NOMOR PUT114 KPM.III 19ADVIII2012

  SALINAN

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A P U T U S A N

  NOMOR : PUT/114 -K/PM.III-19/AD/VIII/2012

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : Fuad Hasan Suwarno Pangkat/NRP : Serda NRP 21070547730987 J a b a t a n : Danru 2 Ton I Kipan C K e s a t u a n : Yonif 755/Yalet Tempat tgl.lahir : Merauke, 10 September 1987 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam Alamat tempat tinggal : Asrama Kipan C Yonif 755/Yalet Merauke, Papua.

  Terdakwa ditahan oleh : Danyonif 755/Yalet selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 13 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 1 Nopember 2011 sesuai surat keputusan penahanan sementara Nomor: Kep/79/X/2011 tanggal 12 Oktober 2011 dan diperpanjang berturut-turut sebagai berikut :

  a. Berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan dari Danbrigif- 20/IJK selaku Papera Nomor Skep/166/XI/2011 tanggal 30 Nopember 2011 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 02 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 01 Desember 2011

  b. Berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan dari Danbrigif- 20/IJK selaku Papera Nomor Skep/171/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 02 Desember 2011 sampai dengan tanggal 01 Januari 2012.

  c. Berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat III dari Danbrigif-20/IJK selaku Papera Nomor Skep/09/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 02 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.

  d. Berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat IV dari Danbrigif-20/IJK selaku Papera Nomor Skep/29/III/2012 tanggal 3 Maret 2012 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 01 Pebruari 2012 sampai dengan tanggal 02 Maret 2012.

  e. Berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat V dari Danbrigif-20/IJK selaku Papera Nomor Skep/35/III/2012 tanggal 10 Maret 2012 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 03 Maret 2012 sampai dengan tanggal 01 April 2012.

  f. Berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Tingkat VI dari Danbrigif-20/IJK selaku Papera Nomor Skep/59/IV/2012 tanggal 03 April 2012 selama 30 (tigapuluh) hari terhitung mulai tanggal 02 April 2012 sampai dengan tanggal 01 Mei 2012, kemudian deibebaskan pada tanggal 02 Mei 2012 berdasarkan Keputusan Pembebasan dari Penahanan Danbrigif-20/IJK selaku Papera Nomor Kep/66/V/2012 tanggal 07 Mei 2012 .

  PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dari Pomdam XVII/ Cenderawasih Nomor : BP-43/A-39/VI/2012 tanggal 5 Juni 2012.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII/ Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/79/VI/2012 tanggal 27 Juni 2012.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/109/VII/2012 tanggal 20 Juli 2012.

  3. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  4. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/270/PM.III-19/X/2012 tanggal 3 Oktober 2012 tentang Penunjukan Hakim.

  5. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Nomor : TAP/270/PM.III-19/X/ 2012 tanggal 3 Oktober 2012 tentang Hari Sidang.

  6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/ 109/

  VII / 2012 tanggal 20 Juli 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan – keterangan para Saksi di bawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  tanpa hak memiliki, menyimpan dan Barang siapa menyerahkan amunisi senjata api

  Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal :

  Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 12 Tahun 1951 Oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana: Pidana : Penjara selama 15 (lima belas) bulan.

  Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Diajukan ke persidangan sebagai barang bukti berupa : Surat : Satu lembar foto munisi SS1 Kal. 5,56 MM milik Terdakwa.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 15.000,- ( lima belas ribu rupiah ).

  2. Permohonan yang diajukan oleh Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya, berjanji tidak akan berbuat lagi, dan oleh karena itu mohon supaya ia dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus tahun dua ribu sebelas atau waktu-waktu lain, setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sebelas bertempat di rumah Sdr. Sukirman di kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke atau tempat-tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : Tanpa hak memiliki, menyimpan dan menyerahkan amunisi

  senjata api

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK Tahun 2007 di Rindam XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, dilanjutkan dengan Pendidikan Baif di Rindam XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serda NRP 21070547730987.

  2. Bahwa pada bulan Nopember 2009 Terdakwa bertemu dengan Pratu Hendrik Wasir (anggota Kompi C Yonif 755/Yalet yang kemudian Desersi sejak tanggal 05 Desember 2009 hingga sekarang) di depan rumah dinas Kipan C Yonif 755/Yalet dan Terdakwa diberi 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM oleh Pratu Hendrik Wasir, lalu munisi tersebut Terdakwa bungkus dengan plastik hitam dan disimpan dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet. Pada saat itu, Terdakwa tidak menanyakan dari mana Pratu Hendrik Wasir mendapatkan munisi tersebut.

