Majalah PESAN DARI ALAM docx

PESAN dari ALAM

Edisi 10 Tahun VII, Januari – Desember 2014

ISSN: 2085-3203

Pesan dari Alam Kabar Alam

Persahabatan ............................... hal 3

Air, Antara Berkah dan Musibah

Dari Karantina

Musim hujan dan musim kemarau. Ketika musim hujan, air melimpah di beberapa

Dari Karantina Ke Camp

daerah, dan ketika kemarau tiba, beberapa

Pelepasliaran

daerah kekeringan. ........................ hal 16 Awal tahun 1990an banyak anak-anak orangutan menghuni care center yang dikelola

Komunitas Anak Tugu dan

oleh OFI. Walaupun masih sederhana, yang

Kampanye Hari Air Sedunia

dibantu oleh dokter hewan . .................... hal 7 Salah satu kegiatan yang diadakan oleh KAT adalah mengadakan acara

Menyelamatkan Yang Terjebak

kampanye “Hari Air Sedunia” pada tanggal Ada orangutan yang berada di

22 Maret 2014 ................................. hal 18

kebun sawit, terlihat badanya sudah kurus kering, karena tak cukup makan,

Menikmati Sunyinya Hutan di TNTP karena habitatnya sudah berubah

Suara owa yang nyaring, tak lagi ada, benar benar

menjadi ................................................. hal 10

sunyi. ................................................. hal 24

4 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Laporan Khusus

Pengalaman Membangun Hutan Hak di Lahan Gambut ............... hal 38

Kunjungan Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton ke

Desa Cipicung Bersama Masyarakat Tanjung Puting dan Orangutan

Menanam Pohon ........................ hal 41 Care Center ............................. hal 26

Membangun Perisai Pantai ...... hal 44 Iriana Joko Widodo dan Orangutan

Piatu di Orangutan Care Center Membangun Partisipasi Masyarakat

Rupanya Ibu Iriana, tak takut atau risih

dalam Pengembangan Desa ketika menggendong orangutan.......... hal 30

Wisata ........................................... hal 46

Pendidikan Lingkungan Laporan Perjalanan

Mengenal Cagar Biosfer Riau Pendidikan Lingkungan dari Hulu hal 54 ................................. hal 32

Anambas di Tapal Batas ........... hingga Hilir hal 58 Pulau Buton ................................. hal 60

Memanen Air Hujan ................... hal 36 Lebih Dekat Dengan Siswoyo .. hal 64

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 5 Pesan dari Alam 5

dari KARANTINA sampai CAMP PELEPASAN

Ursula, anak Unyuk.

A pembukaan hutan, maka saat itu pula

wal tahun 90an, ketika kegiatan atau dokter “manusia” seperti dr. Tiono, perkebunan baru mulai, atau masih

kegiatan penyelamatan sudah berjalan aktif. maraknya perdagangan kayu, dengan

Artinya prosedur di orangutan care center di

Desa Pasir Panjang, sudah mulai berjalan. orangutan kehilangan habitat. Banyak anak- anak orangutan menghuni care center yang

Pada saat itulah staff OFI jadi banyak menerima dikelola oleh OFI. Walaupun masih sederhana,

“panggilan” untuk menangkap orangutan di yang dibantu oleh dokter hewan Windarto,

lahan perkebunan sawit yang baru ditanam,

6 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Satu persatu “anak-anak yatim” ini berdatangan, menghuni “rumah singgah bagi anak-anak orangutan” sebelum diliarkan kembali ke habitat aslinya.

“ baby-sitter”nya. Ada juga yang “benci” melihat pengasuh laki-laki. Ternyata perilaku membenci kaum Adam ini karena anak orangutan “trauma” melihat induk orangutan dibunuh oleh laki-laki di depan matanya.

“TITIP ANAKKU” Ada sebuah cerita yang sangat mengharukan, ketika tim mendapat kabar ada “bayi” orangutan yang diselamatkan seorang penebang kayu. Kelompok penebang itu tidak tahu kalau di atas ada sarang orangutan, karena pohon cukup tinggi dan rindang, atau mungkin mereka tak mau tahu. Sehingga begitu ditebang, dan pohon tumbang, ternyata ada induk orangutan yang tertimpa dahan, terjepit dan sekarat.

Kelompok penebang itu mendekati suara orangutan seperti tangisan anak. Dengan membawa parang, takut kalau diserang.

atau mengambil orangutan di rumah Tapi entah mengapa, salah satu anggota masyarakat yang sudah ditangkap. Satu persatu

kelompok itu merasa trenyuh, iba melihat “anak-anak yatim” ini berdatangan, menghuni

induk orangutan yang terjepit dan terlihat “rumah singgah bagi anak-anak orangutan”

kesakitan. Dan lebih trenyuh lagi, ketika sebelum diliarkan kembali ke habitat aslinya.

induk orangutan itu mengangkat anaknya yang masih hidup selamat, untuk diberikan

Ada banyak perilaku anak-anak yatim ini. kepada penebang pohon yang melihatnya. Kadang menangis hanya minta dipeluk oleh

Kontan anggota kelompok itu memasukkan

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 7 Pesan dari Alam 7

Anak-anak orangutan

sang induk orangutan menghembuskan

yang datang itupun

nafasnya yang terakhir. Lalu para penebang

mempunyai kondisi

pohon itu menguburnya. Sedangkan anak

kesehatan yang berbeda.

orangutan yang selamat dibuatkan kandang.

Ada yang sehat, tidak terdeteksi adanya

PERILAKU ANAK-ANAK

cacing atau penyakit

Anak-anak orangutan yang datang

lain, tapi ada pula yang

mempunyai kondisi kesehatan yang berbeda-

penyakitan...

beda. Ada yang sehat, tidak terdeteksi cacing atau penyakit lain, tapi ada pula yang sudah

parang ke dalam sarungnya dan mengambil terjangkit penyakit seperti cacingan, sesak anak orangutan itu. Kalau induk itu bisa

nafas atau penyakit kulit. Semua penyakit berbicara dengan bahasa manusia, mungkin

yang ada di orangutan sangat tergantung ia akan berkata “titip anakku”.

dari lokasi kandang ketika dipelihara. Setelah anak orangutan diambil, cerita

Suatu kali ada anak orangutan yang koma, anggota kelompok penebang itu, terlihat

sakit sudah cukup lama, berbagai usaha telah

Algis, anak Ahmad. (foto: Arbain)

8 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

berada dalam gendongan mbak Ipuk. tanda tanda keberhasilan.

Masih ada detak jantung dan denyut nadi yang lemah. Tiba-tiba, detak jantung anak

Mbak Ipuk, petugas yang merawatnya orangutan itu berhenti dan denyut nadinya dengan penuh kasih sayang menggendong,

tidak ada lagi. Saya penasaran dan terus menyuapi, dan memberi minum kepada anak

memeriksa.

orangutan yang kalau merengek, seperti anak manusia menangis itu seperti anak sendiri.

