1 HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DENGAN EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI

  

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DENGAN EVALUASI

HASIL BELAJAR MAHASISWA DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI

Aris Dwi Cahyono

  Bidang Keperawatan, Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri

  ABSTRACT Evaluation result of learning to emphazise to obtaining of information about how acquirement of student in

reaching on target of specified instruction. Evaluation result of learning can influence by some factor among

others motivator factor learn, habit learn and effeciency attend the lecture.

  Target of this research is to study internal factors related to evaluation result of learning in Akper Pamenang Pare. The research design which used was the cross sectional. The samples taken away from all student mount II

totally sampling number of 48 student. Instrument used for data collecting documentation and questtionnaire

result of evaluation learn even semester student (semester II) periode of year 2004/2005. Data processing use

statistical test (SPSS) Spearman Rho’S with level of significance α < 0,05.

  Result of data processing with SPSS Spearman Rho’S show there are relation between motivation learn with

evaluation result of learning (α = 0,038), there are relation between habit learn with result of learning (α =

0,013) and do not there are relation between sufficiency attend the lecture with evaluation result of learning (α

= 0,455).

Conclusion of this research there are relation between motivation factor learn, habit learn and efficiency attend

the lecture with evaluation result of learning student Akper Pamenang Pare. So that motivate to learn, habit

learn and efficiency attend the lecture student require to be improved to be more improve achievement learn, by

performing atuition to student Keywords : Evaluate result learn, motivation learn, habit learn, efficiency attend the lecture..

  

PENDAHULUAN serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

  Berdasarkan tata peraturan penilaian hasil belajar suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari Akper Pemenang Pare bahwa mahasiswa dinyatakan pengalaman individu dalam interaksi dengan

  

lulus apabila mahasiswa dapat mencapai indeks lingkungannya. Jadi, untuk mendapatkan hasil belajar

  prestasi kumulatif (IPK) > 2.00. Kalau melihat tata maka harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi peraturan yang ada dan hasil evaluasi tersebut maka oleh faktor dari dalam diri individu dan dari luar tentunya setiap orang yang melakukan suatu kegiatan individu. akan selalu ingin tahu hasil dari kegiatan yang Belajar pada hakekatnya adalah proses psikologis. dilakukan. Seringkali pula, orang yang melakukan Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis kegiatan tersebut, mengetahui baik atau buruknya tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu kegiatan yang dilakukannya. Mahasiswa dan dosen berarti, faktor psikologis sebagai faktor dari dalam merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tentu saja merupakan hal yang paling utama dalam pembelajaran, tentu juga ingin mengetahui hasil dari menentukan intensitas belajar seorang mahasiswa. kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Meski faktor eksternal mendukung, tetapi apabila

  Untuk melihat hasil dari kegiatan pembelajaran faktor internal tidak mendukung, maka faktor tentunya haruslah ada evaluasi hasil belajar. Evaluasi eksternal itu tidak akan signifikan. Oleh karena itu, hasil belajar menekankan kepada diperolehnya faktor internal merupakan faktor yang utama yang informasi tentang seberapakah perolehan mahasiswa mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Evaluasi hasil belajar ini tidak selalu disebabkan Seorang mahasiswa apabila ingin memperoleh suatu faktor intelegensi, tetapi dapat juga karena faktor non hasil yang memuaskan tentunya haruslah ada usaha intelegensi. IQ yang tinggi belum tentu menjamin untuk belajar sebaik mungkin. Belajar merupakan keberhasilan dalam belajar dan memperoleh evaluasi

  Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010

  Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010

  hasil belajar yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi hasil belajar dapat berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri seperti motivasi yang kurang, kebiasaan belajar kurang efektif dan kecakapan mengikuti kuliah kurang. Faktor lain berasal dari sekolah, yaitu karena faktor guru, bahan bacaan, kurikulum, kondisi gedung dan alat pelajaran. Keluarga juga merupakan faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, yaitu perhatian orang tua, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi. Faktor masyarakat seperti teman bergaul, aktivitas di masyarakat dan lingkungan tetangga juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.