  3. Bahwa pada bulan Desember 2009 Terdakwa mendapat informasi tentang rencana Staf 1 Yonif 755/Yalet akan melaksanakan pemeriksaan Senpi dan Muhandak ke Kompi-Kompi Yonif 755/Yalet, sehingga Terdakwa memindahkan munisi yang disimpan di dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dengan cara menanamnya di dalam tanah di luar pagar Kompi C Yonif 755/Yalet.

  4. Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juni 2011 Terdakwa bertemu Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) dan dimintai munisi oleh Saksi I. Pada saat itu Terdakwa menanyakan untuk apa dan dijawab oleh Saksi I untuk berburu Rusa, sehingga Terdakwa menyanggupinya nanti kalau Terdakwa mendapatkan IB (ijin bermalam) akan memberikan munisi yang diminta Saksi I. Lima hari kemudian Terdakwa mendapatkan IB dan pergi ke rumah Saksi I sambil membawa 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dan memberikannya ke Saksi I di rumah Saksi I di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke.

  5. Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juli 2011 Terdakwa datang dan bertemu Saksi I di rumah Saksi I, lalu Saksi I menanyakan dan meminta kembali munisi untuk berburu Rusa kepada Terdakwa, dan disanggupi oleh Terdakwa, lalu beberapa hari kemudian, masuk di bulan Juli 2011, Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan lagi 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet.

  6. Bahwa pada hari Minggu, tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Agustus 2011 sekitar pukul 14.00 WIT Terdakwa datang ke rumah Saksi I, lalu oleh Saksi I, Terdakwa ditanya dan dimintai kembali munisi untuk berburu Rusa, dan Terdakwa menyanggupinya, kemudian Terdakwa pulang dan mengambil 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet, lalu Terdakwa pergi lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM tersebut kepada Saksi I dan digunakan lagi untuk berburu Rusa.

  7. Bahwa 60 (enam puluh) butir peluru tersebut telah Saksi I gunakan habis untuk berburu dan selama Terdakwa memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Saksi I, Terdakwa tidak pernah menerima atau meminta sejumlah uang ataupun imbalan dalam bentuk lainnya dari Saksi I, karena Terdakwa tahu Saksi I adalah Paman Terdakwa sendiri dan niat Terdakwa membantu memudahkan Saksi I berburu Rusa.

  8. Bahwa pada tanggal 01 Oktober 2011 sekira pukul 17.00 WIT, saat Terdakwa dan anggota Yonif 755/Yalet sedang latihan perang hutan di Mako Yonif 755/Yalet, Terdakwa mendapat berita telepon dari Ibu Terdakwa yang isinya Saksi I ditangkap Polisi karena memiliki senjata rakitan, dan pada tanggal 04 Oktober 2011 sekira pukul 21.00 WIT, Terdakwa dipanggil dan diperiksa oleh Sertu Erfin (Bati Sintel Yonif 755/Yalet/Saksi III) yang intinya Terdakwa mengakui telah memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) secara cuma-cuma (tanpa imbalan) sehingga pada tanggal 13 Oktober 2011 Terdakwa diserahkan dan ditahan di Subdenpom XVII/A Merauke untuk diproses hukum lebih lanjut.

  9. Bahwa selain Terdakwa, Saksi I juga telah diproses secara hukum dan perkaranya telah mendapat Putusan dari Pengadilan Negeri Merauke Nomor 260/PID.B/2011/PN.MRK tanggal 24 Januari 2012 dengan amar putusan memidana penjara Saksi I Selama 5

  (lima) bulan karena bersalah “Tanpa hak memiliki, menyimpan dan menggunakan senjata api,” dan pidananya telah selesai Saksi I jalani.

  10. Bahwa selama ini Terdakwa pernah mendapatkan pengarahan dari Kesatuannya tentang Tujuh Dosa TNI, dimana diantaranya adalah tentang larangan penyalahgunaan Muhandak bagi anggota TNI, dan Terdakwa mengetahui Muhandak harus disimpan di gudang Muhandak, serta tidak dibenarkan bagi anggota TNI menyimpan Senpi dan Muhandak di rumah.

  11. Bahwa dengan demikian, perbuatan Terdakwa adalah pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2011 di rumah Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) di kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke telah tanpa hak menyerahkan sebanyak 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Saksi I, padahal Terdakwa mengetahui perbuatannya itu dilarang dan diancam dengan hukuman pidana.

  Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 12 Tahun 1951.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer Terdakwa tidak melakukan Eksepsi/keberatan.

  Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukumnya yaitu I Ketut Supariyadnya, SH Kapten Chk NRP 2910123591270.

