Nomor 109 KPM.III 19ADVII2012

JAYAPURA PUTUSAN

Nomor : 109-K/PM.III-19/AD/VII/2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini, dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap

: TERDAKWA

Pangkat/NRP

: Kapten Inf/11010048670380

Jabatan

: Pama Korem 173/PVB

Kesatuan

: Korem 173/PVB

Tempat/tanggal lahir : Situbondo, 10 Maret 1980 Jenis kelamin

: Laki laki

Kewarganegaraan : Indonesia Agama

: Islam

Alamat tempat tinggal : Asrama Korem 173/PVB Biak.

Terdakwa ditahan oleh;

1. Danrem 173/PVB selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal

28 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 17 Desember 2011 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/77/XI/2011 tanggal 29 Nopember 2011.

2. Kemudian diperpanjang :

a. Berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-1 dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor : Kep/91/XII/2011 tanggal 17 Desember 2011 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 18 Desember 2011 sampai dengan tanggal 18 Januari 2012.

b. Selanjutnya dibebaskan dari penahanan pada tanggal 17 Januari 2012 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor : Kep/05/I/2012 tanggal 17 Januari 2012.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut diatas;

Membaca : Berkas Perkara dari Dandenpom XVII/2 Biak Nomor : BP-01/

A-01/I/2012 tanggal 23 Januari 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 173/PVB selaku Papera Nomor : KEP/78/V/2012 tanggal 14 Mei 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/99/VI/2012 tanggal

27 Juni 2012.

3. Surat Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/244/PM.III-19/VIII/2012 tanggal 9 Agustus 2012 tentang Penunjukan Hakim.

4. Surat Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/244/PM.III-19/VIII/2012 tanggal

9 Agustus 2012 tentang Hari Sidang.

5. Relaas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/99/VI/2012 tanggal 27 Juni 2012 dipersidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Keterangan para Saksi dan keterangan Terdakwa di persidangan.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

Kesatu : “Melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 44 ayat (1) UU No. 23 tahun 2004,

Dan Kedua : “Seorang pria yang telah nikah yang melakukan zina”,

sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 284 ayat (1) ke-1a KUHP.

Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 12 (dua belas) bulan, dikurangi selama penahanan sementara.

Menetapkan barang bukti berupa :

a. Barang - barang

: N i h i l.

b. Surat - surat :

1. 1 (satu) lembar Foto Copy Akta Perkawinan No: 371/13/VI/2006 tanggal 07 Juni 2006 perkawinan antara TERDAKWA dengan Saksi-I.

2. 1 (satu) lembar Foto Korban atas nama Sdri. Saksi-I.

3. 1 (satu) lembar Foto Saksi atas nama Sdri. Gressia.

4. 2 (dua) lembar Foto-foto tempat kejadian perkara.

Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya, berjanji tidak akan berbuat lagi, dan oleh karena itu mohon supaya dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa

didakwa pada pokoknya sebagai berikut :

Kesatu

Bah wa Terdakwa pada waktu - waktu dan di tempat- te mpat seperti tersebut di bawah i ni , yai tu seki ra pada tahun dua ri bu enam sa mpai dengan tahun dua ri bu sebel as atau waktu l ai n, seti dak -ti daknya pada suatu waktu dal a m tahun dua ri bu enam sa mpai dengan tahun dua ri bu sebel as bertempat di Asrama Kompi C Yonif 753/AVT Kab. Nabire, atau tempat l ai n seti dak-ti daknya di suatu te mpat yang ter masu k we wenang Pengadi l an Mi l i ter III-19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana :

“Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Akmil di Ajen Malang selama 3 (tiga) tahun, setelah lulus pada tahun 2001 dilantik dengan pangkat Letda Infantri, dan dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri selama 6 (enam) bulan di Bandung, setelah lulus ditugaskan di Kodam XVII/Cenderawasih, kemudian setelah menjalani berbagai mutasi penugasan, penugasan operasi, dan kenaikan pangkat, akhirnya pada bulan Oktober 2011 ditugaskan di Korem 173/PVB sebagai Pama Korem 173/PVB sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Kapten Inf, NRP. 11010048670380.

2. Bahwa Terdakwa telah menikah secara sah menurut agama dan dinas dengan seorang perempuan bernama Sdri. Saksi-I (Saksi-I) pada tanggal 07 Juni 2006 di Kediri Jawa Timur sesuai Akta Perkawinan No : 371/13/VI/2006 tanggal 07 Juni 2006, dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Ifana Setiani Iria Rahima Putri berumur 4 (empat) tahun.

3. Bahwa setelah menikah hubungan keluarga Terdakwa dan Saksi-I kurang harmonis karena Terdakwa pada saat menjabat sebagai Dantonban Kipan C Yonif 753/AVT tahun 2006 setiap malam Terdakwa sering keluar dengan alasan mengontrol anggota dan hal tersebut selalu dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi-I pernah membaca SMS di HP milik Terdakwa dan SMS tersebut dikirim oleh Sdri. Keren (PSK Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire) bunyinya ”Yang sudah bobok belum besok ketemu lagi ya, gi mana tadi malam enak tidak” kemudian Saksi-I bernekad untuk menghubungi Sdri. Keren namun Terdakwa melarangnya lalu Saksi-I menghubungi Sdri. Ani (PSK di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire) dan mengatakan minta tolong agar tidak berhubungan lagi dengan Terdakwa karena Terdakwa sudah berkeluarga, selanjutnya pada bulan Nopember 2006 Terdakwa dipindahkan ke Kompi E Kab. Serui.

4. Bahwa selama Saksi-I hidup dengan Terdakwa, Terdakwa selalu memberikan nafkah /gaji semuanya tetapi sejak gaji beralih ke ATM merah putih bulan April tahun 2011 ATM gaji tersebut Terdakwa yang pegang dan gaji Terdakwa diberikan kepada Saksi-I hanya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) saja dan saat pertama Terdakwa menerima uang Remunerasi sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah), Saksi-I hanya diberi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), kemudian tunjangan kinerja kedua Terdakwa tidak berikan kepada Saksi-I, kemudian pada bulan Maret 2011 saat Terdakwa menerima uang tunjangan Pamtas sebesar Rp. 19.000.000,- (sembilan belas juta rupiah) Terdakwa berikan kepada Saksi-I sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) saja, selanjutnya untuk nafkah bathin sejak awal pernikahan Terdakwa tidak berikan secara teratur, kadang dalam waktu 3 (tiga) bulan Terdakwa berikan 1 (satu) kali bahkan sejak bulan Januari 2011 sampai dengan sekarang, Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah bathin (hubungan suami istri) kepada Saksi-I, bahkan Terdakwa pernah mengatakan kepada Saksi-I bahwa Ivana (anak Saksi-I

Terdakwa, melainkan Ivana lahir hanya membuktikan Terdakwa seorang laki-laki sejati.