  Proses dan hasil belajar tidak/kurang baik pada mahasiswa ditandai dengan menunjukkan prestasi/nilai yang rendah (baik berdasar kelompok maupun patokan yang ditetapkan), hasil belajar yang dicapai tak seimbang dengan usahanya, lambat dalam melakukan tugas belajar dan berperilaku yang tidak wajar. Upaya memperbaiki cara belajar sangat diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam perolehan hasil belajar. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengenal sedini mungkin faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil belajar dan mencari sumber penyebab utama dan penyerta yang menimbulkan hasil belajar yang tidak optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari faktor-faktor internal yang berhubungan dengan evaluasi hasil belajar mahasiswa Akper Pemenang Pare Kediri

  Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah crossectional. yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel independen dan dependen. Variabel independennya adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan evaluasi hasil belajar. Subvariabelnya meliputi faktor internal, yaitu motivasi belajar, kecakapan mengikuti kuliah dan kebiasaan belajar dengan parameter yang diukur : 1) motivasi belajar, meliputi : a) cita-cita / tujuan dalam memilih program studi, b) keinginan sendiri untuk ikut kuliah, c) dorongan dari orang tua dalam memilih program studi, d) dorongan dari keluarga dalam memilih program studi, e) dorongan dari teman dalam memilih program studi, f) keinginan bersaing dalam hasil belajar, g) merasa puas setelah menyelesaikan tugas, h) punya keinginan untuk mendapat nilai yang tinggi dari sebelumnya; 2) kecakapan mengikuti kuliah, meliputi : a) masuk kuliah sesuai jadwal, b) mempelajari bahan yang akan dikuliahkan sebelum kuliah, c) mengambil tempat duduk untuk dapat mengikuti kuliah dengan baik, d) memusatkan perhatian saat kuliah berlangsung, e) berpartisipasi aktif selama perkuliahan, f) mencatat materi kuliah dalam garis besarnya, g) mencatat hal-hal yang belum jelas, h) menarik kesimpulan sendiri sebelum dosen menarik kesimpulan, i) mencatat tugas yang diberikan pada akhir kuliah (jika ada tugas), j) memeriksa apakah tujuan kuliah sudah tercapai atau belum, k) punya kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang semua kegiatan dalam kuliah, l) menganggap tugas dari dosen merupakan tanggung jawab yang harus segera dilaksanakan; 3) kebiasaan belajar, meliputi : a) punya tujuan belajar, b) punya rencana belajar, c) punya tempat belajar, d) menjadwalkan waktu khusus untuk belajar, e) membaca kembali materi kuliah yang telah diajarkan, f) membuat catatan singkat saat belajar, g) membuat rangkuman dan kesimpulan sesudah belajar,

  h) mencari bahan-bahan yang dapat membantu belajar, i) menyelingi belajar dengan istirahat, j) menganalisa kebiasaan studi dan berusaha memperbaikinya, k) mencari dan menemukan masalah baru dengan belajar mandiri, l) belajar dengan rajin dan teratur. Variabel dependennya adalah evaluasi hasil belajar dengan parameter yang diukur adalah indeks prestasi komulatif (IPK) mahasiswa. Sampel yang diambil adalah keseluruhan mahasiswa tingkat II.

METODE PENELITIAN

  Pengambilan data menggunakan instrumen kuesioner pada variabel independen dengan subvariabel motivasi belajar terdiri dari 8 pertanyaan, kebiasaan belajar terdiri dari 12 pertanyaan dan kecakapan mengikuti kuliah terdiri dari

  12 pertanyaan. Variabel dependen : evaluasi hasil belajar didapatkan dari dokumentasi pengolahan nilai hasil evaluasi belajar mahasiswa semester genap periode tahun 2004/2005. Kemudian data yang sudah dikelompokkan dianalisa untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti dengan menggunakan uji statistik dengan bantuan software komputer SPSS korelasi Spearman Rho. Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010 PEMBAHASAN

  1. Evaluasi Hasil Belajar Dari hasil penelitian didapatkan hasil evaluasi belajar sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi frekuensi evaluasi hasil belajar

  Evaluasi hasil belajar Frekuensi Persentase (%)

  Kurang (0.50 - 1.99) 5 10,4 Cukup (2.00 - 2.75) 34 70,8 Baik (2.76 - 2.99) 6 12,5 Sangat baik (>/= 3.00) 3 6,3 Jumlah 48 100

  Masih terdapatnya mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi yang kurang ini mungkin disebabkan oleh 1) faktor internal seperti, motivasi belajar yang pas-pasan saja atau sedang-sedang saja, kebiasaan belajar yang kurang efektif atau belajarnya asal-asalan saja. 2) faktor eksternal seperti, ruang kuliah yang kurang representatif, situasi belajar yang tidak mendukung, materi yang dipelajari kebetulan tidak keluar pada saat ujian dan atau kurangnya kontrol dari orang tua atau keluarga.