  Menimbang : Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

  

Saksi - I : Nama lengkap : Sukirman, Pekerjaan : Tani, Tempat dan tanggal

  lahir : Merauke, 09 Mei 1969, Jenis kelamin : Laki-laki , Kewarganegaraan : Indonesia , Agama : Islam , Alamat tempat tinggal : Kampung Wendu, Distrik Semangga Kabupaten Merauke, Papua.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Terdakwa masih kecil di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke, Papua, karena Terdakwa adalah keponakan Saksi yang sekarang Terdakwa telah menjadi anggota TNI AD dan berdinas di Yonif 755/Yalet.

  2. Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juni 2011 Saksi pergi ke rumah orang tua Terdakwa di kampung Urum Distrik Semangga Kabupaten Merauke dan bertemu dengan Terdakwa, lalu Saksi menanyakan kepada Terdakwa untuk meminta munisi senjata berburu, yang disanggupi oleh Terdakwa, sehingga keesokan harinya Terdakwa datang ke rumah Saksi di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke dengan membawa dan menyerahkan kepada Saksi sebanyak 15 (lima belas) munisi SS1 Kal 5,56 MM. Tiga hari kemudian Saksi pergi berburu rusa dengan menggunakan senjata rakitan yang Saksi dapat dari Alm. Hasan (Sepupu Saksi) dan munisi SS1 Kal 5,56 MM pemberian Terdakwa.

  3. Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juli 2011 Terdakwa datang ke rumah Saksi di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke, lalu Saksi menanyakan dan meminta kembali munisi untuk berburu, dan disanggupi oleh Terdakwa, dan dua hari kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi dan menyerahkan lagi 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang Saksi pergunakan lagi untuk berburu Rusa.

  4. Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Agustus 2011 sekitar pukul 13.00 WIT Terdakwa datang ke rumah Saksi di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke, lalu Saksi menanyakan dan meminta kembali munisi untuk berburu, dan disanggupi oleh Terdakwa dengan janji permintaan dan pemberian terakhir, kemudian Terdakwa pulang dan sore harinya sekitar pukul 17.00 WIT Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi dan menyerahkan 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang Saksi pergunakan lagi untuk berburu Rusa.

  5. Bahwa pada tanggal 30 September 2011 di rumah Saksi, Saksi didatangi dan dinterogasi oleh anggota Polres Merauke mengenai kepemilikan senjata rakitan Saksi sehingga pada tanggal

  01 Oktober 2011 Saksi ditangkap dan ditahan lalu diproses hukum.

  6. Bahwa selama Saksi menerima 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM, Saksi tidak pernah memberikan atau mengganti dengan sejumlah uang ataupun imbalan dalam bentuk lainnya kepada Terdakwa.

  7. Bahwa selama Saksi menerima 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM, Saksi tidak pernah memperjualbelikan munisi tersebut kepada orang lain, karena semua munisi yang diterima dari Terdakwa, Saksi gunakan untuk berburu Rusa di hutan, hanya tertinggal satu butir yang kini telah disita oleh Polres Merauke.

  8. Bahwa Saksi tidak mengetahui darimana Terdakwa mendapatkan munisi yang Saksi minta dari Terdakwa, dan dengan kejadian ini, Saksi menyesal karena telah melibatkan Terdakwa yang merupakan keponakan Saksi sendiri, untuk itu Saksi memohon agar Terdakwa mendapatkan keringanan hukuman.

  Atas keterangan Saksi tersebut , Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa Saksi-II dan Saksi-III yang dipanggil kepersidangan secara sah sesuai ketentuan undang-undang tetapi tidak dapat hadir dengan alasan yang sah, Maka keterangan para Saksi dibacakan Oditur Militer dari Berita Acara Pemeriksaan penyidik polisi militer yang keterangannya diberikan dibawah sumpah maka nilainya sama dengan keterangan-keterangan para Saksi yang hadir di persidangan (Vide pasal 155 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997) sebagai berikut :

  

Saksi - II : Nama lengkap : Suminah Rofida, Pekerjaan : Tani , Tempat dan

  tanggal lahir : Merauke, 08 Agustus 1971, Jenis kelamin : Perempuan , Kewarganegaraan : Indonesia , Agama : Islam , Alamat tempat tinggal : Kampung Wendu, Distrik Semangga Kabupaten Merauke, Papua.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Terdakwa masih kecil di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke, Papua, karena Terdakwa adalah keponakan Saksi dan dengan Sdr. Sukirman (Saksi I), Saksi kenal sejak tahun 1989 dalam hubungan suami istri.

