KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH

SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

  

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN

KEMISKINAN PUSAT DAERAH DISAMPAIKAN OLEH :

DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN

KEMISKINAN, SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL PERCEPATAN

PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) JAKARTA, NOVEMBER 2010

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

  • Dasar Hukum:

  

Peraturan Presiden No. 15 tahun 2010 tentang

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

  • Kebijakan presiden dikeluarkan untuk

    mendukung pencapaian visi dan misi SBY-

    Boediono untuk menurunkan kemiskinan hingga 8-10% pada akhir tahun 2014.

TUGAS TNP2K

  TNP2K Bertugas:

  a. Menyusun kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan; b. Melakukan sinergi melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi program-program penanggulangan kemiskinan di kementerian/lembaga; c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan.

KEANGGOTAAN TNP2K

  • Susunan keanggotaan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan:

   Ketua : Wakil Presiden  Wakil Ketua I : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat  Wakil Ketua II : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Sekretaris Eksekutif : Deputi Seswapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan

ANGGOTA TNP2K:

  1. Menteri Dalam Negeri

  2. Menteri Keuangan

  3. Menteri Sosial

  4. Menteri Kesehatan

  5. Menteri Pendidikan Nasional

  6. Menteri Pekerjaan Umum

  7. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

  8. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal

  9. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

  10. Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (Kepala UKP4)

  11. Sekretaris Kabinet

  12. Kepala Badan Pusat Statistik

  13. Masyarakat, Dunia Usaha, dan Pemangku Kepentingan yang Ditetapkan oleh Ketua

SASARAN RPJM PENDUDUK MISKIN PENGANGGURAN TERBUKA PERTUMBU HAN

  INFLASI TAHUN % thd. Angkatan % thd. Juta Orang Juta Orang EKONOMI Kerja Penduduk

  7.6

  3

  5.1

  18.8

  8.2 RPJM 5.7 2009

  6 6 7-8 12-14 RKP AGST. AGST. FEB. FEB. REALISASI

  4.2

  2.45

  32.53

  14.15

  8.96

  8.14

  7.87

  

9.26

5.5 - 5.6 4.0 - 6.0 7.6 12-13.5

  RPJM 8.8 2010

  9 AGST. AGST. FEB. FEB.

  7.6 RKP

  REALISASI 2.42*

  31.02

  13.33

  7.41

  

8.59

6.0 - 6.3 4.0 - 6.0 7.3-7.4 11.5-12.5 RPJM

  201

  8.3

  7 RKP

1 AGST. AGST. FEB. FEB.

  REALISASI 7.0 - 7.7 2014 3.5 - 5.5 5.0 - 6.0 8.0 - 10.0

  RPJM

SASARAN TINGKAT KEMISKINAN TERCAPAI

  10.50

  20.00 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tingkat Kemiskinan Target RPJM (Skenario Optimis) Target RPJM (Skenario Moderat)

  18.00

  16.00

  14.00

  12.00

  10.00

  8.00

  6.00

  4.00

  2.00

  10.00

  15.97

  17.75

  12.50

  13.50

  8.00

  9.50

  10.50

  11.50

  12.00

  13.33

  14.15

  15.42

  16.58

  11.50

  Log Annual Per Capita Expenditure, 2008 90 70

  1 USD/day/capita & 2 USD/day/capita 1 USD/day/capita & 2 USD/day/capita 5,9% = below 60 70 80

  1USDPPP (2008) 40 50 5 5 0. 9. 5 5 5 7 8. 5 3. 5 5 0. 1 9. 2 4 9. 6 2 6 15,4% = below 4 4 5. 4 5. 4 2. ty 30 Nat’l Poverty Line (2008) si 60 n 20 e 6 D 0. 4 2 n 2 50 42,6% = below 10 7. 6. 8 4 o 1 1 1 4. 8 .8 .2 .3 .9 3. 1 1 2. .2 ti 1. .8 8 9 .6 .5 .5

  2USDPPP (2008) 1 9 7 9 .1 .7 .9 7 6 7 6 7 6 5 la 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 u 40 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 p 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 o

