PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA TERAPAN STIA LAN JAKARTA

  

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR

PROGRAM SARJANA TERAPAN

STIA LAN JAKARTA

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

JAKARTA

  

2017 PERATURAN KETUA STIA LAN JAKARTA NOMOR: 111/STIA/HKS,02,1/2017

  TENTANG PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA TERAPAN STIA LAN JAKARTA KETUA STIA LAN JAKARTA,

  Menimbang :

  a. bahwa tugas akhir merupakan salah satu mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa pada semua Program Studi Sarjana Terapan di STIA LAN Jakarta;

  b. bahwa tugas akhir dilakukan mahasiswa dalam bentuk karya ilmiah hasil penelitian maupun kajian ilmiah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian studi yang disusun secara mandiri di bawah bimbingan dosen pembimbing serta ditetapkan oleh Puket I Bidang Akademik;

  c. bahwa agar pelaksanaan penyusunan tugas akhir Program Sarjana Terapan dapat berjalan dengan efektif, diperlukan pedoman penyusunan tugas akhir bagi mahasiswa, dosen pembimbing, penguji, program studi, dan pihak-pihak yang terkait; d. bahwa Pedoman Penulisan Skripsi STIA LAN Jakarta tahun 2001 perlu diadakan penyesuaian dengan perkembangan dan kebutuhan akademik STIA LAN Jakarta saat ini;

  e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, dan huruf d perlu menetapkan Peraturan Ketua STIA LAN Jakarta tentang Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program Sarjana Terapan; Mengingat :

  1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

  2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);

  3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670;

  4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);

  5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 16 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);

  6. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127);

  7. Keputusan Presiden RI Nomor 100 Tahun 1999 Tentang Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara;

  8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

  9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

  10. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 422/KPT/I/2016 Tentang Pembukaan Program Studi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta di Jakarta yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara;

  11. Keputusan Kepala LAN Nomor 535/V/4/6/1999 Tentang Organisasi dan Tata Kerja STIA LAN Jakarta, Bandung, dan Ujung Pandang;

  12. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta Nomor 199 tahun 2011 Tentang Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara Jakarta.

  MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KETUA STIA LAN JAKARTA NOMOR

  ...............2017 TENTANG PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA TERAPAN STIA LAN JAKARTA

  Pasal 1 Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program Sarjana Terapan yang selanjutnya disebut Pedoman sebagimana termuat dalam Lampiran Peraturan ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

  Pasal 2 Pedoman sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 digunakan sebagai acuan dalam proses penulisan tugas akhir bagi mahasiswa Program Sarjana Terapan di STIA LAN Jakarta.

  Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan sepenuhnya apabila terdapat kekeliruan.

  Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : ......................... 2017 Ketua STIA LAN Jakarta Dr. Makhdum Priyatno, MA NIP. 19610811 198603 1 001 LAMPIRAN: PERATURAN KETUA STIA LAN JAKARTA NOMOR: ................................................

  TENTANG PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA TERAPAN STIA LAN JAKARTA

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

KATA PENGANTAR

  Penulisan tugas akhir merupakan rangkaian akhir dari suatu proses studi pada program sarjana terapan. Sebagai suatu karya ilmiah, tentunya penulisan ini haruslah mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dan standar penulisan yang baku.

  STIA LAN Jakarta sebagai penyelenggara program sarjana terapan merasa perlu untuk menyusun suatu pedoman baku sebagai acuan mahasiswa dalam proses penulisan tugas akhir. Materi pedoman penulisan tugas akhir ini didesain dan disajikan secara sederhana dan komprehensif dengan maksud untuk mempermudah mahasiswa Program Sarjana Terapan STIA LAN Jakarta dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir. Dengan adanya buku pedoman ini, mahasiswa dapat memperoleh gambaran dan informasi mengenai kerangka penulisan tugas akhir, sehingga dapat memperlancar dalam penyelesaiannya. Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat lebih mudah memahami kerangka penulisan tugas akhir sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik.

  Jakarta, ………………… 2017

  Ketua STIA LAN Dr. Makhdum Priyatno, MA

BAB I PENDAHULUAN A. Kegunaan Buku Pedoman Setiap perguruan tinggi mempunyai ketentuan baku mengenai

  persyaratan untuk menyelesaikan studi mahasiswanya. Salah satu persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk mencapai gelar kesarjanaan pada Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Jakarta adalah membuat tugas akademik yang disebut tugas akhir. Tugas akhir juga merupakan sebuah bukti yang menunjukkan kemampuan akademik mahasiswa yang bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah pendidikan sesuai dengan bidang studinya. Mengingat bahwa tugas akhir adalah berupa karya tulis ilmiah, maka sebagaimana lazimnya suatu karya tulis ilmiah, tugas akhir harus disusun dengan menggunakan prosedur dan tata cara yang sistematik yang sesuai dengan acuan dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan, oleh karena itu tugas akhir harus disusun dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Isi kajian tugas akhir berisikan dalam lingkup pengetahuan keilmuan;

  2. Langkah pengerjaan tugas akhir harus menggunakan metode keilmuan atau metode penelitian;

  3. Tata cara penulisan tugas akhir dilakukan dengan memperhatikan pedoman penulisan imiah yang berlaku secara internasional. Banyak model atau bentuk yang dapat digunakan dalam penulisan tugas akhir. Namun agar terdapat keseragaman di kampus STIA LAN Jakarta, perlu disusun buku pedoman tersendiri. Buku pedoman ini menyajikan bagian-bagian penting sebagai acuan, baik bagi mahasiswa dalam melakukan tugas penulisan maupun dosen dalam pembimbingan tugas akhir.