Akhirnya saya bilang pada mbak Ipuk, “Mbak, anak orangutan yang mbak gendong

Saya hanya memonitor dan menjalankan sudah enggak ada nafasnya, detak jantung instruksi dokter untuk melakukan tindakan

sudah berhenti, denyut nadinya tak ada kepada anak-anak orangutan yang sakit. Bayi

lagi. Sudah mati mbak”. “Ah yang benar?” dalam gendongan mbak Ipuk terlihat lemas.

kata mbak Ipuk. “Iya...” jawabku singkat Tak bergerak, tak ada suara rengekan.

dan sayapun kemudian minta agar anak orangutan yang sudah mati itu ditaruh di box

Saya ambil stetoskop, memegang lengannya dan minta tolong karyawan membuatkan untuk mencari detak nadi. Saya taruh

kotak untuk menguburkannya.

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 9 Pesan dari Alam 9

MENYELAMATKAN YANG TERJEBAK

A sudah kurus kering, kekurangan makan,

da kabar, bahwa di Kumai Seberang perkebunan. Terkadang ketika sawit masih ada orangutan yang berada di

muda, orangutan ini memakan umbut kebun sawit, terlihat badanya

sawit, karena tak ada makanan lain lagi,

sehingga keberadaan orangutan di beberapa karena habitatnya sudah berubah menjadi

perkebunan dianggap sebagai hama.

10 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Suara alat berat yang menderu diantara hamparan hutan yang sudah terbuka pada kawasan gambut itu, menyisakan kesedihan berbagai satwa liar yang kehilangan habitat.

yang pas untuk membius dengan senjata bius yang sudah dimiliki oleh OFI.

Orangutan itu terperosot jatuh, dan tim kesehatan segera mengidentifikasi kondisi tubuh, ukuran tubuh, bobot tubuh dan kesehatannya. Bedasarkan pemeriksaan tim drh. Prima, kondisi fisik dan kesehatannya cukup baik, hanya kurus karena kekurangan makan.

Enam bulan kemudian, ada lagi berita adanya orangutan yang terjebak pada hutan yang sedang ditebang untuk perkebunan sawit. Suara alat berat yang menderu diantara hamparan hutan yang sudah terbuka pada kawasan gambut itu, menyisakan kesedihan berbagai satwa liar

Berita di awal Januari 2014 itu, sontak yang kehilangan habitat. Kabar tersebut membuat “ Team Rescue” Orangutan

langsung direspon oleh tim rescue yang Foundation International, langsung

segera mendatangi dan mencari lokasi anak menyiapkan SOP yang biasa dijalankan.

orangutan yang tersisih dari rumahnya yang Tim penangkap, tim kesehatan didukung

berupa hutan tropis.

oleh volunter, masyarakat, dan dukungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam,

Anak orangutan ini bergelayutan di antara bergerak menuju ke lokasi. Benar adanya

sisa sisa pepohonan yang terlepas dari orangutan betina dewasa ini sepertinya

penebangan, Rupanya menangkap anak kekurangan makan. Sigap para team rescue,

orangutan itu tidak sesulit ketika menangkap mengintip, mencari dan menentukan posisi

orangutan dewasa sebelumnya.

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 11 Pesan dari Alam 11

aman, sedangkan anak orangutan yang

Anak orangutan itu masih

masih memerlukan perlindungan induknya

memerlukan perawatan, ini, dibawa ke Care Center yang ada di Desa dan perlu waktu untuk Pasir Panjang.

melepaskan anak orangutan itu ke habitat Anak orangutan itu masih memerlukan

perawatan, dan perlu waktu untuk

aslinya. melepaskan anak orangutan itu ke habitat

aslinya. Terkadang juga terpikirkan, mau Dokter hewan Popo yang sudah lebih

di lepas di mana orangutan yang ada di dari 10 tahun mengabdikan dirinya untuk

Care Center atau karantina? Hutan yang membantu merawat anak-anak orangutan

layak untuk kehidupan orangutan sudah itupun memeriksa kesehatan anak orangutan

sangat berkurang. Sedangkan orangutan tersebut. Dan tentunya berbeda perlakuan

harus dilepaskan di hutan yang “aman” dari antara orangutan dewasa dan orangutan

gangguan manusia.

anak-anak ini. Sehingga OFI terus berusaha mencari lokasi

Untuk orangutan dewasa, langsung pelepasan yang relatif hutanya mendukung dipindahkan ke hutan alam yang lebih

untuk makanan mereka di alam. Ada sekitar

12 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

300 an lebih orangutan yang ada dalam pengawasan OFI. Tahun 2014, OFI telah berhasil melepasliarkan 40 orangutan ke Seruyan, dimana ada lebih kurang 40.000 hektar lahan yang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, untuk dijadikan kawasan khusus untuk melepasliarkan orangutan.

Di Kamp Seluang Mas, di Kabupaten Seruyan, yang mendapatkan bantuan dari Sinar Mas Group, OFI mengelola kawasan itu. Setiap orangutan yang dilepas, diberikan ID, agar memudahkan untuk mengidentifikasi.

Dari tahun ke tahun, orangutan dan satwa Beberapa individu yang dilepas, sudah jarang

lain, terus mendapatkan ancaman kehilangan nampak datang ke kamp, malah ada satu ekor

habitat aslinya. Sementara itu berbagai orangutan yang telah memiliki anak.

lembaga swadaya masyarakat juga terus

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 13 Pesan dari Alam 13

bermunculan untuk menyelamatkan kera orangutan dari berbagai daerah, tidak merah ini. Beberapa perusahaan yang

hanya dari Kalimantan Tengah, namun tertarik terhadap pelestarian satwa ini mulai

sering juga dari Kalimantan Timur bergerak. Namun sangat diperlukan kajian

ataupun Kalimantan Barat. Di kalimantan yang mendalam, bila kawasan yang memiliki

Tengah sendiri sudah ada dua lembaga HCV ( High Conservation Value) atau nilai

pelestarian orangutan seperti OFI, dimana konservasi tinggi di dapat, harapanya tidak

orangutan setiap tahun terus bertambah. ada penebangan hutan yang menjadi habitat

Di Kalimantan Timur dan Barat, juga satwa liar atau ekosistem yang diubah

mengalami hal yang sama. menjadi peruntukan lain, tidak ditebang untuk perkebunan, seperti halnya gambut.

Ancaman lain selain perubahan habitat untuk keperluan lain, adalah kebakaran hutan, hal

Sebelum banyak lembaga swadaya ini memperparah hutan tropis yang tersisa. masyarakat yang bergerak dalam usaha

Tak hanya mamalia besar yang berduyun pelestarian oranguan atau satwa liar lainya,

duyun mengungsi, karena kebakaran hutan OFI pada akhir tahun 1980an sampai

akan tetapi ada juga yang tak sanggup untuk awal tahun 1990an, sering mendapatkan

menghindar dari amukan api. Seringkali pada

14 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Seringkali pada

kebakaran hutan, ditemukan bangkai satwa

saat membantu

yang sudah hangus terpanggang.

memadamkan api

Pada lokasi penyelamatan orangutan, kini

pada kebakaran

tak hanya kera merah itu saja yang menjadi

hutan, ditemukan

penghuni. Namun beberapa satwa lain,

bangkai satwa

seperti beruang madu dan ungko yang juga

yang sudah hangus

menjadi korban kehilangan habitat turut mendiami lokasi tersebut.

terpanggang.