5. Bahwa Terdakwa juga sering memukul Saksi-I yaitu yang pertama pada tahun 2006 saat Saksi-I membaca SMS yang dikirim oleh seorang perempuan ke Handphone Terdakwa dan Saksi-I menyampaikan ke Ibunya Saksi-I sehingga Terdakwa marah dan menampar pipi Saksi-I dengan tangan kanan terbuka, kemudian yang kedua pada tahun 2011 saat Terdakwa pulang tengah malam mabuk-mabukan, Saksi-I bertanya akan tetapi Terdakwa marah-marah dan menampar pipi sebelah kiri Saksi-I dengan menggunakan telepak tangan kanan terbuka, kemudian yang ketiga pada tanggal 07 April 2011 saat Saksi-I membicarakan permasalahan rumah tangganya dengan Terdakwa, malah Terdakwa marah dan menyuruh Saksi-I untuk pulang ke Jawa dengan alasan Terdakwa ingin bebas tidak mau terikat dan mengancam kalau tidak pulang akan dipermalukan dengan membawa wanita lain ke Batalyon, dan Terdakwa akan menceraikan Saksi-I, selanjutnya perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-I tersebut tidak diketahui oleh orang lain karena dilakukan di dalam rumah dan Saksi-I tidak pernah berobat atau periksa ke Dokter.

6. Bahwa selama Saksi-I menikah dengan Terdakwa, Saksi-I tidak merasa bahagia dan perasaannya selalu tertekan karena Terdakwa kurang memperhatikan keluarga, kemudian perbuatan Terdakwa yang bertindak main perempuan (PSK) tersebut mengakibatkan Terdakwa pernah terkena penyakit kelamin yang diperiksa di DKT Surabaya pada bulan Juli 2009 dan penyakit kelamin tersebut telah ditularkan kepada Saksi-I.

7. Bahwa atas perbuatan Terdakwa yang telah berselingkuh dengan para PSK (Pekerja Sex Komersial), mabuk-mabukan, memukul Saksi dan kurang memperhatikan kebutuhan nafkah lahir dan bathin keluarganya, maka Saksi-I sebagai Istri sah dari Terdakwa mengadukan perbuatan Terdakwa tersebut ke Danpomdam V/Brawijaya dengan surat Pengaduan tertanggal

23 Mei 2011 yang mengharapkan agar perbuatan Terdakwa tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.

8. Bahwa dengan demikian Terdakwa pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 bertempat di Asrama Kompi C Yonif 753/AVT Nabire, Terdakwa telah dengan sengaja melakukan kekerasan fisik, psikis dan menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya yang mengakibatkan Saksi-I berharap agar Terdakwa menceraikan Saksi-I.

Kedua :

Bah wa Terdakwa pada waktu - waktu dan di tempat- te mpat seperti tersebut di ba wah i ni , yai tu pada hari dan tanggal serta bul an yang sudah ti dak dii ngat l agi , pada tahun dua ri bu ena m, berte mpat di Asrama Kompi C Yonif 753/AVT Kabupaten Biak atau di tempat-te mpat l ai n, seti dak-ti daknya di suatu tempat yang ter masuk wi l ayah huku m Pengadi l an Mi li ter

III -19 Jayapura, tel ah

mel akukan ti ndak pi dana : “Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan” .

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Akmil di Ajen Malang selama 3 (tiga) tahun, setelah lulus pada tahun 2001 dilantik dengan pangkat Letda Infantri, dan dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri selama 6 (enam) bulan di Bandung, setelah lulus ditugaskan di Kodam XVII/Cenderawasih, kemudian setelah menjalani berbagai mutasi penugasan, penugasan operasi, dan kenaikan pangkat, akhirnya pada bulan Oktober 2011 ditugaskan di Korem 173/PVB sebagai Pama Korem 173/PVB sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Kapten Inf, NRP. 11010048670380.

2. Bahwa Terdakwa telah menikah secara sah menurut agama dan dinas dengan seorang perempuan bernama Sdri. Saksi-I (Saksi-I) pada tanggal 07 Juni 2006 di Kediri Jawa Timur sesuai Akta Perkawinan No : 371/13/VI/2006 tanggal 07 Juni 2006, dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Ifana Setiani Iria Rahima Putri berumur 4 (empat) tahun.

3. Bahwa setelah menikah hubungan keluarga Terdakwa dan Saksi-I kurang harmonis karena Terdakwa pada saat menjabat sebagai Dantonban Kipan C Yonif 753/AVT tahun 2006 kenal dengan Sdri. Vanni di Cafe Botol Kabupaten Biak, hingga berlanjut sampai terjadi persetubuhan antara Terdakwa dan Sdri. Vanni di Hotel Mafia Biak sebanyak satu kali dan di asrama Kompi C Yonif 753/AVT kurang lebih sebanyak 9 (sembilan) kali saat Saksi-I sedang kuliah di Jawa.

4. Bahwa Pratu Saksi-V (Saksi- V) pada saat tinggal di rumah dinas Terdakwa, sering melihat Sdri. Vani menginap di Asrama Kipan C dan tidur di rumah dinas milik Terdakwa yang dalam 1 (satu) minggu Sdri. Vani menginap selama 5 (lima) hari berturut-turut dan setiap minggu Sdri. Vani pasti datang menginap dirumah dinas Terdakwa, selanjutnya perbuatan tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, dan pada saat Terdakwa dan Saksi-V tinggal dirumah Terdakwa, Saksi-V sering melihat hubungan antara Terdakwa dan Sdri. Vani sangat mesra dan sering berpelukan di depan Saksi-V, selanjutnya Saksi-V tidak pernah melihat Terdakwa dan Sdri. Vani melakukan persetubuhan namun Saksi-V pernah melihat Terdakwa dan Sdri. Vani tertidur di kamar Terdakwa dengan keadaan telanjang bulat, melihat hal tersebut maka Saksi-V meyakini kalau Terdakwa dan Sdri. Vani telah selesai melakukan hubungan badan.

