dr. Udi Hartono gat menguntungkan. Akan tetapi,

untuk jangka panjang, penelitian seperti itu akan berdampak buruk bagi lingkungan,” tutur Udi.

Dr. Ir. Udi Hartono, merupakan profesor riset pertama bidang geologi pada Badan Geologi Departemen En- ergi dan Sumber Daya Mineral. Peme- gang jabatan fungsional peneliti utama itu dikukuhkan menjadi profesor riset oleh Ketua Majelis Pengukuhan, Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc.

Menurut Udi, jika potensi alam Indonesia tidak diolah dengan bi- jak, bukan tidak mungkin potensi alam tersebut hanya akan menjadi cerita pengantar tidur bagi anak cucu bangsa ini kelak. Mereka hanya akan mewarisi sumber daya geologi yang sudah habis terkuras dan lingkungan yang rusak.

Padahal, saat ini di dunia inter- nasional Indonesia masih diakui sebagai ”laboratorium alam geologi”

yang paling lengkap. Apalagi, secara aktif berkontribusi dalam menjawab

PARA peneliti diharapkan semakin

eksploratif,” ujarnya.

geologis, kepulauan Indonesia terletak berbagai tuntutan masyarakat, teru-

Hal itu juga diutarakan Udi dalam

di antara dua lempeng benua. Kondi- tama yang menunjang sektor per-

orasi ilmiahnya. Menurut dia, Indone-

si itu menjadikan Indonesia sebagai ekonomian. Demikian diungkapkan

sia harus segera membenahi proses

kawasan vulkanik paling aktif dengan Kepala Badan Geologi dalam prosesi

penelitian eksploratif yang masih

kondisi alam yang kompleks. pengukuhan Dr. Ir. Udi Hartono se-

dianutnya hingga saat ini. Jika tidak,

”Indonesia cukup diuntungkan bagai profesor riset bidang geologi di

suatu saat masyarakat Indonesia

dengan kondisi ini. Kekayaan alam Auditorium Geologi, Jln. Diponegoro

hanya akan menjadi penonton di

laboratorium alam geologi miliknya.

berupa minyak, gas bumi, batubara,

hingga energi panas bumi melimpah 2006.

57 Bandung, Senin, 6 November

Padahal, Indonesia memiliki potensi

ruah. Namun di sisi lain, Indonesia ”Sudah menjadi tugas pokok

geologi yang sangat kaya.

juga dirugikan, karena menjadi dae- seorang peneliti untuk menemukan

Peneliti kelahiran 10 Desember

rah yang rawan gempa dan letusan gu- hal-hal baru, seperti sumber-sumber

1948 itu meraih gelar profesor riset,

nung berapi,” katanya. Menilik kondisi energi baru bagi masyarakat. Hal itu

dengan mengajukan orasi ilmiah ber-

alamnya yang cukup kompleks, kata untuk menjawab berbagai kebutuhan

judul ”Petrogenesa magma busur In-

Udi, Indonesia harus mulai bersung- masyarakat. Namun, harus diingat,

donesia dan aplikasinya”. Dia memulai

guh-sungguh mengelola potensi alam penelitian hendaknya tidak hanya

kariernya sebagai Ajun Peneliti Muda

dengan profesional. ** (Priatna) difokuskan pada hal yang bersifat

pada 1994. Dalam kurun waktu 10

tahun, ia telah sampai pada jabatan

WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

Symposium UNESCO IGCP-507

terungkapnya proses geologi yang ber- langsung pada zaman Kapur. Seperti telah diketahui, cekungan sedimen Tersier di Indonesia dilandasi oleh bat- uan berumur Kapur, oleh karena itu pemahaman yang mendalam menge- nai stratigrafi , tektonik, dan magma- tisme pada zaman Kapur akan sangat berguna untuk membantu eksplorasi sumber daya mineral dan energi di Indonesia. ** (Prima M. Hilman)

Delegasi dan peserta, IGCP-507 di Quezon City, Manila Philipina, pada 11-13 November 2006.