Tanjung Puting, merupakan salah satu habitat terakhir bagi orangutan dan satwa

manusia, sehingga Taman Nasional Tanjung lain. Karena kawasan lain sudah banyak

Puting sudah seperti pulau, dimana menjadi yang berubah. Sedangkan kawasan

tempat pengungsian terakhir bagi kehidupan konservasi Tanjung Puting ini sudah

satwa yang tersia.

terkepung dengan berbagai kegiatan

Foto-foto oleh Fajar Dewanto dan Ario/dok OFI.

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 15 Pesan dari Alam 15

AIR

Antara Berkah dan Musibah

I air melimpah di beberapa daerah, dan ketika

ndonesia yang terletak di daerah tropis, Ketika musim hujan datang, di berbagai mengenal dua musim, yaitu musim hujan

daerah, air mendatangkan musibah. Berita dan musim kemarau. Ketika musim hujan,

di media cetak, elektronik, ataupun media

sosial, banyak mengabarkan tentang tanah kemarau tiba, beberapa daerah kekeringan.

longsor, banjir bandang, banjir kiriman Bahkan di beberapa daerah, masyarakatnya

ataupun banjir musiman. Banyak istilah harus menempuh perjalanan cukup jauh

masyarakat menyebutnya. Datangnya dan sulit untuk mendapatkan air, dengan

hujan yang kini tak dapat dipresiksi, cara mencari sumber air di tengah hutan, di

mendatangkan kerugian, baik harta, benda tepian sungai dengan menggali lubang.

bahkan nyawa ikut melayang karena banjir bandang dan tanah longsor.

Saat-saat kekeringan seperti itu, air sangat berharga, bagai intan berlian, dengan

Di Jakarta sendiri, dengan banjir dibeberapa mendapatkan air seperti itu, merupakan

tempat, konon kerugianya mencapai berkah karena tercukupi kebutuhan sehari-

triliunan rupiah, akibat lumpuhnya kegiatan hari, walaupun harus bersusah payah.

di lokasi perniagaan.

16 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Semasa kawasan hutan lindung, hutan konservasi atau hutan alam masih utuh,

Air juga merupakan gas

masih lestari dan belum diubah menjadi

yang terjadi

berbagai kepentingan, jarang terdengar

sewaktu menguap

di atmosir. Sebagai

berita seperti itu. Daerah yang sebelumnya

aman tak pernah terjadi banjir, atau daerah

padatan, air menutupi

yang sebelumnya tak pernah kekurangan

kawasan kutub dan

air, kini sudah merasakan akibat dari

gunung-gunung tinggi

kerusakan lingkungan. Di daerah lereng lereng perbukitan di hulu

sungai, yang semula tertutupi dengan Air ada di dalam tumbuhan dan juga di pepohonan, sudah berubah, waduk atau

dalam tubuh kita, hampir 80% dari tubuh dam atau danau danau kecil di kota-kota

manusia terdiri dari air.

besar, sudah disulap menjadi pemukiman. Perusahaan perusahaan besar, atau pabrik

Air ada juga yang meresap ke dalam di perkotaan, menggali sumur dengan

tanah menjadi air tanah. Secara alami, kedalaman cukup besar. Sangat mengganggu

perlahan muncul kembali menjadi air air permukaan tanah. Sehingga air lautpun

permukaan dan menjadi sumber utama dari meresap ke darat. Di beberapa pemukiman

aliran sungai yang dibutuhkan di kota besar, air tanahnya sudah tak lagi

layak untuk dikonsumsi.

FAKTA TENTANG AIR Air adalah wajah dunia yang paling kita kenal, sebagai cairan, air mengisi danau, sungai, dan waduk di permukaan bumi dan menempati laut serta samudera.

Air juga merupakan gas yang terjadi sewaktu menguap di atmosfir. Sebagai padatan, air menutupi kawasan kutub dan gunung-gunung tinggi serta menciptakan pemandangan musim dingin.

Air dalam jumlah yang sangat besar tersimpan di dalam tanah, baik di dalam tanahnya sendiri maupun di bawahnya, yaitu di dalam formasi berpori yang dikenal sebagai akifer.

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 17 Pesan dari Alam 17

KOMUNITAS ANAK TUGU dan kampanye HARI AIR SEDUNIA

omunitas Anak Tugu (KAT) adalah oleh KAT pada tahun 2014 ini adalah salah satu komunitas di Jakarta

mengadakan acara kampanye “Hari Air Selatan yang memiliki visi dan misi

Sedunia” pada tanggal 22 Maret 2014.

yang bergerak di bidang edukasi untuk lingkungan hidup dan budaya. Komunitas

Hari Air sedunia pertama kali diajukan ini mulai berdiri sejak tahun 2009. Hingga

pada tahun 1992 dalam pertemuan di saat ini anggota KAT berjumlah 30 orang

Rio de Janeiro, Brazil oleh badan PBB yang yang anggotanya sebagian besar bertempat

mengurusi lingkungan dan pembangunan tinggal di lingkungan Pancoran, Jakarta

(UNCED – United Nations Conference on Selatan. Kegiatan-kegiatan KAT juga

Environment and Development). Sejak didukung oleh Ketua RW 04 Kelurahan

itu, peringatan Hari Air Sedunia terus Pancoran, Bapak Nurdin A.R. yang juga

berkembang hingga saat ini. memberikan fasilitas tempat sebagai sarana berkumpulnya para anggota dan simpatisan

Dari berbagai sumber, PBB dan anggotanya KAT. Salah satu kegiatan yang diadakan

menetapkan Hari Air Sedunia pada Badan

18 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Dunia dan memberi rekomendasi untuk

Salah satu anggota PBB

mempromosikan ke negara-negara.

dari LSM internasional

Setiap tahun, salah satu lembaga, UN-

yang bergerak dalam isu

Water yang berkecimpung dalam isu-isu

air bersih dan habitat air,

air sejak tahun 2003 memprakarsai dan mengkoordinasi kegiatan internasional serta

memanfaatkan Hari Air

bertanggungjawab dalam tema dan pesan

Sedunia sebagai momen

untuk Hari Air Sedunia.

untuk mendapatkan perhatian publik tentang

Salah satu anggota PBB dari LSM

krisis air saat ini.

internasional yang bergerak dalam isu air bersih dan habitat air, memanfaatkan Hari Air Sedunia sebagai momen untuk mendapatkan perhatian publik tentang

sepekan bertepatan pada Hari Air Sedunia. krisis air saat ini. Setiap 3 (tiga) tahun

Partisipan dari lembaga-lembaga dan LSM semenjak tahun 1997, WWC ( World Water

menggarisbawahi tentang isu ketersediaan Council) melibatkan ribuan partisipan

air sehat bagi jutaan umat manusia. Dalam pada pertemuan Forum Air Dunia selama

tahun 2003, 2006 dan 2009, laporan-

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 19 Pesan dari Alam 19

Komunitas Anak Tugu kesadaran masyarakat terhadap (KAT) turut andil dalam penggunaan air secara bijak.

aksi meningkatkan

Acara yang diadakan oleh KAT digelar di

kesadaran masyarakat

lokasi 4 (empat) titik lampu merah di Tugu

terhadap penggunaan air Pancoran. Kegiatan kampanye ini terdiri

secara bijak.

dari pemasangan poster “ Saving Water” di lingkungan Pancoran, kampanye edukasi menggunakan poster berjalan, pembagian

laporan dari lembaga dunia diluncurkan 1.000 stiker “ Saving Water, Selamatkan Air pada saat Hari Air Sedunia 22 Maret 2012.