5. Bahwa pada tahun 2009 saat Terdakwa dipindah tugaskan ke Batalyon 753/AVT Nabire, Terdakwa sering mendatangi tempat Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire dan sering melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan perempuan PSK berganti-gantian dengan cara-caranya sama seperti yang Terdakwa lakukan terhadap Sdri. Vanni, perempuan PSK tersebut diantaranya adalah Sdri. Gresia (Saksi-III), Terdakwa bersetubuh dengannya sebanyak 5 (lima) kali, dengan Sdri. Puput, Terdakwa bersetubuh dengannya sebanyak 5 (lima) kali, dengan Sdri. Sella, Terdakwa bersetubuh dengannya sebanyak

5 (lima) kali, dan dengan Sdri. Joan, Terdakwa tidak 5 (lima) kali, dan dengan Sdri. Joan, Terdakwa tidak

6. Bahwa selama Saksi-I menikah dengan Terdakwa, Saksi-I tidak merasa bahagia dan perasaannya selalu tertekan karena Terdakwa kurang memperhatikan keluarga, kemudian perbuatan Terdakwa yang bertindak main perempuan (PSK) tersebut mengakibatkan Terdakwa pernah terkena penyakit kelamin yang diperiksa di DKT Surabaya pada bulan Juli 2009 dan penyakit kelamin tersebut telah ditularkan kepada Saksi-I.

7. Bahwa atas perbuatan Terdakwa yang telah berselingkuh dan berstubuh dengan para PSK (Pekerja Sex Komersial) antara lain di asrama Kompi C Yonif 753/AVT Biak, maka Saksi-I sebagai Istri sah dari Terdakwa mengadukan perbuatan Terdakwa tersebut ke Danpomdam V/Brawijaya dengan surat Pengaduan tertanggal 23 Mei 2011 yang mengharapkan agar perbuatan Terdakwa tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.

8. Bahwa dengan demikian Terdakwa pada tahun 2006 bertempat di Asrama Kompi C Yonif 753/AVT Kab. Biak, telah dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan, sehingga Saksi-I berharap agar Terdakwa menceraikan Saksi-I.

Atau :

Bah wa Terdakwa pada waktu - waktu dan di tempat- te mpat seperti tersebut di bawah i ni , yai tu seki ra pada tahun dua ri bu enam sa mpai dengan tahun dua ri bu sebel as atau waktu l ai n, seti dak -ti daknya pada suatu waktu dal a m tahun dua ri bu enam sa mpai dengan tahun dua ri bu sebel as bertempat di Asrama Kompi C Yonif 753/AVT Kabupaten Biak, di Cafe Botol Kab. Biak, dan di Hotel Mafia Kab. Biak, serta di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire, atau te mpat l ai n seti dak-ti daknya di suatu te mpat yang ter masuk wi l ayah huku m Pengadi lan Mi l i ter III -19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana :

“Seorang pria telah nikah yang melakukan zina”.

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Akmil di Ajen Malang selama 3 (tiga) tahun, setelah lulus pada tahun 2001 dilantik dengan pangkat Letda Infantri, dan dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri selama 6 (enam) bulan di Bandung, setelah lulus ditugaskan di Kodam XVII/Cenderawasih, kemudian setelah menjalani berbagai mutasi penugasan, penugasan operasi, dan kenaikan pangkat, akhirnya pada bulan Oktober 2011 ditugaskan di Korem 173/PVB sebagai Pama Korem 173/PVB sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Kapten Inf, NRP. 11010048670380.

2. Bahwa Terdakwa telah menikah secara sah menurut agama

(Saksi-I) pada tanggal 07 Juni 2006 di Kediri Jawa Timur sesuai Akta Perkawinan No : 371/13/VI/2006 tanggal 07 Juni 2006, dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Ifana Setiani Iria Rahima Putri berumur 4 (empat) tahun.

3. Bahwa setelah menikah hubungan keluarga Terdakwa dan Saksi-I kurang harmonis karena Terdakwa pada saat menjabat sebagai Dantonban Kipan C Yonif 753/AVT tahun 2006 setiap malam Terdakwa sering keluar dengan alasan mengontrol anggota dan hal tersebut selalu dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi-I pernah membaca SMS di HP milik Terdakwa dan SMS tersebut dikirim oleh Sdri. Keren (PSK Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire) bunyinya ”Yang sudah bobok belum besok ketemu lagi ya, gi mana tadi malam enak tidak” kemudian Saksi-I bernekad untuk menghubungi Sdri. Keren namun Terdakwa melarangnya lalu Saksi-I menghubungi Sdri. Ani (PSK di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire) dan mengatakan minta tolong agar tidak berhubungan lagi dengan Terdakwa karena Terdakwa sudah berkeluarga, selanjutnya pada bulan Nopember 2006 Terdakwa dipindahkan ke Kompi E Kab. Serui.

4. Bahwa pada hari, tanggal dan bulan yang sudah tidak dapat di ingat lagi, pada tahun 2006 saat Terdakwa masih menjabat sebagai Danton Kipan C Yonif 753/AVT Biak telah kenal dengan Sdri. Vanni di Cafe Botol Kab. Biak yang pada saat itu Terdakwa berada di Cafe Botol dan memesan minuman jenis Bir sebanyak 20 (dua puluh) botol dan ditemani oleh Sdri. Vanni lalu berkenalan dan saling menukar Nomor Handphone, kemudian sekira pukul 02.00 Wit Sdri. Vanni dan Terdakwa berboncengan dengan motor menuju Hotel Mafia Biak, dan setelah masuk ke dalam kamar Hotel, Sdri. Vanni dan Terdakwa langsung saling bercumbu dengan cara mencium bibir hingga sama-sama terangsang, kemudian Terdakwa dan Sdri. Vanni melepaskan pakaian masing-masing hingga keduanya telanjang bulat, lalu Terdakwa memasang kondom di penisnya dan Sdri. Vanni naik ke atas tempat tidur dan sambil berciuman mulut, Terdakwa merebahkan tubuh Sdri. Vanni lalu Terdakwa memasukan penisnya yang sudah tegang kedalam lubang vagina Sdri. Vanni dan menggoyangkan pantatnya naik turun selama kurang lebih 15 (lima belas) menit hingga mencapai klimaks lalu Terdakwa menumpahkan spermanya didalam lubang vagina Sdri. Vanni, selanjutnya Terdakwa dan Sdri. Vanni mengenakan pakaian masing-masing dan keluar dari kamar Hotel Mafia Biak lalau Terdakwa membayar kepada Sdri. Vanni uang sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Kemudian setelah dilakukan persetubuhan tersebut, tanggal dan bulannya lupa tahun 2006 sekira pukul 02.00 Wit Sdri. Vanni yang dalam keadaan mabuk mendatangi rumah Terdakwa di Asrama Kipan C Yonif 753/AVT dan setelah berada didalam kamar Terdakwa, Sdri. Vanni dan Terdakwa melakukan hubungan badan layaknya suami istri dan Sdri. Vanni bermalam dikamar Terdakwa hingga pagi hari pukul