B. Jenis Tugas Akhir

  Tugas akhir adalah tugas akademik akhir yang harus ditulis oleh mahasiswa untuk mencapai gelar Sarjana Terapan. Tugas akhir ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau kajian bahan bacaan dengan menggunakan metodologi penelitian yang tepat dan terarah kepada pemecahan masalah (problem solving). Ruang lingkup materi tugas akhir adalah di bidang administrasi terapan yang dikembangkan dalam Program Studi yang ada di STIA LAN Jakarta. Jenis tugas akhir dapat berupa:

  1. Skripsi Penulisan skripsi di STIA LAN Jakarta berbobot 6 Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, minimal 70 halaman tidak termasuk lampiran. Jumlah 6 SKS atau yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar

  24

  • – 30 jam SKS selama satu semester atau juga setara dengan kegiatan akademik sebesar 600 – 750 jam.

  2. Makalah kebijakan (policy paper) di bidang administrasi terapan.

  Penulisan makalah kebijakan (policy paper) di STIA LAN Jakarta berbobot 6 Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak ada batasan halaman. Jumlah 6 SKS atau yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar 24

  • – 30 jam SKS selama satu semester atau juga setara dengan kegiatan akademik sebesar 600
  • – 750 jam. Untuk dapat diakui sebagai tugas akhir, mahasiswa harus menunjukkan tanda bukti bahwa makalah kebijakan (policy paper) yang disusunnya telah terpublikasi sekurang-kurangnya di jurnal nasional.

  Mahasiswa dapat memilih salah satu dari jenis tugas akhir tersebut sebagai tugas akhirnya sesuai dengan minat dan kemampuan masing- masing.

BAB II SYARAT DAN PROSEDUR PENULISAN TUGAS AKHIR A. Tujuan Penulisan Tugas Akhir Tujuan penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai sarana aktualisasi keilmuan dan kemampuan analisis mahasiswa terkait dengan mata kuliah program studi yang telah dipelajari selama menempuh pendidikan program sarjana terapan di STIA LAN Jakarta;

  2. Agar mahasiswa mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam merumuskan permasalahan dan mencari pemecahan masalah (problem solving) serta mampu mengkomunikasikan baik secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi atau makalah kebijakan (policy paper) maupun secara lisan khusus pada ujian skripsi;

  3. Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengolah data dan memecahkan masalah;

  4. Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan yang dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.

B. Persyaratan

  Seorang mahasiswa dapat memulai mengajukan penulisan tugas akhir (pengajuan judul) setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  1. Terdaftar pada tahun akademik yang bersangkutan;

  2. Telah melunasi SPP sampai dengan semester berjalan;

  3. Tugas akhir telah terdaftar di KRS;

  4. Telah memiliki minimal 130 SKS;

  5. Telah lulus mata kuliah Statistik, dan Metodologi Penelitian dengan nilai minimal C ;

  • 6. Nilai mata kuliah Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU) minimal C
  • 7. Tidak ada dua nilai C- dalam satu kelompok mata kuliah;

  ;

  8. Tidak ada nilai E;

  9. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saat mengajukan penulisan tugas akhir minimal 2.00.

  C. Prosedur Pengajuan Judul

  Pengajuan judul tugas akhir ditempuh melalui prosedur sebagai berikut:

  1. Mahasiswa meminta transkrip nilai kepada Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) untuk pengecekan perolehan jumlah SKS yang telah ditempuhnya. Jika jumlah SKS yang ditempuhnya telah mencapai 130 SKS dan memenuhi persyaratan akademik sebagaimana yang tercantum pada poin B di atas, mahasiswa akan diberikan formulir pengajuan judul tugas akhir yang ditandatangani oleh petugas BAAK;

  2. Mahasiswa menyampaikan formulir pengajuan judul tugas akhir (judul sementara) kepada Ketua Program Studi dengan melampirkan transkrip nilai, KRS dan uraian singkat tentang fokus penelitian maksimal dua halaman yang diketik rapi dua spasi. Ketua Program Studi selanjutnya melakukan penilaian kelayakan terhadap usulan judul yang masuk dan memberikan persetujuan terhadap judul yang diajukan mahasiswa dan menyampaikan lembar persetujuan judul tersebut kepada BAAK untuk proses administrasi selanjutnya. Formulir pengajuan dan persetujuan judul dapat dilihat pada Lampiran 1. Format uraian singkat tentang fokus penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2;

  3. Mahasiswa mendapat penunjukan pembimbing tugas akhir dalam bentuk surat penugasan pembimbing dari Ketua STIA LAN Jakarta;

  4. Setelah mendapatkan pembimbing, oleh BAAK mahasiswa akan diberikan buku konsultasi pembimbingan tugas akhir sebagai dokumentasi kegiatan pembimbingan.