PADA tanggal 11 – 13 November

Pada simposium ini disajikan 10

2006, Dr. Hermes Panggabean sebagai

makalah teknik. Indonesia mempre-

Peneliti Madya Bidang Geologi pada

sentasikan makalah berjudul ’The

Pusat Survei Geologi, Badan Geologi

Introduction of Regional Cretaceous

mengikuti Symposium on IGCP-507

Geology in Indonesia’. Makalah ini

Project yang bertema ‘Paleoclimates

membahas tentang penyebaran dan

in Asia during the Cretaceous: Their

jenis batuan berumur Kapur di Indo-

variations, causes, and biotic and en-

nesia serta informasi mengenai tingkat

vironmental responses’.

penelitian yang telah dilakukan. Re-

IGCP-507 adalah ‘the International

spon dari para peserta simposium atas

Geological Correlation Programme’

makalah ini cukup baik dibuktikan

Proyek 507 di bawah UNESCO dan

dengan banyaknya pertanyaan men-

IUGS (International Union of Geologi-

genai kondisi geologi di Indonesia.

Peta Geologi ASia, merupakan sampul depan Filipina ini adalah yang pertama

cal Science). Simposium di Manila,

Untuk Indonesia, kegunaan sim-

buku yang dibahas dalam simposium. dilaksanakan dalam rencana rang-

posium sekaligus Proyek IGCP-507

ini adalah untuk memungkinkan

kaian simposium yang akan dise- lenggarakan dari tahun 2006 – 2010. Beberapa kegunaan dari simposium ini adalah memberikan informasi perubahan iklim purba pada zaman Kapur di Asia, sekaligus mengetahui kerangka stratigrafi , litologi, ciri bio- tik, dan sifat-sifat kimia soil tua serta fosil yang terdapat di dalam batuan yang diendapkan di lingkungan darat maupun laut. Informasi perubahan variasi spasial dan temporal iklim purba akan mengungkapkan faktor kegiatan tektonik, perubahan muka laut, dan kegiatan magmatisme.

Ketua IGCP-507, Professor Lee, menyampaikan pidato saat pembukaan simposium.

8 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

Workshop Pengembangan Panas Bumi Di Indonesia

pada Workshop Pengembangan Panas Mineral mengemukakan para investor

MENTERI Energi Sumber Daya

bumi agar cepat berkembang, sambil

Bumi Indonesia yang diselenggarakan dapat mempercepat pengembangan

menunggu PP.

di Auditorium ESDM pada tanggal 13 panas bumi di Indonesia untuk ke-

Menteri ESDM juga meminta

November 2006. pentingan nasional yang berdampak

kepada Direktur Jenderal Mineral,

Dalam kesempatan itu, Kepala dapat mengurangi subsidi Bahan

Batubara dan Panas Bumi untuk men-

Badan Geologi yang menjadi salah Bakar Minyak (BBM).

gundang para investor, pemerintah

satu pembicara dalam workshop ini Menurut Menteri, meskipun Un-

daerah, dan pakar panas bumi karena

memaparkan mengenai potensi sum- dang-Undang No.27/2003 mengenai

mereka mempunyai peranan besar

ber daya dan cadangan panas bumi di panas bumi telah selesai, akan tetapi

dalam pengembangan energi ini. Den-

Indonesia saat ini serta usaha-usaha Peraturan Pemerintah tentang ke-

gan undangan tersebut, diharapkan

yang ditempuh oleh Badan Geologi giatan usaha panas bumi masih di

dapat menemukan solusi yang terbaik

melalui Pusat Sumber Daya Geologi Sekretariat Negara sehingga prosesnya

untuk mempercepat pengembangan

dalam mendorong pengembangan masih memakan waktu cukup lama.

panas bumi.