07.00 Wit Sdri. Vanni pulang dengan menggunakan Ojek ke Cafe Mafia Biak. Selanjutnya setelah melakukan persetubuhan tersebut, Terdakwa telah melakukan hubungan badan dengan Sdri. Vanni di asrama Kompi C kurang lebih sebanyak 8 (delapan) kali saat Saksi-I sedang kuliah di Jawa.

5. Bahwa Pratu Saksi-V (Saksi-V) pada saat tinggal di rumah dinas Terdakwa, sering melihat Sdri. Vani menginap di Asrama Kipan C dan tidur di rumah dinas milik Terdakwa yang dalam 1 (satu) minggu Sdri. Vani menginap selama 5 (lima) hari berturut-turut dan setiap minggu Sdri. Vani pasti datang menginap dirumah dinas Terdakwa, selanjutnya perbuatan tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, dan pada saat Terdakwa dan Saksi-V tinggal dirumah Terdakwa, Saksi-V sering melihat hubungan antara Terdakwa dan Sdri. Vani sangat mesra dan sering berpelukan didepan Saksi-V, selanjutnya Saksi-V tidak pernah melihat Terdakwa dan Sdri. Vani melakukan persetubuhan namun Saksi-V pernah melihat Terdakwa dan Sdri. Vani tertidur di kamar Terdakwa dengan keadaan telanjang bulat, melihat hal tersebut maka Saksi-V meyakini kalau Terdakwa dan Sdri. Vani telah selesai melakukan hubungan badan.

6. Bahwa pada tahun 2009 saat Terdakwa dipindah tugaskan dari Kipan C Yonif 753/AVT Biak ke Batalyon 753/AVT Nabire, Terdakwa sering mendatangi tempat Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire dan sering melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan perempuan PSK berganti-gantian dengan cara- caranya sama seperti yang Terdakwa lakukan terhadap Sdri. Vanni, perempuan PSK tersebut diantaranya adalah Sdri. Gresia (Saksi-III), Terdakwa bersetubuh dengannya sebanyak 5 (lima) kali, dengan Sdri. Puput, Terdakwa bersetubuh dengannya sebanyak 5 (lima) kali, dengan Sdri. Sella, Terdakwa bersetubuh dengannya sebanyak 5 (lima) kali, dan dengan Sdri. Joan, Terdakwa tidak mengetahuinya karena sudah sering melakukan hubungan badan. Kemudian hubungan badan yang dilakukan tersebut setelah selesai Terdakwa selalu membayar uang kepada para perempuan PSK tersebut sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) untuk sekali bersetubuh.

7. Bahwa selama Saksi-I menikah dengan Terdakwa, Saksi-I tidak merasa bahagia dan perasaannya selalu tertekan karena Terdakwa kurang memperhatikan keluarga, kemudian perbuatan Terdakwa yang bertindak main perempuan (PSK) tersebut mengakibatkan Terdakwa pernah terkena penyakit kelamin yang diperiksa di DKT Surabaya pada bulan Juli 2009 dan penyakit kelamin tersebut telah ditularkan kepada Saksi-I.

8. Bahwa atas perbuatan Terdakwa yang telah berselingkuh dengan para PSK (Pekerja Sex Komersial) dan mabuk- mabukan, maka Saksi-I sebagai Istri sah dari Terdakwa mengadukan perbuatan Terdakwa tersebut ke Danpomdam V/Brawijaya dengan surat Pengaduan tertanggal 23 Mei 2011 yang mengharapkan agar perbuatan Terdakwa tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.

9. Bahwa dengan demikian Terdakwa pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 bertempat di Asrama Kompi C Yonif 753/AVT Nabire, di Cafe Botol Kab. Biak, dan di Hotel Mafia Kab. Biak, serta di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire Terdakwa telah dengan sengaja melakukan zina yang mengakibatkan Saksi-I berharap agar Terdakwa menceraikan Saksi-I.

Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal :

Kesatu : Pasal 44 Ayat (1) UU. RI. No. 23 tahun 2004, dan Kedua : Pasal 281 Ayat (1) KUHP, Atau Pasal 284 Ayat (1) Ke-1a

KUHP.

Menimbang : Bahwa dasar penuntutan perkara dalam dakwaan alternatif kedua yaitu perkara perzinahan sebagaimana diatur dalam pasal 284 ayat (1) ke-1a KUHP adalah Surat Pengaduan dari Saksi I sebagai Isteri sah Terdakwa tanggal 25 Mei 2011 dan diperkuat dengan Surat dari Saksi I tertanggal 24 September 2012 yang menyatakan tetap pada pengaduannya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadikan bahan pertimbangan lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya, adapun sangkalan Terdakwa adalah bahwa Terdakwa tidak melakukan pemukulan kepada Saksi-I) Saksi I.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak

mengajukan eksepsi.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum atas nama Harri Farid Zauhari, SH Mayor Chk. NRP. 11050017601071 berdasarkan Surat Perintah dari Danrem 173/PVB tanggal 6 September 2012 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 7 September 2012.

Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang-Undang , namun sampai batas waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari kesatuannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-Undang nomor 31 tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi I : Nama lengkap : Saksi-I; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ; Tempat/tanggal lahir : Blitar ; 01 Juli 1981; Jenis kelamin: Perempuan; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Alamat tempat tinggal : Surabaya.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 1999 saat Terdakwa masih mengikuti pendidikan di Akmil Magelang, berlanjut pacaran hingga menikah pada tanggal 07 Juni 2006 di Kediri Jawa Timur sesuai Akta Perkawinan No : 371/13/VI/2006 tanggal 07 Juni 2006, dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Ifana Setiani Iria Rahima Putri berumur 4 (empat) tahun.

2. Bahwa setelah menikah, hubungan keluarga Saksi dan Terdakwa kurang harmonis karena Terdakwa pada saat menjabat sebagai Dantonban Kipan C Yonif 753/AVT tahun 2006 setiap malam Terdakwa sering keluar dengan alasan mengontrol anggota dan hal tersebut selalu dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi pernah membaca SMS di HP milik Terdakwa dan SMS tersebut dikirim oleh Sdri. Keren (PSK Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire) bunyinya ”Yang sudah bobok belum besok ketemu lagi ya, gi mana tadi malam enak tidak” kemudian Saksi bertekad untuk menghubungi Sdri. Keren namun Terdakwa melarangnya lalu Saksi menghubungi Sdri. Ani (PSK di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire) dan mengatakan minta tolong agar tidak berhubungan lagi dengan Terdakwa karena Terdakwa sudah berkeluarga, selanjutnya pada bulan Nopember 2006 Terdakwa dipindahkan ke Kompi E Kab. Serui.

3. Bahwa pada tahun 2007 saat Terdakwa berdinas di Kab. Serui, Terdakwa pernah mengatakan kalau Terdakwa sedang berhubungan dengan seorang wanita bernama Joan (pekerja kafe), dan pada saat Saksi melahirkan di Jawa, Terdakwa pernah mengatakan lagi kepada Saksi kalau Terdakwa pernah melakukan hubungan badan dengan Sdri. Christie Kasanda alias Vany (pekerja Kafe) sebanyak 2 (dua) kali, kemudian pada tahun 2009 saat Terdakwa menjabat Pasilog Yonif 753/AVT Nabire, Saksi ditelepon oleh Sdri. Saksi-III (Saksi-III) PSK Samabusa Kab. Nabire yang mengatakan bahwa Terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan Saksi-III bertempat di Hotel Mahavira Nabire (Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire, kemudian pada tahun 2010 saat Terdakwa mendapat penugasan Pamtas di Merauke, Terdakwa ditangkap oleh Mayor Inf Dec Jerry Manungkalit (Wadanyon Yonif 753/AVT) dan Pasi Intel Yonif 753/AVT Kapten Inf Imanuel Setyo karena Terdakwa sedang berhubungan/bersama wanita (namanya tidak tahu dan tempat melakukan tidak diketahui), dan dari penjelasan tersebut Istri Danyonif 753/AVT mengatakan kepada Saksi kalau ada barang buktinya berupa Foto dan foto tersebut sedang disimpan di Staf Intel Batalyon, selanjutnya pada tahun 2011 Terdakwa telah berhubungan dengan seorang wanita lagi yang bernama Sdri. Nengseh alias Puput hal tersebut Saksi mengetahui dari Saksi-III dan Dokter Saksi-VI (Dokter Puskesmas Samabusa)/Istri Kapten Imam Wibowo dan sesuai informasi dari Sopir Perwakilan Yonif 753/AVT di Jayapura bahwa Sdri. Nengseh alias Puput pernah diajak oleh Terdakwa ke Jayapura saat Terdakwa mengikuti Test Selapa di Jayapura.

4. Bahwa selama Saksi hidup dengan Terdakwa , Terdakwa selalu memberikan nafkah /gaji semuanya tetapi sejak gaji beralih ke ATM merah putih bulan April tahun 2011 ATM gaji tersebut Terdakwa yang pegang dan gaji Terdakwa diberikan kepada Saksi hanya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) saja dan saat pertama Terdakwa menerima uang Remunerasi sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah), Saksi hanya diberi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), kemudian tunjangan kinerja kedua Terdakwa tidak berikan kepada Saksi, kemudian pada bulan Maret 2011 saat Terdakwa menerima uang tunjangan Pamtas sebesar Rp. 19.000.000,- (sembilan belas juta rupiah) Terdakwa berikan kepada Saksi sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) saja, selanjutnya untuk nafkah bathin sejak awal pernikahan Terdakwa tidak berikan secara

(satu) kali bahkan sejak bulan Januari 2011 sampai dengan sekarang semenjak Terdakwa mengenal Sdri. Puput, Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah bathin (hubungan suami istri) kepada Saksi, bahkan Terdakwa pernah mengatakan kepada Saksi bahwa Ivana (anak) Saksi dan Terdakwa tersebut lahir bukan karena kemauan hati Terdakwa, melainkan Ivana lahir hanya membuktikan Terdakwa seorang laki-laki sejati.

5. Bahwa Terdakwa sering memukul Saksi yaitu yang pertama pada tahun 2006 saat Saksi membaca SMS yang dikirim oleh seorang perempuan ke Handphone Terdakwa dan Saksi menyampaikan ke Ibunya Saksi sehingga Terdakwa marah dan menampar pipi Saksi dengan tangan kanan terbuka, kemudian yang kedua pada tahun 2011 saat Terdakwa pulang tengah malam mabuk-mabukan, Saksi bertanya akan tetapi Terdakwa marah-marah dan menampar pipi sebelah kiri Saksi dengan menggunakan telepak tangan kanan terbuka, kemudian yang ketiga pada tanggal 07 April 2011 saat Saksi membicarakan permasalahan rumah tangganya dengan Terdakwa , malah Terdakwa marah dan menyuruh Saksi untuk pulang ke Jawa dengan alasan Terdakwa ingin bebas tidak mau terikat dan mengancam kalau tidak pulang akan dipermalukan dengan membawa wanita lain ke Batalyon, dan Terdakwa akan menceraikan Saksi, selanjutnya perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi tersebut tidak diketahui oleh orang lain karena dilakukan didalam rumah dan Saksi tidak pernah berobat atau periksa ke Dokter.