Jakarta” kepada pengendara sepeda motor dan mobil, aksi teatrikal “ Saving Water”

Hari Air Sedunia menjadi perhatian publik dan Penurunan banner besar di flyover baik dari lembaga pemerintah maupun

Tugu Pancoran. Kegiatan ini berlangsung lembaga swadaya masyarakat, dan saat

dari pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB. ini hingga kelompok komunitas yang salah

Kegiatan ini diikuti oleh ± 25 orang yang satunya adalah Komunitas Anak Tugu

terdiri dari anggota KAT, simpatisan KAT (KAT) turut andil dalam aksi meningkatkan

dan Ketua RW 04 Kelurahan Pancoran.

20 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Penurunan banner besar berukuran 3 Salah satu anggota KAT, Tofan Fahmi, x 6 m yang bertuliskan “ Saving Water,

mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan Selamatkan Air Jakarta” di flyover Tugu

ini adalah untuk mengajak masyarakat Pancoran dilaksanakan tepat pukul 12.00

Jakarta peduli terhadap ketersediaan air di WIB. Dengan dibantu pihak Kepolisian

Jakarta. Saat ini ketersediaan air di Jakarta Jakarta Selatan, semua kendaraan bermotor

masih bagus dan dapat dikonsumsi secara tetap berhenti di perbatasan lampu merah

aman. Akan tetapi di beberapa daerah walaupun tanda lampu sudah berwarna

seperti Tanjung Priuk, masyarakatnya hijau. Tujuannya agar para pengendara

harus membeli air bersih untuk memenuhi dapat melihat tulisan “ Saving Water,

kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi Selamatkan Air Jakarta” ini.

perhatian bagi seluruh masyarakat Jakarta agar menjaga kelestarian air dengan

Dalam waktu yang sama, teatrikal menggunakannya secara bijak. juga dimainkan di bagian tengah pada perempatan lampu merah Tugu Pancoran.

Jika tidak dijaga dan digunakan secara Teatrikal ini mengisahkan tentang kegiatan

bijak, dikhawatirkan di masa mendatang memancing ikan di sungai namun ternyata

nasib masyarakat di seluruh Jakarta akan sungai telah penuh dengan sampah seperti

sama dengan masyarakat di daerah Tanjung sepatu, botol dan lain-lain.

Priuk, yaitu harus membeli air bersih karena

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 21 Pesan dari Alam 21

Sampah di teluk Jakarta. (foto: Eko Wahono)

sudah tidak adanya lagi air bersih dari di pinggir pantai sering terdapat sampah- dalam tanah di lingkungan Jakarta yang

sampah anorganik.

aman untuk dikonsumsi. Akibat kelangkaan ketersediaan air bersih, muncullah “Raja

Pemerintah juga harus peduli terhadap air. Air” yang menjual air bersih mungkin

Hal ini bisa dilakukan dengan pengelolaan dengan harga yang mahal. Mau tak mau,

air bersih yang baik. Sehingga mulai tahun masyarakat yang kesulitan air bersih akan

2014 ini hingga dimasa mendatang, tetap membeli air.

ketersediaan air bersih akan bertambah baik bukan semakin menurun.

Tak luput, lingkungan yang rusak karena pencemaran air menambah pelik kesulitan

Ketua KAT, Abdul Syukur mengatakan air bersih. Sungai-sungai yang kotor akibat

bahwa kegiatan kampanye air dilakukan sampah karena kurangnya kesadaran

untuk mengajak masyarakat Jakarta masyarakat yang membuang sampah

menjaga kelestarian air bersih karena ke sungai-sungai, bahkan lautpun ikut

saat ini telah ada masyarakat yang harus tercemar sampah sehingga tak aneh jika

membeli air bersih. Masih beruntung

22 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

bentuk kepedulian kita terhadap air adalah secara gratis. Dengan menjaga dan

dengan menjaga kelestarian lingkungan dan menggunakan air bersih secara bijak,

memanfaatkan air secara bijaksana. Jangan ketersediaan air akan tetap terjaga dan

sia-siakan setetes air terbuang percuma. anak cucu di masa mendatang tidak

Mari mengubah perilaku keseharian kita kesulitan mendapatkan air bersih sehingga

untuk menjadi lebih bijaksana dalam tidak perlu membeli air.

penggunaan air. (Hartati Saat)

Dari sumber majalah yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2011, terdapat kasus yang membuat warga harus membeli air bersih, yaitu di Desa Gandoang, Cileungsi, Bogor telah terjadi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh eksploitasi tambang pasir (galian C). Penggalian pasir yang letaknya di lahan persawahan dekat dengan pemukiman warga, mengakibatkan air limbah cucian pasir mencemari sawah dan sumber pengairan. 30 titik sumber air bersih (sumur) warga menjadi kering sehingga untuk kebutuhan sehari-hari warga pun harus membeli air bersih.

TIPS HEMAT AIR (Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2011)

1. Jangan lupa menutup keran air setelah dipakai

2. Jangan biarkan air terus menerus mengalir saat mencuci/ sikat gigi. Gunakan wadah untuk menampung air

3. Menggunakan 1 gelas untuk 1 hari agar tidak sering mencuci gelas

4. Ambillah minum secukupnya dan habiskan

5. Memandikan hewan peliharaan di taman

6. Kumpulkan dan gunakan air hujan untuk menyiram kebun di pagi hari agar penguapan berkurang

7. Ketika mandi menggunakan shower, akan lebih hemat air 3x lipat

8. Periksa dan perbaiki kebocoran air

9. Manfaatkan air bekas cucian sayuran/beras untuk menyiram tanaman.

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 23

24 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

K abut pagi yang bercampur dengan

asap, terasa sesak di dada. Kehidupan di pagi ini terasa sepi.

Serangga pagi yang biasanya bersahut sahutan, tak lagi terdengar.

Suara owa yang nyaring, tak lagi ada. Bahkan kehidupan di alam ini benar benar sunyi.