usaha panas bumi terutama dari sisi Karena itu, pemerintah akan

Diakuinya, investasi panas bumi

eksplorasi. ** (Prima M. Hilman) mengeluarkan keputusan menteri

modal, teknologi tinggi yang harus

diinvestasi, serta harus memperhati-

(kepmen) kegiatan usaha panas bumi

kan lingkungan.

kepada investor tentang penunjukan

Menteri ini juga memberikan se-

daerah konsensi yang tentu dapat

mangat kepada para investor untuk

dilakukan berdasarkan aturan-aturan

mempercepat pengembangan panas

dan hukum yang ada tanpa melanggar

bumi, jika para investor gagal dalam

peraturan-peraturan yang ada.

ekplorasi, maka hal itu harus dianggap

Dengan demikian, kepmen ini

merupakan risiko seperti terjadi pada

dapat membantu para investor un-

pengembangan minyak dan gas.

tuk mengembangkan energi panas

Demikian sambutan Menteri ESDM

Workshop Nasional Geologi Teknik

PADA tanggal 14 November 2006 bertempat di Auditorium Geologi diselenggarakan ‘Workshop Nasional Geologi Teknik’ oleh Pusat Lingkungan Geologi.

Maksud dari penyelenggaraan workshop ini adalah untuk mem- peroleh masukan dari semua stake- holders sebagai bahan evaluasi ke- giatan Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi terutama dalam hal pelayanan dan pemberian informasi geologi teknik kepada masyarakat luas. Selain itu pula, maksud lainnya adalah untuk memperoleh gambaran dan kebutuhan nyata dari pihak- pihak yang memerlukan informasi geologi teknik sehingga diharapkan dapat dipenuhi oleh Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi.

Workshop dihadiri oleh perwakilan dari:

WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

1. Instansi pemerintah tingkat

judul ‘Aspek Geoteknik dan Geologi

Teknik untuk Pembangunan Infra-

permukaan tanah); pola drainase dan

air tanah; morfologi. provinsi dan kabupaten/kota (Dinas

2. Instansi pemerintah daerah

struktur dan Penanganan Bencana

3. Perlu kesamaan persepsi ten- Pertambangan dan Energi, Bappeda,

Alam Geologi’. Penyaji kedua adalah

tang peristilahan dan pengertian dari Dinas Lingkungan Hidup, BRR

Prof. Dr. Wiratman Wangsadinata

istilah-istilah yang digunakan oleh Aceh).

(Wiratman & Associates) dengan

makalah berjudul ‘Peranan Geologi

geologi dan teknik sipil.

3. Perguruan Tinggi

Teknik dalam Pembangunan Proyek

4. Diusulkan agar dapat dibuat

peraturan perundang-undangan Konsultan

4. Instansi swasta/BUMN/BUMD/

Infrastruktur’.

Dari hasil diskusi dan tanya jawab

(misal: Undang-Undang Kegeologian)

5. Organisasi dan Asosiasi Profesi

pada kedua sesi tersebut didapat kes-

yang mengatur tentang kewajiban

semua pihak (instansi pemerintah teknik

6. Masyarakat pemerhati geologi

impulan sebagai berikut:

dan swasta) untuk menyerahkan Acara diawali dengan pembukaan

1. Informasi geologi teknik sangat

data dan informasi geologi teknik dan sekaligus penyampaian makalah

diperlukan dalam penataan ruang dan

hasil penelitian/penyelidikan kepada utama (Keynote Speech) oleh Kepala

pembangunan infrastruktur.

2. Informasi geologi teknik yang

pemerintah.