  D. Pembimbingan

  Pembimbingan tugas akhir dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

  1. Mahasiswa wajib menghubungi pembimbing tugas akhir dengan membawa formulir pengajuan judul, uraian singkat tentang fokus penelitian dan buku konsultasi pembimbingan tugas akhir, selambat-lambatnya satu bulan setelah surat penugasan pembimbing tugas akhir diterbitkan;

  2. Mahasiswa membuat rancangan tugas akhir sesuai dengan metodologi yang digunakan di bawah bimbingan pembimbing tugas akhir;

  3. Konsultasi mahasiswa kepada pembimbing tugas akhir dilakukan secara teratur. Kegiatan konsultasi dicatat dalam buku konsultasi pembimbingan tugas akhir. Konsultasi tugas akhir sekurang- kurangnya dilakukan lima kali selama mahasiswa dalam proses pembuatan tugas akhir;

  4. Penggantian pembimbing dimungkinkan jika:

  a. Pembimbing berhalangan tetap, atau

  b. Penggantian pembimbing bisa dilakukan jika telah melakukan pembimbingan minimum 3x pertemuan (bukti pembimbingan) dalam satu semester namun belum terlaksana seminar rancangan tugas akhir; c. Mengajukan permohonan penggantian pembimbing kepada Ketua

  STIA LAN Jakarta cq. Puket I dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; d. Mengisi formulir penggantian pembimbing; e. Berdasarkan permohonan tersebut Ketua STIA LAN Jakarta cq.

  Puket I dapat mempertimbangkan untuk menetapkan pembimbing yang baru.

E. Seminar Rancangan Tugas Akhir

  Prosedur pelaksanaan seminar rancangan tugas akhir adalah sebagai berikut:

  1. Seminar rancangan tugas akhir merupakan syarat untuk melakukan penelitian;

  2. Sesudah rancangan tugas akhir selesai dan disetujui oleh pembimbing tugas akhir, mahasiswa dapat melaksanakan penelitian.

  Format Persetujuan Seminar dan Pelaksanaan Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4;

  3. Mahasiswa mendaftar kepada BAAK guna mendapatkan jadwal seminar paling cepat 2 (dua) bulan dan selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penerbitan surat penugasan pembimbing. Waktu pendaftaran selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan seminar rancangan tugas akhir;

  4. Mahasiswa wajib menghadiri seminar rancangan tugas akhir sebanyak delapan kali, dengan rincian satu kali sebagai penyaji, tiga kali sebagai peserta biasa, dan empat kali sebagai pembahas;

  5. Mahasiswa hanya dapat mengikuti seminar rancangan tugas akhir mahasiswa lain setelah mendapat persetujuan judul dan penunjukkan pembimbing dari Ketua STIA LAN Jakarta;

  6. Mahasiswa yang mendapatkan kesempatan sebagai penyaji wajib memaparkan rancangan tugas akhir;

  7. Seminar rancangan tugas akhir akan dipandu oleh pembimbing tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan;

  8. Atas dasar masukan hasil seminar rancangan tugas akhir, mahasiswa dibawah bimbingan pembimbing tugas akhir memperbaiki rancangan tugas akhirnya.

F. Struktur Rancangan Tugas Akhir

  Struktur rancangan tugas akhir adalah sebagai berikut:

  1. Rancangan tugas akhir yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif berisi komponen-komponen sebagai berikut:

BAB I PERMASALAHAN PENELITIAN A. Latar Belakang Permasalahan B. Pokok Permasalahan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II KERANGKA TEORI A. Tinjauan Teori B. Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling C. Teknik Pengumpulan Data D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

LAMPIRAN MATRIKS PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA

  2. Rancangan tugas akhir yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif berisi komponen-komponen sebagai berikut:

BAB I PERMASALAHAN PENELITIAN A. Latar Belakang Penelitian B. Fokus Permasalahan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian BAB II KERANGKA TEORI A. Tinjauan Teori B. Konsep Kunci C. Model Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data C. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data D. Rencana Pengujian Keabsahan Data LAMPIRAN MATRIKS PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA G. Penelitian (Khusus untuk Tugas Akhir berbentuk Skripsi) Penelitian dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:

  1. Bila rancangan tugas akhir sudah diperbaiki dan disetujui oleh pembimbing tugas akhir, mahasiswa meminta surat pengantar penelitian ke BAAK;

  2. Surat pengantar penelitian disampaikan kepada instansi yang akan dituju sebagai tempat atau obyek penelitian. Jawaban dari instansi yang diteliti tersebut wajib dilampirkan dalam tugas akhir;

  3. Dibawah bimbingan pembimbing tugas akhir, mahasiswa melakukan penelitian dan penulisan tugas akhir;

  4. Dalam proses pembimbingan pasca penelitian, mahasiswa wajib menunjukkan data mentah, seperti data hasil wawancara, hasil pengisian kuesioner, hasil pengamatan, hasil telaah dokumen (data sekunder), dan atau tabulasi data mentah penelitian kepada pembimbing tugas akhir;

  5. Penulisan tugas akhir diharapkan selesai dalam waktu tiga bulan setelah pelaksanaan seminar rancangan tugas akhir dan maksimal sampai batas akhir masa studi.

