TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

  

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X

TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

  Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

  Disusun oleh :

  

Reni Retno Riana

NIM B12149

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

  

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X

TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

  Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

  Disusun oleh :

  

Reni Retno Riana

NIM B12149

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 4 Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Ibu dra. Agnes Sri Harti,M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

  2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan Kusuma Husada Surakarta dan selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

  3. Bapak Suratno, S.Pd., M.Pd , selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan penelitian

  4. Siswi kelas X SMK Negeri 4 Surakarta yang bersedia menjadi responden

  5. Seluruh dosen dan staff prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan

  6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Surakarta, 11 Juli 2015 Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Reni Retno Riana B12149

  

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS X

TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

  xi + 54 halaman + 22 lampiran + 6 tabel + 3 gambar

  

ABSTRAK

Latar Belakang :Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita

  baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%)(YKI, 2013). Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi dini kanker payudara dapat memberikan harapan hidup.Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan sadari, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mammografi.Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%.

  

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang

  deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori baik, cukup, kurang dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

  

Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif,

  lokasi dan waktu penelitian di SMK Negeri 4 Surakarta pada bulan Oktober 2014 sampai bulan Juni 2015, populasi 366 remaja putri, pengambilan sampel dengan menggunakan quota sampling sehingga yang diperoleh 79 remaja putri. Instrument penelitian menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan bantuan SPSS for windows.Tehnik analisa univariat dengan distribusi frekuensi.

  

Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 79 Remaja Putri Tentang Deteksi

  Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 4 Surakarta, nilai mean 22,43, standar deviasi 3,346 yang berpengetahuan baik 13 remaja putri (16,46%), berpengetahuan cukup 52remaja putri (65,82%), dan berpengetahuan kurang 14 remaja putri (17,72%). Adapun informasi yang didapatkan berupa dari media massa 16 responden (20,25%), guru 9 responden (11,39%), teman 12 responden (15,19%), buku 13 responden (16,46%).

  

Kesimpulan : Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan

  Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara terbanyak pada kategori cukup yaitu 52 remaja putri (65,82%).

  Kata kunci : Pengetahuan, Remaja, Kanker Payudara. Kepustakaan : 26 literatur (tahun 2005-2015).

  MOTTO

  1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-Insyiroh : 6)

  2. Optimis adalah kunci untuk mencapai sebuah kesuksesan

  3. Jadikan setiap langkah kita sebagai ibadah maka Insyaallah, Allah akan memberikan kebarokahan.

  PERSEMBAHAN

  Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

  1. Bapakku tercinta Supriadi dan ibuku tercinta Suratni yang telah mendukung dan memberikan do’a disetiap langkahku serta selalu memberikan yang terbaik buatku

  2. Kakakku tercinta Nita Nur Khasanah dan adikku tercinta Elok Setiowati dan Dimas Maulana Prasetyo yang telah memberikan support kepadaku

  3. Buat dosen-dosen KH khususnya buat bu Retno dan Bu Annisaul, terimakasih telah membimbing saya dengan sabar dan teliti

  4. Mas Nugroho Adi Sanjaya,S.Pd yang selama ini telah mendukung , memberikan semangat dan do’anya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

  5. Teman-temanku tersayang Anna, Miranti, Nana, Mita, Putri, Suprihatin dan semua teman-temanku yang telah membantu dan memberikan support dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini 6. Almamater STIKes Kusuma Husada Surakarta tercinta.

  

DAFTAR ISI

  7 B. Kerangka Teori.....................................................................................

  35 E. Definisi Operasional.............................................................................

  33 D. Variabel Penelitian ...............................................................................

  32 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................

  32 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................

  31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...........................................................

  30 C. Kerangka Konsep .................................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ......................................................................................

  Halaman

  4 E. Keaslian Penelitian ...............................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian ...............................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian .................................................................................

  1 B. Perumusan Masalah .............................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................................................................................

  

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

  35

  39 G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

  40 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................

  42 I. Etika Penelitian ....................................................................................

  43 J. Jadwal Penelitian ..................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  a. Gambaran Umum Tempat Penelitian

  b. Hasil Penelitian

  c. Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Langkah-langkah SADARI ...............................................................

  23 Tabel 3.1 Definisi operasional tingkat pengetahuan deteksi dini kanker Payudara .......................................................................................

  35 Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner ...........................................................................

  37 Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan informasi .................................