  P

  1 USD/day/capita

  2 USD/day/capita 30 20 5 4 .2 National Poverty Line .5 4 9 .0 4 8 10 3 4 .2 3 5 .0 .0 .5 4 3 8 .7 3 7 3 .9 .3 8 .1 3 9 .3 4 7 .1 3 6 .1 .9 5 3 5 3 9 3 5 .0 3 7 7 6 3 4 4 .1 2 7 .9 5 2 2 2 .5

  10

  20

  30

  40

  50

  60

  70

  80 2 8 .6 1 .6 2 4 .2 .4 3 2 4 1 Log Per Capita Expenditure 2 7 1 .4 .1 5 1 .7 3 1 1 1 .3 1 .7 7 .1 1 9 .1 .4 8 .4 1 8 .6 1 9 2 1 7 1 6 6 .9 .5 1 7 .7 5 7 5 1 .4 8 6 1 1 5 2 1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Populasi Penduduk Miskin (Juta Jiwa)

  Desil Maret 2010 PERUBAHAN

  21.34 90 975,213 553,490 757,074

  20.62 70 622,076 380,144 496,919

  17.28

  18.43

  21.58 80 762,429 452,576 602,381

  18.62

  21.48

  18.02

  15.78

  20.87

  17.02 100 1,774,622 912,969 1,329,158

  8.20

  15.72

  3.52 Total 627,043 371,330 494,845

  14.22

  16.46

  15.81

  19.58 60 520,097 326,570 420,060

  Maret 2009 – Maret 2010 Rata-rata Pengeluaran Perkapita K D K + D K D K+D

  21.77

  10 204,541 148,019 175,314

  20.53

  14.92

  24.27 20 272,294 190,368 229,940

  17.04

  13.08

  30 322,301 218,523 268,644

  13.07

  14.44

  11.42

  19.56 40 375,996 247,524 309,657

  13.42

  11.32

  18.83 50 441,289 283,164 359,492

  14.39

  15.08 PENGELUARAN KELOMPOK DESIL TERENDAH MENGALAMI PENINGKATAN

INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (P1) DAN INDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN (P2) MENGALAMI PERBAIKAN

  1.00

  1.50

  2.00

  2.50

  3.00

  3.50

  4.00

  1.50

  2.21

  2.00

  2.50

  3.00

  3.50

  4.00 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

  P1 P2

  1.00

  2.50

  0.79

  0.68

  0.85

  0.78

  0.81

  1.00

  0.84

  1.00

  0.58

  3.37

  3.01

  3.13

  2.89

  2.94

  3.43

  2.99

  • 0.50
  • 0.50

GINI RASIO MENGALAMI PERBAIKAN

  0.362 0.326 0.330 0.338

  0.350 0.374 0.367 0.362

  0.352 0.356 0.311

  0.329 0.343 0.357 0.376

  0.368 0.357 0.331

  0.274 0.244 0.290 0.264

  0.276 0.302 0.300 0.288

  0.297 0.200 0.220 0.240 0.260 0.280 0.300 0.320 0.340 0.360 0.380 0.400

  0.200 0.220 0.240 0.260 0.280 0.300 0.320 0.340 0.360 0.380 0.400

  1996 1999 2002 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Kota Nasional Desa

MEMBACA DATA PENGANGGURAN DARI PERSPEKTIF LAIN

  Fenomena Perkotaan: Perkotaan 10,93% (Tingkat Pengangguran), 5,19 juta (55,22%). Perdesaan 6,52% (Tingkat Pengangguran), 4,21 juta (44,78%).

  • )
    • )

   Kebalikan dari Fenomena Kemiskinan: Perkotaan 12,77 juta (11,65%).

  Perdesaan 22,19 juta (18,93%).

  Tingkat Pengangguran Usia Muda Lebih Tinggi: 15-19 28,3% 20-24 20,3%  Pemecahannya tidak semata membuka kesempatan kerja tetapi juga akses pendidikan

  • )

  Masalah Penganguran tidak selalu identik dengan Kemiskinan: Lulusan SMA ke atas 50,81%  Memilih pekerjaan/mampu menunggu pekerjaan yg baik Lulusan SMP ke bawah 49,19%

  • )