Satu satunya yang memecahkan keheningan di pagi itu, hanyalah suara klotok, yang nyaring, namun sesekali hilang, seperti hanya sinyal telephon seluler di pedalaman, kadang hilang dan kadang datang. Selebihnya tak ada lagi.

Aku menduga, bahwa klotok itu pasti seorang kawan yang akan datang ke tengah hutan ini. Aku mendapatkan berita dari surat elektronik yang aku terima, minggu lalu, ketika aku berkesempatan ke warnet di kota terdekat.

Dan di hutan ini tak ada lagi yang bisa berkirim berita, atau menerima khabar dari luar. Hanya hitungan kalender yang ada pada arloji tuaku yang sudah dengan setia

menempel di lengan tangan kiriku, lebih dari lima tahun.

Aku menanti di ujung jembatan, yang masih diselimuti kabut berjelaga atau kabut berasap. Mengapa demikian, karena pada bulan bulan ini, banyak petani ataupun perkebunan besar membakar lahannya, atau membersihkan lahan dari tumbuhan yang tak dikehendaki.

Sesampainya di ujung jembatan, aku duduk termenung. Sesekali memandang ke air yang hitam karena asam. Sesekali, terlihat ikan ikan yang berenang ke permukaan air untuk mengambil oksigen. Banyak ikan seperti itu. Terkadang ikan arowana yang berwarna perak, nampak muncul.

Kadang aku iseng melemparkan sisa sisa nasi bekas makanan orangutan ke sungai. Dan munculah beberapa ikan untuk menyambar.

Suara klotok terdengar lagi, dan mengumandang menembus tebalnya hutan tropis dan memecahkan kesunyian di pagi yang masih dingin.

MENIKMATI SUNYINYA HUTAN DI TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING

kabar ALAM

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 25 Pesan dari Alam 25

KUNJUNGAN BILL CLINTON KE TANJUNG PUTING DAN ORANGUTAN CARE CENTER

M Dalam safarinya ke Tanah Air pada 19 Juli Clinton Foundation Asian 2014.

antan Presiden Amerika Serikat yang mungkin muncul, pihak Clinton ke-42 (periode 1993- 2001), Bill

Foundation tidak memperbolehkan media Clinton berkunjung ke Indonesia.

mengabadikan kegiatannya dalam Tour

2014, Bill Clinton mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting dan Orangutan

Berdasarkan keterangan dari Clinton Care Center di desa Pasir Panjang,

Foundation, mantan presiden AS itu Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin

mengunjungi yayasan miliknya di lima Barat, Kalimantan Tengah. Demi alasan

negara, yakni India, Vietnam, Indonesia, privasi dan menghindari isu politik

Papua Niugini, dan Australia. Kunjungan

26 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Kegiatan Tour Clinton

Foundation Asian 2014

di Asia Pasiik pada 16-

Bill Clinton ke Indonesia secara khusus

dalam rangka misi lingkungan hidup.

23 Juli difokuskan pada

Meski demikian, banyak pihak di Indonesia

isu kesehatan global

mengkhawatirkan kunjungan Bill Clinton

dan peningkatan akses

berkaitan erat dengan kegiatan Pemilihan

terhadap obat-obatan,

Presiden 2014 di Indonesia.

isu perubahan iklim,

Kegiatan Tour Clinton Foundation Asian

dan isu pembangunan

2014 di Asia Pasifik pada 16-23 Juli

ekonomi...

difokuskan pada isu kesehatan global dan peningkatan akses terhadap obat-obatan, isu perubahan iklim, dan isu pembangunan

memperingati sekaligus menyampaikan ekonomi di lima negara tersebut. Selain itu,

pernyataan dalam konferensi internasional kunjungannya tersebut juga dilakukan untuk

AIDS ke-20.

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 27 Pesan dari Alam 27

Kedatangan Bill Clinton ke Indonesia Setelah dari Banda Aceh, pukul 21.00 bukanlah yang pertama kali. Pada 2006,

WIB rombongan Bill Clinton melanjutkan Clinton yang saat itu menjabat sebagai

perjalanan ke Pangkalan Bun dan tiba di Utusan Khusus Sekjen PBB untuk pemulihan

Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Minggu Aceh usai bencana tsunami, hadir melihat

(20/7) dini hari, pukul 01.55 WIB dengan langsung perkembangan sekolah yang

pesawat khusus Boeing 725 dari Bandar didanai PBB.

Udara Singapura. Rombongan beristirahat di Swiss Belinn Pangkalan Bun sebelum

Rombongan Bill Clinton masuk ke Indonesia beraktivitas di Kabupaten Kotawaringin Barat. melalui Banda Aceh menggunakan private jet Boeing B757-200. Ia bertolak dari Hanoi,

Bill Clinton bertemu dan berdiskusi dengan Vietnam dan langsung menuju Banda

mitra kerja Clinton Foundation, yaitu Rimba Aceh. Di Banda Aceh, Clinton mengunjungi

Raya Conservation.

beberapa lokasi yang terkena dampak tsunami Samudera Hindia 2004 dan memantau

Minggu sore, dengan pengamanan yang pemulihan pascatsunami.

ketat, Clinton dan rombongan berkunjung

28 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Selain Bill Clinton,

Presiden OFI, Prof. Biruté Galdikas, berkeliling

beberapa tokoh dunia

melihat orangutan serta fasilitas OCCQ.

pernah mengunjungi Taman Nasional Tanjung

Pada Minggu sore, pukul 16.00 WIB,

Puting diantaranya

didampingi Presiden OFI, Biruté Mary Galdikas, dan rombongan lainnya, Clinton

Stefanie Powers dan Julia

berkeliling melihat sejumlah orangutan dan

Roberts.

satwa karantina lainnya di OCCQ. Tanjung Puting merupakan habitat orangutan

Selanjutnya, Pada Senin (21/7), Clinton dan dengan jumlah populasi terbesar sehingga rombongan mengunjungi Taman Nasional

disebut “ Ibukota Orangutan di Muka Bumi”. Tanjung Puting (TNTP) kemudian setelah selesainya langsung melanjutkan perjalanan

Selain Bill Clinton, beberapa tokoh dunia menuju Makassar sebagai exit point

pernah mengunjungi Taman Nasional Indonesia untuk melanjutkan safarinya ke

Tanjung Puting diantaranya Stefanie Powers Papua Nugini dan Australia.

dan Julia Roberts.

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 29 Pesan dari Alam 29

IRIANA JOKO WIDODO DAN ORANGUTAN PIATU DI ORANGUTAN CARE CENTER

(OCCQ), dikejutkan dengan kunjungan P hingga menteri. OCCQ yang dipimpin oleh

agi itu di awal bulan Desember Namun hal ini bagi karyawan OCCQ sudah 2014, tepatnya tanggal 5, Orangutan

biasa karena OCCQ sering mendapat Conservation Centre and Quarantine

kunjungan pejabat daerah, pejabat negara

mendadak Ibu Negara, Iriana Joko Widodo. Prof. Biruté Galdikas sudah mendunia

30 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 Pesan dari Alam

sejalan dengan usaha pelestarian orangutan yang telah dirintis beliau sejak tahun 1971 ketika memulai penelitian orangutan di Tanjung Puting.