  45 Tabel 4.2 Nilai mean, standart deviasi, minimum dan maximum ................

  45 Tabel 4.3 Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kankerpayudara di SMK Negeri 4 Surakarta ............................................

  46

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi payudara wanita ..........................................................

  18 Gambar 2.6 Kerangka Teori ..........................................................................

  30 Gambar 2.7 Kerangka Kosep ........................................................................

  31

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent) Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 11.Pedoman Penskoran Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Kuesioner Penelitian Lampiran 16. Pedoman Penskoran Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18.Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Lampiran 19. Tabel Nilai r Product Moment Lampiran 20. Perhitungan Prosentase Lampiran 21.Dokumentasi Penelitian Lampiran 22. Lembar konsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

  masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap 11 menit ada 1 orang penduduk dunia yang meninggal karena kanker, setiap 3 menit ada 1 penderita kanker baru (Rasjidi, 2009). Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%) (YKI, 2013). Menurut Prof. Dr. dr. Sarjadi, Sp.PA, salah satu dosen Fakultas Kedokteran Undip yang juga merupakan pakar peneliti penyakit kanker, ada 150-160 orang penderita baru penyakit kanker di Jawa Tengah dari setiap 100.000 penduduk yang ada setiap tahunnya, dan yang telah tertangani secara medis hanya sekitar 25% dari jumlah keseluruhan.

  Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita, yang bersumber dari sel-sel dalam jaringan payudara yang berkembang dalam keadaan tidak terkendali. Menurut Shadine (2012) kanker payudara atau istilah medisnya carsinoma mammae adalah penyebab utama wanita setelah kanker paru. Laporan WHO tahun 2005, jumlah perempuan penderita kanker payudara mencapai 1.150.000 orang 700.000 diantaranya tinggal di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Globocan, Internasional Agency for research on cancer (IARC) (2002), didapatkan insiden kanker payudara di Indonesia sebesar 26 per 100.000 perempuan (Olfah, dkk, 2013).

  Menurut WHO (World Health Organization), setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Data menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun keatas, sedangkan 6% diantaranya kurang dari 40 tahun. Namun sekarang banyak juga wanita yang berusia di bawah 30 tahun terkena kanker payudara (Suryaningsih dan Bertania, 2009).

  Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat cepat dari masyarakat tradisional berubah menjadi modern sehingga merubah nilai- nilai, norma-norma dan gaya hidup mereka. Berbagai hal tersebut meningkatkan kerentanan remaja terhadap berbagai macam penyakit.

  Menurut Shadine (2012), resiko kanker payudara dapat meningkat dan dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat, misalnya kurang berolahraga, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan makan makanan yang berlemak.

  Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi dini kanker payudara dapat memberikan harapan hidup. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan pemeriksaan sadari, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan

  (Nugroho, 2012). Maka sangatlah penting bagi remaja putri untuk mengetahui informasi tentang deteksi dini kanker payudara agar tidak terjadi keterlambatan pasien untuk datang ke dokter.

  Hasil studi pendahuluan pada tanggal 13 Oktober 2014, terdapat 412 remaja di SMK Negeri 4 Surakarta, 366 diantaranya adalah remaja putri.

  Setelah dilakukan tanya jawab kepada 15 remaja putri kelas X di SMK Negeri

  4 Surakarta tentang deteksi dini kanker payudara sejumlah 5 pertanyaan didapatkan hasil, 2 remaja dapat menjawab 4 soal, 4 remaja dapat menjawab 3 soal, 4 remaja dapat menjawab 2 soal, dan 5 remaja dapat menjawab 1 soal (Data primer, 2014).

  Berdasarkan studi pendahuluan tersebut masih terdapat wanita yang belum memahami tentang deteksi dini kanker payudara. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori baik.

  b. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori cukup.

  c. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta pada kategori kurang.

  d. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat pengetahuan remaja putri kelas X tentang deteksi dini kanker payudara di SMK Negeri 4 Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Remaja Putri Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang deteksi dini kanker payudara.

  2. Bagi Peneliti Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman

3. Bagi Institusi Pendidikan

  a. Bagi SMK Negeri 4 Surakarta Diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tetang deteksi dini kanker payudara b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

  Diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan bacaan serta menambah pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara.

E. Keaslian Penelitian

  Penelitian serupa pernah dilakukan oleh:

  1. Dwi Wahyuni (2012) dari STIKes Kusuma Husada dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwano Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar”. Jenis atau desain penelitian menggunakan

  deskriptif kuantitatif, sampel yang digunakan adalah remaja putri, teknik

  pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh dan teknik analisis data menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini tingkat pengetahuan tentang kanker payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwano Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar pada kategori baik 18,75%, kategori cukup 68,75%, dan kategori kurang 12,5%.