PENGANGGURAN TERDIDIK TAHUN 2003-2008

  237 323 298 330

  1 ,1

  1

  1 ,2

  5

  4 1 ,2

  4

  5

  1

  1 ,2

  1 ,1

  6

  6

  1 ,0 4 200

  2003 2004 2005 Feb 2006 Feb 2007 Feb 2008 Feb

  3

  4

  520 246 348

385 376

  2 ,6

  410 626 2 ,3

  9

  3

  2 ,4

  4

  1

  8

  2 ,2

  1

  2 ,8

  4

  3

  2 ,6

  3

SMA SMK AKADEMI/DIPLOMA I/II/III UNIVERSITAS

PROPORSI PEKERJA BERPENGALAMAN TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA, 1998-2008 1998 2000 2002 2004 2005 2006 2007 2008

  35.0

  39.0 Mereka memilih untuk menganggur (karena lebih mampu) sampai memperoleh pekerjaan yang baik.

  41.0

  25.0

  26.0

  28.0

  32.9

  23.0

  37.4

  48.0 Desa

  50.0

  Nasional

  38.7

  38.5

  39.8

  32.9

  39.5

  45.0 Kota

  48.0

  33.0

  34.0

  34.3

  37.2

  28.9

  40.0

PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

  Periode Maret 2009

  • – Maret 2010: 14,7 juta orang keluar dari kemiskinan, 13.2 juta masuk kembali ke bawah garis kemiskinan, net 1,5 juta orang keluar dari kemiskinan

  I. MENYEMPURNAKAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL Bantuan Sosial Berbasis Keluarga 

   Bantuan Kesehatan bagi Keluarga Miskin  Bantuan Pendidikan bagi Masyarakat Miskin

  II. MENINGKATKAN AKSES RUMAH TANGGA MISKIN TERHADAP

PELAYANAN DASAR: PENDIDIKAN, KESEHATAN DASAR SEPERTI

SANITASI DAN AIR BERSIH

  III. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Menyempurnakan Pelaksanaan PNPM Mandiri 

  IV. PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS: Inclusive Growth UMKM

  Iklim Usaha   KUR dan Bantuan kpd Usaha Mikro Pasar Kerja yg Luwes

   Industri Manufaktur Padat Pekerja Infrastruktur 

    Konektivitas Ekonomi  Pembangunan Perdesaan Infrastruktur Pembangunan Pertanian 

  

INSTRUMEN UTAMA

  1. Program Penanggulangan Kemiskinan yang Sasarannya Individu atau Rumah Tangga (Klaster I).

2. Program Penanggulangan Kemiskinan yang Sasarannya Komunitas (Klaster II).

  

Sasarannya Usaha Mikro dan Kecil (Klaster III). PRIORITAS JANGKA PENDEK - MENENGAH

1. Unifikasi Sistem Penargetan Nasional

  2. Menyempurnakan Pelaksanaan Bantuan Sosial Kesehatan untuk Keluarga Miskin

  3. Menyempurnakan Pelaksanaan dan Memperluas Cakupan Program Keluarga Harapan Lainnya ke dalam PNPM

  DIMONITOR MELALUI INPRES NO. 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010 DAN INPRES NO. 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN

APA YANG DIHARAPKAN DARI TKPK DAERAH?

  1. TKPKD mampu mendorong proses

perencanaan dan penganggaran sehingga

menghasilkan anggaran yang efektif untuk penanggulangan kemiskinan.

  2. Mampu melakukan koordinasi dan pemantauan program penanggulangan kemiskinan di daerah.

TUGAS TIM TEKNIS TKPK DAERAH

  Menyiapkan Agenda Rapat TKPK Daerah yang terdiri dari:

1. Memantau situasi dan kondisi kemiskinan di daerah.

  

2. Menganalisis besaran pengeluaran pemerintah

daerah sehingga efektif untuk penanggulangan kemiskinan (APBN dan APBD).

  3. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pemantauan program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan di daerah.

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

  

MANFAAT BANTUAN TUNAI BERSYARAT

( )

CONDITIONAL CASH TRANSFER

  1. Untuk jangka pendek memberikan income effect kepada rumah tangga

miskin melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga miskin.