SOP kunjungan ke OCCQ tetap dilakukan, mulai dari mencuci tangan dan menggunakan masker untuk semua kunjungan. OCCQ bukanlah tempat kunjungan untuk umum, hanya kunjungan terbatas, dan tidak semua orang boleh memasuki kawasan terbatas ini. OCCQ merupakan tempat merawat orangutan yang sakit dan karantina untuk orangutan yang baru datang atau sedang dipersiapkan untuk pelepasliaran, sehingga diperlukan pengawasan yang cukup ketat untuk menjaga kondisi OCCQ.

Rupanya Ibu Iriana, tak takut atau risih ketika menggendong anak orangutan. Memang mulanya sedikit takut, namun setelah dibantu beberapa asisten OCCQ, dan bujukan Ibu Walyati serta drh. Popowati, akhirnya mau juga. Selain itu Ray (nama anak orangutan) pun mulai mendekat. Tak lama, anak orangutan itu,

sudah tenggelam dalam gendongan Ibu Negara.

Bak anak manusia kehilangan ibunya, Ray terlihat nyaman dalam pelukan Ibu Negara yang mempunyai dua orang putra dan seorang putri itu.

“Wah…senang dalam pelukan ibu”, kata Ibu Moenartining Narang, istri Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang, yang turut mendampingi Ibu Negara dalam kunjungan ke OCCQ.

Saat kunjungan Ibu Negara ke OCCQ, juga terlihat hadir Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar beserta istri, ibu Yustina Ujang Iskandar, yang ikut mendampingi kunjungan tersebut. Ibu Negara sempat berkeliling melihat foto-foto dan buku catatan harian setiap orangutan yang ada di OCCQ dipandu oleh Drh Popowati, dilanjutkan ke “sekolah alam” bagi anak-anak orangutan yang masih memerlukan proses sebelum di lepasliarkan ke alam bebas. (Laporan dari

OCCQ. Foto-foto Ario/Dok OFI)

pendidikan LINGKUNGAN

PENDIDIKAN LINGKUNGAN dari HULU hingga HILIR

kepada siswa sekolah atau buah hati. Hal S air dan perabot rumah tangga, yang setiap

aat liburan sekolah tiba, adalah lingkungan yang ada di sekitar kita, waktu yang tepat untuk memberikan

terutama mengenai hal hal yang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

dimanfaatkan setiap hari, seperri makanan,

itu perlu diberikan, untuk mengenalkan hari digunakan di lingkungan keluarga.

32 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Ada anak kawan saya yang tidak tahu Suatu pertanyaan kecil bagi anak-anak asal muasal makanan yang ia makan.

perkotaan yang jarang bersentuhan dengan Mereka hanya tahu, makan, minum dan

alam, dan melihat secara langsung ke alam menggunakan, sehingga kesadaran akan

dengan beranekaragamnya sumber daya penghematan dan atau pemanfaatan

alam yang dimanfaatkan oleh manusia sumber daya alam belum paham.

setiap harinya.

Pernah suatu ketika anak tersebut bertanya Oleh karena itu pengenalan alam dan kepada bapaknya. “Pak, makanan yang

beragamnya kehidupan, sangatlah penting kita makan sehari hari itu, dari pabrik ya

bagi anak-anak agar memahami sumber Pak’. Dan bapaknya mengiyakan. “Kalau

daya alam yang kita manfaatkan. pabrik mie membuatnya dari terigu, dicetak panjang-panjang. “Nah kalau beras, dicetak

Saya pernah menjadi fasilitator PLH, kecil kecil ya Pak”. Bapaknya tersenyum,

di sebuah sekolah yang mahal dan dan mulai menjelaskan tentang “tanaman

isinya anak-anak orang yang berpunya. yang menghasilkan padi yang kemudian

Ketika saya berikan pelajaran tentang digiling menjadi beras”.

penghematan mulai dari air, listrik ataupun

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 33

34 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, ternyata sangat sulit dan memerlukan waktu untuk sebuah proses penyadartahuan. Ada anak yang menjawab “bapak saya orang kaya, bisa membayar berapapun untuk listrik dan air. Dan keluarga saya mempunyai banyak pembantu untuk mengurus kebersihan, membuang sampah”.

Namun setelah diberikan penjelasan tentang keterbatasan sumber daya alam yang ada, lama kelamaan anak-anak itu menyadari, bahwa “pelestarian” atau “penghematan”, sangat diperlukan, salah satu caranya adalah dengan mengajak mereka belajar melihat kehidupan dari hulu sampai ke hilir.

Mulai dari hulu misalnya, diajak melihat tetes tetes air yang keluar dari perakaran, dimana pepohonan sebagai penyimpan air saat hujan turun. Tetesan air dari mata air itu berkumpul menjadi aliran sungai kecil di daerah mata air, kemudian bersatu menjadi sungai dan mengalir.

Ambil contoh sungai Bekasi, di daerah hulu dengan mata air yang jernih, bisa langsung

diminum. Kemudian mengalir ke sungai, di tengah perjalanan, di permukiman dan perkotaan, mulailah manusia mencemari sungai itu dengan sampah limbah rumahan dan pabrik. Hingga akhirnya siswa itu diajak ke hilir, muara sungai Bekasi, mereka melihat langsung, air yang sudah hitam, karena berbagai zat polutan, baik cair ataupun padat. Tak lupa di setiap titik pengamatan, mengambil sample, untuk dijadikan pembelajaran di sekolah.

Dari perjalanan “pendidikan lingkungan dari hulu sampai hilir” ini, mereka dapat menyimpulkan sendiri, bahwa, perjalanan air cukup panjang, mulai dari hujan, dimana air ditangkap oleh pepohonan di hulu sungai, kemudian dikeluarkan sedikit demi sedikit menjadi mata air, dan akhirnya menjadi sungai. Apa jadinya kalau di hulu sungai tidak ada pepohonan? Banjir di musim hujan, dan kekeringan di kala kemarau tiba.

Solusinya saat itu, adalah penanaman pohon yang diusulkan oleh siswa. Tentu tak akan menanam pohon dan memperbaiki lingkungan yang rusak di hulu sana. Namun ada keinginan untuk menanam

pendidikan LINGKUNGAN

Pesan dari Alam EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 Pesan dari Alam

pohon di sekolah atau di lingkungan rumah tangga, merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan apresiasi kepada siswa.

Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk program penyadartahuan kepada anak-anak kita, ataupun siswa sekolah. Intinya adalah, mereka harus melihat langsung, dan mempraktekannya. Seperti sebuah pepatah Cina mengatakan. “Kalau mereka hanya mendengar, suatu saat akan lupa. Kalau mereka melihat suatu waktu akan ingat. Dan bila mereka melakukan, sampai kapanpun, meraka akan paham.”