  2. Nurhayati Yunus (2013) dari Universitas Negeri Gorontalo dengan judul

  “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara

  Gorontalo”. Jenis atau desain penelitian menggunakan deskriptif

  kuantitatif, sampel yang digunakan adalah remaja putri kelas X dan XI dan

  teknik analisis ata menggunakan univariate. Hasil penelitian ini Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA N 9 Gorontalo pada kategori baik 21,9%, kategori cukup 73,3%, dan kategori kurang 4,8%.

3. Susilowati (2013) dari STIKes Kusuma Husada dengan judul “Tingkat

  Pengetahuan Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati KecamatanGesi Kabupaten Sragen”. Jenis atau desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif, sampel yang digunakan adalah Wanita Usia Subur (WUS), teknik pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling dan teknik analisis data menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (Wus) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati KecamatanGesi Kabupaten Sragen pada kategori baik 2,17%, kategori cukup 53,66%, dan kategori kurang 23,17%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

  a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

  Pengindraanterjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

  b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam kawasan kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu :

1) Tahu (know)

  Tahu berarti sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang lebih spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan

  2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan obyek yang dapat diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.Orang telah faham terhadap obyek atau materi yang harus dapat dijelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.

  3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

  (sebenarnya). Aplikasi disini dapat juga diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam kontak situasi yang lain. 4) Analisis (analysis)

  Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara yang lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

  5) Sintesis (synthesis) Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formasi-formasi yang telah ada.Misalnya dapat menyusun, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan- rumusan yang telah ada.

  6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek, penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain:

1) Pendidikan

  Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2010).

  2) Pengalaman Disini dikaitkan dengan umur dan pendidikan inividu, maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalamannya akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin banyak (Notoatmodjo, 2007).

  3) Sosial ekonomi Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga (Notoatmodjo, 2007).

  4) Umur Menurut Huclok (1998) yang dikutip dalam Wawan dan Dewi

  (2010) semakin cukup umur, tingkat kamatangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.

  5) Budaya Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut (Notoatmodjo, 2007).

  6) Lingkungan Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003) lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok (Wawan dan Dewi, 2010).

  7) Informasi Informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Wied Hary A,1996 dalam Hendra AW, 2008)

d. Cara Memperolah Pengetahuan

  Menurut Notoatmodjo (2010), untuk mengetahui rasa ingin tahunya manusia menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh kebenaran yaitu:

1) Cara Coba Salah (trial and error)

  Cara yang paling tradisional yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperolah ilmu pengetahuan adalah melalui cara coba salah atau dengan kata lain “Trial and Error”. Cara ini merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba, bila satu cara

  2) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

  3) Cara kekuasaan (otoritas) Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kebiasaan- kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya.Pengetahuan diperolah berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin, agama maupun ahli ilmu pengetahuan.

  4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang paling Bik, maksud pepatah ini bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengetahuan dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembai pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

  5) Cara Akal Sehat Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara mengukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran. Bahwa hukuman adalah merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut olah banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidkan.

  6) Melalui jalan fikiran (Induksi dan Deduksi) Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan menggunakan jalan fikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dan dicari hubungannya, sehingga dapat dibuat kesimpulan.

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

  Menurut Arikunto (2006) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi (2010) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan interprestasikan

  1) Baik : Hasil Prosentase 76%-100% 2) Cukup : Hasil Prosentase 56%-75% 3) Kurang: Hasil Prosentase >56%

  2. Remaja

  a. Pengertian Remaja berasal dari kata adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh atau tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

  Menurut WHO masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga memengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

  b. Batasan usia remaja Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Ditinjau dari bidang kesehatan WHO, masalah yang dirasakan paling mendesak berkaitan dengan masalah remaja adalah kehamilan dini. Berangkat dari masalah pokok ini, WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

  Definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin. Sementara itu, menurut BKKBN (2006) (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10-21 tahun (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

c. Tahapan Perkembangan Remaja

  Menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012), tahapan perkembangan remaja berdasarkan umur ada 3, yaitu: 1) Masa remaja awal (10-12 tahun), dengan perkembangan sebagai berikut : a) Lebih dekat dengan teman sebaya

  b) Ingin bebas

  c) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya d) Mulai berfikir abstrak.