  2. Bahwa Saksi mengetahui, pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Agustus 2011 sekitar pukul 11.00 WIT, Terdakwa datang ke rumah Saksi di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke, kemudian mengobrol dengan suami Saksi (Saksi I), dimana dalam obrolan tersebut, Saksi I meminta munisi untuk berburu kepada Terdakwa, dan Terdakwa menyanggupinya, lalu pulang dan sekitar pukul 17.00 WIT masih pada hari yang sama Terdakwa datang lagi dan menyerahkan bungkusan plastik hitam, yang setelah Saksi tanyakan kepada Saksi I katanya bungkusan tersebut berisi munisi SS1 Kal. 5,56 MM untuk berburu Rusa dengan menggunakan senjata rakitan milik Saksi I .

  3. Bahwa pada tanggal 30 September 2011 sekitar pukul 17.00 WIT, rumah Saksi didatangi dan digeledah oleh anggota Polres Merauke karena diduga Saksi I memiliki senjata rakitan, dan Saksi I diinterogasi lalu menyerahkan senjata rakitannya kepada anggota Polres Merauke tersebut sehingga pada tanggal 01 Oktober 2011 SaksiI diproses hukum dan ditahan hingga Saksi diperiksa di POM.

  4. Bahwa Saksi mendengar sendiri dari Saksi I yaitu munisi yang diterima dari Terdakwa seluruhnya berjumlah 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM, yang Saksi ketahui digunakan oleh Saksi I untuk berburu Rusa dengan menggunakan senjata rakitan milik Saksi I yang didapat dari Alm. Sdr. Hasan (Sepupu Saksi I) . . 5. .Bahwa yang Saksi ketahui, munisi yang diterima dari Terdakwa, digunakan oleh Saksi I untuk berburu Rusa dan tidak pernah diperjualbelikan atau diberikan kepada orang lain. Demikian juga pada waktu Saksi I menerima munisi tersebut dari Terdakwa, Saksi I tidak pernah memberikan atau mengganti dengan sejumlah uang ataupun imbalan dalam bentuk lainnya.

  Atas keterangan Saksi tersebut , Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi - III : Nama lengkap : Erfin Franika Kusuma; Pangkat/NRP :

  Sertu/21050173760286; Jabatan : Bati Sintel; Kesatuan : Yonif 755/Yalet; Tempat tanggal lahir : Bangkalan, 8 Pebruari 1986; Jenis kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Alamat Tempat Tinggal : Asrama Yonif 755/Yalet Merauke, Papua Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 di Mako Yonif 755/Yalet Merauke, dalam hubungan antara atasan dengan bawahan, dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 04 Oktober 2011 sekitar pukul 15.00 WIT di Stasiun SCTV Merauke, Saksi mendengar dari Dantim Intel Korem 174/ATW atas nama Kapten Czi Stevi tentang penangkapan seseorang yang bernama Sdr. Sukirman (Saksi I) karena memiliki senjata rakitan dan munisi SS1 Kal. 5,56 MM, dimana menurut Saksi I munisi tersebut didapat dari Terdakwa.

  3. Bahwa setelah mendapat informasi tersebut, Saksi memeriksa Terdakwa dan Terdakwa mengakui telah memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM secara cuma-cuma kepada Saksi I yang digunakan oleh Saksi I untuk berburu Rusa di hutan, sehingga perkaranya diteruskan dan dilimpahkan ke Subdenpom

  XVII/A Merauke.

  4. Bahwa sepengetahuan Saksi dari pengakuan Terdakwa, Terdakwa mendapat munisi SS1 Kal. 5,56 MM tersebut dari Pratu Hendrik Wasir, anggota Kompi C Yonif 755/Yalet yang telah Desersi sejak tanggal 05 Desember 2009 hingga sekarang.

  5. Bahwa dari pihak Kesatuan Yonif 755/Yalet sudah sering memberi pengarahan kepada anggota Yonif 755/Yalet termasuk Terdakwa, tentang larangan penyalahgunaan senjata, munisi dan Handak serta Protap tentang kepemilikan dan penyimpanan munisi, yaitu anggota dilarang memiliki munisi dan munisi harus disimpan di gudang senjata Kesatuan.

  Atas keterangan Saksi tersebut , Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa memberikan keterangan sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK Tahun 2007 di Rindam XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, dilanjutkan dengan Pendidikan Baif di Rindam XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serda NRP 21070547730987.