Kegiatan siswa sekolah dari hulu hingga hilir dapat dikemas dengan berbagai pelatihan, sehingga mereka dapat mengerti, memahami dan harapannya dapat mempraktekan.

Sepanjang tahun 2014, sebuah lembaga pendidikan konservasi alam (YAPEKA) mendapatkan kepercayaan untuk mendampingi sekolah-sekolah yang berada di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, dari hulu di daerah Cisarua, Bogor, hingga sekolah yang ada di Jakarta Selatan. Kegiatan yang didanai oleh Aqua Peduli ini mendampingi 10 sekolah.

Seiap sekolah, dilingkungan mereka, memiliki isu lingkungan tersendiri. Dari daerah hilir di Pasar Minggu, isu utama adalah masalah sampah yang melimpah di sepanjang sungai. Masalah sampah ini juga dialami oleh siswa yang ada di Depok dan Kota Bogor sampai Wilayah Cipayung dan Cisarua. Namun ada isu tersendiri di sekitar sekolah, diantaranya adalah pembangunan villa pada lereng lereng yang terjal, yang

seharusnya untuk daerah tangkapan hujan. Serta pengambilan batu serta pasir yang berlebihan, sehingga merusak tepian sungai dan mengakibatkan tanah longsor.

Dalam melakukan pendampingan, sekolah- sekolah yang rata-rata terletak di DAS Sungai Ciliwung ini, diarahkan untuk melakukan kegiatan, dan berbuat sesuatu untuk membantu pelestarian alam dan lingkungan.Umumnya kegiatan yang dilakukan adalah penanaman pohon, membuat sumur resapan, membuat lubang resapan (biopori), pengelolaan sampah serta diajarkan untuk berwiraswasta terutama dalam pengelolaan sampah.

Mendampingi sekolah, gampang-gampang susah. Kalu sudah mendapatkan “ clue”nya maka akan mudah melakukan berbagai kegiatan untuk memberikan motivasi kepada mereka. Motivasi inilah yang sangat penting dalam melakukan pendidikan lingkungan kepada siswa. Motivasi yang diberikan umumnya adalah kegiatan di luar ruangan, berupa kemah konservasi ataupun ekspedisi ke mata air. Foto-foto oleh Muhtadin dan Fery Padly/Dok YAPEKA

... pepatah Cina mengatakan. “Kalau mereka hanya mendengar, suatu saat akan lupa. Kalau mereka melihat suatu waktu akan ingat. Dan bila mereka melakukan, sampai kapanpun, meraka akan paham.”

pendidikan LINGKUNGAN

MEMANEN AIR HUJAN

I langit ini, dibiarkan begitu saja. Air yang

ndonesia yang terletak di khatulistiwa Memanen air hujan, sepertinya aneh di ini, memiliki intensitas hujan cukup

telinga kita, namun hal ini dapat dilakukam tinggi. Namun air hujan yang turun dari

seperti kalau kita panen buah atau hasil

bumi lain. Saat panen, dan berlebihan, jatuh dari genting, dibiarkan mengalir ke

artinya tidak semua dikonsumsi, sebagian got, ke selokan, ke jalan, dan ke sungai.

disimpan di gudang untuk keperluan bila Karena tata kota yang kurang baik, sampah

membutuhkan, atau dijual. Demikian yang melimpah, jalan berubah menjadi

air hujan, saat berlimpah, air itu dapat sungai dadakan. Di beberapa jalan di kota

disimpan dengan berbagai cara, misalnya negeri ini, bila hujan turun, air tergenang

setiap rumah membuat bak penampungan, dan hanya sampan atau perahu yang bisa

di hulu sungai membangun empang- lewat, malah ada yang iseng dipakai main

empang atau balong atau para penjual air selancar air.

dapat membuat penampungan dengan berbagai metode. Atau malah membuat bak raksasa yang dapat menjual air bersih.

Jepang pernah

Jepang pernah menawarkan membangun

menawarkan

penampungan air yang berupa waduk di

membangun

dalam tanah, menggunakan busa sintetis

penampungan air

yang dapat menyimpan air (seperti pampers

yang berupa waduk

atau popok untuk anak).

di dalam tanah,

Sebenarnya alam telah memiliki semua itu,

menggunakan busa

namun “pampers alam” yang ada telah

sintetis yang dapat

dirusak. Hutan, pepohonan yang akarnya

menyimpan air (seperti

aral melintang, atau humus di dasar

pampers atau popok hutan, yang berfungsi sebagai penyimpan

air, menahan air, dan sedikit demi sedikit

untuk anak).

mengalirkannya ke dalam tanah menjadi mata air, sudah mulai berkurang.

36 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014 Pesan dari Alam

Menyimpan air hujan di Alam dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dibuat kubangan kecil atau lubang resapan (biopori) dan di dalamnya diisi serasah dedaunan, yang dapat menyimpan air, dapat menggantikan perakaran pohon yang telah rusak. Dari Pada dengan mengisi zat sintetis yang ditawarkan oleh negeri matahari terbit itu, yang konon dapat mengurangi banjir di negerinya, dan konon juga harganya cukup mahal. Atau penampungan air di sisi sungai daerah hulu, atau sumur resapan di daerah tangkapan hujan.

Pekerjaan di atas, memang bila dikerjakan setengah setengah, atau sendiri sendiri, tiada arti. Namun bila dilakukan secara

serempak, menjadi sebuah aturan desa (perdes), aturan kecamatan, kabupaten, propinsi atau aturan di negeri ini, niscaya akan ada hasilnya.

Di negeri ini banyak ahlinya, rakyat akan menurut bila diberi contoh baik yang ada hasilnya. Bogor “Kota Hujan” yang sudah kekurangan air, sementara Jakarta Kota metropolitan, yang selalu kebanjiran. Ayo kumpulkan para pakar dibidangnya, ahlinya untuk berpikir, urun rembug, merencanakan, dan menyatukan tekat memperbaiki lingkungan yang sudah semakin terpuruk. Sudah banyal Lembaga swadaya masyarakat, atau perusahaan yang telah berbuat, namun belum merakyat. Menyelesaikan masalah, harus yang menjadi berkah.

talang air

talang pembuangan

pecahan batu ukuran 20 - 30 cm dan pecahan batu bata ukuran 1 - 10 cm

saluran limpasan jalan

ijuk

dinding batu bata atau beton

pelat beton pagar 10 cm pelat beton pagar 10 cm

Sebuah Pengalaman Membangun Hutan Hak di LAHAN GAMBUT

“Perlu waktu ± 18 tahun untuk

Lokasi lahan tersebut saat ini berdampingan

melakukan penanaman dan

dengan Kawasan Hutan Dengan Tujuan

pemeliharaan lahan ex kebakaran

Khusus (KHDTK) yang dikelola Badan

menjadi Hutan dengan pohon

Litbang Kementrian Kehutanan.

setinggi sekitar 20 m dan berdiameter 50 cm.”