H. Ujian Tugas Akhir

1. Ujian Skripsi

  Ujian skripsi dilaksanakan dalam bentuk ujian lisan. Naskah skripsi yang telah siap diujikan diproses melalui prosedur sebagai berikut: a. Naskah skripsi didaftarkan kepada BAAK untuk mendapatkan penjadwalan; b. Penjadwalan hanya akan dilakukan jika mahasiswa telah memenuhi semua persyaratan administratif sebagaimana yang disebutkan dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perkuliahan Sarjana Terapan STIA LAN Jakarta;

  c. Mahasiswa menyerahkan naskah skripsi sebanyak 4 (empat) buah kepada BAAK; d. Tim penguji skripsi ditetapkan oleh Puket I atas usulan Ketua

  Program Studi yang terdiri dari tiga orang dengan komposisi 1 (satu) orang ketua penguji, 1 (satu) orang sekretaris penguji dan 1 (satu) orang anggota penguji yang merupakan pembimbing skripsi mahasiswa yang bersangkutan;

  e. Naskah skripsi yang telah diuji diperbaiki sesuai masukan dari tim penguji skripsi, maksimal waktu perbaikan adalah dua bulan sejak tanggal ujian skripsi. Di luar alasan medis atau force

  majeure, jika dalam waktu dua bulan mahasiswa tidak dapat

  menyelesaikan perbaikan, maka ujian skripsi yang telah ditempuh dinyatakan batal dan mahasiswa tersebut wajib mengikuti ujian skripsi ulang;

  f. Ujian skripsi ulang hanya diberikan satu kali. Jika dalam ujian ulang mahasiswa tidak lulus atau kembali tidak dapat melakukan perbaikan sesuai masukan dari tim penguji skripsi dalam waktu dua bulan sejak tanggal ujian ulang, maka mahasiswa tersebut dinyatakan gagal (drop out) dari Program Sarjana Terapan STIA LAN Jakarta dan akan diberikan surat keterangan pernah menempuh pendidikan di STIA LAN Jakarta; g. Naskah skripsi yang telah diperbaiki selanjutnya dijilid setelah mendapat persetujuan dari tim penguji skripsi; h. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus wajib menyerahkan skripsi yang asli (tanda tangan tim penguji skripsi asli dan cap

  STIA LAN Jakarta basah) sebanyak 1 (satu) buah hardcopy skripsi dan 1 (satu) buah softcopy skripsi dalam format pdf (office word

  

based bukan image based) ke perpustakaan STIA LAN Jakarta.

2. Makalah Kebijakan (Policy Paper)

  a. Bagi mahasiswa yang memilih makalah kebijakan (policy paper) sebagai tugas akhirnya, tidak ada ujian lisan; b. Makalah kebijakan (policy paper) hanya dapat diakui sebagai tugas akhir jika telah terpublikasi sekurang-kurangnya di jurnal nasional yang dibuktikan dengan tanda bukti publikasi dari pihak pengelola jurnal; c. Proses submit makalah kebijakan (policy paper) agar bisa terpublikasi sekurang-kurangnya di jurnal nasional menjadi tanggung jawab sepenuhnya mahasiswa yang bersangkutan;

  d. Jika masa studi mahasiswa yang bersangkutan telah habis namun makalah kebijakan (policy paper) yang disusunnya belum juga terpublikasi sekurang-kurangnya di jurnal nasional, maka mahasiswa tersebut dinyatakan gagal (drop out) dari Program Sarjana Terapan STIA LAN Jakarta dan akan diberikan surat keterangan pernah menempuh pendidikan di STIA LAN Jakarta.

  e. Makalah kebijakan (policy paper) yang telah terpublikasi selanjutnya akan dinilai oleh tim penilai yang ditunjuk oleh Puket I;

  f. Mahasiswa menyerahkan naskah makalah kebijakan (policy

  paper) sebanyak empat buah yang disertai dengan tanda bukti

  publikasi kepada BAAK untuk diteruskan kepada tim penilai; g. Proses penjadwalan penilaian hanya akan dilakukan jika mahasiswa telah memenuhi semua persyaratan administratif sebagaimana yang disebutkan dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perkuliahan Sarjana Terapan STIA LAN Jakarta;

  h. Tim penilai makalah kebijakan (policy paper) terdiri dari tiga orang dengan komposisi 1 (satu) orang ketua penilai, 1 (satu) orang sekretaris penilai dan 1 (satu) orang anggota penilai yang merupakan pembimbing makalah kebijakan (policy paper) mahasiswa yang bersangkutan;