Badan Geologi dengan judul ‘Peranan

5. Perlu dibuat pedoman tata cara dan Kontribusi Geologi Teknik dalam

diperlukan diantaranya adalah: sifat

pemetaan geologi teknik skala besar Pembangunan’ dibacakan oleh Kepala

fi sik dan mekanik tanah dan batuan;

untuk pemerintah daerah dan mewa- Pusat Lingkungan Geologi. Makalah

kondisi deformasi atau diskontinuitas

jibkan penggunaan informasi geologi utama kedua yang berjudul ‘Land-

tanah dan batuan; proses geologi yang

teknik dalam perencanaan tata ruang slide Disaster and Risk Reduction’

dapat menggangu stabilitas tanah

dan pembangunan infrastruktur. ** disampaikan oleh Dr. Gonghui Wang

dan batuan (gempa bumi, likuifaksi,

(Prima M. Hilman) mewakili Prof. Kyoji Sassa dari Kyoto University.

gerakan tanah, erosi, sesar aktif, dis-

Acara selanjutnya adalah pemaparan makalah berupa presen- tasi lisan yang dibagi dalam dua sesi, sesi pertama bertema Geologi Teknik dalam Tata Ruang dipandu oleh mod- erator Prof. Dott. Sampoerno dengan penyaji Eko Priastono, ST, MPPM dari Bappeda Propinsi Jawa Barat yang menyajikan makalah berjudul ‘Pa- rameter Geologi dalam Pelaksanaan Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana di Jawa Barat’. Sedangkan penyaji kedua Dr. Deny Zulkaidi, Ir., MUP dari ITB menyajikan makalah berjudul ‘Peraturan Bangunan (Build- ing Code)’.

Sesi kedua yang bertema ‘Geologi Teknik dalam Pembangunan Infra- struktur’ dimoderatori oleh Prof. Dr. Febri Hirnawan dengan penyaji Prof. Dr. Paulus Rahardjo dari Universitas Parahyangan dengan makalah ber-

10 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

Pameran Gelar Teknologi 2006

mengikuti pameran tersebut adalah:

1) Teknologi Ketahanan Pangan dan Pertanian, 2) Teknologi Energi,

3) Teknologi dan Manajemen Trans- portasi, 4) Teknologi Kesehatan dan Obat - obatan, 5) Teknologi Inforrnasi dan Komunikasi, 6) Teknologi Per- tahanan.

Tujuan dari pameran gelar teknolo- gi adalah supaya tersosialisasikannya hasil-hasil riset dan pengembangan teknologi ke-6 sektor yang tercakup dalam JAKSTRANAS lptek. Selain itu pula diharapkan pameran ini dapat menjadi ajang pertukaran informasi dan interaksi bisnis antara pemilik dan pengguna teknologi. Mensinergi- kan seluruh program dan anggaran iptek demi menjadikan iptek sebagai alat politik dan negara dalam menca-

pai tujuan pembangunan nasional. yang diselenggarakan pada tanggal 22

PAMERAN Gelar Teknologi 2006

Dalam Pameran tersebut ditampil-

Memadukan arah pembangunan iptek – 23 November 2006 oleh Pemerintah

kan peran serta daerah dalam meman-

dari unsur - unsur kelembagaan iptek. Provinsi Jawa Barat bekerjasama den-

faatkan kemajuan ilmu pengetahuan

Informasi secara visual peran teknolo- gan Kementerian Ristek merupakan

dan teknologi. Dengan mengundang

gi dalam memajukan berbagai sektor sarana untuk memvisualisasikan

6 sektor yang terkait dengan Kebi-

industri, yang pada akhimya mensuk- peran dan manfaat kemajuan tekno-

jakan Strategi Pembangunan Nasional

seskan pembangunan nasional. logi bagi berbagai sektor industri di

(JAKSTRANAS) lptek yang memuat

Badan Geologi tergabung bersama lndonesia, sekaligus manfaatnya bagi

rumusan Arah, Prioritas Utama, dan

Balitbang ESDM, Badiklat ESDM dan pembangunan bangsa dan negara.

kerangka Kebijakan Pemerintah.