  2. Bahwa pada bulan Nopember 2009 Terdakwa bertemu dengan Pratu Hendrik Wasir (anggota Kompi C Yonif 755/Yalet yang kemudian Desersi sejak tanggal 05 Desember 2009 hingga sekarang) di depan rumah dinas Kipan C Yonif 755/Yalet dan Terdakwa diberi 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM oleh Pratu Hendrik Wasir, lalu munisi tersebut Terdakwa bungkus dengan plastik hitam dan disimpan dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet. Pada saat itu, Terdakwa tidak menanyakan dari mana Pratu Hendrik Wasir mendapatkan

  3. Bahwa pada bulan Desember 2009 Terdakwa mendapat informasi akan adanya Staf 1 Yonif 755/Yalet akan melaksanakan pemeriksaan Senpi dan Muhandak ke Kompi-Kompi Yonif 755/Yalet, sehingga Terdakwa memindahkan munisi yang disimpan di dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dengan cara menanamnya di dalam tanah di luar pagar Kompi C Yonif 755/Yalet.

  4. Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juni 2011 Terdakwa bertemu Saksi I dan dimintai munisi oleh Saksi I. Pada saat itu Terdakwa menanyakan untuk apa dan dijawab oleh Saksi I untuk berburu Rusa, sehingga Terdakwa menyanggupinya nanti kalau Terdakwa mendapatkan IB (ijin bermalam). Lima hari kemudian Terdakwa mendapatkan IB dan pergi ke rumah Saksi I sambil membawa 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dan memberikannya ke Saksi I di rumah Saksi I di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke.

  5. Bahwa pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juli 2011 Terdakwa datang dan bertemu Saksi I di rumah Saksi I, lalu Saksi I menanyakan dan meminta kembali munisi untuk berburu Rusa kepada Terdakwa, dan disanggupi oleh Terdakwa, lalu beberapa hari kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan lagi 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet.

  6. Bahwa pada hari Minggu, tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Agustus 2011 sekitar pukul 14.00 WIT Terdakwa datang ke rumah Saksi I di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke, lalu oleh Saksi I, Terdakwa ditanya dan diminta kembali munisi untuk berburu, dan Terdakwa menyanggupinya, kemudian Terdakwa pulang dan mengambil 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet, lalu Terdakwa pergi lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM tersebut kepada Saksi I dan digunakan lagi untuk berburu Rusa.

  7. Bahwa selama Terdakwa memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Saksi I, Terdakwa tidak pernah menerima atau meminta sejumlah uang ataupun imbalan dalam bentuk lainnya kepada Saksi I, karena Terdakwa tahu Saksi I adalah Paman Terdakwa sendiri dan niat Terdakwa membantu memudahkan Saksi I berburu Rusa.

  8. Bahwa pada tanggal 01 Oktober 2011 sekira pukul 17.00 WIT, saat Terdakwa dan anggota Yonif 755/Yalet sedang latihan perang hutan di Mako Yonif 755/Yalet, Terdakwa mendapat berita telepon dari Ibu Terdakwa yang isinya Saksi I ditangkap Polisi karena memiliki senjata rakitan, dan pada tanggal 04 Oktober 2011 sekira pukul 21.00 WIT, Terdakwa dipanggil dan diperiksa oleh Sertu Erfin (Bati Sintel Yonif 755/Yalet/Saksi III) yang intinya Terdakwa mengakui telah memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) sehingga pada tanggal 13 Oktober 2011 Terdakwa diserahkan dan ditahan di Subdenpom XVII/A Merauke untuk diproses hukum lebih

  9. Bahwa selama ini Terdakwa pernah mendapatkan pengarahan dari Kesatuannya tentang Tujuh Dosa TNI, dimana diantaranya adalah tentang larangan penyalahgunaan Muhandak bagi anggota TNI, dan Terdakwa mengetahui Muhandak harus disimpan di gudang Muhandak, serta tidak dibenarkan bagi anggota TNI menyimpan Senpi dan Muhandak di rumah.

  Menimbang : Bahwa barang bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat : - Satu lembar foto munisi SS1 Kal. 5,56 MM milik Terdakwa.

  Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dipersidangan serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenannya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan- perbuatan yang didakwakan. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa , keterangan para Saksi di bawah sumpah dan alat bukti yang diajukan dipersidangan dan petunjuk-petunjuk lainnya yang bersesuaian satu sama lain, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK Tahun 2007 di Rindam

  XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, dilanjutkan dengan Pendidikan Baif di Rindam

  XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serda NRP. 21070547730987.

  2. Bahwa benar, pada bulan Nopember 2009 Terdakwa bertemu dengan Pratu Hendrik Wasir (anggota Kompi C Yonif 755/Yalet yang kemudian Desersi sejak tanggal 05 Desember 2009 hingga sekarang) di depan rumah dinas Kipan C Yonif 755/Yalet dan Terdakwa diberi 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM oleh Pratu Hendrik Wasir, lalu munisi tersebut Terdakwa bungkus dengan plastik hitam dan disimpan dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet. Pada saat itu, Terdakwa tidak menanyakan dari mana Pratu Hendrik Wasir mendapatkan munisi tersebut.