  2. Untuk jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui:

  • Peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas

    pendapatan anak di masa depan ( price effect anak keluarga miskin)

  • Memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya ( insurance ).

  effect

  3. Merubah perilaku keluarga miskin untuk memberikan perhatian yang besar kepada pendidikan dan kesehatan anaknya.

  4. Mengurangi pekerja anak.

  5. Mempercepat pencapaian MDGs (melalui peningkatan akses pendidikan, peningkatan kesehatan ibu hamil, pengurangan kematian balita, dan peningkatan kesetaraan jender).

  SKENARIO BESARAN BANTUAN Bantuan per RTM Skenario Bantuan per tahun (Rp) Bantuan tetap

  200.000 Bantuan bagi RTSM yang memiliki: a. Anak Usia Balita

  800.000

  b. Ibu Hamil/Menyusui 800.000

  c. Anak Usia SD/MI 400.000

  d. Anak Usia SMP/MTs 800.000 Rata-rata bantuan per RTSM

  1.390.000 Bantuan minimum per RTSM 600.000 Bantuan maksimum per RTSM

  2.200.000 Catatan: - Bantuan Per RTSM dibatasi maksimum Rp.2.200.000 dan jumlah anak 3.

  • Bantuan terkait dengan kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 tahun dan/atau ibu hamil/nifas.
  • Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak.
  • Besar bantuan rata-rata adalah 16% dari batas pendapatan RTSM per tahun.
  • - Batas minimum dan maksimum adalah antara 15-25% dari batas pendapatan rata-rata RTSM per tahun.

  LOKASI PKH SAMPAI TAHUN 2009 (726 .376 RTSM, Anggaran Rp. 1,1 T) PROVINSI NO RTSM SUMATERA BARAT (1 Kab )

  1 8.005 DKI. JAKARTA (1 Kota )

  2 7.005 JAWA BARAT

  3 199.42 JAWA TIMUR

  4 280.114 NUSA TENGGARA TIMUR

  5 69.287 SULAWESI UTARA

  6 25.439 GORONTALO

  7 9.174 NANGGROE ACEH DARUSSALAM

  8 13.276 SUMATERA UTARA

  9 42.311 DI. YOGYAKARTA

  10 18.425 BANTEN

  11 27.215 NUSA TENGGARA BARAT

  12 11.973 KALIMANTAN SELATAN

  13 14.732 JUMLAH

  726.376

TAMBAHAN LOKASI PKH TAHUN 2010 NO

  PROVINSI RTSM

  1 BALI (2 Kab) 5,000

  2 SULAWESI SELATAN (3 kab) 36,000

  3 SULAWESI TENGAH (2 kab) 8,000

  4 KALIMANTAN TENGAH (2 Kab) 5,000

  5 KEPULAUAN RIAU (2 kab) 6,000

  6 BENGKULU (2 Kab) 8,000

  7 KALIMANTAN BARAT (2 Kab) 7,000

  

8 PROVINSI PESERTA PKH 2009 (3 kab) 15,000

TOTAL 90,000

   Keseluruhan RTSM adalah 816.000, Anggaran Rp. 1,3 T

  

BANTUAN KESEHATAN

(JAMKESMAS)

  Pelayanan Kesehatan Dasar dan Asuransi

Kesehatan untuk Keluarga Miskin

  Deskripsi dan Ukuran Program:

  • Tujuan program adalah untuk meningkatkan akses kualitas pelayanan kesehatan untuk semua warga, khusunya untuk keluarga miskin dalam upaya memperbaiki indikator capaian kesehatan.
  • Program ini didisain untuk mencakup:
    • – Gratis untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas bagi semua orang dan;
    • – Gratis pelayanan opname pada kelas 3 bagi penduduk miskin.

  • Anggaran program Jamkesmas untuk tahun 2010 adalah 5.1 trillion dan mencakup 76.4 juta penduduk miskin.

  Reallocation Schemes

  Pelayanan Kesehatan Asuransi Kesehatan Dasar Pemerintah akan menyalurkan dana Pemerintah akan menyalurkan dana untuk Puskemas melalui pemerintah melalui PT ASKES dan akan untuk mencakup: melakukan reimbused pengeluaran kelas tiga untuk pelayanan kesehatan  Pelayanan kesehatan dasar gratis bagi kelaurga miskin, baik perawatan di Puskesmas untuk semua jalan atau opname. Kegiatannya penduduk beserta dana mencakup: operasional Puskesmas.