Pada saat dibeli tahun 1998 luas lahan sekitar 8 hektar atau 80.000 m 2 , kondisi walnya datang tawaran dari seorang

A terletak di ruas jalan negara Palangka

lahan saat itu dalam keadaan bekas penduduk lokal yang menawarkan

terbakar hebat, sehingga yang tersisa sebidang tanah bersertifikat yang

saat itu hanyalah tunggul-tunggul kayu,

tanah yang hitam dan lahan yang kering Raya – Banjarmasin, tepatnya di km 31 dari

kerontang. Memang kawasan Tumbang Kota Palangka Raya. Lokasi lahan tersebut

Nusa saat itu adalah kawasan yang berada di desa Tumbang Nusa, Kecamatan

memiliki karatetristik lahan gambut dengan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.

kedalaman mencapai 12 m.

38 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Kondisi lahan yang terbakar saat itu, ancaman kebakaran lahan. Untuk itu, maka tidak sekadar menyebabkan hilangnya

kawasan kemudian diberi batas pencegah vegetasi yang ada di atasnya, tapi juga

kebakaran, dengan membuat parit batas menyebabkan kerusakan pada tanah yang

selebar satu meter dan kedalaman parit cukup berat, sehingga upaya pemulihan

satu meter, namun parit pada bagian lahan akan memerlukan perhatian khusus.

depan tidak tersambung dengan parit Lebih dari itu pula kawasan Tumbang

yang memanjang di tepi jalan negara. Nusa, merupakan kawasan yang selalu

Maksudnya agar parit selalu tergenang air menimbulkan masalah sejak terbukanya

dan lahan dalam kondisi basah. jalur jalan darat dari Palangka Raya- Banjarmasin, karena jalan yang dibuat

Beruntung saat itu ada seorang penduduk membelah kawasan hutan gambut, yang

lokal yang tinggal sekitar 500 m dari lokasi rentan mengalami masalah bila kawasan

lahan (Bpk. Gunawan) yang bersedia tersebut terbuka. Salah satu masalah utama

membantu membuatkan parit dan adalah kebakaran lahan.

bersedia untuk membantu secara insidentil memelihara lahan tersebut dengan imbalan

Berbekal tekad dan semangat serta

upah.

pengetahuan sebagai seorang rimbawan, dengan penuh keyakinan mengambil alih

Setelah parit selesai dibuat, maka pekerjaan lahan terbakar dan terlantar tersebut.

berikutnya adalah mulai melakukan Tujuanya bukan untuk dijadikan kebun atau

penanaman dengan tanaman keras, antara areal pertanian, namun untuk membuktikan

lain 30 batang tanaman karet, balangeran, adanya teori suksesi sekunder. Bahwa

mahang, jelutung, meranti rawa, galam kawasan yang sebelumnya tak bervegetasi,

tikus, dan puluhan tanaman hutan lainnya. sejatinya mampu melakukan suksesi alami

Tanaman tersebut selalu dijaga untuk dapat bertahap.

tumbuh dan tidak terbakar.

Sebagaimana diketahui, bahwa suksesi Pada bulan berikutnya, mulai muncul sekunder terjadi bila suatu komunitas

beberapa tanaman perintis seperti rumput- mengalami gangguan, baik secara alami

rumputan dan tumbuhan pakis yang maupun buatan. Gangguan tersebut tidak

mendominasi semua kawasan. Rumput merusak total tempat tumbuh organisme

dan tumbuhan pakis dibiarkan tumbuh sehingga dalam komunitas tersebut substrat

dan dijaga tidak terbakar. Tumbuhan lama dan kehidupan masih ada. Contohnya,

perintis itu mulai mengadakan pelapukan lahan hutan yang mengalami kebakaran,

pada daerah permukaan lahan, sehingga penebangan hutan dan pembakaran

terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan padang rumput dengan sengaja.

perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. yang terbentuk karena

Langkah awal yang dilakukan untuk aktivitas penguraian bercampur dengan membuktikan suksesi tersebut, maka

hasil pelapukan lahan membentuk tanah kawasan tersebut harus terhindar dari

yang lebih kompleks susunannya. Dengan

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

Pesan dari Alam 39

40 Pesan dari Alam

EDISI 10 Tahun VII Juli - Desember 2014

adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan pelapukan. Bagian tumbuhan yang mati kemudian mengalami penguraian dan pelapukan, sehingga lapisan tanah menjadi lebih tebal. Selanjutnya di atas serasah yang tebal, mulai tumbuh semak. Kumpulan semak tersebut kemudian menaungi rumput, yang kemudian mengakibatkan kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan. Setelah itu semak tumbuh menjadi pohon kecil, bertambah jadi sedang dan besar yang menekan kumpulan semak dan belukar dibawahnya. Lambat laun, terbentuklah aneka jenis pohon dengan beragam ukuran dan tinggi, lalu terciptalah sebuah hutan.

Singkat kata, saat ini lahan seluas 80.000 m 2 yang sebelumnya bekas terbakar dan tanpa vegetasi, saat ini sudah ditumbuhi secara keseluruhan dengan aneka

tanaman hutan yang tumbuh secara alami mengikuti pola suksesi. Bila berkesempatan berkunjung ke kawasan tersebut, maka dari pinggir jalan lintas Kalimantan, kita dapat melihat kawasan hutan dengan beragam tumbuhan dengan tinggi mencapai ± 20 m dan diameter mencapai ± 50 cm.

HUTAN HAK MILIK YANG TEDUH DAN NYAMAN Sejak tahun 2009, telah dilakukan perkayaan dengan beragam tanaman langka lainnya seperti ulin, jelutung, dan meranti, gaharu, beberapa tanaman herbal (pasak bumi, tabat barito, akar kuning) tanaman buah khas Kalimantan seperti tanggaring,cempedak dan papaken.

Sejak awal dipelihara, ditanam dan dirawat, kawasan lahan ini tak satu rupiah pun ada dukungan dari lembaga dalam dan luar negeri, baik dari pemerintah pusat dan daerah, semuanya menggunakan biaya pribadi.

Jujur, upaya pembangunan hutan di lahan milik ini, tidak terkait dengan adanya berbagai wacana yang berkembang terkait dengan mekanisme pembayaran jasa lingkungan seperti jasa kawasan sebagai penyimpan dan penyerap karbon. Karena proses pembangunan hutan milik tersebut jauh sebelum adanya konsep tersebut berkembang. Meski telah 18 tahun dilakukan pemeliharaan, ternyata lahan tersebut belum bisa memberikan manfaat secara ekonomis. Namun, tujuan pembangunan hutan hak di lahan gambut yang dilakukan, bukan mengejar aspek ekonomis, tapi lebih bersifat ekologis dan tanggung jawab moral pada lingkungan hidup.

Bagian tumbuhan yang mati kemudian

mengalami penguraian dan pelapukan, sehingga lapisan tanah menjadi

lebih tebal.

pendidikan LINGKUNGAN

DESA

usim hujan sudah memulai,

mendung, gerimis, tetapi belum menunjukan akan hujan yang

CIPICUNG