  3. Bahwa benar, pada bulan Desember 2009 Terdakwa mendapat informasi tentang rencana Staf 1 Yonif 755/Yalet akan melaksanakan pemeriksaan Senpi dan Muhandak ke Kompi-Kompi Yonif 755/Yalet, sehingga Terdakwa memindahkan munisi yang disimpan di dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dengan cara menanamnya di dalam tanah di luar pagar Kompi C Yonif 755/Yalet.

  4. Bahwa benar, pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juni 2011 Terdakwa bertemu Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) dan dimintai munisi oleh Saksi I. Pada saat itu Terdakwa menanyakan untuk apa dan dijawab oleh Saksi I untuk berburu Rusa, sehingga Terdakwa menyanggupinya nanti kalau Terdakwa mendapatkan IB (ijin bermalam) akan memberikan munisi yang diminta Saksi I. Lima hari kemudian Terdakwa mendapatkan IB dan pergi ke rumah Saksi I sambil membawa 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dan memberikannya ke Saksi I di rumah Saksi I di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke.

  5. Bahwa benar, pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juli 2011 Terdakwa datang dan bertemu Saksi I di rumah Saksi I, lalu Saksi I menanyakan dan meminta kembali munisi untuk berburu Rusa kepada Terdakwa, dan disanggupi oleh Terdakwa, lalu beberapa hari kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan lagi 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet.

  6. Bahwa benar, pada hari Minggu, tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Agustus 2011 sekitar pukul 14.00 WIT Terdakwa datang ke rumah Saksi I, lalu oleh Saksi I, Terdakwa ditanya dan dimintai kembali munisi untuk berburu Rusa, dan Terdakwa menyanggupinya, kemudian Terdakwa pulang dan mengambil 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet, lalu Terdakwa pergi lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM tersebut kepada Saksi I dan digunakan lagi untuk berburu Rusa.

  7. Bahwa benar, selama Terdakwa memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Saksi I, Terdakwa tidak pernah menerima atau meminta sejumlah uang ataupun imbalan dalam bentuk lainnya dari Saksi I, karena Terdakwa tahu Saksi I adalah Paman Terdakwa sendiri dan niat Terdakwa membantu memudahkan Saksi I berburu Rusa.

  8. Bahwa benar, pada tanggal 01 Oktober 2011 sekira pukul

  17.00 WIT, saat Terdakwa dan anggota Yonif 755/Yalet sedang latihan perang hutan di Mako Yonif 755/Yalet, Terdakwa mendapat berita telepon dari Ibu Terdakwa yang isinya Saksi I ditangkap Polisi karena memiliki senjata rakitan, dan pada tanggal 04 Oktober 2011 sekira pukul 21.00 WIT, Terdakwa dipanggil dan diperiksa oleh Sertu Erfin (Bati Sintel Yonif 755/Yalet/Saksi III) yang intinya Terdakwa mengakui telah memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) secara cuma-cuma (tanpa imbalan) sehingga pada tanggal 13 Oktober 2011 Terdakwa diserahkan dan ditahan di Subdenpom XVII/A Merauke untuk diproses hukum lebih lanjut.

  9. Bahwa benar, selain Terdakwa, Saksi I juga telah diproses secara hukum dan perkaranya telah mendapat Putusan dari Pengadilan Negeri Merauke Nomor 260/PID.B/2011/PN.MRK tanggal 24 Januari 2012 dengan amar putusan memidana penjara Saksi I selama 5 (lima) bulan karena bersalah “Tanpa hak memiliki, menyimpan dan menggunakan senjata api,” dan pidananya telah selesai Saksi I jalani.

  10. Bahwa benar, selama ini Terdakwa pernah mendapatkan pengarahan dari Kesatuannya tentang Tujuh Dosa TNI, dimana diantaranya adalah tentang larangan penyalahgunaan Muhandak bagi anggota TNI, dan Terdakwa mengetahui Muhandak harus disimpan di gudang Muhandak, serta tidak dibenarkan bagi anggota TNI menyimpan Senpi dan Muhandak di rumah.

  11. Bahwa benar, dengan demikian, perbuatan Terdakwa adalah pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2011 di rumah Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) di kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke telah tanpa hak menyerahkan sebanyak 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Saksi I, padahal Terdakwa mengetahui perbuatannya itu dilarang dan diancam dengan hukuman pidana.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

  Bahwa Majelis Hakim pada dasarnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer sepanjang mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan namun mengenai lamanya pidana yang dimohonkan Oditur Militer dalam tuntutannya , Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana dalam putusan ini. Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  • Unsur kesatu : ”Barang siapa
  • Unsur kedua : ”Tanpa Hak
  • Unsur ketiga : ”Menyerahkan atau menyimpan, munisi senjata api”.