  2) Masa remaja tengah (13-15 tahun), dengan perkembangan sebagai berikut: a) Mencari identitas diri

  b) Timbul keinginan untuk berkencan

  c) Yang mempunyai rasa cinta yang mendalam

  d) Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak

  3) Remaja akhir (17-21 tahun), dengan perkembangan sebagai berikut: a) Pengungkapan kebebasan diri

  b) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

  c) Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya sendiri d) Dapat mewujudkan rasa cinta.

  d. Perkembangan fisik pada remaja wanita Pada masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung sangat pesat.Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. 1) Ciri-ciri seks primer

  Menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012), ciri-ciri seks primer yang dimaksud adalah yang berhubungan langsung dengan organ seks.Ciri-ciri seks primer pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ reproduksi adalah ditandai dengan datangnya menstruasi (menarche).Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam atau endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hal ini berlangsung terus sampai menjelang masa menopause yaitu ketika seorang berumur sekitar 40-50 tahun. 2) Ciri-ciri seks sekunder

  Menurut Kumalasari dan Andhyantoro (2012), ciri-ciri seks a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar.

  b) Pinggul lebar, bulat dan membesar.

  c) Tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina.

  d) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar.

  e) Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.

  f) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori- pori bertambah besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat lebih aktif lagi.

  g) Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu,lengan dan tungkai.

  h) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.

3. Payudara

  Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit dan di atas otot dada di daerah pectoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus

  Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pasca persalinan (Nugroho, 2012).

  Berikut ini adalah gambar anatomi payudara :

Gambar 2.1 Anatomi payudara wanita

4. Kanker Payudara

a. Pengertian

  Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa tunggal yang sering terdapat didaerah kuadran atas bagian luar, benjolan ini keras dan bentuknya tidak beraturan dan dapat digerakkan.

  Menurut Shadine (2012), kanker payudara merupakan pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada jaringan payudara. Satu kelompok sel akan membelah secara cepat dan membentuk benjolan atau massa jaringan eksterna dan kemudian akan menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain (metastases).

b. Faktor resiko terkena kanker payudara

  Menurut Price dan Wilson (2006) yang dikutip oleh Olfah,dkk (2013) terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan payudara: 1) Usia

  Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mendapatkan kanker payudara dan resiko ini akan bertambah sampai umur 50 tahun dan satelah menopouse.

  2) Lokasi geografis dan ras Eropa barat dan Amerika utara beresiko terkena kanker payudara lebih dari 6-10 kali keturunan Amerika utara dan perempuan Afrika-Amerika sebelum usia 40 tahun. 3) Status perkawinan

  Perempuan tidak menikah 50% lebih sering terkena kanker payudara.

  4) Paritas Wanita yang melahirkan anak pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah melahirkan memiliki resiko lebih besar daripada yang melahirkan anak pertama di usia belasan tahun. 5) Riwayat menstruasi

  Wanita yang mengalami menstruasi pertama (menarche) pada usia kurang dari 12 tahun mamiliki resiko 1,7 hingga 3,4 kali lebih lebih dari 12 tahun. Wanita dengan menopouse terlambat yaitu pada usia lebih dari 50 tahun memiliki resiko 2,5 hingga 5 kali lipat lebih tinggi. 6) Riwayat keluarga

  Wanita yang memiliki riwayat dengan kanker payudara beresiko 2- 3 kali lebih besar, sedangkan apabila yang terkena bukan saudara perempuan maka resiko menjadi 6 kali lebih tinggi. 7) Bentuk tubuh

  Obesitas atau setiap penambahan 10 kg maka 80% lebih besar terkena kanker payudara.

  8) Penyakit payudara lain Wanita yang mengalami hiperplasi duktus dan lobules dengan atipia memiliki resiko 8 kali lebih besar terkena kanker payudara.

  9) Terpajan radiasi Peningkatan resiko untuk setiap radiasi pada perempuan muda dan anak-anak bermanifestasi setelah usia 30 tahun.