6. Bahwa selama Saksi menikah dengan Terdakwa , Saksi tidak merasa bahagia dan perasaannya selalu tertekan karena Terdakwa kurang memperhatikan keluarga, kemudian akibat perbuatan Terdakwa yang bertindak main perempuan (PSK) tersebut mengakibatkan Terdakwa pernah terkena penyakit kelamin yang diperiksa di DKT Surabaya pada bulan Juli 2009 dan penyakit kelamin tersebut telah ditularkan kepada Saksi.

7. Bahwa atas perbuatan Terdakwa yang telah berselingkuh dengan para PSK (Pekerja Sex Komersial), mabuk-mabukan, memukul Saksi dan kurang memperhatikan kebutuhan nafkah lahir dan bathin keluarganya, maka Saksi-I sebagai Istri sah dari Terdakwa mengadukan perbuatan Terdakwa tersebut ke Danpomdam V/Brawijaya dengan surat Pengaduan tertanggal

23 Mei 2011 yang mengharapkan agar perbuatan Terdakwa tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi I tersebut, Terdakwa membantah sebagian dan membenarkan sebagian lainnya.

Adapun bantahan Terdakwa adalah bahwa Terdakwa tidak pernah memukul atau melakukan kekerasan fisik terhadap Saksi I, dan Terdakwa tidak pernah terkena penyakit kelamin.

Menimbang : Bahwa karena Saksi I tidak dapat hadir dalam persidangan, maka bantahan Terdakwa tidak dapat dikonfrontir dengan Saksi I.

Saksi II : Nama lengkap : Saksi-II; Pangkat/NRP : Kolonel Inf / 29089; Jabatan : Staf Ahli Pangdam V/ WRB Bidang Sosbud; Kesatuan : Kodam V/WRB; Tempat tgl.lahir : Pontianak, 15 Juni 1953; Jenis kelamin: Laki –laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Alamat tempat tinggal : Surabaya.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2002 ketika Terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan anak Saksi yaitu Sdri. Saksi-I (Saksi-I) yang berlanjut hingga menikah, maka antara Saksi dan Terdakwa adalah mertua dan menantu.

2. Bahwa sepengetahuan Saksi kehidupan rumah tangga antara Terdakwa dan Saksi-I berjalan dengan harmonis, namun pada bulan Mei 2011 saat Saksi-I pulang kerumah Saksi-II di Surabaya dan menyampaikan adanya permasalahan dalam rumah tangga Saksi bahwa Terdakwa sudah tidak lagi bertanggungjawab dan tidak memberikan nafkah kepada anak dan Saksi-I sampai dengan sekarang dan Terdakwa mengancam akan mempermalukan Saksi-I dengan membawa perempuan-perempuan nakal kerumah Saksi, juga melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I serta sering keluar malam dengan alasan mengecek anggota di tempat hiburan.

3. Bahwa setelah Saksi mendengar hal tersebut kemudian Saksi berusaha menghubungi Terdakwa ke Handphonenya namun Terdakwa tidak angkat, sehingga Saksi menelepon Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Indra Hidayat untuk menyampaikan permasalahan rumah tangga yang sedang dihadapi oleh Saksi-I, namun Kasdam XVII/Cenderawasih menyarankan agar mempertimbangkan terlebih dahulu dan berjanji akan membantu untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga antara Terdakwa dan Saksi-I tersebut.

4. Bahwa Saksi tidak pernah melihat Terdakwa menjalin hubungan dengan perempuan lain namun Saksi mendengar dari Saksi-I bahwa Terdakwa telah menjalin hubungan dengan perempuan-perempuan Pekerja Sex Komersial (PSK) di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire diantaranya yaitu Sdri. Keren, Sdri. Joan, Sdri. Christie, Sdri. Gresia (Saksi-III) dan Sdri. Nengseh.

5. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa yang telah menjalin hubungan dengan perempuan-perempuan Pekerja Sex Komersial (PSK) di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire dan tidak memberikan nafkah kepada anak dan Saksi-I serta sering melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I, membuat Saksi-I kecewa, tertekan psikisnya/bathinnya dan merasa diterlantarkan oleh Terdakwa selaku suaminya, maka Saksi sebagai ayah kandung dari Saksi-I mengharapkan agar Terdakwa di proses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi II tersebut, Terdakwa membantah sebagian dan membenarkan sebagian lainnya.

Adapun bantahan Terdakwa adalah bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap Saksi I, dan tidak pernah menelantarkan anak dan Saksi I akan tetapi karena Saksi I sejak bulan April tahun 2011 tidak dapat dihubungi, maka tidak dapat memberikan nafkah.

Menimbang : Bahwa karena Saksi II tidak dapat hadir dalam persidangan, maka bantahan Terdakwa tidak dapat dikonfrontir dengan Saksi II.

Saksi III : Nama lengkap : Saksi-III; Pekerjaan : PSK Barak 2; Tempat tgl.lahir : Blora, 23 April 1980 ; Jenis kelamin : Perempuan; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Kristen Pantekosta; Alamat tempat tinggal : Kab. Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Agustus 2009 di Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire tepatnya di Ruangan Karaoke Moro Seneang Barak 2 dalam hubungan Terdakwa sebagai tamu dan Saksi sebagai pelanggan namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada bulan Agustus 2009 sekira pukul 20.00 Wit Saksi dipanggil oleh Mami untuk melayani tamu yang mau masuk karaoke, selanjutnya Saksi sebagai karyawan langsung menuju keruangan karaoke dan berkenalan dengan para tamu yang diantaranya adalah Terdakwa , selanjutnya Saksi dan Terdakwa bersama tamu lainnya memesan minuman berupa Vodka, Bir Hitam, Coca-cola lalu dikonsumsi hingga pukul 24.00 Wit dan karena Saksi dan Terdakwa sudah akrab, setelah melaksanakan karaoke Terdakwa dan Saksi bergandengan menuju ke kamar Saksi, dan setelah sampai didalam kamar Terdakwa dan Saksi saling melepaskan pakaian luar maupun pakaian dalam sampai Terdakwa dan Saksi telanjang bulat, saling merangsang hingga keduanya terangsang selanjutnya Terdakwa memasukan batang kemaluannya kedalam lubang vagina Saksi dan menaikan pantatnya naik turun dengan saling bergantian posisi Terdakwa diatas dan Saksi dibawah kemudian Saksi diatas dan Terdakwa dibawah kurang lebih 15 menit hingga mencapai klimaks lalu Terdakwa menumpahkan spermanya didalam lubang vagina Saksi.