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : ”Barangsiapa”

  Menurut UU adalah setiap orang yang tunduk kepada perundang- undangan RI(dalam hal ini pasal 2-5,7 dan 8 KUHP) termasuk juga diri Terdakwa sebagai anggota TNI. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, barang siapa disini adalah ” orang ” sebagai subyek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban, dan dapat bertanggung jawab atas segala perbuatannya di depan hukum serta tunduk kepada segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, termasuk juga dalam hal ini diri Terdakwa sebagai prajurit TNI yang tidak tergantung pada kualitas dan kedudukan tertentu.

  2. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK Tahun 2007 di Rindam

  XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, dilanjutkan dengan Pendidikan Baif di Rindam

  XVII/Cendrawasih selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus ditugaskan di Yonif 755/Yalet sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serda NRP. 21070547730987. Menimbang : Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat Unsur Kesatu “Barang siapa telah terpenuhi.

  Unsur kedua : “tanpa hak”

  • Dengan melihat rumusan kata-kata tanpa hak dalam delik ini, tersirat suatu pengertian bahwa tindakan/perbuatan si Pelaku/Terdakwa adalah bersifat melawan hukum, walaupun didalam delik ini tidak dirumuskan unsur ”bersifat melawan hukum” (dalam hal ini menganut bersifat melawan hukum militer materiil).
  • Namun dari kata-kata ”Tanpa hak“ dalam perumusan delik ini, sudah dipastikan bahwa tindakan seseorang (baik militer atau non militer) sepanjang menyangkut masalah-masalah senjata api, munisi atau bahan peledak harus ada izin dari pejabat yang berwenang untuk itu.
  • Yang dimaksudkan dengan “Hak” menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh suatu aturan), kewenangan milik, kepunyaan atas sesuatu.
  • Yang dimaksudkan dengan “Tanpa Hak” berarti pada diri seseorang

  (si Pelaku/Terdakwa) tidak ada kekuasaan, kewenangan, pemilikan, kepunyaan atas sesuatu (dalam hal ini senjata, munisi atau bahan peledak). Dengan demikian bahwa kekuasaan, kewenangan, pemilikan, kepunyaan itu baru ada pada diri seseorang (si Pelaku/Terdakwa) setelah ada izin (sesuai undang-undang yang membolehkan untuk itu.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, pada bulan Nopember 2009 Terdakwa bertemu dengan Pratu Hendrik Wasir (anggota Kompi C Yonif 755/Yalet yang kemudian Desersi sejak tanggal 05 Desember 2009 hingga sekarang) di depan rumah dinas Kipan C Yonif 755/Yalet dan Terdakwa diberi 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM oleh Pratu Hendrik Wasir, lalu munisi tersebut Terdakwa bungkus dengan plastik hitam dan disimpan dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet. Pada saat itu, Terdakwa tidak menanyakan dari mana Pratu Hendrik Wasir mendapatkan munisi tersebut.

  3. Bahwa pada bulan Desember 2009 Terdakwa mendapat informasi tentang rencana Staf 1 Yonif 755/Yalet akan melaksanakan pemeriksaan Senpi dan Muhandak ke Kompi-Kompi Yonif 755/Yalet, sehingga Terdakwa memindahkan munisi yang disimpan di dalam lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dengan cara menanamnya di dalam tanah di luar pagar Kompi C Yonif 755/Yalet. Menimbang : Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Unsur Kedua “tanpa hak” telah terpenuhi.

  Unsur ketiga : ”Menyerahkan atau menyimpan, munisi senjata

  api”

  Menimbang : Bahwa perbuatan/tindakan yang dimaksud dalam unsur delik ini adalah perbuatan/tindakan yang kesemuannya bertentangan/dilarang dengan/oleh undang-undang dan diancam dengan pidana.

  • Yang dimaksud dengan “Menyerahkan” adalah memberikan, mempercayakan, menyampaikan kepada (dalam hal ini senjata api, munisi atau bahan peledak) orang lain.
  • Yang dimaksud dengan “Menyimpan” adalah menempatkan sesuatu

  (dalam hal ini senjata api, munisi atau bahan peledak) sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu, dimana sesuai maksud si Pelaku/ Terdakwa agar sesuatu itu dikuasai oleh orang lain, namun hal ini relatif sebab masih bisa didekati dan bisa dilihat oleh orang lain.