Keenam sektor yang berpartisipasi

Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas bumi menjadi salah satu peserta mewakili Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. **

(Priatna)

WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

CASM-Asia Workshop on t he St at e-of -t he-Art of Science and Technology t o Prot ect t he Environment and People

kerja, dan sistem perpajakan. tisanal Small Scale Mining in Asia)

CASM-Asia (Community and Ar-

dalam negeri merupakan perwakilan

Hari kedua diisi dengan pemaparan melalui CCOP-GSJ/AIST bekerjasama

dari: unit-unit di lingkungan Badan

hasil penelitian laboratorium untuk dengan Badan Geologi – ESDM meny-

Geologi, unit-unit di lingkungan Direk-

pengolahan mineral serta kajian ten- elenggarakan workshop dengan tema

torat Jenderal Mineral, Batubara dan

tang kebijakan dan perijinan. Kemu- “The State-of-the-Art of Science and

Panas Bumi, ITB, Pusdiklat ESDM,

dian dilanjutkan praktek pengambilan Technology to Protect the Environment

PPTMB “Tekmira”, Dinas Pertamban-

conto untuk penelitian laboratorium. and People” pada tanggal 27 – 29 No-

gan dan Energi Jawa Barat, Dinas

Workshop ditutup secara resmi oleh vember 2006. Pelaksana kegiatan ini

Pertambangan dan Energi Kabupaten

Sekretaris Badan Geologi. adalah Pusat Sumber Daya Geologi,

Tasikmalaya, dan Dinas Lingkungan

Hari ketiga adalah ekskursi ke Badan Geologi dengan Sekretariat

Hidup Kabupaten Tasikmalaya.

lokasi pertambangan emas KUD Teknis CCOP.

Agenda utama dari workshop ini

Mekar Jaya di daerah Cineam, Tasik- Tujuan kegiatan ini adalah untuk

adalah pemaparan dari narasumber

dan delegasi peserta pada tanggal 27

malaya.

merumuskan dan memberikan bimb-

Kesimpulan yang dapat diambil ingan dalam permasalahan teknis

dan 28 November 2006, dilanjutkan

dari kegiatan ini adalah: 1) adanya untuk kegiatan artisanal-pertamban-

dengan ekskursi ke daerah pertam-

perhatian dan kepedulian terhadap gan skala kecil, sehingga para peserta

bangan Cineam, Kabupaten Tasik-

keberadaan pertambangan skala kecil memperoleh pengetahuan mengenai

malaya pada tanggal 29 November

di kawasan Asia Timur – Asia Teng- pemanfaatan teknologi pertambangan

gara, 2) beberapa negara peserta telah dalam pengembangan pertambangan

Acara workshop dibuka oleh Kepala

berhasil menata pertambangan skala skala kecil yang memperhatikan aspek

Badan Geologi kemudian dilanjutkan

kecil menyangkut aspek kebijakan, lingkungan.

dengan pemaparan dari masing-mas-

peraturan, kewilayahan, maupun per- Peserta workshop terdiri dari

ing delegasi negara peserta menyang-

pajakan, 3) secara khusus workshop peserta dari luar negeri sebanyak 21

kut keadaan kegiatan pertambangan

ini berguna bagi Indonesia sebagai orang dan peserta dari dalam negeri

skala kecil di negara masing-masing.

alat untuk memotivasi para pemegang sebanyak 19 orang. Peserta dari luar

Dari hasil presentasi dapat disimpul-

kebijakan baik di tingkat pusat mau- negeri datang dari: Jepang, Kamboja,

kan bahwa di beberapa negara sudah

pun daerah untuk lebih memberikan Vietnam, Malaysia, Korea Selatan, Fili-

dilakukan penataan usaha pertam-

perhatian, mengawasi, dan mengelola pina, Thailand, India, Mongolia, dan

bangan usaha kecil dalam aspek ke-

pertambangan skala kecil.** Papua Nugini. Sedangkan peserta dari

bijakan, teknis, maupun ekonomi, se-

perti pengaturan wilayah kerja, tenaga

(Prima M. Hilman)

12 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

Kunj ungan Delegasi Viet nam Ke Badan Geologi

ologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi oleh Tran Hong Hai selaku Deputy Di-

DELEGASI Vietnam yang dipimpin

Badan Geologi.