   Perawatan opname di rumah sakit  Pelayanan kelahiran bayi di kelas 3. Puskesmas oleh bidan dengan mencakup kelahiran bayi dan

   Menindaklanjuti rawat jalan. faktor-faktor penunjangnya  Servis yang bersifat emergensi seperti ambulan.  Merevitalisasi Posyandu dan perbaikan gizi.

BANTUAN PENDIDIKAN

  

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAJ DAN

PROGRAM BEASISWA Deskripsi dan Ukuran Program:

  • Block grants diberikan kepada sekolah negeri dan swasta pada tingkat SD dan SMP.
  • Tujuan program adalaj untuk memberikan bantuan kepada sekolah di dalam menurunkan biaya persiswa yang harus dibayar oleh orang tua, tetapi juga memperbolehkan sekolah untuk menjaga kualitas pendidikan yang diberikan kepada masyarakat.
  • Anggaran didasarkan pada tingkat partisipasi dan tingkatan sekolah: Untuk SD Rp. 235,000 /siswa/tahun, sedangkan untuk SMP Rp. 324,500/siswa/tahun.

  

ALOKASI BUDGET UNTUK PROGRAM

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH 2008 2009 2010 AKTIVITAS

  TARGET BUDGET TARGET BUDGET TARGET BUDGET Siswa Juta Rp. Siswa Juta Rp. Siswa Juta Rp.

  Bantuan Operasional

SD 26,862,332 6,823,032 27,130,968 10,486,868 27,673,587 11,002,605

SMP 9,015,069 3,191,334 9,465,836 5,406,804 9,655,153 5,514,940

  Bantuan Operasional Manajemen

SMA 1,063 85,000 2,481,244 223,312 2,100,000 189,000

SMK 2,792,768 209,457 3,000,000 360,000 3,000,000 360,000

  Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

ALOKASI ANGGARAN UNTUK PROGRAM

  

BEASISWA BAGI PENDUDUK MISKIN

TINGKAT PENDIDIKAN 2008 2009 2010 TARGET BUDGET TARGET BUDGET TARGET BUDGET

SISWA JUTA RP. SISWA JUTA RP. SISWA JUTA RP.

  SD 898,400 323,424 1,786,800 684,580 1,796,800 677,261 SMP 499,105 359,355 751,193 398,883 751,193 413,156 SMA 310,609 242,275 248,124 193,536 248,124 193,537 SMK 410,020 329,168 329,000 256,620 305,535 251,484 UNIVERSITAS 165,116 443,351 590,000 930,000 211,967 635,901 Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

BERAS MISKIN (RASKIN)

DESKRIPSI PROGRAM RASKIN

  • Program RASKIN adalah program nasional yang bertujuan untuk membantu keluarga miskin dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan menurunkan beban keuangan keluarga dengan memberikan subsidi beras.
  • Setiap keluarga target seharusnya menerima 10 kg.

  

beras setiap bulan dengan harga Rp. 1,600 per-kg pada

titik distribusi.

  • Bulog bertanggung jawab untuk mendistribusikan beras ke titik distrisbusi, sedangkan pemerintah daerah bertanggung jawab untuk mendistribusikan beras dari titik distribusi ke keluarga sasaran.

EVALUASI DAMPAK PROGRAM RASKIN

  Berdasarkan kajian empiris, Program RASKIN memberikan dampak kepada penerimanya, meliputi:

  • Memperbaiki kuantitas dan kualitas konsumsi penduduk miskin. Program RASKIN juga mampu menyelesaikan permasalahan kurang gizi yang sering terjadi pada kelompok miskin.
  • Memberikan kesempatan bagi penerima program untuk menabung guna memenuhi kebutuhan lainnya seperti kesehatan dan pendidikan..
  • Program RASKIN dapat menjaga stabilitas harga beras..

JUMLAH RTS, ALOKASI DAN REALISASI

  

SUBSIDI PROGRAM RASKIN

TAHUN 2008 2009 2010 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) (Ribu) 19.100 18.497 17.488 Alokasi Beras (Kg/RTS/Bulan)

  15

  15

  12 Realisasi Anggaran Subsidi (Triliun RP) 12,98 - 11,38