BAB III KERANGKA PENULISAN TUGAS AKHIR A. Kerangka Penulisan Skripsi STIA-LAN Jakarta telah menetapkan standar kerangka penulisan bagi

  mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Dari sisi penggunaan metodologi, STIA LAN Jakarta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan metodologi penelitian kuantitatif atau metodologi penelitian kualitatif. Kerangka penulisan tugas akhir berbentuk skripsi yang menggunakan

  

metodologi penelitian kuantitatif dan metodologi penelitian

kualitatif terdiri atas : Metodologi Penelitian Kuantitatif Metodologi Penelitian Kualitatif

  A. BAGIAN AWAL, mencakup:

  LEMBAR JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

  A. BAGIAN AWAL, mencakup:

  LEMBAR JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

  B. BAGIAN ISI, mencakup:

  BAB I PERMASALAHAN PENELITIAN A. Latar Belakang Permasalahan B. Pokok permasalahan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian B. BAGIAN ISI, mencakup: BAB I PERMASALAHAN PENELITIAN A. Latar Belakang Permasalahan B. Fokus Permasalahan C. Tujuan dan Manfaat Penelitian BAB II KERANGKA TEORI A. Tinjauan Teori B. Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

  C. Teknik Pengumpulan Data

  D. Instrumen Penelitian

  E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

  BAB IV HASIL PENELITIAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran BAB II KERANGKA TEORI A. Tinjauan Teori B. Konsep Kunci C. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data C. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran C. BAGIAN AKHIR, mencakup: DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS C. BAGIAN AKHIR, mencakup: DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

B. Penjelasan

1. BAGIAN AWAL

  a. Lembar Judul Lembar judul terdiri dari kulit muka luar dan kulit muka dalam.

  Kulit muka luar berisikan judul skripsi, nama dan nomor pokok mahasiswa, logo STIA LAN dan pernyataan mengenai tujuan penulisan skripsi, serta nama kampus dan tahun penulisan. Kulit muka luar skripsi dibuat dari karton tebal dilapisi linen warna biru tua dan disampul plastik bening. Semua huruf dan logo pada kulit muka luar dicetak dengan tinta warna kuning emas. Kulit muka dalam dibuat dari kertas HVS 80 gram berwana putih dan semua huruf serta angka yang ada pada kulit dalam dicetak dengan tinta warna hitam. Contoh lembar judul dapat dilihat pada Lampiran 5.

  b. Lembar Persetujuan

  Lembar persetujuan memuat tandatangan pembimbing skripsi sebagai bukti bahwa penulisan skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian skripsi.

  Lembar persetujuan ini bertuliskan kalimat: “Diterima dan Disetujui untuk Dipertahankan ”. Ruang tandatangan pembimbing skripsi berserta namanya ditulis lengkap berikut gelar kesarjanaannya. Contoh lembar persetujuan dapat dilihat pada Lampiran 6.

  c. Lembar Pengesahan

  Lembar pengesahan diperuntukkan bagi tanda tangan tim penguji skripsi sebagai bukti bahwa skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah dipertahankan dalam ujian skripsi dan telah memenuhi persyaratan akademik. Lembar pengesahan berisikan kalimat sebagai berikut:

  Diperiksa dan Disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Sarjana Terapan, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Lembaga Administrasi Negara di ……………………………………………… (tulis

  tempat kampusnya ), pada tanggal ……………………………………….

  (tulis tanggal, bulan dan tahun yudisiumnya). Selanjutnya di sebelah tepi kanan bawah dari kalimat tersebut terdapat ruang tandatangan Ketua, Sekretaris, Anggota beserta nama mereka dengan gelar kesarjanaannya secara lengkap. Contoh lembar pengesahan dapat dilihat pada Lampiran 7.

  d. Lembar Pernyataan (Pakta Integritas)

  Lembar pernyataan menjelaskan bahwa penulis memberikan pernyataan bahwa hasil karya tulisnya merupakan asli karya sendiri dan bukan plagiat atau penjiplakan, dan bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di SIA LAN Jakarta. Contoh lembar pernyataan dapat dilihat pada lampiran 8.

  e. Kata Pengantar

  Kata Pengantar merupakan ungkapan pribadi penulis yang berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang dianggap telah membantu dalam proses penulisan skripsi. Bagian akhir dari Kata Pengantar adalah ruang untuk mencantumkan tempat, tanggal ditulisnya skripsi, singkatan nama (inisial) di bagian bawah sebelah kanan. Kata Pengantar hendaknya singkat, jelas, dan tidak lebih dari dua halaman.

  f. Abstrak

  Abstrak adalah gambaran singkat tentang isi skripsi secara keseluruhan yang memuat identitas peneliti, judul penelitian, jumlah halaman, tujuan penelitian, metode penelitian, analisis data, temuan penelitian, kesimpulan dan saran. Abstrak ditulis paling banyak satu halaman dan diketik satu spasi. Abstrak dilengkapi dengan kata kunci. Jumlah kata kunci untuk skripsi paling banyak lima kata dan ditulis pada baris paling bawah.

  Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Contoh abstrak dapat dilihat pada lampiran 9.

g. Daftar Isi

  Daftar isi merupakan petunjuk tentang urutan dari bagian-bagian skripsi yang memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan sistematika skripsi. Format sistematika daftar isi adalah:

  KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR JUDUL-JUDUL BAB DENGAN RINCIANNYA (SUBBAB) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  h. Daftar Tabel

  Semua tabel yang terdapat di dalam uraian dan tidak merupakan lampiran, dibuatkan daftar yang memuat nomor urut, judul tabel, dan nomor halaman tempat tabel tercantum. Daftar tabel dibuat apabila jumlah tabelnya lebih dari empat. Contoh daftar tabel dapat dilihat di bawah ini:

  DAFTAR TABEL 10 cm Judul Tabel Halaman

  1. Perkembangan Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan

  15

  2. Perkembangan Jumlah Pegawai Berdasar Tingkat Eselon

  18

  3. Perkembangan Jumlah Pegawai yang Pensiun Tahun 1990-1996 23

  4. Perkembangan Jumlah Formasi Pegawai Negeri Sipil 27

  5. Perkembangan Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan

  31

  i. Daftar Gambar

  Semua gambar yang terdapat di dalam uraian dan tidak merupakan lampiran, dibuatkan daftar yang memuat nomor urut, judul gambar, dan nomor halaman tempat gambar tercantum. Daftar gambar dibuat apabila jumlah gambarnya lebih dari empat. Contoh daftar gambar dapat dilihat di bawah ini:

  DAFTAR GAMBAR 10 cm Judul Gambar Halaman

  1. Paradigma/Model Penelitian

  8

  

2. Model Implementasi Kebijakan Menurut George C. Edwards III 17

  3. Geometrik Hubungan anatara Variabel Penelitian

  43

  4. Struktur Organisasi Biro Administrasi Setjen MPR RI 75

  5. Diagram Alur Pembuatan Surat Keputusan 80

  2. BAGIAN ISI

BAB I PEMASALAHAN PENELITIAN Berisi penjelasan tentang Latar Belakang Masalah, Pokok Permasalahan, serta Tujuan dan Manfaat Penelitian. A. Latar Belakang Permasalahan Latar belakang masalah berisi uraian mengenai keadaan berbagai

  gejala yang memperlihatkan adanya suatu masalah yang penting dan menarik untuk diteliti. Gejala tersebut dapat berbentuk kecenderungan, atau tanda-tanda yang menunjukkan adanya penyimpangan, ketidaksesuaian, atau kesenjangan dalam praktek administrasi. Gejala tersebut dapat disajikan dan dijelaskan dengan dukungan data dalam bentuk tabel, diagram, peta, atau dalam bentuk lainnya.

B. Pokok Permasalahan atau Fokus Permasalahan

  Berdasarkan Latar Belakang Masalah, untuk yang menggunakan Metodologi Penelitian Kuantitatif dibuat Pokok Permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan Permasalahan ini masih bersifat umum.

  Contoh: Adakah Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Pegawai pada STIA LAN Jakarta? Contoh: Bagaimanakah Persepsi Mahasiswa tentang Kualitas Pelayanan pada Bagian Akademik STIA LAN Jakarta? Contoh: Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal ?

  Sedangkan untuk yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif dari Latar Belakang Permasalahan disusunlah Fokus

  Permasalahan (bedakan dengan Pokok Permasalahan yang biasa

  digunakan dalam Metedologi Penelitian Kuantitatif). Fokus permasalahan merupakan deskripsi singkat tentang apa yang akan diteliti mahasiswa dalam penelitiannya. Fokus permasalahan dapat diutarakan baik dalam kalimat tanya ataupun dalam bentuk pernyataan yang bersifat umum dan besar. Contoh fokus permasalahan yang berbentuk pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimana tanggapan pegawai terhadap kualitas pemimpin di Kantor Perhutani ?

  2. Apakah visi dan misi PT. Garuda sejalan dengan budaya organisasi ?

  3. Bagaimana hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan organisasi Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ?

  4. Bagaimanakah pola rekruitmen pegawai di Kantor BKN?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan Penelitian merupakan jawaban terhadap pertanyaan “mengapa penelitian dilakukan” dan sesuai dengan metode yang digunakan. Tujuan Penelitian berkaitan erat dengan Pokok Permasalahan atau Fokus Penelitian. Berikut ini beberapa contoh Tujuan Penelitian (bandingkan dengan contoh Pokok Permasalahan di atas).

  Contoh:  untuk menjelaskan pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai pada STIA LAN Jakarta  untuk menggambarkan persepsi mahasiswa tentang kualitas pelayanan pada bagian akademik STIA LAN Jakarta  untuk menjelaskan mekanisme kepemimpinan di Lembaga Administrasi Negara.

   untuk melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal.  untuk memahami secara mendalam kualitas pimpinan di Kantor Perhutani.  untuk menggambarkan kesesuaian visi dan misi PT. Garuda dengan budaya organisasi  untuk menggambarkan hubungan Patron-Klien dalam mekanisme kepemimpinan organisasi Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta  untuk menggambarkan pola rekruitmen pegawai di Kantor BKN

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat Penelitian adalah hal positif yang dapat disumbangkan dari hasil penelitian tersebut, baik bagi kepentingan dunia akademik maupun terhadap dunia praktis. Perlu dicatat, semua penelitian jika dilakukan dengan prosedur yang benar selalu dapat memberikan manfaat baik terhadap dunia praktis maupun dunia akademik, walaupun hipotesis penelitiannya tidak teruji kebenarannya.