  • Yang dimaksud dengan “Senjata api” menurut Undang Undang Senjata Api (UU Senjata Api tahun 1936 LN tahun 1937 No.170 dan LN tahun 1939 No.278) dalam Pasal 1 menyatakan bahwa yang dikatakan dengan senjata api, termasuk didalam pengertian itu antara lain : Bagian-bagian munisi seperti selongsong peluru, penggalak- - penggalak, peluru-peluru dan pemalut-pemalut peluru, demikian pula proyektil untuk menghamburkan gas-gas yang mempengaruhi keadaan tubuh yang normal.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juni 2011 Terdakwa bertemu Paman Terdakwa atas nama Sdr. Sukirman (Saksi I) dan dimintai munisi oleh Saksi I. Pada saat itu Terdakwa menanyakan untuk apa dan dijawab oleh Saksi I untuk berburu Rusa, sehingga Terdakwa menyanggupinya nanti kalau Terdakwa mendapatkan IB (ijin bermalam) akan memberikan munisi yang diminta Saksi I. Lima hari kemudian Terdakwa mendapatkan IB dan pergi ke rumah Saksi I sambil membawa 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet dan memberikannya ke Saksi I di rumah Saksi I di Kampung Wendu Distrik Semangga Kabupaten Merauke

  2. Bahwa benar, pada hari dan tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Juli 2011 Terdakwa datang dan bertemu Saksi I di rumah Saksi I, lalu Saksi I menanyakan dan meminta kembali munisi untuk berburu Rusa kepada Terdakwa, dan disanggupi oleh Terdakwa, lalu beberapa hari kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan lagi 15 (lima belas) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM yang diambil dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet.

  3. Bahwa benar, pada hari Minggu, tanggal yang sudah tidak diingat lagi, pada bulan Agustus 2011 sekitar pukul 14.00 WIT Terdakwa datang ke rumah Saksi I, lalu oleh Saksi I, Terdakwa ditanya dan dimintai kembali munisi untuk berburu Rusa, dan Terdakwa menyanggupinya, kemudian Terdakwa pulang dan mengambil 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM dari lemari pakaian Terdakwa di rumah Asrama Kompi C Yonif 755/Yalet, lalu Terdakwa pergi lagi ke rumah Saksi I dan menyerahkan 30 (tiga puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM tersebut kepada Saksi I dan digunakan lagi untuk berburu Rusa.

  4. Bahwa benar, selama Terdakwa memberikan 60 (enam puluh) butir munisi SS1 Kal. 5,56 MM kepada Saksi I, Terdakwa tidak pernah menerima atau meminta sejumlah uang ataupun imbalan dalam bentuk lainnya dari Saksi I, karena Terdakwa tahu Saksi I adalah Paman Terdakwa sendiri dan niat Terdakwa membantu memudahkan Saksi I berburu Rusa.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Unsur Ketiga ”Menyerahkan atau menyimpan, munisi senjata api” telah terpenuhi. Menimbang : Bahwa oleh karena semua unsur-unsur Dakwaan Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat Dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan. Menimbang : Bahwa di dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan

  Terdakwa , oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana , oleh karena itu Terdakwa harus dihukum. Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

  Barang siapa Tanpa hak memiliki, menyimpan dan menyerahkan amunisi senjata api

  Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 12 Tahun 1951 Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak Pidana ini karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap dinas/Kesatuan dan Terdakwa hanya mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

  2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman terhadap hukum dan aturan-aturan serta ketentuan- ketentuan disiplin yang berlaku di lingkungan Militer khususnya di kesatuan Terdakwa.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Kesatuan Terdakwa merasa dirugikan. Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer :

  1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat .

  2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.

  3. Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para prajurit. Sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan ketentuan hukum yang berlaku walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakikatnya perbuatan Terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurut TNI dilarang keras , menyimpan, memiliki dan menyerahkan munisi senjata api kepada orang lain.

  Dan untuk mendidik yang bersangkutan agar dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara atau prajurit yang baik, sesuai dengan falsafah Pancasila dan atau Sapta Marga. Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal- hal yang meringankan : 1. Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya.

  2. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.

  3. Terdakwa belum pernah dihukum. Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI AD khususnya Kesatuan Terdakwa di masyarakat .

  2. Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat.

  3. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga , Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI. Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Manimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat : Satu lembar foto munisi SS1 Kal. 5,56 MM milik Terdakwa.

  Merupakan bukti petunjuk akibat langsung perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya yaitu untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat : Pasal 1 ayat (1) UU RI Nomor 12 Tahun 1951 dan Peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  

M E N G A D I L I