Bencana Geologi dan Pusat Sumber rector General of Center for Information

Setelah selesai presentasi di Sek-

retariat Badan Geologi, Tran Hong

Daya Geologi.

Di akhir kunjungannya Delegasi kan kunjungan ke Badan Geologi

& Archives of Geology (CIAG) melaku-

Hai yang ditemani oleh 2 orang

Vietnam melakukan ekskursi ke Gu- pada tanggal 20-24 November 2006.

stafnya Dang Duc Thao dan Nguyen

nung Tangkubanparahu serta wisata Maksud kedatangan delegasi Vietnam

Cam melakukan kunjungan ke Pusat

ke Ciater. ** (Priatna) yang berjumlah 3 orang adalah untuk melakukan studi banding tentang tu- gas pokok dan fungsi institusi geologi di Indonesia. Selama 5 hari kunjun- gannya di Badan Geologi delegasi Vietnam mengadakan pertemuan di Sekretariat Badan Geologi serta kun- jungan ke Pusat-Pusat di lingkungan Badan Geologi.

Survei Geologi, Pusat Lingkungan Ge-

Hari pertama kunjungan ke Sek- retariat Badan Geologi, delegasi viet- nam disambut oleh Sekretaris Badan Geologi. Dalam pertemuan tersebut Sekretaris Badan Geologi mempre- sentasikan Organisasi dan Tupoksi Badan Geologi yang dilanjutkan dengan presentasi dari Tran Hong Hai. Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Para Kepala Pusat dan Kepala Bidang Informasi Unit di Lingkungan

Kunj ungan Bhakt i Sosial Dharma Wanit a DESDM di Kabupat en Garut

tidak mampu, dan calon donor darah, Energi dan Sumber Daya Mineral

DHARMA Wanita Departemen

Ibu Lis Purnomo Yugiantoro ini tiba

serta satu orang dari kader peng- melakukan kunjungan Bhakti Sosial

di Garut hari Kamis pukul 11.40

hubung. Selain itu rombongan men- di Kabupaten Garut pada tanggal

WIB dan melakukan dua kegiatan

utama. Kegiatan-kegiatan utama itu

gunjungi pula beberapa pusat keraji-

nan seperti kerajinan akar wangi, kain Rombongan berjumlah 38 orang yang

30 November – 1 Desember 2006.

adalah melakukan ramah tamah dan

sutera rami, kerajinan kulit, dan batik dipimpin oleh penasehat DWP DESDM

memberi bingkisan kepada para pen-

gamat di Pos Pengamatan Gunung

Garut-an. ** (Gatot & Bunyamin)

Api Guntur Kabu- paten Garut serta melakukan Bhakti Sosial di Pendopo Kabupaten Garut.

Dalam acara Bhakti Sosial di Pendopo diserah- kan cindera mata untuk sepuluh orang masing-ma- sing tiga dari fasili- tator kabupaten siaga, ibu hamil

13

WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

14 WARTA GEOLOGI, NOVEMBER 2006

ngan data dan informasi yaitu geodata dan geoinformasi (geoinformation). Menurut Ensiklopedia Online Wikipe- dia, hubungan antara kedua istilah tersebut dapat diterangkan sebagai berikut: Geoinformasi adalah sebutan pendek untuk “Informasi Geografi s” (Geographic Information). Informasi geografi s dihasilkan dari pengolahan data geografi s (atau spasial) atau geo- data dalam suatu sistem terkompu- terisasi. Sistem tersebut dapat terdiri dari komputer dan jaringan komputer, termasuk pula standar dan protokol yang dipakai untuk akses dan pertu- karan data di antara pengguna dalam lingkup aplikasi yang berbeda.

Geodata terdapat dalam berbagai bentuk, di antaranya adalah peta atau citra yang diambil dari udara atau luar angkasa (remote sensing data). Geodata dapat disimpan dalam suatu basis data (database) yang memiliki kemampuan tambahan dalam me- nyimpan, mengelola, dan mengolah data spasial.