  Contoh:  Manfaat terhadap kepentingan dunia akademik:

  Dengan mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai pada STIA LAN Jakarta diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang teori Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia.

   Manfaat terhadap dunia praktis: Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan saran-saran untuk meningkatkan kualitas sumber daya

  manusia di STIA LAN Jakarta.

BAB II KERANGKA TEORI Judul Bab I I tidak harus “Kerangka Teori” tetapi dapat disesuaikan

  dengan materi yang dibahas misalkan dapat diberi judul

  “Konsep dan Implementasi Pengembangan Sumber Daya Manusia”.

A. Tinjauan Teori

  Tinjauan Teori adalah analisis deskriptif terhadap berbagai teori dan konsep-konsep yang berhubungan langsung (direct

  relevance) dengan pokok/fokus permasalahan. Teori dan konsep

  yang dianalisis termasuk teori dan konsep yang mendukung (protagonist) dan yang menyangkal (antagonist) dugaan-dugaan ( “hipotesis”) yang mungkin ada dalam pikiran penulis.

  

B. Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya atau Konsep

Kunci

  Definisi Operasional Variabel dan Indikator-indikator Variabel

  hanya terdapat pada penelitian yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Definisi Operasional Variabel bertujuan menjelaskan makna variabel penelitian.

  Indikator variabel adalah gejala yang tampak dan dapat diamati yang menunjukan bahwa variabel itu terjadi. Dalam dunia teori maupun praktek suatu variabel yang sama dapat mempunyai makna yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Jika tidak dijelaskan, maka kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam menetapkan indikator, instrument dan data yang akan dikumpulkan. Contoh: Yang dimaksud dengan Diklat Teknis dalam penelitian ini adalah cara-cara untuk meningkatkan kualitas pengtahuan, keterampilan, serta sikap Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural yang telah memiliki masa kerja lebih dari sepuluh tahun melalui penyelenggaraan program Diklat Teknis. Variabel ini diukur dengan indikator:

  a) ……………………….

  b) ……………………….

  c) ………………………. Konsep Kunci, digunakan untuk penelitian kualitatif, Menjelaskan pengertian konsep-konsep kunci secara operasional dalam konteks penelitian yang dilakukan.

  Contoh: Yang dimaksud dengan program desentralisasi dalam penelitian ini adalah rencana operasional kegiatan dari urusan- urusan yang sudah menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Kota Tegal.

C. Kerangka Berpikir atau Model Berpikir

  Pada bagian ini, mahasiswa yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif menyusun Kerangka Berpikir yang merupakan ringkasan Tinjauan Teori mengandung variabel yang diteliti, termasuk keterkaitan antara variabel yang dapat disajikan dalam bentuk diagram atau dalam bentuk lainnya (model penelitian). Sedangkan yang akan menggunakan metodologi penelitian kualitatif menyusun Model Berpikir sebagai penjelasan secara deskriptif-naratif yang menggambarkan keterkaitan antara konsep- konsep kunci, yang secara integral merupakan “potret”

  (manifestasi) fokus permasalahan. Bila perlu, model berpikir ini digambarkan secara diagramatik.

  Model berpikir juga semacam “hipotesis” yang diajukan oleh penulis. Karena itu, model berpikir mungkin akan berbeda dengan realitas empiris yang ditemukan penulis melalui penelitiannya. Jelasnya, modal berpikir mungkin akan berbeda dengan kesimpulan penelitian (bab V).

D. Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian

  Untuk penelitian kuantitatif, mahasiswa merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan pokok permasalahan penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

  .

  teori dan belum menggunakan fakta Pokok Permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan umum di Bab I, berdasarkan kajian pada tinjauan teori dijabarkan/dikembangkan menjadi hipotesis penelitian.

  Contoh:

  1) Pokok Permasalahan

  Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal?

  2) Hipotesis Penelitian:

  a) Sumber daya manusia daerah berpengaruh terhadap

  pelaksanaan program-program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal

  b) Kecukupan sumber keuangan daerah berpengaruh terhadap

  pelaksanaan program-program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal

  c) Dukungan politik Pemerintah Pusat dan Pemerintah

  Propinsi Jawa Tengah berpengaruh terhadap pelaksanaan program-program desentralisasi di Pemerintah Kota Tegal

  Untuk penelitian kualitatif, mahasiswa merumuskan pertanyaan penelitian yang dikembangkan dari pertanyaan yang masih bersifat umum dari Bab I. Berdasarkan paradigma penelitian kualitatif, pertanyaan-pertanyaan ini, meskipun rinci dan spesifik, tetap harus diarahkan ke penjelasan mendalam (deep

  understanding, verstehen, meaning oriented) tentang hal-hal yang diteliti.