3. Bahwa Terdakwa telah melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan Saksi sebanyak kurang lebih 10 (sepuluh) kali sejak berkenalan dengan Saksi bulan Agustus 2009. Terdakwa setiap 1 (satu) minggu sering 3 (tiga) kali datang menemui Saksi untuk melakukan hubungan badan layaknya suami istri dan Saksi dibayar rata-rata Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) untuk sekali datang bertemu, kemudian selain itu, Terdakwa telah 2 (dua) kali memboking Saksi ke Hotel Mahwira dan diberikan imbalan Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah).

4. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa pernah melakukan hubungan badan dengan Sdri. Nengse alias Puput yang terakhir kali Saksi melihat Sdri. Nengse alias Puput dikeluarkan oleh Terdakwa dari Lokalisasi barak 2 dan ditebus hutang-hutangnya oleh Terdakwa dan Sdri. Puput dibawa oleh Terdakwa ke Jayapura pada saat Terdakwa hendak sekolah, lalu Saksi mendengar informasi dari teman-teman Sdri. Puput bahwa Sdri. Puput akan di nikahi oleh Terdakwa .

Atas keterangan Saksi III tersebut, Terdakwa membantah sebagian dan membenarkan sebagian lainnya.

Adapun bantahan Terdakwa adalah bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi III di Hotel akan tetapi selalu dilakukan di tempat lokalisasi, dan tidak ada niat, tidak Adapun bantahan Terdakwa adalah bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi III di Hotel akan tetapi selalu dilakukan di tempat lokalisasi, dan tidak ada niat, tidak

Menimbang : Bahwa karena Saksi III tidak dapat hadir dalam persidangan, maka bantahan Terdakwa tidak dapat dikonfrontir dengan Saksi III.

Saksi IV : Nama lengkap : Saksi-IV; Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga; Tempat tanggal lahir : Bima, 27 Juli 1974 ; Jenis kelamin : Perempuan; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama : Islam; Alamat tempat tinggal : SP 2 Kab. Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Desember 1996 sebagai atasan suami Saksi dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi tidak pernah melihat Terdakwa dan Sdri. Saksi-I (Saksi-I) bertengkar namun Saksi-I pernah cerita kepada Saksi pada bulan April 2011 kalau Saksi-I terima gaji hanya untuk menutupi hutang Terdakwa kemudian pada tanggal 10 April 2011 sekira pukul 18.00 Wit Terdakwa datang kerumah Saksi dan mengatakan bahwa Terdakwa sering keluar malam karena ”istrinya tidak tahu dandan, malu sama anggota kok Istrinya perwira kaya gitu, makanya mendingan saya pisah dari pada sengsara hidup dengan saya karena saya tidak akan berubah dan saya akan begini terus (nakal terus)”.

3. Bahwa kemudian pada saat Saksi dan Dr. Ratna berkunjung ke Lokalisasi Samabusa Kab. Nabire lalu bertemu dengan Sdr. Gresia (Saksi-III) dan Saksi-III memberitahukan kepada Saksi dengan mengatakan ”itu Sdri. Puput pacarnya Terdakwa ”, selanjutnya pada bulan Mei 2011 Saksi mendengar informasi dari Ibu-Ibu Persit bahwa Terdakwa telah membawa Sdri. Puput ke dalam Mess Perwira Yonif 753/AVT Nabire.

Atas keterangan Saksi IV tersebut, Terdakwa membantah sebagian dan membenarkan sebagian lainnya.

Adapun bantahan Terdakwa adalah bahwa Terdakwa tidak pernah membawa Saksi III ke Mess Batalyon 753 Nabire akan tetapi ke rumah dinas Danki C Yonif 753 AVT Biak.

Menimbang : Bahwa karena Saksi IV tidak dapat hadir dalam persidangan, maka bantahan Terdakwa tidak dapat dikonfrontir dengan Saksi IV.

Saksi V : Nama lengkap : Saksi-V; Pangkat / NRP : Pratu/31060411750685; Jabatan : Taruh/Yanrad Kipan C Yonif 753/AVT; Kesatuan : Yonif 753/AVT; Tempat tanggal.lahir : Cirebon, 06 Juni 1985; Jenis kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Alamat tempat tinggal : Kab. Nabire. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2007 saat Terdakwa menjabat sebagai Dankipan C Yonif 753/AVT Nabire dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada saat Istri Terdakwa Sdri. Saksi-I (Saksi-I) berada di Jawa, Saksi diperintahkan oleh Terdakwa tinggal dirumah 2. Bahwa pada saat Istri Terdakwa Sdri. Saksi-I (Saksi-I) berada di Jawa, Saksi diperintahkan oleh Terdakwa tinggal dirumah

3. Bahwa Saksi pada saat menemani Terdakwa di Cafe Lido sering melihat Terdakwa ditemani oleh Sdri. Vani (Pramuria Cafe Lido) dan Terdakwa bersama Sdri. Vani sering keluar dari Cafe yang tujuannya Saksi tidak ketahui, kemudian Saksi sering melihat Sdri. Vani menginap di Asrama Kipan C dan tidur di rumah dinas milik Terdakwa yang dalam 1 (satu) minggu Sdri. Vani menginap selama 5 (lima) hari berturut-turut dan disetiap minggu Sdri. Vani pasti datang menginap dirumah dinas Terdakwa , selanjutnya perbuatan tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, dan pada saat Terdakwa dan Saksi tinggal dirumah Terdakwa, Saksi sering melihat hubungan antara Terdakwa dan Sdri. Vani sangat mesra dan sering berpelukan didepan Saksi.

4. Bahwa selama Saksi tinggal dirumah Terdakwa , Saksi tidak pernah melihat Terdakwa dan Sdri. Vani melakukan persetubuhan namun Saksi pernah melihat Terdakwa dan Sdri. Vani tertidur di kamar Terdakwa dengan keadaan telanjang bulat, melihat hal tersebut maka Saksi meyakini kalau Terdakwa dan Sdri. Vani telah selesai melakukan hubungan badan.