  2. Motivasi Belajar Motivasi belajar dari hasil penelitian didapatkan sebagai berikut : Tabel 2. Distribusi frekuensi motivasi belajar

  Motivasi belajar Frekuensi Persentase (%)

  Rendah Sedang 5 10,4 Tinggi 43 89,6 Jumlah 48 100

  Banyaknya jumlah responden yang bermotivasi belajar tinggi, kemungkinan disebabkan dua hal. Pertama, merasa mendapat tantangan untuk berprestasi di Akper Pamenang Pare. Mata kuliah di Akademi keperawatan sebagian besar merupakan materi yang harus dihafalkan. Kegiatan perkuliahan yang padat pada pagi hari dan bahkan sore hari, mengakibatkan kegiatan-kegiatan lain di luar perkuliahan sangat terbatas. Serta mereka melihat bahwa indeks prestasi yang dimiliki masih pas-pasan saja atau sedang-sedang saja. Hal ini bisa saja menyebabkan motivasi menjadi tinggi. Kedua, kemungkinan karena faktor eksternal seperti, keluarga, teman, masyarakat yang memberikan dorongan untuk kuliah di akademi keperawatan. Faktor eksternal dapat berperan sebagai motivator bagi individu yang belajar dapat dibangkitkan sehingga dapat berubah menjadi motivasi intrinsik. Berdasarkan kenyataan ini, seorang dosen perlu mengetahui sejauh mana kebutuhan mahasiswanya untuk berprestasi, sehingga dapat menggunakan motivasi yang tinggi dari mereka untuk lebih memacu prestasinya serta sedapat mungkin mempertahankan motivasi yang tinggi dari mahasiswa.

  3. Kebiasaan Belajar Kebiasaan belajar dari hasil penelitian didapatkan sebagai berikut : Tabel 3. Distribusi frekuensi kebiasaan belajar

  Kebiasaan belajar Frekuensi Persentase

  (%) Kurang 8 16,7 Sedang 33 68,8 Efektif 7 14,6 Jumlah 48 100

  Salah satu bidang yang harus diperhatikan guru/dosen agar interaksi dapat berjalan lancar adalah menanamkan kebiasaan pada siswa/mahasiswa agar memiliki ketrampilan untuk belajar sendiri serta untuk belajar dalam kesatuan kelompok.Oleh sebab itu perlunya peran aktif dari dosen sebagai tenaga pengajar, orang tua, keluarga yang lebih berpengetahuan untuk mengarahkan mahasiswa untuk membuat rencana tertulis, menjadwalkan waktu khusus dalam sehari untuk belajar, membaca kembali materi kuliah yang sudah diajarkan, membuat catatan singkat membuat rangkuman dan kesimpulan, mencari bahan-bahan pelajaran, serta harus lebih rajin dan teratur di dalam belajar.

  4. Kecakapan Mengikuti Kuliah Motivasi belajar yang tinggi akan menghasilkan Dari hasil penelitian didapatkan kecakapan hasil belajar yang tinggi pula. mengikuti kuliah sebagai berikut :

  6. Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Dengan Tabel

  4. Distribusi frekuensi kecakapan Evaluasi Hasil Belajar mengikuti kuliah Belajar dapat diartikan sebagai program yang direncanakan untuk menguasai suatu bahan

  Kecakapan Frekuensi Persentase mengikuti (%) pelajaran. Maksud utama belajar adalah kuliah memperoleh ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang berguna untuk menghadapi situasi baru,

  Kurang 7 14,6 menginterpretasikan pikiran, menyusun pendapat Sedang 31 64,6 dan menciptakan pikiran baru untuk Baik 10 20,8 memperkaya diri dengan segala sesuatu yang Jumlah 48 100 berhubungan dengan kehidupan.

  Belajar termasuk penyelidikan untuk Usaha yang harus dilakukan oleh dosen mengusai fakta-fakta pikiran atau cara-cara yang bagi mahasiswa yang mempunyai kecakapan masih belum dikenal atau baru saja dikenal oleh mengikuti kuliah kurang agar interaksi individu. Sehingga setiap pemakaian energi pembelajaran dapat berjalan lancar adalah bertujuan mempelajari bahan baru, pemecahan membimbing mahasiswa untuk menguasai suatu problem, penemuan hubungan-hubungan ketrampilan tentang membuat catatan sendiri baru dapat digolongkan sebagai belajar. dan teknik bertukar pikiran, atau membimbing