  Karena itu untuk yang menggunakan pendekatan metodologi penelitian kualitatif pertanyaan-pertanyaan ini bersifat terbuka (open questions), bukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur, ketat, dengan variable-variabel yang jelas seperti dalam penulisan kuantitatif. Contoh pertanyaan penelitian yang diturunkan dari pokok permasalahan adalah sebagai berikut:

  Contoh:

  1) Fokus Permasalahan (yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif)

  Pola hubungan Patron-Klien dalam Mekanisme Kepemimpinan Organisasi Kantor Pemda DKI Jakarta.

  2) Pertanyaan Penelitian

  a) Bagaimanakah struktur organisasi yang formal dalam organisasi Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta?

  b) Bagaimanakah struktur sosial yang berlaku dalam struktur organisasi kantor?

  c) Mengapa pola hubungan Patron-Klien dapat terwujud dalam struktur sosial tersebut.

  d) Mengapa seorang pemimpin dapat berperan sebagai patron dalam struktur sosial tersebut?

  e) Mengapa perangkat aturan formal tidak berfungsi secara efektif dalam konteks pola hubungan Patron-Klien ini?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini, terdapat perbedaan isi antara yang menggunakan

  metodologi penelitian kuantitatif dan yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari penjelasan berikut:

1. Pendekatan Kuantitatif

  Pada Bab III ini, bagi yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif kerangka penulisannya meliputi Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan serta Analisis Data.

  A. Metode Penelitian Pada dasarnya dikenal banyak metode penelitian antara lain: eksperimental, survai, studi kasus, historis, dan evaluasi.

  Penelitian dalam bidang administrasi metode yang seringkali digunakan adalah survai, studi kasus, historis, dan evaluasi. Metode survai digunakan apabila mahasiswa ingin memahami tentang sesuatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat/organisasi dengan harapan penemuan tersebut hanya digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam masyarakat/organisasi tersebut. Metode studi kasus dipergunakan apabila mahasiswa ingin mengamati tentang suatu hal secara mendalam pada kelompok masyarakat/organisasi tertentu tanpa berniat membuat generalisasi temuan penelitiannya di luar konteks penelitiannya sendiri. Medote historis digunakan jika mahasiswa ingin meneliti proses perkembangan sesuatu obyek, sehingga dari penelitian tersebut dapat disimpulkan mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi seperti yang kini terjadi. Dengan pemahaman yang bias terhadap obyek yang diteliti, mahasiswa diharapkan menemukan pola umum yang dapat digunakan sebagai pijakan untuk memecahkan masalah di masa depan. Metode evaluasi digunakan apabila mahasiswa ingin memahami, memutuskan, atau menilai sesuatu dengan cara membandingkan standar dengan kenyataan. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling (hanya untuk yang menggunakan Pendekatan Metodologi Penelitian Kuantitatif)

  Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan

  oleh mahasiswa yang melaksanakan penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan elemen di sini dapat berupa manusia, desa, sistem, dan sebagainya. Sampel adalah wakil dari populasi. Keputusan untuk mengambil sampel itu sah apabila temuan dalam sampel tersebut akan dipakai untuk menjelaskan populasi. Dengan demikian, tidak semua penelitian memerlukan sampel (seperti dalam studi kasus). Di samping itu tidak semua sampel digunakan untuk menjelaskan populasi, sehingga penggunaan populasi dalam penelitian tertentu mungkin tidak sesuai. Jika mahasiswa akan menggunakan populasi dan sampel dalam penelitiannya, maka mahasiswa harus menjelaskan populasi beserta besarannya dan cara menentukan ukuran sampel (sample size).

  Teknik Sampling, yaitu teknik yang digunakan dalam

  menentukan anggota sampel. Teknik sampling sangat tergantung pada karakteristik populasi.

  C. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data ada dua hal penting yang harus diperhatikan mahasiswa, yaitu metode dan instrumen penelitian. Metode adalah cara mengumpulkan data. Sedangkan yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data.

  Ada berbagai macam metode pengumpulan data, seperti observasi, wawancara, telaah dokumen, dan penyebaran angket. Sedangkan macam-macam instrumennya antara lain panduan observasi, panduan wawancara, panduan telaah dokumen, kuesioner, dan tes. Mahasiswa dalam skripsinya harus menjelaskan alasan penggunaan jenis metode dan jenis instrumen tertentu. Perlu diingat penetapan penggunaan jenis metode dan instrumen harus disesuaikan dengan pokok permasalahan penelitiannya. Suatu penelitian mungkin hanya membutuhkan penyebaran angket sebagai metode pengumpulan datanya, di lain pihak, penelitian lain mungkin memerlukan juga wawancara, dan observasi sebagai metode pengumpulan datanya. Agar instrumen yang digunakan bermutu baik (memiliki validitas dan realibilitas yang tinggi) mahasiswa hendaknya menguji coba terlebih dahulu instrumennya sebelum digunakan.