  10) Kanker primer kedua Dengan kanker ovarium primer, resiko kanker payudara 3-4 kali lebih besar.Dengan kanker endometrium primer resiko kanker payudara 2 kali lebih besar.Dengan kanker colorectal resiko kanker payudara 2 kali lebih besar.

c. Tanda dan gejala kanker payudara

  Menurut Romauli dan Vindari (2012) Pada tahap awal tidak terdapat tanda dan gejala yang khas. Tanda dan gejala dapat terlihat pada tahap lanjut antara lain : 1) Adanya benjolan di payudara 2) Adanya borok atau luka yang tidak kunjung sembuh 3) Keluar cairan yang tidak normal dari puting susu, cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil dan menyusui

  4) Perubahan bentuk dan besarnya payudara 5) Kulit puting susu dan areola melekuk kedalam atau berkerut 6) Nyeri di payudara.

  5. Deteksi Dini Kanker Payudara

a. Pengertian

  Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Rasjidi, 2009).

  Jadi, deteksi dini kanker payudara adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit payudara secara dini dengan menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat.

  b. Tujuan Tujuan utama deteksi dini kanker payudara adalah menemukan kanker secara dini sehingga penanganannya bisa lebih baik dan optimal (Soepachman, 2011).

  c. Macam-macam deteksi dini kanker payudara

1) Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau breast self

  examination

  a) Pengertian SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara.

  (Olfah,dkk, 2013).

  b) Tujuan Tujuan dari SADARI adalah dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara (Romauli dan Vindari, 2012).

  c) Waktu SADARI Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan pada saat menstruasi, pada hari ke tujuh sampai hari kesepuluh setelah usia 20 tahun atau lebih melakukan SADARI. Pada wanita muda (pubertas), sedikit sulit karena payudara pada wanita pubertas masih berserabut (fibrous)(Olfah,dkk, 2013).

  Menurut Romauli dan Vindari (2012) pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan pada saat: (1) Hari pertama setelah haid, saat payudara mengendor, sehingga jika ada benjolan dapat diraba dengan mudah.

  (2) Jika wanita sudah tidak lagi mendapat haid, sebaiknya menentukan satu hari tertentu untuk pemeriksaan, misalnya setiap tanggal satu setiap bulan. (3) SADARI juga harus dilakukan pada wanita hamil dan wanita yang telah mengalami rekontruksi payudara.

d) Langkah-langkah pemeriksaan SADARI

Tabel 2.1 Langkah-langkah SADARI

  No Gambar Keterangan

  1. Posisi berdiri di depan cermin, kedua lengan lurus ke bawah di samping badan. Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca.

  2. Posisi berdiri di depan cermin, kedua tangan diangkat keatas kepala. Melihat retraksi kulit perlekatan tumor terhadap otot atau fascia di bawahnya.

  3. Posisi berdiri di depan cermin dengan tangan di samping kanan dan kiri.

  Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.

  4. Kedua tangan di letakkan di pinggang (berkacak pinggang). Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/tangan menekan panggul di maksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.

  5. Posisi berbaring dengan membengkokkan kedua lutut dan letakkan bantal dibawah bahu untuk menaikkan bagian yang akan di periksa. Gunakan telapak jari-jari untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan dengan menggunakan

  vertical strip dan circular yang dimulai dari payudara sebelah kanan.

  6. Pemeriksaan payudara dengan vertical

  strip. Memeriksa payudara dengan

  cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan perlahan- lahan ke bawah bra-line, bergerak kurang lebih 2 cm ke kiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.

  7. Memeriksa payudara dengan cara memutar. Berawal dari bagian atas payudara, buatlah putaran yang besar. Bergerak sekeliling payudara dengn memperhatikan benjolan. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak dua kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat, jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.

  8. Memeriksa cairan di puting payudara.

  Menggunakan kedua tangan kemudian tekan payudara untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

  9. Memeriksa ketiak, letakkan tangan kanan ke samping dan rasakan ketiak dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.

  Sumber: Olfah,dkk (2013)

2) Mammografi

  a) Pengertian Mammografi adalah penciptaan gambar yang menggunakan sinar radiasi X-Ray berdosis rendah untuk memeriksa payudara.Mammografi adalah senjata paling efektif untuk mendeteksi kanker payudara secara dini (Romauli dan Vindari, 2012).

  b) Tujuan Tujuan mammografi adalah mendeteksi kanker payudara pada

c) Waktu mammografi

  Menurut Romauli dan Vindari (2012) pemeriksaan mammografi sebaiknya dilakukan pada wanita: (1) Usia diatas 35 tahun (2) Mempunyai kanker yang masih dalam stadium I dan II (3) Mempunyai keluhan sebagai berikut:

  (a) Benjolan pada payudara dan ketiak (b) Rasa tidak enak dan nyeri pada payudara (c) Puting susu mengeluarkan cairan atau berdarah (d) Ada kelainan pada kulit payudara menjadi seperti kulit jeruk (e) Puting susu tertarik kedalam. Mammografi tidak dapat dilakukan pada saat : (1) Menjelang menstruasi atau sedang menstruasi (2) Wanita hamil dan menyusui serta wanita yang sedang menjalani terapi hormon pengganti.