  7. Hubungan Antara Kecakapan Mengikuti Kuliah untuk menguasai ketrampilan tentang cara Dengan Evaluasi Hasil Belajar mengikuti kuliah yang baik. Oleh karena itu

  Cakap mengikuti kuliah berarti mahasiswa selain dibutuhkannya seorang dosen yang cakap tersebut mengerti hal-hal yang dikuliahkan dan dalam rnengajar maka demi berlangsungnya kemudian merangsangnya menambah pengetahuan perkuliahan yang baik dibutuhkan kecakapan yang lebih luas. Untuk dapat memahami dan dari mahasiswa dalam mengikuti kuliah mengerti isi perkuliahan diperlukan perhatian yang terutama mempelajari terlebih dahulu pokok- terkonsentrasi, mencatat hal-hal yang perlu, pokok perkuliahan yang akan diberikan, senantiasa bertanya dan mengajukan masalah dalam berperan aktif selama perkuliahan berlangsung, dirinya serta menanggapi apa yang dikuliahkan. mencatat hal-hal yang belum dipahami untuk dipelajari dan dicari dari sumber atau buku-

  KESIMPULAN

  buku yang lain, mencoba menarik kesimpulan Berdasar hasil analisa data penelitian yang telah sendiri sebelum dosen menyimpulkan. dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

  5. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan berikut : Evaluasi Hasil Belajar

  1. Sebagian dari responden mempunyai evaluasi Motivasi dipandang sebagai dorongan hasil belajar dengan nilai kurang ada 5 mental yang menggerakan dan mengarahkan mahasiswa (10,4%), evaluasi hasil belajar dengan perilaku menusia termasuk perilaku belajar. nilai cukup sebanyak 34 mahasiswa (70,8%),

  Dalam motivasi terkandung adanya keinginan evaluasi hasil belajar dengan nilai baik sebanyak yang mengaktifkan, menggerak-kan, 6 mahasiswa (12,5%) dan evaluasi hasil belajar menyalurkan dan mengarah-kan sikap dan dengan nilai sangat baik sebanyak 3 mahasiswa perilaku individu belajar.

  (6,3%). Pencapaian hasil belajar sangat Bagi seorang mahasiswa motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor diperlukan untuk menyadarkan kedudukan pada eksternal dari mahasiswa. awal, proses dan akhir belajar,

  2. Dari variabel independent, subvariabel motivasi menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar ada 89,6% responden yang mempunyai belajar, mengarahkan kegiatan belajar dan motivasi belajar tinggi, subvariabel kebiasaan membesarkan semangat belajar yang optimal. belajar ada 68,8% responden yang mempunyai

  Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010 kebiasaan belajar sedang dan dari subvariabel Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, Raja kecakapan mengikuti kuliah ada 64,6% Gravindo Persada, Jakarta. (1995). responden mempunyai kecakapan mengikuti kuliah sedang. Faktor internal yang mencakup 3 (tiga) subvariabel dalam penelitian ini ternyata dapat mempengaruhi hasil belajar.

  3. Hasil analisa uji statistik software komputer korelasi Spearman Rho’S menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara kebiasaan belajar dengan evaluasi hasil belajar dengan tingkat signifikan 0,013 (  0,05), terdapat hubungan yang cukup kuat antara motivasi belajar dengan evaluasi hasil belajar dengan tingkat signifikan 0,038 ( < 0,05) dan tidak terdapat hubungan antara kecakapan mengikuti kuliah motivasi belajar dengan evaluasi hasil belajar dengan tingkat signifikan 0,455 ( < 0,05). Sehingga antara faktor-faktor internal dengan evaluasi hasil belajar mahasiswa Akper Pamenang Pare terdapat suatu hubungan yang cukup berarti.

  KEPUSTAKAAN

  Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta. (1990). Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta .

  (1998) Crow Lester D dan Alice Crow, Psikologi Pendidikan Alih Bahasa Z. Kasijan, Bina Ilmu Surabaya.

  (1984) Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,

  Rineka Cipta, Jakarta. (1999)

  Hamalik Oemar, Metode Belajar dan Kesulitan- kesulitan Belajar, Tarsito, Bandung. (1990). ______________, Psikologi Belajar, Sinar Baru

  Algensindo, Bandung. (2000)

  Makmun Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan

  Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Remaja Rosdakarya, Bandung. (2000).

  Notoatmojo Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. (1993). Soekamto Toeti dan Udin Saripudin Winataputra,

  Bahan Ajar Program Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional ( Pekerti ) untuk Dosen muda : Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran, PAU-PPAI, Jakarta. (1997).

  Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010