Atas keterangan Saksi V tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi VI : Nama lengkap : Saksi-VI; Pekerjaan : PNS Dinas Kesehatan Kab. Nabire; Tempat tanggal lahir : Sidoarjo, 11 Nopember 1979 ; Jenis kelamin : Perempuan; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama: Islam; Alamat tempat tinggal : Jln. Sanoba Kab. Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2005 di Yonif 753/AVT, dan Saksi kenal dengan Istri Terdakwa Sdri. Saksi-I (Saksi-I) saat Terdakwa membawa Saksi-I ke Yonif 753/AVT Nabire dan antara Saksi, Terdakwa maupun Saksi-I tidak mempunyai hubungan keluarga.

2. Bahwa sepengetahuan Saksi setelah Terdakwa dan Saksi-I menikah dan tinggal di Asrama Yonif 753/AVT Nabire, Saksi-I dan Terdakwa sering bertengkar dan akhirnya rumah tangganya tidak rukun sampai dengan sekarang, dan pada saat Saksi berada di Biak tepatnya di Kompi C 753/AVT Biak dan di Asrama Yonif 753/AVT Nabire, Saksi sering kali melihat mata Saksi-I bengkak habis menangis dan Saksi pernah mendengar cerita dari Ibu Kapten Wahid kalau Saksi-I pernah dipukul oleh Terdakwa dan diancam akan dibikin guna-guna sampai tidak bisa jalan, kemudian pada saat Saksi-I cuti melahirkan, Terdakwa sering keluar malam ke Cafe-cafe dan bahkan Terdakwa pernah membawa perempuan ke kamar rumah Terdakwa di Asrama Yonif 753/AVT Nabire, selanjutnya Saksi-I pernah bercerita kepada Saksi kalau Terdakwa menyeruh Saksi-I pulang kerumah Orangtuanya dan pernah mengancam bahwa kalau Saksi-I tidak pulang Terdakwa akan membawa 2. Bahwa sepengetahuan Saksi setelah Terdakwa dan Saksi-I menikah dan tinggal di Asrama Yonif 753/AVT Nabire, Saksi-I dan Terdakwa sering bertengkar dan akhirnya rumah tangganya tidak rukun sampai dengan sekarang, dan pada saat Saksi berada di Biak tepatnya di Kompi C 753/AVT Biak dan di Asrama Yonif 753/AVT Nabire, Saksi sering kali melihat mata Saksi-I bengkak habis menangis dan Saksi pernah mendengar cerita dari Ibu Kapten Wahid kalau Saksi-I pernah dipukul oleh Terdakwa dan diancam akan dibikin guna-guna sampai tidak bisa jalan, kemudian pada saat Saksi-I cuti melahirkan, Terdakwa sering keluar malam ke Cafe-cafe dan bahkan Terdakwa pernah membawa perempuan ke kamar rumah Terdakwa di Asrama Yonif 753/AVT Nabire, selanjutnya Saksi-I pernah bercerita kepada Saksi kalau Terdakwa menyeruh Saksi-I pulang kerumah Orangtuanya dan pernah mengancam bahwa kalau Saksi-I tidak pulang Terdakwa akan membawa

3. Bahwa Saksi tidak pernah melihat secara langsung Terdakwa bermain dengan perempuan lain akan tetapi Saksi sering kali mendengar dari ibu-ibu Persit yang datang mengadu atau bercerita kepada Saksi bahwa Terdakwa sering kali ke tempat Lokalisasi dan Cafe dan menjalin hubungan dengan pramuria- pramuria antara lain Sdri. Nengseh alias Puput, Sdri. Gresia (Saksi-III) dan menurut informasi dari teman-teman Sdri. Puput bahwa Sdri. Puput pernah mengatakan bahwa Terdakwa akan menikahinya dan menceraikan Saksi-I.

4. Bahwa Terdakwa pernah bercerita kepada Saksi bahwa Terdakwa tidak cinta lagi kepada Saksi-I (istri Terdakwa) danTerdakwa menikah dengan Saksi-I karena terpaksa, selanjutnya sekarang Terdakwa telah menjalin hubungan dengan pegawai Bank BRI Kusuma Nabire atas nama Sdri. Novi.

Atas keterangan Saksi VI tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi VII : Nama lengkap : Saksi-VII; Pangkat / NRP : Kapten Inf/11020032490779; Jabatan : Dankipan D; Kesatuan : Yonif 753/AVT; Tempat tanggal lahir : Bojonegoro, 26 Juli 1979; Jenis kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Alamat tempat tinggal : Kab. Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2006 saat Saksi dan Terdakwa bertugas di Kompi C Yonif 753/AVT Nabire dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa sepengetahuan Saksi, sejak Terdakwa menikah dengan Sdri. Saksi-I (Saksi-I) berdua tinggal di Asrama Kipan C Yonif 753/AVT dan setelah Saksi-I hamil, Saksi-I berangkat ke Jawa untuk melahirkan anaknya, kemudian setelah Saksi berdinas di Kipan C kurang lebih 3 (tiga) bulan selanjutnya Saksi di pindahkan sebagai Danton Pos di Puncak Jaya Kab. Mulia, sedangkan Terdakwa tetap menjabat sebagai Dankipan C Yonif 753/AVT.

3. Bahwa selama Saksi berdinas, Saksi tidak pernah mengetahui dan melihat secara langsung perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa di Kipan C, namun Saksi pernah mendengar dari anggotanya kalau Terdakwa sering mabuk- mabukan di asrama dan diluar asrama, kemudian Saksi pernah mendengar informasi dari Ibu-ibu Persit Kipan C kalau pada saat dilaksanakan Ibadah puasa, Terdakwa tidak pernah Ibadah lalu membunyikan musik keras-keras dirumah dinasnya, serta ada perempuan lain yang bukan Istrinya berada bersama Terdakwa didalam rumah dinas Terdakwa , namun Saksi tidak mengetahui siapa perempuan lain tersebut.

Atas keterangan Saksi VII tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai

berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Akmil Magelang di Ajen Malang selama 3 (tiga) tahun, setelah lulus pada tahun 2001 dilantik dengan pangkat Letda Infantri, dan dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri selama 6 (enam) bulan di bandung, setelah lulus ditugaskan di Yonif 753 / AVT, kemudian setelah menjalani berbagai mutasi penugasan, penugasan operasi, dan kenaikan pangkat, akhirnya pada bulan Oktober 2011 ditugaskan di Korem 173/PVB sebagai Pama Korem 173/PVB sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Kapten Inf, NRP. 11010048670380.