3) Ultrasonografi (USG)

a) Pengertian

  Ultrasonografi (USG) adalah metode dignostik yang memiliki kelebihan seperti relatif mudah dilakukan dan relatif murah.USG payudara terutama berperan pada payudara yang padat biasanya ditemui pada wanita muda yang kadang sulit b) Tujuan Tujuan dari Ultrasonografi (USG) adalah untuk membedakan jenis benjolan atau tumor, apakah padat atau berupa kista dan untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar ketiak (Romauli dan Vindari, 2012).

  c) Waktu pemeriksaan Ultrasonografi (USG) Pemeriksaan USG lebih akurat jika digunakan oleh perempuan yang usianya kurang dari 40 tahun karena USG mengunakan gelombang suara dan wanita usia di bawah 40 tahun keadaan payudaranya masih padat dan kencang (Romauli dan Vindari, 2012).

4) Biopsi

  a) Pengertian Biopsi adalah pengambilan sedikit jaringan payudara yang memiliki kelainan untuk dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop (Romauli dan Vindari, 2012).

  b) Tujuan biopsi Untuk mengumpulkan sampel sel dari sebuah tumor sehingga bisa diperiksa dibawah mikroskop (Romauli dan Vindari,2012).

  c) Waktu pemeriksaan biopsi Biopsi akan dilakukan jika terdapat suatu gambaran pada payudara dari pemeriksaan mammografi atau USG yang

5) Magnetic resonance imaging(MRI)

  a) Pengertian MRI adalah gambaran pencitraan bagian payudara dengan menggunakan daya magnet yang kuat mengelilingi bagian payudara tersebut (Wikipedia, 2014).

  b) Tujuan Tujuan dari MRI adalah sebagai metode skrining kanker payudara yang lebih sensitif karena menggunakan bidang magnet untuk memproduksi gambar dari payudara secara mendetail dan memberikontras yang sangat bagus untuk jaringan lunak (Wikipedia, 2014).

  c) Waktu pemeriksaan MRI Pemeriksaan MRI payudara biasanya dianjurkan pada wanita usia muda yang telah terbukti mengalami mutasi genetik (Situmorang, 2012).

6) Termografi

a) Pengertian

  Termografi payudara adalah metode deteksi kanker payudara yang menggunakan scanner pemantau panas untuk mendeteksi variasi panas badan dijaringan payudara (Awan, 2009). b) Tujuan Termografi bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan akan adanya kanker payudara jauh lebih awal. Termografi bahkan bisa mendeteksi potensi adanya kankersebelum satu pun tumor terbentuk karena termografi dapat menggambarkan tahapan awal angiogenesis, yaitu formasi suatu penyaluran langsung darah ke sel kanker, yang merupakan langkah penting sebelum formasi tersebut berkembang tumbuh menjadi seukuran tumor (Awan, 2009).

  c) Waktu pemeriksaan termografi Termografi payudara dilakukan pada wanita yang berusia kurang dari 40 tahun, agar kanker payudara bisa terdeteksi lebih dini (Awan, 2009).

B. Kerangka Teori

  Kerangka teori tingkat pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara ditunjukkan dalam skema berikut :

  4. Pengertian deteksi dini kanker payudara

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) TERHADAP PERCEIVED SUSCEPTIBILITY DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

9 64 28

EFEKTIFITAS PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP MOTIVASI KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

14 61 22

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WUS DI SURAKARTA JAWA TENGAH

0 0 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIS MENOREA DENGAN S IKAP DALAM MENGATAS I DIS MENOREA PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS ILMIAH

0 0 89

PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN WANITA TERHADAP KANKER PAYUDARA DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH

0 0 16

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13

PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN WANITA TERHADAP KANKER PAYUDARA DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRE MENSTRUAL SYNDROME DENGAN TINGKAT EMOSI REMAJA PADA KELAS X DAN XI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA PADA PELAJAR KELAS XI DI SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

0 0 8

PERBEDAAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN BOOKLET DAN VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR KARYA TULIS ILMIAH

0 1 12